PENELITIAN KASUS
Dosen pengampu: Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd., M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 5
(Eks H-PGSD 2019)
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Penulis
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 18
B. Saran ........................................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Kependidikan adalah mampu
melakukan penelitian. Hal ini karena pekerjaan dalam pendidikan adalah sebuah profesi yang
menuntut peningkatan pengetahuan dan keterampilan terus menerus sejalan dengan
perkembangan pendidikan di lapangan. Dalam perkembangannya, terdapat beragam
pendekatan, jenis serta metode penelitian sesuai dengan paradigma keilmuan serta realitas
gejala yang hendak diungkap. Untuk dapat memilih pendekatan dan/atau metode yang tepat,
seseorang dituntut memahami substansi keilmuan/bidang kajian dan metodologi penelitian.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses
berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah. Metode ilmiah adalah kerangka
landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan
metode ilmiah mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran
(reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin
diterima sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji
kebenarannya secara empirik (berdasarkan fakta). Hal-hal yang dipaparkan tersebut dapat
dijadikan sebagai sebuah metodologi dalam penelitian. Metode ilmiah yang dijelaskan
merupakan unsur yang ada dalam sebuah penelitian. Penelitian bias berjalan jika memiliki
sebuah metode yang ditentukan dan disesuaikan. Ada beberapa metode dalam penelitian
pendidikan yang yang harus kita ketahui ketika ingin melakukan sebuah penelitian. Sebagian
dari metode-metode penelitian tersebut adalah metode penelitian perkembangan dan metode
penelitian kasus dan lapangan yang merupakan metode penelitian berdasarkan
karakteristiknya.
Kegiatan penelitian adalah suatu cara dalam memperoleh pengetahuan atau
memecahkan permasalahan yang dihadapi, dilakukan secara ilmiah, sistematis dan logis, dan
menempuh langkah-langkah tertentu. Dalam penelitian di bidang apa pun pada umumnya
langkah-langkahitu mempunyai kesamaan, walaupun dalam beberapa hal sering terjadi
pelaksanaannya yang dimodifikasi oleh peneliti yang bersangkutan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi.Adapun secara garis besar fase-fase atau langkah-langkah penelitian
dapat dipilah menjadi tiga fase, yaitu fase perencanaan, pelaksanaan, dan laporan. Adapun
studi kasus termasuk kedalam fase perencanaan penelitian yang diawali dengan kegiatan
memilih masalah secara operasional dan membuat pembatasan-pembatasan, yaitu untuk
1
menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti. Setelah memilih masalah penelitian, baru
dilakukan studi kasus. Banyak penelitian yang perencanaannya tidak dilakukan sebagaimana
mestinya. Terdapat kecenderungan di kalangan peneliti untuk menyelidiki sesuai dengan
pergi ke lapangan guna mengumpulkan data tanpa perencanaan yang matang. Pada waktu
hendak mengolah datanya barulah dirasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam
penelitian itu secara keseluruhan, sehingga hasil yang diperoleh tidak memuaskan, baik bagi
si peneliti sendiri, maupun bagi pihakyang akan mempergunakan hasil penelitian tersebut.
Oleh karena itu, tidak dapat disangsikan lagi bahwa studi kasus ini sangat penting artinya
untuk mendapatkan hasil dari sebuah penelitian yang memuaskan. Untuk pembahasan yang
lebih lanjut lagi, dalam makalah ini, penulis akan lebih membahas lebih mendalam tentang
bagaimana penelitian kasus yang benar dan sistematis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka rumusan masalah
dalam makalah ini, adalah :
1. Apa pengertian penelitian kasus?
2. Apa tujuan dari adanya penelitian kasus?
3. Apa manfaat dari adanya penelitian kasus?
4. Apa saja jenis-jenis dari penelitian kasus?
5. Bagaimana ciri ciri dari penelitian kasus?
6. Bagaimana langkah langkah dalam penelitian kasus?
7. Apa kelebihan dan kekurangan penelitian kasus?
8. Apa saja keunikan dalam penelitian kasus?
9. Apa saja tipe-tipe penelitian kasus?
10. Bagaimana desain penelitian kasus ?
11. Apa-apa saja contoh-contoh dari penelitian kasus?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah diuraikan di atas, maka tujuan masalah
dari makalah ini, adalah :
2
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis penelitian kasus.
5. Untuk mengetahui dan memahami ciri ciri penelitian kasus
6. Untuk mengetahui dan memahami langkah langkah penelitian kasus
7. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan penelitian kasus
8. Untuk mengetahui dan memahami keunikan dalam penelitian kasus
9. Untuk mengetahui dan memahami tipe-tipe penelitian kasus.
10. Untuk mengetahui dan memahami desain penelitian kasus.
11. Untuk mengetahui dan memahami contoh-contoh penelitian kasus.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kasus
Penelitian studi kasus.bagi kamu yang menggeluti bidang akademik dijamin sudah
tidak asing dengan istilah penelitian studi kasus yang juga disebut dengan istilah studi kasus.
Studi kasus sendiri termasuk ke dalam satu diantara beberapa jenis penelitian kualitatif yang
kemudian cukup sering digunakan. Khususnya untuk penelitian yang melibatkan subjek
penelitian dari kelompok masyarakat tertentu. Sekaligus penelitian yang tujuannya untuk
mendalami karakter maupun aspek sosial tertentu. Metode penelitian satu ini juga umum
digunakan untuk meneliti suatu fenomena atau objek penelitian yang kompleks.
Studi kasus secara sederhana diartikan sebagai proses penyelidikan atau
pemeriksaan secara mendalam, terperinci, dan detail pada suatu peristiwa tertentu atau
khusus yang terjadi. Studi kasus dapat diperoleh dari metode-metode penelitian formal.
Banyak disiplin ilmu yang menggunakan studi kasus dalam proses penelitiannya, baik itu
ilmu sosial maupun ilmu eksakta.
Kata kasus yang terdapat di dalam studi kasus bisa merujuk pada individu,
kelompok, peristiwa, fenomena, perilaku dan banyak lainnya. Makna yang dirujuk oleh kata
kasus, dapat berbeda pada setiap penelitian atau topik. Hal ini tergantung dari si peneliti
memaknainya dalam penelitian yang ia lakukan. Dari penelitian “Studi kasus dalam
Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya” karya Mudjia Rahardjo, studi kasus berasal
dari terjemahan dalam bahasa Inggris “A Case Study” atau “Case Studies”. Kata “Kasus”
diambil dari kata “Case” yang menurut Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary of
Current English 3 (1989; 173), diartikan sebagai:
1. instance or example of the occurrence of sth (contoh kejadian)
2. actual state of affairs; situation (kondisi aktual dari keadaan lain)
3. circumstances or special conditions relating to a person or thing (lingkungan atau kondisi
tertentu tentang orang atau sesuatu”
Penelitian kasus adalah penelitian mempelajari tentang latar belakang, status saat ini,
dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: suatu individu, kelompok, lembaga, atau
masyarakat. Penelitian ini bersifat mendalam tentang suatu unit social tertentu yang hasilnya
merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisir. Penelitian kasus adalah suatu penelitian
yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau
gejala tertentu
4
Pengertian Penelitian Studi Kasus Menurut Para Ahli
Sebagai salah satu metode penelitian yang cukup sering digunakan, maka tidak
tertutup kemungkinan kamu juga akan menjadikannya sebagai pilihan. Sehingga sangat tepat
jika mempelajarinya, supaya bisa memahami apa itu studi kasus dan tidak mengalami
kesulitan pada saat mempraktekannya di lapangan. Berbicara mengenai definisi dari
penelitian studi kasus maka definisi penelitian kasus menurut pendapat yang dikemukakan
oleh beberapa para ahli, beberapa diantaranya adalah:
1. Yin
Yin (1996) yang menjelaskan bahwa studi kasus merupakan proses pencarian pengetahuan
yang empiris guna menyelidiki dan meneliti berbagai fenomena dalam konteks kehidupan
nyata. Metode studi kasus menurut Yin juga baru bisa diterapkan ketika batas antara
fenomena dengan konteks kehidupan nyata cenderung samar. Sehingga tidak terlihat
begitu jelas, yang tentu memunculkan suatu topik penelitian yang harus ditemukan
jawaban atau solusinya.
2. Pollit dan Hungler
Pollit dan Hungler (1990), menjelaskan bahwa studi kasus adalah metode penelitian yang
fokusnya terletak pada penentuan dinamika mengenai pertanyaan lebih lanjut mengapa
seseorang berpikir, melakukan sesuatu, atau bahkan mengembangkan diri. Fokus
utamanya adalah alasan mengapa seseorang ingin mencapai suatu tujuan, bukan hasil atau
pencapaian tujuan orang tersebut.
3. Susilo Rahardjo dan Gudnanto
Susilo Rahardjo dan Gudnanto (2011) menjelaskan bahwa penelitian studi kasus adalah
metode yang diterapkan untuk memahami individu lebih mendalam dengan dipraktekkan
secara integratif dan komprehensif. Langkah tersebut dilakukan untuk memahami karakter
individu yang diteliti secara mendalam. Selain mempelajari karakter individu, juga
membantu menentukan solusi atas permasalahan yang dihadapi individu tersebut.
Harapannya adalah ketika masalah yang dihadapi bisa terselesaikan. Maka individu tadi
akan memiliki karakter dan cara berpikir yang lebih baik.
4. Bimo Walgito
Bimo Walgito (2010) yang menerangkan bahwa metode studi kasus adalah metode yang
bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki suatu kejadian atau fenomena mengenai
individu, seperti riwayat hidup seseorang yang menjadi objek penelitian. Untuk
melaksanakan penelitian studi kasus diperlukan informasi sebanyak mungkin dan integrasi
5
data. Integrasi data ini bisa diperoleh dari metode penelitian lain untuk bisa memberikan
informasi yang lebih detail dan mendalam.
5. Tellis
Tellis (1997) juga menjelaskan mengenai definisi dari metode studi kasus. Tellis
menjelaskan bahwa metode ini merupakan metode penelitian yang memiliki memiliki unit
analisis yang lebih mengacu pada sistem tindakan yang dilakukan dibanding pada
individunya sendiri atau suatu lembaga tertentu. Menurut Tellis, unit analisis merupakan
komponen paling kritikal dalam penerapan studi kasus.
Penelitian dengan metode studi kasus dilakukan secara mendalam dan terperinci,
sehingga peneliti bisa mengenal individu (seseorang) maupun sekelompok kecil individu.
Tidak salah jika penelitian dengan metode ini masuk kategori penelitian kualitatif yang hasil
penelitiannya berupa penelitian deskriptif naratif. Hal menarik dari studi kasus adalah
penekanannya ada pada eksplorasi dan deskripsi suatu fenomena yang menjadi objek
penelitian. Sehingga tidak berfokus pada sebab akibat dan tidak juga memiliki fokus pada
tujuan menemukan kebenaran yang bisa digeneralisasi maupun diprediksi sebelumnya.
6
2. Tujuan Secara Spesifik
Seperti halnya pada tujuan penelitian lainnya pada umumnya, pada dasarnya peneliti
yang menggunakan metoda penelitian studi kasus bertujuan untuk memahami obyek yang
ditelitinya. Meskipun demikian, berbeda dengan penelitian yang lain, penelitian studi kasus
bertujuan secara khusus menjelaskan dan memahami obyek yang ditelitinya secara khusus
sebagai suatu ‘kasus’. Berkaitan dengan hal tersebut, Yin (2003a, 2009) menyatakan bahwa
tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah tidak sekedar untuk menjelaskan seperti apa
obyek yang diteliti, tetapi untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus
tersebut dapat terjadi. Dengan kata lain, penelitian studi kasus bukan sekedar menjawab
pertanyaan penelitian tentang ‘apa’ (what) obyek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan
komprehensif lagi adalah tentang ‘bagaimana’ (how) dan ‘mengapa’ (why) obtek tersebut
terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang sebagai suatu kasus. Sementara itu, strategi
atau metoda penelitian lain cenderung menjawab pertanyaan siapa (who), apa (what), dimana
(where), berapa (how many) dan seberapa besar.
Sementara itu, Stake (2005) menyatakan bahwa penelitian studi kasus bertujuan untuk
mengungkapkan kekhasan atau keunikan karakteristik yang terdapat di dalam kasus yang
diteliti. Kasus itu sendiri merupakan penyebab dilakukannya penelitian studi kasus, oleh
karena itu, tujuan dan fokus utama dari penelitian studi kasus adalah pada kasus yang
menjadi obyek penelitian. Untuk itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan kasus, seperti sifat
alamiah kasus, kegiatan, fungsi, kesejarahan, kondisi lingkungan fisik kasus, dan berbagai hal
lain yang berkaitan dan mempengaruhi kasus harus diteliti, agar tujuan untuk menjelaskan
dan memahami keberadaan kasus tersebut dapat tercapai secara menyeluruh dan
komprehensif.
Secara khusus, berkaitan dengan karakteristik kasus sebagai obyek penelitian,
VanWynsberghe dan Khan (2007) menjelaskan bahwa tujuan penelitian studi kasus adalah
untuk memberikan kepada pembaca laporannya tentang ‘rasanya berada dan terlibat di dalam
suatu kejadian’, dengan menyediakan secara sangat terperinci analisis kontekstual tentang
kejadian tersebut.
9
1. Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum atau
bahkan dengan kepentingan nasional.
2. Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh
kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu diselesaikan oleh
penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh berbagai keterbatasan.
3. Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang berbeda-beda.
4. Keempat, studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik
yang mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip selektifitas.
5. Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi pada
pembaca.
Selain hal tersebut studi kasus dalam studi kasus fokusnya terarah pada hal yang
khusus atau unik. Kenunikan pada kasus berkaitan dengan :
1. Hakikat (the nature) kasus
2. Latar belakang sejarah kasus
3. Latar (setting) fisik
4. Konteks dengan bidang lain; ekonomi, politik, hukum, dan estetika
5. Mempelajari kasus-kasus lain yang berkaitan dengan kasus yang dipelajari
6. Informan-informan yang dipilih adalah orang-orang yang mengetahui kasus ini.
1. Pemilihan kasus
Dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan
secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang,
lingkungan, program, proses, dan masvarakat atau unit sosial. Ukuran dan kompleksitas
objek studi kasus haruslah masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu
dan sumbersumber yang tersedia;
2. Pengumpulan data
Terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalarn
penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai
10
instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan
lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak;
3. Analisis data
Setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan
mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan proses
mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola umum data.
Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi.
Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah
semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan;
4. Perbaikan (refinement)
Meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya
clilakukan penvempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori
yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke
lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa
dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada;
5. Penulisan laporan
Laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu
gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga rnernudahkan pembaca untuk
mernahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat membawa pembaca ke
dalam situasi kasus kehiclupan seseorang atau kelompok.
Selain dari langkah-langkah yang sudah diuraikan diatas, ada beberapa langkah-
langkah atau prosedur lainnya dalam sebuah penelitian kasus, yaitu :
1. Merumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
Apakah yang dijadikan unit studi itu dan sifat-sifat, saling hubungan serta proses-proses
yang mana akan menuntun penelitian.
2. Merancangkan cara pendekatannya.
Bagaimana unit-unit itu akan dipilih? Sumber-sumber data mana yang tersedia. Metode
pengumpulan data mana yang akan digunakan?
3. Mengumpulkan data.
4. Mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi rekonstruksi
unit studi yang koheren dan terpadu secara baik.
5. Menyusun laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut.
11
G. Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Kasus
1. Kelebihan Studi Kasus
a) Studi kasus mampu mengungkap hal-hal yang spesifik, unik dan hal-hal yang amat
mendetail yang tidak dapat diungkap oleh studi yang lain. Studi kasus mampu
mengungkap makna di balik fenomena dalam kondisi apa adanya atau natural.
b) Studi kasus tidak sekedar memberi laporan faktual, tetapi juga memberi nuansa,
suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yang berkembang dalam kasus yang menjadi
bahan studi yang tidak dapat ditangkap oleh penelitian kuantitatif yang sangat ketat.
12
3. Studi kasus dapat menyajikan data-data dan temuan-temuan yang sangat berguna sebagai
dasar untuk membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih besar
dan mendalam dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu sosial.
16
• Penelitian yang dilakukan di suatu perusahan yang memproduksi sepatu sehingga peneliti
bisa mengetahui bagaimana proses pembuatan sepatu dan berbagai kendala yang dihadapi
karyawan selama proses produksi berlangsung.
• Penelitian yang dilakukan di sebuah jalan raya atau suatu ruas jalan untuk mengetahui apa
saja yang menjadi penyebab kecelakaan di ruas jalan tersebut.
• Penelitian terhadap implementasi kebijakan pemerintah, sehingga bisa diketahui efek dari
penerapan kebijakan tersebut apakah cenderung positif atau menguntungkan dan bisa juga
cenderung sebaliknya atau merugikan.
• Penelitian di suatu perusahaan untuk mengetahui bagaimana perusahaan tersebut bisa
menjalin kerjasama dengan perusahaan lain. Masing-masing perusahaan yang bekerjasama
memiliki satu tujuan, yakni terus berkembang dan menjadi perusahaan yang lebih baik
lagi.
• Penelitian terhadap kebijakan terbaru dari pemerintah di bidang perekonomian, apakah
mendorong peningkatan ekonomi masyarakat atau sebaliknya.
• Penelitian yang dilakukan di suatu sekolah untuk mengetahui seberapa besar
perkembangan anak-anak ketika berkumpul dengan anak-anak berprestasi lainnya.
• Penelitian yang dilakukan untuk melihat perkembangan anak-anak yang sering atau
dibiasakan membaca cerita dongen sebelum tidur.
• Penelitian yang dilakukan di suatu daerah untuk mengetahui bagaimana perkembangan
kesehatan masyarakat pasca erupsi gunung di dekat daerah tersebut.
Penelitian ini sendiri condong kepada penelitian terhadap masalah psikologis atau
karakter suatu individu maupun organisasi dan kelompok. Selain itu, untuk mendapatkan
hasil penelitian yang akurat. Peneliti kemudian tidak hanya fokus pada subjek atau kasus
yang diangkat menjadi tpik penelitian saja. Melainkan juga menilai dan mempelajari berbagai
aspek yang menyertai dan melingkupi kasus atau subjek dan objek penelitian tadi.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Kependidikan adalah mampu
melakukan penelitian. Hal ini karena pekerjaan dalam pendidikan adalah sebuah profesi yang
menuntut peningkatan pengetahuan dan keterampilan terus menerus sejalan dengan
perkembangan pendidikan di lapangan. Dalam perkembangannya, terdapat beragam
pendekatan, jenis serta metode penelitian sesuai dengan paradigma keilmuan serta realitas
gejala yang hendak diungkap. Untuk dapat memilih pendekatan dan/atau metode yang tepat,
seseorang dituntut memahami substansi keilmuan/bidang kajian dan metodologi penelitian.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses berpikir
ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah. Studi kasus atau penelitian kasus (case study),
adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik
atau khas dari keseluruhan personalitas (Maxfield, 1930). Secara ringkasnya yang
membedakan metode studi kasus dengan metode penelitian kualitatif lainnya adalah
kedalaman analisisnya pada kasus yang lebih spesifik (baik kejadian maupun fenomena
tertentu).
Karakteristik dari penelitian kasus dan lapangan adalah penelitian kasus merupakan
penelitian yang mendalam mengenai kasus tertentu yang hasilnya merupakan gambaran
lengkap, terorganisasi, dan mencakup seluruh siklus kehidupan, studi kasus ini menguji
jumlah unit kecil dengan variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya,
penelitian kasus berguna untuk peletak dasar bagi perencanaan penelitian lanjut yang lebih
besar, tidak memungkinkan generalisasi yang objektif pada populasinya, dan mengandung
bias subjektif sehingga hasilnya tidak menjamin objektivitas.
Langkah-langkah penelitian kasus adalah menetapkan tujuan yang hendak dicapai,
merancang pendekatan penelitiannya, mengumpulkan data, mengorganisasikan data dan
informasi yang diperoleh menjadi sebuah rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu
dengan baik dan menyusun laporan dan mendiskusikan sigifikansinya.
B. Saran
Agar sebuah penelitian dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil penelitian
yang bagus, maka haruslah dilakukan dan disusun dengan teratur dan baik secara sistematis
melalui prosedur dan langkah-langkah yang ada didalamnya dan melihat serta mengikuti
18
sistematika yang sudah disusun dengan baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membantu dalam
perbaikan makalah ini nantinya. Semoga dapat memberikan manfaat terhadap penyusunan
makalah ini, khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
Nazir, Moh, 2003. “Metode Penelitian”. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Moleong, Lexy, 2002. ”Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Arikunto, Suharsimi, 1998. ”Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta:
Rineka Cipta.
http://repository.uin-malang.ac.id/1423/ diakses pada tanggal 22 Oktober 2021 pukul 16.00
https://www.duniadosen.com/penelitian-studi-kasus/ diakses pada tanggal 23 Oktober 2021
pukul 16.20
https://www.academia.edu/34954968/makalah_metode_penelitian_studi_kasus_Case_Study
diakses pada tanggal 22 Oktober 2021 pukul 17.10”
https://www.academia.edu/7111171/Penelitian_Studi_Kasus diakses pada tanggal 22 Oktober
2021 pukul 17.30
https://sayidbukhari.blogspot.com/2016/04/penelitian-studi-kasus.html?m=1 diakses pada
tanggal 23 Oktober 2021 pukul 19.00
https://www.e-jurnal.com/2013/10/pengertian-dan-manfaat-studi-kasus.html diakses pada
tanggal 22 Oktober 2021 pukul 19.15
http://penelitianstudikasus.blogspot.com/2010/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html diakses pada tanggal 23 Oktober 2021 pukul 19.30
https://atibilombok.blogspot.com/2014/06/makalah-metode-penelitian-studi-kasus.html
diakses pada tanggal 23 Oktober 2021 pukul 20.10
20