“PENGANTAR PENELITIAN”
OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad
Shallallahu’alaihi wasallam yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini . makalaah ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah
fisioterapi integumen
Penulis menyadari bahwamakalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini
dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan, baik terkait penulisan maupun konten,
penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Amin ya Rabbal ‘Alamin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian pada dasarnya dapat juga diartikan sebagai “a method of study by which,
trought the careful and exhausitive of all acertainable vaidance bearing upon a definable
problem, we reach a solution to the problem”. Sejalan dengan itu dikemukakan oleh
Sutrisno Hadi bahwa, research dapat didefinisikan sebagai usaha menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha di mana dilakukan
dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Berdasarkan kedua pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa ilmu yang memperbincangkan tentang metode ilmiah dalam
menggali pengetahuan disebut metode penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian ?
2. Apa saja jenis- jenis penelitian ?
3. Apa tujuan dari penelitian ?
4. Apa saja peran penelitian ?
5. Apa saja yang menjadi persyaratan penelitian ?
6. Apa yang menjadi konsep dasar penelitian ?
7. Apa saja yang menjadi bagian dari metodologi penelitian ?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui apa itu penelitian.
2. Untuk mengetahui jenis- jenis penelitian.
3. Untuk mengetahui tujuan penelitian.
4. Untuk mengetahui peran penelitian
5. Untuk mengetahui persyaratan penelitian
6. Untuk mengetahui konsep dasar penelitian.
7. Untuk mengetahui apa saja bagian metodologi penelitian.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research. Research berasal dari kata
re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti
sebenarnya dari research adalah mencari kembali, pencarian berulang-ulang. Dalam bahasa
Indonesia, kata research dibakukan menjadi riset. Beberapa ahli mengajukan pendapat
mengenai arti dari penelitian (riset) di antaranya sebagai berikut:
• Menurut Parson (1946), penelitian adalah suatu metode untuk menemukan
kebenaran serta metode berpikir secara kritis; pencarian atas sesuatu (inquiry)
secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap
masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
• Menurut John (1949), penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode
objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil
atau hukum.
• Menurut Dewey (1936), penelitian adalah transformasi yang terkendali atau terarah
dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan
hubungannya.
• Menurut Woody (1927), penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan
kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking), yang
meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah,
memformulasikan hipotesa, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya
mengadakan pengujian yang hati-hati atas suatu kesimpulan untuk menentukan
apakah ia cocok dengan hipotesa.
• Menurut Sutrisno Hadi (1969:4), penelitian adalah usaha menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha tersebut
dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
• Menurut J. Supranto (1997:9), penelitian (riset) adalah suatukegiatan untuk
memilih judul, merumuskan persoalan, kemudian diikuti dengan pengumpulan,
pengolahan, penyajian dan analisis data yang dilakukan dengan metode ilmiah
secara efisien dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui sesuatu
keadaan atau persoalan dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan atau untuk
membuat keputusan dalam rangka pemecahan persoalan.
Penelitian secara umum dapat diartikan sebagai “a method of study by which, through
the careful and exhaustive of all acertainable evidance bearing upon a definable problem,
we reach a solution to the proble”’ (suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui
5
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh
pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut) (Hillway, 1956). Apabila studi tersebut
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah disebutlah penelitian ilmiah (scientific
research). Sehingga penelitian ilmiah (riset) dapat diartikan sebagai suatu jenis studi yang
dilakukan secara hati-hati dan mendalam.
2. Jenis- jenis Penelitian
1. Penelitian eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk
menemukan ilmu (pendidikan) dan masalah masalah yang baru dalam bidang
pendidikan ilmu pendidikan dan masalah masalah yang diperlukan melalui
penelitian pendidikan benar benar baru dan belum pernah diketahui sebelumnya.
Misalnya suatu penelitian menghasilkan profil atau kriteria kepemimpinan efektif
dalam manajemen berbasis sekolah, atau penelitian tentang suatu metode atau
prosedur baru dalam pembelajaran bahasa inggris yang menyenangkan peserta
didik.
2. Penelitian pengembangan
Penelitian pengembangan adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk
mengembangkan ilmu (pendidikan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk
mengembangkan, memperdalam atau memperluas ilmu (pendidikan) yang telah
ada. Misalnya, penelitian tentang implementasi metode inquiry dalam
pembelajaran IPS yang sebelumnya telah digunakan dalam pembelajaran IPA atau
penelitian tentang sistem penjaminan mutu (Quality asurance) dalam
organisasi/satuan pendidikan yang sebelumnya telah berhasil diterapkan dalam
organisasi bisnis atau perusahaan.
3. Penelitian verifikasi
Penelitian ini adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk menguji
kebenaran ilmu-ilmu (pendidikan) yang telah ada, baik berupa konsep, prinsip,
prosedur, dalil maupun praktik pendidikan itu sendiri. Data penelitian yang
diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau
masalah- masalah ilmu pendidikan. Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk
membuktikan adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap gaya
kepemimpinan, atau penelitian yang dilakukan untuk menguji efektivitas model-
model pembelajaran yang telah ada dalam mata pelajaran tertentu.
6
B. Jenis penelitian berdasarkan pendekatan
7
waktu yang cukup singkat (jangka pendek). Peneliti tidak perlu mengamati
individu teralu lama karena dapat diganti dengan subjek baru dari berbagai
kelompok/tingkat usia. Untuk menarik simpulan, peneliti tidak perlu menunggu
waktu yang cukup lama. Misalnya, menelitian tentang kemampuan berbahasa
Indonesia pada peserta didik di kelas satu saja atau di kelas dua saja, dan
seterusnya.
8
3. Penelitian tindakan (action research)
Penelitian ini adalah suatu bentuk penelitian refleksi-diri melalui tindakan
nyata dalam situasi yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki
proses dan peahaman tentang praktik-praktik pendidikan secara utuh,
mengembangkan profesional, dan meningkatkan hasil kegiatan. Tujuan
penelitian ini menunjukkan implikasi yang harus diperhatikan. Pertama,
penelitian tindakan harus dilakukan secara ilmiah sesuai konsep penelitian
ilmiah. Kedua, harus melibatkan kelompok partsipan sehingga dapat
dilakukan kolaborasi. Ketiga, harus dilakukan untuk memperbaiki praktik
pendidikan seperti ketrampilan mengajar. Keempat, harus dilakukan untuk
acuan melakukan refleksi diri.
Aspek pokok penelitian tindakan ini ada tiga, yaitu :
a. Untuk memperbaiki praktik
b. Untuk mengembangkan kemampuan profesional dalam arti
mengembangkan pemahaman dan ketrampilan baru para praktisi dalam
praktik yang dilaksanakan
c. Untuk memperbaiki keadaan atau situasi tersebut dilaksanakan.
Inti dari penelitian tindakan ini adalah menekankan pada tindakan
dalam praktik atau situasi nyata yang terbatas, sehingga diharapkan dari
tindakan tersebut dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu
pembelajaran.
9
merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan
evaluasi.
6. Penelitian komparatif
Studi komparatif (comparative study) atau studi kausal komparatif (causal
comparative studi) merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variable tertentu.
Tujuan penelitian komparatif adalah untuk melihat perbedaan dua atau lebih
situasi, peristiwa, kegiatan, atau program yang sejenis atau hampir sama yang
melibatkan semua unsur atau komponennya. Analisis penelitian dilakukan
terhadap persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, factor-
faktor pendukung hasil. Hasil analisis perbandingan dapat menemukan unsur-
unsur atau factor-faktor penting yang melatarbelakangi persamaan dan
perbedaan
Jika suatu yang dibandingkan itu tentang situasi atau kejadian, maka unsur-
unsur atau komponen yang dianalisis sedikit berbeda, seperti deskripsi situasi
atau kronologis kejadian, kompleksitas situasi atau intensitas kejadian, faktor-
faktor penyebab dan akibat-akibatnya. Dari analisis tersebut juga akan dapat
ditemukan factor-faktor dominan yang melatarbelakangi atau diakibatkan oleh
suatu situasi atau kejadian.
Penelitian komparatif dapat digunakan jika: (a) metode eksperimental yang
dianggap lebih kuat tidak memungkinkan untuk dilakukan, (b) penelitian tidak
mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi factor-faktor yang penting
untuk mempelajari hubungan sebab- akibat secara langsung, (c) pengontrolan
terhadap seluruh variable (kecuali variable bebas) sangat tidak realistis dan
terlalu dibuat-buat, serta mencegah interaksi secara normal dengan variabel-
variabel lain yang berpengaruh, dan (d) pengontrolan di laboratorium untuk
beberapa tujuan penelitian dianggap tidak praktis, mahal, atau secara etika
dipertanyakan.
7. Penelitian korelasional
Penelitian ini mempelajari hubungan dua variable atau lebih, yakni
hubungan variasi dalam satu variabel dengan variasi dalam variabel lain.
Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang
dinamai koefisien korelasi. Penelitian korelasional dapat digunakan untuk
menguji hipotesis tentang hubungan antarvariabel atau untuk menyatakan
besar- kecilnya hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penelitian korelasional bertujuan untuk menguji hipotesis yang dilakukan
dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien kolerasi
(r) antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel
10
mana yang berkolerasi. Misalnya, peneliti ingin mengetahui variabel-variabel
yang berhubungan dengan kompetensi professional guru. Semua variabel
yang ada kaitannya, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar,
mata pelajaran yang diampu, dan lain-lain diukur, lalu dihitung koefisien
korelasinya untuk mengetahui variabel mana yang paling kuat hubungannya
dengan kompetensi professional guru.
11
terdapat beberapa metode yang digunakan, yaitu metode deskriptif,
evaluative, dan eksperimental.
Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun
data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup: (a) kondisi
produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar
(embrio) produk yang akan dikembangkan, (b) kondisi pihak pengguna (dalam
bidang pendidikan misalnya sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta
pengguna lainnya), (c) kondisi factor-faktor pendukung dan penghambat
pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup
unsur pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya,
pengelolaan, dan lingkungan pendidikan tempat produk tersebut akan
diterapkan.
Metode evaluative, digunakan untuk mengevaluasi produk dalam proses uji
coba pengembangan suatu produk. Produk penelitian dikembangkan melalui
serangkaian uji coba dan pada setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik
itu evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Berdasarkan temuan hasil uji coba
diadakan penyempurnaan (revisi model).
Metode eksperimental, digunakan untuk menguji keampuhan produk yang
dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba telah ada pengukuran, pengukuran
tersebut masih dalam rangka pengembangan produk, belum ada kelompok
pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada
kelompok eksperimen juga pada kelompok pembanding atau kelompok
kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan
secara acak atau random. Pembandingan hasil eksperimen pada kedua
kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dan produk yang
dihasilkan.
1. Penelitian sejarah
Pada dasarnya, penelitian sejarah merupakan expost facto research di bawah
payung qualitative research. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tidak dapat
dilakukan manipulasi atau kontrol terhadap variabel, sebagaimana jenis-jenis
penelitian di bawah payung quantative research. Penelitian sejarah
memfokuskan kajiannya terhadap fenomena, peristiwa atau perkembangan
yang terjadi pada masa lampau. Tujuannya yakni untuk:
a. Mendeskripsikan dan mersekontruksi fenomena masa lampau secara
sistematis, obyektif dan rasional dengan cara mengumpulkan,
mengevaluasi, memverifikasi, dan mensintesiskan bukti- bukti secara
faktual untuk memperoleh simpulan yang kuat.
12
b. Meningkatkan pemahaman dan memperkaya wawasan kita tentang
fenomena di masa lalu dan bagaimana masa lalu itu menjadi masa kini,
serta kemungkinan-kemungkinan penerapannya pada masa yang akan
datang.
2. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan, menjelaskan dan menjawab persoalan-persoalan tentang
fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini. Pola-pola penelitian deskriptif
ini antara lain : survey, studi kasus, causal-comparative, korelasional, dan
pengembangan. Tujuannya adalah untuk (a) menjelaskan suatu fenomena, (b)
mengumpulkan informasi yang bersifat aktual dan fuktual berdasarkan
fenomena yang ada, (c) mengidentifikasi masalah-masalah atau melakukan
justifikasi kondisi-kondisi dan praktik-praktik yang sedang berlangsung, (d)
membuat perbandingan dan evaluasi, dan (e) mendeterminasi apa yang
dikerjakan orang lain apabila memiliki masalah atau situasi yang sama dan
memperoleh keuntungan dari pengalaman mereka untuk membuat rencana
dan keputusan di masa yang akan datang.
3. Penelitian eksperimen
Penelitian ekperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Bentuk penelitian eksperimen menurut Tuckman ada 4 jenis, yaitu pre
experimental, true experimental, factorial, dan quasi experimental. Berbeda
dengan Tuckman, Sukmadinata dalam bukunya menyatakan bahwa penelitian
eksperimen berdasarkan variasinya terdiri dari penelitian ekperimen murni
(true experimental), eksperimen kuasi (quasi experimental), eksperimen
lemah (weak experimental) dan eksperimen subjek tunggal (single subject
experimental).
4. Penelitian survey
Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok
(Singarimbun, 1998). Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang
digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu.
Survey adalah suatu desain yang digunaan untuk penyelidikan informasi yang
berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel dalam
suatu popilasi. Pada survei tidak ada intervensi, survei mengumpulkan
informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku,
dan nilai.
13
5. Penelitian ekspos fakto
Penelitian ekspos fakto (after the fact) merupakan penelitian yang dilakukan
terhadap suatu kejadian yang telah berlangsung. Jenis penelitian ini disebut
juga sebagai restropective study karena meneusuri kembali terhadap suatu
peristiwa dan kemudian menelusuri ke belakang untuk menyelidiki faktor-
faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini dilakukan
sesudah perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas terjadi karena
perkembangan suatu kejadian secara alami. Penelitian ini merupakan
penelitian yang variabel-variabel bebasnya telah terjadi perlakuan atau tidak
dilakukan pada saat penelitian berlangsung.
3. Tujuan penelitian
14
Dalam hal ini meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-
fenomenadari suatu masalah yang kompleks dan kait mengait.
b. Peranan penelitian sebagai pemberi jawaban atas pertanyaanpertanyaan dalam bidang
yang diajukan. Dalam hal ini meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau
menggambarkanfenomena-fenoena dari masalah-masalah dan peertanyaan-pertanyaan
yang bersangkutantersebut.
c. Peranan penelitian untuk mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru.Dalam hal ini
berfungsi untuk menemukan pengetahuan/ilmu yang baru yang mana belumdiketahui
atau sama sekali belum pernah diterapkan dalam masyarakat yang bersangkutan.
d. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau
masalahkesehatan dalam masyarakat.
e. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang
perludipecahkan.
f. Mengadakan anlisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahan- perubahan
yangterjadi akibat intervensi alam atau manusia
g. Mendeskripsikan pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat
h. Mendeskripsikan hubungan antara dinamika penududuk dengan penyebaran penyakit
i. Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab maupun faktor risiko yang berhubungan
dengan timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya
j. Menerangkan besarnya masalah dan gangguan kesehatan serta penyebarannya dalam
suatu penduduk tertentu
k. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya
untuk mengatasi atau menanggulanginya.
l. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu
dipecahkan.
5. Persyaratan penelitian
Penelitian yang efektif tidak dapat terjadi seenaknya saja, tetapi harus didukung
oleh faktor-faktor penunjang serta sarana dan pra sarana yang cukup. Disamping faktor
peneliti sendiri, maka faktor lingkungan sangat penting artinya dalam menunjang
keberhasilan penelitian.
Sammers dalam Nazir memberikan beberapa syarat supaya pelaksanaan penelitian
dapat berjalan dengan lancar. Syarat tersebut adalah :
1. Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya penelitian
2. Harus ada sarana dan pembiayaan yang cukup
3. Hasil penelitian harus segera dapat diterapkan
4. Harus ada kebebasan dalam melakukan penelitian
5. Peneliti harus mempunyai kualifikasi yang diperlukan
Masyarakat harus menyadari dan disadarkan tentang perlunya dan pentingnya
penelitian dalam pembangunan. Peneliti tidak dapat bekerja dalam suasana yang hampa.
15
Ilmuwan menghendaki laboratorium, lapangan percobaan, alat-alat, bahan-bahan serta
kesempatan untuk mengikuti konferensi dan kegiatan ilmiah. Semua ini menghendaki
biaya yang mahal, dn ini akan diperoleh jika masyarakat sadar akan pentingnya penelitian.
Seorang ilmuwan perlu ditunjang dengan bayaran yang mencukupi, sehingga ia bisa
melimpahkan waktu dan konsentrasinya kepada penelitian, tanpa memikirkan kerja
tambahan untuk menyambung hidupnya serta memelihara keluarganya, baik untuk masa
kini maupun untuk masa tuanya.
Untuk penelitian diperlukan biaya. Biaya ini harus datang dari rakyat, pemerintah
maupun dari pihak swasta. Dengan adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya
penelitian, maka dana untuk penelitian akan lebih mudah diperoleh. Biaya penelitian secara
relatif memang mahal, tetapi biaya tersebut akan selalu dikembalikan dengan jumlah yang
lebih besar dengan berhasilnya penelitian. Pengeluaran untuk penelitian bukanlah
pengeluaran yang sia-sia. Biaya penelitian merupakan investment yang yang kelak akan
membuahkan keuntungan. Ilmuwan harus selalu berkomunikasi dengan rakyat dan
masayrakat. Ilmuwan janganlah menjadi kelompok elit di dalam masyarakat. Ilmuwan
harus memberitahukan kepada masyarakat tentang hasil penemuannya, supaya
kepercayaan masyarakat akan kegunaan penelitian sehingga memudahkan pengadaan
biaya penelitian.
Penerapan hasil penelitian dengan segera merupakan suatu perangsang bagi si
peneliti. Banyak kejadian hasil penelitian tidak dengan segera diterapkan, tetapi penemuan
tersebut hanya tinggal dalam laporan saja dan disimpan dalam arsip institut, tanpa diketahui
oleh masyarakat apa kiranya hasil peneltian tersebut. Adalah suatu kehormatan dan
kebanggaan bagi si peneliti, jika hasil penelitiannya diterima dan dipakai untuk kebaikan
ummat.
Penelitian akan berhasil dengan baik jika dalam meneliti terdapat kebebasan,
walaupun kebebasan ini tetap berada dalam batas- batas moral yang diterima masyarakat.
Tiap peneliti harus bebas memilih serta bebas melaporkan hasil penelitiannya, tanpa ada
tangan- tangan halus yang akan mendikte atau menjurus penemuan tersebut untuk
memuaskan keinginan sekelompok orang saja
Faktor lain yang harus diperhatikan untuk mensukseskan penelitian adalah faktor
si peneliti sendiri sebagai the man behind the gun. Peneliti harus benar-benar ilmuwan yang
berbobot. Seorang peneliti harus benar-benar menguasai ilmu dalam bidangnya dan harus
mempunyai pengabdian yang tinggi dalam mengejar ilmu pengetahuan tersebut. Seorang
peneliti harus memiliki kejujuran intelektual, integritas, rajin dan berkemauan keras.
Seorang peneliti harus mempunyai sifat bertanggung jawab.
Tingkat efisiensi dan efektivitas dalam sebuah penelitian tentu tidak sama. Efisiensi
penelitian sangat bergantung dari beberapa hal, antara lain keterampilan peneliti dan
teknisian, organisasi penelitian serta kepemimpinan dan hubungan antar unit dalam
16
meneliti, orientasi kegiatan penelitian terhadap masalah ekonomi yang dihadapi.
Kualifikasi peneliti harus didasarkan kepada intelegensia, kekuatan bekerja serta sifat jujur
dan rajin.
17
Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi
yangkemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang
dapatmenimbulkan kejadian tersebut.
c. Penelitian Eksperimen
Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu
terhadapvariabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
Variabelindependennya dimanipulasi oleh peneliti.
d. Penelitian Naturalistic
Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (
sebagailawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh :
Sesajiterhadap keberhasilan bisnis.
e. Policy Research
Yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis
terhadapmasalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya
dapatdirekomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara
praktis dalammenyelesaikan masalah.
f. Action Research
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode
kerjayang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifit
as lembagadapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1)
situasi,
2) perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan
pranata.
g. Penelitian Evaluasi
Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk
membandingkansuatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan
program yang telahditetapkan.
h. Penelitian Sejarah
Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian
yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang te
rlibatlangsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang
berkenaandengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk
merekonstruksikejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif,
melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga
ditetapkanfakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
18
b) Penelitian Komparatif
Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih
samadengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu,
ataudalam waktu yang berbeda.
c) Penelitian Asosiatif/Hubungan
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
duavariable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu
teoriyang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu
v gejala.
19
7. Metodologi penelitian
20
• Membuat kesimpulan dan saran.
• Menurut Teguh (1999 : 9) adalah “ilmu atau studi yang berhubungan dengan
penelitian, sedangkan penelitian (research) menunjukkan kegiatan pelaksanaan
dari metodologi penelitian. Pelajaran yang memperbincangkan metode-metode
ilmiah untuk research tersebut disebut Metodologi Penelitian. Penelitian merupakan
penyaluran hasrat ingin tahu (curiosity) manusia dalam taraf keilmuan”.
• Menurut Hillway (1956 : 5) adalah “a method of study by which, through the careful
and exchausative of all ascertainable evidence bearing upon a definable problem,
we reach a solution to the problem”.
• Menurut Nawawi (1994 : 8) Metodologi Penelitian adalah ilmu tentang metode, dan
bilamana dirangkai menjadi Metodologi Penelitian, maknanya adalah ilmu tentang
metode yang dapat dipergunakan dalam melakukan kegiatan penelitian. Metodologi
Penelitian juga dapat diartikan sebagai ilmu untuk mengungkapkan dan
menerangkan gejala-gejala alam dan gejala-gejala sosial dalam kehidupan manusia,
dengan mempergunakan prosedur kerja yang sistematis, teratur, tertib dan dapat
dipergunakan secara ilmiah .
• Menurut Soehardjo (2003 : 32) metodologi adalah bagian dari epistemologi (sub-
field of epistemology), disebut sebagai ilmu untuk menemukan (the science to find
out). Sedangkan metode adalah cara untuk menemukan atau cara berbuat.
Metodologi, secara etimologi bisa diartikan sebagai ilmu tentang metode. Peneliti yang
menguasai metodologi penelitian bisa dianggap menguasai bagian paling fundamental dari
proses penelitian. Teknik penerapan metodologi penelitian bisa disebut sebagai metode.
Dengan kata lain, istilah metode sama dengan teknik. Sebagai contoh, ”metode analisis data”
bisa juga kita sebut ”teknik analisis data”.
21
4. Kesimpulan yang diambil dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan.
Ternyata memiliki kegunaan yang luar biasa dalam dunia penelitian. Jika selama
ini metodologi penelitian hanya untuk kepentingan akademis, ternyata solusi atau hasil
penelitian secara akademis, dapat memberikan solusi dan perubahan banyak ranah.
Kegunaan penelitian murni sebagai penelitian dasar yang sering digunakan untuk
mengembangkan teori yang sudah ada menjadi lebih komprehensif dan lebih lengkap.
Penelitian murni ini berbeda dengan penelitian terapan.
Penelitian aksi ini adalah penelitian yang ditujukan untuk membuat tindakan
khusus sesuai dengan teori. Jadi telaah teoritis inilah yang dijadikan acuan atau pencarian
solusi atas permasalahan yang ada.
Jadi memang metodologi tidak hanya sebagai pemecah masalah yang sifatnya studi
kasus dan akademis. Tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan
yang dialami oleh masyarakat. Misalnya, bisa mengentaskan angka kemiskinan,
memberikan solusi atas permasalahan kasus yang menghambat produktivitas warga, bisa
menemukan obat di bidang kedokteran dan masih banyak kegunaan metodologi penelitian.
22
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research. Research berasal dari
kata re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti
sebenarnya dari research adalah mencari kembali, pencarian berulang-ulang. Dalam bahasa
Indonesia, kata research dibakukan menjadi riset.
Metodologi Penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya adalah cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu, dan “logos” yang artinya adalah ilmu atau pengetahuan.
Jadi, metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
seksama untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian metodologi penelitian (research methods) adalah ilmu yang
menerangkan bagaimana sebaiknya dan seharusnya penelitian itu dilaksanakan. Jadi,
metode penelitian akan datang kemudian setelah seorang peneliti memahami secara benar-
benar ilmu meneliti itu sendiri (metodologi penelitian), yaitu bagaimana sebuah penelitian
harus dilakukan agar memenuhi kaidah-kaidah keilmiahan (scientifical reasoning).
B. Saran
Saya sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sehingga makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Saya harap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta menambah pengetahuan
kita.
23
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hj. Neliwati, S. M. (2018, maret). Metodologi Penelitian Kuantitatif (Kajian Teori Dan
Praktek). (M. Oda Kinata Banurea, Ed.) 1-251.
DR. TEDI PRIATNA, M. A. (2017). PROSEDUR PENELITIAN PENDIDIKAN . In CV. Insan
Mandiri (pp. 1-195). Bandung : Nurhamzah .
hiya. (2016). Peranan Penelitian .
Huda, F. A. (2016, Desember 15). pengantar metodologi penelitian.
Muhammad Arsyam. (n.d.). Ragam Jenis Penelitian dan Perspektif.
Prof.Dr. Suryana, M. (2010). Metodologi Penelitian. Buku Ajar Perkuliahan.
Prof.Dr. Suryana, M. (2010). model praktis penelitian kuantitatif dan kualitatif . buku ajar
perkuliahan .
24