Anda di halaman 1dari 36

Metodologi Penelitian

(Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP, 2021 )

NAMA MAHASISWA : Yuli Pasu Lubis

NIM : 1213171026

DOSEN PENGAMPU : Muhammad Takwin Machmud, S.Pd., M.Ed

MATA KULIAH : Metodologi Penelitian

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report ini dalam keadaan baik.
Selanjutnya penulis juga berterimakasih kepada Bapak Muhammad Takwin sebagai Dosen
Pengampu pada Mata Kuliah “Metodeologi Penelitian” yang telah memberikan penulis
kesempatan untuk membuat kritik buku ini.

Dalam laporan ini akan disajikan hasil ringkasan dari buku yang penulis analisis dan
telah di kritisi, sehingga terdapat uraian tentang kekurangan dan kelebihan yang ada pada
buku yang di kritis. Untuk itulah penulis membuat ringkasan buku ini, kiranya dapat
bermanfaat bagi setiap pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, baik
dalam segi pemaparan maupun dalam teknik pengetikan. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pihak pembaca demi perbaikan
makalah ini. Akhirnya saya ucapkan terimakasih.

Medan, September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 3

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ..................................................................................................... 4

B. Tujuan Penulisan CBR ................................................................................................................. 4

C. Manfaat Penulisan CBR ............................................................................................................... 4

D. Identitas Buku Yang di Review.................................................................................................... 5

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU ....................................................................................................... 6

A. RINGKASAN BUKU UTAMA .................................................................................................. 6

RINGKASAN BUKU PEMBANDING ......................................................................................... 19

BAB III. PEMBAHASAN .................................................................................................................. 30

A. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU ........................................................................ 30

KEUNGGULAN BUKU UTAMA ............................................................................................. 30

KELEMAHAN BUKU UTAMA ................................................................................................ 32

IMPLIKASI ................................................................................................................................ 32

KEUNGGULAN BUKU PEMBANDING ................................................................................. 33

KELEMAHAN BUKU UTAMA ................................................................................................ 34

IMPLIKASI ................................................................................................................................ 34

BAB IV. PENUTUP ........................................................................................................................... 35

A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 35

B. Saran .......................................................................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 36

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Membuat keterampilan Critical Book Report pada penulis dapat menguji kemampuan
dalam meringkas dan menganalis sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis
dengan buku lain, mengenal dan memberi nilai pada sebuah buku yang dianalis. sering kali
kita bingung memilih referensi buku untuk kita baca dan pahami, terkadang kita hanya
memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan, misalnya dari segi
analisis bahasa dan pembahasan.

Oleh karena itu, Penulis membuat CBR Metodologi Penelitian ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pokok bahasan mengenai Metodologi
Penelitian.

B. Tujuan Penulisan CBR

1. Mengulas buku Metodologi Penelitian


2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku utama dan buku pembanding
4. Membandingkan isi buku utama dan buku kedua

C. Manfaat Penulisan CBR

1. Untuk menambah wawasan tentang Metodologi penelitian


2. Untuk mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah
dilengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku, serta kekurangan dan
kelebihan isi buku tersebut.

4
3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan atas buku-buku yang
dianalisis tersebut.

D. Identitas Buku Yang di Review

a. Buku Utama
Judul Buku : Metodologi Penelitian

Edisi : Edisi Revisi, 2021

Penulis : Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP

Penerbit : UR, Press ANGGOTA IKAPI

Kota Terbit : Pekan Baru, Riau

Tahun Terbit : 2021

ISBN : 978-623-255-107-7

Halaman : 211 halaman

b. Buku Pembanding
Judul Buku : Buku Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan

Edisi : Cetakan Pertama

Pengarang : Moch. Bahak Udin By Arifin, S.Pd.I., M.Pd.I & Nurdyansyah,

S.Pd., M.Pd.

Penerbit : UMSIDA Press

Kota Terbit : Sidoarjo, Jawa Timur

Tahun Terbit : 2018

ISBN : 978-602-5914-19-5

Halaman : 135 halaman

5
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. RINGKASAN BUKU UTAMA

BAB 1. ILMU PENGETAHUAN


A. Pengertian Ilmu dan Pengetahuan

Ilmu adalah pengetahuan yang telah teruji kebenarannya dan disusun secara sistematis
berdasarkan dengan metode ilmiah. Sedangkan Pengetahuan adalah informasi atau maklumat
yang diketahui atau disadari oleh seseorang.

B. Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan

Ilmu memiliki sifat-sifat:

 Menjelajah dunia empirik tanpa batas, sejauh dapat ditangkap oleh dunia manusia.

 Tingkat kebenarannya adalah relatif atau tidak sampai kepada tingkat kebenaran
yang mutlak.

 Menemukan proposisi-proposisi yang teruji secara empirik.

Pengetahuan memiliki sifat-sifat:

 Dapat berupa informasi yang belum teruji kebenarannya.


 Dapat berupa informasi yang bersifat subjektif.

Adapun Anatomi Ilmu yaitu, Ilmu dibangun dari realita alam semesta serta Komponen ilmu
adalah:

 Fenomena: kejadian-kejadian yang dapat diamati.


 Konsep: abstraksi dari fenomena.
 Variabel: variasi sifat, jumlah, atau besaran dari konsep.
 Proposisi: hubungan sebab akibat antara variabel-variabel.
 Fakta: proposisi yang telah teruji secara empiris.
 Teori: jalinan fakta dalam kerangka penuh arti atau makna.

Kesimpulan dari penjelasan diatas adalah Ilmu adalah pengetahuan yang telah teruji
kebenarannya dan disusun secara sistematis berdasarkan dengan metode ilmiah. Pengetahuan
adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Ilmu dan
pengetahuan memiliki hubungan yang erat. Ilmu merupakan hasil dari proses memperoleh
pengetahuan.

6
BAB II. PENELITIAN ILMIAH
A. Hakekat Terjadinya Penelitian

Penelitian adalah suatu usaha manusia untuk memenuhi rasa ingin tahunya dalam taraf
keilmuan. Penelitian pada dasarnya adalah suatu usaha manusia untuk memperoleh
pengetahuan baru, menjawab suatu pertanyaan, atau memberikan pemecahan atas suatu
masalah. Penelitian ilmiah tunduk pada aturan ilmiah yang ketat, yaitu menggunakan metode
ilmiah yang benar untuk memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.

B. Persyaratan Untuk Menjadi Seorang Peneliti

yaitu : Intelligence (kecerdasan), Interest (perhatian), Imagination (daya hayal), Initiative


(inisiatif), Information (informasi), Inventive (daya cipta), Industrious (usaha keras), Intense
observation (pengamatan yang intensif), Integrity (kejujuran), Infectious enthusiasm
(entusiesme yang meluap-luap), Indefatigable write (penulisan yang tidak mudah putus asa).

Sifat Penelitian Ilmiah yaitu : Objektif, Sistematis, Empiris, Rasional, Kritis, Komulatif,
Transparan

C. Peta Jalan (Roadmap) Penelitian

 Milestones kegiatan penelitian dalam ruang waktu tertentu (5-20 tahun)

 Peneliti profesional wajib memiliki roadmap penelitian

 Untuk mahasiswa strata 1, 2, dan 3 roadmap tidak dituntut, namun sangat disarankan
untuk dimiliki

Kesimpulan dari materi diatas adalah :

Penelitian adalah suatu usaha manusia untuk memperoleh pengetahuan baru, menjawab
suatu pertanyaan, atau memberikan pemecahan atas suatu masalah. Penelitian ilmiah tunduk
pada aturan ilmiah yang ketat, yaitu menggunakan metode ilmiah yang benar untuk
memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Seorang peneliti harus memiliki
persyaratan tertentu, yaitu kecerdasan, perhatian, daya hayal, inisiatif, informasi, daya cipta,
usaha keras, pengamatan yang intensif, kejujuran, entusiesme, dan penulisan yang tidak
mudah putus asa. Penelitian ilmiah memiliki sifat objektif, sistematis, empiris, rasional, kritis,
kumulatif, dan transparan. Roadmap penelitian merupakan milestones kegiatan penelitian
dalam ruang waktu tertentu.

7
BAB III. SUMBER LITERATUR DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN
A. Sumber Bacaan

Ide penelitian dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik dari pengalaman pribadi,
pengamatan sepintas, pernyataan pemegang otoritas, diskusi, seminar, pertemuan ilmiah,
bacaan, maupun perasaan intuitif.

Hal-hal yang dapat menjadi sumber masalah atau ide bagi calon peneliti, adalah, antara
lain:

1. Bacaan, terutama bacaan yang melaporkan hasil penelitian, mudah dijadikan sumber
masalah penelitian.
2. Seminar, diskusi, dan lain-lain pertemuan ilmiah, Diskusi, seminar, dan pertemuan
ilmiah juga merupakan sumber masalah atau ide penelitian yang cukup kaya. Dalam
pertemuan ilmiah, materi yang disampaikan adalah hasil-hasil penelitian dan pendapat
pakar yang terbaru.
3. Pernyataan pemegang otoritas, Pernyataan pemegang otoritas, baik pemegang otoritas
dalam pemerintahan maupun pemegang otoritas dalam bidang ilmu tertentu, dapat
menjadi sumber masalah penelitian.
4. Pengamatan sepintas, Pengamatan sepintas dapat dilakukan dalam suatu perjalanan
atau peninjauan. Pengamatan sepintas akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan
dalam hati, yang akhirnya terkristalisasikan dalam masalah penelitian.
5. Pengalaman pribadi, Pengalaman pribadi sering menjadi sumber ide penelitian,
terutama dalam ilmu sosial. Pengalaman pribadi dapat berupa sejarah perkembangan
dan kehidupan pribadi, atau kehidupan profesional.
6. Perasaan intuitif, Tidak jarang terjadi, ide penelitian itu muncul dalam pikiran
ilmuwan pada pagi hari setelah bangun tidur atau saat-saat habis istirahat.
7. Internet, Internet merupakan sumber ide penelitian yang luas dan up-to-date. Melalui
internet, peneliti dapat mengetahui apakah yang diteliti itu sudah dilakukan oleh orang
lain, atau merupakan pendukung penelitian sebelumnya atau menolak hasil penelitian
terdahulu.
B. Pemanfaatan Perpustakaan

Perpustakaan merupakan tempat menyimpan dan mengumpulkan berbagai informasi,


baik berupa buku, jurnal, majalah, maupun media lainnya. Perpustakaan dapat dimanfaatkan
oleh berbagai kalangan, termasuk para peneliti.

8
1. Manfaat Pemanfaatan Perpustakaan

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan perpustakaan, antara lain:
Menemukan teori-teori yang telah ditemukan oleh para ahli terdahulu, Mengikuti
perkembangan ilmu dari penelitian yang dilakukan, Menemukan masalah yang patut diteliti,
Menyempurnakan teori lama yang tidak sesuai dengan kondisi sekarang, Menghindari
duplikasi penelitian yang akan dilakukan, dan Sumber informasi untuk penelitian selanjutnya

2. Cara Memanfaatkan Perpustakaan

Untuk dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain: Kenali koleksi perpustakaan, Pelajari cara penelusuran kepustakaan,
dan Gunakan fasilitas perpustakaan secara optimal

3. Perpustakaan di Era Digital

Di era digital ini, perpustakaan tidak hanya menyediakan koleksi dalam bentuk fisik,
tetapi juga dalam bentuk digital. Hal ini memudahkan para peneliti untuk mengakses
informasi dari mana saja dan kapan saja.

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN


A. Pendahuluan

Metodologi penelitian adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membuat
suatu penelitian ilmiah yang benar. Penelitian ilmiah adalah kegiatan yang dilakukan dengan
aturan yang ketat dan tujuannya untuk membangun pengetahuan yang akhirnya melahirkan
ilmu.

Jenis penelitian dapat dibagi menjadi tiga yalitu:

1. Penelitian Eksploratif Yang termasuk penelitian eksploratif adalah penelitian studi


kasus (mempelajari). Dalam penelitian ini tidak memakai hipotesis. Pada jenis
penelitian ini pada umumnya lebih banyak menemukan atau membangun suatu ilmu.
Biasanya jenis penelitian ini dilakukan oleh peneliti profesional atau sering juga
dilakukan oleh mahasiswa strata 3 (S3) dan strata 2 (S2).
2. Penelitian pengembangan, Penelitian pengembangan lebih banyak penekanannya
kepada menerangkan dan menjelaskan terkait dengan data dan sumber informasi
yang didapati (lebih banyak digunakan pada tingkat strata dua (S2). Penelitian

9
pengembangan ini terdiri dari beberapa metode yaitu: (1) Deskriptif:
mendiskripsikan/mecandera a. Survei Deskriptif: mencandera keadaan sekarang. b.
Survei Perkembangan; mencandera perurutan atau perkembangan
3. Penelitian Verifikatif, merupakan jenis penelitian mencari sebab akibat. Tingkatan
penelitian ini penekanannya pada taraf mempelajari. Untuk mahasiswa strata satu
(S1) banyak menggunakan jenis penelitian verifikatif. Yang termasuk penelitian
verifikatif adalah: (1) Penelitian Kausalitas, (Kausalitas Komparatif (explanatory
survey), Penelitian Eksperimental (experimental survey), (2) Penelitian Historis dan
(3) Penelitian Tindakan
B. Beberapa Metode Dasar dan Rancangan Penelitian

Seorang peneliti atau tim suatu peneliti melakukan kegiatan penelitian dapat
menggunakan berbagai macam metode, rancangan penelitian yang digunakan juga dapat
bermacam-macam. Berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya itu, berbagai macam rancangan
(metode) penelitian itu dapat digolongkan menjadi delapan macam kategori, yaitu:

1. Penelitian kasus dan penelitian lapangan, Tujuan penelitian kasus dan penelitian
lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan
sekarang, dan interaksi lingkungan sesuai unit sosial: individu, kelompok, lembaga,
atau masyarakat.
2. Penelitian deskriptif, Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat
penyanderaan atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
3. Penelitian perkembangan, Tujuan penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki
pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu. Penelitian
perkembangan sangat berguna bagi pembuat kebijakan sebagai bahan masukan untuk
menyusun program kerja ke depan.
4. Penelitian korelasional, Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendidik
seberapa besar variabel-variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi
pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi
5. Penelitian kausal-komparatif, Tujuan penelitian kausal-Komparatif adalah untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasarkan atas
pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin menjadi
penyebab melalui data tertentu.

10
6. Penelitian eksprimental, Tujuan penelitian ekprimental sungguhan adalah untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan
kepada satu atau lebih kelompok ekperimental kondisi perlakuan dan
memperbandingkan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi
perlakuan
7. Penelitian historis, Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekontruksi masa
lapau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasi, serta mensistensikan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang kuat.
8. Penelitian tindakan. Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan
keterampilanketerampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan
masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain. Pada
dunia pendidikan penelitian tindakan ini sering dilakukan di kelas yang dikenal
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB V. TEKNIK SAMPLING


A. Pendahuluan

Teknik sampling merupakan suatu cara pengambilan contoh atau sampel untuk diteliti.
Sampel yang terpilih merupakan sumber data yang akan diolah secara statistik dan harus
mampu memberikan gambaran untuk sebuah populasi. Jadi sampel merupakan cerminan
tingkahlaku populasi. Apabila pengambilan sampelnya tidak benar, maka sampel tersebut
tidak akan mampu memberikan atau mewakili populasi.

B. Ruang Lingkup Teknik Sampling

Teknik sampling adalah sebuah tekhnologi yang cakupan pembicaraanya meliputi dua
masalah, masalah pemilihan unit populasi ke dalam sampel dan masalah estimasi parameter,
yang menurut bahasa statistika disebut rencana sampling (sampling plan), dan metode
estimasi (estimation method).

C. Mengapa Teknik Sampling

Orang mengira bahwa pengumpulan data yang sifatnya menyeluruh (sensus) akan selalu
lebih baik dibandingkan dengan pengumpulan data yang sifatnya sebagian (sampling), karena
dari sensus orang akan dapat memperoleh fakta yang lengkap.

11
D. Kekeliruan Sampling dan Non-Sampling

Kekeliruan sampling ini dapat ditekan sekecil mungkin melalui teknik pemilihan unit
(rencana sampling) yang tepat, dan batas-batas besarnya kekeliruan ini dapat dihitung.

E. Pemilihan atau Pengembangan Alat Pengambil Data

Dalam sesuatu penelitian, alat pengambil data (instrument) menentukan kualitas data
yang dapat di kumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitiannya. Karena itu
alat pengambil data itu harus mendapatkan penggarapan yang cermat.

F. Penyusunan Rancangan Penelitian

Kualitas suatu penelitian sangat ditentukan oleh pemakaian disain penelitian yang tepat
dan terarah. Seperti halnya dengan alat pengambil data, rancangan penelitian juga didiktekan
oleh variabel-variabel penelitian yang telah diidentifikasi serta oleh hipotesis yang akan diuji
kebenarannya.

G. Pengumpulan Data

Hasil penelitian sangat ditentukan oleh data pendukung, baik data primer maupun data
sekunder. Unuk mendapatkan data yang diperlukan sangat ditentukan oleh keahlian si peneliti
untuk mengidentifikasi kebutuhan data. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat
pengambilan data atau alat pengukurannya.

H. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul lalu diolah. Pertama-tama data itu diseleksi atas dasar realibilitas
dan validitasnya. Data yang rendah realibilitas dan validitasnya; data yang kurang lengkap
digugurkan atau dilengkapi dengan substitusi. Selanjutnya data telah lulus dalam seleksi itu
lalu diatur dalam tabel matriks, dan lain-lain agar memudahkan pengolahan selanjutnya.

I. Interpretasi Hasil Analisis

Hasil analisis boleh di katakan masih faktual, dan ini harus diberi arti oleh peneliti. Hasil
itu bisa di bandingkan dengan hipotesis penelitian, didiskusikan atau di bahas, dan akhirnya
diberi kesimpulannya. Seperti telah pernah di sebutkan, jika penelitian menggunakan
hipotesis, tentu saja peneliti mengharapkan hipotesis penelitiannya tahan uji, yaitu terbukti

12
kebenarannya. Jika yang terjadi memang demikian, bahasan itu mungkin tidak terlalu
menonjol peranannya.

BAB VI. UKURAN SAMPEL


A. Penentuan Sampel

Ukuran Sampel adalah banyaknya unit sampling yang ada dalam sampel. Ukuran sampel
biasanya diberi simbul n (simbul ukuran populasi adalah N) dalam urutan langkah rencana
sampling, menentukan ukuran sampel inilah yang paling sulit, karena banyak sekali faktor
yang melandasinya. Ukuran sampel tergantung kepada: (1). Variabel karakteristik yang akan
diukur yang dimiliki unit-unit sampling. Variabelitas ini diperlihatkan oleh varians populasi
yang besarnya jarang sekali diketahui. (2). Kekeliruan sampling yang dapat ditolerir.
Kekeliruan ini ditentukan oleh peneliti, yang besarnya tergantung kepada tujuan penggunaan
hasil penelitian. (3). Biaya penelitian per unit sampling. (4). Waktu.

dijelaskan bahwa ada empat parameter yang dapat mempengaruhi representatifitas


sampel, yaitu:

 Variabilitas populasi, Variabilitas populasi yang tinggi akan membutuhkan ukuran


sampel yang lebih besar untuk mendapatkan sampel yang representatif.

 Ukuran sampel, Semakin besar ukuran sampel, semakin representatif sampel tersebut.

 Teknik pengambilan sampel, Teknik pengambilan sampel yang acak akan


menghasilkan sampel yang lebih representatif.

 Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi ke dalam sampel, Peneliti harus


memastikan bahwa sampel yang diambil mencerminkan keragaman populasi.

B. Rencana Sampling
1. Unit Sampling, Unit sampling adalah sesuatu yang berdasarkan kriteria tertentu,
dijadikan sebuah ketentuan yang karakteristiknya akan diukur.
2. Kerangka Sampling (Sampling Frame), Kerangkan sampling adalah sebuah daftar
berisi unit-unit sampling yang ada dalam populasi.
3. Ukuran Sampel, Ukuran sampel adalah banyaknya unit sampling yang ada dalam
sampel.
4. Memilih Unit Sampling, Unit sampling dipilih ke dalam sampel melalui prosedur
acak, artinya pemilihan unit sampling dilakukan sedemikian rupa, sehingga setiap

13
unit sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang terpilh yang diketahui
besarnya, dan peluang ini tidak boleh sama dengan nol.
5. Macam-macam Rencana Sampling, terdiri dari : sampling acak sederhana (SAS), .
Sampling Acak dengan Stratifikasi (SASTRA), Sampling Acak Klaster (SAK),
Sampling Sistematik.
C. Metode Estimasi (Analisis)

Estimasi parameter atau analisis yang dipergunakan, tergantung kepada dua hal, rencana
sampling dan tingkat pengukuran (skala) yang dimiliki oleh data.

D. Macam-macam Disain Sampling


 Stratified sampling: populasi dibagi dalam kelompok yang homogen terlebih dahulu.
Anggota sample ditarik dari setiap strata. Jika tidak semua strata ditarik sampelnya,
maka ia menjadi;
 Multiple stage sample: Sampel ditarik dari kelompok populasi, tetapi tidak semua
anggota kelompok populasi menjadi anggota sampel. Hanya sebagian dari anggota
subpopulasi menjadi anggota sampel.
 Cluster sampling: populasi dibagi dulu atas kelompok berdasarkan area atau cluster.
Anggota subpopulasi tiap cluster tidak perlu homogen. Beberapa cluster dipilih dulu
sebagai sampel, kemudian dipilih lagi anggota unit dari sampel cluster di atas.
 Stratafied cluster sample: sampel ditarik dengan kombinasi antara stratified sampling
dan cluster sampling

BAB VII. PRINSIP-PRINSIP PENGUKURAN DAN PENYUSUSAN SKALA


A. Mengidentifikasikan Variabel

Apa yang merupakan variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan
teoritisnya, dan ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya. Karena itu apabila landasan teoritis
berbeda, variabel-variabel penelitiannya juga akan berbeda. Jumlah variabel yang disajikan
obyek pengamatan akan ditentukan oleh sofistifikasi rancangan penelitian. Makin sederhana
rencana sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit
jumlahnya, dan sebaliknya. Misalnya, hipotesis tentang perbedaan pengaruh metode diskusi
dan metode ceramah terhadap prestasi belajar hanya melibatkan dua variabel utama, itu akan
bertambah kalau peneliti juga mempertimbangkan peranan IQ dan jenis kelamin. Pada hal

14
terakhir itu ada empat variabel yang dilibatkan dalam penelitian, jadi sofistifikasinya lebih
tinggi.

B. Mengkalisifikasikan Variabel

Variabel-variabel yang telah diidentifikasi perlu diklasifikasikan, sesuai dengan jenis dan
peranannya dalam penelitian. Klasifikasi ini sangat perlu untuk menentukan alat pengambil
data apa yang akan digunakan dan metode analisis mana yang sesuai untuk diterapkan.
Berkaitan dengan proses kualifikasi, data biasa digolongkan menjadi empat jenis yaitu (a)
data nominal, (b) data ordinal, (c) data interval, (d) data ratio. Demikian juga variabel, kalau
dilihat dari segi ini biasa dibedakan dengan cara yang sama.

C. Merumuskan Definisi Operasional Variabel-variabel

. Tentang caranya menyusun definisi operasional itu benmacammacan sekali. Namun


untuk memudahkan pembicaraan, cara bermacammacan itu dapat dikelompokkan menjadi
tiga macam, yaitu: (a) yang menekankan kegiatan (operation) apa yang perlu dilakukan; (b)
yang menekankan bagaimana (operational) itu dilakukan; dan (c) yang menekankan sifat-sifat
statis hal yang didefinisikan.

Setelah didefinisi operasional variabel-variabel penelitian selesai dirumuskan, maka


prediksi yang terkandung dalam hipotesis telah dioperasionalisasikan. Jadi peneliti telah
menyusun prediksi tentang kaitan berbagai variabel penelitiannya itu secara operasional, dan
siap diuji melalui data empiris.

BAB VIII. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN


A. Pertimbangan dalam Rancangan Penelitian

Langkah awal dari suatu penelitian adalah mengemukan ide yang terfikirkan oleh si
peneliti. Ide tersebut disecitakan secara ilmiah dalam latar belakang penelitian. Ide dari si
peneliti tersebut yang dijadikan sebagai sumber masalah dalam suatu penelitian. Suatu
penyusunan rancangan penelitian terlebih dahulu harus mampu memberikan jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan pokok yang menentukan kejelasan kegiatan dan tujuan
penelitian. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini merupakan materi bagi terpenuhinya
fungsi-fungsi rancangan penelitian yang telah dikemukakan di atas.

15
Pertimbangan untuk memilih atau menentukan apakah suatu masalah layak dan sesuai
untuk diteliti, pada dasarnya dilakukan dari dua arah, yakni

1. Pertimbangan dari Arah Masalahnya


2. Pertimbangan dari Arah Calon Peneliti

B. Menentukan Judul Penelitian

Topik penelitian diartikan sebagai kejadian atau peristiwa (fenomena) yang akan
dijadikan sasaran penelitian. Agar topik yang akan dijadikan sasaran penelitian tidak berada
diluar jangkauan kemampuan, maka dalam memilih perlu mempertimbangkan beberapa segi,
antara lain:

1. Latar belakang kemampuan memecahkan masalah.


2. Tersedianya pembiayaan yang cukup.
3. Batas waktu untuk menyelesaikan penelitian.
4. Masalah sponsor dan konsumen.
5. Kerjasama dengan pihak lain

C. Penyusunan Usulan (Proposal) Penelitian

Proposal merupakan langkah awal untuk melakukan penelitian.

Berikut ini ditampilkan sistematika penyusunan proposal penelitian yang terdiri dari:

1. Latar Belakang Masalah


2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
3. Maksud dan Tujuan Penelitian
4. Kegunaan Penelitian
5. Kerangka Pemikiran (atau Tinjauan Pustaka) dan Hipotesis
6. Metode Penelitian
 Tempat dan Waktu Penelitian
 Populasi dan Sampel (untuk penelitian survei)
 Jenis dan Sumber Data
 Teknik Pengumpulan Data
 Rancangan Pengujian Hipotesis (Teknik Analisis Data)

16
 Operasionalisasi Variabel
7. Daftar Pustaka
8. Lampiran (jika perlu)

BAB IX. PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENELITIAN


A. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

Laporan hasil penelitian dengan sasaran kelompok masyarakat ilmiah akan tersusun baik
apabila peneliti memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Suatu laporan adalah usaha untuk menceritakan proses penelitian dan pengalaman
selama penelitian dengan menseleksi informasi, menyusunnya secara baik, dan
memberikan rangkaian uraian cerita yang terintegrasi, halus dan lancar.
2. Laporan penelitian bukanlah ditujukan kepada seseorang akan tetapi ditujukan kepada
kelompok masyarakat ilmiah. Oleh karena itu penulis
3. Laporan harus memahami dan mengetahui serta harus ingat kepada tingkatan
pengetahuan dan pemahaman sasaran penulisan.
4. Laporkan apa yang terjadi dalam penelitian. Tidak melaporkan apa yang diharapkan
akan terjadi dalam setiap tahapan penelitian.
5. Perlu diingat agar tidak cepat-cepat membuang data atau informasi, sebaiknya simpan
dahulu. Kelak mungkin data tersebut dapat menolong memecahkan masalah yang
rumit.
6. Laporkan pula hambatan dan kegagalan-kegagalan yang dialami, jangan melaporkan
keberhasilan saja. Sebab suatu kegagalanpun pada hakekatnya merupakan suatu hasil
dari suatu penelitian. Informasi ini penting untuk penelitian-penelitian berikutnya.

B. Sistimatika Laporan Penelitian

Secara garis besar sistematika laporan penelitian dapat berisi sebagai berikut:

Bagian Awal, yang berisi:

1. Halaman Judul.
2. Halaman Pengesahan.
3. Halaman Ringkasan Penelitian

17
4. Halaman Kata Pengantar.
5. Halaman Daftar Isi.
6. Halaman Daftar Tabel (jika ada).
7. Halaman Daftar Gambar (jika ada).
8. Halaman Daftar Lampiran (jika ada).

Bagian Inti, yang berisi:

Bab I. Pendahuluan

 Latar Belakang Penelitian


 Identifikasi dan Perumusan Masalah
 Tujuan Penelitian
 Kegunaan Penelitian

Bab II. Tinjauan Pustaka

 2.1 Teori yang relevan


 2.2 Kerangka Pemikiran
 2.2 Perumusan Hipotesis (jika pakai hipotesis)

Bab III. Metode Penelitian

 Lokasi dan Waktu Penelitian


 Cara Penentuan Ukuran Sampel (untuk penelitian survei)
 Jenis dan Sumber Data
 Teknik Pengumpulan Data
 Rancangan Pengujian Hipotesis (jika pakai hipotesis)
 Operasionalisasi Variabel

Bab IV. Keadaan Umum Tempat/Daerah Penelitian (Jika perlu)

Bab V. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab VI. Kesimpulan dan Saran

 Kesimpulan
 Saran-saran Daftar Pustaka Lampiran

18
C. Penulisan Artikel Ilmiah

Masing-masing jurnal mempunyai tatacara penulisannya sendirisendiri. Ada perbedaan di


antara satu jurnal dengan jurnal yang lain. Misalnya, tentang ukuran dan macam huruf,
jumlah halaman maksimum yang diperbolehkan, kerangka dan tata cara penulisan, bahkan
juga cara pengirimannya naskah (ada yang harus mengirimkan dalam bentuk disket atau CD
berikut printoutnya) dan lain-lain.

RINGKASAN BUKU PEMBANDING

BAB I. METODE BERFIKIR ILMIAH


A. Pola Berpikir Ilmiah

Berpikir (thingking) adalah proses menghubungkan pengalaman dan pengertian yang


dimiliki oleh manusia dari aktivitas kejiwaannya, untuk mencapai suatu kesimpulan yang
benar (Suyanto, dkk, 2007: 3).

Secara umum pola berpikir dapat dibagi menjadi dua pola:

1. Deduksi, Pola berpikir deduksi adalah proses berpikir yang menggunakan premis-
premis umum kemudian bergerak ke premispremis khusus atau proses berpikir dari
hal yang umum menuju hal yang khusus.
2. Induksi, Pola berpikir induksi merupakan lawan dari deduksi. Induksi adalah proses
berpikir dari hal-hal yang bersifat khusus menuju halhal yang bersifat umum.

B. Logika Ilmiah

Terdapat beberapa jenis logika yang dipergunakan dalam metode berpikir ilmiah
seperti: (1) tradisional, (2) simbolik, (3) modern atau logika matematik. Namun, ada juga
yang membedakan logika dengan cara lain, yaitu: (1) tradisional, (2) simbolik, (3) logika
kuantikasional; (4) deduktif; dan (5) induktif. Penulis tidak akan banyak membahas dan
memaparkan bentuk-bentuk logika di atas dan semua bentuknya itu memiliki tujuan yang
sama, yaitu ingin memperoleh putusan akal atau kesimpulan yang benar dan sah (true and
valid).

Dengan demikian, proses berpikir ilmiah dalam ilmu pengetahuan ialah melalui :

19
1. Deduksi
2. Induksi
3. Penyusunan hipotesis
4. Pembuktian hipotesis/verifikasi

C. Kesalahan dalam Berpikir Ilmiah

Kita menemukan banyak sumber yang mendatangkan kesesatan dalam berpikir


ilmiah, yaitu:

1. Bahasa. Jika pengertian yang terdapat dalam istilah yang dipakai sudah pasti salah.
Maka, kesimpulannya salah pula.
2. Hal yang tak relevan (irrelevant). Banyak pihak berpikir diikuti dengan perasan yang
emosional sehingga seseorang tak memerhatikan apa yang dipikirkan, melainkan
orang yang diajak berpikir. kesalahan ini disebut dengan argumentum ad-homminem
(karena orang) atau argumentum ad-misericondiam (karena kasih sayang).
3. Konsep dan proposisi. Jika pengertian konsep telah sejak awal, maka argumentasi dan
hubungan antar konsep/konstruk akan menghasilkan kesimpulan yang salah.
4. Pro-casual non-casual. Argumentasi menghasilkan kesimpulan yang salah, manakala
telah terjadi kesalahankesalahan dalam mengidentifikasi gejala kausalitas
5. Definisi dan komposisi. Kesalahan dalam menarik kesimpulan karena memakai
defines sebagai pangkal pikir atau komposisi yang salah, maka kesimpulannya akan
salah juga.
6. Asas petitio-principii. Logika ilmiah banyak sekali dirumuskan dalam pola atau asas
logika yang bentuknya sederhana. Sering kali pola dan asas itu tak dapat menampung
semua gejala yang ada, sehingga mencoba menerapkan pola untuk semuanya.
Manakala suatu model telah keliru, hasil kesimpulannya akan keliru pola.
7. Asas ignorantio-elenchi. Banyak pihak secara emosional tidak menerima dan
menyatakan jalan pikiran orang lain keliru. Kaum pragmatism tidak mau tahu
pandangan analisis yang kompleks sehingga hanya mau hal-hal yang praktis saja.
Kesimpulan akan salah manakala hal-hal yang kompleks begitu saja dijadikan hal-hal
yang sederhana.

BAB II. METODE ILMIAH


A. Metode Ilmiah

20
Suatu pengetahuan disebut ilmiah sehingga menjadi kebenaran ilmiah adalah apabila
ia didapat melalui koridor atau paradigma ilmiah, bukan wahyu, intuisi, seni, atau lainnya
yang mempunyai paradigma sendiri. Koridor yang demikian disebut sebagai metode ilmiah,
yakni suatu cara berfikir dan bertindak secara sistematik untuk mendapat kesimpulan yang
mantap sebagai kebenaran baru dengan kaidah-kaidah tertentu (Susilaaji, 2012).

B. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah-langkah tertentu


dengan perurutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar itu. Namun tidak semua
orang melewati tertib pendekatan ilmiah itu untuk sampai kepada pengetahuan yang benar
mengenai hal yang dipertanyakannya.

1. Pendekatan Ilmiah, Di dalam Pendekatan ilmiah dituntut untuk dilakukan cara-cara


atau langkah-langkah tertentu dengan tata urutan yang tertentu pula sehingga tercapai
pengetahuan yang benar atau logis.
2. Pendekatan Non Ilmiah, Pendekatan non ilmiah juga sering dilakukau manusia untuk
mencari kebenaran.

C. Metode Penelitian

Ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki ketika sebelum dan pada waktu
melaksanakan kegiatan penelitian:

1. Sikap Ilmiah, Untuk membantu kelancaran dan kemudahan dalam pekerjaan


penelitian, maka seorang peneliti harus memiliki. Sifat-sifat: a. Obyektif Ilmiah. b.
Daya kemampuan untuk beradaptasi. c. Keterbukaan terhadap ide-ide orang lain.
2. Ilmu Terkait, Agar seorang peneliti dapat melakukan seluruh tahapan dalam
penelitian dengan baik, maka pada dasarnya dituntut untuk mempunyai dan
menguasai ilmu pengetahuan dan ketrampilan teknis metodelogis, maka dia harus
memiliki latar belakang ilmu pengetahuan dari masalah yang diteliti.
3. Langkah-langkah esensial penelitian, yaitu :
a. Memilih bidang topic atau obyek penelitian.
b. Mensurvei bidang tersebut untuk memahami permasalahan.
c. Mengembangkan sebuah bibliografi.
d. Perumusan permasalahan yang dihadapi.

21
e. Membuat outline elemen-elemen masalah.
f. Mengklasifikasikan elemen-elemen tersebut.
g. Menentukan bukti yang diperlukan.
h. Menguji apakah masalah tersebut dapat dipecahkan atau tidak.
i. Menetapkan tersedia atau tidaknya data yang diperlukan.
j. Mengumpulkan data serta keterangan.
k. Mensistematiskan dan menyusun data sebelum melaksanakan analisis.
l. Menganalisis dan menafsirkan data serta bukti yang ada.
m. Menyusun data yang akan disajikan.
n. Menggunakan refrensi yang relevan.
o. Mengembangkan bentuk serta gaya penyajian hasil research.

4. Tujuan Penelitian, Adapun tujuan khusus dari suatu penelitian adalah tergantung
(relatif) pada obyek permasalahan penelitian yang bersangkutan,. Penelitian bertujuan
untuk menemukan problematika baru disebut penelitian eksploratif. Penelitian yang
bertujuan khusus untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada disebut
penelitian pengembangan (developmental research). Sedangkan penelitian yang
bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian verifikatif.

BAB III. PENELITIAN PENDIDIKAN


A. Hakikat Penelitian

Menurut Hillway dalam (Sumadayo, 2013) penelitian tidak lain dari suatu metode Studi
yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu
masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Untuk
memperoleh kebenaran, kerja menyelidik harus pula dilakukan secara sungguh-sungguh
dalam waktu yang lama.

B. Tujuan Penelitian

Apabila ditilik dari segi prosesnya, penelitian bertujuan untuk:

22
1. Mencandra, mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan
cermat tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.
2. Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari,
melatarbelakangi terjadinya masalah.
3. Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan antara
faktor yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan peristiwa
lainnya.
4. Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwaperistiwa yang akan
terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul.
5. Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan temuan
yang diperoleh.
C. Jenis Penelitian

Penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis:

1. Dilihat dari sudut data yang diperoleh, penelitian dapat dikelompokkan ke dalam
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan menggunakan teknik statistik.
Penelitian yang sering menggunakan cara ini adalah penelitian eksperimen dan
survey. Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk
verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian yang sering
dilakukan dengan cara ini contohnya adalah studi kasus dan penelitian sejarah.
2. Dilihat dari sudut proses atau metode, penelitian dikelompokkan ke dalam penelitian
historis, deskriptif, eksperimen, korelasional, tindakan, kasus, dan perkembangan.

D. Masalah Penelitian Pendidikan

Dalam setiap penelitian, masalah merupakan inti dari penelitian. Masalah adalah sesuatu
atau fenomena yang menimbulkan ketidakpastian, suatu kesenjangan antara harapan dengan
kenyataan, dengan demikian tidak ada penelitian bila tidak ada masalah. Masalah-masalah
pendidikan yang potensial untuk dijadikan objek penelitian terdiri dari beragam komponen
pendidikan, mulai input, proses, maupun output.

23
BAB IV. METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITAIF
A. Karakterisitik Penelitian

Pada bagian ini, akan dijelasakan apa dan bagaimana model penelitian kuantitatif dan
model penelitian kualitatif itu :

1. Penelitian Kuantitatif, Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan


pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
2. Penelitian Kualitatif, Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong,
menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupaya kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati. (Moleong,1991: 3).
B. Perbedaan Peneltian Kuantitatif dan Kalitatif
Penelitian Kuantitatif
a. Penelitian ini melibatkan pada perhitungan atau angka/kuantifikasi data.
b. Penelitian ini melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk
menemukan sesuatu dalam pengamatan, maka pengamatan harus mengetahui apa
yang menjadi ciri semua itu.
c. Pendekatan penelitian ini lebih banyak menggunakan logika hipotetiko verificatif,
pendekatan tersebut dimulai dengan berpikir deduktif untuk menurunkan hipotesis
kemudian melakukan pengujian di lapangan

Penelitian Kualitatif

a. Penelitian ini menunjukkan dari segi alamiah yang di pertentangkan dengan


kuantum atau jumlah.
b. Perhatian penelitian ini lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori substansif
berdasarkan teori dari konsep yang timbul dari data empiris.
c. Penelitian ini tidak mengadakan ukur mengukur dan hitung menghitung terhadap
data.
C. Perbandingan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Untuk memudahkan peneliti dalam memilih dan menentukan jenis penelitian, di


bawah ini dibuatkan rangkuman garis besar perbandingan antara kedua jenis penelitian
tersebut.

24
Tabel Perbandingan penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif


1. Ontology : realitas tunggal 1. Ontology : realitas ganda
2. Logika: positivik. 2. Logika: phenomenologik
3. Pola pikir: deduktif. 3. Pola pikir: induktif.
4. Tujuan: pembuktian 4. Tujuan: menyusun konsep.
empiris. 5. Desain: konseptualisasi realita empirik.
5. Desain: operasionalisasi 6. Strategi: memahami, mencari makna dibalik
konsep yang jelas. data.
6. Strategi: pengukuran dan 7. Analisis: analisis kualitatif.
kuantifikasi data. 8. Fokus: proses dan makna.
7. Analisis: uji statistik. 9. Instrument: peneliti sendiri.
8. Fokus: besaran kejadian. 10. Paradigma: alamiah.
9. Instrument: paper and 11. Hasil ilmu: idiografik.
pencil.
10. Paradigma:ilmiah
11. Hasil ilmu: nomotetik

D. Menentukan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

1. Pandangan ontologis peneliti terhadap gejala yang dihadapi, Pengetahuan tentang


ontologi, yaitu tentang apanya yang dipelajari tersebut. Apakah kita mempelajari
sesuatu yang nyata atau tidak terwujud.
2. Logika yang digunakan dalam penelitian, Logika, rasio atau hasil pemikiran
membahas suatu masalah dari sudut benar dan salahnya. Menurut rasio sesuatu yang
dikatakan benar itu harus dapat dibuktikan kebenarannya, demikian pula jika
mengatakan salah harus dapat ditunjukkan dimana titik kesalahannya.
3. Pola pikir yang digunakan Dalam cara berpikir/menalar untuk mengambil suatu
keputusan tentang suatu masalah, terdapat dua cara yaitu pertama secara deduktif dan
secara induktif.

25
4. Tujuan Penelitian yang ingin dicapai Sesuai dengan pola pikir deduksi dan induksi,
maka tujuan penelitian pun dibedakan menjadi dua berdasarkan pola pikir yang
digunakan. Pola pikir deduktif tujuan penelitiannya iala untuk menyusun konsep atau
teori dari data empiris
5. Desain penelitian yang digunakan Desain atau rancangan penelitian adalah suatu
rencana yang dirancang sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian.
6. Strategi penelitian yang digunakan Strategi adalah cara yang dipilih agar pencapai
tujuan bisa efektif dan efisien. Strategi penelitian ini terkait dengan perolehan data
yang sesuai indikator dari setiap variabel atau gejala yang diteliti.
7. Analisis yang digunakan Dalam penelitian ilmiah, dikenal ada dua macam analisis
data, yaitu analisis deskriptif kuantutatif dan analisis deskrptif kualitatif. Deskriptif
kuantitatif dilakukan peneliti dengan mencari jumlah frekuensi dan mencari
presentasenya, dan analisis/uji statistik berupa distribusi data dari hasil penelitian.
8. Fokus penelitian yaitu pusat perhatian yang harus dapat dicapai dalam penelitian yang
dilakukan. Ada penelitian yang mementingkan identifikasi gejala yang sudah terjadi
(expost facto), sehingga peneliti berusaha mengidentifikasi besaran kejadian atau
gejala itu, ada penelitian yang fokusnya menekankan pada proses dan makna kejadian
ketimbang kejadian itu sendiri.
9. Instrument pengumpulan data yang digunakan Instrument pengumpulan data (IPD)
ialah alat yang digunakan oleh peneliti untuk menggali data dari obyek atau subyek
penelitian. Ada dua kategori instrument pengumpulan data yang dipilih sesuai dengan
paradigm yang digunakan.
10. Paradigma penelitian yang digunakan Paradigma adalah acuan longgar dalam
penelitian yang berupa: asumsi, dalil, aksioma, postulat atau konsep yang akan
digunakan sebagai petunjuk penelitian.
11. Ilmu yang dihasilkan Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian, pada
garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua macam.

E. Menggabungkan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Penggabungan jenis penelitian karena adanya faktor, seperti pentingnya data statistik dan
penjelasan logik terhadap data tersebut, adanya perbedaan waktu yang diperlukan untuk
kajian teoritik sebelum penelitian dilakukan, perlu penelitian yang lebih intensif untuk
memperjelas permasalahan setelah penelitian dan faktor yang dipandang sangat urgen untuk

26
menggabung kedua jenis penelitian, akan tetapi tetap harus berpangkal pada satu jenis
penelitian, baik penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif.

BAB V. ACTION RESEARCH (PTK)


A. Penelitian Tindakan Kelas Dalam Lingkup Pendidikan

Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi
pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dengan melibatkan peserta didiknya dalam
proses pembelajaran. Hal ini sesuai pendapat Kemmis & McTaggrt dalam (Madya, 2007)
yang menjelaskan bahwa penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang
ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis.

1. Tujuan PTK

Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di
dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan
dengan tindakan yang akan dilakukan, penelitian tindakan juga bertujuan untuk
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya.

2. Manfaat PTK

Manfaat PTK yaitu, Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas, inovasi
pembelajaran, Peningkatan profesional guru.

3. Fungsi PTK

PTK dapat berfungsi sebagai alat untuk: a. mengatasi masalah-masalah yang


didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas; b. pelatihan dalam-jabatan, membekali
guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong timbulnya kesadaran-diri,
khususnya melalui pengajaran sejawat.

4. Tipe PTK

Berdasarkan setting dan lokasinya, menurut (Herawati Susilo, 2009) terdapat empat
macam penelitian tindakan yaitu 1) participatory Action Research. Penelitian ini
digunakan sebagai strategi transformasi social yang menekankan pada keterlibatan
27
masyarakat, rasa ikut memiliki program, dan analisis problem social berasis masyarakat.
2) Critical Action Research.

B. Karakteristik penelitian Tindakan kelas


1. Prinsip-Prinsip PTK
a. Metode PTK yang diterapkan seyogyanya tidak mengganggu komitmen sebagai
pengajar.
b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan
karena dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran.
c. metodologi yang digunakan harus reliable (handal);.
2. Kriteria Penelitian Tindakan

Setiap penelitian dituntut adanya tingkat validitas, termasuk PTK. Makna dasar
validitas untuk penelitian tindakan condong ke makna dasar validitas dalam penelitian
kualitatif, yaitu makna langsung dan local dari tindakan sebatas sudut pandang peserta
penelitiannya (Erickson, dalam Rahardjo, 2011).

BAB VI. METODE PENELITIAN PENEGEMBANGAN (RESEARCH & DEVELOPMENT)


A. Pengertian Penelitian Dan Pengembangan Research And Development (R&D)

Metode penelitian dan pengembangan research and Developmen adalah metode


penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektipan
produk tersebut.

B. Aspek aspek Penting R & D (Research and Development)

Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R & D ), ada bebrapa aspek penting
yang harus diperhatikan, yaitu jenis data, analisis data, Penyajian Data, revisi produk, Expert
Judgement, Problem Identification and Specification, Personal Identifikation and Selection,
Questionnaire Design, Sending Question and Analisis Respondened for First Round,
Development of Subsequent Questionari, Organization of Group Meetings, Prepare Final
Report.

C. Ciri-Ciri Penelitian dan Pengembangan R & D

Adapun ciri-ciri nya adalah, Penelitian pengembangan memusatkan perhatian pada studi
mengenai variable-variabel dan pengembangannya selama beberapa bulan atau beberapa
28
tahun, Masalah sampling dalam studi longitudinal adalah kompleks karena terbatasanya
subyek yang dapat diikuti dalam waktu yang lama, . Studi-studi cenderung mengandung
kelemahan bahwa factorfaktor yang tak dapat diramalkan mungkin masuk dan memodifikasi
atau membuat kecenderungan yang didasarkan masa lampau menjadi tidak sah.

D. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Yaitu : potensi dan masalah, Mengumpulkan Informasi, Desain Produk, Validasi Desain,
Perbaikan Desain, Uji Coba Produk, Revisi Produk, . Uji Coba Pemakaian, Revisi Produk,
Pembatan Produuk Masal.

29
BAB III

PEMBAHASAN

Bab 1 membahas tentang pengertian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat


penelitian. Bab 2 membahas tentang jenis-jenis penelitian, yaitu penelitian kuantitatif,
penelitian kualitatif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan kelas. Bab 3 membahas
tentang metode penelitian, yaitu metode deskriptif, metode korelasional, metode kausal
komparatif, dan metode eksperimen. Bab 4 membahas tentang tahapan penelitian, yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan penelitian.

Bab 5 hingga Bab 9 membahas secara lebih mendalam tentang masing-masing


metode penelitian. Bab 5 membahas tentang penelitian kuantitatif, termasuk jenis-jenis data
kuantitatif, teknik pengumpulan data kuantitatif, dan teknik analisis data kuantitatif. Bab 6
membahas tentang penelitian kualitatif, termasuk jenis-jenis data kualitatif, teknik
pengumpulan data kualitatif, dan teknik analisis data kualitatif. Bab 7 membahas tentang
penelitian eksperimen, termasuk desain eksperimen, dan analisis data eksperimen. Bab 8
membahas tentang penelitian survei, termasuk jenis-jenis survei, teknik pengumpulan data
survei, dan teknik analisis data survei. Bab 9 membahas tentang penelitian tindakan kelas,
termasuk tahapan penelitian tindakan kelas, dan teknik analisis data penelitian tindakan kelas.

Buku ini dilengkapi dengan berbagai contoh penelitian, baik penelitian kuantitatif
maupun penelitian kualitatif. Contoh-contoh ini dapat menjadi referensi bagi pembaca dalam
memahami materi yang dibahas dalam buku ini.

Secara keseluruhan, buku Metodologi Penelitian ini merupakan buku yang sangat
bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti. Buku ini menyajikan materi secara
komprehensif dan dilengkapi dengan berbagai contoh penelitian.

A. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU

KEUNGGULAN BUKU UTAMA


1. Keterkaitan Antar Bab
 Bab 1 menjadi dasar untuk memahami bab-bab selanjutnya. Bab ini menjelaskan
tentang pengertian penelitian, tujuan, dan manfaat penelitian. Pengertian

30
penelitian, tujuan, dan manfaat penelitian merupakan hal-hal yang penting untuk
dipahami oleh peneliti. Pengertian penelitian akan membantu peneliti untuk
memahami apa itu penelitian. Tujuan penelitian akan membantu peneliti untuk
menentukan apa yang ingin dicapai dalam penelitiannya. Manfaat penelitian akan
membantu peneliti untuk menentukan apakah penelitiannya memiliki manfaat
atau tidak.
 Bab 2 membahas tentang jenis-jenis penelitian, yaitu penelitian kuantitatif,
penelitian kualitatif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan kelas. Jenis
penelitian merupakan hal yang penting untuk ditentukan oleh peneliti. Jenis
penelitian akan menentukan metode penelitian yang digunakan.
 Bab 3 membahas tentang metode penelitian, yaitu metode deskriptif, metode
korelasional, metode kausal komparatif, dan metode eksperimen. Metode
penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
dan menganalisis data. Metode penelitian yang tepat akan membantu peneliti
untuk mencapai tujuan penelitiannya.
 Bab 4 membahas tentang tahapan penelitian, yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan penelitian. Tahapan
penelitian merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian.
Tahapan penelitian yang tepat akan membantu peneliti untuk menghasilkan
penelitian yang berkualitas.
 Bab 5 hingga Bab 9 membahas secara lebih mendalam tentang masing-masing
metode penelitian. Bab-bab ini menguraikan tentang jenis-jenis data, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan dalam masing-masing
metode penelitian. Jenis-jenis data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data merupakan hal-hal yang penting untuk dipahami oleh peneliti. Jenis-jenis
data akan membantu peneliti untuk mengumpulkan data yang tepat. Teknik
pengumpulan data akan membantu peneliti untuk mengumpulkan data dengan
cara yang tepat. Teknik analisis data akan membantu peneliti untuk menganalisis
data dengan cara yang tepat.

31
2. Kemuktahiran Buku

Buku Metodologi Penelitian karya Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP masih cukup
mutakhir. Buku ini diterbitkan pada tahun 2021, sehingga materi yang disajikan masih
relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

 Buku ini membahas tentang metode penelitian kuantitatif, kualitatif, eksperimen,


dan penelitian tindakan kelas. Metode-metode penelitian ini merupakan metode
penelitian yang umum digunakan saat ini.
 Buku ini dilengkapi dengan berbagai contoh penelitian, baik penelitian kuantitatif
maupun penelitian kualitatif. Contoh-contoh penelitian ini menggunakan data
yang terbaru, sehingga dapat memberikan gambaran yang realistis tentang
pelaksanaan penelitian.
 Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sehingga dapat dibaca oleh
berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, dan peneliti.

KELEMAHAN BUKU UTAMA


 Beberapa istilah masih menggunakan bahasa asing, Dalam buku ini, masih
terdapat beberapa istilah yang menggunakan bahasa asing, seperti "population"
dan "sample". Istilah-istilah ini tidak disertai dengan penjelasan dalam bahasa
Indonesia, sehingga dapat menyulitkan pembaca yang tidak memahami bahasa
asing.

IMPLIKASI
1. Implikasi terhadap teori, Pembahasan tentang metodologi penelitian dapat
memperkaya teori dengan memberikan wawasan yang lebih luas tentang
bagaimana penelitian dilakukan. Dapat juga mengembangkan teori dengan
memberikan metode baru atau cara baru dalam melakukan penelitian.
2. Implikasi terhadap program di Indonesia, Pembahasan tentang metodologi
penelitian dapat membantu meningkatkan kualitas program dengan memberikan
cara yang lebih sistematis dan ilmiah dalam melakukan penelitian.
3. Pembahasan dan Analisis, Buku ini membahas materi metodologi penelitian
secara mendalam, mulai dari pengertian, jenis, metode, hingga tahapan
penelitian.

32
KEUNGGULAN BUKU PEMBANDING

1. Keterkaitan Antar Bab


 Bab 1 memberikan gambaran umum tentang penelitian pendidikan, mulai dari
pengertian, tujuan, dan manfaat penelitian.
 Bab 2 membahas tentang jenis-jenis penelitian pendidikan, yaitu penelitian
kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian tindakan kelas, dan penelitian evaluasi
pendidikan. Bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis penelitian pendidikan yang
ada, sehingga peneliti dapat menentukan jenis penelitian yang tepat untuk
penelitiannya.
 Bab 3 membahas tentang metode penelitian pendidikan, yaitu metode deskriptif,
metode korelasional, metode kausal komparatif, dan metode eksperimen. Bab ini
menjelaskan tentang metode penelitian yang dapat digunakan untuk masing-
masing jenis penelitian.
 Bab 4 membahas tentang tahapan penelitian pendidikan, yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan
penelitian. Bab ini menjelaskan tentang apa saja yang harus dilakukan dalam
setiap tahapan penelitian.
 Bab 5 hingga Bab 10 membahas secara lebih mendalam tentang masing-masing
jenis penelitian pendidikan. Bab ini menjelaskan tentang apa saja yang harus
dilakukan dalam setiap tahapan penelitian.
2. Kemuktahiran Buku
 Buku ini membahas tentang metode penelitian kuantitatif, kualitatif, tindakan
kelas, dan evaluasi pendidikan. Metode-metode penelitian ini merupakan metode
penelitian yang umum digunakan saat ini.
 Buku ini dilengkapi dengan berbagai contoh penelitian, baik penelitian
kuantitatif maupun penelitian kualitatif. Contoh-contoh penelitian ini
menggunakan data yang terbaru, sehingga dapat memberikan gambaran yang
realistis tentang pelaksanaan penelitian.
 Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sehingga dapat dibaca
oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, dan peneliti.

33
KELEMAHAN BUKU UTAMA
 Beberapa istilah masih menggunakan bahasa asing

IMPLIKASI
1. Implikasi terhadap teori, Pembahasan tentang metodologi penelitian dapat
memperkaya teori dengan memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana
penelitian dilakukan, dan dapat membantu menyelesaikan masalah teori dengan
memberikan data atau bukti empiris yang mendukung atau menolak teori tersebut.
2. Implikasi terhadap program di Indonesia, Pembahasan tentang metodologi
penelitian dapat membantu meningkatkan kualitas program dengan memberikan cara
yang lebih sistematis dan ilmiah dalam melakukan penelitian.
3. Pembahasan dan Analisis, Buku ini membahas materi metodologi penelitian secara
mendalam, mulai dari pengertian, jenis, metode, hingga tahapan penelitian. Buku ini
juga Buku ini membahas materi metodologi penelitian secara mendalam, mulai dari
pengertian, jenis, metode, hingga tahapan penelitian.

34
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metodologi penelitian pendidikan adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang
metode-metode yang digunakan dalam penelitian pendidikan. Terdapat berbagai jenis
penelitian pendidikan, yaitu penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian tindakan
kelas, dan penelitian evaluasi pendidikan. Setiap jenis penelitian memiliki metode penelitian
yang berbeda. Tahapan penelitian pendidikan secara umum adalah tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan penelitian. Metodologi
penelitian dapat membantu memperkaya teori, mengembangkan teori, dan menyelesaikan
masalah teori dengan memberikan data atau bukti empiris.

Metodologi penelitian dapat membantu memperkaya teori, mengembangkan teori, dan


menyelesaikan masalah teori dengan memberikan data atau bukti empiris.Secara keseluruhan,
kedua buku Metode Penelitian Pendidikan ini merupakan sumber belajar yang sangat
bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mempelajari metodologi penelitian pendidikan.

B. Saran

Secara keseluruhan, kedua buku Metode Penelitian Pendidikan ini merupakan sumber
belajar yang sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mempelajari metodologi penelitian
pendidikan. Namun, dengan adanya beberapa perbaikan, kedua buku ini dapat menjadi lebih
komprehensif dan bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti.

35
DAFTAR PUSTAKA

Syahza, Almasdi, and U. Riau. "Buku Metodologi Penelitian, Edisi Revisi Tahun 2021."
(2021).

Arifin, Moch Bahak Udin By. "Buku ajar metodologi penelitian pendidikan." Umsida
Press (2018): 1-143.

36

Anda mungkin juga menyukai