KELOMPOK 7
DISUSUN :
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
Tugas Critical Book Report ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang sudah memberikan
tugas ini.
Dan harapan kami semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
tugas ini agar menjadi lebih baik lagi.
KELOMPOK 7
i
DAFTRA ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 10
5.2 Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
IDENTITAS BUKU
ISBN : 978-979-518-998-5
Cetakan : 2017
IDENTITAS BUKU KEDUA
Pengerang : Prof.DR.Sugiyoni
ISBN : 979-8433-71-8
Penerbit : cv ALFABETA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Critical book report merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk
mengkritik dan mengulas isi buku dari kedua buku yang berbeda dengan sub bab materi
yang sama. Dalam membuat critical book report diperlukan ulasan terhadap isi buku,
ditinjau dari berbagai segi ulasan yang dilakukan didasarkan pada argumentasi dan bukti
yang dipertanggungjawabkan.
Untuk mengulas sebuah buku, kita dapat memperolehnya melalui membaca terlebih
dahulu sub bab materi yang akan dikritik. Dalam makalah ini akan diulas mengenai sub
bab materi atletik.
1.2 Tujuan
1
BAB II
ISI BUKU
BAB VIII
A. Pengertian
Setelah penelitian menjelaskan permasalahan secara jelas, yang dipikirkan selanjutnya
adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang lebih
luas.Menurut Winrno Surakhmad anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak
pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.
Penelitian perlu merumuskan anggapan dasar:
1. Agar ada dasar berpihak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti.
2. Untuk mempertegas variable yang menjadi pusat perhatian.
3. Guna menentukan dan merumuskan hipotetis.
B. Cara Menentukan Anggapan Dasar
Seseorang yang masih merasa ragu ragu terhadap sesuatu hal, tentu saja tidak dapat
dengan pasti menentukan anggapan bagi hal tersebut.Sebagai contoh apabila kita tidak
memahami keadaaan suatu daerah, kita tidaak daapat menentukan anggapan bahwa daerah
tersebut di huni oleh banyak mahasiswa. Jadi kita tidak dapat pasti menentukan daerah
tersebut sebagai wilayah penelitian yang menyangkut masalah masalah mahasiswa.
Sebagai bahan pendukung anggapan dasar, penelitian sebaiknya melakukan studi
perpustakaan untuk mengumpulkan teori teori daari buku maupun penemuan dari
penelitian.Untuk dapat merumuskan anggapan dasar, penelitian harus banyak membaca
buku, mendengarkan informasi dari berbagai sumber dan mengunjungi tempat.
2
BAB IX
MERUMUSKAN HIPOTESIS
1. PENGERTIAN
Setelah penelitian mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai sumber
untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah hipotesis.Agar dapat
lebih muda dipahami pengertian ini, perlu di kutipkan pendapat prof.Drs Sutrisno Hadi
MA tentang pemecahan masalah seringkali peneliti tidak dapat memecahkan
permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan dapat diselesaikan segi
demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk tiap tiap segi, dan
mencari jawabannya melalui penelitian yang dilakukan.
Jawaban dari permasalahan ini dibedakan atas dua hal sesuai dengan taraf
pencapaiannya yaitu;
1. Jawaban permasaalahan berupa kebenaran pada taraf teoritik, dicapai melalui membaca
2. Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf praktik, dicapai setelah
penelitian selesai, yaitu setelah pengolahan terhadap data
Dari arti katanya, hipotesis berasal dari 2 kata “hypo” yang artinya “dibawah”dan
“thesa”yang artinya”kebenaran” jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya di
sesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi
hipotesis
3
Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap 2 hal;
1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada
akhir penelitian).
2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda tanda bahwa data dta yang terkumpul
tidak mendukung terbuktinya hipotesis ( pada saat penelitian berlangsung).
1. Perlu diuji apakah ada data yang berhubungan antara variable penyebab dan variable
akibat.
2. Adanya data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan oleh
penyebab itu.
3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bias
menimbulkan akibat tersebut.
Jenis penelitian eksploratif, survey, atau kasus, dan penelitian development biasanya
justru tidak berhipotesis. Tujuan penelitian jenis ini bukan untukmenguji hipotesis
tetapi mempelajari tentang gejala gejala sebanyak banyaknya.
4
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.
2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih
variable.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori teori yang di kemukakan oleh para ahli atau hasil
penelitian yang relevan.
1. Hipotesis kerja, atau disebut hipotesis alternative, disingkat Ha. Hipotesis kerja
menyatakan adanya hubungan antara variable X dan Y atau adanya perbedaan antara
dua kelompok.
2. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho. Hipotesis nol menyatakan tidak anya
perbedaan antara dua variable, atau tidak adanya pengaruh variable X terhadap
variable.
B. Kekeliruan Yang Terjadi dalam Pengujian hipotesis.
Telah berkali kali disebutkan bahwa perumusan hpotesis dilakukan secara hati
hatisetelah penelitian memperoleh bahan yang lengkap berdasarkan landasan teori yang
kuat. Namun demikian rumusan hipotesis tidak selamanya benar.Benar atau tidaaknya
hipotesis tidak adaa hubungannya dengan terbukti dan tidaknya hipotesis tersebut.
Keadaan ini akan berbahaya, apabila mengenai hipotesis tentang sesuatu yang berbahaya.
Contoh; belajar tidak mempengaruhi prestasi. Dari data yang terkumpul memang
ternyata anak anak yang tidak belajar dapat lulus. Maka didapat kesimpulan bahwa
hipotesis tersebut terbukti. Tentu saja kesimpulan ini salah menurut norma umum.
Pembuktian hipotesis mungkin benar.akibatnya bias berbahaya apabila disimpulkan oleh
siswa atau mahasiswa bahwa idak ada gunanya mereka belajar. Yang salah adalah
perumusan hipotesisnya.
5
C. Cara Menguji hipotesis.
Apabila peneliti telah mengumpulkan dan mengolah data bahan pengujian hipotesis
tentu akan sampai kepada suatu kesimpulan menerima atau menolak hipotesis
tersebut.Untuk keperluan ini dicontohkan peneraannya pada sebuah populasi berdistribusi
normal yang digambarkan dengan grafik.
6
Berdasarkan pendapat kedua ini ini maka mungkin sekali did ala sebuah penelitian,
banyak hipotesis tidak sama dengan banyaknya problematika dan tujuan penelitian.
Mungkin problematika unsure 1 dan 2 yang sifatnya deskriptif tidak diikuti dengan
hipotesis, tetapi problematika nomor 3 dihipotesiskan.
BAB III
A. HIPOTESIS
` Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan
dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Hipotesis statistik itu ada penelitian bekerja dengan sampel, jika penelitian tidak
menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik. Dalam suatu penelitian, dapat
terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian yang
dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak
akan ada hipotesis statistik.
Contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik :
1. Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar dalam sampel dengan populasi.
Prestasi belajar anak paling tinggi dengan nilai 6,5 ( hipotesis deskriptif, sering tidak
dirumuskan dalam penelitian ).
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara semangat belajar anak dan keluarganya
( hipotesis komparatif, keluarganya adalah sampel ).
3. Ada hubungan positif dan signifikan antara kerajinan belajar dengan prestasi belajar
anak pada sekolah ( hipotesis sosiatif atau hubungan ).
Dalam statistik juga terdapat 2 macam hipotesis yaitu : hipotesis kerja dan
7
hipotesis alternatif. Dalam hipotesis statistik diuji adalah hipotesis 0, hipotesis yang
menyatakan tidak perbedaan anatara data sampel, dan data populasi.
1. Bentuk – bentuk Hipotesis
Bentuk rumusan masalah penelitian ada 3 yaitu : rumusan masalah deskriptif
( variabel mandiri ), komparatif ( perbandingan ) dan asosiatif ( hubungan ).
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskripttif, yaitu
yang berkenaan dengan variabel mandiri. Contoh:
1) Rumusan Masalah Deskriptif
2) Hipotesis Deskriptif
3) Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
b. Hipotesis Komperatif
c. Hipotesis Asosiatif
8
BAB III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapat diantara kedua buku tersebut memiliki judul materi
yang sama, hanya saja pada buku utama tersebut menjelaskan materi hipotesis yang umum
dan dalam buku pembanding dari karangan Sugiyono menjelaskan tentang hipotesis
dengan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Pembahasan diantara kedua buku dari
keseluruhannya sama namun dibuku utama lebih luas penyampaian materinya.
4.2 SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan, sebagai calon pendidik harus selalu
menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah
satunyadengan cara mempelajari materi-materi yang ada pada buku yang kita baca sebagai
referensi belajar. Dan untuk pengarang ataupun penulis setiap buku yang diterbitkan,
semoga kedepannya agar lebih baik lagi dan mudah dipahami pembaca pembahasaannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2017. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.