Anda di halaman 1dari 25

CRITICAL BOOK REVIEW

DISUSUN OLEH :

TRIZKA YUNISA NAPITUPULU

1223311063

J PGSD

DOSEN PENGAMPU : Suyit Ratno. S.Pd.,M.Pd

MATA KULIAH : PEMBELAJARAN KREATIF DAN INOVATIF

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
critical book review.

Jika dalam penulisan CBR saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas
koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata mata agar menjadi suatu evaluasi
dalam pembuatan tugas ini.

Semoga dengan adanya pembuatan tugas ini dapat di berikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. Penulis telah berupaya
semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini, namun penulis sadar bahwa ini sangat
jauh dari kata kesempurnaan.

Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima kritik dan saran yang
membangun guna untuk memperbaiki tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dosen pengampu semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengengetahuan bagi pembaca.

Medan, Oktober 2023

Trizka Yunisa Napitupulu

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU .......................................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 19
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Rasionaliasasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih referensi jurnal untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu jurnal,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa, pembahasan tentang isi bukunya. Oleh karena itu, penulis
membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
referensi bukul, terkhusus pada pokok bahasan tentang, yang pada dasarnya banyak
orang yang tidak menyukai pembelajaran ini . namun dengan adanya critical journal
riview ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang kelebihan dan
kekurangan jurnal yang dipilih.
2. Tujuan Penulisan CBR
- Memenuhi tugas matakuliah pendidikan jasmani SD
- Menambah pengetahuan dan informasi lebih banyak dari berbagai referensi atau
buku pembandingMeningkatkan pemahaman tentang materi yang diulas.
- Menguatkan pemahaman lebih detail dalam setiap bab
- Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi pokok dalam setiap bab
dari buku satu kebuku lainnya
- Memahami cara mengkritik buku
- Memahami cara mengreview buku.
3. Manfaat Penulisan CBR
Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu buku. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu buku di penerbitan
berikutnya Penulis berharap laporan ini memiliki manfaat bagi kita semua. Baik dari
pembacamaupun penulis sendiri. Diharapkan juga hasil kritikan buku ini membuat
pembaca lebih tertarik untuk ikut serta membaca ulang tentang buku utama dan buku
pembanding yang dijadikan acuan oleh penulis.
4. Identitas Buku
 Buku Utama
1. Judul : Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif
2. Edisi : -

1
3. Pengarang : Suyit Ratno.M.,Pd,Fahrur Rozi.
S.Pd.,M.PdSeptianPrawijaya,S.Pd.,M.Pd, Imelda Free Unita Manurung
S.Pd.,M.Pd, Lidia Simanihuruk , S.Si.,M,Pd, Prof.Dr.Naeklan
Simbolon.M.,Pd
4. Penerbit : UNIMED
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2023
7. ISBN : -

 Buku Pembanding
1. Judul buku : Kreativitas dalam Konteks Pembelajaran
2. Pengarang : Dr. Ika Lestari, S.Pd., M.Si & Linda Zakiah, M.Pd.
3. Penerbit : Erzatama Karya Abadi
4. Kota Terbit : Bogor
5. Tahun Terbit : 2019
6. ISBN : 978-602-6976-52-9

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

 BUKU UTAMA
Bab I : Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif
Pembelajaran Kreatif dan inovatif adalah proses pembelajaran dengan
memerlukan keterlibat kreatifitas dan inovasi. Dalam pembelajaran Ini
dibutuhkan keterampilan serta pemahaman khusus tentang konteks kreat
diterapkan. Proses kreatif menjadi inti dari inovasi dan seringkali kata-kata
tersebut digunakan secara bergantian. Inti dari proses pembelajaran ini adalah
menciptakan suasana di mana siswa belajar dengan metode baru secara teratur,
mempertanyakannya, dan memikirkan ide-ide baru sendiri. Kreativitas dan
inovasi adalah inti dari belajar mengajar yang termasuk kedalam disiplin ilmu
sosial.
Ciri-Ciri Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif :
Pembelajaran kreatif dan inovatif juga memiliki ciri-ciri penerapannya
tersendiri. Berikut ciri ciri penerapan pembelajaran kreatif dan inovatif adalah
sebagai berikut :
1. Penggunaan sistem pendidikan yang terstruktur atau sistematis. Dalam
penerapan kurikulum tersebut kita dapat merubah peserta didik berdasarkan
minat dan bakat mereka masing-masing.
2. Dalam penerapan pembelajaran tersebut menggunakan metode yang berbeda
dari yang biasa dilakukan, misalnya proyek jangka panjang, diskusi kelompok,
atau pembelajaran melalui pengamatan langsung.
3. Memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat dan
kemampuan mereka sendiri.
4. Dalam kurikulumnya para siswa diajarkan untuk berpikir kritis dan mencari
solusi atas masalah yang dihadapi. Pembelajaran seperti ini bertujuan untuk
melatih problem solving para siswa di usia tersebut.

3
5. Mewadahi para siswanya dalam pembelajaran yang berbasis pada proses dan
bukan hanya hasil akhir. Jadi para siswa diajarkan praktik secara langsung
agar mereka mengetahui segala proses yang dilalui. Pembelajaran ini memiliki
maksud agar mereka lebih paham secara detail materi yang diajarkan para
guru.

Dalam penerapannya biasanya para siswa di pasangkan dalam kerja tim


pembelajaran. Hal ini juga memancing para siswa untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah secara diskusi. Menggunakan teknologi secara efektif dan
memanfaatkan sumber-sumber belajar yang beragam. Dalam masa pandemi
kemarin pemanfaatan teknologi memang sangat membantu dalam proses
pembelajarannya. Metode pembelajaran jarak jauh dimasa waktu lalu sangat
membantu para siswa dan guru dalam proses belajar.

Tujuan Pembelajaran Penerapan Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif

Trobosan pembelajaran Kreatif dan inovatif juga memiliki tujuan tersendiri.


Tujuan pembelajaran ini adalah untuk mengembangkan keterampilan kepada
siswa- siswa di Indonesia. Selain itu, dengan adanya kebebasan dalam
mengeksplorasi minat dan bakat juga membantu para siswa menyalurkan
keterampilannya di sekolah.

BAB II : KONSEP BELAJAR

Pengertian belajar - Setiap manusia pasti memiliki keinginan menjadi orang yang
pintar. Untuk menjadi orang pintar pasti akan membutuhkan proses belajar yang
terus menerus. Proses untuk menjadi orang pintar ini kemudian dengan melakukan
kegiatan belajar. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas mengenai
pengertian, ciri, jenis dan tujuan belajar secara lebih lengkap. Check this out!

- Pengertian Belajar
Apa yang dimaksud dengan belajar? Belajar merupakan suatu proses atau upaya
yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku,
baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, juga sikap dan nilai positif sebagai
suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.

4
Selain itu, definisi belajar juga dapat diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang
kemudian dilakukan oleh setiap individu, sehingga tingkah lakunya berbeda antara
sebelum dan sesudah belajar. Perubahan tingkah laku ini dapat terjadi karena
adanya pengalaman baru, memiliki kepandaian atau ilmu setelah belajar, serta
aktivitas berlatih. Arti belajar sendiri adalah suatu proses perubahan kepribadian
seseorang dimana perubahaan ini terjadi dalam bentuk peningkatan kualitas
perilaku, seperti diantaranya pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya
pikir, pemahaman, sikap, serta dalam berbagai kemampuan lainnya. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu. Selain itu, menurut KBBI juga belajar adalah berubah
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
Beberapa ahli juga mengungkapkan pengertian tentang belajar, yaitu:
1. M. Sobry Sutikno
Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh seseorang dalam mendapatkan suatu perubahan yang kemudian
baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Dalam hal ini, perubahan merupakan sesuatu yang dilakukan
secara sadar (disengaja) serta bertujuan untuk memperoleh suatu yang lebih
baik dari sebelumnya.
2. Thursan Hakim
Menurut Thursan Hakim, definisi belajar merupakan suatu proses perubahan
di dalam kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan
kualitas serta kuantitas tingkah laku seperti diantaranya pada peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya
fikir, serta berbagai kemampuan lainnya.
3. Skinner
Menurut Skinner, pengertian belajar lalah suatu proses adaptasi ataupun
penyesuaian tingkah laku yang berlaku secara progresif.

5
4. C. T. MorgaN Menurut C. T. Morgan, pengertian belajar ialah suatu
perubahan yang kemudian relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai
akibat atau pun asil dari pengalaman yang telah lalu.
5. Hilgard & Bower
Menurut Hilgard & Bower, pengertian belajar ialah suatu perubahan tingkah
laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang kemudian disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-ulang di dalam situasi tersebut.
- Ciri-Ciri Belajar
Setelah membahas tentang pengertian belajar, maka supaya lebih memahami
tentang belajar, maka kita perlu mengetahui diri-ciri belajar. Di bawah ini akan
dijelaskan beberapa ciri belajar yang perlu kamu ketahui.
1. Durasi atau Waktu
Ciri-ciri belajar yang pertama adalah adanya durasi atau waktu dalam kegiatan
belajar. Waktu dari belajar itu sendiri bisa dibilang tidak sebentar. Dengan
kata lain, membutuhkan proses agar bisa mengetahui hasil dari belajar.
2. Mengandung Interaksi Sosial
Dengan adanya proses belajar, maka akan menciptakan interaksi sosial. Hal ini
bukan tanpa alasan karena ketika belajar pastinya seseorang tidak
melakukannya sendiri.
3. Adanya Perubahan Tingkah Laku
Ciri-ciri belajar berikutnya adanya adanya perubahan tingkah laku dari
seseorang. Adapun perubahan tingkah laku ini bisa seperti psikomotor, afektif,
kognitif, dan sebagainya. Perubahan perilaku itu sendiri ada yang bersifat
permanen dan ada yang sementara.
- Jenis-Jenis Belajar
Dalam proses belajar mengajar dikenal juga adanya bermacam-macam kegiatan
yang kemudian memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya,
baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan
perubahan tingkah laku yang diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar ini sendiri
muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia
yang juga sangat beragam. Jenis-jenis belajar antara lain:

6
1. Belajar Abstrak
2. Belajar Keterampilan
3. Belajar sosaial
4. Belajar Rasional
5. Belajar kebiasaan
6. Belajar apresiasi dan,
7. Belajar Pengetahuan
- Tujuan Belajar
Seperti yang telah disinggung pada pengertian belajar di atas, tujuan utama dari
kegiatan belajar adalah untuk memperoleh serta meningkatkan tingkah laku
manusia dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap positif, serta berbag
kemampuan lainnya. Menurut Sardiman (2011: 26-28), secara umum ada tiga
tujuan belajar, diantaranya:
1. Untuk Memperoleh Pengetahuan
2. Menanamkan Konsep Dan Keterampilan
3. Membentuk Sikap
4. Cara tahapan Belajar

BAB III KARAKTERISTIK KREATIVITAS

Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru,
inovatif, belum ada sebelumnya, menarik, aneh dan berguna bagi masyarakat.ada
empat karakteristik utama orang kreatif yang mereka gunakan untuk
merencanakan, membangun, mengimplementasikan, dan memelihara apa pun
yang telah mereka pilih untuk dilakukan.

Karakteristik kreativitas diuraikan di bawah ini.

1. Fleksibilitas Ini adalah karakteristik utama karena melibatkan pola pikir


yang menunjukkan bahwa mungkin ada lebih dari satu jawaban atau solusi
untuk masalah atau masalah tertentu. Pemikir yang fleksibel tidak
terkekang dengan terlalu fokus pada satu cara dalam melakukan sesuatu
dan cenderung terbuka terhadap inovasi.

7
2. Rasa ingin tahu yang kuat
Pemikir kreatif terpesona dengan dunia di sekitar mereka. Mereka
mengajukan banyak pertanyaan, dan cenderung mengembangkan fokus
yang sangat intens yang membawa mereka ke dalam lamunan ketika
mereka mencoba menemukan cara kerja sesuatu, atau detail dari struktur
yang indah, atau apa pun yang mereka pikirkan.
3. Motivasi dan tekad yang kuat
Di sinilah kerja keras kreatif masuk. Jadi, kita semua dapat pemikiran
kreatif tetapi apa gunanya kreativitas jika tidak benar-benar menunjukkan
dirinya kepada dunia dalam tindakan konstruksi atau kreasi? Memilik Dari
membuat solusi perangkat lunak untuk masalah besar, hingga menciptakan
modal sosial melalui pembangunan komunitas, atau melukis sebuah karya
seni, kreativitas memerlukan tindak lanjut yang hanya bisa datang dari
motivas dan tekad yang kuat. Tanpa ini, ide-ide kreatif hanya akan
bersemayam di benak individu tanpa memiliki kesempatan untuk
mempengaruhi masyarakat dan/atau komunitas.
4. Keberanian
Ini adalah karakteristik yang menarik karena orang yang sangat kreatif
cenderung percaya pada NILAI dari ide yang mereka hasilkan. Ingat,
mereka juga fleksibel, jadi mereka mau berubah; namun, mereka
tampaknya tidak khawatir tentang apakah ide mereka benar atau salah
karena mereka percaya bahwa ide mereka membawa nilai ke bidang di
mana ide itu berada, bahkan jika nanti bisa dibantah.

- Pengertian Kreatif :
Sebelum membahas lebih dalam tentang kreatif, kita akan membaha erlebih
dahulu tentang pengertian kreatif. Kebanyakan orang ketika mendengar ka
Kreatif" selalu mengarah kepada seorang seniman dan seorang sastrawan. Padahal
enyataannya, kreatif itu sendiri memiliki arti yang sangat luas, sehingga tak bisa
tujukan pada seorang seniman atau seorang sastrawan saja. Secara sederhana, eatif
merupakan suatu kemampuan untuk membuat suatu hal.

8
Bahkan, kreatif sudah dimiliki oleh setiap orang, sehingga ketika melihat dua rang
menggambar rumah tidak akan selalu sama. Hal ini dikarenakan kreatif yang
imiliki oleh setiap orang berbeda-beda. Selain itu, hal yang perlu digarisbawahi
dari emampuan kreatif adalah kemampuan kreatif bisa dikembangkan sesuai
dengan einginan diri sendiri. Jadi, kemampuan kreatif bisa diperoleh secara
otodidak atau asah dengan mengikuti beberapa kursus. Pada dasarnya, pengertian
kreatif ini bisa berbeda-beda dan biasanya disesuaikan dengan suatu bidang yang
dikerjakan. Akan tetapi, umumnya kreatif berarti suatu kemampuan atau keahlian
yang sudah dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang di mana mereka bisa
menemukan berbagai macam inovasi dan bisa menyelesaikan masalah dengan
cara yang baru. Maka dari itu, seseorang yang kemampuan kreatifnya sudah
diasah dengan baik, ketika ada masalah pasti akan cepat menemukan solusi dari
permasalahan tersebut, sehingga masalah bisa diselesaikan dengan baik dan cepat.
atau kelompok yang selalu menemukan hal-hal baru yang lebih fresh dan
disenangi Sedangkan, kemampuan kreatif yang berkaitan dengan inovasi bisa
dilihat pada seseorang oleh banyak orang. Oleh karenanya, kemampuan kreatif
sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis untuk menciptakan produk-produk baru
serta dibutuhkan juga dalam dunia kreatif, baik itu di media televisi atau di media
sosial. Kata "kreatif" sebenarnya berasal dari bahasa Inggris, yaitu To Create. To
Create merupakan singkatan dari kata combine, reverse, eliminate, alternative,
twist, elaborate. Combine adalah menggabungkan atau penggabungan dari sesuatu
hal dengan hal-hal lainnya. Reverse berarti membalik, yang dimaksud dengan
membalik adalah membalik beberapa bagian.
- Ciri-Ciri Orang Kreatif
Nah, supaya kamu mudah mengetahui seseorang, apakah memiliki kemampuan
kreatif atau tidak, maka perlu mengenall ciri-ciri kreatif. Berikut ini ciri- ciri orang
kreatif, yaitu:
1. Suka dengan hal hal baru atau tantangan
2. Mudah merasa bosan
3. Sangat Senang Berimajinasi
4. Perilakunya cepat berubah
5. Mudah Beradaptasi

9
BAB IV PENGUKURAN KREATIVITAS

Kreativitas atau bakat kreatif dapat diukur secara langsung dan tidak langsung,
dan dapat menggunakan metode tes dan non- tes. Ada pula alat untuk mengukur
cirri-ciri kepribadian kreatif, dan dapat dilakukan pengamatan langsung terhadap
kinerja kreatif. Sesuai dengan definisi USOE (U. S Office of Education) yang
membedakan enam jenis bakat dikembangkan alat identifikasi untuk masing-
masing bidang tertentu. Untuk mengukur kemampuan intelektual umum, tes
individual lebih cermat, tetapi lebih banyak memakan waktu dan biaya. Yang
sudah dugunakan di Indonesia adalah tes Stanford-Binet dan Wechsler
intelligence Scale for Children. Tes inteligensi kelompok lebih efisien dalam
ukuran waktu dan biaya. Keterbatasannya adalah kita tidak tahu apakah prestasi
anak sudah optimal. Di Indonesiayang sudah banyak digunakan adalah tes
Progressive Matrices, Culture-Fair Intelligence Test dan Tes Inteligensi Kolektif
Indonesia yang khusus dikontruksi untuk Indonesia. Tes Potensi Akademik (TPA)
yang khusus dirancang untuk Indonesia, dapat digunakan untuk mengukur bakat
akademik, misalnya sejah mana seseorang mampu mengikuti pendidikan
tersier.Guillford yang mengukur kemeampuan berpikir divergen. Kreativitas atau
bakat kreatif dapat diukur secara langsung dan tidak langsung, dan dapat
menggunakan metode tes dan non- tes. Ada pula alat untuk mengukur cirri-ciri
kepribadian kreatif, dan dapat dilakukan pengamatan langsung terhadap kinerja
kreatif. Sesuai dengan definisi USOE (U. S Office of Education) yang
membedakan enam jenis bakat dikembangkan alat identifikasi untuk masing-
masing bidang tertentu. Untuk mengukur kemampuan intelektual umum, tes
individual lebih cermat, tetapi lebih banyak memakan waktu dan biaya. Yang
sudah dugunakan di Indonesia adalah tes Stanford-Binet dan Wechsler
intelligence Scale for Children. Tes inteligensi kelompok lebih efisien dalam
ukuran waktu dan biaya. Keterbatasannya adalah kita tidak tahu apakah prestasi
anak sudah optimal. Di Indonesiayang sudah banyak digunakan adalah tes
Progressive Matrices, Culture-Fair Intelligence Test dan Tes Inteligensi Kolektif
Indonesia yang khusus dikontruksi untuk Indonesia. Tes Potensi Akademik (TPA)
yang khusus dirancang untuk Indonesia, dapat digunakan untuk mengukur bakat
akademik, misalnya sejah mana seseorang mampu mengikuti pendidikan tersier.

10
- RELIABILITAS DAN VALIDITAS
Bentuk lain reliabilitas menjadi penting ketika sebuah instrumen pengukuran
mengandung aitem-aitem majemuk. Salah seorang menggabungkan aitem-aitem
itu bersama-sama dalam men-skor tiap-tiap orang, karena lebih banyak altem,
maka skor akan lebih stabil. Itu berarti bahwa seseorang akan berharap bahwa
aitem-aitem yang beragam akan memberikan support yang hampir sama,sejak
mereka teleh merancang mengukur kapasitas yang sama(dalam contoh ini)
kapasitas berfikir secara kreatif. Utnuk menentukan konsistensi beragam altem itu
pada tes, seseorang bisa memisahkan tes kedalam bagian- bagian. Seseorang lalu
bisa menentukan tiap skor orang pada masing-masing bagian tes. Jika dua
perangkat altem variabel dalam mengukur kapasitas yang sama skor orang yang
diberikan pada dua bagian dari tes seharusnya sama, hal ini disebut split half
reliability. Studi penelitian telah menemukan bahwa tes berfikir divergent
reliable;studi memberikan hasil bahwa tes-tes tersebut beralasan bersifat
konsisten, (Baron and Harington, 1981) ini berarti sebagaimana dicatat kita bisa
percaya diri bahwa skor seseorang bersifat representatif,performansinya walaupun
demikian ada satu penyebab yang harus dikemukakan disini,kadang kadang
ditemukan bahwa Perfomance pada tes berfikir divergent dipengaruhi oleh kondisi
dimana tes di berikan .
- MACAM-MACAM PENGUKURAN KREATIVITAS
1. PENGUKURAN KREATIVITAS BERFIKIR
Guilford merupakan salah seorang ahli yang berusaha mengembangkan
instrumen yang diperlukan untuk mengukur kreativitas berpikir. Temuan baru
Guilford merupakan kemajuan penting dalam psikologi dan pendidikan di
mana kreativitas berpikir dapat diukur dan memungkinkan dihubungkan
dengan gejala- gejala kejiwaan lainnya. Terdapat dua hal yang dapat
disimpulkan dari instumen kreativitas berpikir yang dikembangkan oleh
Guilford. Peserta didorong untuk memberikan penampilan maksimum dalam
menjawab butir-butir instrumen. Oleh karenanya, instrumen yang dipakai
untuk mengukur kreativitas berpikir merupakan instrumen jenis tes yang
dikenal dengan tes kreativitas berpikir.

11
Peserta tes tidak memberikan respons atas alternatif yang sudah disediakan,
tapi harus memproduksi sendiri jawaban atas persoalan yang diajukan. Oleh
karenanya, Guilford menyebut kreativitas berpikir dengan kemampuan
memproduksi secara divergen (divergent production abilities). Tes kreativitas
berpikir mengacu kepada model struktur intelektual Guilford. Dari segi
operasi, tes kreativitas berpikir mengukur kemampuan berpikir divergen. Dari
segi konten, proses berpikir divergen mengolah bahan berupa figural dan
simbol. Sedang dari segi produk, proses berpikir divergen yang mengolah
bahan berupa figural dan simbol akan menghasilkan produk berupa unit, kelas,
hubungan, sistem,transformasi dan implikasi.
2. PENGUKURAN KREATIVITAS UNTUK ANAK SEKOLAH
Menurut Prof. Dr. Sukarni Catur Utami Munandar, Dipl. Psych., untuk
menjadi individu kreatif, dibutuhkan kemampuan berpikir yang mengalir
lancar, bebas, dan ide yang orisinal yang didapat dari alam pikirannya sendiri.
Berpikir kreatif juga menuntut yang bersangkutan memiliki banyak gagasan.
Agar anak bisa berpikir kreatif, ia haruslah bisa bersikap terbuka dan fleksibel
dalam mengemukakan gagasan. Makin banyak ide yang dicetuskannya
menandakan makin kreatif si anak. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kreativitas seorang anak, pakar pendidikan ini berupaya mengembangkan Tes
Kreativitas Verbal dan Figural. Tes kreativitas verbal dilakukan pada anak
berusia minimal 10 tahun karena dianggap sudah lancer menulis dan
kemampuan berbahasanya pun sudah berkembang .

BAB V : IDENTIFIKASI KREATIVITAS PESERTA DIDIK OLEH PENDIDIK

Menurut Havel (1962) definisi kreatif adalah sebuah kemampuan untuk membuat suatu
sistem atau komposisi yang baru. Secara umum, kreatif adalah kemampuan untuk
menciptakan hal-hal baru atau cara-cara baru dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, dalam bentuk suatu
gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki,
2010).

12
Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,
mengemukakan: "Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya
terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia, yaitu: berpikir, merasa,
menginderakan, dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing, and intuiting)"
(Jung 1961, Clark 1986). Sedangkan bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang
melekat dalam diri seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak.
Menurut Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama
pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan
tanggungjawab. Keberbakatan menurut Renzulli (2002), merupakan interaksi antara
kemampuan umum dan atau spesifik, tingkat tanggung jawab terhadap tugas yang tinggi dan
tingkat kreativitas yang tinggi. Menurut Clark (1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal
yang khusus dan luar biasa, yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi
lingkungan,keterbakatan ikut di tentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan
dimana seseorang yang berbakat itu hidup. Manfaat dari definisi Renzulli lalah melihat antara
tiga kelompok ciri sebagai persyaratan keberbakatan, yaitu kemampuan umum, kreativitas,
dan motivasi (pengikatan diri terhadap tugas). Jadi, menurut definisi Renzulli, seseorang yang
memiliki kreativitas pasti berbakat, tetapi seseorang yang berbakat belum tentu memiliki
kreativitas.

- IDENTIFIKASI KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN


Ada berbagai alasan yang dikemukakan untuk mengukur bakat kreatif,terdapat
lima alasan yang tampak paling penting, yaitu diantaranya:
1. Pengayaan (enrichment)
Tujuan utama tes kreativitas adalah untuk mengidentifikasi bakat kreatif anak.
Karena kreativitas sangat bermakna dalam hidup, masyarakat terutama
orangtua dan guru ingin memberikan pengalaman pengayaan kepada mereka
yang berbakat kreatif.
2. Remediasi Bimbingan kejuruan Evaluasi pendidikan
Pola Perkembangan Kreativitas Indentifikasi Anak berbakat Kreatif Dan
penelitian .
12

BAB VI : PENGEMBANGAN KREATIVITAS

Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan mengenal senat dengan cara


baru yang tidak biasa dan menampilkan cara pemecahan masalah yang unik.
Kreativitas dan kecerdasan bukan hal yang sama. Sternberg (1999)
memperkenalkan kreatifitas dalam teori mengenal kecerdasan, mengatakan
bahwa banyak individu- individu yang kecerdasannya tinggi yang
menghasilkan karya karya besar tetapi tidak selalu karya-karya baru. Dia juga
percaya bahwa orang orang yang kreatif menentang pendapat orang banyak,
sedangkan orang yang kecerdasannya tinggi tapi tidak kreatif seringkali
berusaha untuk menyenangkan orang banyak. Orang- orang yang kreatif
cenderung berpikir divergen (Guildford, 1967). Berbicara mengenal
kecerdasan dan kreativitas, kebanyakan orang kreatif memang benar-benar
cerdas, tetapi tidak semua orang cerdas kreatif.
Bagaimana membimbing anak agar kreatif? Ada beberapa cara yang harus
dilakukan:
1. Libatkan anak dalam kegiatan Brainstorming, sehingga menghasilkan
sebanyak mungkin ide.
2. Buatlah lingkungan sedemikian rupa,agar bisa menstimulasi (merangsang)
krativitas anak.
3. Hindari mengendalikan anak secara berlebihan
4. Kembangkan motivasi yang ada dalam diri anak
5. Kembangkan cara berfikir fleksibel ,dengan cara yang menyenangkan .
BAB VII : PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DI
SEKOLAH
1. Bentuk Pembelajaran Kreatif Untuk Siswa Milenial
Menyelenggarakan pembelajaran kreatif untuk para milenial kini menjadi
tantangan baru bagi sistem pendidikan kita di Indonesia.
Bukan tanpa alasan, pasalnya kemajuan zaman dan perkembangan teknologi
yang semakin pesat bukan hanya membawa dampak positif bagi kehidupan
saja tetapi juga tantangan dan persoalan baru bagi generasi muda.

13
2. Mengenal Tentang Pembelajaran Kreatif
Tidak sedikit orang yang berpendapat bahwa kreatif itu lebih bernilai
dibandingkan cerdas. Opini tersebut dapat dipahami mengingat di zaman
sekarang tantangan dan problema kehidupan klan kompleks. Untuk
mencari solusi orang perlu mencari ide baru yang inovatif dan tanpa
kreativitas yang tinggi hal ini sulit diwujudkan Tanah Air kita
membutuhkan para teknokrat dan pemikir yang kreatif untuk merespon
perkembangan kehidupan yang kian cepat terkait dengan teknologi dan
ilmu pengetahuan. Inilah sebabnya lembaga pendidikan akan menjadi
ujung tombak dalam mencetak siswa-siwa yang kreatif.
Mereka yang kreatif berpotensi lebih baik dalam mengembangkan daya ra
dan menemukan solusi dari berbagai permasalahan pembelajaran. Ja
dikembangkan potensi berpikir kreatif akan membangun motivasi diri
yang tingg untuk hal-hal positif. Ini misalnya kemauan yang kuat untuk
belajar, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, serta mampu berpikir
tinggi.
Pembelajaran kreatif dan inovatif diharapkan dapat memberikan bekal y al
yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan masalah dalam hidup
yang tak menentu.
Menurut para ahli, pengertian pembelajaran kreatif adalah proses belajar
yang berlangsung seumur hidup atau longlife education pada setiap orang.
Mereka yang menerapkan longlife education ini memperlihatkan
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik secara kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
3. Peranan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran kreatif
Untuk menyelenggarakan pembelajaran kreatif pada suatu institusi
pendidikan tetapi secara umum ada bebarapa kreteria yang menunjukkan
ciri tersebut : Selalu mempunyai ide yang fresh, Tampil beda Fleksibel
Supel Menyenangkan Sering bereksperimen Dan cetakan

14
BAB VIII : PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK DAN REMAJA

- Pengertian Perkembangan Kreativitas Anak


Setiap anak usia dini mempunyai kreativitas yang berbeda-beda karena anak
memiliki karakter dan lingkungan yang berbeda Perbedaan kreativitas yang
dimiliki oleh seorang anak dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, diantaranya
faktor lingkungan. Anak-anak yang berada dilingkungan yang baik, penuh
perhatian dan selalu memberi kegembiraan akan mempunyai kreativitas yang
berbeda dengan anak yang berada dilingkungan yang protektif atau lingkungan
yang kurang baik
- Pengembangan Kreativitas untuk remaja
membandingkan karakteristik keluarga yang anak remajanya sangat kreatif,
dengan keluarga yang anak remajanya biasa saja. Hast penelitian ini menunjukan
peran besar dari lingkungan keluarga; dalam keluarga dengan remaja kreatif, tidak
banyak aturan diberlakukan dalam keluarga dibandingkan keluarga yang biasa.
Banyak diantara remaja yang kreatif pernah mengalami masa kritis atau trauma
dalam hidup mereka, Orang tua mengukur tanda-tanda kreativitas anak sudah
pada usia dini, dan mereka mendorong dan member banyak kesempatan untuk
mengembangkan bakat anak. Banyak dari orangtua keluarga kreatif mempunyai
hobi yang dikembangkan disamping karier mereka. Orangtua dan anak dari
keluarga kreatif sama-sama berpendapat bahwa pernah sekolah tidak penting
dalam pengembangan kreativitas anak. Tetapi remaja kreatif cenderung untuk
bekerja lebih keras daripada teman sekolah mereka. Agaknya dominasi dari
belahan otak kanan (yang diasumsikan dengan fungsi kreatif) lebih kuat pada
kelompok remaja yang kreatif.

BAB IX : MODEL MODEL PEMBELAJARAN KREATIF


Problem based learning
Project based learning
Model pembelajaran inquiri
Cooperative learning

15
BAB X : INOVASI MODEL PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL

model pembelajaran campuran yangmengkombinasikan antara pembelajaran


tatap muka dengan pembelajaran daring. Melalui model seperti ini, peserta
didik diberikan kesempatan belajar mandiri dari man (bersifat teoritis) dan
belajar langsung di sekolah (bersifat praktik).
cloud learning adalah model pembelajaran yang pelaksanannya secara tatap
muka, namun materinya terdokumentasi secara digital dalam penyimpanan
awan Dalam konteks ini, pendidik diharuskan menyiapkan materi pelajaran
yang dikemas secara menarik dalam berbagai bentuk, bisa berupa video, foto,
animasi, infografis, poster, dan lain sebagainya.
Hybrid learning adalah model yag mengkombinasikan antara model
pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring.

BAB XI : PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS

- Pengertian Higher Order Thinking Skill adalah kemampuan berpilor tingkat yang
kompleks untuk menguraikan, menyimpulkan, menganalisis, dan kemampuan
berpikir tingkat tinggi lainnya untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang
tidak memiliki algoritma, tidak dapat diprediksi, serta hanya dapat diselesaikan
menggunakan pendekatan berbeda dari berbagai permasalahan dan contoh yang
telah ada.
- Indikator Kognitif HOTS
com Boom adalah kerangka konsep untuk mengidentiisi ke bermula dari tingkat
yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Menurut keterampilan kognitif
dibagi menjadi dua bagian Pertama adash pan berpikir tingkat rendah yang
meliputi
(C1) mengingat (remembering),
(C2) memahami (understanding), dan menerapkan (applying).

16
Kedua, keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah:
(C4) keterampilan menganalisis (analysing), (C5) mengevaluasi (evaluating),
dan (C6) mencapta/mengkreasi (creating). terangan: Cuntuk cognitive atau
kognitif.
 BUKU PEMBANDING
Ciri-Ciri Kreativitas
Pada dasarnya manusia itu mempunyai potensi untuk kreatif. Untuk dapat
menumbuhkan dan mengembangkan sikap kreatif tentunya perlu diketahui
terlebih dahulu ciri-ciri orang yang mempunyai potensi kreatif. Setelah
dilakukan penelitian mengenai kreativitas, Guilford dalam
Nashori dan Mucharam (2002) menemukan bahwa faktor penting yang
merupakan ciri dari kemampuan berpikir kreatif adalah
1. kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk
menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang;
keluwesan berpikir
2. (flexibility), yaitu kemampuan untuk dapat melihat suatu masalah dari
sudut pandang yang berbeda-beda dan mampu menggunakan
bermacammacam cara pemikiran; elaborasi
3. (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan
memperinci detil-detil dari suatu objek sehingga menjadi lebih menarik;
keaslian (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik
(unusual); dan evaluasi, yaitu kemampuan untuk menentukan aspek
penilaian dan menganalisis masalah dengan selalu bertanya (Munandar,
1992).
Ciri-ciri kreativitas tersebut merupakan ciri-ciri kreativitas yang berhubungan
dengan kemampuan berpikir kreatif atau berpikir kognitif pada kreativitas.
Ciri-ciri lain yang berkaitan dengan perkembangan afektif seseorang sama
pentingnya agar bakat kreatif seseorang dapat terwujud.

17
Munandar (1992) menjelaskan mengenai ciri-ciri kemampuan bersikap kreatif
yang terdiri dari rasa ingin tahu, imajinatif, merasa tertantang oleh
kemajemukan, sifat berani mengambil resiko, dan sifat menghargai. Pada rasa
ingin tahu, individu kreatif akan selalu terdorong untuk mengetahui lebih
banyak pengetahuan; dan mendorong siswa untuk mencoba sesuatu yang
belum dikenal. Imajinatif dapat terlihat dari membayangkan hal-hal yang tidak
atau belum pernah terjadi dan membuat cerita tentang tempat; atau kejadian
yang belum pernah dikenal. Merasa tertantang oleh kemajemukan. Pada ciri
ini, individu kreatif harus merasa terdorong untuk mengatasi masalah yang
sulit, dan melibatkan diri dalam tugas yang sulit. Sikap berani mengambil
resiko. Pada ciri ini individu kreatif harus berani mencoba hal-hal baru. Sifat
menghargai. Pada sikap ini, individu kreatif harus dapat menghargai orang lain
serta menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang
berkembang.
Hal-hal di atas merupakan perwujudan dai ciri-ciri kreativitas. Agar bakat
kreatif siswa dapat terwujud tidak hanys dibutuhkan keterampilan berpikir
kreatif, tetapi juga ciri-ciri afektif. Oleh karena itu, pendidikan (baik di
sekolah maupun di rumah) hendaknya tidak hanya memperhatikan
pengembangan keterampilan berpikir semata-mata, tetapi pembentukan sikap,
perasaan dan ciri-ciri kepribadian yang mencerminkan kreativitas yang perlu
juga dipupuk sehingga seseorang dapat dikatakan sebagai individu kreatif
apabila memenuhí kemampuan berpikir kreatif dan bersikap kreatif.

18
BAB III

PEMBAHASAN

KELEBIHAN ISI BUKU

Buku Utama

Pada buku utama dari segi cover sudah cukup menarik dan sesuai dengan judul judul nya
sangat lengkap.Dari penyajian isi buku sudah lengkap dan lugas di sertai dengan contoh
contoh belajar inovatif dan strateginya sehingga mudah di pahami , dan juga konsep belajar
yang lebih milineal dan mudah di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari berisi pendapat
beberapa para ahli sehingga memperbanyak wawasan pembaca.

Buku Pembanding

Buku ini sudah cukup baik dan menarik karena tampilan cover buku terdapat gambar dan
warna yang menarik sehingga menarik perhatian pembaca untuk membaca buku ini. Pada
penulisannya cukup baik,sehingga para pembaca dapat memahami materi tersebut.

KEKURANGAN ISI BUKU

Buku Utama

Buku utama belum berisikan ISBN, tidak memiliki biodata penulis penyajian tiap buku
terlalu kecil sehingga kadang terlewatkan bab nya . sub bab yang tidak jelas sehingga sulit
untuk mengetahui point point pada sub bab.

Buku pembanding

Penyajian materi materi pada setiap sub bab di rangkum sehingga kurang jelas dan tidak di
sertai dengan contoh contoh maka sulit di pahami pada pembaca serta tidak di muat
kesimpulan atas pendapat para para ahli .

19
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern saat ini, kreativitas sangat
diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat
diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain: pertama, kreativitas
memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya, kedua,
kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam
pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan
keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Untuk menciptakan proses belajar yang menumbuhkan dan melatih kemampuan
berpikir kreatif di kelas, komponen seperti guru, suasana kelas, manajemen kelas,
kepemimpinan guru memiliki pengaruh terhadap kreativitas dan peningkatan
akademik peserta didik. Guru yang terlatih tentunya memiliki dampak yang cukup
signifikan di dalam diri peserta didik. Guru sebaiknya memiliki pengetahuan dan
kompetensi yang memadai untuk mengajar secara efektif serta berlatih untuk
mengembangkan siswa secara holistik. Selain itu, mereka harus termotivasi untuk
mengintegrasikan strategi dan teknik kreatif ke dalam mengajar, menumbuhkan
perilaku menumbuhkan kreativitas, dan memelihara kreativitas di antara siswa.

B. Saran
Sebaiknya bagi penulis selanjutnya agar memperbaiki kekurangan pada buku ini, serta
memperhatikan format penulisan sehingga kalimat mudah dimengerti dan lebih
menarik untuk dibaca dan dipahami. Terima kasih.

20
DAFTAR PUSTAKA

Suyit Ratno.M., P. dkk (2023). pembelajaran kreatif dan inovatif .Medan

Lestari ika, linda zakiah. 2019. Kreativitas dalam Konteks Pembelajaran. Bogor : Erzatama
Karya Abadi

21

Anda mungkin juga menyukai