Anda di halaman 1dari 38

CRITICAL BOOK REPORT

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

NAMA : PUTRA BAYU SEGORO


YOULIATY MANURUNG
WISNU LUBIS
NENA TRI NEZIA
KELAS/SMT : REGULER C/V(LIMA)
JURUSAN : PJKR
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU

Dr. Hariadi, S.Pd., M.Kes., AIFO

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAR NEGERI MEDAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami dapat menyusun atau
menyelesaikan penyusunan Tugas Critical Book Report ini yang berjudul Metode
Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Pembuatan Tugas Critical
Book Report ini bertujuan sebagai tugas kelompok mata kuliah Metode Penelitian
Pendidikan dan sebagai bahan perkuliahan.

Tugas Critical Book Report ini kami yakini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “Tak ada gading
yang tak retak”, baik isi maupun penyusunannya. Atas semua itu dengan rendah hati
kami mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan Tugas Critical Book
Report ini, atas perhatiannya penulis ucapkan Terimakasih.

Medan, 23 September 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………......................... 1


B. Rumusan Masalah………………………………………………….……. 2
C. Tujuan ……………………………………………………………..…….. 2

BAB II : ISI MATERI

A. Pembahasan……………………………………………………………… 3

BAB III : KELEBIHAN & KEKURANGAN

A. Kelebihan ………………………………………………………………. 32
B. Kekurangan ……………………………………………………………... 33

BAB IV : KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………………… 34
B. Saran…………………………………………………………………….. 34

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian, yang


bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut
supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk
menguji keefektifan produk tersebut,Jadi penelitian bersifat longitudinal
(hertahap bisa multy years).Penelitian Hibah Bersaing (didanai oleh
Dierktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), adalah penelitian yang menghasilkan
produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan
pengembangan.
Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada
bidang-bidang Ilmu Alam dan Teknik serta pendidikan.Hampir semua produk
teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang,
kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bangunan gedung
bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang modern diproduk dan
dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Namun demikian
metode penelitian dan pengembangan bias juga digunakan dalam bidang ilmu-
ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi, pendidikan, manajemen, dan lain-lain.
Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk
bidang administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah.Padahal
banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu
dihasilkan melalui research & developmet.

1
B. TUJUAN
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan
 Untuk menambah wawasan tentang Metode Penelitian Pendidikan

C. MANFAAT
 Agar mahasiswa mampu berfikir secara kritis
 Agar mahasiswa mampu membuat karya ilmiah
 Agar mahasiswa mampu membudayakan sifat membaca
 Agar mahasiswa mampu menuangkan ide-ide fikirannya

2
BAB II
ISI MATERI
A. PEMBAHASAN
Bagian 1: METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
BAB I
Perspektif Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
R&D)
Di dalam bab 1 ini Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan
metode penelitian pendidkan di antaranya pengertian metode penelitian pendidikan,
jenis-jenis metode penelitian, perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif, kapan
metode kuantitatif dan kualitaif digunakan, jangka waktu penelitian kualitatif serta
kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif.
Pengertian metode penelitian sendiri adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat beberapa jenis metode penelitian,
sebagai berikut.

1) Menurut bidang terdiri atas akademis, profesional dan institusional.


2) Menurut tujuan terdiri atas murni dan terapan
3) Menurut metode surcey, expostfacto, eksperimen, naturalistic, policy
reaserarch, action research, evaluasi, sejarah dan R & D.
4) Menurut tingkat eksplanasi terdiri atas deskriptif, komparatif dan asosiatif.
5) Menurut waktu terdiri atas cross sectional dan longitudinal.

Adapun pengertian metode penelitian kuantitatif merupakan metode tradisional


karena sudah lama digunakan dan metode ini juga disebut metode ilmiah dan data
penelitianya berupa angka-angka dan dapat dianalisis secara statistik. Sedangkan
penelitian kualitatif merupakan metode baru yang berlandaskan postpositivisme dan
proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) serta pengumpulan data
menggunakan trianggulasi (gabungan).

3
Prof. Sugiyono menekankan tentang pentingnya mengetahui penggunaan atau kapan
digunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Karena menurutnya masih
banyak orang bingung dalam pengggunaan kedua metode ini.

Bagian II: METODE PENELITIAN KUANTITATIF


BAB 2
Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian
Pada bab 2 ini, Prof. Sugiyono memaparkan beberapa poin penting yaitu komponen
penelitian kuantitatif,pengertian masalah, sumber masalah,rumusan masalah,variable
penelitian dan paradigm penelitian. Adapun komponen dalam proses penelitian
kuantitatif yaitu rumusan masalah,landasan teori, perumusan hipotesis, pengumpulan
data (populasi dan sampel, penggabungan instrument dan pengujian instrument),
analisis data serta kesimpulan/saran. Prof. Dr. Sugiyono menggunakan definisi
masalah yang digunakan oleh Tucmanm 1982. Menurut Tucman, baik penelitian
murni maupun terapan semuanya berangkat dari masalah, hanya saja untuk penelitian
terapan hasilnya langsung digunakan untuk membuat keputusan. Masalah masalah
dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpang antara pengalaman dengan
kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan dan
kompetisi (Stoner 1982).
Adapun pengertian rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data. Ada beberapa bentuk- bentuk rumusan
masalah yaitu rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan rumusan
masalah asosiatif. Prof. Sugiyono juga memaparkan pengertian variable penelitian
dan jenis-jenis variable penelitian. Dalam buku ini juga dipaparkan tentang
paradigma penelitian yaitu pola pikir yang menunjukan hubungan antara variable
yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan masalah yang
perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis
dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Paradigma terdiri atas beberapa
bentuk yaitu: paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan, paradigm ganda

4
dengan dua variable independen, paradigma ganda dengan tiga variable, dan
paradigm jalur.

Bab 3
Landsan Teori, Kerangka Berfikir dan pengajuan hipotesis
Pada bab tiga ini Prof.Dr. Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan
dengan landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis diantaranya
pengertian teori, tingkatan dan focus teori, deskripsi teori, kerangka berfikir dan
hipotesis. Prof. Sugiyono mendefinisikan teori menggunakan definisi beberapa ahli
yaitu menurut Neumen (2003), teori merupakan seperangkat konsep,defenisi dan
proporsi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik melalui spesifikasi
hubungan antar variable sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena. Menurut Wiliam (1986) teori merupakan generalisasi atau kumpulan
generalisai yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara
sistematik. Berdasarkan pendapat beberapa ahli Prof. Sugiyono menyimpulkan bahwa
teori merupakan suatu konseptualisasi yang umum diperoleh melalui jalan yang
sistematis yang dapat diuji kebenarannya. Adapun tingkatan teori yaitu micro, meso
dan macro. Sedangkan focus teori dibedakan menjadi 3 yaitu teori subtantif, teori
normal dan midlle range teori.
Menurut Prof. Sugiyono deskripsi teori dalam penelitian merupakan uraian sistematis
tentang teori dan hasil – hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti.
Selain itu Prof. Sugiyono juga mendefinisikan kerangka berfikir menurut buku
Business Research yang ditulis oleh Uma Sekaran dimana kerangka berfikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
factor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Berdasarkan
kerangka berfikir selanjutnya dapat disusun hipotesis. Hipotesis terdiri atas tiga yaitu
hipotesis komparatif, hipotesis asosiatif dan hipotesis deskriptif. Menurut Sugiyono
karakter hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:

5
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variable mandiri,perbandingan
keadaan variable pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang
hubungan antara dua variable atau lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode – metode ilmiah.

Bab 4
Metode Penelitian Eksperimen
Pada bab ini penulis memaparkan tentang pengertian metode penelitian eksperimen
dan bentuk desain eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang dikendalikan. Adapun beberapa bentuk desain eksperimen
diantaranaya pre eksperimental atau sering disebut eksperimen yang belum sungguh –
sungguh, Eksperimen true eksperimental design (eksperimen yang betul – betul),
factorial design (dengan memperhatiakan kemungkinan adanya variable moderator
yang mempengaruhi perlakuan (variable independen) terhadap hasil. Sedangkan
Quasi eksperimental merupakan pengembangan dari true eksperimental design yang
sulit dilaksanakan. Ada dua bentuk desain quasi ekspeimental yaitu times series
design dan nonequivalen control grup design.

6
Bab 5
Populasi dan Sampel
Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang pengertian populasi, sampel
dan jenis – jenis sampel. Penulis mengatakan bahwa populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Adapun pengertian sampel menurut penulis yaitu bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Secara garis besar
teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua yaitu probability sampling dan
nonprobabillity sampling. Probaility sampling terdiri atas simple random sampling
(pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu; proportionate stratified random
sampling (populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogen dan berstrata
secara proposional); disproportionate statisfied random sampling (menentukan jumlah
sampel bila populasi berstrata tapi kurang proposional); area sampling (menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas). Adapun
pengertian nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Penulis membagi nonprobability sampling menjadi beberapa
bagian yaitu sampling sistematis (teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut); sampling kuota (teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah
yang diinginkan) ; sampling isidental (teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok
sebagai sumber data); sampling jenuh ( teknik pengambilan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel); snowball sampling ( teknik penentuan
sampel yang mula – mula jumlahnya kecil kemudian membesar).
Dalam bab ini penulis juga memaparkan cara untuk menentukan ukuran
sampel. Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah

7
sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah
anggota populasi itu sendiri. Penulis memberi saran tentang ukuran sampel untuk
penelitian yang dikutip dari buku Reseach Methods For Business yang ditulis oelh
Roscoe ( 1982) adalah sebagai berikut :

a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan
500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria- wanita,pegawai negri-
swasta) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate maka
jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang diteliti.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing –
masing antara 10 sampai 20.

Bab 6
Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang macam – macam skala pengukuran
dan instrument penelitian. Penulis mengatakan bahwa skala pengukuran merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya
interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran terdiri atas :

a. Skala Likert; digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan perpsi sesorang


atau sekelompok orang tentang fenomena social. Instrumen penelitian yang
menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun
pilihan ganda.
b. Skala Guttam; skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang
tegas yaitu ya atau tidak; benar atau salah. Data yang diperoleh dapat berupa
data interval atau rasio dikhotomi. Penelitian menggunakan skala guttam

8
dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu
permasalahan yang dinyatakan.
c. Semantic differensial; digunkan untuk mengukur sikap,hanya bentuknya
tidak pilihan ganda maupun checklist,tetapi tersusun dalam suatu garis
kontinum yang jawabanya sangat positif terletak dibagian kiri garis dan
jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
d. Rating Scale; data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif

Adapun pengertian dari instrument penelitian yaitu suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun social yang diamati (variable penelitian). Prof. Dr.
Sugiyono mengatakan bahwa apabila kita melakukan penelitian dalam bidang
pendidikan ada tiga instrumen yang perlu dibuat yaitu

a. Instrumen untuk mengukur kepemimpinan


b. Instrumen untuk mengukur iklim kerja sekolah
c. Instrumen untuk mengukur prestasi belajar murid

Dalam bab ini juga penulis memaparkan cara untuk menyusun instrument. Titik tolak
dari penyusunan adalah variable – varibel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti.
Dari variable – vriabel tersebut diberikan defenisi operasiuonalnya dan selanjutnya
ditentukan indicator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan
menjadi butir- butir pertanyaan atau pernyataan.

9
Bab 7
Teknik Pengumpulan Data
Pada bab ini penulis hanya memperkenalkan atau memaparkan pengumpulan data
berdasarkan tekniknya yaitu melalui wawancara, angket,dan observase.
a. Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondenya sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara
terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh. Wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
b. Kuesioner (angket)
Penulis mendefinisikan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Untuk mengemukan beberapa prinsip dalam
penulisan angket, Prof. Sugiyono menggunakan prinsip yang dikemukakan oleh Uma
Sekaran (1992) yaitu prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip
penulisan angket menyangkut bebrapa faktor yaitu isi dan tujuan pertanyaan,bahasa
yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak mendua, tidak
menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring, panjang pertanyaan,
urutan pertanyaan, prinsip pengukuran dan penampilan fisik angket.

10
c. Observase
Penulis mendefinisikan obsevase menurut pendapat Sutrisno Hadi (1986)
yaitu suatu proses yang kompleks suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses
biologis dan psihologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses – proses
pengamatan dan ingatan. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observase
dapat dibedakan menjadi participant observation dan observase nonpartisipan. Dalam
observase participant, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sedangkan
obsevase nonpartisipant peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang - orang yang
sedang diamati maka dalam obsevase nonpartisipant peneliti tidak terlibat dan hanya
sebagai pengamat independen.

Bab 8
Analisis Data
Pada bab ini penulis memaparkan macam statistik untuk analisis data dan macam
data. Macam statistik untuk analisis data terdiri atas statistik deskriptif dan statistic
inferensial. Yang termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melaui
tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungn desil, presentil, perhitungan
penyebaran data melalui rata – rata dan standar deviasi dan perhitungan standar
deviasi. Adapun pengetian statistik inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik
inferensial terdiri atas statistik parametris dan statistic nonparametrik. Statistik
parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Sedangkan statistik nonparametris
tidak menguji parameter populasi tetapi menguji distribusi. Prof. Sugiyono
menekankan bahwa penggunaan statistik paramertis dan nonparametris tergantung
asumsi dan jenis data yang akan dianalisis.
Pada bab ini juga Prof. Sugiyono mengaskan bahwa untuk menguji hipotesis dalam
penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik ada dua hal utama yang harus
diperhatikan yaitu macam data dan bentuk hipotesis. Macam data terdiri atas data

11
nominal, ordinal, interval dan rasio. Sedangkan bentuk hipotesis terdiri atas hipotesis
komparatif, deskriptif dan asosiatif. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pengujian hipotesis yaitu taraf kesalahan. Dalam menaksir parameter populasi
berdasarkan data sampel kemungkinan akan terdapat dua kesalahan yaitu :

a) Kesalahan tipe 1 adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (H0)
yang benar (seharusnya diterima).
b) Kesalahan tipe 2 adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah
(seharusnya ditolak).

Bab 9
Contoh Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Untuk memahami penggunaan statistic dalam penelitian maka dalam bab ini Prof.
Sugiyono memaparkan contoh penelitian . Misalnya penelitian berjudul “Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Situasi Kepemimpinan terhadap Iklim
Organisasi Sekolah Widyaloka. Variabel penelitian adalah gaya kepemimpinan
kepala sekolah (X1), dan situasi kepemimpinan (X2) sebagai variable independen dan
iklim organiasi sekolah (Y) variable dependen. Populasi sebagai sebagai sumber data
dalam penelitian ini adalah semua guru yang berpendidikan S2,S2 dan D3 dengan
jumlah 50 orang. Berdasarkan tingkat kesalahan 5 % maka ukuran sampel ditemukan
44 guru terdiri atas 30 orang pria dan 14 orang wanita. Rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
a. Rumusan Masalah Deskriptif
Seberapa banyak gaya kepemimpinan kepala SMA Widyaloka?
Seberapa baik situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka?
Seberapa baik iklim organisasi SMA Widyaloka?
b. Rumusan Masalah Asosiatif
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dengan iklim organisasi SMA Widyaloka?

12
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara situasi kepemimpinan dengan
iklim organisasi SMA Widyaloka?
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan iklim organisasi
SMA Widyaloka?
c. Rumusan Masalah Komparatif
Adakah perbedaangaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan menurut
persepsi guru yang berpendidikan S2, S1 Dan D3?
Adakah perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan menurut persepsi guru yang
berpendidikan S2, S2 Dan D3?
Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan
persepsi guru pria dan wanita?
Adapun rumusan beberapa hipotesis antara sebagai berikut :
a. Hipotesis Deskriptif dirumuskan sebagai berikut :

1) Gaya kepemimpinan kepala sekolah SMA Widyaloka sama dengan 75% dari
yang diharapkan.
2) Situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka paling rendah 40% dari yang
diharapkan.
3) Iklim organisasi SMA Widyaloka paling tinggi 60 % dari yang diharapkan.

13
b. Hipotesis Asosiatif dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan


kepala sekolah dan iklim organisasi SMA Widyaloka.
2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan situasi kepemimpinan dengan
iklim organisasi SMA Widyaloka.
3) Terdapat hubungan yang positif da signifikan antara gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan
iklim organisasi SMA Widyaloka.

c. Rumusan Komparatif

1) Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan


berdasarkan perpsepsi kelompok guru pria dan wanita.
2) Terdapat perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan berdasarkan
persepsi kelompok guru pria dan wanita.
3) Terdapat perbedaan iklim organisasi SMA yang signifikan berdasarkan
persepsi kelompok guru pria dan wanita.
4) Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan
berdasarkan perpsepsi guru S2,S1,D3.

Bagian III: METODE PENELITIAN KUALITATIF


Bab 10
Masalah, Fokus, Judul Penelitian dan Teori dalam Penelitian Kualitatif
Pada bab ini penulis memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah,
fokus, judul penelitian dan teori dalam penelitian kualitalitatif. Menurut penulis,
dalam penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang
dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Pertama, masalah yang dibawa oleh peneliti
tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Dengan demikian judul
proposal dengan judul laporan sama. Kedua, masalah yang dibawa peneliti setelah
memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah

14
yang telah disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan sehingga
judul penelitian cukup disempurnakan. Ketiga, masalah yang dibawa peneliti setelah
memasuki lapangan berubah total sehingga harus ganti masalah.
Penulis juga memaparkan bahwa dalam membuat sebuah proposal penelitian harus
ada focus penelitian atau batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian
kualitatif disebut dengan focus yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum.
Penulis berpendapat bahwa dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat
kepentingan, urgensi dan feasebilitas masalah yang akan dipecahkan .
Adapun bentuk rumusan masalah yang dikemukakan oleh Sugiyono yaitu rumusan
masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif. Rumusan masalah deskriptif adalah
suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasikan dan atau
memotret situasi social yang mendalam. Rumusan masalah komparatif adalah
rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks
sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan rumusan masalah
asosiatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi
hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya.
Selain rumusan masalah, salah satu hal yang tidak kalah penting dalam membuat
proposal penelitian adalah judul penelitian. Dalam penelitian kualitatif, karena
masalah yang dibawa oleh peneliti bersifat sementara dan bersifat holistic
(menyeluruh) maka judul dalam penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal
juga masih bersifat sementara dan berkembang setelah memasuki lapangan.
Penulis juga memaparkan tentang teori yang digunakan dalam penelitian kualitatif.
Karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara maka teori
yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat
sementara dan berkembang setelah peneliti memasuki konteks sosial. Peneliti
kualitatif dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan
teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk menunjukan
seberapa jauh penelitian memiliki teori peneliti memiliki teori dan memahami
permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan tersebut bersifat sementara.

15
Bab 11:
Populasi dan Sampel
Pada bab ini penulis memaparkan pengertian populasi dan sampel serta teknik
pengambilan sampel. Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara
populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi itu. Dalam penelitian kualitatif penulis menggunakan
istilah yang disampaikan oleh Spadley yang dinamakan social situation atau situasi
social yang terdiri atas tiga element yaitu tempat,pelaku, dan aktivitas.
Adapun beberapa teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling
dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbamgan tertentu. Sedangkan snowball sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama -
lama menjadi besar. Lincoln dan Guba (1985) mengemukakan bahwa dalam
penelitian naturalistik, spesifikasi sampel tidak dapat ditentukan sebelumya. Jadi
penentuan sampel dalam penlitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki
lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu peneliti memilih orang
tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktik sepeti
inilah yang dinamakan snowball sampling.

16
Bab 12
Instrumen dan Teknik Pengambilan Data
Pada bab ini penulis mengemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan instrument
penelitian dan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti
sebagai instrument harus validasi seberapa jauh itu peneliti kualitatif siap melakukan
penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai
instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode kualitatif, penguasaan
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek
penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Penulis mengambil pendapat
dari Nasution (1988) bahwa dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan daripada
menjadikan manusia sebagai instrument penelitia utama. Alasannya adalah bahwa
segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.
Adapun pengertian dari teknik pengumpulan data yaitu langkah yang paling utama
dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
berbagai setting,sumber dan cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan
pada setting alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, di sekolah
dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi di jalan dan lain – lain. Bila
dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber
primer dan sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan
data maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observase, interview,
kuesioner, dokumentasi dan gabungan.
Penulis mengelompokkan jenis dari pengumpulan data dengan observase yaitu
observase partisipatif, observase terus terang dan observase tak berstruktur. Dalam
obsevase partisipatif peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang
diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Observase terus terang,
peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber
data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Sedangkan observase tak bestruktur

17
adalah observase yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diobservase.
Penulis memaparkan manfaat observase menurut pendapat Nasution adalah :

a) Dengan observase di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami


konteks data keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan
yang holistik atau menyeluruh.
b) Dengan observase maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga
memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak
dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya.
c) Dengan observase peneliti dapat melihat hal – hal yang kurang atau tidak
diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu,
karena telah dianggap biasa dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam
wawancara.

Penulis juga memaparkan beberapa tahap observase menurut Spradley (1980) yaitu :
observase deskriptif, terfokus dan terseleksi. Observase deskriptif dilakukan peneliti
pada saat memasuki situasi social tertentu sebagai obyek penelitian. Observase
terfokus suatu yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu.
Sedangkan observase terseleksi, peneliti telah menguraikan focus yang ditemukan
sehingga datanya lebih rinci.
Pada bab ini juga Sugiyono memaparkan teknik pengumpulan data dengan
wawancara. Penulis mendefinisikan pengumpulan data dengan interview menurut
Esterbeg (2002) yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
Tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Ada
macam – macam interview atau wawancara (Esterbeg, 2002) yaitu wawancara
terstruktur, wawancara semiterstruktur dan wawancara tak bestruktur.

18
Adapun langkah – langkah wawancara menurut Lincoln dan Guba adalah sebagai
berikut :

a) Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan.


b) Menyiapkan pokok- pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
c) Mengawali atau membuka alur wawancara.
d) Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
e) Meniliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

Bab 13
Teknik Analisis Data
Pada bab ini penulis memaparkan pengertian teknik analisis data dan proses analisis
data. Prof. Sugiyono mengatakan bahwa jika data yang ada dalam proposal kita
bersifat kuantitatif maka teknik analis data menggunakan metode statistik yang sudah
tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antara dua variable, bila datanya
ordinal maka statistik yang digunakan Korelasi Spearman Rank, sedangkan bila
datanya interval atau ratio digunakan korelasi Pearson Product Moment. Sedangkan
jika penelitian bersifat kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam – macam (triangulasi) dan
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
Penulis memaparkan dua macam analisis data yaitu analisis sebelum di lapangan dan
analisis selama di lapangan model Miles and Huberman. Penelitian kualitatif telah
melakukan analisis data sebelum memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap
data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk
menentukan focus penelitian. Adapun analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan pada saat pengumpulan data secara berlangsung dan setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Beberapa aktivitas alam
analisis data yaitu data reduction,data display,dan conlusion drawing. Mereduksi data
berarti merangkum , memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal

19
yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data
merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan
kedalaman wawasan yang tinggi. Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya
adalah mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini
dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard ,pictogram dan sejenisnya.
Melalui penyajian data ,data dapat terorganisikan, tersususn dalam pola hubungan
sehingga dapat dipahami. Langkah ketiga dalam analis data kualitatif menurut Miles
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara dan akan berubah jika ditemukan bukti – bukti yang kuat
yang mendukung pada pengumpulan data berikutnya.
Pada bab ini juga penulis memaparkan analis data selama di lapangan model
Spardley. Spardley membagi analisis data dalam penelitian berdasarkan tahapan
dalam penelitian Kualitatif yaitu sebagai berikut :

a. Memilih situasi social


b. Melaksanakan obsevase partisispan
c. Melakukan observase dan wawancara
d. Melakukan observase deskriptif
e. Melakukan analisis dominan
f. Melakukan observase terfokus
g. Melakukan analis taksonomi
h. Melakukan observase terseleksi
i. Melakukan analisis komponensial
j. Melakukan analisis tema
k. Temuan budaya
l. Menulis laporan penelitian kualitatif

Menurut Prof. Sugiyono ada beberapa tahapan analisis data yang dilakukan
yaitu analisis dominan dan analisis taksonomi. Analisis dominan merupakan analisis
yang gambaran umumnya diperoleh dari obyek / penelitian atau situasi social.

20
Adapun analisis taksonomi yaitu analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul
berdasarkan domain yang telah ditetapkan.

Bab 14
Validitas dan Reabilitas Penelitian Kualitatif
Pada bab ini penulis memaparkan pengertian dan jenis – jenis pengujian
validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif. Validitas merupakan derajad ketepatan
yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti.
Terdapat dua macam validitas penelitian yaitu intrrnal dan eksternal. Validitas
internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang
dicapai. Sedangkan validitas eksternal berkenaan derajat akurasi apakah hasil
penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel
tersebut diambil.
Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan
istilah yng berbeda dengan penelitian kuantitatif. data. Uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji credibility, transferability, dependability dan
confimability.

a. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara
lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam
penelitian, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analis kasus negative dan
member check.

21
b. Pengujian Transferability
Trasferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Nilai
transfer ini berkenaan dengan pertanyaan hingga mana hasil penelitian dapat
diterapakan atau digunakan dalam situasi lain.
c. Pengujian dependability
Suatu penelitian yang reliable adalah apabila orang lain dapat mengulangi atau
mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif uji dependability
dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Jika
peneliti tak dapat menunjukan jejak aktivitas lapangannya maka dependabilitas
penelitiannya patut diragukan.
d. Pengujian konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektivitas
penelitian. Penelitian dikatakan obyek bila hasil penelitian telah disepakati banyak
orang. Dalam penelitian kualitatif uji konfirmability sehingga pengujiannya dapat
dilakukan secara bersamaan.

22
Bagian IV: PROPOSAL PENELITIAN
Bab 15
Menyususn Proposal Penelitian
Pada bab ini penulis memaparkan tentang sistematiaka proposal penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Adapun sistematika penulisan proposal penelitian kuantitatif
adalah sebagai berikut :
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Berisi tentang sejarah dan peristiwa yang terjadi pada obyek yang akan diteliti tetapi
peristiwa itu nampaknya ada penyimpangan dari standar keilmuan maupun aturan.
Penyimpangan ini perlu ditunjukan dalam data. Peneliti juga perlu menuliskan
mengapa hal itu perlu diteliti.
b. Identifikasikan Masalah
Semua masalah yang ada pada obyek penelitian dikemukakan baik masalah yang
akan diteliti maupun tidak diteliti. Tunjukan hubungan masalah satu dengan masalah
yang lain. Masalah yang diteliti umumnya merupakan variable pendidikan.
c. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu,dana,tenaga,teori dan supaya penelitian lebih mendalam
maka penelitian dibatasi pada beberapa variable saja.
d. Rumusan Masalah
Dinyatakan dalam kalimat tanya, jelas dan spesifik. Dapat berbentuk rumusan
masalah deskriptif,komparatif dan asosiatif.

23
e. Tujuan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan di luar pola pikir dalam
merumuskan masalah. Tujuan penelitian di sini tidak sama dengan tujuan yang ada
pada sampel skripsi dan tesis yang merupakan tujuan formal, tetapi tujuan di sini
berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian.
f. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu kegunaan untuk mengembamgkan ilmu /
kegunaan teoritis dan kegunaan praktis yaitu membantu memecahkan dan
mengantipasi masalah yang ada pada obyek.

24
B. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
a. Deskripsi Teori.
Deskripsi merupakan teori – teori yang relevan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang variable yang akan diteliti serta sebagai dasar untuk memberi
jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan dan penyusunan
instrument penelitian.

b. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah
yang penting.

c. Hipotesis Penelitian
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
yang diajukan maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah
dan kerangka berpikir. Jika ada rumusan masalah penelitian seperti “adakah pengaruh
kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai”, maka kerangka berfikirnya adalah
“jika kepemimpinan baik, motivasi kerja akan tinggi.

C. PROSEDUR PENELITIAN
a. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode
penelitian.Untuk itu di bagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang
digunakan apakah metode survey atau eksperimen.

25
b. Populasi dan sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai
sumber data
c. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan mengukur suatu gejala akan menggunakan instrument
penelitian. Jumlah instrument yang akan digunakan tergantung pada variable yang
diteliti.
d. Teknik Pengumpulan data
Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat
sehingga betul – betul didapat data yang valid dan reliable.
e. Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data berkenaan
dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang
diajukan.

D. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


a. Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim atau kelompok maka diperlukan adanya
organisasi pelaksanaan penelitian
b. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadawl kegiatan yang akan
dilaksanakan.

E. BIAYA PENELITIAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang
diperlukan tergantung pada tingkat resiko kegiatan dilakukan.
Adapun sistematika penulisan proposal peneltian kualitatif adalah sebagai
berikut:
A. PENDAHULUAN

26
a. Latar Belakang
Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukan gambaran keadaan yang sedang
terjadi selanjutnya. Masalah yang dikemukan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari
studi pendahuluan dokumentasi laporan penelitian atau pernyataan orang – orang
yang dianggap kredibel dalam media baik media cetak maupun elektronika.
b. Fokus Penelitian
Pada penelitian kualilatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan,
pengalaman, referensi dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dianggap
ahli.
c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertannyaan penelitian yang jawabanya dicarikan
melalui penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan
dengan variable penelitian, yang bersifat spesifik tetapi lebih makro dan berkaitan
dengan kemungkinan apa yang terjadi pada obyek atau situasi sosial penelitian
tersebut.
d. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan
membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif
adalah menemukan sesuatu yang sebelumya belum pernah ada.

27
e. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif
manfaat penelitian lebih bersifat teoritis yaitu untuk pengembangan ilmu namun juga
tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah.
B. STUDI KEPUSTAKAAN
Penulis mengatakan bahwa studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan
referensi lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada
situasi sosial yang diteliti.
C. METODE PENELITIAN
Penulis memaparkan beberapa komponen yang berkaitan dengan metode penelitian
kualitatif yaitu sebagai berikut :
a. Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif
Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena permasalahan belum
jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data
pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan
instrument seperti test, kuesioner dan pedoman wawancara.
b. Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana situasi sosial tersebut akan diteliti.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument utama adalah peneliti sendiri.
d. Sampel Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat
snowball sampling.

e. Teknik Pengumpulan Data


Penulis mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang
utama adalah observase participant, wawancara mendalam studi dokumentasi dan
gabungan ketiganya.
f. Teknik Analisis Data

28
Dalam penelitian kualitatif teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan data. Penulis memaparkan analisis data menurut Miles dan
Huberman yaitu dilakukan secara interaktif melaui proses data reduction, data
display, dan verification.
g. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data, uji dependabilitas data, uji
trasferabilitas dan uji konfirmabilitas.
D. ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
a. Organisasi
Dalam organisasi penelitian terdiri atas ketua tim peneliti, beberapa anggota peneliti,
pengumpul data, benda hara, dan tenaga administrasi.
b. Jadwal Penelitian
Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang relative lama antara 6
bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan penelitian.

D. PEMBIAYAAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang
diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan
pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan
tempat tinggal peneliti serta lamanya penelitian dilakukan.
Bab V: PENELITIAN PENGEMBANG
Bab 16
Metode Penelitian dan Pengembangan ( Research and Development)
Pada bab ini penulis memaparkan pengertian dan langkah – langkah penelitian
dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut.
Adapun langkah – langkah penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut :
a. Potensi dan masalah

29
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala
sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah
adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
b. Mengumpulkan informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara factual dan update maka
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut.
c. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian R & D bermacam – macam. Dalam bidang
teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
manusia adalah produk yang berkualitas. Sedangkan dalam bidang pendidikan,
produk – produk yang dihasilkan melalui penelitian R & D diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas pendidikan.

30
d. Validitas Desain
Valididas desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk,
dalam hal metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama
atau tidak.
e. Perbaikan Desain
Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk
tersebut.

f. Uji Coba Produk


Uji coba produk mengunakan t- test berkorelasi uji pihak kanan.

g. Revisi Produk

h. Uji Coba Pemakaian

i. Revisi Produk
Revisi Produk dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan yang
lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan.

j. Pembuatan Produk Masal

31
BAB III
KELEBIHAN & KEKURANGAN
A. Kelebihan
Buku 1
“Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D”

 Cover buku cukup menarik untuk mengundang minat membaca periview,


 Pengarang juga menambahkan penjelasan menurut para ahli
 Pengarang menjelaskan materi secara detail dan terperinci.

Buku 2
“Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”

 Cover pada buku sangat menarik untuk memikat periview untuk membacanya.
 Pengarang juga menambahkan berupa tabel-tabel untuk memudahkan periview
dalam memaknai materi yang diberikan pengarang.
 Pengarang juga menambahkan penjelasan menurut para ahli.
 Pengarang memaparkan materi secara jelas dan terperinci.

32
B. Kekurangan
Buku 1
“Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D”

 Pengarang tidak menambahkan berupa gambar atau tabel yang dapat


memudahkan pembaca dalam memahami materi serta dapat juga
menghilangkan rasa bosan dan ngantuk saat membacanya
 Pengarang juga tidak mencantumkan biodata dalam hasil karyanya

Buku 2
“Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”
Pengarang tidak memberikan kesimpulan dari materi yang dijelaskan nya
sehingga pembaca harus mampu memahami semua materi yang disampaikan.

33
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
A. KESIMPULAN
Pendidikan, ilmu pengetahuan, dan berbagai problematika didalamnya
meruapakan bagian kehidupan manusia. Untuk memperoleh pengetahuan
dalam pemecahan masalah tentang pendidikan ini maka diperlukan suatu
penelitian pendidikan. Dari hasil suatu penelitian pendidikan ini kita dapat
memperoleh berbagai macam manfaat dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan. Proses penelitian pendidikan dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, hingga tahap pelaporan haruslah runtut dan saling terkait.
Terlepas dari keterbatasannya, penelitian pendidikan diharapkan mampu
mengatasi berbagai macam permasalahan pendidikan dan hasilnya mamapu
menambah khasanah ilmu pengetahuan, yang akhirnya bermuara pada
kemajuan dunia kehidupan bagi umat manusia.
B. SARAN

Apa bila terdapat kesalahan dalam pengetikan terlebih dahulu kami minta
maaf serta beri lah kritikan dan saran terhadap Tugas Critical Book Report ini agar
bisa jadi pengalaman bagi kami dalam membuat Tugas Critical Book Report
selanjutnnya serta bisa membuat Tugas Critical Book Report yamg lebih baik dari
Tugas Critical Book Report yang sebelumya,dan semoga Tugas Critical Book Report
ini bisa bermanfaat bagi orang lain, atas kritikan dan sarannya kami mengucapkan
banyak terimakasih.

34
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Hardani dkk.2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: CV.
Pustaka Ilmu Group Yogyakarta

35

Anda mungkin juga menyukai