Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT

METODOLOGI PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

FREDDY CRISTIANTO SITANGGANG (5173321023)

DANIEL PARDAMEAN SIBURIAN (51733210111)

NICHOLAS MIKHA KABAN (5173121021)

JOSUA WIRO FRISCO SARAGIH (5173321032)

DOSEN PENGAMPU :

Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karna atas berkat dan
karunianya sehingga penyusunan Critical Book Report Mata Kuliah Metodologi Penelitian
ini dapat saya selesaikan. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan Critical Book Report ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Report ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca.
Harapan saya dari penyusunan Critical Book Report ini ialah semoga Critical Book
Report yang kami susun ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Saya mohon maaf
apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan Critical Book Report ini.

Medan, Desember 2019

Penulis
IDENTITAS BUKU

BUKU 1 :

Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan


Kuantitatif, Kualitatif dan R & D
Penulis : Prof. Dr. Sugiyono
Penerbit : Alfabeta Bandung
Cetakan/terbit : XXI, Oktober 2015
Jml Halaman : 456
ISBN : 979 – 8433 – 71 – 8

BUKU 2 :

Judul : Metode Penelitian


(dalam teori dan praktek)
Penulis : P. Joko Subagyo, S.H
Tahun Terbit : 2004 (cetakan keempat)
Penerbit : PT Rineka Cipta
Tempat Terbit : Jakarta
ISBN : 979-518-180-7
BAB I

PENDAHULUAN

Buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Sugiyono yang berjudul Metode Penelitian
Pendidikan merupakan buku yang dikembangkan dari buku sebelumnya yaitu Metode
Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami Penelitian Kualitatif. Buku yang
berjudul Metode Penelitian Pendidikan merupakan hasil cetakan yang ke-21 pada bulan
Oktober 2015. Apa yang dibahas oleh Prof. Dr. Sugiyono dalam buku ini kiranya dapat
menjadi pedoman untuk kalangan intelektulal ataupun masyarakat umumnya. Menurut Prof.
Sugiyono, Indonesia yang sudah lebih dari 60 tahun merdeka tetapi belum memiliki kualitas
Sumber Daya Manusia yang memadai. Hal ini di antaranya disebabkan karena kualitas
penyelenggaraan dan hasil pendidikan dari berbagai jalur, jenjang dan jenis pendidikan belum
memadai. Rendahnya kualitas penyelenggaran dan hasil pendidikan ini antara lain
disebabkan pembuatan kebijakan, pengembangan kurikulum dan sistem evaluasi tidak
didasarkan dari hasil penelitian yang memadai. Dalam rangka meningkatkan kualitas
pendididkan pada tingkat yang lebih tinggi, maka setiap upaya meningkatkan kualitas
tersebut perlu dilakukan penelitian. Supaya penelitian dapat menghasilkan informasi yang
akurat, maka perlu menggunakan metode penelitian yang tepat. Metode penelitian secara
umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : Metode Kuantitaif, Kualitatif dan Metode
Penelitian dan Pengembangan (R&D). Dalam buku ini, ketiga metode tersebut diuraikan
secara lugas, jelas, dan tuntas dengan bahasa yang mudah dimengerti serta diberikan contoh–
contoh yang kongkrit. Menurut Prof. Dr. Sugiyono, sebagian besar orang sering melontarkan
pertanyaan terhadap kedua metode (kuantitatif dan kualitatif), apakah kedua metode ini dapat
digabungkan atau tidak. Agar tidak membingungkan terhadap pemakaian kedua metode ini
maka dalam ringkasan singkat ini akan dibahas secara mendetail tentang metode-metode
yang digunakan. Semoga apa yang dipaparkan dalam ringkasan ini dapat bermanfaat,
setidaknya bagi penulis.
BAB II

ISI

BUKU 1

BAB 1 Perspektif Metode Penelitian dan Pendidikan

Di dalam bab 1 ini Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan
metode penelitian pendidkan di antaranya pengertian metode penelitian pendidikan, jenis-
jenis metode penelitian, perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif, kapan metode
kuantitatif dan kualitaif digunakan, jangka waktu penelitian kualitatif serta kompetensi
peneliti kuantitatif dan kualitatif.

Pengertian metode penelitian sendiri adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat beberapa jenis metode penelitian, sebagai berikut.

1)Menurut bidang terdiri atas akademis, profesional dan institusional.


2)Menurut tujuan terdiri atas murni dan terapan
3)Menurut metode surcey, expostfacto, eksperimen, naturalistic, policy reaserarch, action
research, evaluasi, sejarah dan R & D.
4)Menurut tingkat eksplanasi terdiri atas deskriptif, komparatif dan asosiatif.
5)Menurut waktu terdiri atas cross sectional dan longitudinal.

Adapun pengertian metode penelitian kuantitatif merupakan metode tradisional karena sudah
lama digunakan dan metode ini juga disebut metode ilmiah dan data penelitianya berupa
angka-angka dan dapat dianalisis secara statistik. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan
metode baru yang berlandaskan postpositivisme dan proses penelitian lebih bersifat seni
(kurang terpola) serta pengumpulan data menggunakan trianggulasi (gabungan).
Prof. Sugiyono menekankan tentang pentingnya mengetahui penggunaan atau kapan
digunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Karena menurutnya masih banyak
orang bingung dalam pengggunaan kedua metode ini.
BAB 2 Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian

Pada bab 2 ini, Prof. Sugiyono memaparkan beberapa poin penting yaitu komponen
penelitian kuantitatif, pengertian masalah, sumber masalah,rumusan masalah,variable
penelitian dan paradigm penelitian. Adapun komponen dalam proses penelitian kuantitatif
yaitu rumusan masalah,landasan teori, perumusan hipotesis, pengumpulan data (populasi dan
sampel, penggabungan instrument dan pengujian instrument), analisis data serta
kesimpulan/saran. Prof. Dr. Sugiyono menggunakan definisi masalah yang digunakan oleh
Tucmanm 1982. Menurut Tucman, baik penelitian murni maupun terapan semuanya
berangkat dari masalah, hanya saja untuk penelitian terapan hasilnya langsung digunakan
untuk membuat keputusan. Masalah masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat
penyimpang antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan
kenyataan, adanya pengaduan dan kompetisi (Stoner 1982).
Adapun pengertian rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data. Ada beberapa bentuk- bentuk rumusan masalah yaitu
rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan rumusan masalah asosiatif.
Prof. Sugiyono juga memaparkan pengertian variable penelitian dan jenis-jenis variable
penelitian. Dalam buku ini juga dipaparkan tentang paradigma penelitian yaitu pola pikir
yang menunjukan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan
jenis dan rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Paradigma
terdiri atas beberapa bentuk yaitu: paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan,
paradigm ganda dengan dua variable independen, paradigma ganda dengan tiga variable, dan
paradigm jalur.

BAB 3 Landasan teori, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis.

Pada bab tiga ini Prof.Dr. Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan
landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis diantaranya pengertian teori,
tingkatan dan focus teori, deskripsi teori, kerangka berfikir dan hipotesis. Prof. Sugiyono
mendefinisikan teori menggunakan definisi beberapa ahli yaitu menurut Neumen (2003),
teori merupakan seperangkat konsep,defenisi dan proporsi yang berfungsi untuk melihat
fenomena secara sistematik melalui spesifikasi hubungan antar variable sehingga dapat
berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Menurut Wiliam (1986) teori
merupakan generalisasi atau kumpulan generalisai yang dapat digunakan untuk menjelaskan
berbagai fenomena secara sistematik. Berdasarkan pendapat beberapa ahli Prof. Sugiyono
menyimpulkan bahwa teori merupakan suatu konseptualisasi yang umum diperoleh melalui
jalan yang sistematis yang dapat diuji kebenarannya. Adapun tingkatan teori yaitu micro,
meso dan macro. Sedangkan focus teori dibedakan menjadi 3 yaitu teori subtantif, teori
normal dan midlle range teori.

Menurut Prof. Sugiyono deskripsi teori dalam penelitian merupakan uraian sistematis tentang
teori dan hasil – hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Selain itu Prof.
Sugiyono juga mendefinisikan kerangka berfikir menurut buku Business Research yang
ditulis oleh Uma Sekaran dimana kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasikan sebagai
masalah yang penting. Berdasarkan kerangka berfikir selanjutnya dapat disusun hipotesis.
Hipotesis terdiri atas tiga yaitu hipotesis komparatif, hipotesis asosiatif dan hipotesis
deskriptif. Menurut Sugiyono karakter hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variable mandiri,perbandingan keadaan variable pada
berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode – metode ilmiah.

BAB 4 Metode Penelitian Eksperimen

Pada bab ini penulis memaparkan tentang pengertian metode penelitian eksperimen
dan bentuk desain eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang dikendalikan. Adapun beberapa bentuk desain eksperimen diantaranaya pre
eksperimental atau sering disebut eksperimen yang belum sungguh – sungguh, Eksperimen
true eksperimental design (eksperimen yang betul – betul), factorial design (dengan
memperhatiakan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi perlakuan
(variable independen) terhadap hasil. Sedangkan Quasi eksperimental merupakan
pengembangan dari true eksperimental design yang sulit dilaksanakan. Ada dua bentuk
desain quasi ekspeimental yaitu times series design dan nonequivalen control grup design.

BAB 5 Populasi dan Sampel

Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang pengertian populasi, sampel dan
jenis – jenis sampel. Penulis mengatakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun
pengertian sampel menurut penulis yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Secara garis besar teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua
yaitu probability sampling dan nonprobabillity sampling. Probaility sampling terdiri atas
simple random sampling (pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu; proportionate stratified random
sampling (populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogen dan berstrata secara
proposional); disproportionate statisfied random sampling (menentukan jumlah sampel bila
populasi berstrata tapi kurang proposional); area sampling (menentukan sampel bila obyek
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas). Adapun pengertian nonprobability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penulis membagi nonprobability
sampling menjadi beberapa bagian yaitu sampling sistematis (teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut); sampling kuota
(teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah yang diinginkan) ; sampling isidental (teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data);
sampling jenuh ( teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel); snowball sampling ( teknik penentuan sampel yang mula – mula jumlahnya kecil
kemudianmembesar).
Dalam bab ini penulis juga memaparkan cara untuk menentukan ukuran sampel. Jumlah
anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan
100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Penulis
memberi saran tentang ukuran sampel untuk penelitian yang dikutip dari buku Reseach
Methods For Business yang ditulis oelh Roscoe ( 1982) adalah sebagai berikut :

a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria- wanita,pegawai negri-swasta) maka
jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate maka jumlah anggota
sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang diteliti.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing – masing antara 10 sampai 20.

BUKU 2

A. POKOK BAHASAN BAB 1

Pada bab pertama ini, Pengarang (P. Joko Subagyo, S.H) menjelaskan pengertian
Metodologi Penelitian secara umum. Dalam sub pokok bahasannya, pengarang menjelaskan
konsep dasar dan arti kata Metodologi Penelitian.

A. 1. Pengertian Umum Penelitian


Beliau menjelaskan bahwa sebelum memahami pengertian Metodologi Penelitian, kita
harus memiliki pemahaman terlebih dahulu tentang makna penelitian. Menurut beliau,
penelitian tidak lepas dari ilmu tentang penelitian yang sudah dicoba dan diatur menurut
aturan serta urutan secara menyeluruh dan sistematis. Metode berasal dari bahasa
Yunani: Methodos, yang berarti cara atau jalan. Jadi, metode merupakan jalan yang
berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya,
sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai
sasaran atau tujuan pemecahan permasalahan.
Penelitian adalah terjemahan terjemahan dari Bahasa Inggris: research, yang berarti
usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode
tertentu dan dengan cara hati-hati, sistematis, serta sempurna terhadap permasalahan,
sehingga dapat dipergunakan untuk menyelesaikan atau menjawab problemnya. Dalam
buku ini kemudian dijelaskan bahwa metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan
untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan.
Penelitian dapat dilakukan secara kelompok maupun perorangan. Penelitian yang
dilakukan secara kelompok, pada umumnya dilakukan pembagian tugas. Pembagian tugas
pada umunya didasarkan pada tingkat senioritas maupun jabatan si peneliti.
Selanjutnya penulis membagi 2 (dua) jenis penelitian menjadi:
(1) Penelitian Dasar
(2) Penelitian Terapan
Penelitian Sebagai Kegiatan Ilmiah Dalam sub bahasan ini, penulis menyampaikan
informasi bahwa metode ilmiah dalam penelitian sangat perlu untuk dijadikan acuan
sebagai dasar dalam langkah pemecahan masalah. Menurut beliau, suatu kegiatan
dikategorikan sebagai kegiatan ilmiah jika mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Terhindar pengaruh-pengaruh yang membawa pemikiran subyektif.
2. Data yang diperoleh merupakan fakta yang ada di lokasi penelitian, bukan perkiraan
atau dibuat sendiri (fiktif) atau berdasarkan angan-angan.
3. Jujur, tidak memutarbalikkan suatu fakta.
4. Berpijak dari segi objektivitas
5. Pelaksanaannya berpedoman pada langkah-langkah tertentu secara sistematis dan
analis.
B. POKOK BAHASAN BAB 2
Pada Pokok Bahasan Bab II, penulis menjelaskan pokok bahasan: Pengambilan
Sampel yang dibagi ke dalam beberapa Sub Bab Pokok bahasan, yaitu:
a. Populasi dan Sampel
Menurut penulis, obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan data disebut
populasi. Namun, dikarenakan ketidakmungkinan untuk menjangkau seluruh obyek
penelitian , teknik sampling harus digunakan. Menurut penulis, sampel adalah bagian
dari populasi yang dapat mewakili keseluruhan populasi.
Selanjutnya, penulis menjelaskan teknik menentukan cara-cara dalam menentukan
populasi dan sampel
b. Teori Pengambilan Sampel
Dalam pokok bahasan ini penulis menjelaskan bahwa pada prinsipnya tidak ada
aturan yang eksak untuk menentukan prosentase yang tepat dalam menentukan
sampel penelitian, namun secara logika dengan mengambil sampel yang lebih banyak
akan menghasilkan yang lebih baik ddibandingkan dengan yang kurang.
Secara garis besar ada 3 (tiga) teori dalam teknik pengambilan sampel:
1.Teori kemungkinan (probablity)
2. Teori terbatas (non probability)
3. Teori gabungan (teori kemungkinan dan terbatas)
Dalam Teori kemungkinan (probability), ada beberapa teknik pengambilan sampel
yang umum digunakan, antara lain:
1. Random, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak, dan
2. Sistematik , yaitu dengan cara disiapkan terleib dahulu daftar nama-nam subyek
yang akan dipilih untuk sampel, kemudian dibagi secara proporsional.
Selanjutnya, dalam teori terbatas (non probability), ada beberapa jenis teknis
pengambilan sampel, diantaranya:
1. Snowball, teknik pengambilan sampel ini adalah teknik yang menggunakan
bantuan key-informan, dan dari key-informan inilah akan berkembang sesuai petunjuk
atau informasi yang diberikan oleh key-informan.
2. Purposive, adalh teknik pengambilan sampel yang pertimbangannya didasarkan
oleh subyektifitas peneliti yang menentukan sendiri sampelnya.
3. Incidental, adalah teknik pengambilan sampel yang sampelnya diambil secara
sembarangan tanpa menggunakan metode atau teknik sampling.
Selanjutnya penulis, menjelaskan masing-masing teknik ini secara detail.
Pada teori gabungan (teori kemungkinan dan terbatas), pengambilan sampel dilakukan
secara bertahap, yaitu diawali dari teori kemungkinan dengan slah satu jenisnya dan
kemudian diikuti dengan teori terbatas dengan salah satu jenisnya atau sebaliknya.
c. Hal-Hal yang perlu Mendapatkan Perhatian dalam penarikan sampel
Menurut penulis, ada 4 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
besarnya sampel dalam penelitian yaitu:
(1) Derajat keseragaman (Degree of Homogenity) dari populasi. Makin seragam
populasi itu, makin kecil sampel yang diambil.
(2) Presisi (Precision) yang dikehendaki peneliti. Makin tinggi tingkat presisi yang
dikehendaki, makin besar sampel yang harus diambil.
(3) Rencana Analisa, analisa besarnya sampel penelitkian harus direncanakan sejak
awal, kadangkala jumlah sampel kurang mencukupi setelah dianalisa tentang
kebutuhan sampel.
(4) Tenaga, biaya, dan Waktu.Faktor tenaga, biaya dan waktu sangat penting dalam
melakukan penelitian yang efektif dan efisien.
d. Mempelajari Lokasi Penelitian
Dalam pokok bahasan ini dijelaskan bahwa lokasi penelitian adalah suatu areal
dengan batasan yang jelas agar tidak menimbulkan kekaburan dengan kejelasan
daerah atau wilayah tertentu. Yang dimaksud dengan lokasi penelitian yang baik
adalah lokasi/obyek penelitian yang sesuai dengan obyek permasalahannya dan
merupakan daerah informasi secara kualitatif maupun kuantitatif.
C. POKOK BAHASAN BAB 3
Pada Pokok Bahasan Bab III, penulis menjelaskan pokok bahasan: Instrumen
Pengumuplan Data yang dibagi ke dalam beberapa Sub Bab Pokok bahasan, yaitu
a. Pendahuluan
Pada pembahasan sub bab: pengantar, penulis bahwa pengumpulan data pada dasrnya
adalah merupakan suatu kegiatan operasional agar tindakannya masuk pada
pengertian penelitian sebenarnya. Pengumpulan data merupakan prosedur yang
sistematik dengan memperhatikan penggarisan yang telah ditentukan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari data yang tidak terpakai karena jauhnya informasi
yang diperoleh dengan keperluannya.
Selanjutnya penulis membagi metode pengumpulan data kedalam tiga jenis, yaitu:
1) Metode Wawancara atau metode pengajuan pertanyaan langsung
2) Metode angket (kuesioner) atau metode pertanyaan tidak langsung
3) Metode observasi atau metode pengamatan
b. Metode Wawancara
Pada pokok bahasan ini dijelaskan bahwa wawancara adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada responden. Posisi responden pada wawancara dapat
berbentuk satu orang (tunggal) atau dua orang atau lebih yang disebut kelompok.
Dalam Metode wawancara, alat bantu wawancara yang dikenal pada dasarnya
meliputi:
(1) Pedoman wawancara
(2) Daftar pertanyaan
Selanjutnya dalam pokok bahasan ini penulis menjelaskan persiapan dan langkah-
langkah dalam melaksanakan kegiatan wawancara.
c. Sistem Angket (Kuisioner)
Pada sub bab pokok bahasan ini, penulis menjelaskan bahwa kuisioner adalah alat
pengumpul data (sebagaimana wawancara) secara tidak langsung. Maksudnya,
peneliti tidak harus berhadapan dengan responden, namun memberikan pertanyaan
yang ditulis dalam kertas dan kemudian dibagikan kapada responden, baik secara
langsung maupun via email, atau pos.
Menurut penulis, angket atau kuisioner memiliki kelebihan tersendiri jika
dibandingkan alat bantu lainnya, sebagai contoh kuesioner tidak memerlukan sistem
tatap muka dengan para responden. Kuesioner juga dapat disebarluaskan sesuai
keperluan kepada responden dengan waktu yang relatif singkat. Namun, disamping
ada kelebihan, kuisioner juga memiliki kelemehan, diantaranya: kemungkinan tidak
kembalinya jawaban kuisioner dari responden sangat besar karena tidak adanya tatap
muka.
d. Observasi
penulis selanjutnya memberikan penjelasan tentang alat pengumpul data yang
dinamakan Observasi. Observasi menurut penulis adalah pengamatan yang dilakukan
secara sengaja, sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis
untuk kemudian dilakukan pencatatan.
Selanjutnya, penulis menjelaskan Jenis-jenis teknik observasi dan langkah-langkah
yang dilakukannya.
D. POKOK BAHASAN BAB IV
Pada Pokok Bahasan Bab IV, penulis menjelaskan pokok bahasan: Sasaran
Responden yang dibagi ke dalam beberapa Sub Bab Pokok bahasan, yaitu:
a. Cara Menentukan Responden
Dalam pokok bahasan: Cara Menentukan Responden, penulis membedakan
responden kedalam klasifikasi sebagai berikut:
a) Tingkat pendidikannya,
b) Tingkat pengalaman
c) Status pekerjaanya
Pembagian tersebut dimaksudkan sebagai gambaran bagi peneliti dalam
mengarahkan berbagai bentuk pertanyaan dan pegangan dalam merumuskannya.
b. Cara menghadapi responden
Dalam buku ini dijelaskan oleh penulis bahwa dalam menghadapi responden,
peneliti harus memiliki pengetahuan tentang responden tersebut, pengetahuan bisa
berupa latar belakang pendidikannya, status sosial, maupun keadaan emosinya.
Penulis menambahkan bahwa beberapa faktor dimiliki oleh responden dalam
menghadapi permasalahan yang diajukan oleh peneliti, dapat ditentukan oleh
beberapa hal seperti:
(a) Faktor dari dalam, yang meliputi:
- Sikap peneliti
- Materi pertanyaan
(b) Faktor dari luar, yang meliputi:
- Waktu
- Situasi
- Hadirnya orang ketiga
Dalam paparan berikutnya penulis memberikan cara dan strategi saat menghadapi
responden secara langsung, yaitu:
1. Sikap Peneliti, tidak bersikap over acting sehingga menimbulkan kesan
sombong dan sebagainya. Peneliti dalam hal ini sebagai pihak yang meminta dan
sangat membutuhkan kehadiran orang lain. Menempatkan pada posisinya dengan
sikap yang sopan, cukup formil namun tidak kaku.
2. Bahasa, mengungkapkan pertanyaan dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti serta tidak berbelit-belit, juga dihindari penggunaaan istilah-istilah
yang kurang baku.
3. Tidak memotong pembicaraan, memotong pembicaraan boleh saja dilakukan
namun jangan terlalu sering sehingga membuat responden takut mengeluarkan
pendapatnya.
4. Tidak terlalu memperhatikan sikap responden, peneliti seharusnya tidak terlalu
memperhatikan penamilan atau sikap responden dengan komentar yang
berlebihan.
5. Cipatakan suasana keakraban, suasana yang akrab dapat mencairakan suasana
antara responden dan peneliti.
c. Pengaruh Tanggapan Responden
Dalam buku ini dijelaskan bahwa dari wawancara yang dilakukan, agar data yang
telah diberikan oleh responden tercatat dengan baik, maka sebagai gambaran ada
beberapa macam sistem pencatatan data:
1. Setiap jawaban responden didengar sampai berakhirnya wawancara , kemudian
dilakukan pencatatan di tempat terpisah.
2. Pencatatan dilakukan dengan mengambil pointers yang dianggap penting.
3. Pencatatan dengan seistem setiap kalimat dalam membicarakan diulang dalam
tulisan, yang dilakukan saat wawancara berlangsung.
4. Dengan bantuan alat perekam
Dalam pokok bahasan ini selajutnya penulis menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi perolehan data, antara lain:
1. Cara peneliti dalam mengungkapkan maksud dan tujuan penelitian. Apabila
kurang jelas atau berbelit-belit akan menimbulkan penafsiran sendiri bagi
responden.
2. Cara membawa ke suasana keakraban. Dengan tetap berpegang pada norma
kesopanan, dapat ditimbulkan percakapan santai namun terarah sesuai dengan
kendali pewawancara.
3. Cara memancing materi yang bersifat umum ke pokok permasalahan.
4. Runtunnya pertanyaan dan tidak bersifat mengulang-ulang.
E. POKOK BAHASAN BAB 5
Pada pokok bahasan di Bab V, penulis menjelaskan: Perumusan Permasalahan.
Menurut penulis, permasalahan adalah rintangan yang dihadapi dan memerlukan
pemecahan. Permasalahan yang dijadikan sasaran untuk pemecahan dalam mencari
ada atau tidak adanya suatu kebenaran dalam kaitannya dengan teori atau
pengalaman, dapat dijadikan patokan dan sekaligus sebagai runag lingkup
pembahasan dalam kaitannya dengan pencarian data.
Penulis menjelaskan bahwa permasalahan sebagai kunci untuk pencarian data
sehingga menentukan:
1. Ruang lingkup pemikiran
2. Arah gerak penelitian
3. Pembuatan instrumen
4. Analisa
5. Tujuan penelitian
Dalam buku ini, penulis mengutip penjelasaan dari Moh. Nazir, Ph.D tentang tujuan
dari penelitian serta perumusan permasalahan adalah untuk:
a. Mencari sesuatu dalam rangka perumusan akademis seseorang
b. Memusatkan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal yang baru
c. Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya
ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya.
d. Memenuhi keinginan sosial
e. Meyendiakan sesuatu yang bermanfaat.
Selanjutnya penulis membagi pokok bahasan dalam Bab ini kedalam beberapa sub
pokok bahasan, yaitu:
a. Sumber Permasalahan
Menurut penulis, permasalahan penelitian dapat dirumuskan dari bermacam-macam
sumber, yaitu:
1. Teori
2. Dokumen
3. Pengalaman pribadi
4. Tingkah laku manusia
5. Hasil penelitian, seminar, kegiatan ilmiah lainnya
\
Selanjutnya penulis menjelaskan masing-masing sumber secara detail.
b. Syarat Perumusan Permasalahan
Menurut penulis, syarat merumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
1. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
2. Dirumuskan dalam susunan kalimat yang sederhana dan mengurangi penggunaan
istilah yang belum baku.
3. Dirumuskan secara singkat, jelas, dan padat, tidak menimbulkan kerancuan
pengertian.
4. Perumusan maslah harus mencerminkan keinginan yang hendak dicari.
5. Perumusan tidak mempersulit dalam pencarian data lapangan terutama terhadap
data langka.
6. Rumusannya dapat dipakai sebagai dasar dalam perumusan hipotesa untuk menjaga
kemungkinan keinginan dari peneliti lain yang hendak menguji permasalahan
tersebut.
7. Karena permasalahan dapat dijadikan dasar dalam penyusunan judul, maka
perumusannya harus dapat direfleksikan ke dalam judulnya.
Selanjutnya penulis memberikan contoh-contoh perumusan maslah dalam bentuk
kalimat pertanyaan dan kemudian menjadikan contoh rumusan masalah menjadi
contoh judul penelitian.
c. Pendorong Berhasilnya Penelitian
Menurut penulis, penelitian akan menghasilkan karya yang diharapkan apabila:
1. Peneliti menguasai teori
2. Peneliti menggunakan metode penelitian yang tepat
3. Biaya yang cukup
4. Waktu cukup
5. Tenaga (personil) yang memadai
Penulis selanjutnya menyampaikan informasi tentang hal-hal yang bersifat non teknis
yang bisa menunjang berhasilnya sebuah penelitian, yaitu:
1) Menariknya suatu permasalahan penelitian
2) Sesuai dengan bidang/kemampuannya
3) Sulit/mudahnya memperoleh data penunjang
4) Bersifat Wajar

BAB III
PENUTUP
KEKUATAN BUKU
Buku yang ditulis oleh P. Joko Subagyo, SH ini dalam setiap pokok bahasan selalu
disampaikan tentang bahasan apa saja yang akan diuraikan, sehingga secara garis besar
pembaca sudah mengetahui apa-apa saja yang akan dipahami dan diperoleh dari suatu pokok
bahasan setelah membaca pokok bahasan tertentu.
Kekuatan buku berikutnya adalah bahwa disetiap pokok bahasan dilengkapi dengan
ringkasan materi, tentu hal ini akan mempermudah pembaca jika ingin melihat inti sari dari
suatu pokok bahasan. Sementara itu dalam buku pembanding tidak dilengkapi dengan
ringkasan materi. Selain itu kedua buku ini sama-sama menggunakan bahasa yang mudah
dipahami, dengan harapan kedua buku ini memiliki daya tarik tersendiri dimata pembacanya.
Kekuatan yang lain dalam buku P. Joko Subagyo, SH ini adalah bahwa materi dalam buku ini
memuat materi tentang metode dan macam-macam penelitian.

KELEMAHAN BUKU
Selain keunggulan buku, akan diuraikan pula beberapa kelemahan buku yang ditulis
oleh P. Joko Subagyo, SH jika dibandingkan dengan buku metode penelitian karangan Prof.
Dr. Sugiyono, dari sisi konten didalam buku P. Joko Subagyo, terdapat materi tentang
pengetahuan dasar tentang penelitian di bidang pendidikan kuantitatif dan kualitatif
sementara Prof. Sugiyono kajiannya lebih mendalam dan mudah dipahami. Kemudian
kelebihan dari buku Prof. sugiyono adalah materi yang disajikan disertai dengan contoh
contoh yang sangat mendetail sehingga memudahkan pembaca memahami isi buku tersebut.
Namun demikian, walaupun dalam buku berjudul Metode Penelitian Pendidikan ini sudah
cukup bagus tetapi masih ada hal-hal penting yang tidak dicantumkan, di antaranya saran
untuk memperoleh hipotesis dan kode etik penelitian. Dalam buku yang ditulis oleh Prof. Dr.
Sugiyono hanya memaparkan bentuk-bentuk rumusan hipotesis. Sedangkan saran untuk
memperoleh hipotesis tidak dicantumkan.
Secara umum buku yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan yang dikembangkan dari
buku sebelumnya yaitu Metode Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami
Penelitian Kualitatif yang di tulis oleh Prof. Dr. Sugiyono sangat bagus untuk digunakan oleh
mahasiswa dalam penyususnan skripsi ataupun kalangan umum untuk dijadikan pedoman
dalam penelitian. Hal ini disebabkan karena dalam buku ini secara lengkap membahas hal-hal
yang berkaitan dengan metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan metode penelitian R & D.
Selain itu, dalam buku ini juga memaparkan sistematika dalam pembuatan proposal yang
bersifat kualitaif dan kuantitatif.

DAFTAR PUSTAKA

Joko Subagyo. 2004. Metode Penelitian (dalam teori dan Praktek ) Rineka Cipta Jakarta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai