Anda di halaman 1dari 21

Rancangan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Eksperimen dan Non-

Eksperimental

(Tugas Makalah)

Oleh:
Pungki Krisnawati (23.15201.0066)
Nur’ Ainun (23.15201.0068)

Universitas Muhammadiyah Tangerang


Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Sarjana Kebidanan
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup,
pengetahuan umum serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan
Undang-Undang. Pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang
yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi. David
Popenoe (Latif & Abdul, 2016: 06) menjelaskan ada empat macam fungsi pendidikan yaitu:
transmisi (pemindahan) kebudayaan, memilih dan mengajarkan peranan social, menjamin
integrasi sosial, mengajarkan corak kepribadian, dan Sumber inovasi sosial.

Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian


kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan
vokasi. Perguruan Tinggi ialah tahap akhir opsional pada pendidikan formal. Biasanya
disampaikan dalam bentuk universitas, akademi, colleges, seminari, sekolah musik, dan institut
teknologi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidiknya
disebut dosen. Berdasarkan kepemilikannya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua, yaituː
perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat
menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan program Pendidikan
diploma (D1, D2, D3, D4), sarjana(S1), magister (S2), doktor (S3), dan spesialis.

Tahapan untuk mendapatkan gelar dalam Pendidikan di perguruan tinggi tidaklah instan,
mahasiswa wajib mengikuti aturan yang ada dalam perguruan tinggi. Karya tulis ilmiah seperti
makalah, jurnal dan skripsi merupakan tugas akhir wajib yang harus dikerjakan oleh mahasiswa.
Banyak bentuk penelitian yang dapat digunakan oleh penulis untuk Menyusun karya tulis
ilmiahnya. Penilitian Tindakan kelas, penelitian pengembangan, penelitian deskriptif, penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif merupakan bentuk metode penelitian yang dapat dipilih untuk
penyusunan karya tulis ilmiah. Dari banyaknya bentuk penelitian yang ada, pada kesempatan kali
ini penulis ingin menjelaskan bentuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pembuatan makalah ini
juga dilakukan agar penulis dapat lebih memahami tentang penelitian kuantitatif dan kualitatif.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat di identifikasikan masalah
dalam penulisan makalah ini yaitu:

1. Pembuatan karya tulis ilmiah wajib memahami macam macam metode penelitian.
2. Tahapan untuk mendapatkan gelar Pendidikan di perguruan tinggi mahasiswa wajib untuk
menulis karya tulis ilmiah.
3. Pemahaman mahasiswa tentang metode penilian masih kurang.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dapat di rumuskan masalah dalam
penulisan makalah ini yaitu: “Bagaimanakah bentuk penelitian kuantitatif dan Kualitatif ?”.

D. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk melengkapi tugas mata kuliah
Penelitian dalam Kebidanan.

E. Manfaat

Manfaat yang didapat dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memperkaya wawasan pengetahuan yang
berhubungan dengan materi penelitian kuantitatif dan kualitatif

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa
kebidanan Universitas Muhammadiyah Tanggerang tentang bentuk penelitian kuantitatif dan
kualitatif.
b. Bagi Penulis Lain
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi penulis
makalah lainnya.
BAB II
Tinjuan Teori

A. Metode Penelitian
a. Penelitian Kuantitatif
Menurut KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya. Penelitian
Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Bisa puluhan,
ratusan, atau mungkin ribuan. Hal ini dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif
sangat luas. Sugiyono (2017) menjelaskan, metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada
filsafat positivisme, dipakai untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat/ditetapkan.

Sudaryana, dkk. (2022), menambahkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang


menekankan pada analisis data-data numerik (angka) yang diolah dengan metode statistik. Pada
dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (pengujian hipotesis) dan
menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalah penolakan hipotesis nol
(nihil). Dengan metode kuantitatif, diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau hubungan
antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel
besar.

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.Metode ini disebut
sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.Metode ini sebagai
metode ilmiah/scientific karena telah menemui kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,
obyektif, terukur, rasional dan sistematis.Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic. Ahmad Tanzeh (2009)
menjelaskan, penelitian kuantitatif mempunyai banyak pengertian, diantaranya adalah penelitian
yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif, artinya pendekatan yang
berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan beserta pemecahan yang
diajukan untuk memperoleh pembenaran (verivikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di
lapangan. Sedangkan menurut Sudyaharjo (Hiriansah, 2019), riset kuantitatif merupakan metode
pemecahan masalah yang terencana dan cermat, dengan desain yang terstruktur ketat,
pengumpulan data secara sistematis terkontrol dan tertuju pada penyusunan teori yang
disimpulkan secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara empiris.

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian kuantitatif adalah
suatu bentuk metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu
dengan analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji variabel tertentu.

b. Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Karakteristik dari penelitian kuantitatif diperlukan agar seseorang yang belum mengerti
akan metode penelitian ini mudah dalam menandai nya. Penelitian kuantitatif juga memiliki
beberapa poin dalam karakteristik yang dimilikinya, pertama menyoroti masalah yang lebih
khusus sebagai fokus penelitian yang tengah dilakukan. Kemudian digunakan untuk menjawab
permasalahan khusus yang diangkat sebagai bahan penelitian, dan yang paling penting dari
karakteristik penelitian kuantitatif adalah tidak berorientasi pada hasil. Melainkan lebih kepada
proses, meskipun bahan yang diteliti bersifat sangat unik tetapi prosesnya tetap lebih
menonjolkan latar penelitian secara ilmiah.

Karakteristik selanjutnya adalah peneliti dalam hal ini sebagai instrumen dasar dalam
pengumpulan data. Kemudian rancangan penelitian yang dipakai sifatnya sementara, penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan pengamatan, wawancara hingga teknik analisis data. Hasil
dari penelitian ini berupa data yang bersifat kualitatif meskipun tidak menggunakan konsep dan
hipotesis. Terakhir adalah harus memiliki kredibilitas, audibilitas, transferabilitas dan
konfirmabilitas untuk melihat data secara keseluruhan. Untuk teori yang digunakan
adalah grounded theory, sementara itu dalam melakukan analisis data digunakan pelaporan
secara deskriptif. Beberapa karakter yang dijelaskan tersebut bisa dipakai dalam membedakan
jenis penelitian.

c. Jenis Penelitian Kuantitatif Berdasarkan Metode

Creswell dalam Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches (2013)


membedakan dua jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian survei dan eksperimen.
1. Penelitian survei

Penelitian survei dilakukan dengan cara mengambil sampel satu populasi untuk meneliti
gejala-gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Umumnya, survei menggunakan kuesioner
sebagai alat pengambil data. Semakin besar suatu sampel, maka hasilnya semakin mencerminkan
populasi. Penelitian survei mencakup penelitian cross-sectional dan longitudinal. Penelitian
cross-sectional seringkali disebut penelitian sekali bidik atau one snapshot, yaitu penelitian yang
menggunakan pengumpulan data pada suatu titik waktu tertentu. Sedangkan penelitian
longitudinal adalah pengumpulan data yang dilakukan selama suatu periode waktu tertentu yang
relatif lama dan dilakukan secara terus menerus.

2. Penelitian Eksperimen

Eksperimen merupakan suatu rancangan penelitian yang mengidentifikasi hubungan kausal.


Tujuannya untuk mengisolasi dan melakukan kontrol terhadap setiap kondisi yang relevan
dengan situasi yang diteliti. Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan pengamatan terhadap
suatu efek atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Perubahan atau
manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada variabel terikat.
Eksperimen dibedakan menjadi eksperimen murni (true experiment) dan kuasi eksperimen (quasi
experiment). eksperimen murni menggunakan rancangan random, sedangkan kuasi eksperimen
menggunakan rancangan non-random.

Sementara itu untuk jenis penelitian kuantitatif dalam riset kesehatan, desain penelitian
terbagi menjadi dua jenis yaitu eksperimen, non-eksperimen dan epidemiologi. Bila digambarkan
pembagian tersebut adalah adalah sebagai berikut:

Subyek/responden
Eksperimen
mendapat intervensi
Penelitian Kuantitatif atau perlakuan
Subyek/responden tidak
Non-eksperimen mendapat intervensi
atau perlakuan
Pada desain non-eksperimen tidak ada variabel independen yang akan dimanipulasi (atau
bisa dikatakan hanya terdapat variabel dependen saja. Ciri-ciri utama desain non-eksperimental
antara lain (Brink, 2009):

a) Studi dijalankan dalam kondisi yang normal atau senatural mungkin, dan fenomena yang
muncul diobservasi apa adanya
b) Tujuan utamanya adalah mendeskripsikan masalah dan/atau mengeksplorasi atau
menjelaskan hubungan antar variable
c) Lemah dalam menjelaskan hubungan sebab-akibat karena tidak adanya intervensi terhadap
subyek penelitian
d) Dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dalam kondisi tidak memungkinkan
dilakukan eksperimen, seperti:
 Adanya masalah etik penelitian, dan sulit atau tidak mungkin dilakukan intervensi
 Variabel sulit dimanipulasi atau jika dilakukan manipulasi ada masalah etika penelitian
misalnya: rasa sakit, dukungan sosial, ketakutan, obesitas, penggunaan alcohol,
penyalahgunaan narkotika, kondisi duka cita, dan sakit fisik/mental
e) Untuk menjamin validitas penelitian agar mendekati eksperimen, maka peneliti dapat
mempertimbangkan variabel tambahan.

Adapun contoh penelitian kuantitatif non-eksperimental dalam kebidanan adalah sebagai


berikut:

 Hubungan pijat oksitosin dengan produksi asi ibu nifas di desa ustutun kecamatan wetar
barat kab. Maluku barat daya tahun 2021, oleh: Maulida Nopianti, Uswatun Kasanah, Amelia
Nur Hidayanti.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non-
eksperimental.
Hasil penelitian yang didapat adalah disarankan untuk mengembangkan pelayanan dengan
memberikan intervensi pijat oksitosin pada ibunifas untuk membantu meningkatkan ASI.

Sedangkan contoh penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen dalam kebidanan adalah
sebagai berikut:
 Pengaruh penyuluhan tentang asi pada ibu hamil terhadap pengetahuan dan pemberian asi di
3 hari post partum di RB Puri Agung Magelang, Oleh: Woro Nurul Seftianingtyas.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian
eksperimental.
Hasil penelitian yang didapat adalah diketahuinya tentang pengetahuan tentang asi pada
kelompok eksperimen sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah dilakukan penyuluhan.

B. Kelebihan Penelitian Eksperimen


Arifa, a. (2023) menjelaskan keunggulan dan kekurangan yang ada dalam penelitian
eskperimen, diantaranya yaitu:

1. Menawarkan tingkat kendali tertinggi

Prosedur yang digunakan dalam penelitian eksperimen memungkinkan peneliti mengisolasi


variabel tertentu dalam hampir semua topik. Keuntungan yang satu ini memberikan
kemungkinan untuk menentukan apakah hasilnya layak. Variabel dapat dikontrol sendiri atau
dikombinasikan dengan yang lain untuk menentukan apa yang dapat terjadi ketika setiap
skenario diselesaikan.

2. Berguna di setiap industri dan subjek

Karena penelitian eksperimen menawarkan tingkat kontrol yang lebih tinggi daripada
metode lain yang tersedia. Hal itu menawarkan hasil yang memberikan tingkat relevansi dan
spesifisitas yang lebih tinggi. Hasil penelitian kemungkinan memiliki konsistensi yang unggul
juga.

3. Memberikan kesimpulan yang spesifik

Karena penelitian eksperimen memberikan tingkat kontrol yang tinggi, penelitian ini dapat
memberikan hasil yang spesifik dan relevan dengan konsistensi. Keberhasilan atau kegagalan
dapat ditentukan, sehingga memungkinkan untuk memahami validitas suatu produk, teori, atau
ide dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan metode verifikasi lainnya.

4. Mampu mereplikasi pengaturan alam dengan keuntungan kecepatan yang signifikan


Penelitian eksperimen memungkinkan untuk mereplikasi pengaturan lingkungan tertentu
dalam kontrol pengaturan laboratorium. Struktur ini memungkinkan eksperimen untuk
mereplikasi variabel yang membutuhkan investasi waktu yang signifikan.

5. Lebih dapat diduplikasi

Penelitian eksperimental bersifat langsung, bentuk penelitian dasar yang memungkinkan


duplikasi ketika variabel yang sama dikendalikan oleh variabel lain. Hal ini membantu
meningkatkan validitas konsep untuk produk, ide, dan teori.

Penelitian eksperimen memungkinkan siapa pun untuk dapat memeriksa dan memverifikasi
hasil yang dipublikasikan, yang seringkali memungkinkan hasil yang lebih baik untuk dicapai,
karena langkah yang tepat dapat memberikan hasil yang tepat.

6. Memungkinkan diketahuinya hubungan sebab dan akibat dari variabel yang diteliti

Manipulasi variabel memungkinkan peneliti untuk dapat melihat berbagai hubungan sebab-
akibat yang dapat dihasilkan oleh suatu produk, teori, atau ide. Ini adalah proses yang
memungkinkan peneliti untuk menggali lebih dalam apa yang mungkin, menunjukkan
bagaimana berbagai hubungan variabel dapat memberikan manfaat tertentu.

Sebagai gantinya, pemahaman yang lebih besar tentang hal-hal spesifik dalam penelitian
dapat dipahami, meskipun pemahaman tentang mengapa hubungan tersebut ada tidak diketahui
dalam penelitian ini.

7. Dikombinasikan dengan metode penelitian lain

Kita dapat mengombinasikan penelitian eksperimen dengan metode lain untuk memastikan
bahwa data yang diterima dari proses ini seakurat mungkin. Hasil yang diperoleh peneliti harus
bisa berdiri sendiri untuk diverifikasi agar ada temuan yang valid.

Kombinasi faktor-faktor tersebut memungkinkan untuk memberikan informasi yang sangat


spesifik sambil menawarkan ide-ide baru ke format penelitian lain secara bersamaan.

C. Kekurangan Penelitian Eksperimen

Sedangkan untuk kelemahan dalam penelitian eskperimen, diantaranya yaitu:

1. Hasil sangat subjektif karena kemungkinan terjadi kesalahan dari peneliti


Karena penelitian eksperimen memerlukan tingkat kontrol variabel tertentu, penelitian ini
berisiko tinggi mengalami kesalahan dari peneliti di beberapa titik selama penelitian. Setiap
kesalahan, baik sistemik maupun acak, dapat mengungkapkan informasi tentang variabel lain
dan itu akan menghilangkan jenis validitas percobaan dan penelitian yang dilakukan.

2. Dapat menciptakan situasi yang tidak realistis

Variabel produk, teori, atau ide berada di bawah kontrol yang ketat sehingga data yang
dihasilkan dapat rusak atau tidak akurat, tetapi tetap terlihat asli. Ini dapat bekerja dalam dua
cara negatif bagi peneliti.

Pertama, variabel dapat dikontrol sedemikian rupa sehingga mengarahkan data ke hasil yang
disukai atau diinginkan. Kedua, data dapat dirusak agar tampak seperti positif, tetapi karena
lingkungan kehidupan nyata sangat berbeda dengan lingkungan yang dikendalikan, hasil positif
tidak akan pernah bisa dicapai di luar penelitian eksperimental.

3. Memakan waktu

Agar dapat terlaksana dengan baik, penelitian eksperimen harus mengisolasi setiap variabel
dan melakukan pengujian terhadapnya. Kemudian kombinasi variabel juga harus
dipertimbangkan. Proses ini bisa berlangsung lama dan membutuhkan banyak sumber daya
keuangan dan personel. Biaya tersebut mungkin tidak akan pernah dapat diimbangi oleh
penjualan konsumen jika produk atau idenya tidak pernah berhasil dipasarkan.

4. Terkadang tidak memberikan penjelasan yang sebenarnya

Penelitian eksperimen adalah kesempatan untuk menjawab pertanyaan Ya atau Tidak. Ini
akan menunjukkan kepada kita bahwa itu akan berfungsi atau tidak akan berfungsi sebagaimana
mestinya. Akan tetapi, penelitian eksperimental tidak dapat menjawab pertanyaan “Mengapa”
untuk memberikan penjabaran yang lebih mendalam pada hasil.

5. Variabel asing tidak selalu bisa dikontrol

Meskipun pengaturan laboratorium dapat mengontrol variabel asing, lingkungan alam


memberikan tantangan tertentu. Beberapa penelitian perlu diselesaikan dalam suasana alami agar
akurat. Mungkin tidak selalu mungkin untuk mengontrol variabel asing karena ketidakpastian
alam. Meskipun variabel dikontrol, hasilnya dapat memastikan validitas internal, tapi dengan
mengorbankan validitas eksternal.

6. Partisipan dapat dipengaruhi oleh situasi mereka saat ini

Kesalahan manusia tidak hanya terbatas pada para peneliti. Partisipan dalam studi penelitian
eksperimen juga dapat dipengaruhi oleh variabel asing. Dalam percakapan dengan peneliti,
mungkin ada ketertarikan fisik yang mengubah tanggapan partisipan.

Bahkan pemicu internal, seperti ketakutan akan ruang tertutup, dapat memengaruhi hasil
yang diperoleh. Juga sangat umum bagi partisipan untuk “mengikuti” apa yang menurut mereka
ingin dilihat oleh peneliti daripada memberikan tanggapan yang jujur.

7. Memanipulasi variabel belum tentu merupakan sudut pandang yang objektif

Agar penelitian efektif, itu harus objektif, tapi memanipulasi variabel dapat mengurangi
objektivitas tersebut. Meskipun ada manfaat untuk mengamati konsekuensi dari manipulasi yang
dilakukan, namun manfaat itu mungkin tidak memberikan hasil realistis yang dapat digunakan di
masa depan, karena pengambilan sampel hanya mencerminkan sampel yang diteliti dan hasilnya
mungkin tidak dapat diterapkan pada populasi secara umum.

Salmaa (2022), menerangkan Adapun kelebihan dari penelitian non eksperime adalah
sebagai berikut :

1. Kelebihan penelitian non eksperimen

 Bisa menggunakan populasi yang besar

 Menjangkau lokasi terpencil dengan menggunakan surat, email, atau telepon.

 Sampel yang besar memberi hasil signifikan secara statistik

 Pertanyaan standar membuat pengukuran lebih tepat

 Memiliki kemampuan tinggi dalam mengeliminasi subjektivitas peneliti

2. Kekurangan penelitian non eksperimen

 Standarisasi metodologi memaksa peneliti merancang pertanyaan umum sehingga


menghapus keunikan tiap responden.
 Peneliti harus memastikan bahwa sejumlah besar sampel memberikan respon.

D. Penelitian Kualitatif

Bogdan & Biklen, s (1992), menjelaskan penelitian kualitatif adalah langkah penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau ucapan, serta perilaku orang yang diamati.
Jenis penelitian kualitatif adalah bertujuan mendapatkan pemahaman yang bersifat umum
terhadap kenyataan sosial dari sudut pandang partisipan). Moleong, setelah melakukan analisis
dan penelitian terkait dengan definisi penelitian kualitatif kemudian membuat definisi sendiri
sebagai sintesis dari pokok-pokok pengertian penelitian kualitatif. Menurut Moleong
(2007), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana
peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2017). Perbedaannya dengan penelitian
kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan
penjelas dan berakhir dengan sebuah teori.

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif adalah
Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam. Oleh
karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu
fenomena yang lebih komprehensif.

a. Karakteristik Jenis Penelitian Kualitatif

Penelitian dengan pendekatan kualitatif memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda dengan
pendekatan lainnya, Adapun karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Sumber Data dari Lingkungan Alam

Sumber daya yang digunakan dalam penelitian ini biasanya berasal dari lingkungan alam,
yaitu berbagai peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial. Proses penelitian
dilakukan melalui interaksi langsung melalui observasi, pencatatan, dan penggalian sumber-
sumber yang berkaitan dengan peristiwa yang diteliti.
2. Deskriptif Analitik

Proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, analisis dan
dokumentasi. Jika format ini bukan format numerik, mereka akan ditempatkan di situs survey.
Analisis data berupa penjelasan situasi yang diteliti sedangkan penyajiannya berupa penjelasan
cerita.

3. Fokus ke Proses

Studi ini menggabungkan data dan informasi yang dibutuhkan dengan pertanyaan untuk
memperjelas proses. Pertanyaan-pertanyaan tersebut memberikan penjelasan tentang status
kegiatan, prosedur, tahapan, alasan, dan interaksi yang terjadi saat proses penelitian berlangsung.

4. Sifatnya Induktif

Dalam hal ini penyidikan bersifat induktif. Artinya, ia menggunakan data yang terpisah
tetapi relevan. Kajian ini biasanya dimulai di lapangan. Artinya, dimulai dengan fakta empiris
bahwa peneliti harus melakukan verifikasi langsung di lapangan.

Dalam proses ini, peneliti mengeksplorasi proses penemuan dengan mencatat, menganalisis,
melaporkan, dan menyelesaikan kegiatan penelitian. Temuan-temuan di bidang ini, yang masih
berupa teori, prinsip dan konsep, dikembangkan lebih lanjut.

5. Mengutamakan Makna

Dalam penelitian kualitatif, makna yang ditransmisikan mengacu pada persepsi orang
tentang peristiwa yang dipelajari. Misalnya kajian tentang peran guru dalam keberhasilan siswa
di sekolah. Peneliti fokus pada pendapat guru tentang siswa sekolah. Cari data, informasi, dan
pendapat guru tentang prestasi akademik siswa, masalah dukungan, dan mengapa siswa tidak
didukung. Peneliti juga memperoleh informasi dari mahasiswa sebagai bahan pembanding.
Keakuratan data dan informasi partisipan dikomunikasikan oleh peneliti sehingga hasil penelitian
dapat diinterpretasikan dengan benar.

E. Tujuan Penelitian Kualitatif


Menurut Rachmat Kriyantono (Oktavia Monika: 2023), tujuan penelitian dengan
pendekatan kualitatif adalah untuk menjelaskan secara rinci fenomena yang terjadi di masyarakat
dengan mengumpulkan data secara rinci dan lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa integritas dan
kedalaman data yang diselidiki sangat penting dalam penelitian ini. Menurut Rachmat
Kriyantono, semakin dalam dan teliti data yang diperoleh, semakin tinggi kualitas survei yang
dilakukan. Dalam prakteknya, jumlah objek yang akan disurvei biasanya sedikit karena
kedalaman data lebih penting daripada jumlah data.

F. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif

Dalam praktiknya, ada beberapa jenis penelitian yang dilakukan secara kualitatif, seperti
berikut ini:

1. Dasar (Basic)

Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan sesuatu yang telah dibuktikan dalam bentuk
penelitian, tanpa mempertimbangkan manfaatnya bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan tanpa
pertimbangan tujuan praktis. Oleh karena itu, penelitian ini tidak ditujukan untuk masyarakat
umum.

Fokus utama dari jenis penelitian ini adalah kelangsungan dan kelengkapan ilmu
pengetahuan dan filsafat. Studi ini tidak mempertimbangkan apakah itu terkait dengan peristiwa
sosial. Juga, pemikiran peneliti jenis ini mungkin tidak memikirkan perspektif penelitian yang
lebih spesifik.

2. Fenomenologi

Fenomenologi adalah suatu bentuk penelitian di mana seorang peneliti berusaha memahami
bagaimana satu atau lebih orang mengalami suatu fenomena. Metode investigasi ini dimulai
dengan mengamati dan menyelidiki fokus fenomena yang diselidiki dan memperhatikan aspek
subjektif dari perilaku objek. Peneliti kemudian mencari informasi yang bermakna atau memberi
makna pada fenomena yang diteliti.

3. Verifikasi

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menguji kebenaran ilmu yang ada di bidang
pendidikan, seperti konsep, prinsip, prosedur, pembahasan, dan praktik pendidikan.
4. Deskripsi

Investigasi deskriptif adalah jenis investigasi yang menjelaskan atau menjelaskan suatu
masalah. Studi deskriptif bertujuan untuk menjelaskan populasi, situasi, atau fenomena secara
akurat dan sistematis.

5. Eksplorasi

Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan
baru atau terapan dan masalah baru di bidang pendidikan.

6. Etnografi

Kajian ini berusaha memperjelas implikasi sosiokultural dengan mengkaji pola dan interaksi
kehidupan antara kelompok sosio kultural tertentu (kelompok dengan budaya yang sama) dalam
ruang atau konteks tertentu.

Etnografi menggunakan dua konsep dasar sebagai dasar penelitian: aspek budaya
(antropologi) dan bahasa (linguistik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan
fungsi bahasa dalam kebudayaan dalam kehidupan masyarakat. Interpretasi kelompok sosial,
sistem yang berjalan, dan interaksi di dalamnya.

7. Studi Kasus

Studi kasus didasarkan pada peristiwa yang telah terjadi. Penelitian ini melihat interaksi
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari
bagaimana peristiwa terjadi secara sistematis dalam jangka waktu yang lama. Studi kasus adalah
jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dalam keadaan tertentu dengan menggunakan program,
kegiatan, peristiwa, dan kelompok. Kajian ini akan membantu mendapatkan gambaran kasar
tentang latar belakang, situasi, dan interaksi yang terjadi.

8. Terapan

Dalam jenis penelitian ini, hasilnya cenderung aplikasi baru, aplikasi sains murni, daripada
bentuk sains baru. Peneliti yang menggunakan tipe ini memiliki sifat menerapkan wawasan tipe
penelitian dasar. Tujuan adalah tujuan praktis di area tertentu. Peneliti terapan biasanya
menginginkan hasil penelitiannya bermanfaat dan bermanfaat bagi masyarakat umum.

9. Metode Historis

Jenis penelitian kualitatif historis ini menekankan pada persoalan-persoalan sejarah.


Fokusnya adalah pada peristiwa masa lalu dan rekonstruksinya dengan menggunakan sumber
data dan saksi yang masih ada hingga saat ini. Sumber data dari kajian sejarah adalah catatan
sejarah, artefak, penjelasan lisan, dan saksi yang dapat dipertanggungjawabkan. Sederhananya,
Anda melihat fenomena perkembangan yang didasarkan pada perubahan dari waktu ke waktu

10. Naratif

Narasi Jenis penelitian adalah jenis penelitian yang diterangkan secara langsung secara lisan
dengan menceritakan atau menceritakan isi penelitian. Survei ini dikumpulkan melalui diskusi,
percakapan, atau wawancara. Singkatnya, pengalaman individu diceritakan kepada peneliti dan
sekali lagi dengan kata-kata peneliti.

12. Tindakan

Penelitian tindakan menerjemahkan pengetahuan ke dalam perilaku kehidupan nyata dan


mempelajari bagaimana menanggapi situasi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki proses dan memahami bagaimana praktik pengajaran profesional yang baik dapat
meningkatkan hasil kegiatan.

13. Evaluasi

Selain itu, survei ini dilakukan setelah survei lain dan dalam bentuk survei baru. Penelitian
ini merupakan turunan dari penelitian terapan. Tujuan dari jenis penelitian ini adalah untuk
menilai keberhasilan, manfaat, kegunaan, kontribusi, dan kelayakan suatu program, produk, atau
kegiatan tertentu, dan pada akhirnya untuk meningkatkan untuk meningkatkan hasil.

G. Prosedur Metode Penelitian Kualitatif

Analisis data dalam penelitian kualitatif dimaknai sebagai upaya peneliti untuk secara
sistematis mencari dan mengorganisasikan catatan-catatan dari observasi, wawancara, dan lain-
lain agar dapat lebih memahami kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai hasilnya. Untuk
memperoleh pemahaman tersebut, analisis harus dilanjutkan dengan mencoba mencari makna.

Artikel “Analisis Data Kualitatif” karya Ahmad Rijali yang diterbitkan dalam Jurnal Al
Hadharah Volume 17 (2018), diedit oleh UIN Antasari, menjelaskan bahwa ada empat fase
penelitian kualitatif yang saling terkait.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan tahapan pengumpulan data, reduksi
dan klasifikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Analisis data kualitatif
diintegrasikan ke dalam kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan hasil penelitian. Uraian keempat tahapan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data

Proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara
dengan terjun langsung ke lapangan. Hal ini dapat dilakukan melalui observasi atau observasi,
kuesioner, wawancara mendalam dengan subjek survei, survei dokumenter, dan diskusi
kelompok terfokus.

2. Reduksi data dan klasifikasi data

Langkah ini menyaring data mentah. Peneliti memilih data yang paling relevan untuk
digunakan untuk mendukung penelitian mereka. Data kualitatif dapat diperoleh dari wawancara
dan observasi. Oleh karena itu, pengurutan diperlukan untuk memudahkan klasifikasi data. Oleh
karena itu, data yang disaring dikategorikan sesuai kebutuhan. Misalnya, dalam survei, data
dikategorikan berdasarkan informan atau kategori lokasi survei.

3. Tampilan data

Setelah mereduksi dan mengklasifikasikan data, pindah ke tampilan data. Dalam fase proses
ini, peneliti merancang baris dan kolom matrik data kualitatif dan menentukan jenis dan format
data yang akan dimasukkan ke dalam bidang metrik. Misalnya, data ditampilkan dalam
deskripsi, bagan, diagram alur, diagram, dan sebagainya. Data diatur agar mudah dibaca.

4. Menarik kesimpulan
Setelah melalui tiga proses, langkah terakhir adalah menarik kesimpulan. Isi kesimpulan
harus mencakup semua informasi relevan yang ditemukan dalam penelitian. Selain itu, bahasa
yang digunakan untuk menjelaskan kesimpulan harus tidak berbelit-belit dan mudah dipahami.

BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Metode penelitian kuantitatif adalah suatu bentuk metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu dengan analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk
menguji variabel tertentu. Sedangkan metode penelitian kualitatif adalah Metode kualitatif
merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam. Oleh karenanya, penggunaan
metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih
komprehensif.
Daftar Pustaka

Ade Heryana, S.ST, M.KM. (2020). Desain penelitian non eksperimental. Diunduh tanggal 26
oktober pukul 10.53 WIB:
https://www.researchgate.net/profile/Ade-Heryana/publication/342123421_Desain_Peneliti
an_NonEksperimental/links/5ee35006a6fdcc73be73a84f/Desain-Penelitian-Non-
Eksperimental.pdf.

Ahmad Rijali.(2018). Analisis data kualitatif. Diunduh tanggal 26 oktober pukul 10.53 WIB:
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/alhadharah/article/view/2374. Vol. 17 No. 33
(2018).

Arifa, a. (2023). 14 kelebihan dan kekurangan penelitian eksperimen. Diunduh tanggal 26


oktober pukul 10.53 WIB:
https://penelitianilmiah.com/kelebihandankekuranganpenelitianeksperimen/.

Bambang Sudaryana. (2018). Metode Penelitian : Teori Dan Praktek Kuantitatif Dan Kualitatif.
Yogyakarta : Deepublish.

Brink, H. (2009). Fundamental of Research Methodology for Health Care Professionals. Juta
Press.

Bogdan, R. C. Biklen, S.K. (1990). Qualitative research for education: An Introduction to theory
and method. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Creswell, John W. 2013. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches.third Edition, Terjemah, Achmad Fawaid, Research Design Pendekatan
Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hiriansah. (2019). Ready for Researh (Principles and Practices) Metodologi Penelitian, Suatu
Tinjauan Konsep dan Konstruk. (Dema (ed.); 1st ed.).

Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Oky Sugianto. (2023). Penelitian kualitatif, manfaat dan alasan penggunaan. Diunduh tanggal 26
oktober pukul 10.53 WIB: https://binus.ac.id/bandung/2020/04/penelitian-kualitatif-
manfaat-dan-alasan-penggunaan/.

Qotrun A. (2023). Penelitian kualitatif: pengertian, ciri-ciri, tujuan, jenis, dan prosedurnya.
Diunduh tanggal 26 oktober pukul 10.53 WIB.
https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/.

Salmaa. (2022). Apa itu penelitian non eksperimen? Pahami jenis dan langkah-langkahnya.
Diunduh tanggal 26 oktober pukul 10.53 WIB: https/penerbitdeepublish.com/penelitian-
non-eksperimen/.

Salsabila Nanda. (2023). Metode penelitian kualitatif: pengertian, tujuan, ciri, jenis & contoh.
Diunduh tanggal 26 oktober pukul 10.53 WIB: https://www.brainacademy.id/blog/metode-
penelitian-kualitatif.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Yayat Sudrajat. (2020). Implementasi pembelajaran aktif (active learning) untuk meningkatkan
kompetensi spiritual dan sosial siswa dalam pembelajaran pendidikan pancasila. AoEJ :
Academy of Education Journal Vol. 11 No 2 Tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai