Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PENELITIAN PENDIDIKAN II
TENTANG
“DESAIN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN”

Disusun Oleh:
KELOMPOK 6

NADYA RAHMA ZAFIRA (19129269)


ULYA (19129073)
DIAN NOVITA (19129208)
VIKRI (19129176)

SEKSI :
19 BB 06

Dosen Pengampu:
Dr. Melva Zainil, S.T.,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan


rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Instrumen, Pengukuran dan Analisis Data” ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan.Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa
menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian makalah ini terutama kepada:
1. Ibuk Melva Zainil, ST, M.Pd selaku dosen mata kuliah Penelitian
Pendidikan II yang telah memberikan tugas ini dan pembimbing yang
senantiasa memberikan arahan dalam proses perkuliahan.
2. Teman-teman dalam kelompok yang sudah bekerja keras mengerjakan tugas
ini.  
Penulis berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan.
Penulis juga menyadari di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan
dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang penulis miliki.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis
ucapkan terimakasih.

Padang, 28 Maret 2022

Kelompok 6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah


merupakan “penyimpangan” dari apa yang seharusanya denga napa yang terjadi,
penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori
dengan praktek dan penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan. Masalah
itu muncul pada ruang dan waktu tertentu. Rancangan atau desain penelitian
merupakan pedoman yang berisi Langkah-langkah yang akan diikuti oleh
peneliti untuk melakukan penelitiannya.
Dalam menyusun sebuah rancangan penelitian, perlu diantisipasi tentang
berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan yang
menghambat terlaksananya penelitian. Desain penelitian harus dibuat secara
sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah
diikuti, rancangan penelitian yang sering disebut proposal penelitian paling tidak
berisi 4 komponen utama yaitu permasalahan, landasan teori dan pengajuan
hipotesis, metode penelitian dan jadwal penelitian. Oleh karena itu, di dalam
makalah ini akan membahas secara detail tentang desain penelitian kualitatif,
kuantitatif dan campuran.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk desain penelitian kualitatif?


2. Bagaimana bentuk desain penelitian kuantitatif?
3. Bagaimana bentuk desain penelitian campuran?
4. Bagaimana penelitian pengembangan dan PTK

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bentuk desain penelitian kualitatif


2. Untuk mengetahui bentuk desain penelitian kuantitatif
3. Untuk mengetahui bentuk desain penelitian campuran
BAB II

PEMBAHASAN

I. METODE PENELITIAN KUALITATIF


A. Pengertian
Penelitian dalam dunia akademik khususnya di perguruan tinggi
merupakan sebuah kewajiban, setiap jenjang pendidikan tinggi yang akan
menyelesaikan studi harus melewati tahapan yang disebut penelitian meskipun
dikemas dalam nama yang berbeda. Di jenjang S1 disebut dengan Skripsi, S2
disebut dengan Tesis dan S3 disebut dengan Disertasi. Selain mahasiswa, di
perguruan tinggi yang menjunjung tinggi Tri Darma yaitu
Pendidikan/pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat maka
dosen/pengajar pun dituntut untuk mengembangkan diri melalui penelitian.
Salah satu metode penelitian ditinjau dari jenis data yang biasa digunakan
adalah metode penelitian kuliatatif. Metode Penelitian kualitatif sering disebut
metode naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting), disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya
metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya,
disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya
lebih bersifat kualitatif (Sugiyono, 2013:14)
Penelitian kualitatif bertolak dari filsafat konstruktivisme yang
berasumsibahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif, dan suatu
pertukaraninformasi sosial yang diinterpresikan oleh individu-individu.Para
peneliti kualitatif percaya bahwa kenyataan merupakan konstruksi sosial,bahwa
individu-individu atau kelompok-kelompok memperoleh dan memberimakna
terhadap kesatuan-kesatuan tertentu apakah itu peristiwa-peristiwa,orang-orang,
proses-proses atau obyek-obyek.Orang membuat konstruksi untuk
memahaminya dan menyusunnya kembalisebagai sudut pandang persepsi dan
sistem kepercayaan.Persepsi orang adalah apa yang dia yakini “nyata” padanya,
dan apa yangmengarahkan kegiatan , pikiran, dan perasaannya.Penelitian
kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosialdari sudut atau
perspektif partisipan. Penelitian kualitatif diarahkan lebihdari sekedar
memahami fenomena tetapi juga mengembangkan teori.
Menurut Lexy J. Moloeng (2004:6) dalam Aminah, mendefinisikan
penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (diunduh 20 Juli 2016, 08:54).
Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah yaitu objek yang
berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti
tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Instrumen yang
digunakan adalah orang atau human instrument yaitu peneliti sendiri. Untuk itu
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu
bertanya, menganalisis, memotret dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti
menjadi lebih jelas dan bermakna.
Penelitian Kualitatif adalah study yang meneliti kualitas hubungan,
aktivitas, situasi, atau berbagai material yang lebih menekankan pada deskriptif
holistik, yang menjelaskan secara detil tentang kegaiatan atau siatuasi apa yang
sedang berlangsung daripada membandingkan efek perlakuan tertentu, atau
menjelaskan tentang sikap atau perilaku orang (Rochmat Wahab, diunduh 21
Juli 2016, 18:49)
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,
suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data
yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu
penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih
menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan
transferability.
Metode Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive
dan snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna
dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2013 :15)

B. Karakteristik
Berikut ini akan di berikan beberapa karakteristik atau ciri dari penelitian
kualitatif dari berbagai sumber.
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982)
dalam Sugiyono (2013 :21) adalah sebagai berikut :
1. Qualitative Research had the natural setting as the direct source of data and
researcher is the key isntrumen ( Dilakukan pada kondisi yang alamiah,
langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci)
2. Qualitative research is descriptive. The data collected is in the form of words
of pictures rether than number (Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif,
data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak
menekankan pada angka)
3. Qualitative research are concerned with process rather than simply with
outcomes or products (Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses
dari pada produk atau hasil)
4. Qualitative research tend to analyze their data inductively (Penelitian
kualitatif menganlisi data secara induktif)
5. “Meaning” is of essential to qualitative approach (Penelitian kualitatif lebih
menekankan makna.

Dalam referensi lain dikemukakan (Diunduh 22 Juli 2016, 12:06), ciri-ciri


penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

1. Penelitian naturalistik, yang mempelajari keadaan/situasi dunia-nyata seperti


mereka membentangkan lipatannya dengan kata lain memahami tingkah
laku manusia dari sudut pandang mereka.
2. Bersifat induktif. Analisis induktif dimana evaluator dibenamkan ke dalam
data yang detail dan khusus untuk mengetahui kategori penting. Peneliti
memulai dan mengembangkan permasalahan penelitian dari pengamatan
dan data yang ada.
3. Penelitian holistik, dimana seluruh fenomena yang dipelajari dipahami
sebagai sebuah sistem yang kompleks yang lebih daripada jumlah
bagiannya. Melihat ‘SETTING’ DAN MANUSIA’ sebagai satu kesatuan.
4. Data kualitatif, terperinci, deskripsi tebal
5. Hubungan peneliti dan yang diteliti bersifat interaktif dan tidak bisa
dipisahkan  Kontak dan wawasan pribadi dimana peneliti dekat
dengan orang, keadaan dan fenomena yang dipelajari
6. Sistem dinamis dengan perhatian pada proses dan perubahanProses
penelitian merupakan suatu hal yang dianggap penting, selain hasil
penelitianitu sendiri.
7. Orientasi “kasus” unik, memperhatikan/ menerima “setiap kasus” adalah
khusus dan unik
8. Sensitifitas konteks, “menempatkan penemuan dalam “sejarah sosial dan
konteks temporal.
9. Fleksibilitas Disain, dengan evaluator terbuka untuk mengadopsi penelitian
sebagai pemahaman mendalam.
10. Bersifat Humanistik
11. Berupaya memahami orang yang diteliti sebaik mungkin dan ikut
mengalami apa yang dialami mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya dalam Sugiyono (2013:23) dikemukakan karakteristik


penelitian kualitatif berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Aspek Karakteristik Metode Kualitatif

A. Desain a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul dalam proses
penelitian

B. Tujuan a. Menentukan pola hubungan yang bersifat


interaktif
b. Menemukan teori
c. Menggambarkan realitas yang kompleks
d. Memperoleh pemahaman data

C. Teknik a. Participant Observation


Pengumpulan data b. In Depth Interview
c. Dokumentasi
d. Triangulasi

D. Instrumen Penelitian a. Peneliti sebagai Instrumen (human


instrument)
b. Buku catatan, tape – recorder, camera,
handycam, dan lain-lain

E. Data a. Deskriptif kualitatif


b. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan
dan tindakan responden, dan lain-lain

F. Sampel/Sumber a. Kecil
Data b. Tidak representatif
c. Purposive, snowball
d. Berkembang selama proses penelitian

G. Analisis a. Terus menerus sejak awal sampai akhir


penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, tema dan teori

H. Hubungan dengan a. Empati, akrab supaya diperoleh pemahaman


Responden yang mendalam
b. Kedudukan sama, bahkan sebagai guru,
konsultan
c. Jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat
ditemukan hipotesis.
I. Usulan Desain a. Singkat, umum bersifat sementara
b. Tidak dirumuskan hipotesis karena justru
akan menemukan hipotesis
c. Prosedur bersifat umum, seperti
merencanakan piknik.
d. Literatur yang digunakan bersifat sementara,
tidak menjadi pegangan utama
e. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh
data awal dari lapangan

J. Kapan penelitian Setelah tidak ada data yang dianggap baru / jenuh
dianggap selesai ?

K. Kepercayaan Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan


terhadap hasil hasil penelitian
penelitian

C. Langkah – Langkah Penelitian Kualitatif


Asep Suryana (diunduh 22 Juli 2016, 13:06) Tahap-tahapan dalam
penelitian kualitatif mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1) Pra-Lapangan, meliputi :
 Menyusun rancangan
 Memilih lapangan
 Mengurus perijinan
 Menjajagi dan menilai keadaan
 Memilih dan memanfaatkan infoirman
 Menyiapkan instrumen
 Persoalan etika dalam lapangan
2) Lapangan
 Memahami dan memasuki lapangan
 Pengumpulan data
3) Pengolahan Data
 Reduksi data
 Display data
 Analisis
 Mengambil kesimpulan dan verifikasi
 Meningkatkan keabsahan
 Narasi hasil
Sedangkan menurut Sugiono (2013 : 27) proses penelitian kualitatif terdiri
dari 3 tahap yaitu :
1) Tahap Deskripsi ; memasuki situasi sosial : ada tempat, aktor dan
aktifitas.
2) Tahap Reduksi ; menentukan fokus : memilih diantara yang telah
dideskripsikan.
3) Tahap Seleksi ; Mengurai fokus menjadi komponen yang lebih rinci.

Berikut sistematika penulisannya:


Proposal penelitian berarti persiapan kemungkinan dan perlengkapan.
Kemungkinan dan perlengkapan itu dalam hal ini dapat dinamakan sebagai
komponen-komponen penelitian. Ada beberapa komponen yang harus
dirumuskan dalam proposal penelitian, beberapa komponen yang harus disusun
dijelaskan berikut ini:

II. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang
terjadi pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini
tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari satandart yang ada, baik standart
yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar
belakang ini, peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan
menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan
adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan
mengapa hal ini perlu diteliti.
Ada tiga hal yang harus ada dalam latar belakang masalah, yaitu:
1. Konsep dan isi dokumen yang relevan dengan topik penelitian.
2. Pernyataan para ahli (expert), para pemegang kebijakan terutama yang
mendukung terhadap rencana penelitian.
3. Hasil pelacakan studi topik yang sama yang pernah dilakukan oleh orang
lain. Hal ini penting dilakukan untuk menjamin keorisinilan penelitian.

b. Identifikasi Masalah
Dalam bagan ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang
diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak
akan diteliti sedapat mungkindikemukakan.Untuk dapat mengidentifikasi
masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studipendahuluan ke obyek
yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber,sehingga
semua masalah dapat di identifikasikan.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya
dikemukakanhubungan satu masalah dengan masalah lain. Masalah yang akan
diteliti itu kedudukannyadimana diantara masalah yang akan diteliti. Masalah
apasaja yang diduga berpengaruh positifdan negatif terhadap masalah yang
diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalambentuk variabel.

c. Batasan Masalah
Suatu hal yang disadari bahwa pada hakikatnya suatu masalah tidak pernah
berdiri sendiri dan terisolasi dari faktor-faktor yang lain selalu terdapat
konstalasi (keadaan) yang merupakan latarbelakang dari suatu latar belakang
tertentuKarena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya
penelitian dapatdilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah
yang diidentifikasikan akanditeliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan,
dimana akan dilakukan penelitian, variabaelapa yang akan diteliti, serta
bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain. Berdasarkanmasalah ini,
maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian.

d. Rumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa yang akan diteliti,
dan bagaimanahubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah
dapat terjawab dengan akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu
dirumuskan secara spesifik. Seperti telah diuraikan dalam bab rumusan masalah,
sebaiknya rumusan masalah itu dapat dinyatakan dalam kalimat pernyataan
sesuai dengan judul penelitian.
Jadi pola pikir dalam merumuskan masalah itu ada 4 tahapan, yaitu :
1. Latar belakang masalah
2. Identifikasi masalah
3. Batasan masalah
4. Rumusan masalah

e. Tujuan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan diluar pola pikir
dalam merumuskan masalah. Tetapi keduanya ada keterkaitannya dengan
permasalah, oleh karena itu dua hal ini ditempatkan pada bagian ini. Tujuan
penelitian disini tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul skripsi atu
tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu
syarat untuk mendapat gelar sarjana), tetapi tujuan disini berkenaan dengan
tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat
dengan rumusan masalah yang dituliskan. Manakala masalah yang diteliti ada
tiga masalah, maka tujuannyapun ada tiga. Setelah merumuskan satu rumusan
masalah sebaiknya segera merumuskan tujuan penelitiannya.

f. Kegunaan Hasil Penelitian


Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau
tujuan dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka
sekarang kegunaannya apa. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal, yaitu:
1. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu atau kegunaan teoritis.
2. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi
masalah yang ada pada proyek yang diteliti.

III. LANDASAN TEORI


a. Deskripsi Teori
Deskripsi teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk
memberi jawaban sememntara terhadap rumusan masalah yang diajukan
(hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian. Teori-teori yang digunakan
bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori-teori
yang telah teruji kebenarannya. Disini juga diperlukan dukungan hasil-hasil
penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang
diteliti. Kalau variabel yang diteliti ada lima, maka teori yang dikemukakan juga
ada lima.
b. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana konsep teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
pertautan antar variabel yang akan diteliti. Pertautan antar variabel tersebut
selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigm penelitian. Oleh karena itu,
pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka
berfikir. Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir yang
asoaiatif (hubungan) maupun komparatif (perbandingan). Kerangka berfikir
asosiatif dapat menggunakan kalimat: jika begini maka begitu.
c. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian. Oleh sebab itu
merumuskan hipotesis disebabkan karena meragukan sesuatu. hipotesis
merumuskan dalam kalimat deklaratif yang menyatakan ada atau tidak adanya
hubungan, ada atau tidaknya perbedaan dan ada atau tidaknya pengaruh antara
dua atau lebih variabel. Penelitian dengan rumusan maslah yang lebih dari dua
variabel dan menggunakan pendekatan kuantitatif, merumuskan suatu hipotesis
merupakan suatu keharusam, sebab pada proses penelitian selanjutnya akan
mengumpulkan dan menganalisis data dalam menguji hipotesis yang diajukan.

PROSEDUR PENELITIAN
a. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis diperlukan metode
penelitian, seperti metode survei
b. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan
sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan
data sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi) maka sampel yang
digunakan sebagai sumber data dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel
dari populasi secara random sampai jumlah tertentu
c. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala yang akan menggunakan
instrument penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada
variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan
menggunakan lima instrumen
d. Teknik Pengumpulan Data
Yang diperlukan disini ialah teknik pengumpulan data yang diperlukan sehingga
didapat data yang valid dan reliabel. Tidak semua teknik pengumpulan data
dapat dilakukan, hanya tertentu saja dan setiap teknik pengumpulan tada yang
dicantumkan harus disertai data.
e. Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini
berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian
hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan
menentukan teknik statistik mana yang digunakan. Jadi sejak membuat
rancangan, maka teknik analisi data ini telah ditentukan. Bila peneliti tidak
membuat hipotesis, maka rumusan masalah penelitian itulah yang perlu dijawab

IV. ORGANISASI
a. Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim atau kelompok maka diperlukan
adanya organisasi pelaksanaan penelitian. Setidaknya ada ketua yang
bertanggung jawab dan anggota, sebagai pembantu ketua.
b. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang
akan dilaksanakan. Dalam jadwal ini berisikan apa saja yang akan dilakukan,
dan berapa lama yang akan dilakukan

V. BIAYA PENELITIAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang
diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan
pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian
dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian dilakukan. Biaya
penelitian pada umumnya 60% digunakan untuk tenaga, dan 40% untuk
penunjang seperti bahan, alat, transport, sewa alat-alat komputer. Semua bahan
yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci.

D. Penggunaan Metode Kualitatif


Berikut ini beberapa alasan yang perlu diperhatikan sehingga kita harus
menggunakan metode kualitatif (Sugiyono, 2013 : 35)
1) Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin
masih gelap. Melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan
eksplorasi terhadap suatu objek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak
atau tambang emas, dan lain – lain.
2) Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan
dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai
makna tertentu. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut
hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif melalui teknik wawancara
mendalam dan observasi serta dokumentasi.
3) Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya
dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif
dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut sehingga dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
4) Untuk mengembangkan teori melalui data yang diperoleh di lapangan
5) Untuk memastikan kebenaran data melalui teknik pengumpulan dengan
secara trianggulasi/gabungan maka kepastian data akan lebih terjamin.
6) Meneliti sejarah perkembangan, termasuk sejarah perkembangan seseorang
tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif.

Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian kualitatif dari berbagai
disiplin ilmu khususnya ilmu pendidikan :

- MODEL PERENCANAAN PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI DAERAH


- PROFIL GURU YANG EFEKTIF MENDIDIK SISWA
- MAKNA GOTONG ROYONG MEMBANGUN SEKOLAH
- GAYA BELAJAR ANAK-ANAK SD BERBAKAT
- ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
- ANALISIS KESULITAN GURU MENCAPAI PANGKAT DAN
JABATAN FUNGSIONAL TINGGI
- MENELUSURI POLA SUPPLY DAN DEMAND NARKOBA DI
SEKOLAH
- PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DENGAN
KURIKULUM 2013

II. METODE PENELITIAN KUANTITATIF


A. Pengertian
Apabila pada bagian sebelumnya kita membahas tentang penelitian
kualitatif, maka pada bagian ini akan dibahas tentang penelitian kuantitatif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
lama digunakan. Sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini juga dsebut metode discoverykarenadengan metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru, dimana data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan modelpenelitian yang bertujuan
mengungkapfenomena lepas dari konteksnya.Penelitian kuantitatif
seringkalimemunculkan dirinya dalam model-modelpenelitian eksperimen dan
non eksperimen.Penelitian kuantitatif cenderung dalamsetting/lingkungan
buatan (artificial),misal; laboratorium. (Anik Ghufron, diunduh 22 Juli 2016 :
8:56).
Penelitian kuantitatif, menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008:
713), adalah pendekatanpendekatanterhadap kajian empiris untuk
mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan datadalam bentuk numerik
daripada naratif. Penelitian kuantitatif sering dipandang sebagai antitesis atau
lawan dari penelitian kualitatif, walau sebenarnya pembedaan kualitatif-
kuantitatif tersebut agak menyesatkan. Donmoyer beralasan, banyak peneliti
kuantitatif tertarik mempelajari aspek-aspek kualitatif dari fenomena. Mereka
melakukan kuantifikasi gradasi kualitas menjadi skala-skala numerik yang
memungkinkan analisis statistik (Subagio ; diunduh 22 Juli 2016, 20:23).
Menurut Sugiyono (2013 : 14) Metode penelitian kuantitatif dapat
diarikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan isntrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala
bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau
sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, dimana
untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat
dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui
pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen
penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif
dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat
disimpulkan hipotesis yang telah dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian
kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random,
sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi
dimana sampel tersebut diambil

B. Karakteristik

Sugiyono (2013:23) dikemukakan karakteristik penelitian kuantitatif


berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Aspek Karakteristik Metode Kuantitatif

L. Desain a. Spesifik, jelas dan terinci


b. Ditentukan secara mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah demi langkah

d. Tujuan a. Menunjukkan hubungan antar variabel


b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang mempunyai
nilai prediktif
e. Teknik Pengumpulan
a. Kuesioner
data
b. Observasi dan wawancara terstruktur

c. Instrumen Penelitian a. Tes, angket, wawancara terstruktur


b. Instrumen yang telah terstandar

a. Data a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan
instrumen

c. Sampel/Sumber Data a. Besar


b. Representatif
c. Sedapat mungkin random
d. Ditentukan sejak awal

e. Analisis a. Setelah selesai pengumpulan data


b. Deduktif
c. Menggunakan statistik untuk menguji
hipotesis

d. Hubungan dengan a. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa


Responden kontak supaya objektif
b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari
responden
c. Jangka pendek sampai hipotesis dapat
dbuktikan

d. Usulan Desain a. Luas dan rinci


b. Literatur yang berhubungan dengan
masalah, dan variabel yang diteliti
c. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah
langkahnya
d. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan
jelas.
e. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
f. Ditulis secara rinci sebelum terjun ke
lapangan. Singkat, umum bersifat
sementara

g. Kapan penelitian Setelah semuakegiatan yang direncanakan


dianggap selesai ? dapat diselesaikan

h. Kepercayaan terhadap Pengujian validitas dan reliabilitas isntrumen


hasil penelitian

Dalam referensi lain perbedaan kuantitatif dengan kualitatif berdasarkan


aksioma dasar dapat dilihat pada tabel berikut :

Aksioma Dasar Metode Kuantitatif Metode Kualitatif


Sifat Realitas Dapat diklasifikasikan, Ganda, bolistik, dinamis,
kongkrit, teramati dan hasil konstruksi dan
terukur pemahaman
Hubungan peneliti Independen, supaya Interaktif dengan sumber
dengan yang diteliti terbangun obyektifitas data supaya memperoleh
makna
Hubungan variabel Sebab akibat Timbal balik/interaktif
Kemungkinan Cenderung membuat Hanya mungkin dalam
generalisasi generalisasi ikatan konteks dan waktu
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan sumber
data
Sumber : Aminah (diunduh 20 Juli 2016 : 08:54)

C. Langkah – Langkah Penelitian Kuantitatif


Proses penelitian kuantitatif bersifat linier dan langkah-langkahnya
jelas.Proses penelitian kuantitatif secara ringkas adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan permasalahan
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang akan
diteliti (preliminary study). Agar supaya dapat menggali masalah dengan
baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai
referensi sehingga dapat dirumuskan permasalahan secara spesifik.
2) Mengajukan hipotesis
Rumusan masalah yang pada umumnya dibuat dalam kalimat tanya dan
bersifat sementara (berhipotesis) maka peneliti dapat membaca referensi
teoritis yang relevan dengan masalah.
3) Menentukan metode pendekatan penelitian.
Untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih metode / strategi /
pendekatan / desain yang sesuai. Pertimbangan pemilihan metode diutamakan
berdasarkan tingkat ketelitian data dan konsistensi yang diinginkan.
Pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu dan kemudahan yang
lain. Metode yang dapat digunakan antara lain : metode survey, ex post facto,
eksperimen, evaluasi action research, policyresearch.
4) Menyusun instrumen penelitian
Setelah menentukan metode penelitian yang sesuai, maka peneliti dapat
menyusuninstrumen penelitian untuka mengumpulkan data yang dapat
berbentuk test, angket/kuesioner, pedoman wawancara atau observasi.
Sebelum digunakan sebaiknya instrumen melalui uji validitas dan reliabilitas.
5) Mengumpulkan data
Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk
populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap
semuanya maka sampel harus representatif.
6) Menganalisa data
Tahapan selanjutnya adalah analisis data, untuk menjawab rumusan masalah
dan menguji hipotesis dengan teknik statistik tertentu. Berdasarkan analisis
ini apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.
7) Menyimpulkan hasil penemuan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu proses penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah.
Berikut sistematika penulisan penelitian kuantitatif

Proposal penelitian berarti persiapan kemungkinan dan perlengkapan.


Kemungkinan dan perlengkapan itu dalam hal ini dapat dinamakan sebagai
komponen-komponen penelitian. Ada beberapa komponen yang harus
dirumuskan dalam proposal penelitian, beberapa komponen yang harus
disusun dijelaskan berikut ini:
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pada bagian ini diuraikan situasi dan kondisi yang menarik perhatian
peneliti dan pembaca pada umumnya, mengemukakan hal-hal yang
ingin diketahui dan mengapa peneliti tertarik dengan topik tersebut
dan mengapa hal itu perlu diteliti. Untuk lebih jelas maka perlu
diberikan gambaran tentang apa yang diharapkan sebagai hasil
penelitian ini.
b. Fokus Penelitian
Terlebih dahulu menetapkan fokus penelitian berdasarkan hasil studi
pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh
pembimbing atau orang yang dipandang ahli.
c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan
variabel penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih luas dan
berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada objek atau
situasi soaial penelitian tersebut.
d. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti terkait
dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala sesuatu
setelah rumusan masalah itu terjawab melalui pengumpulan data.
e. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa
bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat
penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu,
namun juga tidakmenolak manfaat praktisnya untuk memecahkan
masalah. Bila peneliti dapat menemukan teori, maka akan berguna
untuk menjelakan, memprediksikan, dan mengendalikan suatu gejala.
2. STUDI KEPUSTAKAAN
Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain
terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi
sosial yang diteliti. Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan
sebagai landasan penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian.
Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan
yang diteliti. Kalau yang diteliti materi kepemimpinan maka teori yang
dkemukakan berkenaan dengan teori kepemimpinan, bukan teori sikap
atau motivasi. Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaharuan teori atau
reverensi yang digunakan. Pada umumnya reverensi yang sudah lima
tahun diterbitkan dianggap kurang mutakhir. Keaslian sebagai keaslian
sumber, maksudnya supaya peneliti menggunakan sumber aslinya dalam
mengemukakan teori. Berapa teori yang dikemukakan dalam proposal,
akan sangat tergantung pada focus peneliitianyang ditetapkan oleh
peneliti. Makin banyak fokus penelitian yang ditetapkan maka akan
semakin bayak teori yang perlu dikemukakan.
3. PROSEDUR PENELITIAN
a. Metode, dan Alasan Menggunakan Metode
Dalam hal ini perlu dikemukakan, menaoa metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif. Pada umumnya alasan menggunakan
kualitatif karena, permasalahn belum tentu jelas, holistik, kompleks,
dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada siruasi
social tersebut dijaring dengn metode penelitian kualitatif dengan
instrumen seperti test, kuesioner, pedoman wawancara. Selain penelitian
bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola
hipotesis dan teori.
b. Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana tempat situasi sosial
tersebut akan diteliti. Misalnya disekolah, diperusahaan, di lembaga
pemerintah, di jalan, dirumah dan lain-lain.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatig, yang menjadi inteumen utama adalah
peneliti sendiri atau anggota tim peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan
siapa yang akan menjadi instrumen penelitian, atau mungkin setelah
permasalahannya dan fokus jelas peneliti akan menggunakan instrumen.
d. Sampel Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif, sample sumber dara dipilih secara purposive
dan bersifat snowball sampling. Penentuan sampel sumber data, pada
proposal masih bersifat sementara dan akan berkembang kemudian
setelah peneliti di lapangan. Sampe sumber dara pada tahap awal
memasuki lapangan dipilih orang yang diteliti, sehinggal mampu
membukakan pintu kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan
data.
e. Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini dikemukakan bahwa, dalam penelitian kualiatif, teknik
pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawacara
mendalam studi dokumentasi dan gabungan ketiganya atau trianggulasi.
Perlu dikemukakan kalau teknik pengumpulan fatanya dengan observasi,
maka perlu ikemukakan apa yang di obsercasi kalau wawancara kepada
siapa yang akan melakukan wawancara.
f. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak di lakukan
bersamaan dengan pengumpulan data. Tehapan dalam penelitian
kualitatif adalah tahap memasuki lapangan dengan grand tour dan
minitour question, analisis datanya dengan analisis domain. Tahap kedua
adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengn minitour
question, analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Selanjutnya
pada tahapan selection, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan
struktural, analisis data dengna analisis komponensial. Selanjutnya
analisis komponensial dilanjutkan dengan analisis tema.
g. Rencana Pengujian Pengabsahan Data
Dalam proposal perlu dikemukakan rencana uji keabsahan dara yang
akan dilakukan. Uji keabsahan data meliputi uji kreadibilitas data
(validitas internal), uji dependabilitas (relibilitas) data, uji transferabilitas
(validitas eksternal/ generalisasi), dan uji konfirmabilitas (objektivitas).
Namun yang utama adalah uji kreadibiltas data. Uji kreadibiltas data
dilakukan dengna perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekuna,
triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, member check, dan analisis
kasus negatif.

4. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


a. Organisasi Penelitian
Organisasi penelitian ini perlu dikemukan, bila penelitian dilakukan oleh
tim. Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas, ketua tim peneliti,
beberapa anggota peneliti, pengumpul data, bendahara, tenaga
administrasi. Masing-masing perlu dikemukakan uraian tugas dan waktu
yang tersedia.
b. Jadwal Penelitian
Pada umunya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang realtif lama,
antara 6 bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal
pelaksanaan penelitian. Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan.

5. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya
yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti
dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan, jarak tempat penelitian
dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian. Biaya penelitian
umunya 60% digunakan untuk tenaga dan 40% untuk penunjang seperti
bahan, alat, trasnport, sewa alat komputer. Semua biaya yang diperlukan
perlu diuraikan secara rinci

D. Penerapan Metode Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif dapat digunakan / diterapkan dengan
mempertimbangkan beberapa hal berikut :
2) Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
3) Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Metode ini cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi
tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas maka dapat menggunakan
sampel.
4) Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang
lain. Metode eksperimen paling cocok digunakan.
5) Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
6) Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena
empiris dan dapat diukur.
7) Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori atau produk tertentu.

Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian kuaantitatif dari berbagai
disiplin ilmu khususnya ilmu pendidikan
- PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR ANAK DI SD. XXX
- PENGARUH KURIKULUM, MEDIA DAN KUALITAS GURU
TERHADAP KUALITAS SDM SEKOLAH
- HUBUNGAN ANTARA RUMAH YANG DEKAT REL KERETA
DENGAN JUMLAH ANAK
- ANALISIS KINERJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
- ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
PELAYANAN PEMERINTAH DAERAH DIBIDANG PENDIDIKAN

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D, 2013, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), 2011, Penerbit CV.


Alfabeta, Bandung.

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/
197203211999031.ASEP_SURYANA/
Copy_(4)_of_LANGKAH_PENELITIAN_KUALITATIF.pdf

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://pasca.undiksha.ac.id/e-
learning/staff/dsnmateri/6/1-14.pdf

http://komunikasi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/Metodologi-Penelitian-
Kuantitatif.pdf

http://ujangmurana.blogspot.co.id/2015/03/mix-method-metode-campuran.html

http://www.drkonline.org/2015/07/metode-penelitian-kombinasi.html

https://elitasuratmi.wordpress.com/2013/02/11/metode-kombinasi/

Anda mungkin juga menyukai