Anda di halaman 1dari 19

METODOLOGI PENELITIAN

KLASIFIKASI PENELITIAN TUJUAN, METODE, TARAF


PENJELASAN DAN JENIS DATANYA

Disusun Oleh :

Elita Oktafia Ningtyas P0 5130116050

D3 GIZI IIB

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Definisi Penelitian”,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami menyadari bahwa makalah ini
jauh sempurna, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
usaha kita. Terimakasih.

Bengkulu, Februari 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam melakukan suatu penelitian, ada banyak cara atau jalan yang dapat
ditempuh atau dipilih oleh seseorang untuk melakukan penelitain tersebut, salah satunya
adalah dengan penelitian survei sebagai metode yang digunakan untuk menganalisis,
mengumpulkan dan ahkan menyajikan data untuk hasil penelitiannya.
Penelitian survei merupakan salah satu alat pengukuran yang paling penting yang
banyak diterapkan dalam penelitian sosial. Penelitian Surveiadalah suatu penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok, lazimnya dengan menguji hipotesis.
Survei merupakan pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan
keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi
tertentu atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi
yang dibutuhkan (Daniel, 2001).
Penelitian survei selain banyak digunakan oleh para peneliti social tetapi juga
banyak digunakan dalam penelitian pendidikan. Dalam penelitan ssosial banyak model
yang masih tergolong dalam penelitian survey misalnya pada survey penduduk, survey
ballot atau survey pemungutan suara menjelang pemilihan umum. Model penelitian ini
sangat baik diterapkan guna mendapakan data asli dan mengumpulkannya untuk
mendeskripsikan keadaan populasi.

Pengertian mengenai penelitian secara teoritis menurut para ahli, ialah Penelitian
adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis serta konstruksi yang
dilakukan dengan secara sistematis, metodologis dan juga konsisten serta bertujuan
untuk dapat mengungkapkan kebenaran ialah sebagai salah satu manifestasi keinginan
manusia untuk dapat mengetahui mengenai apa yang sedang dihadapinya (Soerjono
Soekanto). Penelitian adalah usaha didalam menemukan segala sesuatu untuk dapat
mengisi kekosongan atau juga kekurangan yang ada, dan menggali lebih mendalam apa
yang sudah ada, mengembangkan serta memperluas, dan juga menguji kebenaran dari
apa yang sudah ada namun tetapi kebenarannya itu masih diragukan (Soetrisno Hadi).
Dikemukakan didalam bukunya yang berjudul “Introduction to Research” yang
mendefinisikan ialah bahwa penelitian adalah suatu metode studi yang sifatnya itu
mendalam serta penuh dengan kehati-hatian dari semua bentuk fakta yang dapat
dipercaya dari suatu masalah tertentu dalam upaya untuk membuat pemecahan suatu
masalah tersebut (Hill Way).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian survey?
2. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif?
3. Apa hal-hal yang perlu dihindari dalam penelitian survey?
4. Bagaimana jenis klasifikasi penelitian?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penelitian survey.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif.
3. Untuk mengetahui apa yang perlu dihindari dalam penelitian survey.
4. Untuk mengetahui jenis klasifikasi penelitian.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan


Klasifikasi jenis penelitian sebetulnya relatif sangat beragam dan tergantung dari aspek
mana penelitian tersebut diklasifikasikan. Berikut diantaranya:
1. Penelitian Eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan ilmu
(pendidikan) dan masalah masalah yang baru dalam bidang pendidikan.ilmu pendidikan
dan masalah masalah yang diperlukan melalui penelitian pendidikan benar benar baru
dan belum pernah diketahui sebelumnya.
2. Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk
mengembangkan ilmu (pendidikan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk
mengembangkan, memperdalam atau memperluas ilmu (pendidikan) yang telah ada.
3. Penelitian Verifikasi
Penelitian ini adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk menguji kebenaran ilmu-
ilmu (pendidikan) yang telah ada, baik berupa konsep, prinsip, prosedur, dalil maupun
praktek pendidikan itu sendiri. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau masalah-masalah ilmu
pendidikan.

B. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan


1. Penelitian Kuantitatif (quantitative research)
Penelitian kuantitatif ini adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab
permasalahan melalui teknik pengukuraan yang cermat terhadap varaiabel-variabel
tertentu, sehingga mengasilkan simpulan simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas
dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data
kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak digunakan terutama untuk mengembangkan teori
dalam suatu disiplin ilmu. Penggunaan pengkuran disertai analisis secara statis di dalam

penellitian mengimplikasikan bahwa penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.


2. Penelitian Kuliatatif (Qualitative Research)
Penelitian kualitatif ini adalah penelitian untk menjawab permasalahan yang
memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang
bersangkutan, dilakuukan secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif
dilapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data
kualitatif. Proses penelitian yang dimaksud antara lain melakukan pengamatan terhadap
orang dalam kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan mereka, dan berupaya dalam
memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Untuk itu, peneliti harus
terjun dalam lapangan dengan waktu yang cukup lama.
3. Penelitian Perkembangan (Developmental Reseach)
Penelitian perkembangan ini adalah suatu kajian tentang pola dan urutan pertumbuhan
dan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Objek penelitiannya adalah perubahan atau
kemajuan yang dicapai oleh individu, seperti peserta didik, guru, kepala sekolah, dan
unit-unit pendidikan lainnya. Tujuan peelitian ini adalah untuk mengetahui
perkembangan individu dalam kurun waktu tertentu.Penelitian perkembangan terdiri dari
tiga jenis :
a) Studi alur panjang (longitudinal)
Studi ini mempelajari pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan individu yang
sama,perkembangan yang berbeda dalam waktu yang cukup lama (jangka
panjang).
b) Studi silang-sekat (cross-selectional)
Studi ini mengkaji tentang pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan yang
terjadi pada individu pada tingkat atau kelompok usia tertetu dengan waktu yang
cukup singkat (jangka pendek). Peneliti tidak perlu mengamati individu teralu
lama karena dapat diganti dengan subjek baru dari berbagai kelompok/tingkat
usia. Untuk menarik simpulan, peneliti tidak perlu menunggu waktu yang cukup
lama. Misalnya, meneliti tentang kemampuan berbahasa Indonesia pada peserta
didik di kelas satu saja atau di kelas dua saja, dan seterusnya.
c) Studi kecenderungan (trend)
Studi ini bertujuan untuk menentukan bentuk perubahan di masa lampau agar
dapat memprediksi bentuk perubahan di masa datang. Fungsi studi ini adalah
memprediksi kecenderungan yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

C. Jenis Penelitian Berdasarkan Tempat


1) Penelitian Kepustakaan (libarary research)
Penelitian yang dilaksanakan di perpustakaan.
2) Penelitian laboratrium (laboratory research)
Penelitian yang dilaksanakan di laboratorium. Penelitian ini sering digunakan
dalam penelitian eksperimen.
3) Penelitian lapangan (field research)
Penelitian ang dilaksanakan di suatu tempat, dan tempat itu diluar perpustakaan
dan laboratorium.

D. Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsi


1) Penelitian Dasar (basic/fundamental research)
Penelitian dasar adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menemukan dan
mengembangkan konsep-konsep, prinsip, generalisasi dan teori baru. Tujuan
penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip dan hukum-
hukum ilmiah, meningkatkan penyelidikan dan metodologi ilmiah. Penelitian ini
tidak diarahkan untuk memecahkan masalah praktis, tetapi teori yang dihasilkan
dapat mendasari pemecahan masalah praktis.
2) Penelitian Terapan (applied research)
Penelitian terapan dilakukan berkenaan dengan pemecahan masalah dan
kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan
yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Tujuan penelitian
terapan tidak semata-mata untuk mengembangkan wawasan keilmuan, tetapi juga
untuk pemecahan masalah praktis, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan.
3) Penelitian Tindakan (action research)
Penelitian ini adalah suatu bentuk penelitian refleksi-diri melalui tindakan nyata
dalam situasi yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses dan
pemahaman tentang praktik-praktik pendikan secara utuh, mengembangkan
profesional, dan meningkatkan hasil kegiatan. Tujuan penelitian ini menunjukkan
implikasi yang harus diperhatikan. Inti dari penelitian tindakan ini adalah
menekankan pada tindakan dalam praktik atau situasi nyata yang terbatas,
sehingga diharapkan dari tindakan tersebut dapat memperbaiki dan meningkatkan
mutu pembelajaran.
4) Penelitian Penilaian (assessment research)
Penelitian penilaian adalah penelitian yang dilakukan untuk menentukan
perubahan atau perbaikan perilaku individu setelah menjalani suatu perlakuan
dengan waktu dan program tertentu.
5) Penelitian Evaluasi (evaluation research)
Penelitian evaluasi merupakan bagian dari penelitian terapan, tetapi tujuannya
dapat dibedakan dengan penelitian terapan. Penelitian evaluatif adalah penelitian
yang digunakan untuk penilaian keberhasilan, manfaat, kegunaan, sumbangan,
dan kelayakan suatu program, produk, atau kegiatan suatu lembaga berdasarkan
kreteri tertentu. Manfaat penelitian ini antara lain adalah dapat menambah
waawasan tentang suatu kegiatan dan dapat mendorong penelitian atau
pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk melakukan
kebijakan.
6) Penelitian Komparatif
Studi komparatif merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variable tertentu.
Tujuan penelitian komparatif adalah untuk melihat perbedaan dua atau lebih
situasi, peristiwa, kegiatan, atau program yang sejenis atau hampir sama yang
melibatkan semua unsur atau komponennya. Analisis penelitian dilakukan
terhadap persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, faktor-faktor
pendukung hasil. Hasil analisis perbandingan dapat menemukan unsur-unsur atau
factor-faktor penting yang melatarbelakangi persamaan dan perbedaan.
7) Penelitian Korelasional
Penelitian ini mempelajari hubungan dua variable atau lebih, yakni hubungan
variasi dalam satu variabel dengan variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan
variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamai koefisien korelasi.
Penelitian korelasional dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang
hubungan antarvariabel atau untuk menyatakan besar- kecilnya hubungan antara
dua variabel atau lebih. Terdapat tiga makna penting dari suatu variabel, yaitu:
 Kekuatan hubungan antar variable
 Signifikansi statistic hubungan kedua variabel tersebut
 Dan arah korelasi
Kekuatan hubungan dapat dilihat dan besar kecilnya indeks korelasi.
8) Penelitian Studi Kasus
Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu,
kelompok atau lembaga yang dianggap memiliki atau mengalami kasus tertentu.
Tujuan penelitian studi kasus adalah untuk mempelajari secara mendalam dan
sistematis dalam kurun waktu cukup lama tentang sesuatu kasus sehingga dapat
dicari alternatif pemecahannya. Mendalam, artinya mengungkap dan menggali
data secara mendalam dan menganalisis secara intensif factor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya kasus tersebut.
9) Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Penelitian dan pengembangan adalah rangkaian proses atau langkah-langkah
dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk
yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu
berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu
pembelajaran dikelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak
(software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran
dikelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan,
pembelajaran, pelatihan, bimbingan,evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain.
E. Jenis-jenis penelitian berdasarkan metode

1) Penelitian sejarah
Pada dasarnya, penelitian sejarah merupaka nexpost facto research di bawah
payung qualitative research. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tidak dapat
dilakukan manipulasi atau kontrol terhadap variabel, sebagaimana jenis-jenis
penelitian di bawah payung quantative research. Penelitian sejarah memfokuskan
kajiannya terhadap fenomena, peristiwa atau perkembangan yang terjadi pada
masa lampau. Tujuannya yakni untuk :
a) mendeskripsikan dan merekontruksi fenomena masa lampau secara sistematis,
obyektif dan rasional dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasi, dan mensintesiskan bukti-bukti secara faktual untuk
memperoleh simpulan yang kuat.
b) Meningkatkan pemahaman dan memperkaya wawasan kita tentang fenomena
di masa lalu dan bagaimana masa lalu itu menjadi masa kini, serta
kemungkinan-kemungkinan penerapannya pada masa yang akan datang.
2) Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan,
menjelaskan dan menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena dan peristiwa
yang terjadi saat ini. Pola-pola penelitian deskriptif ini antara lain : survey, studi
kasus, causal-comparative, korelasional, dan pengembangan. Tujuannya adalah
untuk menjelaskan suatu fenomena, mengumpulkan informasi yang bersifat
aktual dan fuktual berdasarkan fenomena yang ada, mengidentifikasi masalah-
masalah atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi dan praktik-praktik yang
sedang berlangsung, membuat perbandingan dan evaluasi, dan mendeterminasi
apa yang dikerjakan orang lain apabila memiliki masalah atau situasi yang sama
dan memperoleh keuntungan dari pengalaman mereka untuk membuat rencana
dan keputusan di masa yang akan datang.
3) Penelitian eksperimen
Penelitian ekperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
4) Penelitian survey
Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi.
Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti
gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Survey adalah suatu desain yang
digunaan untuk penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,
distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu popilasi. Pada survey tidak
ada intervensi, survey mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang,
pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai. Penggalian data dapat
melalui kuisioner, wawancara, observasi maupun data dokumen.
5) Penelitian ekspos fakto
Penelitian ekspos fakto (after the fact) merupakan penelitian yang dilakukan
terhadap suatu kejadian yang telah berlangsung. Jenis penelitian ini disebut juga
sebagai restropective study karena menelusuri kembali terhadap suatu peristiwa
dan kemudian menelusuri ke belakang untuk menyelidiki faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini dilakukan sesudah perbedaan-
perbedaan dalam variabel bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian
secara alami. Penelitian ini merupakan penelitian yang variabel-variabel bebasnya
telah terjadi perlakuan atau tidak dlakukan pada saat penelitian berlangsung.

F. Macam-Macam Penelitian Survey


Dikatakan oleh Van Dalen bahwa studi survei merupakan bagian dari studi deskriptif dan
meliputi :
1) School Survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan.
Masalahnya berhubungan dengan situasi belajar, proses belajar mengajar, ciri-ciri
personalia pendidikan, keadaan murid dan hal-hal yang menunjang proses belajar
mengajar.
2) Job Analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-
tugas umum dan tanggung jawab para karyawan, aktifitas khusus yang
dibutuhkan, keterlibatan, dan fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya dan
fasilitas.
3) Analysis Dokumen. Istilah lain adalah analisis isi (content analysis), analisis
aktivitas atau analisis informasi. Contoh kegiatannya : meneliti
dokumen,menganalisis peraturan, hukum, keputusan-keputusan.
Analisis dokumen juga dapat dilakukan untuk menganalisis isi buku dengan
menghitung istilah, konsep, diagram, tabel, gambar, dan sebagainya untuk
mengetahui klasifikasi buku-buku tersebut.
4) Public Opinion Surveys. Survey ini bertujuan untuk mengetahui pendapat umum
tentang suatu hal misalnya tentang rehabilitasi suatu bangunan bersejarah, tentang
jalan satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas, dan sebagainya.
5) Community Surveys.Survey ini juga disebut “social surveys” atau “field surveys”
karena di dalam survey ini peneliti bertujuan mencari informasi tentang aspek
kehidupan secara luas dan mendalam. Walaupun kelihatannya survey ini
menyangkut masyarakat, namun sangat erat hubungannya dengan survey sekolah.
Dalam hal ini sekolah dapat menggali data di masyarakat yang biasa membantu
lancarnya roda persekolahan.
6) Ada beberapa langkah yang menjadi langkah dasar dalam melakukan penelitian
survei. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
 Langkah pertama, yaitu dengan membentuk hipotesis awal, menentukan
jenis survei yang akan dilakukan akankah melalui surel (e-mail),
wawancara (interview), atau telepon, membuat pertanyaan-pertanyaan,
menentukan kategori dari responden, dan menentukan setting penelitian.
 Langkah kedua, yaitu merencanakan cara untuk merekam data dan
melakukan pengujian awal terhadap instrumen survey.
 Langkah ketiga, yaitu menentukan target populasi responden yang akan di
survei, membuat kerangka sampel survei, menentukan besarnya sampel,
dan memilih sampel.
 Langkah keempat, yaitu menentukan lokasi responden, melakukan
wawancara (interview), dan mengumpulkan data.
 Langkah kelima, yaitu memasukkan data ke komputer, mengecek ulang
data yang telah dimasukkan, dan membuat analisis statistik data.
 Langkah keenam, yaitu menjelaskan metode yang digunakan dan
menjabarkan hasil penemuan untuk mendapatkan kritik, serta melakukan
evaluasi.

Jenis-jenis penelitian survei dapat di golongkan kedalam 3 bagian atau jenis


dimana setiap jenisnya tersebut memiliki kelebihan dan juga kekurangan. 3 jenis
penelitian survei tersebut antara lain adalah:
1) Melalui surat (mail-questionare)
merupakan cara untuk menguji tanggapan responden melalui pengiriman
kuesioner via pos. Kelebihan dari mail-questionare adalah hemat biaya, hemat
waktu, responden bisa memilih waktu yang tepat baginya untuk mengisi
kuesioner, ada jaminan kerahasiaan (anonymity) yang lebih besar, keseragaman
kata (tidak dibacakan lagi), tidak ada bias pewawancara, serta banyak responden
yang dapat dicapai (dibandigkan dengan pengiriman pewawancara ke banyak
tempat). Sedangakan, kekurangannya adalah tidak fleksibel, terdapat
kecenderungan rendahnya tanggapan (response rate), hanya perilaku verbal yang
tercatat, idak ada kendali atas lingkungan (ribut, diganggu), tidak ada kendali atas
urutan pertanyaan, bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab,
tidak bisa merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara
tidak menjawab (non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali atas waktu
pengembalian, tidak dapat menggunakan format yang kompleks, dan bisa
mendapatkan sample yang bias.
2) Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview) merupakan cara untuk
menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau berhadapan langsung.
Kelebihan dari penelitian face-to-face interview adalah fleksibilitas, tingkat
respon (response rate) yang baik, memungkinkan pencatatan perilaku non verbal,
kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan
pertanyaan dan pencatatan jawaban seecara spontan, responden tidak bisa curang
dan harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan
yang dijawab, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat
digunakan untuk kuesioner yang kompleks. Sedangkan, kelemhannnya adalah
biayanya yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk bertanya dan untuk
berkunjung ke lokasi, bias pewawancara, tidak ada kesempatan bagi responden
untuk mengecek fakta, mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan,
kurangnya keseragaman pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan untuk mencapai
banyak responden.
3) Wawancara telepon (telephone interview) merupakan cara menguji tanggapan
respondenvia telepon. Kelebihan dari telephone interview adalah tingkat respon
(Respon rate) lebih tinggi dari mail atau self administered. memnungkinkan untuk
menjangkau geografis yang luas/ jauh, waktu lebih singkat, dapat mengontrol
tahapan pengisian kuesioner, dapat melakukan pertanyaan lanjutan probing, dan
memungkinkan untuk format pertanyaan yang lebih kompleks. Sedangkan,
kekurangannya adalah biaya tinggi, panjang wawancara terbatas, terbatas untuk
responden yang memiliki telepon, mengurangi anonimitas, memungkinkan bias
pewawancara, sulit untuk pertanyaan terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta
hanya dapat mencatat hal-hal tertentu dari latar belakang suara atau intonasi suara.
Penelitian survei selain banyak digunakan oleh para peneliti social tetapi juga
banyak digunakan dalam penelitian pendidikan. Dalam penelitan sososial banyak
model yang masih tergolong dalam penelitian survey misalnya pada survey
penduduk, survey ballot atau survey pemungutan suara menjelang pemilihan
umum. Model penelitian ini sangat baik diterapkan guna mendapakan data asli
dan mengumpulkannya untuk mendeskripsikan keadaan populasi. Hal yang perlu
diperhatikan dalam penelitian survey ini adalah adanya kecendrungan para
peneliti untuk menggunakan satu metode atau lebih teknik pengumpulan data
seperti wawancara, dokumentasi, check list, dan angket atau kuesioner.

G. Hal-hal yang perlu dihindari dalam penelitian survei


Dalam membuat pertanyaan untuk penelitian survei, seorang peneliti perlu
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Hindari penggunaan jargon (contoh : sosialisasi, demokrasi), kata-kata
slank (contoh : gaptek, cupu, geje) , dan penggunaan singkatan.
 Hindari ambiguitas atau pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan
dan pertanyaan yang kabur.
 Hindari bahasa yang emosional dan bias prestise (gelar) à gunakan bahasa
yang netral.
 Hindari pertanyaan yang di dalam satu kalimat terdapat 2 pertanyaan
sekaligus (double barraled).
 Hindari pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden (leading
question).
 Hindari pertanyaan yang di luar kemampuan responden untuk
menjawabnya.
 Hindari pertanyaan yang dimulai dengan premis yang salah.
 Hindari pertanyaan mengenai masa depan.
 Hindari pertanyaan yang menggunakan dua pernyataan negatif (double
negative).
 Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang tindih.

H. Contoh Penelitian Survei

1. BP3K departemen Pdan K mengadakan survei tenteng kualitas pendidikan anak kelas 6
SD tahun di seluruh Indonesia tahun 1976. survei tersebut bermaksud untuk mengetahui
seberapa tinggi kualitas pendidikan yang tercermin dari daya serap beberapa bidang studi
yang diajarkan di SD. Di dalam survei tersebut dikumpulkan pula data tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat belajar belajar siswa.
2. Sebelum membangun bendungan Asahan departemen PUTL bersama-bersama dengan
Departemen perindustrian mengadakan survei ke daerah sekitar danau Toba dan Sungai
Asahan. Survei bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kemugkinan membangun
bendungan serta menfaatnya bagi perindustrian di sekitar pembangunan bendungan
tersebut.
3. Sekelompok mahasiswa mengadakan survei ke suatu daerah yang akan digunakan
sebagai kancah pelaksanaan KKN. Survei tersebut bertujuan untuk memperoleh data
tentang keadaan daerah baik fisik, lokasi serta sumber alam yang merupakan akomodasi,
serta keadaan interaksi social daerah itu, adapt-adat, pencaharian, kebiasaan dan
sebagainya yang menyangkut kehidupan sehari-hari.

I. PENGERTIAN INTERVENSI DAN MACAM-MACAM INTERVENSI


Penelitian intervensi adalah setiap tindakan terhadap subjek penelitian yang dengan
tindakan tersebut menimbulkan efek, dan efek inilah yang kemudian dipelajari.
Penelitian intervensi dibagi menjadi penelitian eksperimental dan penelitian
observasional :
1) Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang observasinya dilakukan
terhadap efek dari manipulasi peneliti terhadap satu atau sejumlah ciri (variabel)
subjek penelitian. Penelitian eksperimental terdapat tiga jenis, yaitu penelitian
pra-eksperimental, quasi-eksperimental, dan True eksperimental. Penelitian Pra-
Eksperimental Eksperimen yang dilakukan dengan tanpa melakukan pengendalian
terhadap variabel-variabel yang berpengaruh. Dalam penelitian ini yang
diutamakan adalah perlakuan saja, tanpa ada kelompok control. Pre-
Eksperimental Designs (nondesigns) ada beberapa macam yaitu:
a) Posttest Only Design
Contoh:
Pengaruh diklat (X) terhadap prestasi kerja karyawan (0).
Sesuai dengan paradigma maka: “terdapat kelompok pegawai yang diberi diklat,
kemudian setelah selesai dan bekerja beberapa bulan diukur prestasi kerjanya”.
b) One-Group Pretest-Posttest
Bila dalam one-shot case study tidak di beri pretest, maka pada paradigma ini
terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan.
Jadi dalam One-Group Pretest-Posttest ini diberikan test terlebih dahulu sebelum
diberikan diklat, kemudian setelah diberikan diklat diberikan test kembali,
sehingga pengaruhnya jelas antara sebelum diklat dan setelah diklat.
c) Intact-Group Comparison
Terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi menjadi
dua, yaitu setengah kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah
kelompok untuk kontrol (yang tidak diberi perlakuan).
Contoh:
Terdapat sekelompok siswa dalam sebuah sekolah, setengah siswa menggunakan
media dalam proses pembelajaran (O1), dan setengahnya lagi tidak memakai
media dalam proses pembelajaran (O 2). Setelah beberapa bulan kemudian diukur
prestasinya, kelompok siswa yang mana yang prestasinya lebih bagus apakah
yang menggunakan media atau yang tidak menggunakan media dalam proses
pembelajaran. Jadi pengaruh media terhadap prestasi belajar adalah (O1-O2).

2) Penelitian Quasi Eksperimental Peneliti tidak mungkin mengontrol semua


variabel luar, sehingga perubahan yang terjadi pada efek tidak sepenuhnya oleh
pengaruh perlakuan.
3) Penelitian True Eksperimental Penelitian yang memungkinkan peneliti
mengendalikan semua variabel luar, sehingga perubahan yang terjadi pada efek
(variabel yang dipelajari) hampir sepenuhnya karena pengaruh perlakuan
(variable eksperimen).
4) Penelitian Observasional
Penelitian observasional merupakan penelitian yang tidak melakukan manipulasi
atau intervensi pada subjek yang ditelitinya. Penelitian ini hanya melakukan
pengamatan observasi saja pada subjek penelitian. Penelitian ini dibagi menjadi
penelitian longitudinal dan penelitian cross sectional.
DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata Sumadi, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005

Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm 26

Notoatmodjo,Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai