Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK BAHASA INDONESIA

MAKALAH TENTANG PROPOSAL PENELITIAN

(KAJIAN TEORI DAN METODE PENELITIAN)

Disusun oleh:

Indra Rizky Ramadhani (200203054)

Fahad Bayu Anggoro (200203055)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI CILACAP

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia yang membahas
tentang Kajian Teori dan Metode Penelitian dalam suatu karya ilmiah. Modul ini
merupakan bagian dari media bahan pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang disampaikan, khususnya
pada mata kuliah Bahasa Indonesia.

Modul ini disusun dalam 3 bab, meliputi pendahuluan, pembahasan, dan


penutup yang membahas mengenai kajian teori dan metode penelitian.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan di masa mendatang. Semoga modul ini dapat memberikan
manfaat kepada siapapun yang berminat untuk memperdalam Kajian Teori dan Metode
Penelitian dalam suatu karya ilmiah.

Hormat kami,

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pedahuluan Mengenai Kajian Teori dan Metode Penelitian


Perguruan tinggi sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi memiliki aturan main yang sangat ketat kaitannya dengan etika
penulisan karya ilmiah. Penyusunan kajian teori dilakukan sejak awal penelitian
dilakukan, tepatnya sejak peneliti dapat mengidentifikasi topic penelitiannya.
Setelah topic penelitian teridentifikasi mka peneliti dapat berkunjung ke
perpustakaan maupun mencari secara online dalam perpustakaan digital sumber-
sumber rujukan yang dibutuhkan.
Setelah melakukan kajian teori terhadap proposal penelitian yang telah
dilakukan. Langkah selanjutnya adalah menentukan metode atau bagaimana cara
untuk menentukan penelitian. Apabila terdapat kesalahan dalam metode
penelitian akan mengakibatkan tujuan yang tidak tercapai.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kajian Teori dan Metode Penelitian


1. Kajian Teori
Kajian teori merupakan salah satu tahapan dalam proses penelitian
yang harus dilakukan oleh peneliti. Penyusunan kajian teori menjadi dasar
pertimbangan dalam penentuan langkah-langkah penelitian. proses
penentuan teori yang sesuai dengan topic peneliti membutuhkan kecakapan
kusus dari penelitinya. Seorang peneliti akan kesulitan menyusun kajian
teori manakala peneliti tidak menguasai topic penelitian yang sedang
dilakukannya, begitupun sebaliknya peneliti akan relative lancer dalam
proses penyusunan kajian teori manakala dirinya paham betul terhadap
topic-topik risetnya.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah langkah dalam sebuah penelitian untuk
mendapat pengetahuan yang ilmiah atau disertai dengan data yang valid. Di
sisi lain, teknik penelitian adalah suatu cara untuk menerapkan suatu metode
penelitian.

B. Jenis-Jenis Teori Penelitian dan Metode Penelitian


1. Kajian Teori
Menurut (Sugiyono, 2014) memandang sebuah teori sebagai, (1) cara
pandang menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisi. (2)
cara pandang sekelompok hokum yang disusun secara logis. Cara pandang
ini melihat hubungan yang deduktif antara data dan teori. (3) suatu teori
dapat berupa rangkuman mengenai suatu kelompok hokum yang didapatkan
dari proses empiris pada bidang ilmu tertentu.
Contoh kajian teori :
Sensor MQ 2
Sensor MQ 2 adalah sensor yang bergunauntuk mendeteksi gas
LPG (liquefied petroleum gas) dengan jenis kandungan gas propane,
butane, dan LNG (liquefied natural gas) yang bahan utamanya adalah gas
metana (CH4). Sensor ini dapat mendeteksi gas pada konsentrasi di
udara antara 200 sampai 1000 ppm. Sensor ini memiliki sensitivitas yang
tinggi dan waktu respon yang cepat. Output sensor adalah resistansi
analog. Sirkuit dari sensor ini sangat sederhana, yang diperlukan sensor
ini adalah memberi tegangan sebesar 5V, menambahkan resistansi beban,
dan menghubungkan output ke ADC (Supegina dan Wahyudi, 2013).

2. Metode Penelitian
Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2013, hlm. 9) menyatakan
bahwa, “Penelitian dan pengembangan merupakan suatu metode untuk
mengembangkan atau memvalidasi terhadap suatu produk yang akan
digunakan dalam lingkup pendidikan”.
Menurut Jujun S. Suriasumantri dalam Sugiyono (2013, hlm. 9)
menyatakan bahwa “Penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang
bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum
pernah diketauhi, sedangkan penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan
masalah kehidupan praktis. Hubungan antara penelitian dasar, penelitian
pengembangan R&D, dan penelitian terapan”. Artinya, dengan kita
melakukan sebuah penelitian akan menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai masalah apa yang akan dilakukan sebuah penelitian. Mengacu
pada penelitian terdapat 4 macam metode penelitian, yaitu :
a. Metode Eksperimen (Mengujicobakan)
Jenis ini adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
menguji dari variable apakah efektif atau tidak.
Contoh :
 Metode eksperimen untuk mengetahui seberapa jauh motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran tertentu melalui kuesioner.
b. Metode Verifikasi (pengujian)
Jenis ini adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
menguji dari sampel seberapa jauh pengujian apakah sudah tercapai atau
belum.
Contoh :
 Pengguna smartphone memasuki atau login pada salah satu platform
dan diminta untuk melakukan verifikasi wajah apakah benar dengan
orang yang sama atau bukan.
c. Metode Deskriptif (mendeskripsikan)
Jenis ini adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
menemukan unsur dan sifat dari fenomena.
Contoh :
 Faktor apa yang melandasi pada mahasiswa Ketika memutuskan
mengerjakan tugas lebih awal?
d. Metode Historis (merekonstruksi)
Jenis ini adalah suatu metode penelitian yang sudah terjadi pada
masa lampau dikarenakan bersifat historis.
Contoh :
 Menyusun bagaimana sejarah Indonesia dari awal sampai mencapai
kemerdekaan.

C. Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori dan Metode Penelitian


1. Kajian Teori
Langkah-langkah melakukan kajian teori menurut (Gall et al.,
2003)adalah sebagai berikut:
a. Mencari sumber utama yang dapat dirujuk dari artikel jurnal, buku-buku,
laporan penelitian dan publikasi lain yang dapat digunakan sebagai
rujukan utama.
b. menggunakan sumber tambahan dari hasil pemikiran seseorang yang ia
rangkum dari berbagai rujukan dengan mengkaji secara mendalam.
c. Membaca sumber utama. Setelah semua sumber teridentifikasi maka
selanjutnya peneliti haru membaca seluruh sumber bacaan untuk
menemukan berbagai cara pandang tentang riset yang akan
dilakukannya.
d. Mensintesis bahan bacaan. Tahap ini merupakan tahapan yang penting,
karena biasanya peneliti tergoda untuk melakukan tindakan copy paste
dari rujukan yang dibacanya, padahal semestinya peneliti trsebut
melakukan kajian analisis dan mengkomparasikannya dengan hasil
penelitian lainnya. Penyusunan kajian teori membutuhkan perhatian
serius, peneliti tidak boleh menyepelekan proses ini, karena untuk
mendapatkan kualitas literature yang bermutu penelitimembutuhkan 3-6
bulan. Terlebih apabila peneliti belum pernah mengkaji topictersebut
sebelumnya (Gall et al., 2003). namun demikian berbeda dengan kondisi
saat ini, dimana sumber rujukan sudah lebih mudah diperoleh. Para
peneliti dapat menyusun kajian teori dalam waktu hitungan
minggutergantung pada tingkat ketekunan masing-masing.

2. Metode Penelitian
Menurut beberapa sumber langkah-langkah itu sama, tetapi pada
dasarnya dibuat menjadi satu kesimpulan walaupun terjadi banyak
modifikasi hingga saat ini.
a. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Terdapat 2 jenis pendekatan penelitian yaitu ada pendekatakan
secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang menggunakan angka untuk menganalisis suatu
keterangan. Jenis ini ini mengubah data menjadi sebuah angka pada saat
penelitian. Sedangkan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
menggunakan kata tertulis dari perilaku yang diamati karena telah
dilakukan pengambilan data deskriptif.
Dalam buku Sugiyono , Metode Penelitian dan Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013)
hlm. 7, metode kuantitatif dikatakan metode tradisional karena sudah
cukup lama digunakan dan mentradisi sebagai metode penelitian. Metode
ini disebut metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Sedangkan metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai
metode baru karena popularitasnya belum lama. Metode ini dikatakan
metode postpositivistik karena mengacu pada filsafat postpositivisme.
Ambilah contoh dalam memilih pendekatan dalam suatu
penelitian kualitatif deskriptif. Dalam buku metodologi penelitian
kualitatif mengutip penjelasan yang diberikan dari Bogdan dan Taylor
“Metode kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari seseorang yang
diamati”.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan
analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada
analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati.
Dengan menggunakan logika alamiah.
Contoh :
Salah satu pendekatan yang mengangkat tema tentang
menganalisis dampak orang tua terhadap anak usia di bawah 5 tahun
yang membacakan cerita dongeng apakah hal tersebut sangat
berpengaruh kepada anak untuk masa depan.

b. Ambilah Sumber Data yang Valid


Dalam pengumpulan sumber data, peneliti melakukan pengumpulan
sumber data dalam wujud data primer dan data sekunder. Data primer
adalah jenis dan sumber daya penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber pertama (tidak melalui perantara), baik individu maupun
kelompok. Sedangkan data sekunder adalah sumber daya dalam suatu
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh atau dicatat oleh pihak lain)
Contoh :
 Data primer
Menggunakan survey atau wawancara secara langsung.
 Data sekunder
Berupa catatan yang tersusun dalam arsip atau documenter.

c. Gunakan Metode Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2017, hlm. 194) cara atau Teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan cara interview (wawancara), kuesioner
(angket), observasi (pengamatan), dan gabungan dari ketiga yang sudah
dijelaskan sebelumnya.
1) Wawancara
Menurut Sugiyono (2017, hlm. 194) wawancara adalah salah satu
metode pengumpulan data dalam sebuah penelitian untuk
menemukan suatu permasalahan dan bisa juga untuk mengetahui
suatu hal dari responden. Wawancara atau interviu merupakan
Teknik yang rumit dikarenakan harus memperhatikan dari awal
sampai akhir. Mulai dari bagaimana sikap duduk, kecerahan wajah,
keramahan dan kesopanan, kesabaran, dan tampilan.
Contoh dalam wawancara dengan seorang teknisi :
a) Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja menjadi seorang teknisi?
b) Kendala apa yang sering bapak/ibu temui dalam memperbaiki
sebuah mesin yang rusak?
c) Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi hal tersebut?

2) Observasi
Menurut Sugiyono (2017, hlm. 203) observasi adalah salah satu
teknik yang spesifik dalam sebuah penelitian karena melihat secara
langsung di lapangan untuk menentukan factor layak yang didukung
dengan adanya wawancara dan kuesioner. Metode observasi harus
memiliki ketelitian dari si pengammat dikarenakan untuk menatap
kejadian, gerak atau proses.
Contoh :
Mesin bubut adalah salah satu mesin di bengkel praktikum
jurusan teknik mesin Politeknik Negeri Cilacap. Mesin bubut tersebut
dibuat oleh Pinacho di Spanyol dengan spesifikasi tinggi tengahnya
40 mm, ayunan di atas mejanya 805 mm, ayunan di atas kereta 900
mm, dan berat mesinnya 6460 kg.

D. Model-Model Pengutipan dalam Penelitian Kajian Teori dan Metode


Penelitian
1. Kajian Teori
Ada beberapa metode pengutipan yang digunakan dalam menulis karya
ilmiah, beberapa metode yang biasa digunakan para peneliti di Indonesia
diantaranya sebagai berikut :

a. American Psychological Association (APA) Style


American Psychological Association atau APA memiliki gya
sendiri dalam publikasi karya akademik para akademisnya. APA style ini
telah menjadi model editorial standar dalam beberapa ilmu seperti :
Psikologi, kriminologi, sosiologi, social, keperawatan dan ekonomi. Ciri
utama dari model APA adalah sebagai berikut :
1) Hanya kata pertama pada judul atau subjudul yang ditulis
menggunakan huruf besar.
2) Dalam daftar referensi, semua nama pengarang ditulis dalam susunan
pertama terakhir, misalnya Abdullah, T.
3) Jika ada lebih dari satu nama, nama-nama dipisahkan oleh koma ;
sebuah ampersand (&) mendahului nama akhir, misalnya :
Surahman, E., Wedi, A., & Setyosari, P.
4) Nama pertama dan kedua para penulis diwakili hanya oleh inisial,
ditunjukkan dalam petunjuk ini seperti “F.M.” untuk First Middle.
5) Tahun terbit selalu disebut, baik dalam daftar referensi maupun
dalam intax citation.

Contoh :

Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)

Surahman, E., Satrio, A., & Sofyan, H. (2020). Kajian teori dalam
penelitian. JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 3(1), 49-58.

b. Harvard style
Metode ini disebut Harvard Style karena awalnya digunakan di
Harvard University. Metode ini banyak digunakan oleh para peneliti
diberbagai dunia khususnya dari latar belakang ilmu pengetahuan alam.
Pada metode ini, daftar lengkap catatan yang dirujuk dalam teks
dikumpulkan menjadi satu kesatuan dan dimuat pada bibliografi.
Contoh :
Surahman, E., Satrio, A. and Sofyan, H., 2020. Kajian teori
dalam penelitian. JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 3(1),
pp.49-58.
c. The Chicago Manual of Style
Metode the Chicago Manual of Style atau disebut juga dengan
metode Chicago. Metode pengutipan ini menggunakan model catatan
kaki atau catatan akhir bab pada setiap pernyataan yang dikutipnya.
Secara historis metode ini muncul dari karyanya kate turabian, A Mannal
for Writters, yang diterbitkan oleh University of Chicago Press. Di
dalamnya berisi panduan tentang bagaimna membuat catatan kaki dan
bibliografi dalam karya ilmiah.
Contoh :
Surahman, Ence, Adrie Satrio, and Herminarto Sofyan. "Kajian
teori dalam penelitian." JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan 3,
no. 1 (2020): 49-58.

2. Metode Penelitian
a. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 12) menyatakan bahwa “Metode
penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu”. Misalnya
pengaruh suasana belajar di kelas terhadap efektivitas pembelajaran.
b. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 12) menyatakan bahwa “Metode
penelitian naturalistic/kualitatif digunakan untuk meneliti pada tempat
yang alamiah dan penelitian tidak membuat suatu perlakuan karena
peneliti mengumpulkan data yang bersifat emic, yaitu berdasarkan data,
bukan pandangan dari peneliti”.

E. Teknik Mengumpulkan Data


1. Memanfaatkan Perpustakaan dan Internet
Memanfaatkan buku, jurnal, dan internet sebagi sumber referensi ide.
Anjuran yang lebih baik dalam menentukan ide adalah dengan membaca
jurnal ilmiah dibandingkan referensi lainnya. Opsi referensi jurnal ilmiah ada
yang dalam negeri dan luar negeri, tetapi sangat dianjurkan menggunakan
jurnal ilmiah yang luar negeri karena biasanya memuat rincian pelaksanaan
penelitian yang sangat jelas dan ditulis dalam bentuk narasi. Jika
dibandingkan dengan jurnal luar negeri, jurnal ilmiah dalam negeri biasanya
hanya mencantumkan bahan dan metode berupa table atau berupa narasi
yang memiliki prosedur kadang sulit untuk diikuti. Disarankan
menggunakan jurnal ilmiah yang terbaru.
2. Survey Langsung ke Lapangan
Melakukan survey atau observasi langsung di lapangan terhadap topik
yang akan diangkat pada proposal penelitian.
F. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
Menurut Retnawati, H. (2017) terdapat 2 cara dalam pengambilan sampel
penelitian meliputi Probability Sampling dan Non Probability Sampling, yang
dijelaskan sebagai berikut :

1. Probability Sampling Probability


Metode ini termasuk sampling pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik ini merupakan teknik yang memungkinkan
peneliti atau evaluator untuk membuat generalisasi dari karakteristik sampel
menjadi karakteristik populasi.
a. Simple Random Sampling
Metode ini adalah sampling teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini merupakan teknik yang
memungkinkan peneliti atau evaluator untuk membuat generalisasi dari
karakteristik sampel menjadi karakteristik populasi.
Contoh :
Dalam sebuah pusat perbelanjaan ingin mempelajari kebiasaan
pembeli dalam membeli barang mereka.
Mereka menggunakan sampel sistematis dan dapat memilih setiap
pelanggan ke-10 atau ke-20 yang memasuki supermarket dan kemudian
dapat melakukan studi menggunakan sampel probabilitas.
b. Stratified Random Sampling
Metode ini adalah Teknik pengambilan sampel yang
mengelompokkan berdasarkan strata. Misalnya seperti tinggi, sedang,
dan rendah. Setelah tahap tadi langsung memilih sampel yang mewakili
masing-masing strata.
Contoh :
Jumlah populasi 100 orang dan diambil sampel sebanyak 50 orang
untuk dikelompokan diambil data dalam populasi diurutkan dari tingkat
pendidikannya.
c. Sistematic Sampling
Penyampelan dengan cara ini dilakukan dengan mengurutkan
terlebih dahulu semua anggota, kemudian dipili urutan tertentu untuk
dijadikan anggota sampel.
Contoh :
Apabilla peneleitian memilki total anggota populasi sebanyak
2000 orang dan sampel yang diinginkan adalah 500 sampel. Maka setiap
sampel dimulai dari 0001 sampai dengan 2000.
d. Cluster Sampling
Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi menjadi wilayah atau
klaster. Jika terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut
yang menjadi sampel.
Contoh :
Penilaian terhadap tingkat literasi mahasiswa perguruan tinggi di
Jawa Tengah. Ada 256 perguruan tinggi di Jawa Tengah, maka dapat
dibagi menjadi 256 kategori. Permisalan diambil sebanyak 15 kategori
dari 256 perguruan tinggi. PT yang berasal dari 15 kategori tersebut
merupakan sampel.
2. Non Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel ini termasuk yang tidak dapat memberikan
kesempatan pada anggota populasi yang telah dipilih menjadi sampel.
a. Sampling Insidental (Reliance Available Sampling)
Teknik jenis ini mengutamakan subjek yang dijadikan sampel.
Apabila Teknik ini dipandang cocok oleh peneliti, maka akan dijadikan
sampel.
Contoh :
Penelitian terhadap kegiatan belajar mengajar siswa di kelas,
penelitian dilaksanakan pada saat pembelajaran.
b. Sampling Purposive (Purposive or Judgment Sampling)
Menurut Babbie (2004: 183) teknik jenis ini mempertimbangkan
sampel yang bermanfaat dan representative.
Contoh :
Seseorang meneliti pembelajaran pada siswa selama sekolah di
SMA X, maka sampel yang memenuhi syarat telah lululs di SMA X
selama 3 tahun sekolah.
c. Sampling Bola Salju (Snowball Sampling)
Sampling snowball dapat dilakukan jika keberadaan dari suatu
populasi sulit untuk ditemukan. Dengan kata lain, cara ini banyak
dipakai ketika peneliti atau evaluator tidak banyak tahu tentang populasi
penelitian atau evaluasinya.
Contoh :
Untuk mengetahui pencarian orang yang menderita penyakit yang
aneh tetapi orang tersebut sulit untuk ditemukan. Oleh karena itu, apabila
mendapatkan orang yang telah teridentifikasi biasanya memiliki
informasi terhadap penyakit yang sama.
d. Sampling Quota Teknik
Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
Contoh :
Peneliti melakukan survey terhadap beberapa anak yang memiliki
masalah atau gangguan sulit tidur. Untuk hal tersebut peneliti
mempertimbangkan ukuran dari sampel 50 responden penelitian. Hal
lainnya dia tertarik untuk mensurvei responden lain dengan daerah yang
berbeda.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas adalah semua
dalam penyusunan ide untuk menentukan kajian teori dan metode penelitian
harus sesuai dengan urutan atau sesuai dengan prosedur. Pada dasarnya baik
kajian teori maupun metode penelitian kita harus menggunakan data yang
valid agar penelitian yang kita laksanakan itu mengacu pada standar yang
sudah ada.

B. Saran
Tahapan dalam menyusun teori penelitian dilakukan melalui beberapa
tahapan diantaranya menentukan variable yang akan diteliti, mencari definisi
dari seluruh variable yang ditentukan, lakukan analisa secara mendalam
terhadap semua variable tersebut, komparasikan antara satu teori dengan teori
lain yang relevan, lalu buatlah pernyataan menggunakan bahasa sendiri dengan
tetap menyertakan semua sumber yang dirujuk. Setelah itu memasukan semua
rujukan pada daftar pustaka hasil penelitian seagai bagian dari tanggungjawab
etis dunia ilmiah. Baik dalam Menyusun kajian teori maupun metode
penelitian, gunakanlah Bahasa yang tidak membingungkan agar tidak terjadi
disinformasi atau salahnya informasi. Misal salah dalam menginput suatu data
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Surahman, E., Satrio, A., & Sofyan, H. (2020). Kajian teori dalam penelitian. JKTP:
Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 3(1), 49-58.

Suryana (2010). Metodologi Penelitian (Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan


Kualitatif). Universitas Pendidikan Indonesia.

Susanti, Lilya. (2016). Modul Metode Penelitian. Malang. Departemen Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi. Universitas Brawijaya.

Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D

Retnawati, H. (2017, September). Teknik Pengambilan Sampel. In Workshop


Update (Vol. 13).

Anda mungkin juga menyukai