KUANTITATIF
Dosen Pengampu :
Moh. Wifaqul Idaini, M.Pd.
Disusun oleh:
1. Ajat Hidayatulloh
2. Ainun Nasikha
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya. Dimana dengan izin-Nyalah kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Penelitian kuantitatif dan Penelitian
Kualitatif”. Kami juga berterimakasih kepada Bpk Median Agus Priadi, M.Pd.
yang telah membibing kami, dan juga kepada rekan-rekan yang telah mendukung
terselesaikannya makalah ini.
Pemakalah menyusun makalah sebagai persyaratan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, atas kekurangan kami, kami mohon maaf karena
sesungguhya kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Wassalmu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian kuantitatif dan Penelitian Kualitatif ............ 2
2.2 Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif............ 4
2.3 Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ................. 7
2.4 Perbedaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ................ 8
2.5 Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ............... 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan
instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Selain itu metode
penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada
aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat
melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa
komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di
ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan
kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan
simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik
dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku
3
umum di dalam suatu parameter.
Tujuan utama dati metodologi ini adalah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang
terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku
pada suatu populasi tertentu.
Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena
popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena
proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode
interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi
terhadap data yang di temukan di lapangan.
Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian
yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian
kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di
lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga metode
etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk
penelitian bidang antropologi budaya.
6
Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan
metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam
kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor
mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah
dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian
ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu
mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa
4
sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.
7
dan tidak banyak kajian literature, pendekatan dijabarkan secara umum, dan
5
biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis.
8
2. Penelitian Kualitatif
Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin tahu
suatu masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu
metode yang digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan,
pencatatan.
Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa yang terjadi di lapangan dan
mengikuti informannya berada. Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan
yang berbeda bila dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dijelaskan
kapan metode kualitatif digunakan
a. Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok diteliti
dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk
ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour questions, sehingga
masalah akan ditemukan dengan jelas.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering
tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang.
Setiap ucapan dan tindakan orang mempunyai makna tertentu. Data untuk
mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan
metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi
berperan serta, dan dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya
dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif
dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola
hubungan yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data
wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan
apa yang dirasakan orang tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan
untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh
melalui lapangan.
9
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data
secara trianggulasi atau gabungan (karena dengan teknik pengumpulan
data tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik
lain), maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode
kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir
setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan
seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode
kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi wawancara mendalam
kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah
6
perkembangan kehidupan seseorang.
10
c. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan
mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan
dengan dengan yang tak terkatakan.
d. Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan
7
hubungan alami antara peneliti dan informan.
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kualitatif dan
kuantitatif meliputi seperti:
a. Sifat Realitas
Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat
perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah
dikemukakan dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat
diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk,
warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi.
b. Hubungan peneliti dangan yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga
peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat
independen. Sedangkan penelitian kualitatif peneliti sebagai human
instrument dan dengan teknik pengumpulan data participant observation
(observasiberperan serta) dan in depth interview (wawancara mendalam).
c. Hubungan antar variabel
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang
diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam
penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Contohnya pengaruh
11
iklan terhadap nilai penjualan, artinya semakin banyak iklan yang
ditayangkan maka akan semakin banyak nilai penjualan. Iklan sebagai
variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai variabel dependen
(akibat).
d. Kemungkinan generalisasai
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan
informasi sehingga metode ini cocok digunakan sebagai populasi yang
luas dengan variabel yang terbatas dan menggunakan data sampel yang
diambil dari populasi tersebut dengan teknik probality sampling (random).
e. Peranan nilai
Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi
antara peneliti data dengan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif,
karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas
dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data sehingga data yang
diperoleh obyektif.
2. Karakteristik penelitian
Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut Bogdan and Biklen
(1982) yaitu:
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung kesumber data dan peneliti
adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang terkumpul berbentuk kata-
kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara induktif.
12
b. Penelitian kuantitatif melakukan analisis data secara deduktif.
c. Data yang diperoleh hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan
menggunakan instrumen.
d. Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah angket, observasi dan wawancara
terstruktur.
e. Tujuan penelitian ini untuk menguji teori, menunjukan hubungan antar
variabel, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
3. Proses penelitian
a. Proses penelitian kuantitatif
Peneliti kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah.
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti
untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Peneliti harus digali melalui studi
pendahuluan melalui fakta-fakta empiris dan peneliti juga harus menguasai teori
melalui membaca berbagai referensi. Masalah dirumuskan secara spesifik dan
dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Untuk menjawab rumusan masalah yang
sifatnya sementara (berhipotesis) peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang
relavan dengan masalah dan berfikir. Menguji hipotesis tersebut peneliti dapat
memilih metode/strategi/pendekatan/desain peneliti yang sesuai. Metode
penelitian kuantitatif yang dapat digunakan adalah metode survey, ex post facto,
eksperimen, evaluasi, action research, policy research. Setelah metode penelitian
dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian atau alat pengumpulan
data yang berbentuk test, angket, untuk pedoman wawancara atau observasi.
Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi
atau sampel. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab
rumusan dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik. Kesimpulan
adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban
terhadap rumusan masalah. berdasarkan proses diatas maka tampak jelas bahwa
penelitian kuantitatif bersifat linier, penggunaan konsep dan teori yang relavan
serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian.
13
Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour
question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar,
dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap
informasi yang diperolehnya.
Pada tahap ke dua disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi
seagala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan
pada masalah tertentu.
Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan
fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu
baru pada aspek cabang, maka kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai
sampai ranting, daun, dan buahnya. Setelah peneliti melakukan analisis yang
mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat
menemukan tema dengan cara mengkostruksikan data yang diperoleh menjadi
sesuatu bangunan pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru.
Pada tahap ke lima, peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan yang telah
dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Jika
kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan
data dinyatakan selesai.
14
5) Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya masing-
masing.
6) Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil penelitian
8
yang telah dilakukan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan,
statistik, dan tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Penelitian kuantitatif ini
menggunakan teknik pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian kuantitatif
sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu
sosial seperti biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme, ekonomi,
dan lain sebagainya. Metode penelitian ini berbeda dengan metode penelitian
kualitatif karena menggunakan hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian
kualitatif menggunakan kata-kata atau deskripsi. Sifat-sifat yang terdapat dalam
Penelitian kuantitatif antara lain berisi penghitungan besaran atau jumlah,
pengukuran tingkat kejadian, pembuktian sesuatu, prediksi suatu variabel
berdasarkan variabel lain, tindakan atau eksperimen, dan pembuktian suatu
hipotesa. Penelitian yang digunakan untuk Penelitian Kuantitatif ini merupakan
penelitian yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi beserta
hubungan-hubungannya.
Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan
untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir
induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting
fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada
kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan
sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain karena ada perbedaan konteks.
3.2 Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca.
Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami
terima demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
16
DAFTAR PUSTAKA
17