Anda di halaman 1dari 4

Pengujian Aktivitas Antidiare dan Pencahar

PERCOBAAN I
PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIDIARE DAN PENCAHAR

Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat memahami aktivitas
obat antidiare dan pencahar pada model hewan percobaan melalui metode transit
intestinal.
Teori
Diare ditandai dengan frekuensi defekasi yang jauh melebihi frekuensi normal
serta konsistensi feses yang encer. Diare dapat bersifat akut atau kronis. Penyebab
diarepun bermacam-macam. Pada dasarnya diare merupakan mekanisme alamiah
tubuh untuk mengeluarkan zat-zat racun yang tidak dikehendaki dari dalam usus.
Bila usus sudah bebas dari racun yang tidak dikehendaki tersebut maka diare akan
berhenti dengan sendirinya.
Diare akut dapat disebabkan oleh infeksi

bakteri (E. coli, Shigella,

Salmonella, dan V. cholera), virus, dan amuba (E. histolytica dan Giardia lambia).
Selain itu, dapat pula disebabkan oleh toksin bakteri seperti Staphylococcus aureus
dan Clostridium welchii yang mencemari makanan. Diare kronis mungkin berkaitan
dengan berbagai gangguan gastroinstestinal, ada pula diare yang berlatar belakang
kelainan psikosomatik, alergi oleh makanan atau obat-obat tertentu. Di samping
itu, diare kronis ini

dapat disebabkan oleh kelainan pada sistem endokrin dan

metabolisme, kekurangan vitamin, dan sebagai akibat radiasi.


Diare yang berkepanjangan sangat melemahkan penderitanya karena tubuh
kehilangan banyak energi dan cairan elektrolit tubuh sehingga memerlukan terapi
pengganti dengan cairan dan elektrolit serta kalori, obat antibakteri atau
antiamuba, bergantung pada penyebab diare tersebut, ataupun obat-obat lain yang
bekerja memperlambat peristatik usus, menghilangkan spasme dan nyeri, dan
menenangkan.

Pengujian Aktivitas Antidiare dan Pencahar

Konstipasi adalah suatu keadaan dimana defekasi terhenti/berlangsung tidak


lancar dan tidak teratur. Gejala konstipasi terdiri dari perasaan penuh di lambung,
mual, tinja keras, defekasi sulit, dan anoreksia. Penyebab konstipasi antara lain:
kekurangan serat, air, dan olahraga; penyakit organis seperti obstruksi, gangguan
motilitas/peristaltik pada penyakit tertentu (hiperkalsemia, hipotirosis, kolitis,
Irritable Bowel Syndrome); efek samping obat (morfin, antikolinergik, beberapa
garam logam, diuretik); ketegangan emosi dan saraf; dan kehamilan.
Obat yang berkhasiat antidiare dapat bekerja menghambat peristaltik usus,
misalnya tinktur opium, difenoksilat, atau loperamida HCl. Sebaliknya pencahar
seperti bisakodil dapat bekerja merangsang secara langsung dinding usus sehingga
peristaltik meningkat dan menyebabkan pengeluaran isi usus.
Pengujian aktivitas antidiare dan pencahar dapat dilakukan dengan metode
transit intestinal. Metode ini ditujukan terbatas pada aktivitas obat yang dapat
mempengaruhi peristaltik usus sehingga mengubah frekuensi defekasi dan
memperbaiki konsistensi feses.
Hewan percobaan : mencit putih, dipuasakan 18 jam sebelum percobaan dan
minum tetap diberikan
Bahan & Obat

: - Loperamid HCl (0,48 mg/mL)


- Bisakodil
- Suspensi PGA 2% yang telah diwarnai hitam dengan tinta
cina/norit sebagai marker (0,1 ml/10 g)
- Larutan PGA 2%

Alat

: - Alat bedah
- Alas/meja bedah
- Sonde oral mencit
- Penggaris (pengukur jarak)

Prosedur
1. Bobot mencit ditimbang, dikelompokkan secara acak menjadi 3 kelompok,
yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi larutan PGA 2%, kelompok uji I yang

Pengujian Aktivitas Antidiare dan Pencahar

diberi suspensi loperamid, dan kelompok uji II yang diberi suspensi bisakodil
melalui rute per oral.
2. Pada t = 45 menit, semua hewan diberikan tinta cina 0,1 mL/10 g mencit,
secara oral.
3. Pada t = 65 menit semua hewan dikorbankan dengan dislokasi tulang leher
4. Usus dikeluarkan secara hati-hati sampai teregang.
5. Usus yang sudah teregang diukur:
a. Panjang usus yang dilalui tinta cina (marker) mulai dari pilorus sampai
ujung akhir (berwarna hitam).
b. Panjang seluruh usus dari pilorus sampai rektum.
6. Hitung rasio jarak yang ditempuh marker terhadap panjang usus seluruhnya
7. Hasil pengamatan disajikan dalam tabel dan buatkan grafiknya.
8. Evaluasi hasil pengamatan pada ketiga kelompok hewan untuk waktu muncul
diare, jangka waktu berlangsung diare, bobot feses secara statistika dengan
metode yang sesuai misalnya ANAVA dan Students t test.
Pertanyaan
1. Terangkan bagaimana penggolongan antidiare dan pencahar, berikan contoh
serta jelaskan mekanisme kerjanya masing-masing!

Pengujian Aktivitas Antidiare dan Pencahar

2. Jelaskan bahaya penggunaan pencahar yang terus menerus dan dalam jangka
waktu lama!

Telah diperiksa Asisten


Tanggal

Nilai

Paraf Asisten :

Anda mungkin juga menyukai