A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan : Menentukan bilangan asam pada minyak. 2. Hari, tanggal : Rabu, 18 November 2! ". Tempat : #aboratorium $imia %$&' (niversitas Mataram. B. LANDASAN TEORI $imia )nalitik merupakan sala* satu +abang &lmu $imia yang mempelajari tentang pemisa*an dan pengukuran unsur atau senya,a kimia. -alam melakukan pemisa*an atau pengukuran unsur atau senya,a kimia, memerlukan atau menggunakan metode analisis kimia. $imia analitik men+akup kimia analisis kualitati. dan kimia analisis kuantitati.. )nalisis kualitati. menyatakan keberadaan suatu unsur atau senya,a dalam sampel, sedangkan analisis kuantitati. menyatakan jumla* suatu unsur atau senya,a dalam sampel /0irya,an, 281. Titrasi atau disebut juga volumetri merupakan metode analisis kimia yang +epat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau senya,a dalam larutan. 2olumetri /titrasi1 dilakukan dengan +ara menamba*kan /mereaksikan1 sejumla* volume tertentu /biasanya dari buret1 larutan standar /yang suda* diketa*ui konsentrasinya dengan pasti1 yang diperlukan untuk bereaksi se+ara sempurna dengan larutan yang belum diketa*ui konsentrasinya. (ntuk mengeta*ui ba*,a reaksi berlangsung sempurna, maka digunakan larutan indikator yang ditamba*kan ke dalam larutan yang dititrasi /0irya,an, 281. #emak dan Minyak atau se+ara kimia,i adala* trigliserida merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida. Trigliserida ini merupakan senya,a *asil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak. HO 3H 2 HO 3H HO 3H 2 3 RCOOH + H 2 O R 1 COO 3H 2 R 3 COO 3H 2 R 2 COO 3H Asam lemak Gliserol Trigliserida 4e+ara umum lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi su*u ruang berada dalam keadaan padat. 4edangkan minyak adala* trigliserida yang daklam su*u ruang berbentuk +air. 4e+ara lebi* pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak dan lemak /5ulianty, 281. #emak dan minyak merupakan makronutrien penting yang menempati urutan kedua setela* H) sebagai ba*an bakar untuk memberikan energi kepada sel6sel tubu*. #emak mempunyai .ungsi lain yang tidak dimiliki ole* H) seperti pembentukan komponen membran vitamin larut lemak. 7erdasarkan bentuknya, lemak dibedakan drngan minyak yaitu lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk +air. #emak atau minyak yang terdapat didalam tubu* disebut pula lipid. #emak yang ada dalam makanan maupun tubu* dapat diklasi.ikasikan menjadi " kelompok utama yaitu:trigliserida, kolesterol dan .os.olipid. )sam lemak dapat dibedakan pula antara asam lemak jenu* dan tidak jenu*. $eduanya dibedakan berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap antara dua atom karbonnya dalam rumus bangunnya. Minyak nabati seperti minyak 8aitun, kanola dan ka+ang lebi* banyak mengandung asam lemak omega6! atau asam oleat sementara minyak kelapa mengandung lebi* banyak asam lemak jenu* atau asam palmitat. $arena itu, dua jenis minyak yang disebutkan terak*ir ini sering digolongkan kedalam jenis minyak jenu* kendati minyak sa,it sendiri dengan pemrosesan dalam industri suda* terola* menjadi jenis minyak yang mengandung +ukup banyak asam lemak tak jenu* /Hartono, 291. )ngka asam dinyatakan sebagai jumla* miligram $:H yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam satu gram minyak atau lemak. )ngka asam besar menunjukan asam lemak bebas /%%)1 yang besar yang berasal dari *idrolisis minyak atupun karena proses pengola*an yang kurang baik. Makin tinggi angka asam makin renda* kualitasnya /5ulianty, 281. 7ilangan )sam ; m# $:H < Norm. $:H < =9,1 gram minyak > %%) ; m# $:H < Norm. $:H < 7M )sam #emak < 1> gram minyak < 1 4elama pemanasan minyak goreng mengalami peruba*an .isik dan kimia dikarenakan terjadinya reaksi oksidasi minyak dan degradasi asam lemak. 'engamatan pada peruba*an si.at .isik minyak goreng selama pemanasan tela* lama diketa*ui dan digunakan untuk mengidenti.ikasi kualitas minyak goreng. 'engukuran kandungan asam lemak bebas pada minyak merupakan sala* satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas minyak goreng. 0eiss /1!8"1 melaporkan ba*,a sala* satu indikator minyak goreng men+apai batas pemakaian /.rying li.e1 adala* di+apainya kosentrasi asam lemak bebas /%%)1 sebesar ,= > /7udiyanto, 281. C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat-alat : 'emanas listrik #abu ?rlenmeyer 2= m# 7uret 4tati. dan klem 'ipet tetes #abu ukur 1 m# #abu ukur 2= m# 'endingin balik@kondensor Nera+a analitik Aelas ukur 2. Bahan-bahan : $:H ,1 N /mengen+erkan padatan $:H dengan aBuades1 &ndikator pp /.enol.talein1 4ampel minyak /minyak merk 7imoli dan minyak jelanta*1 ?tanol != > )Buades H3l ,1N /dibuat dari pengen+eran larutan induk H3l 12N1 D. PROSEDUR KERA 1. -ibuat larutan standar $:H ,1 N sebanyak 1 m# dengan +ara ,=9 gram padatan $:H dilarutkan dengan aBuades di dalam labu ukur 1 m#, kemudian diko+ok *ingga $:H larut sempurna. 2. -ibuat larutan standar primer H3l ,1N sebanyak 2= m# dengan +ara mengen+erkan 2,8 m# larutan H3l 12N dengan aBuades di dalam labu ukur 2= m#. 3. -ilakukan standarisasi larutan $:H dengan larutan standar H3# ,1N dengan +ara berikut : 6 -isiapkan larutan H3l ,1N di dalam buret. 6 -imasukkan 2 m# larutan $:H ke dalam ?rlenmeyer 2= m#, ditamba*kan 26" tetes indikator pp. 6 -ititrasi dengan larutan H3l /yang suda* diisikan kedalam buret1 sampai titik ak*ir /terjadi peruba*an ,arna1. 6 Hitung normalitas larutan H3l dengan persamaan : N $:H ; 2 H3l < N H3l 2 H3l
4. $e dalam labu ?rlenmeyer 2= m#, dimasukkan 2 gram minyak merk 7imoli, kemudian ditamba*kan dengan = m# etanol !=>. 5. ?rlenmeyer kemudian ditutup dengan pendingin balik, dan diletakkan di dalam beker gelas yang berisi air. 6. -ipanaskan *ingga menididi* /C" menit1. HO 3H 2 HO 3H HO 3H 2 R 1 COO 3H 2 R 3 COO 3H 2 R 2 COO 3H 7. -iko+ok dengan kuat untuk melarutkan asam lemak bebasnya dan dinginkan. 8. -itamba*kan indikator pp /.enol.talein1. 9. 4ampel minyak dititrasi dengan larutan $:H ,1 N sampai terbentuk ,arna mera* muda yang berta*an selama C1 detik. 10. (langi langka* kerja D6! untuk sampel minyak jelanta* /minyak bekas1. 11. Masing6masing per+obaan titrasi dilakukan dua kali untuk tiap sampel. E. HASIL PENGAMATAN N!. Ca"a K#"$a Ha%&l P#n'a(atan 1. 7uatla* larutan standar $:H ,1 N sebanyak 1 m# dengan +ara ,=9 gram padatan $:H dilarutkan dengan aBuades di dalam labu ukur 1 m#, kemudian diko+ok *ingga $:H larut sempurna. $:H padatan ber,arna puti*.ketika dilarutkan dengan aBuades, terbentuk larutan bening. 2. 7uatla* larutan standar primer H3l ,1N sebanyak 2= m# dengan +ara mengen+erkan 2,8 m# larutan H3l 12N dengan aBuades di dalam labu ukur 2= m#. ". -ilakukan standarisasi larutan $:H dengan larutan standar H3# ,1N menggunakan indikator pp. (ntuk standarisasi $:H, diperlukan volume H3l sebanyak 2,2 m# Titik ak*ir titrasi ; mera* jambu D. $e dalam labu ?rlenmeyer 2= m#, dimasukkan 2 gram minyak merk 7imoli, kemudian ditamba*kan dengan etanol !=>. Aram bimoli ke61 ; 2,9 gram Aram 7imoli ke62 ; 2," gram 7imoli E etanol ; terbentuk 2 lapisan, minyak dibagian ba,a*, dan etanol dibagian atas =. ?rlenmeyer kemudian ditutup dengan pendingin balik, dan diletakkan di dalam beker gelas yang berisi air 9. -ipanaskan *ingga menididi* /C" menit1 dan diko+ok kuat. #arutan menjadi 1 lapis, ber,arna kuning pu+at. F. -inginkan, kemudian tamba*kan indikator pp /.enol.talein1 sebagai indikator. Tetap ber,arna kuning pu+at HO 3H 2 HO 3H HO 3H 2 R 1 COO 3H 2 R 3 COO 3H 2 R 2 COO 3H 8. 4ampel minyak dititrasi dengan larutan $:H ,1 N sampai terbentuk ,arna mera* muda yang berta*an selama C1 detik. 2olume $:H titrasi ke61 ; 1,= m# 2olume $:H titrasi ke62 ; 1,F m# !. (langi langka* kerja D68 untuk sampel minyak jelanta* /minyak bekas1. Aram minyak jelanta* ke61 ; 2,2 gram Aram minyak jelanta* ke62 ; 2," gram 2olume $:H titrasi ke61 ; 2,2 m# 2olume $:H titrasi ke62 ; 2,1 m# 1. Masing6masing per+obaan titrasi dilakukan dua kali untuk tiap sampel. 11. Hitungla* bilangan asam untuk kedua sampel minyak tersebut. Rata6rata bil. )sam 7imoli ; ,D=! Rata6rata bil. )sam jelanta* ; ,919 ). ANALISIS DATA 1. 'ersamaan Reaksi 6 standarisasi larutan $:H dengan larutan H3l ,1N $:H /aB1 E H3l /aB1 G $3l /aB1 E H 2 : /l1 6 Hidrolisis minyak dengan asam 2. 'er*itungan a. 4tandarisasi larutan $:H -ik : Normalitas H3l ; ,1N 2 H3l untuk titrasi ; 2,= m# 2 $:H yang digunakan ; 2 m# -it : Normalitas $:H 5a,ab : N $:H ; 2 H3l < N H3l 2 $:H
HO 3H 2 HO 3H HO 3H 2 + 3 RCOOH H 2 O R 1 COO 3H 2 R 3 COO 3H 2 R 2 COO 3H Asam lemak Gliserol Trigliserida H + ; 2,= < ,1 2 ; ,12= N 5adi, normalitas dari $:H adala* ,12= N b. 7ilangan )sam -ik : gram 7imoli untuk data ke61 ; 2,9 gram gram 7imoli untuk data ke62 ; 2," gram 2 $:H untuk titrasi ke61 ; 1,= m# 2 $:H untuk titrasi ke62 ; 1,F m# Aram minyak jelanta* untuk data ke61 ; 2,2 gram Aram minyak jelanta* untuk data ke62 ; 2," gram 2 $:H untuk titrasi ke61 ; 2,2 m# 2 $:H untuk titrasi ke62 ; 2,1 m# -it : bilangan asam 5a,ab : 7imoli data ke61 7ilangan )sam ; m# $:H < Norm. $:H < =9,1 gram minyak ; 1,= < ,12= < =9,1 2,9 gram ; ,D" 7imoli data ke62 7ilangan )sam ; m# $:H < Norm. $:H < =9,1 gram minyak ; 1,F < ,12= < =9,1 2," gram ; ,D88 Rata6rata dari kedua data diatas adala* ,D=!. 5adi bilangan asam untuk minyak 7imoli pada per+obaan ini diperole* sebesar ,D=! mg $:H@gram minyak. HO 3H 2 HO 3H HO 3H 2 R 1 COO 3H 2 R 3 COO 3H 2 R 2 COO 3H Minyak jelanta* data ke61 7ilangan )sam ; m# $:H < Norm. $:H < =9,1 gram minyak ; 2,2 < ,12= < =9,1 2,2 gram ; ,9" Minyak jelanta* data ke62 7ilangan )sam ; m# $:H < Norm. $:H < =9,1 gram minyak ; 2,1 < ,12= < =9,1 2," gram ; ,92 Rata6rata dari kedua data diatas adala* ,919. 5adi bilangan asam untuk minyak jelanta* pada per+obaan ini diperole* sebesar ,919 mg $:H@gram minyak. HO 3H 2 HO 3H HO 3H 2 R 1 COO 3H 2 R 3 COO 3H 2 R 2 COO 3H ). PEMBAHASAN #emak dan minyak merupakan senya,a trigliserida atau triester gliserol. $edua senya,a ini tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik non polar atau semi polar. #emak dan minyak merupakan sala* satu bagian dari lipida. 'erbedaan antara suatu lemak dan suatu minyak yaitu pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersi.at +air. 4ebagian besar gliserida pada *e,an adala* berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbu*an +enderung berupa minyak. $arena itula*, biasa terdengar ungkapan lemak *e,ani atau minyak nabati. 'ada per+obaan ini, akan ditentukan bilangan asam dari suatu minyak. -imana pada per+obaan ini, sampel minyak yang digunakan adala* minyak bimoli dan minyak jelanta* /minyak bekas pakai1. 7ilangan asam adala* jumla* milligram $:H yang dibutu*kan untuk menetralkan asam lemak dalam 1 gram lemak@minyak. 7ilangan asam dapat di+ari dengan menggunakan rumus : 7ilangan )sam ; m# $:H < Norm. $:H < =9,1 gram minyak )ngka =9,1 pada rumus di atas menyatakan berat molekul $:H dimana )r $ adala* "!,1 kemudian )r : adala* 19 dan )r dari H adala* 1. 'enentuan bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumla* asam lemak bebas yang terdapat dalam lemak. 4emakin besar angka ini berarti kandungan asam lemak bebas semakin tinggi, sementara asam lemak bebas yang terkandung dalam sampel dapat berasal dari proses *idrolisis ataupun karena proses pengola*an yang kurang baik. $arena proses *idrolisis dapat berlangsung dengan penamba*an asam dan dibantu ole* panas. Reaksi ang terjadi pada proses *idrolisis adala* sebagai berikut : HO 3H 2 HO 3H HO 3H 2 + 3 RCOOH H 2 O R 1 COO 3H 2 R 3 COO 3H 2 R 2 COO 3H Asam lemak Gliserol Trigliserida H + Mula6mula sampel minyak ditamba*kan = ml etanol !=>. ?tanol mampu menarik air yang melingkupi molekul6molekul minyak se*ingga terjadi pemisa*an .ase minyak dengan air !ra"ier da# $es%&o''( 1978). 4e*ingga setela* penamba*an etanol pada minyak, akan terbentuk 2 lapisan yaitu minyak diba,a* dan etanol di bagian atas. $emudian setela* dididi*kan selama C" menit, dan diko+ok kuat, larutan ber+ampur menjadi 1 lapisan. Tujuan dari pemanasan ini adala* untuk mempermuda* pelarutan sampel minyak pada al+o*ol@etanol. (ntuk sampel minyak bimoli, terbentuk larutan dengan ,arna kuning pu+at, sedangkan untuk sampel minyak jelanta*, terbentuk larutan ber,arna kuning keru*. #arutan kemudian didinginkan dan ditamba*kan dengan indikator p*enol.talein dan dititrasi dengan $:H ,1N *ingga beruba* ,arna menjadi mera* muda /titik ak*ir titrasi1. 'enamba*an indikator bertujuan untuk menandai kapan titik ak*ir atau titik ekivalen titrasi terjadi. &ndikator p*enol.talein pada larutan yang asam akan ber,arna bening atau tidak ber,arna dan jika larutan suda* basa atau mendekati basa, larutan akan menjadi mera* muda. (ntuk sampel minyak 7imoli, per+obaan dilakukan sebanyak dua kali. 'erlakuan duplo ini bertujuan untuk memperole* data yang akurat dan kemungkinan terjadinya kesala*an ole* .a+tor *uman error /kesala*an manusia1. (ntuk titrasi yang pertama, volume $:H yang diperlukan yaitu 1,= ml, sedangkan untuk titrasi kedua volume $:H yang diperlukan adala* 1,F m#. 7egitu juga untuk sampel minyak jelanta*, per+obaan dilakukan sebanyak dua kali. (ntuk titrasi yang pertama, volume $:H yang diperlukan yaitu 2,2 ml, sedangkan untuk titrasi kedua volume $:H yang diperlukan adala* 2,1 m#. 7erdasarkan *asil per*itungan, diperole* bilangan asam dari minyak 7imoli sebesar ,D=! mg $:H@gram minyak dan untuk minyak jelanta* diperole* bilangan asam sebesar ,919 mg $:H@gram minyak. -apat kita li*at ba*,a nilai bilangan asam dari minyak jelanta* lebi* tinggi dibandingkan dengan minyak 7imoli. Hal ini menunjukkan ba*,a kandungan asam lemak bebas dari minyak jelanta* jau* lebi* banyak dibandingkan dengan kandungan asam lemak bebas yang terdapat pada minyak 7imoli. #ebi* tingginya bilangan asam pada minyak jelanta* ini disebabkan ole* karena minyak jelanta* merupakan minyak bekas pakai dan sering melalui pemanasan berulang. 4elama pemanasan minyak goreng mengalami peruba*an .isik dan kimia dikarenakan terjadinya reaksi oksidasi minyak dan degradasi asam lemak. Melton /1!!D1 dan 0*ite /1!!11 melaporkan ba*,a selama proses pengorengan, terjadi kenaikan kosentrasi %%) /kandungan asam lemak bebas1 dalam minyak akibat terjadinya reaksi oksidasi dan *idrolisa minyak selama proses penggorengan. 4ebagian asam lemak bebas /%%)1 yang terbentuk selama penggorengan akan beruba* menjadi senya,a lain selama penggorengan berlangsung. 4elama asam lemak bebas yang terbentuk lebi* banyak daripada asam lemak bebas yang terurai atau menjadi senya,a lain, maka kandungan asam lemak bebas pada minyak akan naik. )kan tetapi bila jumla* asam lemak bebas yang beruba* menjadi senya,a lain lebi* banyak daripada asam lemak bebas yang terbentuk, maka kandungan asam lemak bebas minyak akan menurun. Nilai angka asam yang diperbole*kan menurut 4N&6D6F182629, yaitu ,8 mg $:H@gram minyak. )pabila bilangan asam melebi*i batas yang ditetapkan ole* 4N&, maka minyak tersebut suda* tidak layak pakai. 5adi berdasarkan data yang diperole*, untuk kedua sampel minyak tersebut masi* memiliki bilangan asam yang bisa ditolerir sesuai dengan standar 4N&. (ntuk minyak jelanta* se*arusnya di dapatkan bilangan asam yang relative tinggi, tetapi karena minyak jelanta* yang digunakan pada per+obaan ini adala* minyak jelanta* yang *anya baru digunakan sekitar 162 kali, maka bilangan asamnya masi* relative renda*. )kan lain *alnya apabila minyak jelanta* yang kita gunakan tela* mengalami pemanasan berulang6ulang melebi*i "6D kali. :le* karena itula*, kita *arus ber*ati6*ati ketika menggoreng dengan minyak bekas. $epala 7agian 'enye*atan Masyarakat mengatakan minyak goreng yang tela* dipakai tiga kali penggorengan merupakan minyak goreng yang tidak se*at karena mengandung ra+un betonit yang dapat memi+u penyakit kanker. 4elain itu, penggunaan minyak goreng bekas juga dapat merusak vitamin dan nutrisi yg lain, merenda*kan kolesterol baik dan meninggikan kolesterol jelek. G. KESIMPULAN 7erdasarkan tujuan, *asil pengamatan dan pemba*asan, dapat disimpulkan *al6*al sebagai berikut : 1. Hidrolisis lemak dengan asam akan meng*asilkan asam lemak dan gliserol 2. $ualitas minyak dapat ditunjukkan ole* nilai bilangan asam. 4emakin tinggi nilai bilangan asam maka semakin renda* kualitasnya. 3. 7ilangan asam besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar yang berasal dari *idrolisis minyak atupun karena proses pengola*an yang kurang baik. D. 'ada per+obaan ini, bilangan asam minyak bimoli adala* ,D=! mg $:H@gram minyak sedangkan untuk minyak jelanta* sebesar ,919 mg $:H@gram minyak. =. Nilai bilangan asam pada minyak jelanta* lebi* tinggi daripada minyak bimoli, *al ini disebabkan minyak jelanta* tela* mengalami proses pemanasan. 6. 7atas tertinggi untuk bilangan asam sesuai standar 4N&6D6F182629 adala* ,8 mg $:H@gram minyak. F. Minyak goreng yang tela* dipakai tiga kali penggorengan mengandung ra+un betonit yang dapat memi+u penyakit kanker. DA)TAR PUSTAKA 7udiyanto. 28. Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II. #ampung. (niversitas #ampung 'ress. Hartono, )ndry.29. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. 5akarta: 'enerbit 7uku $edokteran ?A3. 5ulianty, Ri8a. 28.Pengendalian Mutu Argoindustri. 7andung. 2ed+a 'ress. 'oedjiadi, )nna. 2F. Dasar-Dasar Biokimia. 5akarta : (&6'ress. *+as%+%i( ,-i Ad&i. 2009. Kadar Air Dan Bilangan Asam Dari Minyak Kelapa Yang Dibuat Dengan Cara Tradisional Dan Fermentasi. .im/ara# 0 1#i2ersi%as 1da3a#a 4ress. 0irya,an, )dam. 28. Kimia Analitik. 5akarta : -epdiknas. *ttp:@@bli88ard+rus*.blogspot.+om@ba*aya6penggunaan6minyak6goreng6bekas.*tml *ttp:@@,,,.dep*ut.go.id@.iles@NyamplungH&nd.pd. *ttp:@@,,,.republika.+o.id@berita@FD8D2 *ttp:@@,,,.sit*.itb.a+.id@sbt@data@NanaTe+*>2>2Report62.pd.