LATAR BELAKANG
1.1 Pendahuluan
membantu tubuh melawan radikal bebas. Vitamin E memiliki banyak manfaat untuk
kulit antara lain melindungi tubuh dan kulit dari berbagai kerusakan yang disebabkan
oleh radikal bebas, membantu melembabkan kulit, memperbaiki elastisitas kulit, dan
Vitamin E (alfa tokoferol ) dan asetatnya berwarna kuning cerah, kental dan rasa
hambar, tidak larut dalam air, larut dalam alcohol, dan pelarut organic minyak lemak.
Stabil diudara dalam waktu cukup lama tapi mengalami degradasi secara lambat
diudara. mudah teroksidasi, oksidator lemah dan udara dalam lingkungan alkali.
Tidak aktif oleh adanya sinar uv. Oleh sebab itu dibuat sediaan kapsul lunak vitamin
E.2 Sediaan vitamin E yang dijual dipasaran dalam berbagai bentuk seperti lotion,
kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terdiri obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut.2 Sediaan kapsul merupakan partikel zat padat yang
mempunyai ukuran 0,1 – 10.000 µ. Dalam ilmu farmasi, sediaan kapsul dapat
diartikan sebagai campuran homogen dua atau lebih bahan obat yang telah
1
dihaluskan. Menurut FI V kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin,
tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang
kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000),
Kapsul cangkang lunak yang dibuat dari gelatin (kadang-kadang disebut gel
lunak) atau bahan lain yang sesuai membutuhkan metode produksi skala besar.
Cangkang gelatin lunak sedikit lebih tebal dibanding kapsul cangkang keras dan
dapat di plaspisasi dengan penambahan senyawa polio seperti sorbitol atau gliserin.
pewarna yang diijinkan, bahan opak seperti titanium dioksida, dan pengawet.
Cangkang gelatin lunak mengandung 6%-13% air. Kapsul berisi cairan dari setiap
jenis kapsul, melibatkan teknologi formulasi yang sama dan mmeberikan keuntungan
Kata kapsul berasal dari bahasa latin, yaitu Capsula. Capsula jika
diterjemahkan berarti kotak kecil atau wadah kecil. Sekarang ini istilah kapsul dalam
bidang farmasi menggambarkan sediaan solida dosis oral yang terdiri dari wadah dan
berisi senyawa obat. Wadah yang dimaksud berupa cangkang dan biasanya biasanya
terbuat dari gelatin. Namun demikian, cangkang dapat juga terbuat dari dari pati atau
bahan lain yang sesuai. Kapsul dapat juga diartikan sebagai sediaan padat yang terdiri
dari satu macam obat atau lebih atau bahan inert lainnya yang dimasukan ke dalam
cangkang kapsul gelatin keras atau lunak yang dapat larut. Kebanyakan kapsul yang
2
diedarkan dipasaran biasanya digunakan sebagai obat dimana cara penggunaannya
1.3 Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga
terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Berdasarkan bentuk nya, kapsul dalam
farmasi dibedakan menjadi dua yaitu kapsul keras (capsulae durae, hard capsul) dan
kapsul lunak (capsulae molles, soft capsul). Menurut farmakope edisi IV, sediaan
kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang
ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.2 Menurut FI V kapsul
adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari
pati atau bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor
paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000), kecuali ukuran cangkang untuk
hewan.3
b. Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak
c. Mudah ditelan dan cepat hancur di dalam perut sehingga bahan segera diabsorbsi
usus
4
d. Dokter dapat memberikan resep kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan
e. Kapsul dapat diisi dengan cepat, tidak memerlukan bahan penolong seperti pada
pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya
kerugian atau kelemahan dari penggunaan solida kapsul diketahui sebagai berikut:
a. Tidak dapat digunakan untuk diisi dengan zat-zat mudah menguap sebab pori-pori
cangkang kapsul dapat berupa kapsul keras dan kapsul lunak. Cangkang
tersebut dibuat dari bahan baku gelatin, gula dan air. Selain itu, cangkang kapsul
bentuknya dapat terlihat jernih dan buram. Buramnya cangkang kapsul ini karena
dalam olahannya ditambah titanium oksida. Cangkang kapsul ada juga yang berwarna
atau polos, tidak berasa, mudah larut dalam air panas, serta bersifat higroskopis.
Bahan baku yang berupa gelatin bersifat stabil di udara bila dalam keadaan kering,
tetapi mudah mengalami peruraian dari mikroba bila menjadi lembab atau bila
disimpan dalam larutan berair. Cangkang kapsul gelatin yang lunak mengandung
lebih banyak uap air daripada kapsul keras. Biasanya, pada pembuatan cangkang
kapsul yang terbuat dari gelatin ditambahkan bahan pengawet untuk mencegah
5
timbulnya jamur dalam cangkang kapsul tersebut. Selain itu, cangkang kapsul gelatin
maka uap air akan terabsorpsi oleh kapsul gelatin dan kapsul akan terdistorsi dan
kehilangan bentuk yang kaku. Sebaliknya, dalam kondisi lingkungan yang sangat
kering, kelembaban yang ada dalam kapsul akan hilang dan kapsul menjadi rapuh
Cangkang kapsul yang mengandung zat warna juga diizinkan. Biasanya zat
warna ini berasal dari berbagai oksida besi, bahan seperti titanium dioksida, bahan
pendispersi, dan ada juga yang berasal dari bahan pengeras seperti sukrosa dan
Cangkang kapsul lunak yang dibuat dari gelatin (kadang-kadang disebut juga
dengan istilah gel lunak) kondisinya sedikit lebih tebal dibanding kapsul cangkang
keras. Pembuatan cangkang kapsul lunak ini dapat diplastisasi dengan penambahan
senyawa alkohol polihidrat, seperti: sorbitol atau gliserin. Selain itu, cangkang kapsul
gelatin lunak dapat juga mengandung pigmen atau pewarna, bahan opak seperti
kapsul gelatin lunak umumnya mengandung air 6 - 13% serta umumnya berbentuk
bulat atau silindris atau bulat telur (disebut pearles atau globula).4
6
Cangkang kapsul lunak tidak dipakai di apotek tetapi diproduksi secara besar-
besaran di pabrik dan biasanya diisi dengan cairan. Cangkang kapsul lunak yang
bekerja secara long acting umumnya berisi granula dan disebut spansule.
Bentuknya bermacam-macam
Zat Aktif
7
Pemerian
Praktis tidak berbau dan tidak berasa. Bentuk alfa tokoferol dan alfa tokoferol
asetat berupa minyak kental jernih, warna kuning atau kuning kehijauan. d-Alfa
tokoferol asetat dapat berbentuk padat pada suhu dingin. Alfa tokoferol asam suksinat
berupa serbuk warna putih; bentuk d-isomer melebur pada suhu lebih kurang 75⁰ dan
bentuk dl- melebur pada suhu lebuh kurang 70⁰. Golongan alfa tokoferol tidak stabil
terhadap udara dan cahaya terutama dalam suasana alkalis. Bentuk ester stabil
terhadap udara dan cahaya, tetapi tidak stabil dalam suasana alkalis. Senyawa dengan
Kelarutan
Alfa tokoferol asam suksinat tidak larut dalam air; sukar larut dalam larutan
alkali; larut dalam etanol, dalam eter, dalam aseton dan dalam minyak nabati; sangat
mudah larut dalam kloroform. Bentuk vitamin E lain tidak larut dalam air; larut
dalam etanol; dapat bercampur dengan eter, dengan aseton, dengan minyak nabati dan
dengan kloroform.2
Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Bentuk d- atau dl-alfa tokoferol
Zat tambahan
1. Gelatin
8
Nama sinonim: Byco; Cryogel; E441; gelatin; gelatine; instagel;
kolatin;solugel;vitagel
Struktur kimia:
Rumus empiris:
hidrolisis asam parsial (tipe A gelatin) atau dengan hidrolisis alkali parsial
(tipe b gelatin) kolagen hewan diperoleh dari sapi dan tulang babi, kulit sapi
(kulit), kulit babi, dan kulit ikan. Gelatin juga bisa merupakan campuran dari
kedua jenis tersebut. Fraksi protein hamper seluruhnya terdiri dari asam
Rumus struktur
9
Fungsi gelatin di industri farmasi
untuk farmasi harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh United States
3. tableting
5. granulasi (granulation)
6. enkapsulasi (encapsulation)
7. mikroenkapsulasi (micro-encapsulation)
gelatin keras atau lunak. Kapsul gelatin adalah bentuk unit dosis yang
termasuk untuk administrasi dubur dan vagina. Kapsul keras bisa diisi padat
sedangkan kapsul lunak sebagian besar diisi dengan semi solid atau cair .
dalam kapsul keras zat aktifnya adalah selalu dimasukkan kedalam proses
pengisian sedangkan dalam kapsul lunak zat aktif juga dapat dimasukkan ke
10
dalam cangkang kapsul lunak yang tebal. Gelatin larut dalam air hangat
(>30⁰C), dan gelatin kapsul akan mengembang dan akhirnya larut dalam
cairan lambung untuk melepaskan zat nya perlahan. Kapsul keras diproduksi
dalam dua bagian cetakan stainless steel dengan cara dicelupkan kemudian
2. Aquadest
a. Sifat Fisika:
b. Sifat Kimia:
2. Tidak beracun.
3. Memiliki pH 7 (netral).
11
3. Gliserin
glycerol.
Rumus struktur:
otic, ophtalmic, topikal, dan parenteral. Dalam larutan oral, gliserin digunakan
supositoria gelatin.
12
Kegunaan gliserin
Emollient ≤30
Humectant ≤30
dengan akrolein beracun. Campuran dari gliserin dengan air, etanol (95%),
bila disimpan pada suhu yang rendah, Kristal gliserin akan meleleh bila
dipanaskan pada suhu 20⁰C. Gliserin disimpan pada wadah kedap udara, di
13
2.1.3. Metode Pembuatan Kapsul Lunak
a) Proses Lempeng
gelatin lainnya diletakkan diatasnya dan diberi tekanan, sehingga tekanan ini
segelnya dilakukan dalam waktu bersamaan dan secara simultan. Kapsul yang
sudah dicetak dipindahkan dan dicuci dengan pelarut yang tidak mengganggu
kapsul lunak dengan cara rotary die prosess. Cairan gelatin yang ada dalam
tangki dan diletakkan lebih tinggi dituangkan melalui mesin dan membentuk
menjadi dua buah pita yang berurutan oleh mesin rotary die. Dalam waktu
yang bersamaan bahan obat yang akan diisikan dan telah diukur, dimasukkan
diantara kedua pita secara tepat, ketika itu dies membentuk kantung- kantung
dari pita gelatin. Kemudian kantung yang sudah terisi disegel dengan tekanan
Gelatin
14
cangkang kapsul kosong keras dan lunak dibuat dari bahan baku gelatin, gula,
air, pewarna, dan bahan pembantu untuk proses, pada dasarnya cangkang kapsul tidak
mempunyai rasa. Khusus untuk kapsul lunak mengandung sejumlah bahan plastik
hidrolisis sebagian dari kolagen yang diperoleh dari kulit, jaringan ikat putih dan
tulang- tulang binatang. Namun didalam perdagangan didapat gelatin dalam bentuk
serbuk halus, serbuk kasar, parutan, serpihan- serpihan atau lembaran- lembaran.
Sifat bahan gelatin tidak larut dan tersolubilisasi dengan cara hidrolisis. Jika
direaksikan dalam suasana asam akan menghasilkan gelatin tipe A dan pada suasana
campuran spesies molekul α, β, dan λ peptida. Merupakan material yang ideal untuk
dapat dimakan dan larut, lapisan tipis dan berubah dari bentuk larutan menjadi bentuk
gel jika suhu sedikit di atas temperatur kamar. Stabil di udara bila dalam keadaan
kering, mudah mengalami peruraian oleh mikroba, bila menjadi lembab atau bila
disimpan dalam larutan berair. Oleh karena itu kapsul gelatin yang lunak
mengandung lebih banyak uap air daripada kapsul keras, pada pembuatannya
kapsul. Biasanya kapsul gelatin mengandung uap air antara 9-12%. Jika kapsul
disimpan lingkungan dengan kelembaban yang tinggi, penambahan uap air akan
diabsorpsi oleh kapsul sehingga bantuk kekerasannya akan rusak. Sebaliknya dalam
lingkungan udara yang sangat kering, sebagian dari uap air yang terdapat dalam
15
kapsul gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul akan menjadi rapuh serta mungkin
Evaluasi
Sediaan kapsul yang selesai diproduksi harus dilakukan evaluasi sesuai parameter uji
yang disyaratkan Farmakope Indonesia atau farmakope lain yang dijadikan acuan.
a. Homogen : setiap bagian campuran kapsul harus mengandung bahan yang sama
b. Kering : tidak boleh menggumpal atau mengandung air karena mengandung bahan
c. Derajat kehalusan tertentu, bila ukuran partikel kapsul sangat halus, maka kapsul
lebih homogen.
terhadap massa kapsul , serbuk / granul sebelum diisikan kedalam kapsul yakni : sifat
alir; sudut istirahat dan kompresibilitas. Selain itu juga dilakukan uji terhadap kapsul
yang sudah diisikan massa serbuk/granul yaitu : keseragaman bobot; waktu hancur;
1. Evaluasi Kapsul
16
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian keseragaman bobot sediaan
kapsul yang dihasilkan dengan persyaratan keseragaman bobot dan kandungan dari
Farmakope Indonesia Edisi IV. Timbang 20 kapsul lalu timbang satu persatu
Keluarkan isi semua kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul hitung bobot
isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul perbedaan dalam persen bobot isi tiap
kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang ditetapkan
kolom “A” dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan kolom “B”
kapsul
≤ 120 mg 10 20
≥ 120 mg 7,5 15
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang
kapsul digunakan untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam jangka
waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan
jarak waktu yang jelas di antara periode pelepasan tersebut. Uji waktu hancur tidak
dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan, yang tertinggal pada kasa alat uji
17
merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari
Caranya pengujian :
pada rangkaian keranjang.Kasa ini ditempatkan pada permukaan lempengan atas dari
harus hancur kecuali bagian dari cangkang kapsul lainnya, tidak kurang 16 dari 18
c. Uji disolusi
bahan aktif dalam sediaan obat (kapssul) yang terabsorpsi dan masuk kedalam
peredaran darah untuk memberikan efek terapi. Persyaratan dalam waktu 30 menit
harus larut tidak kurang dari 85% (Q) dari jumlah yang tertera pada etiket. untuk
memberikan efek terapi. Persyaratan dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang
d. Penetapan kadar
yang terkandung dalam kapsul telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan yang
tertera pada etiket. Metode penetapan kadar yang digunakan sesuai dengan bahan
Cara penetapan :
18
o isinya di gerus dan bahan aktif yang larut diekstraksi menggunakan pelarut yang
o Secara umum rentang kadsar bahan aktif yang ditentukan berada diantara 90-110%
Sediaan kapsul selain mengandung bahan aktif juga ada bahan tambahan yang jenis
a. Bahan aktif
Bahan aktif merupakan zat yang memberikan respon terapeutik setelah dikonsumsi
kedalam tubuh dengan dosis yang sesuai. Sediaan kapsul dengan bahan aktif tertentu
- Melindungi bahan aktif kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
- Membantu pasien yang tidak dapat minum obat dalam bentuk serbuk
- Dapat dicampur beberapa bahan obat yang tidak tercampur secara fisik
- Memperbaiki penampilan
Bahan aktif yang sering dibuat kapsul antara lain : antibiotika, analgetika, vitamin
dan lain-lain.
19
b. Bahan tambahan
keadaan formula yang kurang memenuhi persyaratan, supaya hasil produk kapsul
dapat memenuhi kriteria yang diharapkan dan sesuai tujuan yang diinginkan.
1. Pengisi /diluen
Bahan tambahan pengisi diberikan dalam campuran sediaan kapsul tujuannya ialah
supaya menambah bobot dan volume dari campuran yang dibuat. Bahan pengisi yang
Laktosa
sediaan kapsul. Laktosa mempunyai dua bentuk yaitu hidrat dan anhidrat.
dengan adanya senyawa amin dan senyawa alkali, sementara bentuk anhidrat
bahan aktif yang hidrat maupun anhidrat. Pelepasan bahan aktif sangat cepat.
berbentuk serbuk yaitu Avicel PH 101, dan bentuk granul Avicel PH 102.
Merupakan bahan pengisi yang relatif mahal, akan tetapi mempunyai fungsi
20
Amilum (pati)
solani, dan gandum, amilum tritici. Pati mengancung lembap antara 11-14%.
Pati dapat digunakan sebagai pengisi dan pengikat dalam formulasi kapsul.
Sifat pati yang mengalir tidak baik, maka dalam formulasi perlu ditambahkan
glidan. Pati yang dapat mengalir dengan baik yaitu Starch 1500, dibuat dari
2. Pengikat /binder
partikel partikel bahan umumnya serbuk sehingga menjadi suatu masa yang kompak
dan menjadi agregat yang lebih besar, terutama dalam granulasi yang membuat
Gelatin
Pengikat gelatin sering digunakan karena daya ikatnya baik. Perlu pemanasan
untuk melarutkan gelatin supaya tidak terbentuk gel. Umumnya kadar gelatin
sebagai pengikat 2-10%, jika terlalu besar konsentrasi akan menyebabkan laju
Pati (Amilum)
Pati atau amilum sebagai pengikat dibuatkan musilago amili dengan kadar 5-
10%, cara membuat musilago yaitu dengan suspensikan amilum dengan air
21
sedikit dingin, kemudian tuangkan kedalam sisa air yang sudah dididihkan,
Polivinilpirolidon (PVP)
larut dalam air dan alcohol. Jika menggunakan pelarut alcohol maka
Metilselulosa
mengalir bebas.
3. Penghancur /disintegran
Sediaan kapsul yang ditelan harus mengalami hancur atau terdisintegrasi di dalam
lambung supaya bahan aktif dapat diabsorpsi. Penghancur yang sering digunakan
Amilum
Afinitas amilum sangat besar terhadap air, sehingga melalui sistim kerja
kapiler yang menyebabkan granul yang berada dalam kapsul menjadi pecah.
Selulosa
22
karboksimetilselulosa. Golongan selulosa mempunyai daya tarik yang sangat
tinggi terhadap air, sehingga terjadi pengembangan dan granul –granul dalam
4. Pelicin /lubrikan
Pelicin adalah bahan tambahan yang mempunyai fungsi mencegah perlekatan antara
masa granul yang akan dimasukkan kedalam kapsul dengan alat pengisi
5. Pelincir /glidan
Supaya antar granul atau masa yang akan dimasukkan kedalam kapsul tidak terjadi
gesekan dan dapat mengalir dengan baik, perlu ditambahkan suatu bahan eksipien
pelincir. Bahan pelincir yang sering digunakan antara lain, pati, talcum dan aerosol.4
1. Penimbangan
jumlah yang besar >100 kg. Gelatin ini dipilih yang Halal, banyak sekali
23
2. Pencampuran bahan aktif
SS 316L dengan agitator. Bahan aktif dalam kapsul lunak biasanya berupa
mesin kapsulasi.
3. pembuatan Gelatin
vacuum (tidak ada udara). Udara ini perlu dibuang agar meminimalkan
Tahap ini merupakan tahap utama dalam pembuatan kapsul lunak dimana
24
menjadi sheets diambil dari tangki gelatin melalui selang ke drum roll.
Akan ada 2 sheet gelatin kanan dan kiri, sheet ini akan diarahkan menuju
mould (pencetak) kapsul. Mould kapsul ada 1 pasang kanan dan kiri
dengan dimensi dan jumlah lubang yang sama. Zat aktif berupa liquid
2.3. Dosis
Satu unit setara dengan 1 mg alfa-tocopherol asetat atau dapat dianggap setara
makanan yang mengandung 10.4 - 13,4 IU per hari. Untuk mencukupi kebutuhan itu,
vitamin E dapat dikonsumsi dari vitamin E sintetis (dl-a tokoferol). Dosis vitamin E
yang besar bisa memperbaiki dan mencegah terjadinya perkembangan kelainan saraf.
dianggap cukup untuk mempertahankan kadar viamin E dalam darah. Namun batas
25
maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400 IU setiap hari. Sebagian besar
risiko penyakit kronis. Sedangkan dalam bahan makanan yang kita konsumsi setiap
26
BAB III
PEMBAHASAN
Pemasukan bahan baku obat oleh Industri Farmasi atau Pedagang Besar Bahan Baku
berlaku dibidang impor, juga harus mendapat persetujuan pemasukan bahan baku
obat dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Persetujuan pemasukan bahan
baku obat diberikan atas dasar permohonan. Setiap permohonan hanya berlaku untuk
satu kali pemasukan. Permohonan diajukan oleh Industri Farmasi atau Pedagang
Besar Bahan Baku Farmasi secara tertulis kepada Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan. Proses persetujuan pemasukan bahan baku obat diberikan dalam waktu
1. Penimbangan
kapsul lunak sesuai dengan formula dalam batch record. Bahan-bahan biasanya terdiri
dari bahan aktif, pewarna, bahan pengawet dan gelatin. Biasanya gelatin dibutuhkan
27
Pencampuran bahan aktif kapsul biasanya menggunakan tangki stainless SS
316L dengan agitator. Bahan aktif dalam kapsul lunak biasanya berupa larutan
3. Pembuatan Gelatin
Bahan baku gelatin pada awalnya berupa padatan, berupa granul-granul. Granul-
granul gelatin ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki pelelehan, kemudian tangki
ditambahkan pewarna dan zat pengawet. Dicampur semua dalam tangki dengan
agitator dengan kondisi vacuum (tidak ada udara). Udara ini perlu dibuang agar
gelatin bergelembung. Kondisi seperti ini berisiko gelatin tidak bisa dibentuk menjadi
dalam tangki dengan pemanas, menjaga agar gelatin tetap dalam kondisi semiliquid.
Kondisi semiliquid dibutuhkan agar gelatin yang melelh bisa mengalir ke mesin
kapsulasi.
Tahap ini merupakan tahap utama dalam pembuatan kapsul lunak dimana kapsul
mulai dicetak dengan mesin kapsulasi. Pertama gelatin dibentuk menjadi sheets
diambil dari tangki gelatin melakui selang ke drum roll. Akan ada 2 sheet gelatin
kanan dan kiri, sheet ini akan diarahkan menuju mould (pencetak) kapsul. Mould
kapsul ada 1 pasang kanan dan kiri dengan dimensi dan jumlah lubang yang sama.
28
Zata atif berupa liquid cairan akan dipompa ke hopper untuk diinjeksi ke mould
kapsul sekaligus dipotong untuk mencetak kapsul. Berat/volume zat aktif liquid harus
Kapsul yang sudah terbentuk akan dibawa oleh conveyor kecil ke tumbler untuk
ditiriskan. Ada beberapa jenis mesin kapsulasi dengan tumbler bukan hanya
meniriskan tapi juga mengeringkan kapsul. Tumbler terdiri dari 4-8 tumbler yang
berputar mendorong kapsul lunak keluar untuk ditampung. Bila tumbler tanpa
Mesin kapsul lunak tanpa tumbler pemanas maka kapsul akan ditata dalam rak
kemudian akan dikeringkan dengan suhu rendah (<25 C) dan kelembapan rendah
Setiap bagian dalam organisasi perusahaan, dipimpin oleh orang yang berlainan.
Mereka tidak boleh mempunyai kepentingan lain diluar organisasi pabrik yang
Manajer produksi dan pengawasan mutu haruslah seorang apoteker yang cakap,
kepemimpinan.
29
Setiap karyawan atau mereka yang secara langsung ikut serta dalam kegiatan
yang memadai dalam melaksanakan tugas yang akan diberikan atau tidak.
3.2.1. Karakteristik
Karakteristik kapsul lunak adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin,
tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai, bersifat stabil di udara
bila dalam keadaan kering, Cangkang kapsul lunak yang bekerja secara long acting
Bentuknya bermacam-macam
Vitamin E diformulasikan dengan bentuk kapsul lunak karena untuk melindungi zat
aktif dan tokoferol tidak stabil terhadap udara dan cahaya terutama dalam suasana
30
alkalis. Bentuk ester stabil terhadap udara dan cahaya, tetapi tidak stabil dalam
suasana alkalis. Senyawa dengan asam suksinat juga tidak stabil bila dalam bentuk
leburan.
1. Zat aktif
2. Zat tambahan
Proses Lempeng
Dalam proses lempeng ini dilakukan dengan cara : selembar gelatin hangat
yang tidak berwarna ditempatkan pada permukaan cetakan bagian bawah kemudian
diletakkan diatasnya dan diberi tekanan, sehingga tekanan ini bertindak sebagai
pembuat kapsul. Pengisian bahan obat dan pemasangan segelnya dilakukan dalam
waktu bersamaan dan secara simultan. Kapsul yang sudah dicetak dipindahkan dan
31
3.5. Evaluasi Kapsul Lunak Vitamin E
Evaluasi Kapsul
kapsul yang dihasilkan dengan persyaratan keseragaman bobot dan kandungan dari
Farmakope Indonesia Edisi IV. Timbang 20 kapsul lalu timbang satu persatu
Keluarkan isi semua kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul hitung bobot
isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul perbedaan dalam persen bobot isi tiap
kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang ditetapkan
kolom “A” dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan kolom “B”
tiap kapsul
≤ 120 mg 10 20
≥ 120 mg 7,5 15
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera
digunakan untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu
32
tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak
waktu yang jelas di antara periode pelepasan tersebut. Uji waktu hancur tidak
dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan, yang tertinggal pada kasa alat uji
merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari
Caranya pengujian :
rangkaian keranjang. Kasa ini ditempatkan pada permukaan lempengan atas dari
harus hancur kecuali bagian dari cangkang kapsul lainnya, tidak kurang 16 dari 18
c. Uji disolusi
Uji disolusi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa banyak persentase bahan aktif
dalam sediaan obat (kapssul) yang terabsorpsi dan masuk kedalam peredaran darah
untuk memberikan efek terapi. Persyaratan dalam waktu 30 menit harus larut tidak
kurang dari 85% (Q) dari jumlah yang tertera pada etiket. untuk memberikan efek
terapi. Persyaratan dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 85% (Q) dari
d. Penetapan kadar
Penetapan kadar dilakukan untuk memastikan bahwa kandungan bahan aktif yang
terkandung dalam kapsul telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan yang tertera
33
pada etiket. Metode penetapan kadar yang digunakan sesuai dengan bahan aktif yang
Cara penetapan :
o isinya di gerus dan bahan aktif yang larut diekstraksi menggunakan pelarut yang
o Secara umum rentang kadar bahan aktif yang ditentukan berada diantara 90-110%
34
BAB IV
KESIMPULAN
1 Alur bahan baku yaitu Persetujuan pemasukan bahan baku obat diberikan atas
Industri Farmasi atau Pedagang Besar Bahan Baku Farmasi secara tertulis
1. Penimbangan
3. Pembuatan gelatin
Alur SDM yaitu setiap bagian dalam organisasi perusahaan, dipimpin oleh
35
terlatih, dan berpengalaman di bidang farmasi dan keterampilan dalam
atau tidak.
2 Karakteristik kapsul lunak vitamin E adalah sediaan yang sudah terisi vitamin
E dalam cangkang lunak yang dapat larut. Cangkang terbuat dari gelatin, tubuh
untuk melindungi zat aktif yang tidak stabil terhadap udara dan cahaya terutama
3 Data praformulasi zat aktif tiap kapsul mengandung 200 IU Alfa tokoferol,
Gelatin sebagai zat pengisi dan pengikat kadar 2-10% Aquadest sebagai
pelarut kadar 6-13% Gliserin sebagai emollient dan cosolvent kadar 20%.
Lempeng.
- Waktu hancur
sempurna.
36
- Penetapan kadar
37
DAFTAR PUSTAKA
5. https://farmasiindustri.com/industri/produksi-kapsul-lunak.html
7. http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view
38