Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTEK KOMUNITAS FT.

KDPK II

DI PUSKESMAS TURIKALE MAROS

OLEH :

SUCI AULIYA RUSTAN

PO713241201045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

PROGRAM STUDI D III JURUSAN FISIOTERAPI

2022- 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat

dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyusun laporan kegiatan ini,

laporan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai hasil-hasil

kegiatan yang telah dilakukan.

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada :

Bapak / Ibu dosen Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar, Ibu

pembimbing di Puskesmas Turikale Maros selaku Clinical Edukator, Teman-teman

yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan Laporan Kegiatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak

kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Dan semoga dengan

selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman yang

membutuhkan.

Makassar, 25 September 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

Pusekesmas Turikale merupakan salah satu UPT Dinas Kesehatan Kabupaten

Maros, Sulawesi Selatan. Berada persis di Jalan Mawar No.13 Kelurahan Alliritengae,

Kecematan Turikale. Saat ini Kepala Puskesmas Turikale mempunyai 7 kelurahan.

Jumlah pegawai sampai akhir tahun 2022 sebanyak 136 orang.

Puskesmas Turikale berada di JL. Mawar Nomor 13 Keluharan Alliritengae

tepat tengah-tengah ibu kota kecematan Turikale. Saat ini kepala Puskesmas Turikale

dipegang oleh dr.Rita Idrus, S.Ked. Puskesmas ini mempunyai visi dan misi yaitu Visi

dan Misi. Visi puskesmas Turikale, yaitu “Menjadi Puskesmas Mandiri Dengan

Pelayanan Bermutu”. Adapun Misinya yaitu, Mengupayakan Pelayanan Kesehatan yang

bermutu dan mandiri melalui peningkatan sumber daya puskesmas, memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu dengan sasaran dan prasarana yang baik, terjangkau

oleh semua lapisan masyarakat, meciptakan suasana kerja yang serasi sesame karyawan

sehingga tercipta kebersamaan, rasa disiplin, dan tanggungjawab yang tinggi, dan

Membina kerja sama dengan instusi kesehatan lainnya dalam rangka mencerdaskan

bangsa.

Fisioterapis sebagai salah satu pelaksana layanan kesehatan ikut berperan dan

bertanggung jawab dalam peningkatan derajat kesehatan,terutama yang berkaitan

dengan objek disiplin ilmunya yaitu gerak dan fungsi. Usaha untuk meningkatkan

kesehatan oleh fisioterapi meliputi semua unsur yang berkaitan dalam upaya

peningkatan derajat yaitu peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),

penyembuhan (kuratif) dan pemeliharaan (rehabilitasi), sehingga dapat terwujud


Indonesia sehat (Hatono,2002).

Komunikasi adalah proses rangsangan stimulus dalam bentuk lambing atau

symbol bahasa atau gerak non verbal, untuk mempengaruhi perilaku orang lain.

Komunikasi kesehatan adalah merupakan bagian dari komunikasi antar manusia

dengan fokus utama pada bagaimana individu menghadapi isu-isu kesehatan serta

bagaimana upaya memelihara kesehatannya, komunikasi kesehatan memanfaatkan

jasa komunikasi untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan individu,

keluarga dan komunitas masyarakat. Komunikasi kesehatan meliputi informasi

tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan pemeliharaan kesehatan

serta meningkatkan kesadaran individu tentang isu-isu kesehatan, masalah kesehatan,

resiko kesehatan serta solusi kesehatan. Menurut Subejo (2010), penyuluhan adalah

proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu

melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan atau

keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya.

Kesehatan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan

akan kesehatan adalah kebutuhan utama bagi manusia untuk dapat menjalani

kehidupan dan mengupayakan kesejahteraan hidup. Hal ini memacu terjadinya

perkembangan dalam ilmu dan teknologi kesehatan dalam upaya kesehatan maupun

pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada

masyarakat.
BAB II

KEGIATAN KOMUNITAS

A. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. PENYULUHAN

a. Pengertian

Penyuluhan adalah bentuk usaha pendidikan non-formal kepada individu

atau kelommpok masyarakat yang dilakukan secara sistematik, terencana dan

terarah dalam usaha perubahan perilaku yang berkelanjutan demi tercapainya

peningkatan produksi, pendapatan dan perbaikan kesejahteraan. Penyuluhan

merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui

pendekatan edukatif pendekatan edukatif diartikan sebagai rangkaian kegetiatan

yang dilakukan sistematik, terencana, dan terarah dengan peran serta aktif

individu, kelompok, atau masyarakat untuk memecahkan masalah dengan

memperhitungkan faktor sosial, ekonomi, dan budaya setempat.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam penyuluhan sesuai

dengan kebutuhan yang ingin dicapai, yaitu Metode Ceramah, diskusi kelompok,

curah pendapat, panel, bermain peran, Demostrasi, Simposium dan seminar.

b. Tujuan penyuluhan

Penyuluhan bertujuan untuk mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih

baik dari keadaan yang ada. Perubahan kehidupan masyarakat tersebut

mencakup setiap bidang, di segala segi dan dalam semua lapangan. Menurut
Kartasapoetra (1987),

terdapat dua tujuan penyuluhan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan

jangka panjang, antara lain:

a. Tujuan Jangka Pendek

1. Perubahan tingkat pengetahuan.

2. Perubahan tingkat kecakapan atau kemampuan.

3. Perubahan sikap.

4. Perubahan motif tindakan.

b. Tujuan Jangka Panjang

1. Better farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha

dengan cara- cara yang lebih baik.

2. Better business, berusaha yang lebih menguntungkan.

3. Better living, menghemat dan tidak berfoya-foya setelah tujuan

utama telah tercapai.

Penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku adalah penyuluhan yang

berkesinambungan dan kontinu. Dalam proses perubahan perilaku dituntut agar

sasaran berubah tidak hanya semata-mata karena adanya penambahan motivasi

saja, namun diharapkan juga adanya perubahan pada keterampilan sekaligus

sikap mantap yang menjurus kepada tindakan atau kerja yang lebih baik

produktif dan menguntungkan.


2. DETEKSI DINI

a. Pengertian

Deteksi dini adalah usaha-usaha untuk mengetahui ada tidaknya kelainan

atau kerusakan fisik atau gangguan perkembangan mental atau perilaku anak

yang menyebabkan kecacatan secara dini dengan menggunakan metode

perkembangan anak. Tujuan deteksi dini adalah untuk memberikan

pengetahuan dan pemahaman serta perhatian terhadap kondisi perkembangan

anak, yakni kondisi fisik dan motorik yang ada dalam diri individu untuk

menghindari dan menanggulangi akan terjadinya gangguan-gangguan.

Deteksi dini juga sebagai bentuk preventif sejak awal terhadap indikasi-

indikasi akan terjadinya gangguan. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan

dapat dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan. Deteksi dini merupakan

upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan

penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko

pada balita, yang disebut juga anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat

diketahui penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini, sehingga upaya

pencegahan, stimulasi, penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan

indikasi yang jelas pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Upaya-

upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak, dengan

demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal (Tim Dirjen

Pembinaan Kesmas, 1997).


Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal pokok, yaitu

penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian perkembangan. Masing-masing

penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat ukur tersendiri. Dasar utama

dalam menilai pertumbuhan fisik anak adalah penilaian menggunakan alat

baku (standar). Untuk menjamin ketepatan dan keakuratan penilaian harus

dilakukan dengan teliti dan rinci. Pengukuran perlu dilakukan dalam kurun

waktu tertentu untuk menilai kecepatan pertumbuhan.

b. Manfaat

Manfaat deteksi dini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman

serta perhatian terhadap kondisi perkembangan anak, yakni kondisi fisik dan

motoric yang ada dalam diri individu untuk menghindari dan menanggulangi

akan terjadinya gangguan-gangguan. Deteksi dini juga sebagai bentuk

preventif sejak awal terhadap indikasi-indikasi akan terjadinya.


B. HASIL KEGIATAN

1. PENYULUHAN

Tanggal Tempat kegiatan Uraian kegiatan

Memberikan edukasi kepada 9

orang dewasa yang ada di

posyandu mariopulana mengenai


05 /09/2022
keluhan yang mereka rasakan.

Posyandu Mario Pulana


Sasaran : Ibu- ibu Posyandu

Dari 9 orang ditemukan 1 orang

yang memiliki keluhan ciri- ciri

OA.

Memberikan edukasi kepada 15

orang yang mengunjungi

Puskesmas Bontojolong

mengenai keluhan yang mereka


Posyandu Bontojolong
rasakan.
06/08/2022
Sasaran : Ibu- ibu Posyandu

Dari 15 orang dewasa tidak ada

yang ditemukan yang memiliki

ciri- ciri keluhan FT.


Melakukan kunjungan kesehatan

ke rumah- rumah dan

memberikan edukasi mengenai

keluhan yang mereka miliki

yang bisa ditangani oleh


07/09/2022 PISPK
fisioterapi
Jl. Bambu Runcing
Sasaran : Warga sekitar

Dari 13 ditemukan yang

memiliki keluhan Post Stroke 1

orang dan memiliki keluhan OA

1 orang.

Memberikan Edukasi mengenai

penggunaan tas dan posisi duduk

yang benar.

Sasaran : Siswi/i kelas XI


08/09/2022 SD 241 Perumnas
Masih banyak anak yang tidak

mengetahui posisi duduk yang

benar dan membawa tas ransel

yang benar.

Memberikan Edukasi kepada

orang yang mengunjungi


Posyandu Rajana tentang cara

mengangkat barang yang benar.

Sasaran : ibu posyandu

09/09/2022 Posyandu Rajana Tidak ada ditemukan adanya

keluhan- keluhan yang

memerlukan penanganan

fisioterapi

10/09/2022 Posyandu Solo Jirang Memberikan Edukasi kepada

orang yang mengunjungi

Posyandu Solo Jirang mengenai

keluhan yang mereka rasakan.

Sasaran : ibu Posyandu

Tidak ditemukan adanya

keluhan yang memerlukan

penanganan fisioterapi.

Memberikan Edukasi kepada

orang yang mengunjungi


Posyandu Labuang mengenai

cara menghindari nyeri

punggung dan cara mengangkat


12/09/2022 Posyandu Labuang
barang yang benar.

Sasaran : 11 orang ibu- ibu yang

di posyandu

Dari 11 orang ditemukan 1

orang yang memiliki keluhan

nyeri punggung.

Memberikan Edukasi kepada

orang yang mengunjungi

Posyandu Kalli- Kalli mengenai

cara mengangkat barang yang

benar dan cara melakukan pijat

bayi.
14/09/2022 Posyandu Kalli- Kalli

Sasaran : 23 ibu posyandu

Dari 23 tidak ada satu

orangpun memiliki keluhan ciri-

ciri keluhan yang memerlukan

penanganan fisioterapi.
Memberikan edukasi kepada

orang dewasa yang

mengunjungi posyandu

tersebut tentang cara

16/09/2022 Posyandu Pole Jiwa mengangkat barang yang

benar.

Sasaran : 10 Ibu Posyandu

Dari 10 orang tidak ada

satupun yang mengalami

keluhan fisioterapi

Memberikan edukasi kepada

kepada Ibu- ibu yang

mengunjungi posyandu

tentang cara melakukan pijat

17/09/2022 Posyandu Buloa bayi dan cara mengangkat

barang yang benar.

Sasaran : 12 Ibu Posyandu

Dari 12 orang tidak ada

satupun yang mengalami

keluhan yang membutuhkan

penanganan fisioterapi
Memberikan edukasi kepada

orang dewasa yang

mengunjungi posyandu

tentang cara menghindari/

menangani nyeri punggung

bawah.
19-09-2022 Posyandu

Bontojolong Sasaran : 10 orang

Dari 10 orang yang

dilakukan edukasi tidak ada

satupun yang memiliki

keluhan yang memerlukan

penanganan fisioterapi.

Memberikan edukasi kepada


orang yang berada di poli
umum yang sedang menunggu
antriannya tentang nyeri
punggung bawah, keram pada
tangan, nyeri lutut, dan cara
melakukan pijat bayi
Poli Umum
Puskesmas Turikale Sasaran : 19 orang yang berada
20/09/2022 di poli umum

Dari 19 orang yang diberikan


edukasi didapatkan 1 orang
yang memiliki keluhan nyeri
punggung bawah dan 1 orang
yang memiliki keluhan OA.

Memberikan edukasi kepada 4

orang ibu hamil tentang posisi


tidur yang baik.
21/09/2022 Kelas Ibu Hamil
Sasaran : Ibu hamil

Didapatkan masih ada ibu

hamil yang tidak tau posisi

tidur yang baik.

Memberikan edukasi kepada

14 orang dewasa tentang cara

menangani nyeri punggung,

nyeri lutut, dan keram tangan

PISPK Sasaran : 14 orang dewasa


23/09/2022
Buttatoa Selatan Didapatkan hasil tidak ada

yang mengalami keluhan

fisioterapi yang membutuhkan

penanganan fisioterapi

Memberikan edukasi kepada

penunggu di ruang tunggu KIA

tentang cara melakukan pijat

24/09/2022 KIA bayi, cara mengangkat barang

Puskesmas Turikale yang benar, dan melakukan

edukasi tentang posisi tidur

yang baik

Sasaran : 16 orang yang ada di

ruang tunggu KIA

Didapatkan hasil masih ada


yang tidak tau cara melakukan

pijat bayi dan masih ada ibu

hamil yang posisi tidurnya

masih salah.

Memberikan edukasi kepada

orang dewasa yang berada di

depan ruang tunggu KIA

tentang cara melakukan pijat

KIA bayi dan posisi tidur yang baik


26/09/2022
Puskesmas Turikale bagi ibu hamil

Sasaran : Ibu hamil

didapatkan masih ada yang

tidak paham cara melakukan

pijat bayi

Memberikan edukasi mengenai

cara menggendong tas dan cara

duduk yang benar dsn

27/09/2022 MIN Maros melakukan pemeriksaan vital

sign

Sasaran : siswa/siswi MIN

Maros

Didapatkan masih ada yang

tidak paham tidak paham cara

menggendong tas yang benar.


2. DETEKSI DINI

Melakukan pemeriksaan

deteksi dini meliputi

pemeriksaan postur abnormal,

dan normal serta kemampuan

motorik lambat atau cepat.

05/09/2022 Posyandu Mario Pulana


Sasaran : Anak usia dini.

Dari hasil deteksi dini yang

dilakukan kepada 4 orang

anak ditemukan 1 orang yang

memiliki kaki abnormal/ Flat

Foot.

Melakukan pemeriksaan

deteksi dini meliputi

pemeriksaan postur abnormal,

dan normal serta kemampuan

motorik lambat atau cepat.


06/09/2022 Posyandu Bontojolong
Sasaran : Anak usia dini.

Dari hasil deteksi dini yang

dilakukan kepada 5 orang

anak tidak ditemukan adanya

kelainan postur dan motorik

Melakukan pemeriksaan

deteksi dini meliputi

pemeriksaan postur abnormal,

dan normal serta kemampuan

motorik lambat atau cepat.

08/09/2022 SD 241 Perumnas Sasaran : Siswa/Siswi SD 241

Perumnas

Dari hasil deteksi dini yanng

telah dilakukan ada beberapa

yang mempunyai postur yang

abnormal seperti elbownya

hypervalgus.

Melakukan pemeriksaan

deteksi dini meliputi

pemeriksaan postur abnormal,

dan normal serta kemampuan

motorik lambat atau cepat.


10/09/2020 Posyandu Solo Jirang
Sasaran : Anak usia dini

Dari hasil deteksi dini yang

dilakukan kepada 6 orang

anak tidak ditemukan adanya

kelainan postur dan motorik

Melakukan pemeriksaan

deteksi dini meliputi

pemeriksaan postur abnormal,

dan normal serta kemampuan

motorik lambat atau cepat.

12/09/2022 Posyandu Labuang Sasaran : Anak usia dini

Dari hasil deteksi dini yang

dilakukan kepada 4 orang

anak tidak ditemukan adanya

kelainan postur dan motorik


Melakukan pemeriksaan

deteksi dini meliputi

pemeriksaan postur abnormal,

dan normal serta kemampuan

motorik lambat atau cepat.

14/09/2022 Posyandu Kalli- Kalli Sasaran : Anak usia dini

Dari hasil deteksi dini yang

dilakukan kepada 5 orang

anak tidak ditemukan adanya

kelainan postur dan motorik


Melakukan pemeriksaan

deteksi dini meliputi

pemeriksaan postur abnormal,

dan normal serta kemampuan

motorik lambat atau cepat.

15/09/2022 SMPS Al- Ishlah Maros Sasaran : Siswi SMPS Al-

Ishlah Maros

Dari hasil deteksi dini yang

dilakukan tidak ditemukan

adanya kelainan postur dan

motorik

Melakukan pemeriksaan

deteksi dini meliputi

pemeriksaan postur abnormal,

dan normal serta kemampuan

motorik lambat atau cepat.

Posyandu Pole Jiwa


16/09/2022 Sasaran : Anak usia dini

Dari hasil deteksi dini yang

dilakukan tidak ditemukan

adanya kelainan postur dan

motorik

Anda mungkin juga menyukai