Anda di halaman 1dari 40

PELATIHAN SAHABAT SEHAT UNTUK 14 SDN

DALAM WILAYAH KERJA PUSKESMAS


KELURAHAN KEDAUNG KALI ANGKE

MINI PROJECT
Oleh :
dr. Stefanie Tarigan
Dengan Bimbingan:
dr. Desi Natalia Ginting

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS KELURAHAN KEDAUNG KALI
ANGKE
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan mini proyek ini
yang berjudul “Pelatihan Sahabat Sehat Untuk 14 SDN Dalam Wilayah Kerja
Puskesmas Kelurahan Kedaung Kali Angke”. Adapun mini proyek ini disusun
untuk memenuhi tugas Program Internsip Dokter Indonesia oleh Kementrian
Kesehatan RI.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Desi Natalia Ginting
yang telah membimbing dan membantu penulis dalam menyusun mini proyek dan
melaksanakan program Internsip. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman dokter internsip, Puskemas Kelurahan Kedaung Kali Angke, Kantor
Kelurahan Kedaung Kali Angke, sekolah-sekolah dasar dalam wilayah kerja
Kelurahan Kedaung Kali Angke, keluarga dan orang-orang terdekat yang baik
secara langsung maupun tidak langsung ikut berpartisipasi dalam membantu
tersusunnya mini proyek ini.
Penulis menyadari bahwa mini proyek ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan kerendahan hati segala kritik dan saran akan penulis
terima dengan tangan terbuka.
Akhir kata, penulis berharap mini proyek ini dapat berguna untuk rekan-
rekan dalam menambah pengetahuan.

Jakarta, Januari 2017

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Kualitas sumber daya manusia ditentukan dengan indikator indeks
pembangunan manusia (IPM) yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi.1Dua
diantara tiga indikator pembangunan manusia berkaitan dengan pendidikan dan
kesehatan yang merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa
dipisahkan.2Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan
berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung
tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang.
Kualitas dari generasi penerus bangsa berperan sebagai faktor penentu
keberhasilan suatu bangsa. Untuk membentuk generasi tersebut ialah dengan
membentuk generasi muda yang sehat dimulai sejak usia dini yaitu pada usia
sekolah dasar.3 Usia anak sekolah merupakan masa di mana tahap perkembangan
otak sedang dalam masa penerimaan stimulan dengan baik. Apa yang
diintervensikan pada masa ini akan lama bertahan dalam ingatan seseorang. Oleh
karena itu, pendidikan kesehatan sejak dini khususnya pada usia sekolah dasar
sangat penting untuk dilakukan.
Dalam rangka mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, siswa
hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang kesehatan
sehingga dapat berperan aktif menjadi penggerak upaya hidup bersih dan sehat.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pelatihan bagi siswa sekolah
dasar menjadi kader kesehatan di sekolah. Pendekatan pembentukan kader
kesehatan di sekolah dapat dilaksanakan dengan cara pendekatan yang bersahabat
sehingga siswa-siswi dapat berlatih dan menerapkan keterampilan dengan lebih
menyenangkan. Persahabatan dapat diartikan sebagai suatu hubungan yang
3
dekat yang melibatkan kesenangan, penerimaan, percaya, respek, saling
membantu, menceritakan rahasia, pengertian, dan spontanitas.4 Sahabat sehat
adalah suatu inovasi pembentukan kader kesahatan yang diharapkan dapat
menjadi cikal bakal pembentukan dokter kecil. Pendekatan dalam melibatkan
upaya strategis peserta dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan “kelompok
teman sebaya” (peer group) yang mempersiapkan peserta didik menjadi
penggerak hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah maupun di masyarakat
sekitarnya.5
Di lingkungan sekolah sering sekali terjadi beberapa kasus kesehatan yang
membutuhkan pertolongan segera, seperti siswa yang epistaksis (mimisan),
pingsan, diare, dan penanganan pada siswa yang jatuh atau luka. Pembentukan
sahabat sehat adalah salah satu upaya untuk menangani kasus gawat darurat
tersebut. Dalam kegiatan ini siswa tidak hanya dibekali dengan materi P3K
sebagai keterampilan dalam penanganan kasus gawat darurat, tetapi juga dibekali
dengan pendidikan kesehatan seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan perilaku hidup sehat dan derajat kesehatan pada siswa-siswi
sekolah dasar di Kelurahan Kedaung Kali Angke.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui tingkat pengetahuan siswa-siswi mengenai perilaku bersih
dan sehat, kesehatan gigi, imunisasi dan P3K di sekolah dasar yang
berada dalam wilayah kerja Kelurahan Kedaung Kali Angke
2. Meningkatkan pengetahuan siswa-siswi mengenai perilaku bersih dan
sehat, kesehatan gigi, imunisasi dan P3K di sekolah dasar yang berada
dalam wilayah kerja Kelurahan Kedaung Kali Angke.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Siswa-siswi Sahabat Sehat
1. Siswa – siswi dapat memiliki pengetahuan dan berperan aktif
4
dalam melakukan perilaku bersih dan sehat di sekolah.
2. Siswa – siswi dapat memiliki pengetahuan dan berperan aktif dalam
usaha kesehatan gigi di sekolah.
3. Siswa – siswi dapat memiliki pengetahuan dan berperan aktif dalam
mengedukasi teman-teman mereka mengenai manfaat imunisasi
sehingga dapat menurunkan angka penolakan imunisasi dalam bulan
imunisasi anak sekolah.
4. Siswa-siswi dapat memiliki pengetahuan dan berperan aktif dalam
melakukan pertolongan pertama dalam kecelakaan (P3K) kepada
teman-teman di sekolah.
5. Melatih keterampilan dalam bertindak cepat dan tanggap pada siswa-
siswi
6. Meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar siswa-siswi.
7. Memberikan rasa tanggung jawab bagi siswa-siwi.

1.3.2 Bagi Peserta Didik Lainnya


1. Peserta didik lainnya dapat memiliki pengetahuan mengenai perilaku
bersih dan sehat, kesehatan gigi, imunisasi dan P3K.
2. Peserta didik lainnya dengan segera mendapatkan pertolongan pertama
pada masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan sekolah.
3. Peserta didik lainnya dapat menjadi penyampai pesan bagi orang tua
mereka mengenai perilaku bersih dan sehat, kesehatan gigi, dan imunisasi
4. Meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar siswa-siswi.
5. Meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan bagi peserta didik lainnya.

1.3.3 Bagi Guru di Sekolah dan Orang Tua


1. Bagi guru di sekolah, adanya sahabat sehat sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas
kesehatan dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat.
2. Meningkatkan kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup sehat bagi diri
sendiri, keluarga, dan lingkungannya.

5
1.3.4 Bagi Masyarakat
1. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hidup sehat.
2. Membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

BAB II
SAHABAT SEHAT

3.1 Langkah-Langkah Penyelenggaraan Pelatihan Sahabat Sehat


3.1.1 Metode Penyelenggaraan Sahabat Sehat
Metode dan proses pelatihan sahabat sehat terdiri dari tiga tahap yaitu
tahap pencairan, tahap pembekalan materi, dan tahap konsolidasi. Tahap
pencairan merupakan tahap sebelum pelatihan dimulai. Proses pencairan
dilakukan menggunakan metode dinamika kelompok dimana para pelaksana,
pelatih, dan peserta pelatihan berkumpul di suatu ruangan untuk saling
berkenalan, mengisi kuisioner (misalnya mengenail hal-hal yang disukai dan tidak
disukai, harapan, kekhawatiran, dan lain-lain), membuat permainan, dan
sebagainya. Tujuannya untuk membangun komitmen belajar agar peserta siap
mengikuti pelatihan, membuat kesepakatan tentang norma yang akan dipakai
selama pelatihan dan membuat kontrak belajar.
Pada tahap pembekalan materi, peserta didik dibekali pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan kegiatan dokter kecil. Materi yang diberikan
lebih dititikberatkan pada peningkatan pemahaman peserta didik tentang berbagi
faktor penyebab penyakit, cara pencegahan dan pertolongan pertama yang dapat
diberikan. Teknik penyampaian dalam pembekalan materi menggunakan metode
ceramah dan demostrasi, diikuti tanya jawab, diskusi kelompok, dan studi kasus.
Dilanjutkan dengan tahap konsolidasi yang merupakan tahap internalisasi
komprehensif dari pengetahuan dan keterampilan yang diterima pada tahap
pembekalan sebelumnya. Pada tahap ini peserta didik diberikan tugas untuk
menanggulangi kasus, menyusun rencana kegiatan pencegahan dan
menanggulangi masalah kesehatan di lingkungan sekolah.
Di dalam penyelenggaraan pelatihan sahabat sehat yang terlibat adalah
6
tim Pembina Sahabat Sehat dipimpin oleh Dokter Internship Puskesmas sebagai
pelaksana. Pelatih dalam pelatihan sahabat sehat adalah petugas kesehatan
(Dokter Internship Puskesmas), Guru Pembina Sahat Sehat atau guru lain yang
ditunjuk. Kegiatan pelatihan diselenggarakan di ruang pertemuan kelurahan,
Evaluai dapat dilakukan pada peserta pelatihan dan penyelenggara pelatihan.
Tujuan dilakukannya evaluasi yaitu untuk mengetahui adanya peningkatan
pengetahuan peserta didik sesudah pelatihan dibandingkan dengan sebelum
pelatihan, mengetahui keberhasilan pelatihan dan mendapatkan masukan dalam
rangka penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasa yang akan datang.
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan sahabat sehat kemudian dilakukan
pelantikan dan diberikan pin.

3.1.2 Pelatihan Sahabat Sehat


A. Tujuan
o Peserta didik mampu memahami dan mengaplikasikan program, serta tugas
dan fungsi sahabat sehat
o Peserta didik mampu memahami dan mengaplikasikan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
o Peserta didik mampu memahami tentang penyakit menular langsung dan tidak
langsung
o Peserta didik mampu memahami tentang imunisasi.
o Peserta didik mampu memahami tentang rokok dan Napza.
o Peserta didik mampu memahami dan mengaplikasikan penanggulangan sakit
darurat dan praktik P3K.
o Peserta didik mampu memahami tentang kesehatan gigi dan mulut.
o Peserta didik mampu memahami tentang gizi anak sekolah.

B. Materi Pelatihan Sahabat Sehat:


o Program sahabat sehat, serta tugas dan fungsi sahabat sehat.
o Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
o Imunisasi.
o Rokok dan Napza.
7
o Penanggulangan sakit darurat dan praktik P3K.
o Kesehatan gigi dan mulut.

C. Peserta pelatihan : adalah peserta didik (siswa) Sekolah Dasar kelas IV dan V
dari 14 SD Kedaung Kali Angke.

D. Waktu pelaksanaan: pelatihan diselenggarakan selama satu hari untuk seluruh


peserta pada tanggal 11 Januari 2016.

3.2 Materi Pelatihan Sahabat Sehat


3.2.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Kebersihan adalah bagian terpenting dari kesehatan. Agar tumbuh menjadi anak
yang sehat, maka kita harus senantiasa memperhatikan kebersihan tubuh kita.
Selalu mandi dengan benar, mencuci tangan, berpakaian yang bersih adalah
bagian dari kebersihan perorangan.

Mandi
Tubuh kita mengeluarkan keringat setiap harinya sehingga kita perlu mandi setiap
hari untuk membersihkannya dari debu dan kotoran yang melekat. Agar bersih,
setiap kali kita mandi sebaiknya gunakanlah sabun yang mengandung antibakteri
yang dapat membunuh kuman serta air bersih untuk melarutkan sabun. Di saat
mandi perhatikanlah sela-sela jari dan paha, gosoklah dengan lembut dengan
sabun.
Tidak ada aturan yang ketat tentang berapa kali kita harus mandi. Namun,
karena kita tinggal di daerah tropis yang menyebabkan kita sering berkeringat,
maka paling tidak kita harus mandi minimal dua kali sehari. Mandilah sebelum
berangkat ke sekolah agar tubuh menjadi segar, lalu mandilah lagi pada sore hari
setelah bermain di luar.
Jangan mandi terlalu malam, agar kita tidak sakit. Jangan tunda mandi!
Bila badanmu kotor segeralah mandi agar kamu tidak mudah tertular penyakit,
namun tunggulah hingga suhu badanmu menjadi dingin dan keringatmu
8
hilang. Setelah itu gunakanlah handuk yang bersih dan kering untuk
mengeringkan badanmu.

Cuci tangan
Cuci tanganlah sesudah dan sebelum kamu makan, setelah dari toilet serta
padasaat tanganmu kotor, setelah kamu bermain atau memegang barang yang
kotor. Cucilah tanganmu dengan sabun atau air bersih yang mengalir. Potonglah
kukumu secara teratur terutama bila sudah mulai panjang, agar kuman penyakit
tak bersarang di dalamnya. Ingatlah kebanyakan penyakit masuk ke dalam tubuh
kita melalui tangan yang kotor. Jadi dengan mencuci tangan yang benar kita
mencegah masuknya penyakit dalam tubuh kita.

Bagaimanakah cara mencuci tangan denagn benar?


1. Bilaslah tanganmu dengan air bersih yang mengalir, jangan gunakan air yang
dikumpulkan dalam baskom karena airnya sudah terkontaminasi dengan
kotoran di tanganmu.
2. Ambillah sabun secukupnya, lebih diutamakan sabun yang mengandung zat
anti kuman.
3. Gosoklah tanganmu hingga berbusa, lanjutkan ke sela jari tangn dan
pergelangan tangan selama kurang lebih dua puluh detik. Bila kukumu
panjang sebaiknya potonglah terlebih dahulu baru digosok.
4. Bilaslah tanganmu dengan air yang mengalir.
5. Keringkan tanganmu dengan tisu atau lap kering yang bersih. Sebaiknya
jangan menggunakan lap yang telah digunakan orang lain agar tak terjadi
perpindahan kuman.
6. Matikan keran air dengan menggunakan tisu atau lap bersih, jangan
memegang keran air lagi, karena itu dapat membuat tanganmu kotor lagi.

Pakaian
Walaupun bau badan muncul setelah kamu puber, kamu tetap harus rajin berganti
pakaian minimal 2x sehari sehabis mandi. Namun bila kamu banyak berkeringat
menggantinya lebih sering adalah jauh lebih baik. Karena pakaian yang
9
lembab akan memudahkan jamur tumbuh subur di badanmu. Karena itu pastikan
pakaian selalu kering. Pakaian dalam juga harus sering diganti karena pakaian
dalam adalah pakaian yang langsung bersentuhan denagn kulit kita sehingga harus
terjaga kebersihannya.

Sepatu
Kamu menghabiskan sebagian besar harimu dengan berlari dan berjalan dengan
kakimu. Karenanya kakimu akan sering berkeringat dan menjadikannya lembab.
Saat kamu memakai sepatu, kakimu akan menjadi semakin lembab. Bakteri akan
tumbuh subur disana sehingga bisa menimbulkan bau di kakimu.
Bila kamu hanya memiliki sepasang sepatu, segeralah buka sepatumu dan
jemurlah dan biarkanlah mongering namun bila kamu mempunyai dua sepatu,
pakailah bergantian. Cucilah sepatumu minimal dua kali seminggu agar sepatumu
tidak bau dan kotor.

Kesehatan Pribadi
Untuk menjaga kesehatan kita sendiri, maka ada beberapa hal sederhana yang
dapat kita terapkan, yaitu :
1. Bergerak aktif sedikitnya 1 jam sehari.
2. Nonton tv atau main video games tidak lebih dari 2 jam sehari.
3. Makan 5 porsi buah dan sayuran setiap hari.
4. Memilih jajanan yang sehat dan mengurangi makan makanan cepat saji.
5. Makan atau minum susu dan produk olhan nya sebanyak 3 porsi dalam sehari.
6. Minum air putih sedikitnya 4 gelas perhari dan mengurangi minuman manis
dan bersoda.
7. Bila menyenangi makanan cepat saji, maka makanlah maksimal dua kali
dalam seminggu dan pilihlah yang paling sehat dari daftar menu yang ada.
8. Tidak makan yang berlebihan.
9. Memperhatikan kebersihan diri.
10. Beristirahat cukup, setidaknya 8-10 jam sehari.
11. Bribadah sesuai agama yang kita yakini.

10
Indikator PHBS:
1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
2. Sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah
3. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah yang sehat
4. Membuang sampah pada tempatnya
5. Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
6. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
7. Tidak merokok di sekolah
8. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
9. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

3.2.2 Imunisasi
Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis,
Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
o TBC
o Difteri
o Pertusis
o Tetanus
o Campak
o Polio
o Hepatitis B
o Kanker Cervix

Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi


Manfaat imunisasi adalah:
o Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio,
Campak, dan Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak
diperlukan.
o Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.
o Bahaya bila tidak diimunisasi:
11
Anak akan mudah terserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat
menimbulkan kematian. Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur
hidup/kematian.

Tempat imunisasi
1. Puskesmas
o KIA
o UKS
o Posyandu
o Calon penganten
o Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
o Rumah sakit
o Rumah sakit bersalin
o Rumah bersalin
o Dokter praktek anak
o Dokter umum praktek
o Dokter spesialis kebidanan
o Bidan praktek
o Klinik
o Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)

Siapa yang harus di imunisasi


o Bayi (0-11 bi) : BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B
o Anak SD kelas 1 : DT
o Anak SD kelas VI (Wanita) : TT
o Ibu Hamil : TT
o Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada
waktu bayi : Hepatitis B

3.2.3 Rokok dan NAPZA


12
Rokok

NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Di
masyarakat lazim dikenal adalah NARKOBA (Narkotika dan Bahan/Obat
Berbahaya)
NAPZA merupakan zat psikoaktif, yaitu zat/bahan yang apabila masuk ke
dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh seperti perubahan aktivitas dan
perilaku sehari-hari yang biasanya akan menyebabkan ketagihan atau
ketergantungan. NAPZA digunakan untuk pengobatan namun sering kali
disalahgunakan sehingga berakibat kerugian bagi si pemakai maupun orang lain di
sekitarnya atau masyarakat umum khususnya generasi muda.
Narkotika atau Psikotropika adalah zat atau obat yang menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika terdiri dari 3 golongan, yaitu :


1. Opioda : opium, morfin (heroin, smack, horse, dope)
2. Tanaman ganja (kanabis, marijuana, hasis)
3. Kokain
Psikotropika, contohnya : exctasy/Inex/shabu
Zat adiktif lain, contohnya : minuman beralkohol, lem, tiner, cat, rokok, dll

Penyalahgunaan dapat dengan cara :


1. Diisap dengan bibir melalui gulanga kertas atau plastic di atas aluminium
foil yang dipanaskan
2. Dihirup melalui lubang hidung
3. Dimasukkan dalam rokok tembakau (lintingan)
4. Melalui suntikan dengan jarum suntik

Bahaya penyalahgunaan NAPZA :


- Pusing
13
- Bicara tidak nyambung, bicara cepat atau malah sulit bicara
- Mudah lupa
- Menurunnya perhatian dan konsentrasi, mudah mengantuk
- Mual, diare, haus, dan nafsu makan meningkat
- Banyak berkeringat, gelisah, mata merah, sering buang air kecil
- Mulut kering, nadi cepat
- Gemetar
- Sesak nafas
- Kejang (jika dosis berlebih)

Ciri umum anak pengguna NAPZA :


- Cenderung menarik diri dari keluarga dan sering mengurung diri di kamar
- Bergaul dengan teman hingga larut malam bahkan jarang pulang ke rumah
- Sering bersenang-senang di pesta, diskotik, atau kumpul di mall
- Mudah tersinggung, egois, dan tidak mau diusik oleh orang tua atau
keluarga
- Menghindar dari tanggung jawab yang sesuai, malas menyelesaikan tugas
- Prestasi belajar menurun, sering bolos atau terlambat ke sekolah
- Perilaku mulai menyimpang seperti kenakalan remaja, mencuri, dan
berkelompok dengan teman yang suka mabuk-mabukan.

Faktor yang menyebabkan penggunaan NAPZA :


- Rasa ingin tahu dan ingin mencoba
- Tawaran/pengaruh teman sebaya yang sangat besar
- Kurang percaya diri
- Sikap memberontak terhadap peraturan atau tata tertib
- Kurang menghayati ajaran agama
- Hubungan antar orang tua yang kurang harmonis
- Berteman dengan pengguna NAPZA sehingga mudah memperoleh zat
tersebut

Cara pencegahan penyalahgunaan NAPZA :


14
- Berteman dengan teman yang dapat memberikan manfaat seperti
meningkatkan prestasi belajar, meningkatkan bakat atau motivasi
- Menjalankan kewajiban yang diatur dalam agama masing-masing
- Percaya akan kemampuan diri dalam melakukan kegiatan sekolah maupun
kegiatan lainnya
- Hubungan dengan orang tua, teman, dan guru yang harmonis
- Lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas penyaluran bakat.

3.2.4 Penanggulangan Sakit Darurat dan Praktik P3K


Prinsip dasar P3K
1. Pengertian:
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat daan
tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan.
2. Tujuan :
- Mencegah cedera bertambah parah
- Menunjang upaya penyembuhan
3. Pedoman yang harus dipegang pelaku P3K adalah:
P= Penolong mengamankan diri sendiri dulu sebelum bertindak
A= Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian, sehingga bebas dari
bahaya
T= Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa disitu ada kecelakaan
U= Usahakan menghubungi ambulans, RS, dokter atau yang berwajib.
T= Tindakan pertolongan korban dalam urutan yang paling tepat.

Setelah korban ditemukan, perhatikan hal-hal beerikut:


a. Penolong dapat menilai situasi
b. Penolong dapat mengenal kondisi korban dan prioritasnya
c. Penolong harus segera member pertolongan sesuai kondisi korban
d. Penolong mengatur dan merencanakan transportasi

4. Peralatan P3K terdiri dari:


Bahan yang minimal harus tersedia adalah:
15
a. Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alcohol
b. Obat untuk mencuci luka misalnya: air bersih, boorwater, povidone iodine
c. Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya: paracetamol
d. Bahan untuk menyadarkan misalnya: amoniak, eau de cologne.

Alat minimal yang disediakan:


a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f. Kasa steril
g. Gunting
h. Pinset

5. Pelaksanaan P3K:
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan:
a. Periksa kesadaran:
- Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh
- Hilangkan penyebab gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan
korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30 menit ia harus
diangkut ke dokter atau RS.
b. Periksa pernapasan:
- Apakah pernapasan korban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati
korban (lihat cuping hidung, dengar)
- Tindakan awal adalah membebaskan jalan napas dan mempertahankan
saluran napas. Bila pernapasan berhenti harus dilakukan pernapasan buatan.
c. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah:
- Apakah teraba denyut jantung
- Tindakan segera yang harus dilakukan adalah menghentikan perdarahan.
d. Periksa keadaan local ( patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
- Tanyakan kepada korban apakah korban ada rasa nyeri, dan sakit?
16
Minta tunjukkan tempat yang sakit.
- Apabila ada luka harus dilihat juga apakah ada luka lain, bertitahu korban
bahwa dia akan ditolong dan ajaklah dia bercakap-cakap.

Gangguan yang diderita korban kecelakaan:


Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa:
Gangguan Umum:
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang dalam waktu singkat
akan mengancam jiwa korban, misalnya:
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian:
Kesulitan bernapas, sampai tidak bernapas
b. Penyebabnya :
- sumbatan jalan napas
- kelemahan atau kejang otot pernapasan
- mengisap asap atau gas beracun
c. penggolongan:
- korban sadar
- korban tidak sadar
d. prioritas pertolongan: pada korban yang tidak sadar
e. lokasi gangguan:
di rongga hidung, kerongkongan sampai paru-paru
f. tindakan P3K: berikan napas buatan
2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian:
Keadaan dimana kesadaran berkurang atau hilang sama sekali
b. Penyebab:
- Benturan/pukulan pada kepala
- Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
- Berada dalam ruangan penuh orang sehingga kekurangan zat asam
- Keadaan dimana tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c. Penggolongan:
17
- Kesadaran kurang
- Kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan:
- Korban tidak sadar dengan gangguan pernapasan
- Korban yang kesadaran berkurang
e. Lokasi gangguan:
Pada susunan syaraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K:
- Angkat penderita ke tempat teduh dan baik sirkulasi udaranya.
- Tidurkan telentang tanpa bantal bila muka pucat/biru, jika mukanya
merah beri bantal.
- Longgarkan semua pakaian yang mengikat
- Bila penderita sadar beri minuman hangat
- Beri selimut supaya badannya hangat
- Jika perlu kirim ke rumah sakit.

3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)


a. Pengertian
Keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimana otak dan organ vital
lain kekurangan darah oleh pelbagai sebab.
b. Penyebab
- Kekurangan darah/cairan
- Luka bakar yang luas
- Nyeri yang hebattidak tahan terhadap obat/bahan kimia tertentu
c. Penggolongan:
- Ringan, dengan tanda-tanda:
. pucat
. kulit dingin
. nadi lemah dan cepat (100/menit)
. korban gelisah, haus, kadang-kadang kacau.
- Berat, dengan tanda-tanda:
. sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak teratur
18
. nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150/menit)
d. Lokasi gangguan
- Kulit
- Saluran pencernaan
- Patah tulang
e. Tindakan P3K:
Usahakan korban dibawa secepatnya ke dokter, puskesmas atau RS sambil
berusaha melakukan:
1. Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat
perdarahan di kepala tidurkan terlentang tanpa bantal atau kepala lebih
rendah dari kaki, bila tidak ada patah tulang atau perdarahan di
anggota badan, kaki dan tangan diluruskan.
2. Pakaian korban dikendorkan
3. Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4. Bila ada luka dan perdarahan, rawat lukanya dan hentikan
perdarahannya.
5. Bila ada patah tulang lakukan pembidaian.
6. Bila muntaber berikan oralit.
4. Perdarahan:
a. Pengertian:
Keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak. Perdarahan ada 2
macam:
- Perdarahan ke luar
- Perdarahan ke dalam
b. Penyebab:
Putusnya atau ada perlukaan pada pembuluh darah
c. Penggolongan:
- perdarahan pembuluh nadi/arteri
- perdarahan pembuluh balik/vena
- perdarahan pembuluh darah kapiler
d. prioritas pertolongan:
pembuluh darah nadi
19
e. tindakan P3K:
- bagian anggota badan yang berdarah ditinggikan
- tekan pembuluh darah yang terletak diantara tempat perdarahan.

Cara Menghentikan Perdarahan Pada Luka :

Prinsipnya Kompresi (tekan) – elevasi (angkat lebih tinggi dari jantung) –


desinfeksi (mencegah infeksi)

1. Tekan langsung pada luka dengan menggunakan kasa/kain atau


tangan langsung selama beberapa menit
2. Bila luka kotor bersihkan dengan air mengalir dan langsung tekan
selama beberapa menit hingga tidak ada lagi darah yang keluar
3. Setelah perdarahan berhenti, bersihkan daerah luka dengan air bersih
yang mengalir, bila berdarah kembali tekan lagi dengan
kain/kasa/tangan.
4. Elevasikan bagian tubuh yang luka lebih tinggi dari jantung
5. Berikan antiseptic betadine atau rivanol di daerah luka dan sekitar
luka
6. bila luka terbuka dan cukup luas, tutup dengan perban steril/bersih
untuk menghindari infeksi dan gesekan pada luka
7. bila perdarahan terus terjadi, segera bawa ke dokter/puskesmas
terdekat
Perawatan Pada Luka :

1. jaga kebersihan luka, bersihakan setiap hari dengan rivanol


2. ganti perban setiap hari/bila kotor atau basah
3. selalu berikan antiseptic betadin pada luka dan daerah sekitarnya
4. jangan memberikan ramu-ramuan pada luka yang dapat
menyebabkan infeksi

a. Pengertian : perdarahan karena pecah pembuluh darah hidung


b.Pertolongan ;
20
- Duduk di kursi, posisi kepala menunduk
- Menjepit hidung selama 5-10 menit untuk menghentikan
perdarahan
- Bernapas lewat mulut
- Berikan kompres di daerah hidung

3.2.5 Kesehatan gigi dan mulut


Bagian-bagian terpenting dari mulut
1. Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik
pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan jelas

2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari
lidah ada tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat
pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk:
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara

3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang
kelihatan ini disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang.
Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak
kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang
21
dengan benag-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada tulang
rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.

4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda.
Tetapi kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna
ini disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi
yang sehat melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat
kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat
mempunyai pinggiran yang menggelembungdan seringkali gusinya berwarna
merah. Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang
mengikat akar gigi kepada tulang rahang

Penyakit gigi dan mulut


Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi berlubang(keropos) dan
gusi berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan
menyebabkan bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai
lapisan yang lengket dan tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat dilihat dengan
memakai zat perwarna). Bila kita makan makanan/minum yang mengandung gula
dan lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa makanan yang
nempel pada gigi dan gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan diubah oleh
bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email)
sehingga menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi
akan menyebabakan peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah
berdarah. Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi
karang gigi. Karang giri ini akan memperparah peradangan gusi.

22
Kelainan rongga mulut
1. Gigi berjejal
2. Sariawan
3. Kelainan akibat kebiasaan buruk
a. Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan
atas mendongos.
b. Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan
gigi patah.

Cara menyikat gigi yang baik:


1. Sikat bagian luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-
mundur berulang-ulang. Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan
gusi
2. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam
3. Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua
gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju
mundur berulang-ulang.
4. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat
gigi seperti dalam gambar. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat
yang benar.
5. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-
gerakan pendek dan lembut.

3.2.6 Gizi anak sekolah


Seperti mobil yang membutuhkan bensin sebagai bahan bakar, maka bahan bakar
tubuh manusia adalah makanan. Secara garis besra, dalam makanan terkandung
tiga unsure pokok yang akan diubah menjadi energi atau bahan bakar tubuh kita,
yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Hanya ketiga unsur tersebutlah, yang
dikenal dengan nama makronutrien, yang dapat diubah jadi energi.
Selain menjadi sumber penghasil energi, makanan berfungsi sebagai zat
pembangun yang berfungsi untuk membentuk otot dan berbagai sel dalam tubuh.
Selain ketiga unsure tadi, terdapat unsure lain yang jumlahnya sedikit yang
23
disebut maikronutrien, namun dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan
fungsinya, yaitu vitamin dan mineral. Unsure-unsur yang saling berkaitan dan
berperan dalam kesehatahn manusia dikenal dengan istilah gizi.
Bagaimanakah peran gizi dalam tubuh kita?
1. Penghasil energi
Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi terpenting bagi tubuh kita. Hanya karbohidrat
yang dapat diubah dengan cepat menjadi energi oleh tubuh kita, sehingga bila kita
sedang merasa lemas, misalkan sehabis puasa atau bekerja berat, maka dengan
mengkonsumsi karbohidrat, tubuh kita akan segera mendapatkan energi. Agar kita
menjadi kuat kita harus memiliki cukup energi. Bahkan otak kita hanya dapat
dilewati oleh karbohidrat saja.
Karbohidrat terdiri atas dua macam yaitu karbohidrat sederhana dan
kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri dari satu gugus gula. Sedangkan yang
lebih terdiri dari lebih dari satu gugus gula. Karbohidrat sederhana lebih mudah
dicerna oleh tubuh sehingga merupakan sumber energi cepat saji bagi manusia.
Contoh karbohidrat sederhana adalah gula. Sedangkan karbohidrat kompleks
perlu dipecah dulu menjadi karbohidrat sederhana agar dapat digunakan oleh
tubuh. Contohnya adalah nasi, singkong, kentang, roti, mi dan gandum.
Lemak
Selain karbohidrat, lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh kita. Kita
menggunakannya untuk berlari, bermain dan aktivitas lainnya. Namun, berbeda
dengan karbohidrat, untuk dapat digunakan lemak harus diubah dulu menjadi
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh. Lemak terdiri dari lemak jenuh, yaitu
lemak yang tidak dapat berikatan dengan unsure lain dan lemak tak jenuh yaitu
lemak yang masih dapat berikatan dengan unsure lain. Lemak tak jenuh lah yang
paling baik untuk tubuh kita. Contoh makanan penghasil lemak adalah minyak
kelapa, tetelan,mentega dan butter.

2. Zat pembangun
Protein
Fungsi protein bagi tubuh kita adalah sebagai zat pembangun yaitu yang
24
membentuk sel-sel dalam tubuh kita agar dapat sampai ke tempat tujuan dan dapat
dipergunakan oleh tubuh kita dengan baik. Protein seperti kuli-kuli bangunan
yang bekerja keras membangun sebuah gedung. Otot kita pun terbentuk oleh
protein, karenanya saat kita kekurangan makanan, atau tidak makan dalam waktu
yang lama dan setelah tubuh kita menggunakan cadangan lemak yang dimiliki,
otot akan dipecah dan digunakan menjadi energi. Tak seperti karbohidrat dan
lemak, pemecahan protein untuk diubah menjadi energi membutuhkan proses
yang lebih rumit dan lama, sehingga protein bukanlah sumber energi yang baik.
Protein terdiri atas dua macam, yang pertama adalah protein nabati yaitu
protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, tahu dan
tempe, yang kedua adalah protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan
seperti daging ayam, sapi, susu, telur dan ikan.

3. Zat pengatur
Vitamin dan Mineral
Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, vitamin dan mineral amatlah penting
bagi tubuh kita. Seperti pak polisi di jalan raya, mereka berfungsi mengatur segala
proses yang ada dalam tubuh kita, misalnya vitamin A, ia berfungsi untuk
membantu kita agar dapat melihat terutama di saat gelap, sehingga bila tubuh kita
kekurangan maka kita tidak dapat melihat di saat gelap atau yang biasa kita kenal
dengan rabun senja.
Mineral, seperti halnya vitamin, meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil,
juga berperan besar dalam tubuh kita contohnya adalah kalsium, mineral ini
sangat penting bagi kekuatan tulang kita, sehingga bila kekurangan mineral
tersebut tulang menjadi rapuh sehingga mudah patah. Selain itu, kalsium juga
sangat berhubungan dengan tinggi badan kita, bila kekurangan maka tulang tidak
dapat bertumbuh menjadi lebih tinggi.
Berikut ini adalah sejumlah vitamin dan mineral yang berperan penting
dalam tubuh kita serta sumbernya.
Vitamin yang larut dalam lemak
Agar dapat disimpan dan digunakan oleh tubuh, vitamin ini membutuhkan lemak.
Vitamin yang dapat larut dalam lemak ada lima, yaitu A,D,E, dan K.
25
a. Vitamin A
Selain berfungsi untuk membantu kita melihat dalam gelap, vitamin ini
juga berperan banyak dalam system kekebalan tubuh kita, ia membantu
untuk membentuk kembali sel-sel yang telah rusak oleh berbagai sebab.
Vitamin ini banyak terdapat dalam sayuran berdaun hijau, wortel, brokoli,
ikan, susu dan banyak produk olahannya.
b. Vitamin D
Vitamin ini berfungsi dalam pembentukan sel-sel tulang dengan cara
membantu penyerapan kalsium, yang penting untuk pembentukan gigi dan
tulang. Adapun sumbernya adalah ikan, minyak ikan, butter, dan kuning
telur. Selain sumber tersebut, kita juga dapat memperolehnya dari sinar
matahari. Namun tidak sepanjang hari karena sinar ultraviolet yang dapat
membahayakan kulit, sehingga saat yang tepat untuk mendapatkan sinar
matahari adalah saat pagi hari.
c. Vitamin E
Vitamin ini berfungsi sebagai antioksidan , yaitu suatu zat yang
penting untuk mencegah penuaan. Vitamin ini juga penting untuk
mencegah terjadinya penyakit jantung. Vitamin ini banyak terdapat pada
minyak sayur, sayuran berdaun hijau, biji-bijian serta kacang-kacangan.
Juga dalam seafood dan unggas.
d. Vitamin K
Fungsi vitamin ini adalah untuk pembekuan darah, sehingga bila kita
terluka, vitamin ini mencegah darah kita terus-terusan keluar. Banyak
terdapat dalam tauge, brokoli, bayam dan sayuran hijau lainnya.5

26
BAB III
METODE

1.1 Desain Penelitian

Mini project ini merupakan sebuah penelitian deskriptif yang dibagi menjadi
dua bagian. Bagian yang pertama merupakan studi cross-sectional untuk
menentukan tingkat pengetahuan siswa-siswi sahabat sehat mengenai PHBS di
sekolah, kesehatan gigi, imunisasi, dan P3K. Bagian kedua dilakukan intervensi
berupa pembekalan materi kepada siswa-siswi sahabat sehat. Kemudian dilakukan
evaluasi terhadap pengetahuan siswa-siswi sahabat sehat sesudah dibekali dengan
materi.

1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Kedaung Kali Angke,


Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Penelitian dilangsungkan pada tanggal 11
Januari 2017 mulai pukul 08.00 WIB s/d 12.00 WIB.

1.3 Subjek Penelitian


1.3.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SD dalam wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan Kedaung Kali Angke, Kecamatan
Cengkareng, Jakarta Barat.
1.3.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi SD dalam wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kedaung Kali Angke, Kecamatan
Cengkareng, Jakarta Barat yang memenuhi kriteria inklusi.
27
1.3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian adalah convenient
sampling. Sampel penelitian diperoleh dengan menjumpai sample
yang berada di lokasi penelitian pada saat penelitian berlangsung
1.3.4 Besar Sampel
Besar sampel yang diperoleh ialah 36 siswa-siswi dari total sampel
penelitian sebanyak 42 siswa-siswi.

1.4 Kriteria Inklusi


1. Siswa-siswi kelas 4-5 SD yang besekolah di seluruh SD dalam wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan Kedaung Kali Angke, Kecamatan
Cengkareng, Jakarta Barat.
2. Siswa-siswi kelas 4-5 SD yang besekolah di seluruh SD dalam wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan Kedaung Kali Angke yang mendapat izin
dari kepala sekolah untuk hadir dalam acara pelatihan sahabat sehat di
aula kelurahan kedaung kali angke, kecamatan cengkareng, Jakarta Barat

1.5 Kriteria Eksklusi


1. Siswa-siswi yang hadir dan tidak bersedia untuk dilakukan tanya-jawab
atau mengisi kuesioner yang disediakan oleh peneliti.
2. Siswa-siswi yang tidak hadir dalam acara pelatihan sahabat sehat.
3. Siswa-siswi yang izin untuk keluar lebih awal sebelum seluruh
rangkaian acara sahabat sehat selesai (drop out)

1.6 Protokol Mini Project

28
Menentukan Berkoordinasi dan Berkoordinasi dan
rumusan masalah meminta izin kepada meminta izin kepada
kepala sekolah di 14 SDN Kantor Kelurahan
dengan kepala dalam wilah kerja Kedaung Kali Angke
puskesmas Kelurahan puskesmas Kelurahan untuk izin peminjaman
Kedaung Kaliangke Kedaung Kali Angke tempat

Melakukan pengambilan
data dengan kuesioner
sekaligus intervensi
Pelaporan hasil Pengolahan data hasil
berupa penyuluhan,
pelaksanaan mini project kuesioner
pemuntaran viideo dan
workshop materi sahabat
sehat

Gambar 1. Alur Pelaksanaan Mini Project

1.7 Pengumpulan Data

Data kesehatan masyarakat yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer yang diperoleh melalui tanya-jawab atau pengisian kuesioner yang sudah
disediakan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini juga digunakan data sekunder berupa data geografis,
data demografis, serta data jumlah siswa-siswi. Data sekunder diperoleh dari
kantor kelurahan Kedaung Kali Angke, dari Kepala Sekolah SD dalam wilayah
kerja Kedaung Kali Angke dan petugas Puskesmas Kelurahan Kedaung Kali
Angke.

1.8 Pengolahan Data


1. Editing: Penyuntingan data dilakukan untuk memastikan kelengkapan
data yang diperoleh melalui cara melengkapi setiap lembar kuesioner
saat dilakukan pengumpulan data.
2. Coding: Pengkodean data dilakukan dengan cara memberikan angka
pada setiap jawaban yang diperoleh dalam lembar kuesioner.
3. Sorting: Pengelompokan data dilakukan dengan cara memisahkan data
masing-masing sekolah dalam wilayah kerja Kedaung Kali Angke.
4. Data entry: Data yang diperoleh dimasukan ke dalam program
29
komputer berupa Microsoft Office Excel 2010.
5. Cleaning: Pembersihan data dilakukan untuk menghindari kesalahan
pada tahap data entry seperti kesalahan pengetikan data ataupun data
yang ganda dengan cara menelaah kembali data yang dimasukan ke
dalam program komputer.

1.9 Analisis Data

Data yang diperoleh melalui kuesioner akan dianalisa secara deskriptif sehingga
diperoleh persentase yang dapat menggambarkan pengetahuan siswa-siswi
terhadap PHBS di Sekolah, UKGS, Imunisasi dan P3K. Hasil analisa deskriptif
akan disajikan dalam bentuk tabel.

Kerena mini project ini merupakan suatu penelitian deskriptif maka tidak
dilakukan analisis hubungan atau uji hipotesis dan tidak dipergunakan analisis
statistika pada penelitian ini.

30
BAB IV
HASIL

4.1. Profil Komunitas Umum


Kelurahan Kedaung Kaliangke merupakan bagian dari Kecamatan
Cengkareng yang terletak di bagian Barat Jakarta. Kelurahan ini memiliki luas
wilayah 2,61 km2 dan berpenduduk lebih dari 11.901 KK. Wilayah kelurahan
Kedaung Kaliangke terbagi atas 10 RW. Jumlah penduduk yang tercatat di
kelurahan Kedaung Kaliangke ialah sebanyak 36.132 jiwa.
Kelurahan Kedaung Kaliangke sebagian besar wilayahnya terdiri dari
pergudangan dan pabrik. Selain perkantoran dan kantor SAMSAT juga
terdapat dua tempat perumahan elite yaitu perumahan Casa Jardin dan Green
Mansion. Kelurahan ini dikelilingi oleh 3 sungai besar yaitu sungai
Cengkareng drain di sebelah barat, sungai Cisadane di sebelah selatan
memisahkan satu bagian wilayah RW yaitu RW 08 dan sungai Angke di
sebelah Timur, sedangkan sisi Utara dilintasi oleh sungai Apuran. Sungai
Angke dan Sungai Cisadane adalah sungai dengan penyumbang banjir
terbesar di kelurahan ini hingga tahun 2015.
Dalam bidang pendidikan, terdapat sebuah sekolah tinggi yaitu STT
Telkom dan SMK Tekom Sandi Putra yang berada di kawasan yang sama.
31
Tingkat SLTP hanya ada 2 sekolah yakni SMPN 132 dan MTSn 11 yang
terletak di kawasan Kalimati. Tingkat Sekolah Dasar terdapat 12 SD Negeri, 1
MI yakni MIS Nurul Mu’min dan 1 SD Swasta yaitu SD Al Mutaqin.

4.2.Data Geografis
Kelurahan Kedaung Kaliangke terletak pada bagian barat Jakarta
dengan luas wilayah 2,61 km2. Kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan
Kapuk di sebelah utara, Kelurahan Wijaya Kusuma di sebelah Timur,
Kelurahan Kembangan Utara di sebelah selatan, dan Kelurahan Cengkareng
Timur di sebelah barat.

Berikut adalah peta wilayah Kelurahan Kedaung Kaliangke.

Gambar 2. Peta Wilayah Kelurahan Kedaung Kaliangke

4.3. Data Demografik


Kelurahan Kedaung Kaliangke mencakup 10 RW yang terdiri dari 97
RT dengan jumlah KK sebanyak 11.901 dan jumlah penduduk 36.124 jiwa.
Kelurahan ini memiliki kepadatan penduduk 13.840 jiwa/km2. Sebanyak
19.203 jiwa penduduknya merupakan laku-laki sedangkan 16.821 jiwa
32
penduduknya adalah perempuan. Terdapat warga negara asing yang berdiam
di wilayah Kelurahan Kedaung Kaliangke, 5 orang laki-laki dan 3 orang
perempuan. Jumlah penduduk yang bekerja hanya 24.100 jiwa. Mata
pencaharian utama penduduk Kelurahan Kedaung Kaliangke adalah pedagang
dan pemilik rumah makan (9.000 jiwa), lalu karyawan bank (3.400 jiwa)
diikuti pertukangan listrik dan air (3.300 jiwa). Usia penduduk kelurahan
Kedaung Kaliangke tersebar secara merata dengan proporsi terbesar usia
produktif.
Terdapat 14 sekolah dasar yang berada di bawah wilayah kerja
Puskesmas Kedaung Kali Angke. Dari data tersebut diperoleh jumlah siswa-
siswi sebagai berikut:

Nama Sekolah Jumlah Murid


SDN KKA 01 296 orang
SDN KKA 03 313 orang
SDN KKA 05 316 orang
SDN KKA 06 425 orang
SDN KKA 07 237 orang
SDN KKA 08 239 orang
SDN KKA 09 143 orang
SDN KKA 10 379 orang
SDN KKA 11 276 orang
SDN KKA 12 258 orang
SDN KKA 13 265 orang
SDN KKA 14 254 orang
MI Nurul Mu’min 350 orang

Tabel 1. Daftar jumlah murid di 14 SD dalam wilayah kerja Puskesmas


Kedaung Kali Angke

33
4.4. Sumber Daya Kesehatan
Sarana kesehatan di kelurahan Kedaung Kaliangke berupa 1
puskesmas kelurahan, 5 tempat praktek dokter, 2 tempat praktek bidan, dan 16
posyandu. Jumlah tenaga kesehatan dan non-kesehatan di sarana pelayanan
kesehatan Puskesmas Kelurahan Kedaung Kaliangke berjumlah 12 orang,
terdiri dari 2 dokter umum, 1 dokter gigi, 2 perawat, 1 perawat gigi, 2 bidan, 1
apoteker, 2 pegawai TU/loket, dan 1 petugas kebersihan.
.
4.5. Data Siswa-Siswi Sahabat Sehat
Data siswa-siswi sahabat sehat diperoleh melalui kuesioner untuk
tingkat pengetahuan siswa-siswi terhadap perilaku bersih dan sehat di sekolah,
imunisasi, kesehatan gigi dan P3K. Dilakukan juga penyuluhan masal
mengenai PHBS di sekolah, kesehatan gigi, imunisasi dan P3K kepada siswa-
siswi setelah pengisian kuesioner. Kunjungan ini dilakukan dan ditemani oleh
kepala puskesmas kelurahan kedaung kali angke, sekertaris kelurahan
kedaung kali angke, dan para dokter-dokter internship yang sedang bertugas di
wilayah kelurahan kedaung kali angke. Setelah pelatihan dilakukan, siswa-
siswi dipersilahkan kembali mengisi kuesioner kembali. Kemudian, kepala
puskesmas dan sekertaris kelurahan kedaung kali angke melantik langsung
siswa-siswi sahabat sehat dengan melakukan pemberian pin.

Gambar 3. Pemberian Materi Sahabat Sehat


34
Gambar 4. Workshop Sahabat Sehat

Gambar 5 . Pelantikan Sahabat Sehat

35
4.5.1. Tingkat Pengetahuan peserta Sahabat Sehat

Pelatihan berlangsung pada tanggal 11 Januari 2017 bertempat di Aula


Kelurahan Kedaung Kali yang diikuti oleh 12 sekolah dari 14 sekolah dalam
wilayah kerja puskesmas kelurahan Kedaung Kali Angke dengan 36 peserta
didik dan 12 pendamping.

Laki-laki Perempuan Jumlah Peserta


7 29 36
19,44% 80,56% 100%
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Peserta Pelatihan Sahabat Sehat berdasarkan Jenis
Kelamin

90
80.56
80

70

60

50

40

30
19.44
20

10

0
Laki-laki Perempuan

Grafik 1. Distribusi Frekuensi Peserta Pelatihan Sahabat Sehat berdasarkan


Jenis Kelamin

Pada peserta sahabat sehat dibagikan kuisioner berisikan sepuluh butir


pertanyaan untuk membandingkan tingkat pengetahuan peserta sahabat sehat
sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan sahabat sehat.

36
Dari hasil pretest dan post test didapatkan data pengetahuan para peserta
dokter kecil sebagai berikut:

Pre test Post Test


37,50% 79,17%
Tabel 3. Tingkat Pengetahuan Peserta Sahabat Sehat

90
79.17
80

70

60

50

40 37.5

30

20

10

0
Pretest Posttest

Grafik 2. Tingkat Pengetahuan Peserta Sahabat Sehat

37
BAB V
DISKUSI

Miniproject yang telah dikerjakan melibatkan siswa-siswi peserta sahabat


sehat selama sebanyak 36 orang dari 12 sekolah yang memenuhi kriteria inklusi.
Dari 14 sekolah dalam wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kedaung Kali Angke,
dua sekolah berhalangan hadir dalam pelatihan sahabat sehat. Hal ini
menggambarkan jumlah partisipasi sekolah dasar dalam wilayah kerja puskesmas
kelurahan kedaung kali angke mencakup 85,71%. Melalui hasil wawancara yang
dilakukan pelaksana program pada kepala sekolah masing-masing dalam wilayah
kerja Puskesmas Kedaung Kali Angke, sebagian besar merasakan perlunya
diadakan pelatihan kesehatan bagi siswa-siswi sekolah dasar. Secara kuantitatif
jumlah partisipasi dapat digolongkan memuaskan, tetapi dalam pelaksanaan
program miniproject diharapkan pelatihan ini dapat mencakup partisipasi seluruh
sekolah dasar yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kedaung
Kali Angke.
Dari hasil pretest yang dilakukan didapatkan tingkat pengetahuan rata-rata
para peserta didik sebelum dilaksanakan pelatihan sahabat sehat adalah 37,5%.
Setelah diberikan intervensi dengan memberikan materi dan workshop pelatihan
sahabat sehat kemudian diberikan post tes kembali, terdapat peningkatan
pengetahuan rata-rata peserta didik sebesar 79,17%. Hal ini menggambarkan
peningkatan sebanyak 41,67% dari tingkat pengetahuan awal siswa-siswi peserta
sahabat sehat.

38
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari pelaksanaan mini project dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan


sahabat sehat di sekolah dasar dalam wilayah kerja Kelurahan Kedaung Kali
Angke sudah memuaskan, tetapi masih banyak hal yang harus ditingkatkan.
Untuk itu diperlukan partisipasi aktif dari pihak sekolah untuk ikut dalam
melaksanakan program usaha kesehatan sekolah dengan melakukan pelatihan-
pelatihan kesehatan.
Berdasarkan presentase dari tingkat pengetahuan peserta sahabat sehat
didapatkan peningkatan dari tingkat pengetahuan peserta. Dengan intervensi
berupa pelatihan dengan media pemberian materi, pemutaran video dan workshop
didapatkan hasil yang memuaskan yang menambah tingkat pengetahuan peserta
secara signifikan relatif.

6.2 Saran
1. Mengadakan pelatihan sahabat sehat rutin setiap bulannya untuk lebih
meningkatkan pengetahuan para peserta
2. Dilakukan pertambahan dari jumlah tim sahabat sehat di tiap-tiap
sekolah agar lebih efisien dalam melakukan pertolongan kesehatan
3. Dilakukan penambahan materi dan workshop tindakan kesehatan bagi
para peserta sahabat sehat
4. Mengaktifkan dan membina usaha kesehatan sekolah di masing-masing
sekolah
5. Melakukan pengembangan dengan mempersiapkan tim sahabat sehat
menjadi dokter cilik dan menambah kompetensi dan jumlah peserta.
6. Melaksanakan mini project lanjutan untuk melengkapi kekurangan pada
mini project yang telah dilaksanakan
39
DAFTAR PUSTAKA

1. Notoadmodjo, S. Kesehatan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia.


Pendidikan Kesehatan Ilmu Perilaku. Available from:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=269783&val=7113&title=Ke
sehatan%20dan%20Pembangunan%20Sumber%20Daya%20Manusia
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pendidikan Kesehatan Menentukan
Kualitas Sumber Daya Manusia. Available from:
http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=1179
3. Suryanto. Pendidikan Kesehatan di Sekolah Dasar (SD) Perlu Diprioritaskan.
Universitas Negri Yogyakarta. 2012. Available from:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/6.%20Pendidikan%20Kesehatan%20di%20Sekola
h%20Dasar%20(%20SD%20)%20Perlu%20Di%20Prioritaskan%20(%20WUNY,%20Jan
uari%202012%20).pdf
4. Santrock,J W. 2004. Life Span Development, ninth edition. New York: Mc. Graw. Hill
Companies.
5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelatihan Dokter Kecil. 2011.
Available from: http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/handle/123456789/1702

40

Anda mungkin juga menyukai