Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSCUTANEUS ELECTRICAL

NERVE STIMULATION (TENS)


‘’Akut non-spesifik low back pain ( VAS 8,2 )’’

OLEH :
AULIA RESKI NUR
D3 FISIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


Tahun ajaran 2021/2022

A. Patologi Kasus
1. Definisi
Low back pain merupakan kondisi yang tidak nyaman disertai adanya keterbatasan aktifitas
dan nyeri apabila melakukan pergerakan atau mobilisasi. LBP yang lebih dari6 bulan
disebut kronik Nyeri punggung bawah miogenik berhubungan dengan stres/strain otot
punggung,tendon, ligament yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari
hari berlebihan.Nyeri barsifat tumpul, intensitas bervariasi seringkali menjadi kronik, dapat t
erlokalisir ataudapat meluas ke sekitar glutea. Nyeri ini tidak disertai dengan hipertensi,
parestesi,kelemahan atau defisit neorologis. Bila batuk atau bersin tidak menjalar ke tungkai.
Keluhan ini menempati urutan kedua untuk penyakit neurologis. Sayangnya pada
kebanyakan kasus ini nyeri punggung akan mereda dalam beberapa minggu setelah
melakukan terapi

2. Etiologi
Nyeri punggung dapat disebabkan oleh berbagai kelainan yang terjadi pada tulang
beaalakang otot,discus intervertebralis,sendi maupun struktur lain yang menyokong tulang
belakang
a.Ketegangan otot
Ketegangan otot dapat timbul disebabkan oleh sikap tegang yang konstan atau berulang-
ulang pada posisi yang sama sehingga akan memendekan otot-otot yang
akhirnyamenimbulkan nyeri. Nyeri juga dapat timbul karena regangan yang berlebihan
pada perlekatan otot terhadap tulang.
 b.Spasme / kejang ototSpasme / kejang otot
disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba dimana jaringan ototsebelumnya dalam kondisi
yang tegang / kaku / kurang pemanasan.Spasme otot inimemberi gejala yang khas, ialah
dengan adanya kontraksi otot akan disertai rasa nyeriyang hebat. Setiap gerakan akan
memperberat rasa nyeri sekaligus menambah kontraksi.Akan terjadi lingkaran suatu nyeri,
kejang atau spasme dan ketidak mampuan bergerak.
c.Defisiensi otot
Defisiensi otot dapat disebabkan oleh kurangnya latihan sebagai akibat dari tirah
baringyang lama maupun immobilisasi.
d.Otot yang hipersensitif
Otot yang hipersensitif akan menciptakan satu daerah kecil yang apabila dirangsangakan
menimbulkan rasa nyeri ke daerah tertentu. Daerah kecil tadi disebut sebagai noktah picu
(trigger point ). Dalam pemeriksaan klinik terhadap penderita nyeri punggung bawah
(NPB), tidak jarang dijumpai adanya noktah picu ini. Titik ini biladitekanakan
menimbulkan rasa nyeri bercampur rasa sedikit nyaman.

3. Patogenesis
Pada kondisi nyeri punggung bawah pada umumnya otot ekstensor lumbal lebihlemah
dibanding otot fleksor, sehingga tidak kuat mengangkat beban. Otot sendirisebenarnya tidak
jelas sebagai sumber nyeri, tetapi muscle spindles  jelas diinervasi sistemsaraf simpatis.
Dengan hiperaktifitas kronik,muscle spindles mengalami spasme sehinggamengalami nyeri
tekan. Perlengketan otot yang tidak sempurna akan melepaskan pancaranrangsangan saraf
berbahaya yang mengakibatkan nyeri sehingga menghambat aktivitas otot.

4. Tanda dan Gejala


Berikut tanda dan gejala low back pain
 Nyeri punggung yang dirasa seperti ditusuk atau tersetrum listrik
 Nyeri punggung dapat dirasakan hanya dipunggung saja atau meluas kebagian tubuh
lain
 Nyeri dirasakan pada posisi tertentu,seperti saat duduk atau berjalan,namun membaik
saat berdiri atau berbaring
 Nyeri punggung dapat disertai kedutan otot
Gejala penyakit punggung yang sering dirasakan adalah nyeri, kaku, deformitas, dannyeri serta
paraestesia atau rasa lemah pada tungkai. Gejala serangan pertama sangat penting. Dari awal
kejadian serangan perlu diperhatikan, yaitu apakah serangannya dimulaidengan tiba tiba,
mungkin setelah menggeliat, atau secara berangsur angsur tanpakejadian apapun. Dan yang
diperhatikan pula gejala yang ditimbulkan menetap atau kadang kadang berkurang. Selain itu
juga perlu memperhatikan sikap tubuh, dan gejala yang penting pula yaitu apakah adanya secret
uretra, retensi urine, dan inkontinensia

B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : https://drive.google.com/file/d/1ETQD82KUus9T6ElM4DVIboN0F8bx42Gl/view?
usp=drivesdk
2. Persiapan pasien:https://drive.google.com/file/d/1EoYyguzltP5BYzBV1FXqymmxxhugyL4S/view?
usp=drivesdk
3. Teknik Pelaksanaan :https://drive.google.com/file/d/1EU6txlPpC-unVxvFpCpeLQ2JKpVUZH_4/
view?usp=drivesdk

Kasus : akut non spesifik low back pain


Nilai VAS : 8,2 1. Posisi pad elektrode : bipolar series

2. Metode pemasangan pad elektrode : pad


diletakkan dalam posisi bipolar series dan
diletakkan pada area M. Lattisimus dorsi

https://drive.google.com/file/d/1EU6txlPpC- 3. Pemilihan dosis :


unVxvFpCpeLQ2JKpVUZH_4/view?usp=drivesdk a. Bentuk arus TENS : high frekuensi
TENS

b. Bentuk gelombang : symmetric

c. Frekuensi : 100 hz

d. Pulse Width : 80 μs

e. Frekuensi Burst: -

f. Intensitas arus : 40.0 mA ( sensorik )

g. Waktu : 30 menit

C. Evaluasi

Evaluasi
Alat Ukur
Sebelum Terapi Sesudah Terapi
VAS 8,2 7,3
VAS 8,2 7,2

Anda mungkin juga menyukai