Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSCUTANEUS ELECTRICAL

NERVE STIMULATION (TENS)

“Kronik Brachialgia akibat Spondylosis”

Disusun oleh:

IIN ADE SAPUTRA

PO.71.3.241.19.1.018

D.III FISIOTERAPI TK-2

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

TAHUN 2020
A. Patologi Kasus
1. Definisi
Spondyloarthrosis cervical merupakan suatu kondisi proses degenerasi
pada discus intervertebralis dan jaringan pengikat persendian antara ruas-ruas
tulang belakang. (Irfan, 2012)
Degenerasi menyebabkan diskus mulai menipis karena kemampuannya
menyerap air berkurang sehingga terjadi penurunan kandungan air dan matriks
dalam diskus menurun. Degenerasi yang terjadi pada diskus menyebabkan
fungsi diskus sebagai shock absorber menghilang kemudian akan timbul
osteofit yang menyebabkan penekanan pada radiks, medulla spinalis dan
ligamen yang pada akhirnya timbul nyeri dan menyebabkan penurunan
mobilitas. Degenerasi pada facet joint akan terjadinya penyempitan pada
foramen intervertebralis. Hal ini akan akan menyebabkan terjadinya
kompresi/penekanan pada isi foramen intervertebral ketika gerakan ekstensi,
lateral fleksi dan rotasi sehingga timbul nyeri.

2. Etiologi
Sindrom ini disebabkan karena adanya iritasi dari saraf sensorik diantara
sel-sel sensori kortikal dan di tempat dimana nyeri itu dirasakan.4  Brachialgia
dapat disebabkan karena kompresi saraf yang termasuk stenosis tulang
belakang, penyakit diskus degenerative, penonjolan atau prolapse disuks
intervertebralis, spurs tulang (osteofit), atau spondilosis.

3. Patogenesis
a. Nyeri leher
Gejala yang utama biasanya berupa nyeri pada bagian belakang
leher atau daerah sekitarnya (m. trapezius). Timbulnya nyeri terjadi secara
perlahan-lahan walaupun terkadang timbul mendadak. Terkadang rasa
nyeri menjalar ke bahu atau lengan atas dan juga bisa mengenai daerah
cervical atas yang menyebabkan nyeri oksipital.

b. Kaku leher (stiffness)


Kaku leher dimulai pada pagi hari dan makin bertambah dengan
adanya aktivitas. Gerakan leher menjadi terbatas dan terkadang disertai
dengan krepitasi dan nyeri.

4. Tanda dan Gejala


Pada umumnya kesemutan terjadi pada jari tangan. Disini lokalisasi itu
justru sangat penting, karena dari lokalisasinya dapat disimpulkan pada
tingkatan mana struktur saraf terangsang.

B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat :
https://drive.google.com/drive/folders/13cUuw6dkQ33LEVsdpF5JyunQ2anw
d8Ek?usp=sharing
2. Persiapan Pasien :
https://drive.google.com/drive/folders/13cUuw6dkQ33LEVsdpF5JyunQ2anw
d8Ek?usp=sharing
3. Teknik Pelaksanaan :

Kronik Brachialgia akibat 1. Posisi pada elektrode : elektrode I diletakkan di


Spondylosis posterior bahu kanan dan elektroda I nya lagi pada
anteriror bahu kanan dengan metode
Nilai VAS : 6,6
2. Metode pemasangan pada elektrode : ko-planar
mengunakan elektroda I channel
Link video 3. Pemilihan dosis :
a. Bentuk arus TENS : Burst TENS
https://drive.google.com/dri
b. Bentuk gelombang : asimetric biphasic
ve/folders/13cUuw6dkQ33
sinusoidal
LEVsdpF5JyunQ2anwd8E
c. Frekuensi : 100 Hz.
k?usp=sharing
d. Pulse Width : 300 μs
e. Frekuensi Burst : 5 bps
f. Intensitas arus : 23.0 mA
g. Waktu : 25 menit

C. Evaluasi

AlatUkur Evaluasi
Sebelum Terapi Sesudah Terapi
VAS 6,6 3.3

KASUS-KASUS FISIOTERAPI :

1. Akut Sprain Ankle (VAS 8,6)


2. Kronik Sprain Ankle (VAS 5,2)
3. Akut Sprain Ligamen Collateral Medial Knee (VAS 9,3)
4. Akut Strain Tendon Achilles (VAS 7,6)
5. Akut Strain Gastrocnemius (VAS 7,2)
6. Akut Strain Hamstring (VAS 7,4)
7. Akut Contusio Quadriceps Femoris (VAS 7,8)
8. Akut Sprain Ligamen Cruciatum Knee (VAS 8,6)
9. Y Kronik Osteoarthritis Knee Joint (VAS 6,7)
10. Kronik Piriformis Syndrome (VAS 6,3)
11. Kronik Muscle soreness gastrocnemius (VAS 5,6)
12. Kronik Syndrome Tractus Iliotibial band (VAS 5,4)
13. Kronik Syndrome Pes Anserine Knee (VAS 6,2)
14. Kronik Tennis Elbow (VAS 6,3)
15. Kronik Shoulder Pain (VAS 6,4)
16. Kronik Tendinitis Bicipitalis (VAS 5,7)
17. Kronik Cervical Syndrome (VAS 6,7)
18. Kronik Spondylosis Lumbal (VAS 6,4)
19. Kronik Spondylosis Cervical (VAS 6,2)
20. Akut Non-spesific Low Back Pain (VAS 8,2)
21. Akut sprain wrist (VAS 8,5)
22. Kronik lesi meniskus knee (VAS 5,4)
23. Kronik Frozen Shoulder (VAS 5,8)
24. Kronik Ischialgia akibat HNP L4-L5 (VAS 7,8)
25. Kronik Brachialgia akibat Spondylosis/HNP C5-C6 (VAS 6,6)
26. Kronik myofascial pain upper trapezius (VAS 5,8)
27. Kronik myofascial pain rhomboid major et minor (VAS 5,4)
28. Akut tendinitis rotator cuff (VAS 7,2)
29. Kronik tendinitis rotator cuff (VAS 6,4)
30. Kronik myofascial pain gluteus medius et minimus (VAS 6,2)

Anda mungkin juga menyukai