OLEH
ADINDANISSA AZZAHRA
II A/D.IV FISIOTERAPI
PO714241181001
A. Patologi Kasus
1. Definisi
Sprain ankle adalah kondisi terjadinya penguluran dan kerobekan pada ligamentum
lateral compleks. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya inversi dan plantar fleksi yang tiba-tiba
saat kaki tidak menumpu sempurna pada lantai/ tanah, dimana umumnya terjad pada
permukaan lantai/ tanah yang tidak rata.
2. Etiologi
Penyebab sprain meliputi :
Tekanan ekternal berlebih : pemuntiran mendadak dengan tenaga yang lebih kuat
daripada kekuatan ligamen dengan menimbulkan gerakan sendi di luar kisaran gerak (RPS)
normal seperti terglincir saat berlari atau melompat sehingga terjadi sprain.
FAKTOR RESIKO
Kelemahan otot, terutama otot-otot di sekitar sendi pergelangan kaki(muscle
weakness), lemah atau longgarnya ligamen-ligamen yang berada pada sendi ankle, sering
diakibatkan karena cedera ankle yang berulang,Fleksibilitas yang buruk, Kurang melakukan
pemanasan dan peregangan saat sebelum berolahraga,Keseimbangan yang buruk, Permukaan
lapangan olahraga yang tidak rata Sepatu atau alas kaki yang tidak tepat.
3. Patogenesis
Adanya tekanan eksternal yang berlebih menyebabkan suatu masalah yang disebut
dengan sprain yang terutama terjadi pada ligamen. Ligamen akan mengalami kerusakan
serabut dari rusaknya serabut yang ringan maupun total ligamen akan mengalami robek dan
ligamen yang robek akan kehilangan kemampuan stabilitasnya. Hal tersebut akan membuat
pembuluh darah akan terputus dan terjadilah edema; sendi mengalami nyeri dan gerakan sendi
terasa sangat nyeri. Derajat disabilitas dan nyeri terus meningkat selama 2 sampai 3 jam
setelah cedera akibat membengkaan dan pendarahan yang terjadi maka menimbulkan masalah
yang disebut dengan sprain.
2. Persiapan Pasien :
a. Posisikan pasien pada posisi tengkurap dan usahakan dalam keadaan senyaman dan
serileks mungkin.
b. Kemudian ambil obat salep pijat dan gel lalu oleskan pada sekitar ligamentum lateral
complex lebih tepatnya (pada lig. Calcaneofibularis, lig. Talofibularis Anterior, dan lig.
Talofibularis Posterior) dan letakkan alat US di atas campuran obat salep dan gel tersebut
tanpa bergerak.
c. Sebelum memulai intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek
yang dapat ditimbulkan dari US.
3. Teknik Pelaksanaan :
Kasus : Akut Sprain Ankle.
Nilai VAS : 8,6
3. Pemilihan dosis :
C. Evaluasi
Modalitas fisioterapi berupa Ultra Sound (US) dengan metode Ponophoresis
memberikan efek dominan terhadap penurunan nyeri yang dimana pada awal pasien mersakan
sangat nyeri pada waktu 2 minggu lalu, sehingga setelah menggunakan US nilai VAS pada
pasien mulai turun sedikit demi sedikit.
KASUS-KASUS FISIOTERAPI :
Catatan :
Pilih dua kasus di atas, kemudian kasus yang dipilih dikerjakan sesuai format laporan di atas.