OLEH:
PO714241181030
JURUSAN FISIOTERAPI
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak dan sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak dan sumber
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Ilmu, Kebenaran dan
Penarikan Kesimpulan bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Judul..................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pragmatisme........................................................................3
B. Sejarah Pragmatisme.............................................................................4
C. Tokoh Aliran Pragmatisme...................................................................5
D. Pendapat Tokoh-tokoh Aliran Pragmatisme.........................................6
A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa pengetahuan dalam pengertian luas berarti
semua kehadiran internasional objek dalam subjek namun dalam arti sempit dan
berbeda dengan imajinasi pada pemikiran belaka, pengetahuan hanya berarti putusan
yang benr dan pasti (kebenarannya, kepastian). Ai sini subjek dasar akan hubungan
objek dengan eksistensi. Pada umumnya, adalah tepat kalau mengatakan pengetahuan
hanya merupakan pengalaman “dasar”. Karena sangat sulit melihat bagaimana
persisnya suatu pribadi dapat sadar akan suatu eksisten tanpa kehadiran eksiste itu di
dalam dirinya. Orang pragmatis, terutama John Dewey tidak memebedakan
pengetahuan dengan kebenaran . jadi pengetahuan itu harus benar, kalau tidak benar
adalah kontradiksi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pragmatisme
B. Sejarah Pragmatisme
Pragmatisme tak dapat dilepaskan dari keberadaan dan perkembangan ide-ide
sebelumnya di Eropa, sebagaimana tak bisa diingkari pula adanya pengaruh dan
imbas baliknya terhadap ide-ide yang dikembangkan lebih lanjut di Eropa. William
James mengatakan bahwa Pragmatisme yang diajarkannya, merupakan “nama baru
bagi sejumlah cara berpikir lama”. Dan dia sendiri pun menganggap pemikirannya
sebagai kelanjutan dari Empirisme Inggris, seperti yang dirintis oleh Francis Bacon
(1561-1626), yang kemudian dikembangkan oleh Thomas Hobbes (1558-1679) dan
John Locke (1632-1704). Pragmatisme, di samping itu, telah mempengaruhi filsafat
Eropa dalam berbagai bentuknya, baik filsafat Eksistensialisme maupun Neorealisme
dan Neopositivisme.
2. William James
3. John Dewey
Menurut Dewey, kita ini hidup dalam dunia yang belum selesai
penciptaannya. Sikap Dewey dapat dipahami dengan sebaik-baiknya dengan
meneliti tiga aspek dari yang kita namakan instrumentalisme. Pertama, kata
“temporalisme” yang berarti bahwa ada gerak dan kemajuan nyata dalam
waktu. Kedua, kata futurisme, mendorong kita untuk melihat hari esok dan
tidak pada hari kemarin. Ketiga, milionarisme, berarti bahwa dunia dapat
diubah lebih baik dengan tenaga kita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. William James
3. John Dewey
B. Saran
https://www.academia.edu/9688299/ALIRAN_FILSAFAT_PRAGMATISME
http://www.fadliyanur.com/2008/05/aliran-pragmatisme.html
https://www.academia.edu/5672820/PRAGMATISME
https://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Sanders_Peirce
https://id.wikipedia.org/wiki/William_James
https://id.wikipedia.org/wiki/John_Dewey