Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FILSAFAT

Disusun untuk memenuhi tugas UTS


Filsafat Umum
Dosen pengampu:
Mahcnunah Ani Zulfah,S.pd.I,M.pd.I

Disusun oleh:
Zulfa Nanda Hariani (2301013032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS KH.A WAHAB HASBULLAH JOMBANG
2023
2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang Puji syukur
kami panjatkan kehadirat-Nya karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah Nya
kepada kami, sehingga kami dapat membuat makalah tentang “Filsafat Umum” .
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Machnunah Ani Zulfah, S.Pd.I, M.Pd.I selaku
Dosen mata kuliah Filsafat yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.sehingga
kami bisa memahami lebih banyak tentang Filsafat Umum.
Saya sebagai penyusun makalah ini menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangannya. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran untuk memperbaiki
makalah yang kami buat . saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dalam menyusun makalah ini, dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun . Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami dan yang
membacanya .

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jombang 8 November2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB l.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................1
BAB ll........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
1. Definisi metode berfikir filsafat.......................................................................................2
2. Pengertian Radikal dalam Filsafat.................................................................................2
BAB lll.......................................................................................................................................5
PENUTUP.................................................................................................................................5
A. KESIMPULAN................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6

ii
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita ketahui dan apa yang belum
kita ketahui. Pengetahuan diperoleh dari rasa ingin tahu, kepastian dimulaidengan rasa
ragu-ragu dan filsafat dimulai dari kedua-duanya.
Befilsafat adalah merenung, orang berfilsafat diibaratkan seperti seseorang dimalam
hari yang cerah memandang ke langit melihat bintang-bintang yang bertaburandan
merenungkan hakekat dirinya dalam lingkungan alam semesta.
Seorang yang picik akan merasa sudah memiliki ilmu yang sangat tinggi dan
memandang oang lain lebih rendah, atau meremehkan pengetahuan orang lain, bahkan
meremehkan moral, agama, dan estetika. Orang yang berfilsafat seolah-olah memandang
langit sembari merenungkan bahwa betapa kecil dirinya dibandingkanseisi alam semesta,
bahwa betapa diatas langit masih ada langit, dan akhirnya dia menyadari kekerdilan dan
kebodohannya. Seperti Socrates yang berkata ”Ternyata Saya tak tahu apa-apa”. Maka dari
itu kita perlu mengetahui metode apa yang digunakan untuk berfilsafat. Didalam makalah
ini akan membahas tentang metode berfilsafat, berfikir radikal dalam filsafat.

B. Rumusan Masalah
1.Definisi metode berfikir filsafat?
2.Apa pengertian Radikal dalam filsafat?

C. Tujuan
1.Untuk mengetahui metode berfikir filsafat.
2.Untuk mengetahui pengertian Radikal dalam filsafat.

1
BAB ll

PEMBAHASAN

1. Definisi metode berfikir filsafat


Metode berasal dari kata Yunani, methodos yang berarti apa yang ada di sebalik jalan
atau cara. Kata methodos dari akar kata meta (di sebalik) dan hodos (jalan). Dalam
konteks keilmuan, metode berarti cara atau prosedur atau jalan yang ditempuh dalam
rangka mencapai kebenaran. Langkah-langkah itu harus dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah di hadapan akal budi: runtut, logis-rasional, dan konsisten. Dengan metode
dimaksudkan agar langkah-langkah pencarian kebenaran ilmiah dapat dilaksanakan secara
tertib dan terarah, sehingga dapat dicapai hasil optimal1
Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak.Walaupun tidak bisa
dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusial ebih dari sekedar kerja organ tubuh
yang disebut otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga
melibatkan perasaan dan kehendak manusia. 2Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan
diri pada obyek tertentu, menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam pikiran
kemudian mempunyai wawasan tentang obyek tersebut.
Filsafat berasal dari kata Philos dan Sophia yang berarti mencintai kebijakan sebagai
suatu ilmu memang berbeda dari ilmu-ilmu lain. Perbedaannya antara lain mengenai
obyeknya, baik material maupun formal. Obyek materialnya adalah seluruh kenyataan
baik yang diinderai maupun yang bisa dimengerti. Ilmu pengetahuan-ilmu pengetahuan
lainnya juga membahas realitas, tetapi hanya sebagaian saja, satu bidang tertentu. Obyek
formalnya yaitu sorotan terhadap obyek material sampai mendalam. Kalau mengambil
terminology Scolastic, filsafat dirumuskan sebagai Scientia per ultimas causas atau
pengetahuan melalui sebab-sebab terakhir. Karena itu jalan untuk mencapai kesana
memang khusus dan itulah yang disebut sebagai metode filsafat.3

2. Pengertian Radikal dalam Filsafat


Berfikir Kefilsafatan merupakan hal yang lazim dilakukan oleh semua orang, tidak
hanya dari kalangan tertentu saja, tapi semua kalangan masyarakat. Tapi tidak semua dari
mereka yang berfikir filsafat dalam kehidupan sehari-harinya. Berfikir filsafat sangatlah

1
Philip Febrian, “Metode-metode filsafat. http://archepark.wordpress.com. 08/03/2014.(1)
2
Ismienar,swesty dkk.2009(http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/thinking.pdf)
3
Sutardjo A. Wiramihardja,2006, pengantar filsafat.PT.Refika Aditama.Bandung.hlm 9.

2
penting untuk semua orang dalam rangka menjalani aktivitas sehari-hari,atau untuk
mencari solusi bagi sebuah permasalahan. Jika ditelaah secara mendalam, begitu banyak
manfaat, serta pertanyaan-pertanyaan yang mungkin orang lain tidak pernah memikirkan
jawabannya. Karena filsafat merupakan induk dari semua ilmu.Berfilsafat itu berarti
berpikir, tapi berpikir itu tidak berarti berfilsafat. Hal ini disebabkan oleh berfilsafat berarti
berpikir artinya dengan bermakna dalam arti berpikir itu ada manfaat, makna, dan
tujuannya, sehingga mudah untuk direalisasikan dari berpikir itu karena sudah ada acuan
dan tujuan yang pasti/sudah ada planning dan contohnya, dan yang paling utama hasil dari
berpikir itu bermanfaat bagi orang banyak, tapi berpikir tidak berarti berfilsafat, karena isi
dari berpikir itu belum tentu bermakna atau mempunyai tujuan yang jelas atau mungkin
hanya khayalan saja.4berikut adalah berfikir radikal dalam filsafat:

Radikal (radix = akar). Artinya, ciri berpikir filsafat yang ingin menggali dan
menyelami kenyataan atau ide sampai keakar-akarnya, untuk menemukan dan mengangkat
dasar-dasar pemikirannya secara utuh ke permukaan. Melalui cara pemikiran yang
demikian itu, diperoleh suatu hasil berpikir yang mendasar dan mendalam, serta sebuah
pertanggung jawaban yang memadai di dalam membangun pemikiran filsafat dan pikiran
keilmuan itu sendiri. Ciri pemikiran dimaksud,mengisyaratkan bahwa orang tidak perlu
terburu-buru mengambil kesimpulan pemikiran sebelum menemukan hakikat
kebenarannya secara fundamental, dan dengan demikian, ia tidak muda terjebak ke dalam
pemikiran yang sesat dan keliru atau kejahatan. Berpikir radikal menunjukkan bahwa
filsafat sebagai sebuah proses dan hasil pemikiran,selalu berusaha melatakkan dasar dan
strategi bagi pemikiran itu sendiri sehingga bertahan menghadapi ujian kritis atau
tantangan (ujian) zaman dengan berbagai arus pemikiran baru apa pun.5

Radikal artinya berpikir sampai ke akar persoalan. Hal itu bisa dilakukan dengan cara
bertanya terus-menerus hingga mendapat suatu jawaban yang lebih hakiki. Juga,
menghubungkan satu konsep atau gagasan dengan yang lainnya, menanyakan “mengapa?”
dan mencari jawaban yang lebih baik di banding dengan jawaban yang sudah tersedia pada
pandangan pertama. Filsafat sebagai bentuk perenungan mengupayakan suatu kejelasan,
keruntutan, dan keadaan memadainya pengetahuan agar kita dapat memperoleh
pemahaman yang menyeluruh (holistis) dan komprehensif. Sejumlah tindakan dan
lontaran pengetahuan, wacana, ucapan, dan tulisan pasti berangkat dari akar pemahaman

4
Buku Filsafat umum hal 3,4
5
Abidin, Z. (2012).Pengantar Filsafat Barat . Jakarta: Raja Grafindo

3
terhadap kehidupan cara mendasar di sadari atau tidak. Pandangan itu bisa di ungkap
sampai ke akarnya jika kita mampu membongkar sejumlah asumsi-asumsi sampai
menemukan apa landasan filsafatnya.6

6
Nurani Soyomukti, Pengantar Filsafat Umum, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) hal. 103.

4
BAB lll

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam pembahasan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa metode filsafat berfikir
radikal menonjolkan pendekatan analitis yang mendalam terhadap konsep-konsep
mendasar. Filsuf yang menerapkan metode ini cenderung melakukan eksplorasi
mendalam, merinci argumen, dan menggali implikasi secara menyeluruh,mencari
pemahaman yang lebih dalam melalui refleksi kritis. Membantu dalam memahami dan
merumuskan landasan filosofis yang lebih kokoh. Dengan demikian, metode berfikir
filsafat radikal memberikan kontribusi penting dalam membentuk dan mengembangkan
pemikiran filosofis yang lebih kompleks dan mendalam.

5
DAFTAR PUSTAKA

Philip Febrian, “Metode-metode filsafat. http://archepark.wordpress.com. 08/03/2014.(1)


Ismienar,swesty dkk.2009(http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/thinking.pdf)
Sutardjo A. Wiramihardj, “Pengantar Filsafat” (Bandung: PT.Refika Aditama 2006) hlm 9.
(2)
Buku Filsafat umum hal 3,4
Abidin, Z. (2012). Pengantar Filsafat Barat . Jakarta: Raja Grafindo
Nurani Soyomukti, Pengantar Filsafat Umum, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) hal. 103.

Anda mungkin juga menyukai