Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

DOSEN PENGAMPUH : Prof. Dr. M. Baharuddin, M. Hum

JURUSAN/KELAS : PPI/D

NAMA KELOMPOK :

1. JULIZAR MARFIANUS 1831040231

2. DITRI ANGGODO RIFAPUTRA 1831040223

3. TRIADI WAHYU LAKSAN J. 18310040241

4. ROHIMANSYAH 1831040192

5. M. AZIZ YUDHA 1831040242

6 SANDI

FAKULTAS USHULUDDIN
JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021
1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah filsafat ilmu dengan judul “Pengertian
Filsafat & Pengertian Filsafat Ilmu”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengampu matakuliah filsafat ilmu yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandar Lampung , 1 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB 1 ........................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 4

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 4

C. TUJUAN ......................................................................................................................... 4

BAB II........................................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5

A. PENGERTIAN FILSAFAT & DEFINISI FILSAFAT .................................................. 5

B. PENGERTIAN & DEFINISI FILSAFAT ILMU ........................................................... 6

BAB III ...................................................................................................................................... 8

PENUTUP.................................................................................................................................. 9

A. KESIMPULAN ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu,
dan berfilsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang
telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak
semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang tak terbatas ini. Demikian juga
berfilsafat berarti mengkoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh
sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau.

Ilmu merupakan pengetahuan yang kita gumuli sejak kita lahir sampai kita meninggal.
Seorang yang berfilsafat berarti berendah hati mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah
diketahuinya, mengakui kelemahan dan sempitnya ilmu yang dimilikinya. Dia diumpamakan
seorang yang berpijak dibumi sedang menengadah kelangit yang penuh bintang. Dia ingin
mengetahui hakikat dirinya dalam kesemestaan galaksi. Atau seorang yang berada dipuncak
gunung memandang lembah dan jurang dibawahnya. Dia ingin menyimak kehadirannya
dengan kesemestaan yang ditatapnya.

Imam Ghozali mengemukakan, “Sesungguhnya sesorang tidak akan mengetahui


sesuatu hal tanpa menggunkan filsafat dan tidak akan menguatkan pada ilmunya”. Jadi
alangkah sayangnya jika orang tidak mempelajari ilmu filsafat.

Dengan belajar filsafat, Anda akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang
mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apa pun profesi Anda, kemampuan-
kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, Anda juga akan memiliki
pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun sejarah manusia

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dan definisi filsafat?

2. apa pengertian dan definisi filsafat ilmu?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui Apa pengertian dan definisi filsafat

2. Untuk mengetahui Apa pengertian dan definisi filsafat ilmu

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT & DEFINISI FILSAFAT

a) Pengertian Filsafat dapat ditinjau dari empat (4) segi, yaitu :

1. Segi bahasa/istilah

Dari segi tata bahasa atau arti katanya, kata “filsafat” dalam bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Arab “Falsafah” yang berasal dari bahasa Yunani, philo sophia. Philo berarti
cinta, sophia berarti kebijaksanaan atau hikmah (wisdom) Kata sophia tidak hanya berarti
kebijaksanaan atau kearifan saja melainkan meliputi pula kebenaran pertama, pengetahuan
luas, pertimbangan sehat sampai kepandaian pengrajin bahkan kepiwaian dalam
menyelesaikan masalah-masalah praktis Diharapkan, orang yang belajar filsafat dapat
menjadi orang yang bijaksana, arif, dan dapat menyelesaikan masalah-masalah praktis.

2. Segi Praktis

Dari segi ini, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat berarti berfikir.
Setiap orang pasti berfikir. Jadi setiap orang pasti berfilsafat. Yang dimaksud berfilsafat
tentunya tidak hanya sekedar berpikir, namun harus memiliki kriteria

➢ orang yang arif.

➢ orang yang berilmu.

➢ orang yang berjiwa tenang.

➢ pemikir.

➢ Sebagai pecinta dari pandangan terhadap kebenaran.

3. Segi Umum

Dari segi umum, filsafat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat
segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Filsafat mencari apa hakekat atau sari atau
inti dari segala sesuatu yang ada

4. Segi Khusus.

Dari segi khusus, pengertian filsafat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya
adalah waktu, keadaan, dan orangnya. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan filsafat itu
sendiri sehingga timbullah berbagai pandangan atau pendapat atau aliran yang mempunyai
5
kekhususannya masing-masing. Aliran-aliran tersebut di antaranya adalah: rationalisme
yang menekankan pada akal, materialisme yang menekankan pada materi, idealisme yang
mengagungkan pada idea dan lain-lain.

b) Definisi Filsafat

Sebagaimana kita ketahui begitu luasnya pembahasan filsafat sehingga sudah


sewajarnya kalau banyak di antara para ahli filsafat memberikan definisi berbeda
tekanannya. Berikut ini disampaikan beberapa definisi filsafat dari sebagian filsuf

1. Plato (427-348 SM)

Filsuf Yunani yang termashur, murid Socrates dan guru Aristoteles ini mendefiniskan
filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.

2. Aristoteles (382-322 SM)

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran mengenai ilmu-ilmu


metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Menurut dia ilmu filsafat
itu adalah ilmu mencari kebenaran segala yang ada yang menunjukkan ada yang
mengadakan sebagai penggerak pertama.

3. Al-Farabi (870-950)

Filsuf terbesar sebelum Ibnu Sina mendefinisikan filsafat adalah ilmu pengetahuan
tentang alam yang maujud dan bagaimana hakekat yang sebenarnya.

4. Rene Descartes (1590-1650)

seorang tokoh utama Renaissance, men-definisikan filsafat adalah kumpulan segala


pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.

5. Kant (1724-1804),

filsuf yang sering disebut raksasa pikir Barat mendefinisikan filsafat adalah ilmu pokok
dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan,yaitu:

➢ Metafisika, menjawab apa yang dapat kita ketahui.

➢ Etika, menjawab apa yang boleh kita kerjakan.

➢ Agama, menjawab sampai dimana harapan kita

➢ Antropologi, menjawab apa yang dinamakan manusia.

B. PENGERTIAN & DEFINISI FILSAFAT ILMU

6
Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang terpisah tetapi saling terkait. Filsafat sebagai
proses berfikir yang sistematis dan radikal mempunyai obyek material dan obyek formal.
Obyek materinya adalah segala yang ada baik yang tampak (dunia empirik) maupun yang
tidak tampak (alam metafisik). Sementara Ilmu juga memiliki dua obyek yaitu obyek
material dan obyek formal. Obyek materialnya adalah alam nyata misalnya tubuh manusia
untuk ilmu kedokteran, planet untuk ilmu astronomi dan lain sebagainya. Sedangkan obyek
formalnya adalah metoda untuk memahami obyek material misalnya pendekatan induktif
dan deduktif.

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran yang reflektif terhadap persoalan-persoalan


mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala
segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu telaah kritis terhadap metode
yang digunakan oleh ilmu tertentu terhadap lambang-lambang dan struktur penalaran
tentang sistem lambang yang digunakan. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan
mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana dan postulat mengenai ilmu. Filsafat ilmu
merupakan studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang
ditunjukkan untuk menetapkan batas yang ditentukan.

Filsafat ilmu dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Filsafat ilmu dalam arti luas, yaitu menampung permasalahan yang menyangkut
berbagai hubungan luar dari kegiatan ilmiah.

2. Filsafat ilmu dalam arti sempit yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan
dengan hubungan hubungan ke dalam yang terdapat dalam ilmu yaitu pengetahuan
ilmiah dan cara-cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah.

Definisi Filsafat Ilmu

1. Robert Ackermann mengatakan bahwa filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah
tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan
terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka
ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat
ilmu demikian bukan suatu cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.

2. Peter Caws mengatakan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang
mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh
pengalaman manusia.

3. Lewis White Beck mengatakan bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai
metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya
usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.

4. John Macmurray mengatakan bahwa filsafat ilmu terutama bersangkutan dengan


pemeriksaan kritis terhadap pandangan-pandangan umum, prasangka-prasangka

7
alamiah yang terkandung dalam asumsi-asumsi ilmu atau yang berasal dari keasyikan
dengan ilmu.

5. Stephen R.Toulmin mengatakan bahwa filsafat ilmu partama-tama mencoba


menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-
prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode-metode penggantian dan
perhitungan, praanggapan praanggaan metafisis, dan selanjutnya menilai landasan-
landasan bagi kesalahannya dari sudu-sudut tinjauan logika formal, metodologis praktis,
dan metafisika.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu adalah sebuah penilaian
terhadap segala pandangan yang berdasarkan pada proses pemikiran ilmiah

BAB III

8
PENUTUP

A. KESIMPULAN

secara umum filsafat adalah ilmu yang membahas segala fenomena yang ada
dalam kehidupan serta pemikiran manusia secara skeptis dan bersifat kritis. Dengan
menggunakan pengetahuan luas, pertimbangan sehat sampai kepandaian pengrajin
bahkan kepiwaian dalam menyelesaikan masalah-masalah praktis Diharapkan, orang
yang belajar filsafat dapat menjadi orang yang bijaksana, arif, dan dapat menyelesaikan
masalah-masalah praktis.

Sedangkan filsafat ilmu adalah bagian epistemologi yang merupakan filsafat


pengetahuan. Namun, pengkajian filsafat ilmu lebih terpusat kepada pengetahuan yang
bersifat ilmiah, dan hakikat ilmu itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

9
Waris. 2014 . PENGANTAR FILSAFAT. Ponorogo. Stain Po PRESS

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/pengertian-filsafat-ilmu/

http://anwar-ramli.blogspot.com/2017/07/definisi-filsafat-ilmu-menurut-para-
ahli.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai