DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
2021/2022
KATA PENGHANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat iman dan
kesehatan, sehingga penulis diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Negara Islam Menurut Pandangan Para Ulama”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah
yaitu Isu-isu Politik Kontemporer. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulis selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, penulis meminta kesediaan pembaca untuk
memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah ini, untuk
kemudian penulis akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
Islam secara historis, hubungan agama dengan negara dalam sistem politik
menunjukkan fakta yang sangat beragam. Banyak para ulama - ulama tradisonal yang
beragumentasi bahwa Islam merupakan sistem kepercayaan dimana agama memiliki
hubungan erat dengan politik. Islam memberikan pandangan dunia dan makna hidup bagi
manusia termasuk bidang politik. Dari sudut pandang ini maka pada dasarnya di dalam
Islam tidak ada pemisahan antara agama (din) dan politik atau negara (dawlah).
Argumentasi ini dikaitkan dalam posisi Nabi Muhammad SAW., ketika di Madinah
membangun sebuah sistem pemerintahan dalam sebuah negara kota (city state),
sedangkan kepemimpinan kepala pemerintahan, kepala negara serta kepala agama Nabi
Muhammad SAW yang memegang kendali itu.
Asumsi ini, melahirkan tafsir kewajiban bagi umat Islam untuk mendirikan negara
Islam. Ironisnya, negara Islam diteorisasikan sebagai negara Tuhan atau kerajaan Tuhan
di muka bumi yang komponen-komponennya adalah umat Islam, hukum Islam (Syari’at)
dan Khalifah sebagai bayangan Tuhan di muka bumi, sebagaimana yang pernah
dirumuskan oleh Rashid Ridha, Sayyid Quthb, Al-Maududi dan Hasan Al-Banna. Model
negara yang demikian pada akhirnya membuat hampir tidak ada tempat bagi rakyat untuk
menentukan preferensi politik secara bebas atau menegakkan kedaulatan mereka.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Isu-isu
Politik Kontemporer, juga agar mahasiswa mengetahui bagaimana sejarah pandangan
para ulama tentang Negara Islam. Serta mempelajari bagaimana perkembangan Negara
Islam itu sendiri.
C. Rumusan Masalah