Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ibnu Kesuma Paksi

Npm : 1831040204

Prodi : Pemikiran Politik Islam

Semester : 6 (D)

Matkul : Isu – Isu politik kontemporer

Dosen pengampuh : Hindiana Sava Husada


Sejarah Adanya Negara Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat mundur.
Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan pengikut
agama Kristen dan Yahudi.Mekah ketika itu merupakan tempat suci bagi bangsa Arab. karena di
tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Sumur Zamzam dan
yang paling penting adalah Kak’hbah Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah pada Tahun
Gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 21 April (570 atau 571 Masehi).
Nabi Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib
meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia
ketika ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya
meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad kemudiannya
menikah dengan Siti Khadijah ketika ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala
kambing.
Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim.pada usia 35 tahun, kota mekkah dilanda
banjir, Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki
masalah sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga
mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan
menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk Mekah.
Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia
mengajarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal
sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan
selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah, setelah turun wahyu al-quran surat
al hijr ayat 94.
Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini
dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.
Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad dengan hasil yang baik
walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih
kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad wafat, seluruh Jazirah
Arab di bawah penguasaan Islam.
.Brunei

Sejarah Terbentuknya Negara Brunei

Negara brunei zaman dahulu disebut Kerajaan Borneo kemudian berubah nama menjadi
brunei. Ada juga yang berpendapat brunei bdrasal dari kata baru nah yang dalam sejarah
dikatakan bahwa pada awalnya ada rombongan klan atau suku sakai yang di pimpin Pateh
Berbai pergi kesungai brunei mencari tempat untuk mendirikan negeri baru. Setelah
mendapatkan kawasan tersebut yang memiliki kedudukan yang sangat trategis yaitu diapit
oleh bukit, air, mudah untuk kenali serta untuk transportasi dan kaya ikan sebagai sumber
pangan yang banyak disungai, maka mereka pun mengucapkan perkataan baru nah yang
berarti tempat itu sangat baik, berkenan dan sesuai dihati mereka untuk mendirikan negri
seperti yang mereka inginkan.Kerajaan brunei telah ada setidaknya sejak abad ke-7 atau
ke-8 M. Kerajaan ini kemudian ditaklukan oleh sriwijaya pada awal abad ke-9 dan
kemudian dijajah lagi oleh Majapahit. Setelah Majapahit runtuh, Brunei berdiri sendiri, dan
bahkan Kerajaan Brunei mencapai masa kejayaannya dari abad ke-15 sampai abad ke-17.
Kekuasaanya mencapai seluruh pulau Kalimantan dan kepulauan Filipina.

Sejarah Awal Masuk dan Berkembangnya Islam di Brunei

Sejak tahun 977 Kerajaan Borneo (Brunei) telah mengutus P'u Ali ke Istana Cina. P'u Ali
yang dimaksud adalah pedagang Muslim yang nama sebenarnya adalah Abu 'Ali. Pada
tahun yang sama, diutus lagi tiga duta ke Istana Sung, salah seorang di antaranya bernama
Abu 'Abdullah. Dari segi namanya saja, sudah jelas bahwa kedua orang yang diutus tadi
adalah orang Islam. Namun tidak ditemukan data lebih lanjut tentang asal usul utusan
tersebut, apakah dia orang pribumi Melayu asli sekaligus pendakwah Islam, atau pedagang
Muslim dari luar (Hadramaut atau Yaman) dan tinggal di Brunei kemudian diutus ke China
untuk misi perdagangan. Sebab, sebagaimana yang telah disinggung, Kerajaan Brunei pada
awalnya adalah pusat perdagangan orang-orang China.
sekitar abad ke-7 pedagang Arab dan sekaligus sebagai pendakwah penyebar Islam telah
datang ke Brunei. Kedatangan Islam di Brunei, melegatimasikan bagi rakyat Brunei untuk
menikmati Islam yang tersusun dari adat dan terhindar dari akidah tauhid.Maksudnya, adat
dan atau tradisi yang telah menjadi anutan masyarakat tetap dijalankan selama dapat
memperkaya khazanah keislaman. Karena itu, sampai sekarang secara jelas terlihat
pengamalan ajaran Islam di sana beralkulturasi dengan adat, misalnya dalam acara pesta
dilaksanakan berdasarkan syariat Islam, tanpa mengabaikan tradisi setempat.
Brunei mengalami perkembangan yang cukup signifikan di antara negara-negara Muslim
lainnya adalah bahwa selama tahun 1991, bangsa Brunei telah menyelenggarakan dan
berpartisipasi dalam berbagai forum Islam regional dan internasional. Misalnya, pada Juni
1991 Brunei menjadi tuan rumah bagi Pertemuan Komite Eksekutif Dewan Dakwah Islam
Asia Tenggara, dan Pasifik (Regional Islamic Council of Southheast Asia and Pasific atau
RISEAP). Pada Oktober 1991.
.Indonesia

Sejarah Berdirinya Negara Islam Indonesia

Negara Islam Indonesia yang kemunculannya oleh berbagai pihak dituding sebagai
akibat dari merasa sakit hatinya kalangan Islam, dan bersifat spontanitas, lahir pada saat
terjadi vacuum of power di Republik Indonesia. Sejak tahun 1926, telah berkumpul para
ulama di Arab dari berbagai belahan dunia, termasuk Haji Oemar Said Tjokroaminoto,
guna membahas rekonstruksi khilafah Islam yang runtuh pada tahun 1924.
Sayangnya, musyawarah para ulama tersebut tidak membuahkan hasil dan tidak ada
tindak lanjutnya. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang merupakan orang
kepercayaan Tjokroaminto kemudian berinisiatiaf menindaklanjuti usaha rekonstruksi
khilafah Islam dengan menyusun brosur sikap hijrah berdasarkan keputusan kongres
Partai Syarekat Islam Indonesia 1936. Kemudian pada 24 April 1940, Kartosoewiryo
bersama para ulama mendirikan di Malangbong Institut uffah yang merupakan suatu
laboratorium pendidikan tempat mendidik kader-kader mujahid seperti di zaman Nabi
Muhammad saw. uffah yang didirikan telah melahirkan pembelapembela Islam dengan
ilmu Islam yang sempurna dan keimanan yang teguh. Hingga pada tanggal 10 Februari
1948, diadakan sebuah konferensi di Cisayong yang menghasilkan keputusan membentuk
Majelis Islam dan mengangkat Kartosoewirjo sebagai Panglima Tinggi Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Pada tanggal 7 Agustus 1945 Kartosoewiryo
secara resmi memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) yang dalam
sejarah awal berdirinya dikenal dengan nama Darul Islam (DI) dengan pasukan pejuang
yang dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII). berhadapan secara langsung sehingga
terjadi kontak senjata dengan DI/TII dibawah pimpinan Kartosoewirjo. Namun kemudian
Kartosoewirjo ditangkap pada 4 Juni 1962 di tempat persembunyiannya di Gunung
Sangkar dan Gunung Geber dalam keadaan sakit yang cukup serius. Beliau kemudian
ditandu oleh tentara Republik Indonesia karena sudah tidak mampu berjalan, yang saat
itu beliau berusia 59 tahun. Kemudian atas keputusan majelis hakim pada saat itu
dinyatakan bersalah dengan tuduhan makar dan dihukum dengan hukuman mati. S.M.
Kartosoewirjo kemudian dieksekusi mati pada bulan September 1962 di sebuah pulau di
teluk Jakarta. Beliau meninggalkan seorang istri Siti Dewi Kulsum dan 12 orang anak.
Pasca kepemimpinan S.M. Kartosoewirjo, NII kemudian dipegang oleh Kahar Muzakkar
(1962 - 1965), kemudian oleh Agus Abdullah (1965 - 1970) dan Teungku Daud Beureuh
(1970 - 1980). Pasca kepemimpinan ini, NII terpecah menjadi beberapa faksi, karena
terjadi perselisihan paham dan pendapat tentang siapa yang lebih berhak menggantikan
posisi Imam NII: ada kubu Mujahidin dalam wadah Fillah di bawah komando Djaja
Sujadi, dan Mujahidin dalam wadah Sabilillah di bawah komando Adah Djaelani
Tirtapradja. Kemudian kubu Sabilillah ini pecah lagi menjadi beberapa faksi, yaitu Faksi
Abdullah Sungkar, yang meliputi wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, faksi Atjeng
Kurnia yang meliputi wilayah Bogor, Serang, Purwakarta, dan Subang, faksi Ajengan
Masduli yang meliputi wilayah Puwokerto, Subang, Cianjur, Jakarta dan Lampung, faksi
Abdul Fatah Wiranagapati yang meliputi wilayah Garut,Bandung.
-Malaysia

Malaysia dan Dasar Negara Islam

Angka statistik m enunjukkan bahw a luas Malaysia terbentang dengan wilayah m


encapai 329.847 km. Adapun etnis Melayu mencapai 62% dengan kom ponen lainnya
24% China, 8% India dan sisanya terdiri atas suku terasing dan minoritas lainnya.
Dengan berdasarkan pada ketuanan Melayu, Islam menjadi nafas dan ruh dalam
pelaksanaan akdvitas rakyat Malaysia terutama yang berctnis Melayu. Dengan dukungan
perlem bagaan Malaysia, kaum Melayu kemudian menjalankan akdvitas dengan didasari
prinsip-prinsip Islam. Termasuk dalam pelaksanaan pengem bangan sumber daya
manusia. Penelitian Junaidah menunjukkan bahwa nilai dan sikap yang diadopsi dari
nilai-nilai Islam. Istilah bum iputra juga digunakan secara luas untuk memberikan keistim
ewaan bagi rakyat Malaysia dari kalangan Melayu. Termasuk di dalam nya penyediaan
sarana ibadah seperti surau dan masjid di kalangan perkantoran. Ini dimaksudkan untuk
mendukung kemudahan melaksanakan ibadah bagi umat Islam. Malaysia merupakan
salah satu negara yang multietnik tetapi dengan tegas menyatakan bahwa Islam menjadi
dasar penyelenggaraan tata pemerintahan. Tidak hanya dalam pemerintahan tetapi juga
dalam perekonian secara umum . Diawal tahun 1980 mulai memperkenalkan sistem
perbankan syariah. Disamping tetap memberikan keluasan bagi perbankan dengan system
konvensional. Bahkan dengan tegas kemudian menyelenggarakan dua sistem perbankan
dalam satu negara. Dalam penelitian Benson membuktikan bahwa sistem perbankan
syariah dapat bersaing dengan perbankan konvensional. Dalam beberapa hal justru
perbankan dengan prinsip-prinsip syariah lebih dapat memenuhi tuntutan pasar serta mem
peroleh profit yang tinggi. menunjukkan bahwa Islam sebagai dasar bernegara. Untuk
memahami penjelasan keadaan tersebut, Wan Zahidi menggunakan empat pendekatan.
Pertama, pembentukan asas teoritis. Penjelasan tambahan dikeluarkan oleh Jabatan
Kemajuan Islam Malaysia bahwa Malaysia merupakan bentuk negara Islam. Ini berarti
bahwa kekuatan dan pertahanan dikuasai sepenuhnya orang Islam berserta dengan
perangkat pemerintahan. Oleh karena itu, menjadi kewajiban setiap individu muslim
Malaysia untuk mempertahankan keberadaan negara. Kedua, qias Nakhaie memandang
bahwa keberadaan Malaysia tidaklah terlepas dari kondisi global dimana kepemimpinan
umat Islam mulai menurun. Sehingga tidak dapat disam akan lagi dengan kondisi yang
terjadi pada saat K hulafa al-Rasyidun atau Abbasiyah dan Umayyah. Dengan dem ikian,
dengan segala prasyarat yang ada serta kondisi lingkungan, maka dapat saja Malaysia
disebut sebagai negara Islam dengan bentuknya yang ada. Ketiga, ciri dan kritena. Jika
menggunakan pendekatan ini, maka apa yang ada dalam konsep negara Islam seperti
syura sesungguhnya tidak berbeda dengan ciri dan kriteria yang sudah ada sejak zaman
pem erintahan Islam. Belum lagi pada hal kepem im pinan, kemaslahatan, dan
penguasaan tanah air. Terakhir, akal dan logis. Dalam kategorisasi negara, hanya ada
negara Islam dan negara kafir. Sehingga jika memasukkan Malaysia kedalam kategori
negara kafir, maka mungkin saja ini tidak dapat dilakukan. Karena tidak ada kategori
yang ketiga. Oleh karenanya, dengan keadaan yang selemah apapun, tetap saja Malaysia
dim asukkan dalam kategori negara Islam.

Anda mungkin juga menyukai