2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena atas berkah dan limpahan rahmat serta
nikmat keimanan, keislaman, kesempatan dan kesehatan yang diberikan kepada
penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemikiran
Pendidikan Berbasis Filsafat” sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengembangan
Pemikiran Pendidikan Islam.
Tidak lupa pula penulis ucapkan salam serta shalawat kepada junjungan
kita Nabiyullah Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui atau memahami tentang
bagaimana pemikiran pendidikan berbasis filsafat.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, khususnya untuk penulis. Kritik dan saran dari pembaca akan
sangat berarti untuk perbaikan dalam penulisan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini juga bisa menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan makalah
selanjutnya yang lebih baik dan bermanfaat.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berfikir merupakan hal yang selalu dilakukan oleh manusia, dan
berpikir pula merupakan keistimewaan yang diberikan oleh Allah swt kepada
kita manusia. Akal yang diberikan oleh-Nya merupakan suatu pembeda antara
kita dengan makhluk lainnya. Para ilmuan-ilmuan yang terkemuka
memberikan definisi tentang ilmu Filsafat namun masing-masing definisi
mereka berbeda akan tetapi tidak bertentangan, bahkan saling mengisi dan
saling melengkapi dan terdapat kesamaan yang saling mempertalikan semua
definisi itu. Hal tersebut baik untuk menambah wawasan kita karena dengan
mengetahui pengertian dari para ilmuan-ilmuan sebelum kita, kita banyak
belajar dari sana.
Filsafat merupakan suatu upaya berfikir yang jelas dan terang tentang
seluruh kenyataan, filsafat dapat mendorong pikiran kita untuk meraih
kebenaran yang dapar membawa manusia kepada pemahaman, dan
pemahaman membawa manusia kepada tindakan yang lebih layak.
Filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita
lakukan pada kehidupan sehari-hari atau bahkan dalam kebiasaan ilmu
pengetahuan. Akan tetapi secara kritis, dalam arti: setelah segala sesuatunya
diselidiki problem-probelm apa yang dapat ditimbulkan oleh pertanyaan-
pertanyaan yang demikian itu dan setelah kita menjadi sadar dari segala
kekaburan dan kebingungan, yang menjadi dasar bagi pengertian kita sehari-
hari.1
Pendapat ini benar adanya, sebab intisari berfilsafat itu terdapat dalam
pembahasan bukan pada defenisi. Namun, defenisi filsafat untuk dijadikan
patokan awal diperlukan untuk memberi arah dan cakupan objek yang
1
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Pt. Rajawali Pers, 2005), 5.
dibahas, terutama yang terkait dengan filsafat ini. Karena itu, disini
filsafat mempunyai banyak peranan bagi manusia seperti: mendobrak
keterkungkungan pikiran manusia, pembebas pikiran manusia, sebagai
pembimbing, penghimpun ilmu pengetahuan, dan sebagai pembantu
pengetahuan. Secara umum, tujuan filsafat adalah meraih kebenaran agar
dapat membawa manusia kepada pemahaman, dan kepada tindakan yang lebih
layak.
C. Tujuan Pembahasan
A. Deskripsi Filsafat
antara satu ahli filsafat dan ahli filsafat lainnya selalu berbeda serta hampir sama
banyaknya dengan ahli filsafat itu sendiri. Pengertian filsafat dapat ditinjau dari
Kata filsafat dalam bahasa Arab dikenal denga istilah Falsafah dan
philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kehijasanaan
486 SM). Arti filsafat pada waktu itu, kemudian filsafat itu diperjelas
seperti yang banyak dipakai sekarang ini dan juga digunakan oleh Socrates
Prof. Dr. Fuad Hasan, filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir
radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akaranya suatu
a) Menyeluruh
b) Mendasar
ilmu atau pengetahuan yang kita kaji. Dalam berpikir secara mendasar,
pada tataran praxis saja tetapi juga teknis, dan metodologis sampai
dan didasari dengan tujuan untuk membantu pihak lain (peserta didik)
salah satu landasan kita dalam berpikir. Di sini, hal yang mendasar
humanisme, maka titik pokoknya yang kita kaji adalah sisi manusia.
c) Spekulatif
mana spekulasi berpikir yang dapat diandalkan dan mana yang tidak.
pandang yang telah dianalisis secara reflektif dan kritis dan dianggap
benar.
d) Reflektif
ulang dan mendalam. Proses ini digunakan untuk mencari inti terdalam
dengan inti kehidupan manusia yang luas dan problematis. Jadi, sikap
e) Kritis
f) Postulatif
secara empiris. Cara pandang ini bisa diterima atau bisa ditolak karena
ilmu.
C. Filsafat Pendidikan
sikap kritik, dengan pikiran terbuka dan kemauan yang tidak memihak, untuk
filosofis tersebut. Sebab pendidikan itu berkaitan dengan dunia ide juga
aktivitas praktis. Ide-ide yang baik memiliki implikasi yang baik pula
terapan dari filsafat umum, maka dalam membahas filsafat pendidikan akan
ragam alirannya, maka filsafat dalam pendidikan pun kita akan temukan
humanisme.
pendidikan.
7
Abdul Muis Thabran, Filsafat Dalam Pendidikan, (Jember: IAIN Jember Press, 2015),
84.
struktur kognitif anak untuk berpikir, berinteraksi membentuk
terlalu jauh dari pengetahuan peserta didik tetapi juga jangan sama
lagi menduduki tempat sebagai pemberi ilmu. Tidak lagi sebagai satu-
manusia, yang dalam hal ini peserta didik sebagai mahluk yang
persoalan pendidikan, tetapi terlebih dahulu harus dikaji apa yang menjadi isi
pengetahuan, dan hakikat nilai. Oleh karena itu, filsafat pendidikan Islam
ajaran Islam.9 Pengertian lain dari Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu
8
Haris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 20019), 19.
9
Salminawati, Filsafat Pendidikan Islam Membangun Konsep Pendidikan yang Islami,
(Bandung: Citra pustaka Media Perintis, 2011), 16.
sistematis dan metodologis untuk memperoleh pengetahuan mengenai
dan Al-Hadist sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya
yang berdasarkan ajaran Islam atau filsafat pendidikan yang dijiwai oleh
ajaran Islam. Jadi, ia bukan filsafat yang bercorak liberal, bebas, tanpa batas
rangka mencapai tujuan hidup umat Islam. Bila tujuan hidup umat Islam
10
Ibid, 17.
1. Aliran yang pertama yaitu aliran Konservatif (al-Muhafidz).
PENUTUP
A. Simpulan
kefilsafatan antara satu ahli filsafat dan ahli filsafat lainnya selalu berbeda
serta hampir sama banyaknya dengan ahli filsafat itu sendiri. Pengertian
filsafat dapat ditinjau dari dua segi yakni secara etimologi dan terminologi.
filsafat yaitu (a) menyeluruh, (b) mendasar, (c) spekulatif, (d) reflektif, (e)
Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli,
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Muis Abdul Thabran. 2015. Filsafat Dalam Pendidikan. Jember: IAIN Jember
Press.
Syar’I Ahmad. 2020. Filsafat Pendidikan Islam. Palangkaraya: CV. Narasi Nara.