Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REVIEW

Filsafat Umum

Dosen Pengampuh: Atika Sadariah Nasution, M.Pd

Di Susun Oleh:
Kelompok 3
➢ Asri Wardani
➢ Khairunnisak
➢ Misni
➢ Nazlah Hanim Siregar

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH LABUHANBATU
T.A 2022-2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Critical Book Review ini. Guna
memehuhi salah satu tugas pada mata Kuliah Filsafat Umum yang bertujuan untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan dari buku tersebut.

Kami mengucapkan terimah kasih terutama kepada dosen pembimbing yang telah
membimbing saya hingga terselesainya tugas ini. Kami berharap semoga adanya tugas ini dapat
menambah pengetahuan bagi saya dan juga orang-orang membacanya.

Kami berharap mudah-mudahan tugas ini bermanfaat bagi para pembaca yang
membutuhkannya.

RantauPrapat, 20 Oktober 2022

Penyusun

Kelompok 3

2
A. Abstrak
Kata filsafat dalam bahasa arab falsafah yang dalam bahasa inggris philosophy yang
berasal dari bahasa yunani philosophia terdiri atas kata philein artinya cinta dan Sophia artinya
kebijaksanaan. Secara etomologi filsafat sebagai cinta kearifan dalam arti yang sedalam-
dalamnya. Secara terminology pengertian filsafat yang di rangkum dari pendapat beberapa ahli
filsafat yaitu filsafat adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada
secara mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya. Objek filsafat adalah
sesuatu yang menjadi bahan dari suatu penyelidikan atau pembentukan pengetahuan objek
dalam filsafat di bedakan menjadi dua macam yaitu objek material dan objek formal.

B. Pembahasan
1. Identitas buku pertama
a. Judul: Filsafat Umum
b. Penulis: Muliadi, M.Hum
c. Tahun terbit: Juli 2020
d. Jumlah halaman:260
e. Penerbit: Fakultas Usuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
2. Identitas buku kedua
a. Judul: Pengantar Filsafat Ilmu
b. Penulis: Suaedi
c. Tahun terbit: Januari 2016
d. Jumlah halaman:144
e. Penerbit: PT. Penerbit IPB Press

3. Ringkasan Buku Pertama


Bab I: Membahas tentang Pengertian, Objek, Dan Karakter filsafat
a. Pengertian Filsafat
Kata filsafat dalam bahasa arab falsafah yang dalam bahasa inggris
philosophy yang berasal dari bahasa yunani philosophia terdiri atas kata philein
artinya cinta dan Sophia artinya kebijaksanaan. Secara etomologi filsafat sebagai
cinta kearifan dalam arti yang sedalam-dalamnya. Secara terminology pengertian
filsafat yang di rangkum dari pendapat beberapa ahli filsafat yaitu filsafat adalah

3
ilmu-ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam
dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya.
b. Objek Filsafat
1. Bersifat sangat umum.
2. Tidak menyangkut fakta.
3. Filsafat menyangkut nilai-nilai(values).
4. Filsafat bersifat kritis

c. Karakter dan pemikiran filsafat


Ciri-cirinya yaitu sebagai berikut:
1. Menyeluruh, aertinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri dan
tidak hanya di tinjau dari satu sudut pandang tertentu.
2. Mendasar, artinya pemikran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamentalatau etensial.
3. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang di peroleh di jadikan dasar bagi
pemikiran selanjutnya.

Bab II: Membahas tentang pembagian filsafat


Secara umum filsafat di bagi 2 kelompok yaitu filsafat sistematis dan
sejarah filsafat. Filsafat sistematis bertujuan memberikan dan membentuk landasan
pemikiran filsafat. Sedangkan filsafat sistematika membicarakan tentang logika,
metodologi, epistemology, filsafat ilmu, etika, estetika, metafisika.
Adapun cabang-cabang filsafat menurut para ahli filsafat terdiri dari:
1. Logika, adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang lurus tidaknya
pemikiran kita(manusia).
2. Epistemologi, adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan,batas-batas, sifat,
metode dan keshalihan pengetahuan.
3. Etika, adalah cabang filsafat yang mengkaji tentang tingkah laku atau perbuatan
manusia mengenai baik buruk.
4. Estetika, adalah filsafat yang mengkaji tentang keindahan.
5. Metafisika, adalah cabang filsafat yang mengkaji tentang yang ada

4
Bab III: Membahas tentang metode filsafat
Pengertian analisis dalam kegiaan filsafat adalah rincian istilah -istilah
atau pernyataan dalam bagian-bagianya, sehingga kita dapat melakukan
pemeriksaan atas makna yang terkandung. Adapun maksud analisis adalah
pemeriksaan secara konseptual terhadap makna dan istilah yang kita pergunakan
dalam pernyataan yang kita buat. Dalam bidang filsafat terdapat beberapa metode,
metode berasal dari kata meta-hodos, artinya menuju, melalui jalan metode sering
di artikan sebagai jalan berpikir dalam bidang keilmuan.
Dalam bidang filsafat yaitu:
a. Metode kritis.
b. Metoe intuitif.
c. Metode analisi abstraksi.

Bab IV: Membahas tentang Epistemologi


Secara etimologi, epistemology merupakan kata gabungan yang di angkat dari
dua kata dalam Bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti
pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori. Istilah
epistemology dipakai pertama kali oleh J. F. Feriere untuk membedakannya dengan
cabang filsafat lain yaitu ontology (metafisika umum). Filsafat
pengetahuan(epistemology) merupakan salah satu cabang filsafat yang
mempersoalkan masalah jakikat pengetahuan.
Dalam epistemology di kenal dengan 2 aliran, yaitu:
1. Rasionalisme: pentingnya akal yang menentukan hasil/keputusan.
2. Empirisme: realita kebenaran terletak pada benda kongrit yang dapat di indra
karena ilmu atau pengalam empiris.

Bab V: Membahas tentang aliran-aliran epistemology


Rasionalisme adalah faham filsafat yang menyatakan bahwa akal(reason)
adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan dan menetes pengetahuan.
Pada filsafat modern, tokoh pertama rasionalisme adalah Descarts,(1596-1650),
kemudian di lanjutkan oleh beberapa tokoh lain, yaitu Baruch De Spinoza(1632-
1677), Leibniz(1646-1716) dan Blaise Pascal(1632-1662). Empirisme adalah aliran
yang berpendirian bahwa semua pengetahuan manusia di peroleh melalui
pengalaman indera. Indera memperoleh pengalaman (kesan-kesan) dari alam,
5
empiris, selanjutnya kesan-kesan tersebut terkumpul dalam diri manusia sehingga
menjadi pengalaman.
Salah satu tokohnya adalah John Locke. Positivism merupakan aliran yang
mennyempurnakan rasionalisme dan empirisme. Tokoh positivis ialah Auguste
Comte. Instusionalisme adalah suatu aliran yang paham yang menganggap bahwa
instusi (naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.

Bab VI: Membahas tentang Ontologi


Ontologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu ontos yang berarti berada(being) dan
logos berarti pikiran(logic). Jadi ontology berarti ilmu yang membahas tentang
hakikat sesuatu yang ada/berada atau dengan kata lain artinya ilmu yang
mempelajari tentang ‘’yang ada’’ atau dapat di katakana berwujud dan berdasarkan
pada logika.
Dalam kajian otologi di perlukan landasan-landasan dari sebuah pernyataan-
pernyataan dalam sebuah ilmu. Landasan-landasan itu biasanya kita sebut dengan
metafisika. Metafisika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki Gerakan atau
perubahan yang berkaitan dengan yang ada(being).

Bab VII: Membahas tentang Aksiologi


Aksiologi adalah ilmu yang memberikan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu
sendiri. Filsafat tidak hanya diidentikan dengan oikiran-pikiran yang melangir,
namun seharusnya ia lebih di bumikan dan di hadapkan pada berbagai persoalan riil
yang di hadapi manusia.filsafat tidak hanya idealis tetapi idealis tidak ada
manfaatnya bila tidak di kaitkan atau di praktikan pada sisi pragmatisnya bagi
kehidupan individu, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila adalah bagian dari hasil refleksi para filosof yang seharusnya di
jadikan seb.agai landasan reformasi dalam system bermasyarakat.

Bab VIII: Teori-teori tentang nilai


Secara umum, bernilai artinya berharga. Ada juga pendapat yang mengatakan
bahwa nilai bersifat abstrak. Yang dapat di tangkap oleh indera kit akita adalah
barang yang bernilai. Ada beberapa teori tentang nilai baik buruk(etika). Teori baik
buruk dari hedonism mengajarkan bahwa sesuatu yang di anggap baik bisa
mengandung hedone(kenikmatan, kepuasan) bagi manusia. Bagi ritalisme, baik
6
buruk di tentukan oleh ada atau tidaknya kekuatan hidup uang di kandung oleh
obyek yang di nilai. Utilirialisme menyatakan bahwa yang baik adalah yang
berguna. Sedagkan menurut pragmatisme yang baik adalah yang berguna secara
praktis dalam kehidupan.

Bab IX: Tentang Metafisika


Metafisika adalah suatu pencarian prinsip pertama atau asumsi dasar yang
terkandung di dalam pertanyaan(Frederick Sontag 1970: 1) atau bisa saja dalam
bentuk pertanyaan. Pandangan plato mengenai dunia idea atau dunia bentuk dalam
memandang realitas secara keseluruhan merupakan contoh pernyataan metafisika.
Tradisi Platonik ini merupakan tradisi metafisis pertama di barat(Sontag 1970: 5)
bahkan samapi sekarang banyak dari para filosof yang metafisinya memiliki corak
dan arah yang hampir sama dengan tradisi Platonik.
Menurut tafsiran penulis, hal terpentingg dari konsep metafisis Plato adalah
bagaimana menjadikan segala sesuatu yang di hadapi ataupun yang di kerjakan
menuju suatu puncak yang lebih baik, yang lebih sempurna, dan lebih berkualitas
dari yang di hadapi dan di terima sekarang.

Bab X: Membahas tentang filsafat yunani(Pra Sokrates, Plato, dan


Aristoteles)
Filsafat Yunani di mulai sejak abad ke 6 SM. Namun demikian, jauh sebelum
filsafat lahir, bangsa Yunani telah mengenal mitos-mitos yang berkembang subur
di tengah-tengah mereka. Mitos-mitos tersebut berfungsi sebagai jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan mengenai teka teki atau misteri alam semesta dan kehidupan
yang di alami langsung oleh bangsa Yunani pada saat itu. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut antara lain mengenai asal usul alam semesta.
Filsafat di lahirkan karena kemenangan akal atas dongeng-dongeng atau mite-
mite yang di terima dari agama, yang memberitahukan tentang asal mula segala
sesuatu baik dunia maupun manusia.

7
Bab XI: Membahas tentang filsafat abad pertengahan
Filsafat pada jaman ini di kuasai oleh pemikiran keagamaan yaitu Kristiani.
Puncak dari filsafat kristiani adalah Patristik dan Skolatik pratistik. Skolatik
pratistik di bagi menjadi dua yaitu pratistik Yunani(pratistik timur) dan pratistik
latin(pratistik barat). Pada jaman skolastik pengaruh ploinus di ambil alih oleh
Aristoteles. Pada masa ini pemikiran-pemikiran Aristoteles Kembali di kenal dalam
karya beberapa filsuf yauhudi maupun islam yaitu melalui Avicena Ibn. Sina, 980-
1037). Averroes (Ibn Rusyd. 1126-1198), dan Maimonedes(1135-1204). Pengaruh
Aristoteles sangatlah besar sehingga ia di sebut sebagai ‘’sang filsuf’.

Bab XII: Membahas tentang filsafat modern


Pada masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia
pada tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan, sehingga corak
pemikirannya: antroposentris, yaitu pemikiran filsafatnya mendasarkan pada akal
piker pengalaman. Pada abad ke 18 perkembangan pemikiran filsafat mengarah
kepada filsafat ilmu pengetahuan, dimana pemikiran filsafat di isi dengan upaya
manusia, bagimana cara/sarana apa yang di pakai untuk mencari kebenaran dan
kenyataan.
Pada abad ke 19, perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah, pemikiran
filsafat pada masa itu mampu membentuk suatu kepribadian tiap-tiap bangsa
dengan pengertian dan caranya sendiri.

Bab XIII: Membahas tentang filsafat Islam


Dalam sejarah pemikiran manusia, munculnya filsafat di Yunani merupakan
kerja akal yang mempertanyakannya asal mula alam semesta, dan menimbulkan
berbagai jawaban saat itu. Thales mengatakan IR, Anaximander mengatakan A
Peiron (seuatu yang kekal, tak terbatas dan ada dengan sendirinya), sedangkan
Anaximences mengatakan sumber dari alam adalah udara.
Perkembangan pemikiran dalam sejarah tidak terlepas dari akal itu sendiri. Akal
dalam hal ini serinh di kontraskan dengan hati mitis atau wahyu sebagai produk jadi
yang menuntut ketaatan. Sementara akal memiliki ciri yang berbeda yaitu sikap
kritis dan radikal dalam bentuk pertanyaan atau tanggapan (respon).
Dalam dunia islam munculnya ide-ide penekanan tehadap akal dalam
memahami dan memaknai ayat-ayat al-quran, bahkan dalam mencapai kebenaran
8
tanpa melalui kitab suci merupakan fakta sejarah dari perkembangan pemikiran
terutama menemui mengenai akal itu sendiri.

4.Ringkasan Buku Kedua

Bab I: Sejarah Filsafat

a. Filsafat

Pada awal kelahirannya tidak dapat di pisahkan dengan perkembangan(ilmu)


pengetahuan yang muncul pada masa peradaban kuno(masa Yunani) pada tahun
2000 SM. Bangsa Babylon yang hidup dilembah sungai Nil(Mesir) dan sungai Efrat
telah mengenal alat pengukur berat , tabel, bilangan berpakat , tabel perkalian
menggunakan sepuluh jari.

b. Masa Yunani

Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah


perdaban manusia karena saat itu terjadi perubahan pola piker mitosentris
adalah pola masyarakat yang sangat mengenal mitos atau menjelaskan
fenomena alam. Penelusuran filsafat Yunani di jelaskan dari asal kata filsafat.
Sekitar abad IX SM. Atau paling tidak tahun 700 SM, di Yunani. Sofhia di beri
arti kebijaksanaan: Sophia berarti juga kecakapan. Kata philosophos mula-mula
di kemukakan dan di pergunakan oleh Heraklitos(480-540). Sementara pada
abad 500-580 SM.

c. Masa Abad pertengahan


Masa di awali dengan dengan lahirnya filsafat eropa. Sebagaimana halnya
dengan filsafat Yunani yang di pengaruhi oleh kepercayaan maka filsafat atau
pemikiran pada abad pertengahan pun di pengaruhi oleh kepercayaan Kristen.
Artinya pemikiran filsafat abad pertengahan di dominasi oleh agama.
d. Masa abad Modern

Pada masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia
pada tempat, yang sentral dalam pandangan kehidupan sehingga corak
pemikirannya antroposentris. Yaitu pemikiran filsafat berdasarkan pada akal
piker dan pengalaman.

9
Bab II: Sumber Ilmu Pengetahuan
a. Rasionalisme
Paham rasionalisme ini beranggapan bahwa sumber pengetahuan
manusia adalah rasio. Jadi dalam proses perkembangan ilmu
pengetahuan yang di miliki oleh manusia harus jadi rasio. Rasio adalah
berpikir. Frof. Dr. Muhmidayeli . M.Ag menulis dalam bukunya filsafat
Pendidikan yaitu” Kualitas rasio manusia ini bergantung pada
penyediaan kondisi yang memungkinkan berkembangnya rasio kearah
yang memadai untuk menelaah berbagai permasalahan kehidupan
menuju penyempurnaan dan kemajuan’’.
b. Empirisme
Secara epistemology, istilah empirisme berasal dari kata Yunani yaitu
emperia yaitu pengalaman. Adapaun tokoh-tokohnya yaitu: Thomas
Hobbes, John Locke, Berkeley, dan yang terpenting adalah David Hume
c. Hubungan filsafat agama dan budaya
1. Filsafat dan agama
Agama dan filsafat memainkan peran yang mendasar dan
fundamental dalam kehidupan sejarah manusia.
2. Filsafat dan budaya
Kebudayaan adalah cara berpikir dan cara merasa yang menyatakan
diri dengan keseluruhan, segi kehidupan, dari segolongan manusia
membentuk kesatuan.

Bab III: Filsafat Ilmu dan Pengetahuan

a. Pengertian filsafat

Pengertian filsafat dalam perkembanganpemikiran kefisafatan


antara satu ahli dengan ahli lainnya hampir sama banyak nya dengan
ahli filsafat itu sendiri. Pengertian filsafat secara etimologi adalah cinta
kebijaksaan.

10
b. Pengetahuan Ilmu

Secara terminology adalah kata ilmu berasal dari Bahasa arab


alimah yang berarti pengetahuan.

c. Pengertian Pengetahuan
Secara etimologi di jelaskan bahwa pengetahuan adalah
kepercayaan yang benar.
1. Jenis pengetahuan
a. Pengetahuan biasa
b. Pengetahuan ilmu
c. Pengetahuan filsafat
d. Pengetahuan agama

Bab IV: Perkembangan Ilmu

a. Zaman pra Yunani kuno


Dalam masa lebih dari 200 tahun, yakni abad ke 8-6 SM,
kehidupan masyarakat Yunani di bawah pengaruh kehadiran
kekuatan mitos-mitos serta mitologi.
b. Zaman Yunani
Zaman ini banyak melahirkan filsuf abadi seperi thales pada
abad ke 6 SM dengan pandangan nya air sebagai asas segala
sesuatu di gelari sebagai filsuf pertama oleh Aristoteles.
c. Zaman pertengahan
Era pertengahan di tandai dengan tampilnya para teolog dalam
dunia pengetahuan di belahan dunia eropa . pada masa ini,
kemajuan ilmu matematika yang membangun mode matematika
dan memperkenalkan system decimal.

d. Zaman Renaissance
Era renainssance di tandai dengan kebangkitan Kembali
pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Zaman
peralihan Ketika budaya tengah mulai berubah menjadi suatu
kebudayaan modern. Penemuan ilmu pengetahuan modern mulai
di rintis pada masa renainssance.

11
e. Zaman modern
Zaman modern di tandai dengan penemuan dalam bidang ilmiah.
Selamet dan Imam Santoso (Soemargono 1984:65) mengemukakan
3 sumber kemajuan yaitu:
1. Hubungan islam dengan semenanjung Liberia dengan
negara-negara perancis.
2. Perang salib.
3. Jatuhnya isntambul ketangan bangsa turki pada tahun 1453
f. Zaman kontemporer

Pada masa ini, ilmu fisika menempati kedudukan yang penting


menurut throut ( mutansyir dan munir 2001 : 135 ). Fisika dipandang
sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung
unsur unsur fundamental yang membentuk alam semesta

BAB V : Kebenaran dan Sikap Ilmiah

1. Manusia dan Kebenaran

Menurut ford 2006 kebenaran truth dapat dibedakan atas 4 macam

a. Kebenaran metafisik
b. Kebenaran etik
c. Kebenaran logika
d. Kebenaran empiric

2. Teori Kebenaran

a.Teori koresfondensi

b.Teori konherensi/ konsistensi

c.Teori pragmatisme

12
1. Sikap ilmiah
a. Sikap skeptis
b. Sikap ingin tahu
c. Sikap kritis
d. Sikap terbuka
e. Sikap objektif
f. Sikap rela menghargai karya orang lain
g. Sikap berani mempertahan kan kebenaran
h. Sikap menjangkau kedepan

1. Metode Langkah Langkah berpikir ilmiah


a. Metode induksi
b. Metode deduksi
Langkah Langkah :
A. Merumuskan masalah
B. Merumuskan hipotesis
C. Mengumpulkan data
D. Menguji hipotesis
E. Merumuskan kesimpulan

BAB VI : Sarana ilmiah

a. Bahasa
1. Fungsi bahasa
Aliran filsafat Bahasa dan sikolinguistik dan psikolinguistik melihat
fungsi Bahasa sebagai sarana untuk menyampaikan pemikiran, perasaan
dan emosi. Sedangkan aliran sosiolinguistik berpendapat bahwa fungsi
Bahasa adalah sarrana untuk perubahan masyarakat.

2. Bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah.


Berbicara masalah sarana ilmiah, ada dua hal yang harus diperhatikan,
yang pertama, sarana ilmiah itu merupakan ilmu dalam pengertian baha
ia merupakan kumpulan pengetahuan yang didapat berdasarkan pola
ilmiah seperti pola dedukti dan induktif . kedua, tujuan mempelajari

13
sarana ilmiah adalah agar dapat melakukan penelaahan pengetahuan
ilmiah secara baik

b. Matematika
1. matematika sebagai Bahasa
2. matematika sebagai sarana berpikir deduktif
3. matematika untuk ilmu alam dan ilmu social

BAB VII : Kajian Bidang Bidang Filsafat

a. ontology
1. pengertian ontology
defenisi ontology berdasarkan Bahasa berasal dari Bahasa Yunani yaitu
on (ontos) merupakan ada dan logos merupakan ilmu sehingga ontology
merupakan ilmu yang mengenai yang ada. Ontology menurut istilah
merupakan ilmu yang membahas hakikat yang ada.

2. Fungsi dan manfaat ontology


Fungsi dan manfaat dalam mempelajari ontology yaitu berfungsi
sebagai refleksi kritis atas objek atau bidang Garapan, konsep konsep,
asumsi asumsi, dan fostulat fostulat ilmu.

3. Metode ontology

Pandangan pandangan pokok dalam pemahaman sebagai berikut :


a. Monoisme
b. Dualisme
c. Pluralisme
d. Nihilisme
e. Agnotisisme

14
BAB VIII : Ilmu, Teknologi, dan Seni

1. Defenisi Teknologi dari berbagai sumber

Defenisi teknologi menurut kamus besar Bahasa indoonesia ( 1990 : 1958)


teknologi adalah

a. Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan


b. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia
2. Defenisi seni

a. Aristoteles : Seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus idea
b. Plato dan Rousseauw : Seni adalah hasil peniruan alam dengan segala
seginya.
c. Ki hadjar dewantara : seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari
perasaan dan sifat indah sehingga menggerakkan jiwa perasaan manusia

BAB IX : Ilmu dalam strategi insani

1. Ilmu dan moral


Adapun arti moral dari segi Bahasa berasal dari Bahasa latin mores yaitu jamak dari
kata mos yang berarti adat kebiasaan. didalam kamus umum Bahasa Indonesia
dikatakan bahwa moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan
kelakuan

2. Ilmu dan etika


Ilmu berasal dari kata alima yang berarti tahu. secara terminology ilmu dan science
punya pengertia,n yang sama yaitu pengetahuan yang punya ciri ciri ralfhross dan
ernets dan van den haag menulis bahwa ilmu itu empirical, rasional yang umum dan
bertimbun bersusun serta keempatnya serentak ( endan hal 45).

Sifat sifat ilmu :


1. Empiris
2. Sistematis

15
3. Umum
4. Akumulatif.

C. Metode Penelitian
1. Kelebihan Buku Pertama
a. Dalam buku filsafat umum ini terdapat satu buah kata pengatar, yaitu kata pengantar
dari penulis buku Muliadi, M.Hum
b. Daftar isi yag lengkap dan tepat dalam membuat buku ini rapid dan sistematik
c. Dalam buku membicarakan tentang filsafat umum beserta beberapa tokohnya
dalam satu periode tertentu
d. Pada pembahasan setiap sub bab pada buku ini di sertai dengan beberapa contoh
dalam kehidupan nyata dan berbagai pemikiran dari para filosof
e. Buku ini sangat cocok sebagai bahan rujukan dalam pembelajaran filsafat pada
perguruan tinggi, dan dalam buku ini di sertai pula dengan latihan-latihan dalam
bentuk pertanyaan dan topik-topik untuk diskusi
2. Kekurangan Buku Pertama
a. Pada beberapa sub bab, terdapat beberapa indicator yang tidak di jelaskan secara
luas dan jelas maknanya, sehingga bagi pembaca yang awam akan sulit
memahaminya
3. Kelebihan Buku Kedua
a. Bahasa yang digunakan sudah lugas dan mudah untuk di pahami bagi para pembaca
b. Cover buku cukup menarik sehingga orang yang membaca nya pun tertarik.
4. Kekurangan buku kedua
a. Tidak ada kekuarangan dalam buku tesebut karena materi nya sudah di
paparkan secara rinci dan jelas

16
D. Penutup
a. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa filsafat merupakan
mata kuliah yang memberikan dasar dan landasan berpikir logis, sistematis, dan
metodologis. Juga merupakan mata kuliah dasar untuk mengenal alur berpikir
dalam kegiatan keilmuwan yang dapat di aplikasikan dalam peningkatan penalaran,
penerapan kegiatan penelitian, dan penulisan ilmiah serta mendiagnosis masalah
dan mencari altenatif pemecahannya. Mata kuliah ini akan mengantarkan para
mahasiswa untuk memahami ruang lingkup filsafat ilmu, tantangan dan masa depan
ilmu, hakikat pengetahuan, kebenaran ilmiah, ontology merupakan hakikat ilmu,
epistemology yaitu cara mendapatkan pengetahuan, aksiologi yaitu nilai kegunaan
ilmu, struktur ilmu pengetahuan, sarana ilmiah, moralitas ilmu pengetahuan, dan
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan.

E. Daftar Pustaka
Abdullah, Hamid& Mulyono, 1985. Sejarah Kebudayaan Barat dan Perkembangan
Pemikiran Modern. Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Achmadi, Asmoro, Drs.,2001, Filsafat Umum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mudhofir, Ali, 2001. Kamus Filsafat Barat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bertens, K, Dr,. 1996, Filsafat barat Abad XX Jilid II Prancis, Jakarta : Gramedia
Hadirwijono, Harun, 1985. Sari Sejarah filsafat barat 2. Yogyakarta : Kanisius.
Bagus, Lorens, 1996. Kamus Filsafat, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Praja, Hujaya S, Prof. Dr,. 2010, Aliran Aliran Filsafat dan Etika, Jakarta kencana
Scrutan , Roger, 1986, Sejarah Singkat filsafat Modern Dari Descartes sampai
Wittgenstein, Jakarta : PT. Pantja Simpati
Solomon, Robert C & Kathleen M. Higgins, 2002. Sejarah Filsafat. Yogyakarta :
Yayasan Bentang Budaya.
Tafsir, Ahmad, Prof. Dr, 2012, Filsafat Umum, Akal dan Hati sejak thales sampai
Capra, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

17

Anda mungkin juga menyukai