Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EPISTIMOLOGI FILSAFAT
Dosen Pengampu : Hamdani, M.A.

Disusun oleh:
1. Ainaya Alfateha
2. Tiyan Reky Krisdayanto
3. Febrid Widya P.

PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) NGAWI
JAWA TIMUR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Epistemologi Filsafat” dengan
baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sya’idun, S.Ag.MH selaku Dosen
pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami, dengan ini kami bisa mengetahui
dan mengerti arti Pancasila sebagai Sistem Etika. Tak lupa kepada semua pihak yang
bersangkutan, kami ucapkan terima kasih karena telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pihak pembaca penulis perlukan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca untuk menambah pengetahuan.

Penulis

DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Ilmu 2
B. Definisi Ilmu Pengetahuan 3
C. Macam-Macam Ilmu Pengetahuan 3
D. Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan 3
E. Definisi Politik 4
F. Tujuan Politik 4
G. Macam macam Politik 4
H. Perilaku Politik 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 6
DAFTAR PUSTAKA 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara tentang filsafat ilmu, pasti akan menjumpai istilah epistimologi, sebab
manusia tidak hanya memerlukan kebutuhan pokok saja, Akan tetapi manusia juga
memerlukan informasi untuk mengetahui keadaan di lingkungan sekitar mereka. Dalam
upaya untuk memperoleh informasi, manusia seringkali melakukan komunikasi ataupun cara-
cara lain yang bisa digunakan. Salah satu informasi yang didapat dari komunikasi adalah
pengetahuan. Pengetahuan sangat diperlukan bagi kehidupan manusia karena dapat
memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan. Dalam mencari pengetahuan, tak
jarang manusia harus mempelajari Epistemologi. Epistemologi disebut juga sebagai teori
pengetahuan karena mengkaji seluruh tolak ukur ilmu-ilmu manusia, termasuk ilmu logika
dan ilmu-ilmu manusia yang bersifat gamblang, merupakan dasar dan pondasi segala ilmu
dan pengetahuan.

Dari sebab itu, dalam kesempatan ini kami akan membahas tentang “Epistemologi
Ilmu” secara ringkas, dengan harapan agar mudah di pahami dan dimengerti.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai
berikut :

1. Apa pengertian Epitemologi.

2. Apa saja sumber Epistimologi.

3. Bagaimana Instumen Epistimologi.

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami arti dari Epistemologi.

2. Mengetahui sumber-sumber Epistemologi ilmu.

3. Dana memahami instumen dari Epistemologi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Filsafat ilmu dalam arti luas: menampung permasalahan yang menyangkut hubungan
keluar dari kegiatan ilmiah, seperti: tata susila yang menjadi pegangan penyelenggara
ilmu.

2. Filsafat ilmu dalam arti sempit: menampung permasalahan yang bersangkutan dengan
hubungan ke dalam yang terdapat di dalam ilmu, yaitu yang menyangkut sifat
pengetahuan ilmiah, dan cara-cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah

Filsafat menurut para ahli secara umum adalah pandangan hidup seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.

Pengertian Filsafat Ilmu menurut beberapa ahli :

1. Menurut Robert Ackerman filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis
tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-
kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu
jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.

2. Menurut Lewis White Beck, memberi pengertian bahwa filsafat ilmu membahas dan
mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan
pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.

3. Menurut A. Cornelius Benjamin (dalam The Liang Gie, 19 : 58) memandang filsafat ilmu
sebagai berikut. ”That philosophic discipline which isthe systematic study of the nature
of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the
general scheme of intellectual disciplines.” Filsafat ilmu, menurut Benjamin, merupakan
cabang dari filsafat yang secara sistematis menelaah sifat dasar ilmu, khususnya
mengenai metode, konsep-konsep, dan pra anggapan-pra anggapannya, serta letaknya
dalam kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual.

4. Menurut Michael V. Berry berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah penelaahan tentang


logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori,
yakni tentang metode ilmiah.

5. Menurut May Brodbeck filsafat ilmu adalah analisis yang netral secara etis dan filsafati,
pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu.

6. Menurut Peter Caws Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba


berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman
manusia.

7. Menurut Stephen R. Toulmin mengemukakan bahwa sebagai suatu cabang ilmu, filsafat


ilmu adalah unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-
prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan
perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya
2
menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal,
metodologi praktis, dan metafisika.

8. Menurut Jujun Suriasumantri memandang filsafat ilmu sebagai bagian dari epistemologi


(filsafat pengetahuan) yang ingin menjawab tiga kelompok pertanyaan mengenai hakikat
ilmu sebagai berikut. Kelompok pertanyaan pertama antara lain sebagai berikut ini.
Objek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud hakiki dari objek tersebut? Bagaimana
hubungan antara objek tadi dengan daya tangap manusia ?

9. Menurut Conny Semiawan menyatakan bahwa filsafat ilmu pada dasarnya adalah ilmu


yang berbicara tentang ilmu pengetahuan (science of sciences) yang kedudukannya di
atas ilmu lainnya.

B. Definisi Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pesanan pengetahuan yang terus menerus
sampai menjelaskan fenomena yang bersumber dari wahyu, hati dan semesta sehingga dapat
ditentukan atau dikaji secara kritis dengan tujuan untuk memahami hakikat, landasan dasar
dan asal usulnya, sehingga dapat juga memperoleh hasil yang logis.

C. Macam-Macam Ilmu Pengetahuan

Digolongkan menjadi 3 golongan yaitu sebagai berikut:

1. Ilmu alamiah (Natural sciences) yaitu ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-
keteraturan dalam alam semesta dengan menggunakan metode ilmiah. Seperti: Ilmu
fisika, kimia, biologi, dll.

2. Ilmu sosial yaitu ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-ketetaturan dalam hubungan
antar manusia dengan manusia yang lainnya. Seperti: Ilmu sosiologi, ekonomi,
antroplogi, dll.

3. Ilmu budaya yaitu ilmu yang mengkaji tentang masalah-masalah manusia dan budaya
yang bersifat manusiawi. Seperti: Ilmu bahasa, agama, kesenian, dll.

D. Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan

Ciri-ciri tersebut isinya sebagai berikut:

1. Empiris isyarat pengamatan dan percobaan untuk memperoleh pengetahuan.

2. Sistematis artinya berbagai data pengetahuan yang tersusun utuh dan menyeluruh
menjelaskan objek yang dikajinya.

3. Objektif ialah ilmu pengetahuan secara ideal dapat diterima oleh semua pihak dari
prasangka perseorangan dan kesukaan.

4. Analitis is the issue of the issues the problems be the inside the parts of the terinci
sehingga dapat berusaha membeda-bedakan pokok permasalahan dalam bagiannya.

5. Verifikatif ialah ilmu pengetahuan yang dapat dikaji kebenarannya.

E. Definisi Politik

3
Kata politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang berarti kota yang berstatus
negara (city state) . Aristoteles dan menganggap politik adalah suatu usaha untuk mencapai
masyarakat politik yang terbaik.politik adalah segala urusan yang memerintah negara atau
pemerintahan melalui suatu sistem politik yang menentukan tujuan dari sistem tersebut dan
cara mencapai tujuan tersebut.

F. Tujuan Politik

Tujuan politik yang ada di Indonesia dan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:

 Adanya suatu politik memiliki tujuan agar kekuasaan yang ada di masyarakat atau
pemerintah diperoleh, dikelola, dan diterapkan sesuai dengan norma hukum.

 Kedua, adanya politik dapat menciptakan kekuasaan di masyarakat maupun pemerintah


yang demokratis.

 Adanya politik dapat membantu terselenggaranya kekuasaan pemerintah dan masyarakat


yang mengacu pada prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Politik bertujuan mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.

 Melindungi hak-hak semua warga negara Indonesia dan menjamin terlaksananya


kewajiban-kewajiban warga negara.

 Menjaga keamanan dan perdamaian negara.

 Menjaga kehidupan sosial yang seimbang untuk kemajuan bangsa.

G. Macam macam Politik

Ada beberapa sistem politik yang umum digunakan dan dikenal di Indonesia. Berikut
ini beberapa macam sistem politik:

 Sistem Politik Liberalisme

 Sistem Politik Fasisme

 Sistem Politik Komunisme

 Sistem Politik Monarki

 Politik Totaliteralisme

 Sistem Politik Oligarki

 Sistem Politik Demokrasi

H. Perilaku Politik

Perilaku politik dapat dianggap sebagai bentuk respon masyarakat atas sistem politik
yang ada dalam suatu negara. Berikut ini beberapa perilaku perilaku politik:

1. Radikal

4
Sering kali kita mengenal kata radikal, namun untuk perilaku perilaku politik itu
sendiri berarti perilaku yang mencerminkan ketidakpuasan terhadap keadaan yang ada
dan ingin adanya perubahan secara cepat dan mendasar.

Kebanyakan masyarakat yang memiliki perilaku radikal akan cenderung kuat


pendirian dan tidak mudah diajak kompromi. Perilaku radikal yang dapat menyebabkan
adanya perselisihan hingga kerusuhan yang tidak ditindak dengan cermat dan hati-hati,
karena kelompok radikal cenderung tidak mengindahkan orang lain dan semaunya
sendiri.

2. Liberal

Perilaku politik satu mengindikasikan suatu masyarakat yang bebas dan maju.
Perilaku liberal mencerminkan masyarakat yang ingin adanya perubahan perubahan
secara cepat dan progresif. Perubahan yang diinginkan yang mencapai tujuan yang
diinginkan dengan dasar hukum yang legal dan kuat.

3. Konservatif

Perilaku konservatif adalah suatu perilaku yang menunjukkan kepuasan dengan


keadaan politik yang ada. Perilaku konservatif berusaha untuk bertahan terhadap
perubahan yang terjadi.

4. Moderat

Kelompok perilaku politik mengindikasikan bahwa suatu kelompok yang merasa


cukup puas dengan keadaan politik yang ada. Perilaku ini mencerminkan masyarakat
yang mampu menyatakan maju, namun belum dapat menerima perubahan secara cepat
seperti yang ada pada perilaku radikal.

5. Status Quo

Perilaku politik status quo yaitu perilaku masyarakat yang merasa cukup puas
dengan kondisi politik yang ada. Perilaku ini berusaha mempertahankan keadaan yang
sudah ada tanpa perubahan

BAB III
5
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian mengenai sumber-sumber epistemologi tersebut maka dapat


disimpulkan, bahwa epistemologi adalah teori pengetahuan yang merupakan cabang filsafat
yang berurusan dengan hakikat dan ruang lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian
dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang
dimiliki. Dengan adanya penjelasan mengenai epistemologi, maka akan diketahui asal
mulanya pengetahuan, terjadinya pengetahuan, dan sumber-sumber pengetahuan. Sehingga
kita mengetahui dengan jelas dari mana kita mendapatkan pengetahuan dan cara
memperolehnya.

Sumber-sumber pengetahuan tersebut antara lain adalah alam, akal, hati, pengalaman
indera, sejarah, intuisi, keyakinan, dan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh manusia melalui
akal, indra, dan sumber-sumber tersebut mempunyai metode tersendiri dalam pengetahuan
tersebut. Dan tanpa sumber-sumber tersebut maka kita tidak tahu darimana pengetahuan itu
berasal.

DAFTAR PUSTAKA

6
https://azharnasri.blogspot.com/2016/01/makalah-epistemologi-ilmu-filsafat-ilmu.html

http://www.allmipa.com/2016/01/filsafat-ilmu-makalah-epistemologi.html

http://mohnurula.blogspot.com/2014/03/bab-i-pendahuluan-1.html

http://kataalan.blogspot.com/2016/11/makalah-filsafat-ilmu-tentang.html

Anda mungkin juga menyukai