KATA PENGANTAR
Segala puji hanya kepada Allah SWT penulis panjatkan, karena berkat
rahmat, karunia dan kuasa-Nya, penyusunan laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan 1
Bab II Pembahasan
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial
maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya
perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Kelahiran filsafat di Yunani
menunjukkan pola pemikiran bangsa Yunani dari pandangan mitologi akhirnya
lenyap dan pada gilirannya rasiolah yang dominan. Dengan filsafat, pola pikir
yang selalu tergantung kepada dewa diubah menjadi pola pikir yang tergantung
pada rasio.
Perubahan dari pola pikir mite-mite ke rasio membawa implikasi yang tidak
kecil. Alam dengan segala gejalanya, yang selama itu ditakuti kemudian didekati
dan bahkan bisa dikuasai. Perubahan yang mendasar adalah ditemukannya
hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan perubahan yang
terjadi, baik alam semesta maupun pada manusia sendiri.
Manusia dikenal sebagai makhluk berpikir. Hal inilah yang menjadikan
manusia istimewa dibandingkan makhluk lainnya. Kemampuan berpikir atau daya
nalar manusialah yang mneyebabkannya mampu mengembangkan pengetahuan.
Dia mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana
yang buruk, yang indah dan yang jelek. Secara terus menerus manusia diberikan
berbagai pilihan. Dalam melakukan pilihan ini manusia berpegang pada
pengetahuan.
Pengetahuan ini mampu dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama,
yaitu: pertama, manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua,
kemampuan berpikir menurut suatu kerangka berpikir tertentu. Kedua faktor
diatas
sangat berkaitan erat. Terkadang sebagian manusia begitu sulit untuk
mengkomunikasikan informasi, pengetahuan dan segala yang ingin
dikomunikasikannya. Hal ini salah satunya dikarenakan oleh tidak terstrukturnya
kerangka pikir. Kerangka pikir akan terstruktur ketika objek dari apa yang ingin
dikomunikasikan jelas. Begitu pula ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
a. Adanya aktifitas berpikir, meneliti dan menganalisa
b. Adanya metode tertentu dan sistematika tertentu
c. Adanya objek tertentu
Berpikir, meneliti dan menganalisa adalah proses awal dalam memperoleh
ilmu pengetahuan. Dengan berpikir, seseorang sebenarnya tengah menempuh satu
langkah untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Aktifitas berpikir akan
membuahkan pengetahuan jika disertai dengan meneliti dan menganalisa secara
kritis terhadap suatu objek. Objek tertentu merupakan syarat mutlak dari suatu
ilmu. Karena objek inilah yang menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam
pengupasan lapangan ilmu pengetahuan itu. Tanpa adanya objek tertentu maka
dapat dipastikan tidak akan adanya pembahasan yang mapan.
Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang merefleksi, radikal dan integral
mengenai hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. Filsafat ilmu merupakan
penerusan
dalam pengembangan filsafat pengetahuan (epistemologi), sebab ‘pengetahuan
ilmiah’ tidak lagi adalah a higher level dalam perangkat pengetahuan manusia
dalam arti umum sebagaimana yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian filsafat berasal dari serapan bahasa Arab, yaitu falsafa. Kat filsafat
ini sering juga disebut dengan filosofi, yang merupakan serapan dari bahasa
Belanda filosofie. Kata ini berakar dari bahasa Yunani, philosophia. Istilah
Yunani ini terdiri dari kata philos yang berarti cinta atau sahabat dan kata sophia
yang berarti kebijaksanaan, kearifan atau pengetahuan. Jadi, menurut asal usul
katanya, pengertian filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan atau cinta pada
kebenaran yang dalam hal ini kebenaran ilmu pengetahuan. Secara umum,
pengertian filsafat adalah kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan
seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa. Dalam arti luas,
pengertian filsafat adalah kegiatan yang dilakukan orang ketika mereka berusaha
memahami kebenaran mendasar tentang diri mereka sendiri, dunia tempat mereka
tinggal, dan hubungan mereka dengan dunia dan satu sama lain.
Filsafat adalah cara berpikir tentang subjek tertentu seperti etika, pemikiran,
keberadaan, waktu, makna dan nilai. Cara berpikir filsafat melibatkan 4 Rs:
responsiveness (daya tanggap), reflection (refleksi), reason (alasan), dan re-
evaluation (re-evaluasi). Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), pengertian filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal
budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Filsafat juga
dimaknai sebagai n teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan, dan n
ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi.
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang mencakup ilmu-ilmu khusus.
Dalam perkembangannya ilmu-ilmu khusus itu memisahkan diri dari induknya
yakni filsafat.
Dalam sejarah ilmu, ilmu khusus yang pertama kali memisahkan diri dari
filsafat adalah matematika yaitu pada zaman Renaissance (abad XVI.M) yang
kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu lainnya.
Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya masih terasa pengaruhnya. Setelah
ilmu filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata filsafat tidak mati tetapi
hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah
yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus.
Ruang lingkup fisafat adalah segala sesuatu lapangan pemikiran manusia
yang amat luas (komprehensif). Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar-benar
ada (nyata), baik material konkrit maupun material abstrak (tidak terlihat). Jadi
obyek filsafat itu tidak terbatas. (Noor Syam,1988:22).SS
Adapun menurut pendapat para ahli tentang ruang lingkup filsafat :
B. Filsafat Khusus
Keilmuan
Filsafat keilmuan merupakan ilmu yang berpikir mendalam tanpa melihat dogma
dan agama dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan mengenai
hakikat ilmu. Filsafat keilmuan terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu :
Δ Interdisipliner
Ilmu yang mengkaji hubungan atau interaksi intensif antara satu atau lebih
disiplin.
Δ Fisika
Bertujuan untuk mencari tahu serta mengembangkan ilmu fisik atau fisika.
Δ Matematika
Δ Biologi
Δ Psikologi
Δ Sosial
Δ Linguistik
Filsafat Linguistik merupakan ilmu yang mengkaji bahasa, tutur, serta komunikasi
yang dilakukan manusia sebagai bentuk ekspresi.
Kehidupan
Filsafat yang mengkaji segala hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia
sehari – harinya.
⇒ Ekonomi
⇒ Hukum
Ilmu yang mencari akar atau hakikat hukum tujuan dari hukum dengan maksud
untuk menegakkan kaidah – kaidah hukum serta sebagai pertimbangan nilai.
⇒ Politik
Mempelajari tema – tema seperti politik, kebebasan, keadilan, hak milik, hak
umum, pemerintahan, dan penegakan hukum. Dapat disimpulkan filsafat politik
dan hukum berhubungan dalam dunia nyata.
⇒ Budaya
Mempelejari tentang asal muasal atau hakikat dari kebudayaan yang muncul
ditengah – tengah masyarakat. Bagaimana setiap kelompok – kelompok
masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda.
⇒ Agama
Mendalami tentang asal muasal atau hakikat darimana datangnya agama dalam
diri manusia, karena pada dasarnya filsafat agama termasuk dalam filsafat
ketuhanan (Menurut C.D Mulder)
⇒ Sejarah
Filsafat sejarah berfokus pada kejadian – kejadian yang terjadi pada masa lampau
atau sejarah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Kesimpulan
2. Ruang lingkup filsafat pada dasarnya terbagi menjadi tiga bagian pokok,
berikut penjelasannya:
TAHAPAN
Tahapan 1. Obyek apa yang telah ditelaah
ilmu?
Ontologi
2. Bagaimana wujud yang hakiki dari
(Hakikat
obyek tersebut?
3. Bagaimana hubungan antara obyek
tadi dengan daya tangkap manusia
(seperti berpikir, merasa, dan
mengindera) yang membuahkan
pengetahuan?
Ilmu)
4. Bagaimana proses yang
memungkinkan ditimbanya pengetahuan
yang berupa ilmu?
Mendapatkan
4. Apa yang disebut dengan kebenaran
Hasan, Erliana. 2011. Filsafat Ilmu dan metodologi penelitian ilmu pemerintahan.
Bogor:Ghalia Indonesia.
Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan. 2001. Filsafat Pendidikan Islam untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKK. Bandung:Pustaka Setia.
Nessa, Natsir dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Filsafat. Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikan Universitas Hasanuddin.
Wiharto, Mulyo. 2005. Kebenaran Ilmu, Filsafat, dan Agama. Forum Ilmiah
Indonusa. Vol 2 No 3 September.