Anda di halaman 1dari 11

ASESMEN INFORMAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


ASESMEN

DOSEN PENGAMPU : AMIN YUSI NUR SAIDAH, M.A

DISUSUN OLEH :
INTAN SRI MULAN RAHMA (228207015)
MIFTAHUL JANNAH (2286207016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2023/2024
PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan
Makalah Asesmen pendidikan ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “ASESMEN INFORMAL”.

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai hal-hal yang berkaitan


dengan Tehnik Asesmen Informal. penulis menyadari bahwa Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada dosen Pengampu mata kuliah
dan semua pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bangkinang, 02 September 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN
3

A. Latar Belakang .......................................................................................................3


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................4
C. Tujuan ....................................................................................................................4

BAB II PEMABAHASAN........................................................................................5
A. Asesmen Informal ..................................................................................................5
B. Tujuan Asesmen Informal.......................................................................................6
C. Strategi Asesmen Informal.................................................................................... 6
D. Kelebihan dan Kelemahan Asesmen Informal.......................................................7

BAB III KESIMPULAN...........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut Learner, 1988. mengemukakan bahwa asesmen sebagai suatu proses
pengumpulan informasi tentang seorang anak yang akan digunakan untuk
membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak tersebut.
Sementara Bonnie Campbell yang memandang asesmen sebagai proses
pengumpulan bukti dan dokumentasi perkembangan dan pertumbuhan anak.

Konsep asesmen juga sering dihubungkan dengan analisis kebutuhan atau


yang disebut dengan need assessment. Asesmen kebutuhan anak memberikan
gambaran tentang perilaku aktual yang ditunjukkan anak dibandingkan dengan
perilaku normatif pada rentang usianya. Perhatikan pendapat Walter Dick, Lau
Carey dan James O. Carey (2005:22) yang memberikan gambaran need assesment
sebagai proses mengumpulkan informasi tentang kondisi kemampuan secara
actual (kemampuan tampak nyata) dibandingkan perilaku berdasarkan standar
normatif.

Dalam konteks psikologi perkembangan dan perkembangan anak, setiap anak


didik memiliki karakteristik dan tahapan perkembangan normatif yang relatif
sama sesuai dengan usia kalender (cronological ages). Standar normatif
perkembangan ini akan menjadi kerangka acuan dalam menyusun standar
kompetensi perkembangan sesuai dengan usia kelender masing-masing murid.
Walaupun secara normatif anak memiliki standar perkembangan yang relatif
sama namun dalam proses pencapaiannya, setiap anak memiliki keunikan, tempo
dan irama perkembangan masing-masing. Terdapat perbedaan kondisi psikologis
(mental ages) yang telah dimiliki dan dicapai setiap anak didik dibandingkan
dengan standar perkembangan yang sesuai dengan usia kalender (sesuai usia).
Selain tipe belajar tersebut, banyak aspek psikologis yang harus diketahui,
dipahami dan dipetakan oleh pendidik melalui proses asesmen. Aspek psikologis
3
yang dimaksud diantaranya adalah minat belajar, motivasi internal, perhatian,
motorik halus/kasar, keterampilan menyimak, keterampilan menulis, keterampilan
membaca, keterampilan berbicara, perilaku moral, sikap beragama, perilaku
sosial, pengendalian emosi dan sebagainnya. Berbagai aspek perkembangan
tersebut perlu diungkap dan dipahami pendidik sebelum pendidik merencanakan
dan melaksanakanan kegiatan pembelajaran. Jika menelaah dan menggambarkan
keragaman kondisi berbagai aspek psikologis maka pendidik akan menemukan
keragaman itu begitu sangat spesifik untuk masing-masing anak.

Hal ini sejalan dengan sifat dan hukum perkembangan bahwa perkembangan
bersifat individual (individual differences). Oleh karena itu maka pembelajaran
seharusnya bersifat individual sesuai dengan keragaman masing-masing anak dan
inilah yang menjadi salah satu pijakan sebagian ahli yang menghendaki
pembelajaran itu bersifat individual (individual learning). Dengan demikian,
secara ideal seharusnya kurikulum disusun sesuai dengan banyaknya keragaman
yang ditemukan pada anak usia dini (differences curriculum) sehingga setiap anak
mengggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
aktual yang dicapaiannya. Pola inilah yang mendorong munculnya kurikulum
individual dan pembelajaran individual.

1.1 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dapat kita ketahui tentang pengertian asesman informal.
2. Apa yang dapat kita ketahui tentang tujuan asesmen informal.
3. Apa yang dapat kita ketahui tentang strategi asesmen informal.
4. Apa yang dapat kita ketahui tentang kelebihan dan kekurangan asesmen
informal.

1.2 TUJUAN MASALAH


Kita dapat mengetahui tentang pengertian, tujuan serta kelebihan dan
kekurangan asesmen informal secara lengkap dan menyeluruh.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asesmen Informal
Asesmen informal adalah asesmen yang dibuat dan dikembangkan
oleh guru berdasarkan aspek-aspek perkembangan atau kurikulum yang
berkaitan dengan kemampuan belajar anak. Asesmen informal ini hanya
berlaku kasuistis, maksudnya berlaku pada komunitas anak dimana guru
itu membuat dan menerapkan asesmen. Belum tentu sesuai atau cocok
diterapkan pada komunitas anak ditempat lain.
Asesmen informal bisa berupa komentar-komenter guru yang
diberikan atau diucapkan selama proses pembelajaran. Saat seorang
peserta didik menjawab pertanyaan seorang guru, saat seorang peserta
didik atau beberapa peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru
atau temannya, atau saat seorang peserta didik memberikan komentar
terhadap jawaban guru atau peserta didik lain, guru telah melakukan
assesmen informal terhadap performansi peserta didik peserta didik
tersebut.
Penilaian informal bisa berupa komentar-komentar guru yang
diberikan/diucapkan selama proses pembelajaran. Saat seorang peserta
didik menjawab pertanyaan guru, saat seorang peserta didik atau beberapa
peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya, atau
saat seorang peserta didik memberikan komentar terhadap jawaban guru
atau peserta didik lain, guru telah melakukan penilaian informal terhadap
performansi peserta didik-peserta didik tersebut.
Asesmen informal dilakukan bukan untuk menentukan ranking
peserta didik. Asesmen ini biasanya dilakukan dengan cara lebih terbuka,
seperti kegiatan observasi, inventori, partisipasi, dan diskusi. Metode
asesmen informal dilaksanakan lebih spontan dan kurang kentara/terlihat.

5
Biasanya terjadi selama proses pembelajaran. Contoh metode ini seperti:
observasi dan pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan oleh guru selama
proses pembelajaran, dan refleksi siswa. Kebanyakan asesmen yang
digunakan di kelas adalah asesmen informal. Asesmen ini terjadi selama
proses pembelajaran berlangsung, dan dilakukan secara berkelanjutan.

B. Tujuan Asesmen Informal


Asesmen informal dapat digunakan untuk tujuan-tujuan sebagai berikut:
 Evaluasi penempatan (placement evaluatoin)
 Evaluasi diagnostik dan perencanaan pengajaran
 Evaluasi formatif dan sumatif.

C. Strategi Asesmen Informal


Strategi Asesmen Informal, mencakup berbagai cara seperti berikut:
 Observasi
Observasi adalah metode informal yang paling sering digunakan dalam
mengakses kemajuan perkembangan anak. Ada berbagai macam jenis
observasi, antara lain adalah observasi, antara lain adalah observasi
naturalistik (contoh: catatan anekdot, dan running record) dan observasi
terstruktur (contoh: event sampling dan time sampling).
 Pengukuran yang dirancang guru
 Checklis perkembangan
Cheklist/Flowsheet merupakan salah satu bentuk catatan perkembangan
yang berisi hasil observasi dan tindakan. Flow sheet memungkinkan pendidik
untuk mencatat hasil observasi atau pengukuran yang dilakukan secara
berulang yang tidak perlu ditulis secara narative, termasuk data anak.
 Skala rating
Adalah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kuantitatif.
 Rubrik

6
Rubik merupakan instrument kualitatif yang dapat digunakan dalam
menilai kemajuan siswa atau pekerjaan mereka. Tujuannya adalah untuk
menilai pekerjaan siswa, membedakannya dari instrument seperti ceklis dan
skala penilaian.
 Performansi dan asesmen portofolio
Asesmen Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang menyediakan
bukti-bukti kompetensi siswa. Portofolio juga menunjukkan inisiatif,
kemampuan dan keterampilan siswa. Performansi adalah cacatan outcome
yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama
suatu periode waktu tertentu. (Bernandin & Russell). Sedangkan yang
dimaksud dengan penilaian performansi adalah suatu cara mengukur
kontribusi-kontribusi dari individu-individu anggota organisasi kepada
organisasinya. (Kae E. Chung & Leon C. Megginson).
 Asesmen bardasarkan teknologi

D. Kelebihan dan Kelemahan Asesmen Informal


Adapun kelebihan dari asesmen informal adalah sebagai berikut:
 Fokus informal asesmen adalah untuk mendorong para pelajar
mengahasilkan pengetahuan;
 Menurut Piaget melalui asesmen informal anak-anak membangun
pengetahuan.
 Tujuan evaluasi informal adalah untuk mengukur perkembangan dalam
jangka panjang, secara perlahan dalam satu periode ketimbang
pembelajaran jangka pendek yang diukur tanpa memperharikan antara
hubungan dalam perkembangan.
 Asesmen informal dapat diperoleh secara langsung dari guru melalui
objektif (tujuan pengejaran), kurikulum, dan buku-buku teks.
 Asesmen informal berkaitan langsung dengan situasi pembelajaran di
dalam kelas.

7
 Asesmen informal segera bisa dilaksanakan, ketimbang tes standar butuh
waktu yang panajng, bisa lebih dari dua tahun baru dapat digunakan
setelah dikembangkan.
 Asesmen informal dapat dihubungkan dengan kebutuhan-kebutuhan
diagnostik.
 Asesmen informal lebih fleksibel, sedangkan tes standar lebih kaku, semoa
objektif yang telah direncanakan tidak bisa diubah sesuai keperluan
pembelajaran di dalam kelas.

Sedangkan kelemahan dari asesmen informal adalah sebagai berikut:


 Asesmen informal rawan terhadap stabilitas dan ketepatan.
 Dengan asesmen informal dikhawatirkan terjadi penyalahgunaan oleh
guru-guru.
 Kelemahan utama adalah guru-guru belum siap mengembangkannya dan
menggunakannya.

8
BAB III
KESIMPULAN

Asesmen Informal adalah asesmen yang dibuat dan dikembangkan


oleh guru berdasarkan aspek-aspek perkembangan atau kurikulum yang
berkaitan dengan kemampuan belajar anak. Asesmen informal bisa berupa
komentar-komenter guru yang diberikan atau diucapkan selama proses
pembelajaran sedangkan penilaiannya bisa berupa komentar-komentar
guru yang diberikan/diucapkan selama proses pembelajaran. Asesmen
informal dilakukan bukan untuk menentukan ranking peserta didik.
Asesmen ini biasanya dilakukan dengan cara lebih terbuka, seperti
kegiatan observasi, inventori, partisipasi, dan diskusi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rohmawati, Laeli. 2016. Assesmen dan Metode Assesmen. Diakses dari

https://www.academia.edu/29550981/ASSESMEN_DAN_METODE_ASSESMEN

Pujaningsih. Asesmen Akademik Informal. Diakses dari

staff.uny.ac.id/sites/default/files/.../pujaningsih.../asesmenakademik-informal.pdf

Poerwanti, endang. 2015. Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran. Diakses dari

https://scholar.google.co.id/

10

Anda mungkin juga menyukai