Anda di halaman 1dari 28

HALAMAN JUDUL

LAPORAN OBSERVASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK


MOTIVASI INSANI
Diajukan untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Manajemen Bimbingan
Konseling

Dosen Pengampu : 1. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, M. Pd.I


2. Irman Suherman, M. Pd.

Disusun Oleh :

Silvia Nur Rachman F. 1510427

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2017
ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan kenikmatan Iman
dan Islam maupun kenikmatan sehat wal’afiat. Sehingga sampai saat ini kita masih berada
dalam lindungan-Nya. Sholawat serta salam kita panjatkan pada Nabi Muhammad SAW
beserta para keluarga dan sahabatnya. karena bimbingan-Nyalah maka penulis bisa
menyelesaikan sebuah Laporan Obsevasi yang berjudul “Program Bimbingan dan
Konseling di SMK Motivasi Insani”.Laporan ini disusun sebagai tugas Ujian Akhir Semester
mata kuliah Manajemen Bimbingan dan Konseng.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya
dalam pelaksanaan observasi, dan penyusunan laporan observasi ini. Saya ucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si. selaku Rektor Universitas Djuanda, Bogor
2. Ibu Ratu Tanti Rizkya, M.Pd., ST. selaku Kepala SMK Motivasi Insani, Cibinong
3. Ibu Siti Ummi Habibah, S.Pd. selaku Guru Bimbingan dan Konseling di SMK
Motivasi Insani, Cibinong yang telah membantu dalam pelaksanaan observasi ini,
dan bersedia menjadi narasumber dalam proses observasi
4. Ibu Hj. R. Siti Pupu Fauziah, M. Pd.I selaku Koordinator Dosen Pengampu mata
kuliah Manajemen Bimbingan dan Konseling
5. Bapak Irman Suherman, M.Pd. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen
Bimbingan dan Konseling yang telah membimbing kami kelas MPI B dalam proses
perkuliahan
6. Kedua Orangtua beserta keluarga yang selalu memberi dukungan

Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan pada penyusunan laporan
observasi ini. Oleh karna itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi
penyempurnaan laporan observasi ini. Terima kasih, dan semoga laporan obserasi ini dapat
bermanfaat bagi saya dan pembaca pada umumnya.

Bogor, Juni 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Tujuan Observasi ............................................................................................................ 1
C. Manfaat Observasi .......................................................................................................... 2
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................... 3
A. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling............................................................ 3
B. Personel Sekolah yang terkait dalam Program Bimbingan dan Konseling................. 4
C. Menyusun Program Bimbingan Konseling ................................................................... 6
BAB III HASIL OBSERVASI .................................................................................................. 8
A. Profil Sekolah.................................................................................................................. 8
B. Sejarah Sekolah............................................................................................................... 8
C. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ..................................................................................... 9
D. Struktur Bimbingan dan Konseling di SMK Motivasi Insani .................................... 11
E. Hasil Observasi ............................................................................................................. 12
F. Pembahasan ................................................................................................................... 18
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 20
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 20
B. Saran .............................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 21
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 22

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agar layanan bimbingan di suatu sekolah dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan fungsi, satlan satkung, dan bidang bimbingan, maka selanjutnya layanan dan
bimbingan tesebut perlu disusun dalam suatu program yang terencana dan disiapkan
secara matang. Dengan penyusunan layanan dalam suatu program terencana, maka
dalam pelaksanaannya akan banyak memperoleh keunutungan, baik keuntungan bagi
sekolah, petugas, tentunya bagi siswa sendiri. Dengan demikian, kerja sama antar
sekolah dengan orang tua sangat penting dalam penyelenggaraan program bimbingan di
sekolah.
Penyusunan program layanan bimbingan dan konseling pada tiap sekolah dan
jenjang pendidikan tentulah tidak sama. Karena para Guru bimbingan dan konseling
menghadapi siswa yang tidak sama pula. Setiap daerah dengan kondisi sosial yang
berbeda juga akan mempengaruhi bagaimana suatu program bimbingan dan konseling
disusun dan dilaksanakan. Maka dari itu penyusunan bimbingan dan konseling
sangatlah diperlukan agar tujuan pemberian layanan dan bimbingan itu sendiri dapat
berjalan dengan efektif dan efisien serta fungsi program itu sendiri yaitu agar layanan
bimbingan dan konseling disekolah dapat terukur, terencana, dan sistematis.
Dalam laporan ini, penulis mepaparkan instrumen dan program layanan
bimbingan dan konseling sebagai salah satu bentuk nyata program layanan bimbingan
dan konseling di sekolah.

B. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dilakukannya observasi di SMK Motivasi Insani ini
1. untuk mengetahui program bimbingan dan konseling di sekolah tersebut
2. untuk mengetahui tujuan dari penyusunan program bimbingan dan konseling
disekolah
3. untuk mengetahui personal yang terkait dalam program bimbingan dan konseling di
sekolah

1
C. Manfaat Observasi
Manfaat dilakukannya observasi di SMK Motivasi Insani ini adalah untuk menambah
pengetahuan, lebih paham dan mengetahui langsung bagaimana program bimbingan dan
konseling di sekolah disusun dan dilaksanakan.

D. Metode Pengumpulan Data


Dalam penulisan laporan observasi ini penulis mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperlukan dari berbagai sumber. Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penulisan laporan observasi ini adalah sebagai berikut.
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu kegiatan pencarian informasi yang dilakukan
dengan cara menanyakan langsung kepada narasumber mengenai masalah yang
dibahas. Dalam penulisan laporan observasi ini penulis menggunakan metode
wawancara kepada Guru Bimbingan dan Konseling sebagai narasumber dalam
proses observasi untuk memperoleh informasi mengenai judul dan sebagai
penyempurnaan penulisan laporan observasi ini.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari
dokumen-dokumen yang ada, atau catatan-catatan yang tersimpan baik itu berupa
transkip, buku, surat kabar dan lain sebagainya. Penulis menggunakan metode
dokumentasi dengan cara memotret gambar terkait program bimbingan dan
konseling.
3. Studi Pustaka
Dalam penulisan laporan observasi ini menggunakan metode studi pustaka
guna mengumpulkan data sebagai bahan penyempurnaan laporan observasi dari
beberapa buku mengenai judul laporan observasi yang telah ditentukan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling


Program secara umum adalah rencana, adapun Program menurut Charles O. Jones
adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan, dapat disimpulkan bahwa program
adalah rencana, rangkaian atau gambaran yang harus ada demi terciptanya suatu
kegiatan, di dalam program biasanya dijelasskan mengenai tujuan kegiatan yang akan
dicapai.
Bimbingan secara etimologis merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasal
dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti “menunjukkan, membimbing,
menuntun, ataupun membantu.” Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum
bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Bimbingan yang
pertama dikemukakan dalam Year’s Book of Education 1955 adalah suatu proses
membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan
kemampuannya agar memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial. 1 Jadi
bimbingan adalah proses membantu orang lain dengan usahanya secara terus menerus
diberikan agar dapat membantu orang terseebut untuk mencapai tujuannya.
Konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara etimologis berarti
“to give advice” atau memberi saran dan nasihat. Adapun menurut Rogers konseling
adalah serangkaian hubungan dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia
dalam merubah sikap dan tingkah lakunya. 2 Jadi konseling adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli atau bisa disebut konselor kepada individu
baik yang mengalami masalah atau yang tidak mengalami masalah.
Pengurus besar IPBI mengemukakan bahwa program bimbingan merupakan
satuan rencana keseluruhan kegiaan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan
pada periode waktu tertentu. Adapun Menurut winkel yang dimaksud dengan program
bimbingan konseling adalah suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang teencana,
terorganisasi, dan terkoordinasi, selama periode tertenu. 3 Dari kedua pengertian tersebut

1
Hallen, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), hlm. 3
2
Ibid. hlm. 9-10
3
Yusuf Syamsu dan Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling. (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2005),

3
dapat ditarik kesimpulan bahwa program bimbingan konseling merupakan serangkaian
rencana kegiata yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang konkrit dalam
periode waktu tertentu untuk mencapai tujuan.

B. Personel Sekolah yang terkait dalam Program Bimbingan dan Konseling


Adapun tugas personel sekolah yang berkaitan dalam layanan bimbingan dan konseling
di sekolah adalah sebagai berikut. 4
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas
kepala sekolah adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan yang
meliputi kegiatan pengajaran, kegiatan bimbingan dan kegiatan latihan
menyediakan serta melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
2. Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam hal mengkoordinasikan
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada semua personel sekolah,
melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah teutama dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling.
3. Guru Pembimbing/Konselor
Tugas guru pembimbing/konselor adalah memasyarakatkan kegiatan bimbingan
konseling, menyusun program, melaksanakan program, melaksanakan layanan
bimbingan terhadap sejumlah siswayang menjadi tanggung jawabnya minimal 150
siswa, menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan konseling.
4. Staf administrasi
Staf administrasi memiliki tugas diantaranya membantu guru pembimbing/konselor
dalam mengadministrasikan seluruh kegiaan bimbingan dan konseling, membantu
mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling, membantu menyiapkan
sarana yang diperlukan dalam layanan bimbingan dan konseling
5. Guru Mata Pelajaran
Personel yang sangat penting dalam aktivitas bimbingan dan konseling, tugas-
tugasnya adalah membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling
kepada siswa, melakukan kerjasama dengan guru pembimbing/konselor dalam

4
Abu Bakar M. Luddin, Dasar-dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik, (Bandung : Citapustaka
Media Printis, 2010), hlm. 58-60.

4
mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling,
mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing/konselor.
6. Wali Kelas
Wali kelas sebagai mitra kerja guru pembimbing/konselor, memiliki tugas
bimbingan dan konseling yaitu membantu guru pembimbing melaksanakan layanan
yang menjadi tanggungjawabnya, membantu memberikan kesempatan dan
kemudahan bagi siswa khususnya di kelas yang di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya untuk mengikuti layanan bimbingan konseling, memberikan
informasi tentang siswa di kelasnya untuk memperoleh layanan bimbingan
konseling dari guru pembimbing/konselor, menginformasikan kepada guru mata
pelajaran tentang siswa yang perlu mendapat perhatian khusus, dan ikut serta dalam
konferensi kasus.

Adapun pihak yang penting untuk diajak kerja sama, sebenarnya hampir sama
dengan personel yang terkait di atas, namun ada beberapa tambahan pihak yang penting
untuk kerjasama, yaitu sebagai berikut. 5

Tabel 1 Kerja sama dalam Program Bimbingan Konseling di Sekolah

Pihak (Kerja sama) Bentuk (Kerjasama)


Siswa Kesadaan untuk berubah
Konselor Memberikan Bimbingan Konseling
Guru Pembimbing Memberikan Bimbingan Konseling
Orang tua Mendukung Keputusan bersama
Guru Menjadi Wakil petugas bimbingan
Guru Kelas/ Wali kelas Menjadi Wakil petugas bimbingan
Kepala Sekolah Memberikan kemudahan sarana prasarana yang
diperlukan
Psikiater, Petugas Menerima tindak lanjut kasus tertentu yang
kesehatan, Dinas sosial berada di luar kewenangan pembimbing

5
Elfi Muawanah dan Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islami Di Sekolah Dasar, (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2009), hlm. 107.

5
C. Menyusun Program Bimbingan Konseling
Agar sekolah dapat menyusun dan melaksanakan layanan bimbingan dalam suatu
program dengan baik, tedapat persyaratan-persyaratan pokok yang seyogianya
dipenuhi, yaitu sebagai berikut.6
1. Personal
Dalam melaksanakan bimbingan konseling diperlukan tenaga profesional,
yakni konselor, dan tenaga non profesional, yakni kepala sekolah, guru bidang studi,
dan petugas administrasi. Satu tenaga profesional sebaiknya menangani 4 kelas atau
sejumlah ± 150 siswa. Dengan demikian, apabila di suatu sekolah mempunyai 20
kelas maka diperlukan 5 konselor profesional.
Jika terdapat keterbatasan tenaga, kepala sekolah dapat menunjuk guru
bidang studi menjadi konselor setelah dibekali pengetahuan dan keterampilan di
bidang bimbingan, misalnya melalui service training (lokakarya, penataran, dan
sebagainya). Guru bidang studi yang merangkap konselor inilah yang disebut guru
konselor. Sementara konselor adalah tenaga profesional dari sarjana bimbingan
konseling atau psikologi yang dipersiapkan oleh lembaga untuk mencetak seorang
konselor.
2. Fasilitas
Fasilitas atau perlengkapan merupakan salah satu faktor yang sangat
diperlukan demi kelancaran suatu kegiatan, temasuk kegiatan bimbingan ini.
Adapun fasilitas yang diperlukan bagi suatu kegiatan bimbingan di sekolah meliputi
sebagai berikut.
a. Fasilitas fisik : antara lain ruang bimbingan, ruang konseling, ruang konsultasi,
ruang pertemuan, home room, meja, kursi, papan bimbingan.
b. Fasilitas teknis : antara lain pengumpulan data angket,lembar observasi,
sosiometri, anecdotal record, skala penilaian, alat-alat tes, tape recorder, dan
sebagainya. Alat penyimpan data antara lain map pribadi, buku pribadi, rak,
lemari. Fasilitas untuk keperluan administrasi misalnya kertas, tinta, stop map,
buku agenda.

6
Ibid, hlm. 99-101.

6
3. Biaya
Anggaran biaya sangat diperlukan bagi kelancaran suatu kegiatan. Biaya dalam
kegiatan bimbingan digunakan untuk pengadaan fasilitas, pemeliharaan fasilitas,
biaya teknis (penataan, lokakarya, perjalanan dinas, honorarium petugas).
4. Kebijaksanaan yang Menunjang
Kebijaksanaan terutama dari kepala sekolah dan pejabat atasan lain yang berwenang
(penilik, pengawas, kepala bidang).
Kebijaksanaan tesebut bisa berupa hal-hal berikut.
a. Penyediaan kesempatan baik petugas untuk melaksanakan tugasnya dalam
bimbingan.
b. Penyediaan sarana (tempat dan alat-alat) untuk melaksanakan bimbingan.
c. Penghargaan terhadap hasil karya bimbingan yang telah dibeikan oleh petugas
agar timbul kepuasan kerja.

Hal-hal yang harus termuat dalam suatu program bimbingan minimal meliputi
kolom:
a. Nomor kegiatan;
b. Kegiatan/ layanan;
Dalam kolom ini hendaknya kegiatan dibuat secara operasional dan terperinci
serta sasaran yang akan menerima layanan tersebut;
c. Waktu pelaksanaan (bulan, minggu ke);
d. Pelaksanaan (memuat personal yang melaksanaan layanan bimbingan tersebut).
Pada bagian ini yang perlu dipertimbagkan adalah kemampuan serta
kewenangan personel agar layanan bimbingan dapat berhasil;
e. Keterangan (memuat hal-hal yang dianggap perlu dicantumkan atau dijelaskan).

Tabel 2 Bentuk Tiga Dimensi Kegiatan Bimbingan Konseling

Tahapan
Bidang Bimbingan
Persiapan Pelaksanaan Evaluasi Analisis Tindak Lanjut
Bimbingan Pribadi
Jenis-jenis layanan/ kegiatan
Bimbingan Sosial
pendukung Bimbingan Konseling
Bimbingan Belajar
Bimbingan Karier

7
BAB III
HASIL OBSERVASI

A. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMK Motivasi Insani
Kode Sekolah : 183
NSS : 322020501002
NPSN : 20231414
Alamat Sekolah : Jl. Al-Nur, Kecamatan Cibinong, Kelurahan Pabuaran,
Kabupaten Bogor, Kode Pos 16916, Propinsi Jawa Barat
Telepon/Fax : (021) 8761762
Email : smkmotivasiinsani@yahoo.co.id
Website : www.smkmotivasiinsani.sch.id
Facebook : SMK Motivasi Insani – MOVIN
Status Akreditasi : Terakreditasi “A”
No. 02.00/313/BAP-SM/SK/X/2104
SK Pendirian : (dari Dinas pendidikan)
No. 421.3/719/Kep/Disdik/2002 Tgl 20 Februari 2002
Identitas kepala Sekolah
Nama : Ratu Tanti Rizkya, M.Pd., ST
Pendidikan Terakhir : S2
Jurusan/Tahun : Manajemen Pendidikan/2015

Narasumber
Nama : Siti Ummi Habibah, S.Pd
Pendidikan Terakhir : S1
Jurusan : Bimbingan dan Konseling
Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling
Alamat :
B. Sejarah Sekolah
SMK Motivasi Insasni berdiri tahun 2001 dengan Izin Operasional Tanggal 20
Februaro 2002. Dipimpin oleh Drs. H. Tubagus Fauzi Syamsuin, Ph.D. Kemudian pada
tahun pelajaran 2003/2004 dilanjutkan oleh Dra. Hj. Ida Farida Darwi, MA sampai

8
dengan September 2009. Setelah itu mulai Oktober sampai dengan sekarang jabatan
Kepala Sekolah SMK Motivasi insani dipimpin oleh Ratu Tanti Rizkya, M.Pd., ST.
Pada awal berdirinya SMK Motivasi Insani mebuka 2 Jurusann yaitu Program
Keahlian Administrasi Perkantoran (saat itu disebut sebagai Jurusan Sekretaris) dan
Kompetensi Keahlian Pemasaran/Penjualan, pada tahun 2002/2003. Pada saat itu baru
menerima 2 rombongan belajar. Dengan bertambahnya animo masyarakat terhadap
SMK Motivasi Insani, maka pada tahun pelajaran 2008/2009 mulai dibuka Program
Keahlian Akuntansi. Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, SMK
Motivasi Insani turut berperan dalam bidang tersebut, direalisasikan dengan dibukanya
Program keahlian Teknik Produksi dan Program Penyiaran Pertelevisian, pada tahun
2015/2016.
C. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
1. Visi
Mewujudkan SMK Motivasi Insani yang Berkualitas, Unggul, dalam
Pengembangan Imtaq dan Iptek yang berwawasan Lingkungan. Serta menghasilkan
Lulusan berakhlak mulia, kompeten dalam memenuhi tuntutan Dunia Kerja dan
Masyarakat.
2. Misi
a. Mengembangkan fasilitas pembeljaran dengan kurikulum yang dapat
mengantarkan siswa mandiri, terampil, dan cerdas yang sesuai dengan
perkembangan dunia usaha dan dunia industri.
b. Menciptakan suasana religius dalam seluruh kegiatan pembelajaran guna
meningkatkan Iman dan Taqwa.
c. Mengembangkan pembelajaran yang berwawasan mutu dan keunggulan,
profesional, serta mendukung kreativitas siswa dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
d. Mengembangkan pembelajaran yang meningkatkan kesadaran dan kepedulian
siswa akan kondisi lingkungan sekolah yang tertib, segar, bersih, indah, aman,
dan nyaman.
e. Menyiapkan siswa yang berakhlak mulia, memiliki integritas dan mampu
beradaptasi di lingkungan global.

9
f. Menyiapkan siswa yang kompeten dengan memiliki sikap profesional untuk
mengembangkan diri dalam menciptakan lapangan kerja dan mampu bersaing
di dunia kerja, serta memiliki kontribusi untuk kemajuan masyarakat.
3. Tujuan
a. Menyiapkan kurikulum yang menitik beratkan pada peningkatan penguasaan
praktik dan aplikatif, sehingga mampu membaca peluang usaha dengan
pemanfaatan potensi local dan peningkatan keahlian yang sesuai dengan
kebutuhan DU/DI
b. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang diterapkan pada setiap kompetensi keahlian
c. Membekali siswa dengan kegiatan keagamaan yang dapat menumbuhkan rasa
keimanan, kecintaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta
membentuk kepribadian yang berkarakter.
d. Menyiapkan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi
e. Mempersiapkan lulusan yang kompeten, mampu menciptakan lapangan
pekerjaan dan berkompetisi di DU/DI serta siap menghadapi perubahan yang
terjadi di masyarakat.
f. Menyiapkan suasana belajar mengajar yang dapat memberikan motivasi tinggi
kepada siswa dan melakukan program nyata untuk menciptakan lingkungan
sekolah yang hijau, nyaman, aman, bersih, indah dan menyenangkan.

10
D. Struktur Bimbingan dan Konseling di SMK Motivasi Insani

Penanggung Jawab BK
Orang tua
Kepala Sekolah:
Siswa Ratu Tanti Rizkya, M.Pd..,
ST

Tata Usaha

Sarbinih

Koordinator BK dan Guru BK


Wali Kelas Guru Mata Pelajaran
1. Siti Ummi Habibah, S.Pd
2. Maryadi, S.Sos

Siswa/i

11
E. Hasil Observasi
Hasil penelitian yang saya lakukakan selama 1 hari yang bertempat di SMK
Motivasi Insani, dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada Guru
Bimbingan dan Konseling, mengenai Program Bimbingan dan Konseling di sekolah
antara lain:
1. Sudah berapa lama ibu menjabat sebagai guru bk?
Jawab : saya menjabat disini dari tahun 2010, jadi menjabat sebagai guru bk sekitar
7 tahunan
2. Apakah ibu menjabat sebagai guru bk ini memang lulusan s1 bk atau jurusan lain?
Jawab : saya memang dari lulusan s1 jurusan bk sesuai dengan bidangnya
3. Apakah disekolah ini melakukan seluruh bentuk kegiatan bk yang terdiri dari
pencegahan, penanggulangan,dan alih tangan kasus?
Jawab : sebenarnya kan bk itu menangani siswa bukan hanya yang bermasalah saja
yang tidak pun kami tangani, tapi disini mayoritas hanya menangani siswa yang
bermasalah saja. Tidak ada pencegahan paling jika kalau ada kelas kosong kami
masuk ke kelas bercerita tentang pergaulan remaja, kenakalan remaja dll. Jadi di
sekolah ini lebih menekankan penanggulangan.
4. Di sekolah ini, Ada berapa guru bk di sekolah ini?
Jawab : ada 3 guru, pa Maryadi, saya bu ummi, satu lagi bu ina. Dua guru jurusan
bimbingan konseling, satu lagi jurusan S.Sos.
5. Program apa saja yang sudah disiapkan untuk melakukan layananan bimbingan
konseling di sekolah ini?
Jawab : program tahunan, semsesteran, bulanan, harian.
6. Menurut ibu apa tujuan penyusunan program bimbingan konseling di sekolah ini?
Jawab : supaya terjadwal aja, dan ketika ada asesor datang jika menanyakan program
bk ini maka sudah siap
7. Sebelum tersusunnya dan terlaksananya program bk , apakah ada syarat-syarat yang
harus dipenuhi untuk program layanan bk?
Jawab : seharusnya ada tapi berhubung disini bk tidak masuk kelas jadi tidak pakai
syarat-syarat, dari iso sih ada seperti format layanan bk, format home visit.
8. Siapa saja personal yang terkait dalam program bk?

12
Jawab : kalau penyusunan program bk hanya guru bk, kepala sekolah, dan wakil
kepala sekolah kesiswaan, kalau untuk wali kelas dan guru mata pelajaran hanya
memberikan informasi mengenai siswanya.
9. Setiap satu guru bk di sekolah ini, berapa siswa yang ditangani?
Jawab : kalau di sekolah ini kita baginya per tingkat, saya kelas XII, pa Maryadi kelas
XI, dan bu Ina kelas X. Berhubung ada 3 guru bk jadi kita baginya per tingkat.
10. Bolehkah kami mendokumentasikan program bk yang ada disekolah ini?
Jawab : boleh, tapi ada di TU, sebentar ya saya ambilkan.

Berikut Dokumentasi Program Bimbingan dan Konseling SMK Motivasi Insani.

Gambar 1 Cover Program Bimbingan dan Konseling

13
Gambar 2 Program Tahunan Bimbingan dan Konseling

Gambar 3 Program Tahunan Bimbingan dan konseling

14
Gambar 4 Program Semesteran Bimbingan dan Konseling

Gambar 5 Program Semesteran Bimbingan dan Konseling

15
Gambar 6 Program Semesteran Bimbingan dan Konseling

Gambar 7 Program Bulanan Bimbingan dan Konseling

16
Gambar 8 Program Bulanan Bimbingan dan Konseling

Gambar 9 Program Harian Bimbingan dan Konseling

17
F. Pembahasan
Program Bimbingan dan Konseling di SMK Motivasi Insani dapat dikatakan
sudah berjalan dengan baik sesuai program, yaitu program tahunan, program
semesteran, program bulanan, dan program harian. Tujuan dari penyusunan program
tidak lain yaitu agar pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dapat terencana,
terukur, sistematis dan terjadwal dengan teratur, adapun syarat-syarat yang harus
dipenuhi sebelum menyusun program bimbingan dan konseling di SMK Motivasi Insani
salah satunya yaitu format layanan bimbingan konseling yang harus ada, hal ini sesuai
dengan teori sebagai berikut.

Hal-hal yang harus termuat dalam suatu program bimbingan minimal meliputi
kolom:

a. Nomor kegiatan;
b. Kegiatan/ layanan;
Dalam kolom ini hendaknya kegiatan dibuat secara operasional dan terperinci serta
sasaran yang akan menerima layanan tersebut;
c. Waktu pelaksanaan (bulan, minggu ke);
Pelaksanaan (memuat personal yang melaksanaan layanan bimbingan tersebut).
Pada bagian ini yang perlu dipertimbagkan adalah kemampuan serta kewenangan
personel agar layanan bimbingan dapat berhasil;
d. Keterangan (memuat hal-hal yang dianggap perlu dicantumkan atau dijelaskan).

Akan tetapi syarat-syarat lainnya seperti yang ada pada teori di atas, di SMK
Motivasi tidak memakai syarat-syarat yang harus dipenuhi, hal bertentangan dengan
teori dalam buku Elfi Muawanah dan Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islami Di
Sekolah Dasar, yang menjelaskan bahwa adanya syarat-syarat yang harus dipenuhi
sebelum penyusunan program bimbingan dan konseling yaitu personal, fasilitas, biaya
dan kebijaksanaan yang menunjang.

Personal yang terkait dalam penyusunan program bimbingan dan konseling di


SMK Motivasi Insani yaitu hanya Guru Bimbingan Konseling, Kepala Sekolah, dan
Wakasek Kesiswaan. Personal yang terkait ini sesuai dengan teori dalam buku Dasar-
dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik, karya Abu Bakar M. Luddin. Dan dalam
pelaksanaannya wali kelas dan guru mata pelajaran pun ikut terlibat karena untuk
memberikan informasi mengenai siswa-siswa nya.

18
Adapun program yang didokumentasikan saat observasi dan telah disusun oleh
guru bk, kepala sekolah dan wakasek kesiswaan di SMK Motivasi Insani, cukup sesuai
dengan sistematis standar program bimbingan konseling pada umumnya, dan
manajemen bimbingan konseling nya sudah berjalan dengan baik, meskipun dalam
bentuk kegiatan bk yang terdiri dari pencegahan, penanggulangan, dan alih tangan kasus
pada SMK Motivasi Insani mayoritas hanya penanggulangan siswa yang bermasalah
saja, karena untuk melakukan kegiatan pencegahan di SMK Motivasi Insani memiliki
sedikit hambatan yaitu tidak adanya jadwal khusus masuk ke kelas untuk memberikan
motivasi, maupun penyuluhan sebagai bentuk pencegahan, pencegahan itu dapat
dilakukan hanya jika ada jam kosong, ketika itu bk mempunyai kesempatan untuk
masuk ke kelas untuk memberikan penyuluhan kepada siswa.

19
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari observasi dan hasil penyusunan laporan ini penulis dapat menyimpulkan
bahwa program bimbingan dan konseling di SMK Motivasi insani cukup sesuai dengan
standar penyusunan program bimbingan konseling pada umumnya, hampir sesuai
dengan teori-teori dan sudah sistematis penyusunannya serta pelaksanaannya telah
berjalan dengan lancar.
Bimbingan dan Konseling dapat dikatakan berhasil dapat dilihat, dari tahun ke
tahun di SMK Motivasi Insani sudah berkurangnya masalah-masalah yang terjadi pada
siswa baik masalah yang ringan maupun masalah yang cukup berat. Program bimbingan
dan Konseling pun dibuat agar pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dapat
terencana, terukur, sistematis dan terjadwal dengan teratur.
B. Saran
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyarankan agar ada jadwal khusus
untuk guru bimbingan dan konseling masuk ke tiap-tiap kelas sehingga dapat
mempermudah guru bimbingan dan konseling untuk melaksanakan kegiatan
pencegahan berupa penyuluhan, pengenalan diri, dan motivasi-motivasi terhadap siswa
agar terhindar dari masalah-masalah yang mungkin akan terjadi, memudahkan guru
bimbingan dan konseling untuk melaksanakan program bimbingan dan konseling, dan
memudahkan guru bimbingan dan konseling untuk dekat dan memahami karakteristik
siswa.

20
DAFTAR PUSTAKA

Hallen. 2002. Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Jakarta: Ciputat Press

Luddin, Abu Bakar M. 2010. Dasar-dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik. Bandung:
Citapustaka Media Printis

Muawanah, Elfi dan Rifa Hidayah. 2009. Bimbingan Konseling Islami Di Sekolah Dasar.
Jakarta : PT Bumi Aksara.

Syamsu, Yusuf dan Nurihsan. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

21
LAMPIRAN

22
23
Gambar 10 Foto Bersama Guru Bimbingan Konseling, Bapak Maryadi, S.Sos dan Ibu
Siti Ummi Habibah, S.Pd.
Gambar 11 Silvia dan Nuraini

Gambar 12 Ruang Bimbingan dan Konseling Gambar 13 Gedung SMK Motivasi Insani

24

Anda mungkin juga menyukai