Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

PROPOSAL

BK KELOMPOK

“Layanan Konseling Kelompok sebagai Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri


(Self-Confident) Anak di Panti Asuhan Rahmat dengan Menggunakan Teknik
Reframing”

Oleh:

HASMAWATI
1744041040
A

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019

i
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik,
serta hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun proposal
kegiatan yang berjudul “Layanan Konseling Kelompok sebagai Upaya
Meningkatkan Kepercayaan Diri (Self-Confident) Anak di Panti Asuhan Rahmat
dengan Menggunakan Teknik Reframing”. Tujuan dari pembuatan dari proposal
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan konseling
kelompok.

Dalam pembuatan proposal ini tentunya tidak terlepas dari bantuan


berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu persatu. Untuk itu kami ucapkan
terima kasih kepada ibu Suciani Latif, S. Pd, M. Pd selaku dosen mata kuliah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunnan
proposal ini, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh Karena
itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat
memperbaiki proposal-proposal selanjutnya.

Akhir kata, penulis berharap semoga proposal kegiatan ini berguna bagi
pembaca dan pihak- pihak lain yang berkepentingan.

Penulis

ii
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

DAFTAR ISI

Sampul ..................................................................................................................

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................ ii

Daftar Lampiran .................................................................................................... iii

A. Rasional.......................................................................................................... 1

B. Tujuan dan Manfaat ....................................................................................... 4

C. Pemimpin Kelompok dan Kompetensinya .................................................... 5

D. Peserta Kelompok .......................................................................................... 6

E. Prosedur Seleksi dan Rekrutmen Anggota Kelompok................................... 6

F. Teknik Bimbingan Konseling Kelompok ...................................................... 6

G. Waktu dan Tempat ......................................................................................... 15

H. Evaluasi .......................................................................................................... 15

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 16

Lampiran ............................................................................................................... 17

iii
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Langkah-Langkah Pemberian Teknik Reframing dalam Kegiatan
Konseling
Lampirn 2 : DCM

1
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

A. Rasional
Ada berbagai macam masalah yang harus diselesaikan oleh para Pekerja
Sosial dalam Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) di Dinas Sosial
Kabupaten Sukoharjo. Mulai dari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), anak
tereksploitasi secara ekonomi dan seksual, seperti: Anak jalanan (ANJAL) dan
bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak lainnya. Selain itu, Anak Berhadapan
dengan Hukum (ABH), anak korban perlakuan salah dan penelantaran, termasuk
di dalamnya anak tanpa pengasuhan orang tua. Dalam situasi anak yang seperti
itu,kondisi anak menjadi memburuk. Anak menjadi tidak bersemangat menempuh
pendidikan, bahkan ada yang sampai putus sekolah. Di sisi lain, anak menjadi
mudah putus asa, sering mengalami kejenuhan, sukar mengambil keputusan
karena kurang percaya diri atau biasa diperintah dan lain sebagainya.
Panti asuhan merupakan lembaga yang menjamin kelangsungan hidup,
tumbuh kembang, perlindungan dan hak-hak anak secara universal, yang telah
diatur dalam Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 30/HUK/2011
(Kementrian Sosial Republik Indonesia, 2011). Peraturan Menteri ini mengatur
lembaga kesejahteraan sosial pengasuhan anak dalam memberikan jaminan bagi
hak-hak anak yang berada di dalam asuhan lembaga kesejahteraan sosial anak.
Berdasarkan data dari Provinsi Jawa Tengah, yaitu terkait dengaan jumlah anak
tiap tahunnya meningkat drastis. Tahun 2012 jumlah anak Panti Asuhan 24.783
anak, meningkat menjadi 79.327 anak di tahun 2013 (Badan Statistik Provinsi
Jawa Tengah: 2013).
Anak remaja di panti asuhan membutuhkan kasih sayang yang sama
seperti remaja lain yang memiliki keluarga yang utuh. Mereka membutuhkan
figur keluarga yang dapat memberikan mereka rasa aman, bimbingan dan
dukungan, sehingga mereka dapat menerima diri dan dapat menunjukkan potensi-
potensi yang ada dalam diri. Di panti asuhan, peran orang tua digantikan oleh
pengasuh. Pengasuh berperan untuk mengurus, memberikan perawatan, perhatian,
dukungan dan kasih sayang. Remaja akan dapat berhubungan baik dengan
lingkungan apabila pengasuh panti dapat memberikan bimbingan dan kasih
sayang yang cukup.

2
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

Bagi anak remaja di panti asuhan, teman sebaya merupakan pengganti


peran keluarga sebagai hal utama dalam bersosialisasi dan beraktivitas dengan
lingkungan luar. Kesempatan untuk membina hubungan dengan banyak orang
akan berkembang bila pengasuh panti memberikan bimbingan dan cinta kasih
dalam proses pembinaan hubungan dengan orang lain, agar anak remaja dapat
merasakan bahwa dirinya diakui, diterima dan dihargai di lingkungan masyarakat.
Perhatian, bimbingan, dukungan, dan kasih sayang yang tidak bisa tercurahkan
pada satu anak saja, sangat memungkinkan bahwa anak akan merasa kurang
mendapatkan perhatian, dukungan dan kasih sayang. Seringkali, anak remaja yang
tinggal di panti asuhan menutup diri, merasa rendah diri sehingga mejadi pemalu
dalam bergaul karena pengasuhan yang mereka dapatkan tidak sama kualitasnya
seperti dari orang tua kandung. Hal tersebut dapat mempengaruhi kepercayaan
diri.
Ada sebagian dari mereka yang mengaku pernah mendapat perlakuan
negatif seperti ejekan dari teman karena latar belakang mereka yang tinggal di
panti asuhan. Hal tersebut jika dibiarkan dapat menimbulkan kecenderungan
untuk menutup diri, kurang percaya diri yang mengarah pada kurangnya
penghargaan terhadap diri. Ejekan-ejekan yang dilakukan oleh teman sebaya dan
lingkungan sekitar dapat menciptakan presepsi yang kurang baik bagi anak remaja
di Panti Asuhan.
Hal tersebut jika dibiarkan dapat menimbulkan kecenderungan untuk
menutup diri, kurang percaya diri yang mengarah pada kurangnya penghargaan
terhadap diri. Ejekan-ejekan yang dilakukan oleh teman sebaya dan lingkungan
sekitar dapat menciptakan presepsi yang kurang baik bagi anak remaja di Panti
Asuhan. Bagi anak remaja Panti Asuhan yang tidak bisa menerima diri dan tidak
mampu menilai dirinya dengan baik akan memiliki harga diri yang rendah
sehingga mereka akan menyalahkan diri sendiri dalam setiap permasalahan yang
di alami, karena sebagian besar harga diri berasal dari reaksi terhadap pendapat
orang-orang di sekitar tentang bagaimana cara orang lain bersikap dan bertindak.
Menurut Hambly (Hapsari & Pramusti, 2011: 451) kepercayaan diri
adalah: “keyakinan diri yang dimiliki individu dalam menangani segala hal atau
situasi. Sifat positif individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan

3
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

penilaian positif terhadap diri sendiri maupun lingkungan atau situasi yang
dihadapi untuk mencapai tujuan merupakan inti makna kepercayaan diri meurut
Fatimah (Syafitri, 2014: 294)
Dalam hal disini teknik reframing menjadi salah satu teknik yang
diandalkan dalam proses bimbingan oleh pengasuh Panti Asuhan. Teknik
reframing Menurut Wiwoho (dalam Nursalim, 2013:70) adalah pencarian makna
baru dari sesuatu yang sebelumnya dimaknai secara tertentu. Reframing kadang-
kadang disebut juga pelebelan ulang adalah suatu pendekatan yang merubah atau
menyusun kembali persepsi klien atau cara pandang terhadap masalah atau
tingkah laku. Bandler dan Grinder (dalam Nursalim, 2013:70) menyatakan bahwa
reframing adalah strategi yang mengubah susunan perseptual individual terhadap
suatu kejadian yang akan mengubah makna yang dipahami. Jadi yang dimaksud
dengan reframing adalah pencarian makna baru dan menyusun kembali persepsi
dari suatu kejadian, masalah atau tingkah laku sehingga didapat makna dan
persepsi baru yang lebih baik.
Berdasarkan pemaparan sebelum-sebelumnya, mengenai layanan
konseling menggunakan teknik reframing dalam meningkatkan kepercayaan diri
(self-confident) anak, maka dipandang perlu untuk dilakukan penelitian
menggunakan Teknik Reframing sebagai Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri
(Self-Confident) Anak. maka layanan konseling kelompok ini dilakukan di Panti
Asuhan Rahmat.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan kegiatan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Untuk
mengetahui dan mendeskripsikan proses pemberian teknik reframing sebagai
upaya meningkatkan kepercayaan diri (self- Confident) anak di Panti Asuhan
Rahmat dan juga sehingga bisa membantu meningkatkan kepercayaan
dirinya.
2. Manfaat kegiatan

Meningkatkan kepercayaan diri (self- Confident) anak di Panti Asuhan


Rahmat dan juga mengenali kemampuannya dalam kecakapan tertentu. Tentu
dengan semakin meingkatnya kepercayaan diri siswa terhadap kemampuannya

4
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

dapat memberikan dampak yang baik terutama dalam menentukan pilihan atau
keputusan mengenai suatu hal.

C. Pemimpin Kelompok dan Kompetensinya

Pemimpin kelompok ialah siapapun dalam peranan yang membantu, yang


mengajar atau yang dalam kedudukan sebagai pengawas, sebagai konselor
mungkin ingin atau dikehendaki untuk memimpin kelompok. Karena itu,
pemimpin kelompok tentunya dilihat sebagai pribadi dan sebagai profesional
dalam proses kelompok (Corey, 1981:85).

Sementara itu, Corey dan Corey (2002) mengidentifikasi karakteristik


pribadi pemimpin kelompok yang efektif sebagai berikut :

1. Berani
2. Rela menjadi teladan
3. Selalu ada ketika dibutuhkan
4. Punya niat tulus dan penuh perhatian
5. Yakin akan keberhasilan proses kelompok
6. Terbuka
7. Menyadari dan mengahargai budaya klien
8. Tidak defensif ketika pengentasan problemnya mendapat serangan
9. Memiliki kekuatan dan keteguhan pribadi
10. Punya stamina baik
11. Kesediaan mencari pengalaman-pengalaman baru
12. Selalu menjaga diri dengan kesadaran
13. Memiliki rasa humor
14. Kreatif dan inovatif melakukan terobosan
15. Berdedikasi dan berkomitmen.
Guru Bimbingan Konseling ( Konselor ) adalah pemimpin kelompok
yang kami pilih sebagai peminpin kelompok yang akan memimpin kelompok
dalam kegiatan yang akan kami.
Adapun kompetensinya ialah sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk menguasai.

5
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

2. Kemampuan untuk secara mendalam memasuki dunia orang lain tanpa


kehilangan identitas diri.
3. Kemampuan untuk menyediakan lingkungan yang aman secara emosional
untuk klien sementara menentang mereka.
4. Kemampuan untuk menarik kekuatan terapi terapi mereka untuk membantu
orang lain dengan tetap menjaga rasa kerendahan hati.
5. Integrasi dari diri pribadi dan professional dengan batas-batas yang jelas
antara masing-masing dimensi
6. Kemampuan untuk memberikan diri kepada orang lain ketika sedang
memelihara dan mengurus diri sendiri
7. Kemampuan untuk menerima umpan balik tentang diri mereka sendiri tanpa
menjadi destabilisasi oleh kritikan itu.
D. Peserta Kelompok
Peserta kelompok yang ikut dalam pelaksanaan kegiatan kami yaitu anak
asuhan panti asuhan rahmat, yaitu sebanyak 22 orang anak.
E. Prosedur Seleksi dan Rekrutmen Anggota Kelompok
Adapun prosedur seleksi dan rekrutmen anggota kelompok dalam kegiatan
ini ialah calon anggota kelompok berstatus sebagai anak asuh di panti asuhan
rahmat serta telah memasuki pendidikan SMA.
F. Teknik Bimbingan Konseling Kelompok
Reframing sendiri merupakan teknik yang bertujuan untuk mereorganisir
content emosi yang dipikirkannya dan membingkai kembali ke arah pikiran yang
rasional, sehingga dapat mengerti berbagai sudut pandang dalam konsep
diri/konsep kognitif dalam berbagai situasi (Stephen, 2010:99).
Pandangan tentang manusia menurut teknik ini bahwa manusia didominasi
oleh prinsip-prinsip yang menyatakan bahwa emosi dan pemikiran berinteraksi di
dalam jiwa. Manusia memiliki kecendrungan yang inheren untuk menjadi rasional
dan irasional dan bahwa gangguan perilaku dapat terjadi karena kesalahan dalam
berpikir.
Reframing merupakan membingkai ulang suatu kejadian dengan merubah
sudut pandang, tanpa mengubah kejadiannya itu sendiri. Framing digunakan
sebagai alat untuk membingkai kembali masa lalu yang dianggap sebagai

6
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

penyebab dari keadaan mentalnya saat ini. Reframing sering digunakan sebagai
teknik mempengaruhi dalam membantu menolong meyakinkan seseorang untuk
melihat beberapa gambaran atau ide dari pandangan yang berbeda.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian Reframing, di
antaranya:
1) V. Gallos dan Jassey-Bass (208:1987)
Reframing dimaksudkan untuk memperluas gambaran klien tentang
dunianya untuk memungkinkannya mempersepsi situasinya secara berbeda
dan dengan cara yang lebih konstruktif.
2) Bandler dan Grinder (114: 1982)
Reframing adalah strategi mengubah susunan perseptual individual
terhadap suatu kejadian yang akan mengubah makna yang dipahami
Dari beberapa pengertian di atas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa
reframing merupakan suatu pendekatan yang mengubah atau menyusun kembali
persepsi atau cara pandang konseli terhadap masalah atau tingkah laku dan untuk
membantu konseli membentuk atau mengembangkan pikiran lain yang berbeda
tentang dirinya.
Ada dua jenis bentuk teknik reframing dalam NLP (Siti Fatimah,

2016: 46), yaitu:

1) Context reframing
Context Reframing adalah pemaknaan kembali pengalaman yang
sama dalam konteks berbeda, sehingga menghasilkan pemaknaan yang sama
sekali berbeda dengan pemaknaan sebelumnya.
Context Reframing menekankan pada proses yang memberikan
sebagai sesuatu yang dapat diterima atau diinginkan dalam dalam satu situasi
lain. Konteks itu akan ketahuan kalau kita menjabarkan apa, siapa, dan
bagaimana persisnya suatu kejadian. Konteks tertentu akan menentukan suatu
tindakan itu boleh atau tidak boleh, baik buruk, pantas dan tidak pantas.
Context Reframing didasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku berguna,
namun tidak pada semua konteks dan kondisi.
2) Content reframing

7
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

Content Reframing adalah pemaknaan kembali pada isi pengalaman


yang sama sehingga menghasilkan pemaknaan yang berbeda dengan
pemaknaan selanjutnya.
Content Reframing menekankan pada proses untuk memberi istilah
baru perilaku tertentu yang kemudian diikuti dengan perubahan makna.
Melalui reframing ini, seseorang yang mendapatkan musibah tragis, maka
mampu memaknai apa yang terjadi secara proses sehingga tetap merasa
bahagia.
Cornier (1985:418) menyebutkan ada enam tahap teknik reframing, antara
lain:
1) Rasional
Rasioanal yang digunakan dalam strategi reframing bertujuan untuk
menyakinkan konseli bahwa persepsi atau retribusi masalah dapat
menyebabkan tekanan emosi. Tujuannya adalah agar konseli mengetahui
alasan atau gambaran singkat mengenai strategi reframing dan untuk
menyakinkan konseli bahwa cara pandang terhadap suatu masalah dapat
menyebabkan tekanan emosi.
2) Indentifikasi persepsi
Identifikasi persepsi merupakan suatu tahapan untuk mengidentifikasi
persepsi atau pikiran-pikiran yang muncul dalam situasi yang menimbulkan
kecemasan, selain itu tahapan Identifikasi persepsi juga bertujuan untuk
membantu dalam menghadapi situasi masalah.
3) Menguraikan peran dari fitur-fitur persepsi terpilih
Setelah konseli menyadari kehadiran otomatis mereka. Mereka
diminta untuk memerankan situasi dan sengaja menghadapi fitur-fitur terpilih
yang telah mereka proses secara otomatis. Tujuannya adalah agar konseli
dapat mengenali pikiran-pikiran dalam situasi yang mengandung tekanan atau
situasi yang menimbulkan kecemasan, yang dirasakan mengganggu diri
konseli dan mengganti pikiran-pikiran tersebut agar tidak menimbulkan
kecemasan.
4) Identifikasi persepsi alternatif

8
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

Pada tahap ini konselor dapat membantu konseli mengubah fokus


perhatiannya dengan menyeleksi fitur-fitur lain dari masalah yang dihadapi.
Tujuannya adalah agar konseli mampu menyeleksi gambaran-gambaran lain
dari perilaku yang dihadapi.
5) Modifikasi dan persepsi dalam situasi masalah
Konselor dapat membimbing konseli dengan mengarahkan konseli
pada titik perhatian lain dari situasi masalah. Tujuannya adalah agar konseli
dapat menciptakan respon dan pengamatan baru yang didesain untuk
memecahkan perumusan model lama dan meletakkan draf untuk perumusan
baru yang lebih efektif. Beralih dari pikiran-pikiran konseli dalam situasi
yang mengandung tekanan atau situasi yang menimbulkan kecemasan yang
dirasakan mengganggu konseli ke pikiran yang tidak menimbulkan
kecemasan.
6) Pekerjaan rumah dan penyelesaiannya
Konselor dapat menyarankan yang diikuti konseli selama situasi ini
format yang sama dengan yang digunakan dalam terapi. Konseli diinstruksi
menjadi lebih waspada akan fitur-fitur terkode yang penting atau situasi
profokatif dan penuh tekanan, untuk menggabungkan perasaan yang tidak
nyaman, untuk melakukan uraian peranan atau kegiatan praktik dan mencoba
membuat pergantian perceptual selama situasi-situasi ini ke fitur-fitur lain
dari situasi yang dulu diabaikan. Tujuannya adalah agar konseli
mengetahui perkembangan dan kemajuan selama strategi ini berlangsung
serta bisa menggunakan pikiran-pikiran dalam situasi yang tidak mengandung
tekanan dalam situasi masalah yang nyata.
Framing mempunyai banyak tujuan yang dengannya dapat mengubah
seseorang menjadi lebih baik. Menurut Cormier, fokus dari strategi reframing
terletak pada alasan yang salah dan keyakinan serta kesimpulan yang tidak logis.
Tujuannya adalah mengubah keyakinan irrasional atau pernyataan diri negatif
(Cornier, 1985: 417).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa reframing bertujuan untuk
dapat membedakan dan mengenali antara keyakinan irasional dengan keyakinan
rasional atau pernyataan diri positif.

9
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

Kami memilih teknik ini agar anggota kelompk dapat belajar, menerima
materi, mengobservasi dan mempraktekkan secara langsung mengenai materi
yang diberikan meskipun dalam pemberian materi anak asuh yang
mempraktekkan tidak semua, akan tetapi peserta didik akan mempraktekkan
semua yang ia dapatkan ditahap terakhir di tahap kerja

Kepercayaan Diri (Self-Confident)

Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang penting pada
seseorang. Kepercayaan diri merupakan atribut yang sangat berharga pada diri
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, tanpa adanya kepercayaan diri akan
menimbulkan banyak masalah pada diri seseorang. Hal tersebut dikarenakan
dengan kepercayaan diri, seseorang mampu untuk mengaktualisasikan segala
potensinya. Kepercayaan diri merupakan sesuatu yang urgen untuk dimiliki setiap
individu. Kepercayaan diri diperluhkan baik oleh seorang anak maupun orang tua,
secara individual maupun kelompok (Gufron, dkk, 2011: 35)

Menurut Willis (1985) kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa


seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik dan dapat
memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain.

Inge mendefinisikan Rasa percaya diri (self confidence) adalah keyakinan


seseorang akan kemampuan yang dimiliki untuk menampilkan perlaku tertentu
atau untuk mencapai target tertentu. Dengan kata lain, kepercayaan diri adalah
bagaimana merasakan tentang diri sendiri, dan perilaku akan merefleksikan tanpa
disadari ( Inge Pudjiastuti, 2010: 37)

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa


kepercayaan diri atau self confident adalah kepercayaan akan kemampuan terbaik
diri sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, dapat
memanfaatkannya secara tepat untuk menyelesaikan serta menanggulangi suatu
masalah dengan situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang
menyenangkan bagi orang lain. Kepercayaan diri tidak terbentuk dengan
sendirinya melainkan berkaitan dengan kepribadian seseorang dan dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang berasal pengalaman-pengalaman sejak kecil diri dalam

10
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri (Self-Confident)

1) Faktor Internal (Ghufron, 2011:37)


a) Konsep Diri. Menurut Anthony (1992) Terbentuknya kepercayaan diri
pada diri seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang
diperoleh dari pergaulan dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang
terjadi akan menghasilkan konsep diri.
b) Harga Diri. Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang
positif pula. Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri
sendiri. Santoso berpendapat bahwa tingkat harga diri seseorang akan
mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang.
c) Kondisi Fisik. Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada
kepercayaan diri. Keadaan fisik seperti kegemukan, cacat anggota tubuh
atau rusaknya salah satu indera merupakan kekurangan yang jelas
terlihat oleh orang lain. Akan menimbulkan perasaan tidak berharga
terhadap keadaan fisiknya, karena seseorang akan merasakan
kekurangan yang ada peda dirinya jika dibandingkan dengan orang lain.
Jadi dari hal tersebut seseorang tidak dapat berinteraksi secara positif
dan timbullah rasa minder yang berkembang menjadi tidak percaya diri.
d) Pengalaman Hidup. Pengalaman dapat menjadi factor munculnya rasa
percaya diri seseorang. Anthony (1992) mengemukakan bahwa
pengalaman masa lalu adalah hal terpenting untuk mengembangkan
kepribadian sehat.
2) Faktor Eksternal
a) Pendidikan. Anthony (1992) mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan
yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan
yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi
cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada
individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan
hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan
situasi dari sudut kenyataan.
b) Pekerjaan. Rogers mengemukakan bahwa bekerja dapat
mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri.

11
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul


dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh. Kepuasan
dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan kemampuan
diri. (Kusuma,2005)
c) Lingkungan dan Pengalaman Hidup. Lingkungan disini merupakan
lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya dan masyarakat. Dukungan
yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota
kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa
nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan
masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh
masyarakat, maka semakin lancar harga diri semakin berkembang.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang


mempengaruhi kepercayaan diri seseorang terjadi bukan hanya karena satu faktor,
melainkan terdapat banyak faktor yang saling berkesinambungan yang
berlangsung tidak dalam waktu singkat melainkan terbentuk sejak awal masa
perkembangan manusia.

Proses Pembentukan Kepercayaan Diri (Self-Confident)

Menurut Hakim (2002) percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang
terdapat proses tertentu di dalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan rasa
percaya diri.

Proses pembentuan kepercayaan diri tidak terbentuk dengan sendirinya


melainkan berkembang sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan
kelebihan-kelebihan, pemahaman kelebihan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa
berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihannya sehingga
terjadilah pembentukan rasa percaya diri yang kuat pula untuk menjalani berbagai
aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.

Aspek kepercayaan diri yang positif adalah memiliki rasa toleransi yang
tinggi, tidak mudah terpengaruh lingkunga, keyakinan akan kemampuan diri,
optimis, bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang diambil.

12
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

Ciri-ciri Orang yang Percaya Diri (Self-Confident)

Kepercayaan pada diri sendiri yang sangat berlebihan tidak selalu berarti
bersikap yang positif. Ini umumnya menjerumus pada usaha tak kenal lelah.
Orang yang terlalu percaya diri sering tidak hati-hati dan seenaknya. Tingkah laku
mereka sering menyebabkan konflik dengan orang lain. Seseorang yang bertidak
percaya diri secara berlebihan, sering memberikan kesan kejam dan lebih banyak
lawan dari pada kawan (Lautser, 2006:14).

Ciri-ciri kepercayaan diri positif menurut Lauster (1992: 11-12; dalam Ashriati,
2006: 49) yaitu :

1) Percaya akan kemampuan diri sendiri Yaitu suatu keyakinan atas diri
sendiri terhadap gejala fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan
kemampuan individu untuk mengatasi serta mengevaluasi peristiwa yang
terjadi
2) Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan Yaitu dapat bertindak
dalam mengambil keputusan terhadap diri yang dilakukan secara mandiri
atau tanpa adanya keterlibatan orang lain dan mampu untuk menyakini
tindakan yang diambil.
3) Memiliki sikap positif pada diri sendiri Adanya penilaian yang baik dalam
diri sendiri baik, dari pandangan maupuntindakan yang dilakukan yang
menimbulkan rasa positif terhadap diri
4) Berani mengungkapkan pendapat Adanya suatu sikap untuk mampu
mengutarakan segala sesuatu dalam diri yang diungkapkan kepada orang
lain tanpa adanya paksaan atau rasa yang dapat menghambat
pengungkapan tersebut.

Menurut Jacinta F. Rini, kepribadian yang percaya diri memiliki ciri-ciri


sebagaimana berikut ( Ismawati, 2009:47): 1) Tidak terdorong untuk menunjukan
sikap konfromis demi diterima orang lain atau kelompok, 2) Berani menerima dan
mengghadapi penolakan dari orang lain: berani menjadi diri sendiri, 3) Punya
pengendalian yang baik (tidak moody dan emosinya stabil), 4) Memiliki internal
locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan tergantung dari usaha

13
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak
tegantung / mengharapkan bantuan orang lain), 5) Mempunyai cara pandang yang
positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya.

Penjabaran di atas menerangkan mengenai ciri-ciri kepercayaan diri yang


positif adalah percaya akan kemampuan diri sendiri, bertindak mandiri dalam
mengambil keputusan, memiliki sikap positif pada diri sendiri dan berani
mengungkapkan pendapat di hadapan umum.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan panti asuhan sebagai


rumah tempat memelihara dan merawat anak yatim piatu dan sebagainya.
Departemen Sosial Republik Indonesia menjelaskan bahwa:

“Panti asuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang


mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial
kepada anak telantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak
telantar, memberikan pelayanan pengganti fisik, mental, dan sosial pada anak
asuh, sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi
perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian
dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta
aktif di dalam bidang pembangunan

nasional.”

Kesimpulan dari uraian di atas bahwa panti asuhan ialah lembaga


kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan pelayanan pengganti
dalam pemenuhan kebutuhan fisik, mental, dan sosial pada anak asuhnya,
sehingga mereka memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi
perkembangan kepribadian sesuai dengan harapan.

Tujuan panti asuhan adalah memberikan pelayanan, bimbingan, dan


keterampilan kepada anak asuh agar menjadi manusia yang berkualitas.

Fungsi panti asuhan adalah memberikan pelayanan, informasi, konsultasi,


dan pengembangan keterampilan bagi kesejahteraan sosial anak.

14
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

G. Waktu dan Tempat


Hari dan tanggal : Minggu, 29 Desember 2019
Tempat : Ruang tamu panti asuhan Rahmat
H. Evaluasi
Tahap evaluasi ada dua yaitu:
1. refleksi proses kegiatan
Guru Bimbingan dan konseling/konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi:
a. Mengadakan refleksi
b. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan (semangat/kurang
semangat/tidak semangat)
c. Cara peserta didik menyampaikan penyampaikan pendapat atau bertanya.
(sesuai topik/ kurang sesuai topik/ tidak sesuai topik)
d. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap pertanyaan
guru/konselor. (mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami)
e. cara peserta didik melakukan simulasi
2. refleksi hasil kegiatan
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan
a. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan/ kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan
b. Topik yang dibahas: sangat penting/ kurang penting/ tidak penting
c. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan:
mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami
d. Kegiatan yang diikuti: menarik/ kurang menarik/ tidak menarik untuk
diikuti

15
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Juntika Nurihsan (2007). Bimbingan Konseling dengan Berbagai Latar


Kehidupan, Bandung: PT. Refika Aditama

Ali, Mohammad (2010). Metodologi dan Aplikasi, Riset Pendidikan Bandung.


Bandung: Pustaka Cendikia Utama.

Arikunto, Suharsimi. (1991). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta : Rineka Cipta

Badan Statistik Provinsi Jawa Tengah (2013), Jumlah Statistik Anak Panti
Asuhan. Jawa Tengah, BSPJT

16
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

LAMPIRAN

Lampiran 1 Langkah-Langkah Pemberian Teknik Reframing dalam Kegiatan


Konseling

No Data Teori Data Empiris

Inisial RH Inisial IR

1 Identifikasi masalah Pengasuh mengumpulkan data dari berbagai sumber data,

untuk mengetahui mulai dari anak asuh yang bermasalah (RH dan IR), keluarga

gejala- gejala yang anak asuh, dan teman yang dianggap dekat dengan mereka

nampak. (RH dan IR) di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah Grogol,

Langkah ini merupakan Sukoharjo.

langkah untuk

mengumpulkan data Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil

dari berbagai sumber. wawancara dan observasi wawancaran dan

17
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

menunjukkan bahwa RH pengamatan pengasuh,

kurang bisa menyesuaikan menunjukan bahwa IR tidak

diri saat awal memasuki menerima dirinya sebagai

Panti dan sekolah baru. anak panti. IR merasa

Tidak sedikit yang dirinya tidak harus tinggal di

mengejek RH dengan Panti Asuhan. Bahkan hal

statusnya sebagai anak tersebut, membuat IR tidak

Panti, sehingga betah berada di lingkungan

menjadikan RH belum tersebut, dan berusaha

sepenuhnya menerima beberapa kali untuk kabur

dirinya sebagai anak Panti dari Panti Asuhan.

Asuhan.

2 Diagnosis Kesulitan penyesuaian diri Kesulitan penyesuaian diri

Langkah ini adalah dengan lingkunag baru, dengan lingkungan sekitar,

18
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

untuk menetapkan Kesulitan dalam kesulitan mengontrol emosi,

masalah yang dihadapi memperoleh penerimaan mesulitan dalam

anak asuh. diri (self-accepted) memperoleh penerimaan

diri (self-accepted).

Lampiran 2 DCM

DAFTAR CEK MASALAH ( DCM )


INSTRUKSI

Di bawah ini ada bermacam-macam pernyataan Bila pernyataan


1 tersebut merupakan masalah bagi Anda, maka tulislah nomor
pernyataan itu pada lembar jawaban yang telah tersedia
Kerjakan DCM ini dengan sejujur-jujurnya; Anda tidak perlu merasa
cemas (khawatir).Jawaban Anda akan dirahasiakan dan akan
2
membantu kami dalam membantu mengatasi masalah yang Anda
hadapi.
3 Kerjakanlah DCM ini pada lembar jawaban yang sudah disediakan
Tuliskan identitas Anda dengan lengkap pada tempat yang sudah
4
disediakan.

I KESEHATAN
1 Sering sakit ketika di SD
2 Sering sakit ketika di SMP
3 Jantung sering berdebar-debar
4 Sering keluar keringat dingin
5 Kesehatan saya sering terganggu
6 Pernah dioperasi
7 Merasa terlalu gemuk
8 Merasa terlalu kurus
9 Selalu kurang nafsu makan
10 Saya merasa kurang bahagia karena cacat tubuh

19
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

11 Sering kurang/tidak dapat tidur


12 Merasa lelah dan tidak bersemangat
13 Makanan saya kurang bergizi
14 Kurang makan sehingga sering merasa lapar
15 Sering merasa mengantuk
16 Penglihatan saya kurang jelas
17 Pendengaran saya kurang baik
18 Saya sering merasa pusing
19 Saya sering gugup
20 Kurang hawa segar

II KEADAAN EKONOMI
21 Uang saku saya kurang mencukupi
22 Kekurangan buku karena tidak mampu membeli
23 Ayah sudah pensiun dan tidak bekerja lagi
24 Ayah sudah meninggal dan ibu tidak bekerja
25 Saya terpaksa harus bekerja karena ekonomi tidak cukup
26 Orang tua tidak bekerja, sehingga saya harus bekerja
27 Banyak adik/kakak yang masih menjadi tanggungan orang tua
Tidak tahu bagaimana cara memberoleh tambahan biaya untuk
28
sekolah
29 Saya sering pinjam uang
30 Tidak ingin melanjutkan sekolah karena soal biaya
31 Saya ingin mempunyai kamar sendiri
32 Penerangan lampu di rumah tidak cukup
33 Uang sekolah sering tidak dapat terbayar
34 Selalu berjalan kaki ke sekolah, padahal rumah jauh
35 Orang tua tidak mempunyai penghasilan tetap
36 Uang sekolah saya terlalu tinggi
37 Tidak ada uang cukup untuk membeli pakaian
38 Ibu harus bekerja untuk biaya sekolah saya
39 Saya mengharapkan memperoleh bea siswa
40 Saya ikut saudara yang penghasilannya pas-pasan

III KEHIDUPAN KELUARGA


41 Saya seorang anak tunggal
42 Saya hidup tidak bersama orang tua sendiri
43 Selalu bertengkar dengan adik/kakak
44 Ayah dan ibu pulang kerja terlalu sore
45 Tidak pernah bercengkerama (bergembira) dengan ayah dan ibu
46 Di rumah hampir tidak ada waktu untuk diri sendiri, selalu sibuk
dengan tugas rumah
47 Pertengkaran ayah dan ibu di rumah mengganggu pikiran saya

20
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

48 Mata pencaharian orang tua mengganggu pikiran saya


49 Pendapat keluarga yang kolot menyebabkan saya tidak dapat
meneruskan sekolah
50 Saya merasa kurang mendapatan perhatian orang tua
51 Orang tua saya terlalu banyak bepergian
52 Orang tua sering mencampuri urusan saya
53 Sukar menyesuaikan diri dengan orang tua
54 Saya merasa kurang merasa senang (tidak kerasan) di rumah
55 Kehidupan di rumah kurang teratur
56 Saya ingin mengadakan perubahan di rumah
57 Keluarga saya kurang tolong menolong
58 Ayah dan ibu hidup berpisah
59 Keluarga kami berantakan (broken home, tidak harmonis)
60 Saya mempunyai ayah/ibu tiri

IV AGAMA DAN MORAL


61 Saya masih meragukan adanya Tuhan
62 Saya tidak dapat bersungguh-sungguh dalam beribadah
63 Saya malas beribadah
64 Saya Ingin pindah agama
65 Sering berdusta/tidak jujur
66 Ucapan dan perbuatan saya sering tidak sesuai dengan norma agama
67 Sering terdorong untuk mengambil barang orang lain
68 Saya sering tidak mengembalikan barang pinjaman
69 Saya sering mempermainkan orang lain
70 Saya pernah melanggar kesusilaan
71 Saya merasa tidak berkewajiban untuk menghormati tiap-tiap agama
72 Saya merasa terganggu jika orang lain menjalankan ibadahnya
73 Tidak menyadari sebagai makhluk Tuhan
74 Merasa tidak berkewajiban dalam beribadah kepada Tuhan
75 Merasa tidak bebas dalam menganut agama
76 Selalu merasa bertentangan dengan ajaran yang saya anut
77 Hubungan antar manusia lebih penting bagi saya
78 Saya tidak menghormati pemeluk agama lain
79 Saya merasa berdosa sekali
80 Agama tidak merupakan kebutuhan bagi saya

V REKREASI DAN HOBI (KEGEMARAN)


81 Saya hampir tidak mempunyai waktu untuk bermain
82 Keinginan untuk rekreasi sering terhalang
83 Gemar melukis, tetapi tidak mempunyai alat
84 Pada waktu libur saya harus bekerja
85 Suka olah raga, tetapi tidak ada kesempatan

21
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

86 Tidak suka olah raga walaupun ada kesempatan


87 Hobi saya sering mengganggu belajar saya
Saya lebih suka membaca buku-buku hiburan daripada buku-buku
88
pelajaran
89 Setiap malam saya selalu menonton film teve/sinetron
90 Senang menari tetapi tidak mempunyai waktu
91 Saya tidak dapat menggunakan waktu luang
92 Salah seorang anggota keluarga saya sering menghalangi hobi saya
93 Saya ingin belajar menari, tetapi tidak dijinkan orang tua
94 Kesenangan saya membaca majalah dan sering menghabiskan waktu
belajar saya
95 Waktu saya habis untuk menonton televisi
96 Orang tuaku tidak pernah mengajak rekreasi
97 Setiap hari libur selalu rekreasi ke luar kota
98 Senang menyanyi tetapi tidak ada kesempatan
99 Teman-teman yang sering bertamu menghabiskan waktu belajar saya
100 Waktu belajar saya habis untuk bermain-main

VI HUBUNGAN PRIBADI
101 Tidak suka bergaul dengan orang yang kedudukannya lebih rendah
102 Tidak suka bergaul dengan orang yang kedudukannya lebih tinggi
103 Sering merasa malu bergaul dengan kawan lain jenis kelamin
104 Sering merasa iri hati atas prestasi orang lain
105 Sukar untuk mendapatkan kawan
106 Tidak suka bertamu
107 Enggan menerima tamu
108 Merasa harga diri kurang
109 Sering merasa curiga terhadap orang lain
110 Bersikap kaku dan tidak toleransi
111 Bersifat dingin dalam pergaulan
112 Sering menyesali diri sendiri
113 Sering ingin bunuh diri
114 Merasa tidak mempunyai harapan (pesimis)
115 Saya ingin tampak lebih menarik
116 Saya ingin sekali dikagumi
117 Saya ingin mempunyai kawan yang akrab
118 Saya merasa diri saya tidak sebaik orang lain
119 Saya mempunyai kebiasaan jelek
120 Saya ingin hidup lebih tenang

VII KEHIDUPAN SOSIAL - KEAKTIFAN BERORGANISASI


121 Tidak senang bermain dalam kelompok

22
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

122 Sering gagal dalam usaha mencari kawan dekat


123 Saya sukar bergaul
124 Merasa tidak disenangi kawan-kawan di luar sekolah
125 Saya sama sekali tidak berminat terhadap organisasi
126 Saya terlalu aktif dalam organisasi
127 Saya sukar menyesuaikan diri
128 Saya mudah tersinggung
129 Takut bergaul dengan orang yang lebih tua
130 Tidak pernah menjadi pemimpin
131 Tidak pernah mengemukakan pendapat
132 Sering bertentangan pendapat dengan orang lain
133 Sukar menerima kekalahan
134 Selalu ingin berkuasa dalam pergaulan
135 Saya sering bingung bila berhadapan dengan orang banyak
136 Merasa malu jika berhadapan dengan orang banyak
137 Mudah marah
138 Sering tidak sabar
139 Sering tidak menepati janji
140 Sering ditegur karena kurang sopan

VIII MUDA MUDI / MASALAH REMAJA


141 Sering melamun memikirkan si dia
142 Saya tidak dapat belajar kalau si dia tidak berkirim surat
143 Saya ragu-ragu terhadap pacar saya
144 Pacarku selalu mengajakku ke luar rumah
145 Saya merasa kesepian karena belum mempunyai pacar
146 Saya merasa iri melihat kawan-kawan berpasangan
147 Saya menggunakan banyak waktu untuk bersolek
148 Memilih calon suami/istri sukar bagiku
149 Mudah mencintai, tetapi juga mudah putus cinta
150 Cinta saya sering ditolak
151 Pernah dibujuk orang tua untuk menikah
152 Karena patah hati, saya sukar untuk mencintai orang lain
153 Sukar bergaul dengan jenis kelamin lain
154 Saya sudah dijodohkan oleh orang tua
155 Saat ini saya dilarang berpacaran oleh orang tua
156 Saya mudah merasa cemburu terhadap teman putra/putri
157 Berpacaran merupakan kebutuhan penting bagi saya

158 Bergaul dengan teman sejenis lebih menyenangkan dari pada dengan
lawan jenis
Pacar saya bersifat egois (mau menang sendiri/mementingkan diri
159
sendiri)
160 Saya bersikap terbuka/jujur terhadap pacar saya

23
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

IX PENYESUAIAN TERHADAP SEKOLAH


161 Saya tidak suka masuk sekolah
162 Sekolah saya sekarang tidak sesuai dengan keinginan saya
163 Saya ingin pindah ke sekolah lain
164 Saya ingin pindah kelas lain
165 Merasa kurang dimengerti oleh guru
166 Peraturan sekolah terlalu menekan saya
Pribadi salah seorang guru menyebabkan saya merasa sebal terhadap
167
pelajarannya dan saya enggan memperhatikan pelajarannya
168 Beberapa mata pelajaran saya anggap tidak penting
169 Saya tidak dapat memusatkan perhatian di sekolah
170 Saya sering melamun di dalam kelas
171 Saya sering datang terlambat
172 Saya sering absen (tidak masuk sekolah)
173 Saya merasa dibenci oleh kawan-kawan di sekolah
174 Seorang kawan selalu menjengkelkan saya
175 Tidak ada teman yang saya sukai untuk belajar bersama
176 Merasa salah memilih jurusan
177 Saya sering tidak dapat menyelesaikan tugas sekolah
178 Hubungan saya dengan guru kurang akrab
179 Catatan pelajaran tidak lengkap dan tidak teratur
180 Merasa diperlakukan tidak adil oleh guru

X PENYESUAIAN TERHADAP KURIKULUM


181 Pelajaran sekolah terlalu berat bagi saya
182 Pelajaran di sekolah terlalu mudah bagi saya
183 Enggan mengikuti kegiatan-kegiatan di luar kelas
184 Sukar mendapatkan buku-buku pelajaran
185 Sulit mengerti isi buku pelajaran
186 Saya sering takut/cemas menghadapi ulangan
187 Saya merasa rendah diri karena pernah tidak naik kelas
188 Saya tidak suka belajar
189 Saya tidak tertarik dengan buku-buku pelajaran
190 Saya sering mendapat nilai rendah
191 Saya tidak senang belajar bersama (belajar kelompok)
192 Sukar menangkap dan mengikuti pelajaran Matematika dan Fisika
Sering kuatir kalau-kalau mendapat giliran mengerjakan soal di papan
193
tulis
Sering mendapat kesukaran dalam menyelesaikan tugas pekerjaan
194
rumah
195 Sukar mempelajari Biologi
196 Merasa kurang memiliki pengetahuan dasar (membaca, menulis,

24
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

berhitung)
197 Sukar menyesuaikan diri dengan suasana belajar di kelas
198 Sulit mengerti isi buku pelajaran yang saya baca
199 Merasa beban pelajaran terlalu berat
200 Merasa pelajaran tidak ada gunanya

XI KEBIASAAN BELAJAR
201 Saya belajar kalaun ada ulangan
202 Saya belajar tidak teratur waktunya
203 Saya belajar hanya waktu malam hari
204 Saya belajar hanya waktu siang hari
205 Saya sukar memusatkan perhatian waktu belajar di rumah
206 Saya sukar memusatkan perhatian waktu mengikuti kegiatan belajar
mengajar di kelas
207 Saya sukar mengingat pelajaran yang telah dihafal
208 Saya sulit memulai belajar
209 Kalau belajar saya sering mengantuk
210 Saya sering merasa malas belajar
211 Saya sering merasa terganggu saudara ketika belajar
212 Saya belajar dengan cara menghafal
213 Saya belajar dengan cara membanyangkan
214 Saya belajar dengan cara membuat ringkasan
215 Saya tidak dapat menerapkan cara belajar yang baik
216 Saya sering menyalin PR teman
217 Saya sering memperoleh nilai di bawah KKM setiap ulangan
Saya sering merasa terganggu kebisingan di sekitar rumah ketika
218
belajar
Saya sering merasa terganggu ajakan teman untuk bermain ketika
219
belajar
Saya sering merasa terganggu lampu penerangan rumah ketika
220
belajar

XII MASA DEPAN DAN CITA-CITA PENDIDIKAN / JABATAN


221 Saya khawatir tidak dapat berdiri sendiri kelak
222 Saya tidak tahu berbuat apa setelah lulus
223 Saya ingin melanjutkan sekolah, tetapi juga ingin bekerja
224 Saya sukar untuk menetapkan pilihan SLTA/Perguruan Tinggi
225 Bagi saya sulit untuk memilih pekerjaan
226 Bagi saya sulit untuk menetapkan pilihan jurusan
227 Khawatir tidak diterima di SLTA/Perguruan Tinggi
228 Saya ingin mengetahui bakat dan kemampuan saya
229 Cita-citaku tidak sesuai dengan kemampuanku

25
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

230 Ingin melanjutkan sekolah, tetapi tidak ada biaya


231 Cita-citaku tidak sama dengan teman-temanku
232 Cita-citaku tidak disetujui oleh orang tua
233 Cita-citaku terganggu oleh hobi
234 Belum mempunyai cita-cita tertentu
235 Tidak ada orang yang membantu mengenali cita-citaku
236 Cita-citaku selalu goyah/berubah
237 Saya merasa, sekolah tidak menjamin masa depanku
238 Mudah terpengaruh cita-cita orang lain
239 Koneksi (KKN) adalah unsur yang menentukan masa depan saya
240 Masa depan saya tidak ditentukan oleh usaha saat sekarang

XIII ISILAH DENGAN JAWABAN SINGKAT


Masalah apakah yang menurut Anda belum tercantum dalam
241
pernyataan di atas ?
Jawab :
1 .............................................................................................
2 .............................................................................................
3 .............................................................................................
4 ……………………………………………………………
5 …………………………………………………………….

242 Masalah apakah yang paling menyusahkan Anda ?


Jawab :
1. ....................................................................................................
2. .....................................................................................................
3. .....................................................................................................

Sukakah Anda meluangkan waktu untuk membicarakan kesulitan


243
Anda ?

Jawab : Suka / tidak suka (coret salah satu)


Kalau jawab Anda "suka" dengan siapa ?
dengan:
.........................................................................................................

26
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

LEMBAR SOAL DCM YANG MENUNJUKAN PERCAYA DIRI RENDAH


DAN PEMIKIRAN IRASIONAL

I. KESEHATAN
7 . Merasaterlalugemuk
8 . Merasaterlalukurus
10 . Sayamerasakurangbahagiakarenacacattubuh
19 . Sayaseringgugup
II. KEADAAN EKONOMI
28 . Tidaktahubagaimanacaramemberolehtambahanbiayauntuksekolah
Tidakinginmelanjutkansekolahkarenasoalbiaya
III. KEHIDUPAN KELUARGA
53 . Sukarmenyesuaikandiridengan orang tua
IV. AGAMA DAN MORAL
64 . SayaInginpindah agama
75 . Merasatidakbebasdalammenganut agama
76 . Selalumerasabertentangandenganajaran yang sayaanut
V. REKREASI DAN HOBI (KEGEMARAN)
98 . Senangmenyanyitetapitidakadakesempatan
VI. HUBUNGAN PRIBADI
101 . Tidaksukabergauldengan orang yang kedudukannyalebihrendah
102 . Tidaksukabergauldengan orang yang kedudukannyalebihtinggi
103 . Seringmerasamalubergauldengankawan lain jeniskelamin
104 . Seringmerasairihatiatasprestasi orang lain
105 . Sukaruntukmendapatkankawan
108 . Merasahargadirikurang
112 . Seringmenyesalidirisendiri
113 . Seringinginbunuhdiri
114 . Merasatidakmempunyaiharapan (pesimis)
115 . Sayaingintampaklebihmenarik
118 . Sayamerasadirisayatidaksebaik orang lain
VII. KEHIDUPAN SOSIAL - KEAKTIFAN BERORGANISASI
121 . Tidaksenangbermaindalamkelompok
123 . Sayasukarbergaul
124 . Merasatidakdisenangikawan-kawan di luarsekolah
127 . Sayasukarmenyesuaikandiri
129 . Takutbergauldengan orang yang lebihtua
131 . Tidakpernahmengemukakanpendapat
135 . Sayaseringbingungbilaberhadapandengan orang banyak
136 . Merasamalujikaberhadapandengan orang banyak
VIII. MUDA MUDI / MASALAH REMAJA
143 . Sayaragu-raguterhadappacarsaya
146 . Sayamerasairimelihatkawan-kawanberpasangan
152 . Karenapatahhati, sayasukaruntukmencintai orang lain
153 . Sukarbergauldenganjeniskelamin lain
IX. PENYESUAIAN TERHADAP SEKOLAH
173 . Sayamerasadibenciolehkawan-kawan di sekolah
176 . Merasasalahmemilihjurusan
X. PENYESUAIAN TERHADAP KURIKULUM

27
PROPOSAL KEGIATAN BK KELOMPOK

186 . Sayaseringtakut/cemasmenghadapiulangan
187 . Sayamerasarendahdirikarenapernahtidaknaikkelas
193 . Seringkuatirkalau-kalaumendapatgiliranmengerjakansoal di papantulis
196 . Merasakurangmemilikipengetahuandasar (membaca, menulis, berhitung)
197 . Sukarmenyesuaikandiridengansuasanabelajar di kelas
199 . Merasabebanpelajaranterlaluberat
XI. KEBIASAAN BELAJAR
215 .Sayatidakdapatmenerapkancarabelajar yang baik
.Sayaseringmenyalin PR teman
XII. MASA DEPAN DAN CITA-CITA PENDIDIKAN / JABATAN
221 . Sayakhawatirtidakdapatberdirisendirikelak
222 . Sayatidaktahuberbuatapasetelah lulus
223 . Sayainginmelanjutkansekolah, tetapijugainginbekerja
224 . Sayasukaruntukmenetapkanpilihan SLTA/PerguruanTinggi
225 . Bagisayasulituntukmemilihpekerjaan
226 . Bagisayasulituntukmenetapkanpilihanjurusan
227 . Khawatirtidakditerima di SLTA/PerguruanTinggi
228 . Sayainginmengetahuibakatdankemampuansaya
229 . Cita-citakutidaksesuaidengankemampuanku
234 . Belummempunyaicita-citatertentu
236 . Cita-citakuselalugoyah/berubah
237 . Sayamerasa, sekolahtidakmenjaminmasadepanku
238 . Mudahterpengaruhcita-cita orang lain

swaaaaa

28

Anda mungkin juga menyukai