DOSEN PEMBIMBING :
Disusun Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Asesmen Mata Pembelajaran dan RPP” ini dengan tepat waktu. Serta shalawat dan salam
terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SWT.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran
Matematika Anak Berkebutuhan Khusus. Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, khususnya
kepada :
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................1
BAB II..............................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................2
A. Pengertian asesmen mata pelajaran.....................................................................2
1. Pengertian asesmen........................................................................................2
2. Tujuan asesmen..............................................................................................3
3. Prinsip-prinsip asesmen.................................................................................6
4. Langkah-langkah melakukan asesmen mata pelajaran..................................8
5. Contoh asesmen mata pelajaran.....................................................................11
B. Pengertian rencana pelaksanaan pembelajaran....................................................14
1. Pengertian RPP..............................................................................................14
2. Tujuan dan fungsi RPP..................................................................................15
3. Komponen-komponen RPP...........................................................................16
4. Prinsip-prinsip penyusunan RPP....................................................................19
5. Langkah-langkah penyusunan RPP...............................................................20
6. Contoh RPP bagi anak berkebutuhan khusus................................................23
BAB III............................................................................................................................27
PENUTUP........................................................................................................................27
A. Kesimpulan..........................................................................................................27
B. Saran....................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini istilah asesmen banyak digunakan dalam kegiatan evaluasi,
terutama setelah diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum ini
memiliki karakteristik tertentu baik dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, maupun evaluasi pembelajaran. Dunia pendidikan terus berkembang
seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ini bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Indonesia. Perubahan penting yang
telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia salah satunya adalah perubahan
kurikulum, telah kita ketahuai bersama perubahan kurikulum juga diikuti perubahan
perangkat pembelajaran salah satunya RPP. Dalam rangka mengimplementasikan
pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan
lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di
dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran
dalam upaya pencapaian penguasaan suatu kompetensi dasar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asesmen mata pelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan rencana pelaksanaan pembelajaran?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan asesmen mata pelajaran.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
1
BAB II
PEM BAHASAN
2
dengan cermat dan penuh perhitungan termasuk memperhatikan berbagai
keterbatasan sebagai berikut:
1. Untuk pengukuran suatu konstruk, khususnya konstruk psikologis yang
bersifat abstrak tidak ada pendekatan tunggal yang dapat diberlakukan dan
diterima secara universal.
2. Pengukuran aspek psikologis termasuk pengukuran proses dan hasil
pembelajaran pada umumnya dikembangkan berdasar atas sampel tingkah
laku yang terbatas.
3. Perlu dipahami bahwa hasil pengukuran dan nilai yang diperoleh dalam
asesmen proses dan hasil belajar mengandung kekeliruan. Kesalahan dalam
asesmen dapat bersumber dari alat ukur, gejala yang di ukur, maupun
inpretasi dari hasil pengukuran tersebut.
4. Pendefenisian suatu satuan yang menyangkut kualitas/kemampuan
psikologis pada skala pengukuran merupakan masalah yang cukup pelik,
mengingat bahwa kenyataan hasil belajar merupakan suatu kualitas
pemahaman siswa terhadap materi, sedang dalam pelaksanaan tes pegukuran
hasil belajar, pengajar diharuskan memberikan kuantitas yang berupa angka-
angka pada kualitas dari suatu gejala yang bersifat abstrak.
5. Konstruk psikologis termasuk proses dan hasil pembelajaran tidak dapat
didefinisikan secara tunggal atau berdiri sendiri tetapi selalu berhubungan
dengan konstruk yang lain. Dengan demikian dalam pelaksanaan evaluasi
diperlukan adanya kesungguhan dan kecermatan yang tinggi, sehingga
berbagai keterbatasan-keterbatasan tersebut dapat dikurangi.
2. Tujuan Asesmen
Asesmen memiliki dua tujuan, yaitu tujuan isi dan tujuan proses (Herman,
Aschbacher, and Winters, 1992). Asesmen yang berkaitan dengan tujuan isi
digunakan untuk menentukan seberapa jauh peserta didik telah mempelajari
pengetahuan dan keterampilan spesifik. Dalam hal ini asesmen harus terfokus
pada hasil belajar peserta didik. Asesmen yang berkaitan dengan proses
digunakan untuk mendiagnosis kekuatan dan kelemahan peserta didik serta
merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik.
Tujuan asesmen pembelajaran pada dasarnya tergantung pada penggunaan
jenis-jenis asesmen. Ada empat jenis asesmen dalam pembelajaran, yaitu:
3
asesmen formatif dan sumatif, asesmen objektif dan subjektif, asesmen acuan
normatif dan acuan patokan, dan asesmen formal dan informal.
a. Asesmen formatif dan sumatif
Asesmen sumatif biasanya dilaksanakan di akhir pembelajaran, dan
digunakan untuk membuat keputusan tentang kenaikan kelas peserta didik.
Asesmen formatif umumnya dilaksanakan selam proses pembelajaran
berlangsung. Kegiatan asesmen formatif dapat berbentuk pemberian
balikan atas pekerjaan peserta didik, dan tidak akan dijadikan sebagai dasar
untuk kenaikan kelas peserta didik. Dalam konteks belajar, asesmen
sumatif dan formatif disebut dengan asesmen belajar. Salah satu bentuk
asesmen formatif adalah asesmen diagnostic. Asesmen diagnostik
mengukur pengetahuan dan keterampilan peserta didik untuk
mengidentifikasi program belajar yang sesuai dengan kemampuan peserta
didik. Asesmen mandiri oleh peserta didik merupakan bentuk asesmen
diganostik yang melibatkan peserta didik mengakses dirinya sendiri.
b. Asesmen objektif dan subjektif
Asesmen bentuk objektif merupakan bentuk pertanyaan yang memiliki
satu jawaban yang benar. Asesmen subjektif merupakan bentuk pertanyaan
yang memiliki lebih dari satu jawaban yang benar (atau lebih dari satu cara
mengungkapkan jawaban yang benar). Ada beberapa jenis pertanyaan
berbentuk objektif dan subjektif. Jenis pertanyaan berbentuk objektif yaitu
pertanyaan yang memiliki alternatif jawaban benar dan salah, pilihan
ganda, pertanyaan menjodohkan, dan jawaban ganda. Pertanyaan subjektif
yaitu pertanyaan yang membutuhkan jawaban luas dan ada yang berbentuk
uraian.
c. Asesmen acuan patokan dan acuan normatife
Asesmen acuan patokan, biasanya menggunakan tes acuan patokan,
merupakan asesmen yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta
didik berdasarkan criteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Asesmen
acuan patokan membandingkan kemampuan peserta didik dengan criteria,
atau asesmen yang memfokuskan diri pada kinerja individu yang diukur
berdasarkan pada criteria atau standar absolute. Asesmen acuan patokan
seringkali digunakan untuk mengukur kompetensi peserta didik.
4
Prosedur asesmen acuan patokan mencakup urutan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. Identifikasi hasil belajar yang diharapkan.
2. Rumuskan kriteria. Jika memungkinkan, libatkan peserta didik dalam
merumuskan kriteria.
3. Rencanakan kegiatan belajar yang membantu peserta didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan.
4. Sebelum kegiatan belajar berlangsung, komunikasikan kriteria tersebut
dan pekerjaan yang akan diakses.
5. Berikan contoh kinerja yang diinginkan.
6. Implementasikan kegiatan belajar.
7. Gunakan beberapa metode asesmen berdasarkan tugas yang diberikan.
8. Kaji kembali data asesmen dan evaluasi masing-masing tingkat kinerja
peserta didik atau kualitas pekerjaan dengan menggunakan kriteria.
9. Apabila diperlukan, berikan tanda huruf (misalnya A, B, C, D) yang
menunjukkan pemenuhan hasil belajar peserta didik dan orangtua.
10. Laporkan hasil asesmen kepada peserta didik dan orangtua.
5
informal tidak dimaksudkan untuk menentukan rangking akhir peserta
didik. Asesmen ini biasanya dilakuan dengan cara yang lebih terbuka,
seperti kegiatan asesmen yang dilaksanakan melalui observasi, inventori,
partisipasi, evaluasi diri dan teman sebaya, dan diskusi.
3. Prinsip-prinsip Asesmen
Asesmen yang baik harus berdasarkan pada landasan pendidikan.
Landasan pendidikan ini meliputi pengorganisasian sekolah dalam memenuhi
kebutuhan belajar seluruh peserta didik, memahami cara peserta didik belajar,
menetapkan standar tinggi pada kegiatan belajar peserta didik dan memberikan
kesempatan bealajar peserta didik yang memadai.
Ada tujuh prinsip dalam menerapkan asesmen belajar. Berikut disajikan
ketujuh prinsip yang dimaksud:
a. Tujuan utama asesmen adalah memperbaiki belajar peserta didik
Asesmen kelas maupun berskala besar, diorganisir dengan tujuan untuk
memperbaiki belajar peserta didik. Asesmen ini memberikan informasi yang
sangat bermanfaat mengenai apa yang telah dicapai oleh peserta didik
terhadap tujuan belajar dan mengenai kemampuan belajar masing-masing
peserta didik. Asesmen menggunakan metode yang konsisten dengan tujuan
belajar, kurikulum, pembelajaran, dan pengetahuan mutakhir tentang peserta
didik.
b. Asesmen bertujuan untuk mendukung belajar peserta didik
Asesmen baik yang digunakan untuk laporan kemajuan peserta didik,
sertifikasi peserta didik, dan informasi untuk perbaikan dan akuntabilitas
sekolah adalah dimaksudkan untuk mendukung belajar peserta didik.
Pendidik dan sekolah membuat keputusan, seperti kenaikan kelas, kelulusan
peserta didik adalah didasarkan pada informasi yang diperoleh secara terus
menerus, bukan data yang diperoleh dari asesmen akhir semester. Demikian
pula informasi yang digunakan untuk perbaikan dan akuntabilitas sekolah
juga berasal dari data pekerjaan dan asesmen peserta didik yang diperoleh
secara terus menerus. Asesmen akuntabilitas menggunakan prosedur
pengambilan sampel pekerjaan peserta didik. Asesmen ini mengembangkan
standar teknis dan standar itu digunakan untuk memastikan agar asesmen
yang diterapkan memiliki kualitas tinggi, serta digunakan untuk memantau
konsekuensi pendidikan atas penggunaan asesmen tersebut.
6
c. Objektif bagi semua peserta didik
Asesmen yang baik akan memberikan keyakinan bahwa semua peserta
didik akan memperoleh perlakuan yang sama. Asesmen menggunakan
berbagai metode dalam mengakses kemajuan peserta didik serat cara-cara
peserta didik mengungkapkan pengetahuan dan pemahamannya terhadap
mata pelajaran. Asesmen tidak akan melenceng dan mampu
menggambarkan pengetahuan dan keterampilan aktual peserta didik.
d. Kolaborasi professional
Pendidik yang memiliki sikap objektif adalah penting bagi persyaratan
asesmen yang berkualitas. Pendidik menentukan dan berperan serta dalam
pengembangan professional serta bekerjasama untuk memperbaiki system
asesmen. Kemampan professional iu diperkuat melalui sekelompok
pendidik memberikan skor pekerjaan peserta didik. Sekolah, Pemerintah
Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat perlu
menyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk pengembangan
professional pendidik dalam menerapkan asesmen pembelajaran.
e. Partisipasi Komite Sekolah dalam Pengembangan Asesmen
Pelaksanaan asesmen perlu melibatkan orangtua, anggota masyarakat,
peserta didik, bersama-sama pendidik dan pakar yang memiliki keahlian
tertentu, dalam pengembangan asesmen. Diskusi tujuan dan metode
asesmen perlu melibatkan orang-orang yang peduli dengan pendidikan.
Orangtua, peserta didik, anggota masyarakat memiliki latar belakang
berbagai keahlian, pendidik dan tenaga kependidikan perlu melibatkan diri
dalam membentuk sistem asesmen yang berkualitas.
f. Keteraturan Dan Kejelasan Komunikasi Mengenai Asesmen
Pendidik, sekolah, pemerintah kabupaten/ kota, pemerintah provinsi, dan
pemerintah pusat secara jelas dan teratur mendiskusikan praktik asesmen
dan peserta didik serta kemajuan program dengan peserta didik, keluarga,
dan masyarakat. Penddik dan sekolah mengkomunikasikan tujuan, metode,
dan hasil asesmen. Pendidik dan sekolah melaporkan apa yang diketahui dan
yang mampu dilakukan oleh peserta didik, apa yang perlu dipelajari oleh
peserta didik, dana apa yang akan dilakukan oleh peserta didik untuk
perbaikan perilaku pesertadidik. Laporan tentang prestasi belajar peserta
didik berkenaan dengan pencapaian tujuan belajar juga perlu dilaporkan.
7
Contoh-contoh asesmen dan pekerjaan peserta didik perlu diperlihatkan
kepada orang tua dan masyarakat agar mereka mnegetahui kinerja peserta
didik. Hasil asesmen perlu dilaporkan bersama-sama dengan informasi
tertentu yang erkaitan dengan program pendidikan, ketersediaan
sumberdaya, dan prestasi sekolah lainnya.
g. Peninjauan Kembali Dan Perbaikan Asesmen
Asesmen perlu dikaji kembali dan diperbaki untuk memastikan bahwa
asesmen itu benar-benar memberikan manfaat bagi peserta didik. Tindakan
ini harus dilakukan secara berkesinambungan. Meskipun asesmen itu telah
dipandang memadai, namun perlu diperbaiki mengingat kondisi selalu
berubah dan pengetahuan yang terjadi di masyarakat selalu meningkat.
Peninjauan kembali merupakan dasar bagi pembuatan keputusan dalam
mengubah sebagian atau seluruh asesmen. Peninjauan kembali itu
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders) dalam system
pendidikan. Analisis biaya manfaat (cost- benefit analysis) juga perlu
dilakukan untuk mengetahui efek asesmen terhadap belajar.
4. Langkah-langkah Melakukan Asesmen Mata Pelajaran
Menurut Anderson (2003) dan dan Sudijono (2005), secara garis besar terdapat
7 (tujuh) langkah pokok asesmen pembelajaran sebagai berikut:
1. Menyusun rencana asesmen atau evaluasi hasil belajar
Dalam merencanakan asesmen atau evaluasi hasil belajar,
perlu melakukan setidaknya enam hal, yaitu:
a. Merumuskan tujuan dilakukannya asesmen atau evaluasi, termasuk
merumuskan tujuan terpenting dari diadakannya asesmen, hal ini perlu
dilakukan agar arah proses asesmen jelas.
b. Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, apakah aspek kognitif,
afektif, atau psikomotor.
c. Memilih dan menentukan teknik yang akan
digunakan, bisa menentukan apakah akan menggunakan teknik tes
ataukah non tes? disamping itu masih harus menentukan mana yang
akan digunakan dengan memperhatikan ciri-ciri dari masing-masing
teknik serta memahami beberapa kelebihan dan kekurangannya.
d. Menyusun instrumen yang akan dipergunakan untuk menilai proses dan
hasil belajar para peserta didik. Sejumlah instrumen yang mungkin
8
digunakan adalah butir-butir soal tes (test item), daftar cek (check list),
rating scale, panduan wawancara, dan lain-lain.
Dalam memilih instrumen yang akan digunakan, harus
menyesuaikan dengan satu atau lebih tujuan yang telah ditentukan.
Termasuk di dalam langkah ini adalah membuat petunjuk yang
akan dicantumkan pada lembar asesmen, yang meliputi:
tujuan diadakannya asesmen.
waktu yang disediakan untuk menyelesaikan.
dasar yang digunakan untuk memberikan jawaban (misalnya
memilih jawaban yang benar ataukah yang terbaik?).
prosedur menulis jawaban (tanda silang, melingkari, dsb.).
akibat yang diterima jika guessing (menebak).
e. Menentukan metode penskoran jawaban siswa.
Dengan kata lain harus memutuskan tolok ukur, norma atau kriteria
yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam menginterpretasi
data hasil evaluasi. Misalnya saja, apakah akan menggunakan Penilaian
Beracuan Patokan (PAP) ataukah menggunakan Penilaian Beracuan
Kelompok atau Norma (PAN).
f. Menentukan frekuensi dan durasi kegiatan asesmen atau evaluasi
(kapan, berapa kali, dan berapa lama).
g. Mereviu tugas-tugas asesmen.
Setelah menyusun tugas asesmen, meminta bantuan pihak lain untuk
mencermatinya sebelum mencantumkannya pada instrumen asesmen.
Dengan meminta bantuan pihak lain, akan mengetahui apakah
kalimat yang dibuat bisa dipahami orang lain, apakah struktur kalimat
yang kita gunakan sudah tepat, apakah tidak terjadi pengulangan, dan
seterusnya.
b) Menghimpun data
Dalam kegiatan ini sebagai guru bisa memilih teknik tes dengan
menggunakan tes atau memilih teknik non tes dengan melakukan
pengamatan, wawancara atau angket dengan menggunakan instrumen-
instrumen tertentu berupa rating scale, check list, interview guide atau
angket. Ketika melakukan asesmen prestasi peserta didik, para guru harus
9
memahami situasi dan kondisi lingkungan fisik dan psikologis.Lingkungan
fisik harus tenang dan nyaman. Selama proses asesmen berlangsung, guru
juga harus memonitor jalannya asesmen dan membantu agar semuanya
berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
c) Melakukan verifikasi data
Verifikasi data perlu dilakukan agar kita dapat memisahkan data
yang “baik” (yakni data yang akan memperjelas gambaran mengenai
peserta didik yang sedang dievaluasi) dari data yang “kurang baik” (yaitu
data yang akan mengaburkan gambaran mengenai peserta didik).
d) Mengolah dan menganalisis data
Tujuan dari langkah ini adalah memberikan makna terhadap data
yang telah dihimpun. Agar data yang terhimpun tersebut bisa dimaknai,
kita bisa menggunakan teknik statistik dan/atau teknik non statistik,
berdasarkan pada mempertimbangkan jenis data.
e) Melakukan penafsiran atau interpretasi dan menarik kesimpulan
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan proses verbalisasi terhadap
makna yang terkandung pada data yang telah diolah dan dianalisis sehingga
menghasilkan sejumlah kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan yang dibuat
tentu saja harus mengacu pada sejumlah tujuan yang telah ditentukan di
awal.
f) Menyimpan instrumen asesmen dan hasil asesmen
Langkah keenam ini memang perlu disampaikan di sini untuk
mengingatkan para guru, sebab dengan demikian mereka dapat menghemat
sebagian waktunya untuk ha-hal yang lebih baik. Dengan disimpannya
instrument,ringkasan,dan jawaban siswa berguna untuk memperbaiki
instrument tes pada tahun berikutnya.
g) Menindaklanjuti hasil evaluasi
Berdasarkan data yang telah dihimpun, diolah, dianalisis, dan
disimpulkan maka sebagai guru atau evaluator bisa mengambil keputusan
atau merumuskan kebijakan sebagai tindak lanjut konkret dari kegiatan
penilaian.Dengan demikian, seluruh kegiatan penilaian yang telah
dilakukan akan membawa banyak manfaat karena terjadi berbagai
perubahan dan atau perbaikan.
10
BSNP Dep Dik Nas (2006) menyatakan bahwa dalam prosedur penilaian, guru
seharusnya menggunakan langkah-langkah sistematis sebagai berikut.
b. Penyusunan Kisi-kisi
Kisi-kisi penilaian adalah bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Di dalam silabus, harus jelas keterkaitan antara SK, KD,
materi pokok/materi pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar di satu
sisi, dengan indikator pencapaian KD yang bersangkutan beserta teknik
penilaian dan bentuk instrumen yang digunakan.
5. Contoh Asesmen Mata Pelajaran
Ada beberapa contoh asesmen mata pelajaran ipa yang dapat kita terapkan
sebagai berikut:
11
1) Asesmen dalam ranah Kognitif
Cara-cara pelaksanaan asesmen dalam ranah kognitif:
Mempergunakan tes tertulis atau tes pensil dan kertas.
Mempergunakan observasi guru atas kinerja murid.
Mempergunakan tes gambar-gambar yang dibubuhi sedikit tulisan atau
kata-kata.
Mempergunakan jurnal murid-murid.
Mempergunakan peta konsep dan yang penting tidak umum dilakukan
tetapi ada baiknya dicoba adalah portofolio.
2) Asesmen untuk kategori berpikir Tingkat Tinggi
Yang termasuk kategori tingkat tinggi menurut Bloom adalah aspek-aspek
penerapan, analisa, sintesa, danevaluasi. Dalam aspek penerapan, murid
mempergunakan ilmu pengetahuan yang sudah di milikinya untukditerapkan
dalam situasi baru yang berbeda dengan situasi yang dikenalnya. Pada
dasarnya kita meminta/memeriksa apakah murid-murid benar memahami
suatu konsep sehingga dapat menerapkan dalam konteks yang lain
Contoh: Kamu sudah mempelajari bahwa antara makluk hidup ada saling
ketergantungan. Terapkalah pengetahuanmu pada situasi berikut ini:
pernyataan berikut ini adalah salah “menebak burung-burung kecil
adalah suatu cara untuk olahraga yang menyenangkan “
bagaimanakah yang benar?
apa yang kamu lakukan bila ada orang-orang yang menembaki burung-
burung dihalamanmu?
12
Ranah koknitif meliputi pengetahuan - pengetahuan dan pemahaman secara
intelektual. Menurut Bloom ranah afektif mencakup perasaan, emosi, minat,
sikap, nilai, dan apresiasi. Hal ini erat hubungannya dengan perasaan murid
terhadap pelajaran IPA dan bagaimana perasaan ini mempengaruhi prestasi
belajar siswa.
Cara lain untuk mengetahui perasaan murid adalah dengan menggunakan
daftar pilihan.
Contoh :
Berilah tanda V di antara kata yang berlawanan di bawa ini
IPA
Menyenangkan……………………………………….membosankan
Baik ……………………………………………buruk
Berguna ……………………………………………tidak berguna
Mudah ……………………………………………sulit
Rumit ……………………………………………sederhana
Diperlukan …………………………………………...tidak diperlukan
13
Menyediakan dan meletakan
selinder dengan benar
Hal – hal berikut yang dipakai dalam penilaian dalam ranah psikomotor:
14
Secara definisi rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan keseluruhan
proses pemikiran dan penentuan semua aktivitas yang akan dilakukan pada
masa kini dan masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan.
15
maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi
program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
Kunandar (2011: 264) mengatakan bahwa fungsi RPP adalah sebagai acuan
bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan
pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. Dengan
kata lain RPP berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu,
RPP hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru
untuk menyesuaikannya dengan respons siswa dalam proses pembelajaran
sesungguhnya.
3. Komponen-komponen RPP
2) Standar kompetensi
3) Kompetensi dasar
16
dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5) Tujuan pembelajaran
6) Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
7) Alokasi waktu
8) Metode pembelajaran
9) Kegiatan pembelajaran
(1) Pendahuluan
17
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai, dan menyampaikan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
(2) Inti
18
turnamen, festival serta produk yang dihasilkan; dan memfasilitasi
peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.
(3) Penutup
19
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
20
f) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Menuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu (jam
pertemuan).
3) Indikator
(2) Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau
diobservasi.
(3) Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata
kerja dalam KD maupun SK.
4) Materi Pembelajaran
21
didukung oleh uraian materi untuk mencapai kompetensi tersebut. Hal yang
perlu diperhatikan dalam penyusunan materi adalah kemanfaatan, alokasi
waktu, kesesuaian, ketetapan, situasi dan kondisi lingkungan masyarakat,
kemampuan guru, tingkat perkembangan peserta didik, dan fasilitas.
5) Tujuan Pembelajaran
Strategi atau skenario pembelajaran adalah strategi atau skenario apa dan
bagaimana dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara
terarah, aktif, dan efektif, bermakna, dan menyenangkan. Strategi atau
skenario pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
guru secara beruntun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penentuan urutan
langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang
memerlukan prasyarat tertentu.
22
nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, dan
penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri.
Surel : bithakom@gmail.com
Kelas : 6
Tujuan Pembelajaran :
Kegiatan Pembelajaran :
23
1. GPK membuat video vlog di youtube
2. GPK melakukan komunikasi dengan orang tua dan mengirimkan link video
5. Melakukan tanya jawab secara daring lewat video di WA dengan ABK yang
didampingi orang tua
6. Meminta ABK untuk bisa menulis atau menggambar salah satu jenis
makhluk hidup yang di tonton
Penilaian :
24
Sekolah : SD Semai Jepara
TUJUAN PEMBELAJARAN
4. Menghitung sampai 20
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
KEGIATAN INTI
1. Orang tua bertanya kepada anak, bagaimana ya kak keadaan/rasanya pada
musim kemarau seperti ini?
2. Tanya jawab antara orang tua dan anak tentang apa saja yang bisa
dilakukan pada musim kemarau seperti ini?
3. Orang tua menjelaskan bahwa manfaat ketika musim kemarau, matahari
akan selalu muncul di pagi hari karena tidak ada hujan, jadi kita bisa
memanfaatkan untuk menjemur pakaian agar bisa cepat kering
4. Orang tua bersama anak mencuci dan menjemur pakaian
5. Orang tua meminta anak untuk menghitung pakaian yang di jemur
6. Orang tua dan anak melipat pakaian bersama-sama
25
7. Dialog antara orang tua dan anak tentang perasaan belajar hari ni.
PENUTUP
- Setelah kegiatan selesai dilakukan, mohon orang tua bisa memberikan upan
balik atau refleksi selama menjalankan kegiatan ini, sehingga rancangan
kegiatan selanjutnya akan lebih bermakna.
- Baju
PENILAIAN
- Refleksi/ umpan balik dari murid dan orangtua atas pengetahuan dan proses
belajar
26
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asesmen mata pelajaran adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi
dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan
tentang siswa baik yang menyangkut keputusannya, program pembelajarannya,
iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Didalam asesmen terdapat
tujuan, prinsip-prinsip, dan langkah-langkah untuk membuat asesmen. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur,
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan. Menurut Kunandar (2011: 263), rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar
Isi dan dijabarkan dalam silabus. Didalam rencana pelaksanaan pembelajaran
terdapat tujuan, fungsi, prinsip, dan langkah-langkah dalam membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran.
B. Saran
Sebelum kita melakukan pembelajaran kepada siswa atau anak murid
disekolah kita harus memperhatikan asesmen dan rencana pelaksanaan
pembelajaran agar saat Menyusun materi kita mengetahu apa saja yang harus
diberikan sehingga pembelajaran yang akan diberikan akan lebih terarah dan
teraktur.
28
DAFTAR PUSTAKA
29