PEMBELAJARAN AKTIF
MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Aslih Nasrillah (014.14.2010.19)
Ega Nugraha (014.14.20.19)
Segenap puja dan syukur semata-mata untuk Rabb alam semesta, yang
telah melipatkan nikmat bagi manusia dari ujung rambut sampai telapak kaki. Dan
bila kita menghitung segala nikmat-Nya, niscaya tidak akan sanggup
menghitungnya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke haribaan
Rasulullah Saw, keluarga, para sahabat terpilih dan mudah-mudahan sampai
kepada kita selaku umat-Nya.
Puji syukur ini kami haturkan semata-mata karena saya sangat bersyukur
akhirnya tugas Model dan Metode Pembelajaran dengan pembahasan
“STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF DAN STRATEGI
PEMBELAJARAN AKTIF” ini telah terselesaikan.
Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa kami ingin mengucapkan
terimakasih kepada Dr. Jasmansyah, M.Pd. sebagai dosen pengampu yang telah
memberikan tugas dan pengalaman berharga sehingga tugas ini bisa terselesaikan
tepat waktu.
Kami sadar dan yakin bahwa tugas ini masih memiliki begitu banyak
kekurangan, maka dari itu, kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan guna
menyempurnakan tugas selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Afektif dan Strategi Pembelajaran
Aktif
1. Pengertian Pembelajaran Afektif.....................................................................2
2.Pengertian Pembelajran Aktif..........................................................................3
B. Model Strategi Pembelajaran Afektif Dan Karakteristik Pembelajaran
Aktif
1.Model Strategi Pembelajaran Afektif...............................................................4
2.Karakteristik Strategi Pembelajaran Aktif......................................................6
C. Proses Pembentukan Sikap dan Penerapan Strategi Pembelajaran
Aktif
1. Proses Pembentukan Sikap....................................................................7
2. Urgensi Penerapan Pembelajran Aktif.................................................9
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................10
DAFTAR ISI.........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran afektif dan strategi
pembelajaran aktif ?
2. Apa saja model strategi pembelajaran afektif dan Karakteristik strategi
pembelajaran aktif ?
3. Bagaimana prosen penerapan Strategi pembelajaran afektif dan
pembelajaran aktif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran afektif dan strategi
pembelajaran aktif
2. Untuk mengetahui model strategi pembelajaran afektif dan Karakteristik
strategi pembelajaran aktif
3. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran afektif dan pembelajaran
aktif
2
BAB II
PEMBAHASAN
Afektif berhubungan dengan nilai (value), yang sulit diukur, oleh sebab itu
menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam
batasan tertentu memang afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral, akan
tetapi penilaiannya untuk sampai kepada kesimpulan yang bisa dipertanggung
jawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus, dan hal
ini tidaklah mudah untuk dilakukan. Apabila menilai perubahan sikap sebagai
akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru disekolah kita tidak bisa
menyimpulkan bahwa sikap anak itu baik, misalnya dilihat dari kebiasaan
bahasa atau sopan santun yang bersangkutan, sebagai akibat dari proses
pembelajaran yang dilakukan guru. Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan
guru dalam keluarga dan lingkungan sekitar.
2
nilai kemampuan masing-masing. Dalam pengaplikasian terhadap
pembelajaran yang diberikan guru, dalam pemberian contoh terhadap yang
diberikan guru hendaknya siswa difasilitasi dengan lingkungan yang baik, saya
lihat sebagian sekolah, bahwasanya lingkungan sekitar sekolah tidak nyaman
untuk melakukan pembelajaran yang afektif, dan juga lingkungan masyarakat,
maka dari itu pembentukan sikap akan sulit dilaksanakan.
3
kompleks untuk menerapkan materi pembelajaran dalam situasi kehidupan nyata
atau pada permasalahan yang baru.
a. Model Konsiderasi
4
pengembangan intelektual. Oleh sebab itu, model ini menekankan kepada strategi
pembelajaran yang dapat membentuk kerpibadian. Tujuannya adalah agar siswa menjadi
manusia yang memiliki kepedulian terhadap orang lain. Kebutuhan yang sangat
fundamental pada manusia adalah bergaul secara harmonis dengan orang lain. Saling
memberi dan menerima dengan penuh cinta dan kasih sayang. Dengan demikian
pembelajaran sikap pada dasarnya adalah membantu anak agar dapat mengembangkan
kemampuan untuk bisa hidup bersama secara harmonis, peduli, dan merasakan apa yang
dirasakan orang lain.
5
siswa dalam mencari dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam
menghadapi suatu persoalan melaui proses menganalisis nilai yang sudah ada dan
tertanam dalam diri siswa.
6
6) Peserta didik terlibat dengan pemanfaatan berbagai sumber belajar
baik di dalam maupun di luar kelas.
7) Guru mendapatkan umpan balik yang lebih cepat tentang proses
dan hasil perkuliahan.
C. Proses Pembentukan Sikap dan Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
1. Proses Pembentukan Sikap
1) Pola Pembiasaan
Pembentukan sikap yang dilakukan oleh Skinner melalui teorinya
operant conditioning, yang menekankan pada konsitensi respon anak
terhadap suatu yang diharapkan memberikan motivasi kepada siswa.
Steven Covey telah mengungkapkan bahwa pada mulanya manusia yang
membentuk kebiasaan, namun selanjutnya manusialah yang dibentuk
oleh kebiasaannya. (Covey, 2006)
Dalam proses belajar mengajar pada dasarnya membentuk sikap
melalui pembiasaan. Misalnya: guru memberikan latihan soal terkait
7
pembelajaran kepada siswa dengan bertahap dan terus-menerus, maka
lama-kelamaan akan timbul rasa terbiasa yang akan membentuk sikap
positif bagi siswa. Namun perlu adanya tahap kontinuitas.
Selanjutnya kebiasaan berbahasa atau sopan santun yang dimiliki
individu yang bersangkutan, sebagai akibat proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, yang mungkin sikap terbentuk oleh kebiasaan
dalam keluarga dan lingkungan sekitar. (Wina Sanjaya, 2007: 274)
2) Pola Modeling
Modeling merupakan proses peniruan tingkah laku (sikap)
terhadap sesuatu yang ditiru (percontohan), yang dilakukan berdasarkan
keinginan anak untuk melakukan peniruan (imitasi). Misalnya: seorang
siswa merasa kagum dengan temannya karena kepintarannya yang lebih
unggul dari dirinya, secara perlahan akan timbul rasa iri yang akan
mempengaruhi emosi siswa tersebut sehingga timbul sikap ingin meniru
bagaimana caranya ia bisa menjadi orang yang pintar seperti temannya
tersebut.
Terbentuknya proses penanaman sikap anak terhadap suatu objek
melalui kedua model tersebut, dipastikan sikap itu muncul karena
didasari oleh suatu keyakinan pada diri individu untuk meyakini
kebenaran sebagai suatu sistem nilai. Apa yang ditiru adalah prilaku-
prilaku yang dilihat, didengar dan dialami secara langsung oleh peserta
didik. (Suyadi, 2013: 197)
Pada hakikatnya perubahan meliputi dua hal: 1) Perubahan
belajar, ditentukan melalui proses bukan hasil, sehingga berlangsung
secara aktif dan integratif; 2) perubahan yang terjadi pada dasarnya
ditentukan oleh aspek kepribadian (yaitu meliputi tingkah laku,
kecakapan, sikap dan perhatian) yang terus menerus berfungsi pada
setiap individu. (Abd. Rohman Abror, 1993: 64)
8
2. Urgensi Penerapan Pembelajran Aktif
Beberapa alasan perlunya menerapkan pembelajaran yang aktif, antara
laian:
a. Riset kognitif menunjukkan bahwa menggunakan teknik ceramah
melulu bukanlah strategi pembelajaran yang efektif. Jika peserta
didik memiliki banyak kesempatan untuk membaca, mendengar,
melihat, mempraktekkan dan mendiskusikan materi pembelajaran,
mereka akan lebih banyak mengingatnya.
b. Kegiatan-kegiatandalam pembelajaranaktif dapatmencegah
terjadinya sesi yang monoton, sehingga peserta didik akan lebih
banyak memberikan perhatian dan lebih menikmati sesi
pembelajaran.
c. Pembelajaran aktif dapat mengintegrasikan bahan-bahan ataupun
pengetahuan baik yang lama maupun yang baru.
d. Dalam pembelajaran aktif peserta didik dilibatkan dengan
ketrampilan berfikir tingkat tinggi, hal ini akan menyebabkan
ketrampilan berfikir tingkat tinggi peserta didik semakin terasah.
e. Kegiatan-kegiatan mandiri memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk melibatkan gaya belajarnya sendiri dalam
kegiatan-kegiatan.
f. Peserta didik akan lebih mampu untuk mengulang langkah-
langkah penting jika kegiatan tersebut dilakukan sendiri.
g. Pembelajaran aktif memerlukan tanggung jawab individual dan
sekaligus tingkat kerjasama yang tinggi, hal ini dapat
meningkatkan kemandirian dan juga ketrampilan sosial peserta
didik.
h. Pembelajaran aktif mendorong interaksi peserta didik dengan
peserta didik lain dan guru, hal ini dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi peserta didik.
i. Keterlibatan peserta didik yang tinggi dalam pembelajaran
menyebabkan minat dan motivasi belajar peserta didik meningkat.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Teori dan Praktek dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penerbit Putra
Media Nusantara Surabaya & IAIN PRESS Sunan Ampel Surabaya.
11