Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PERKEMBANGAN PENCAK SILAT

DOSEN PENGAMPU : AFRIMA DERI M.PD

DISUSUN OLEH :
ELVI WULANDARI ( 2285201045 )

MATA KULIAH : PENCAK SILAT


SEJARAH PERKEMBANGAN PENCAK SILAT
Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah
masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang
dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal
dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama.
Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya
yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa
Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi
pengembangan yang lebih teratur. Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang
dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan.
Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di masa lalu merupakan hambatan
pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas. Sejarah
perkembangan Pencak Silat secara selintas dapat dibagi dalam kurun waktu :
 Perkembangan sebelum zaman penjajahan Belanda
 Perkembangan pada zaman penjajahan Belanda
 Perkembangan pada zaman penjajahan Jepang
 Perkembangan pada zaman kemerdekaan
SEJARAH PERKEMBANGAN PENCAK SILAT SECARA
SELINTAS DAPAT DIBAGI DALAM KURUN WAKTU
1. Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan
Belanda 2. Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan
 Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban Belanda
yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi  Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri
rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan jarang sekali memberi perhatian kepada pandangan hidup
pulau-pulau yang dihuni berkembnag menjadi bangsa yang diperintah. Pemerintah Belandan tidak
masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan memberi kesempatan perkembangan Pencak Silat atau
yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman tersebut pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya
yang terutama didasarkan kepada kemampuan terhadap kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih
pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem bela diri diadakan bahkan larangan untuk berkumpul dan
berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak
pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan
Silat atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu
hidup maupun dalam pembelaan berkelompok. Para
berakar kuat menjadi kehilangan pijakan kehidupannya.
ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-
yang tinggi di masyarakat. Begitu pula para empu kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-
yang membuat senjata pribadi yagn ampuh seperti kesempatan yang dijinkan hanyalah berupa
keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih
di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu
kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari prajurit- pertunjukan atau upacara saja. Hakekat jiwa dan semangat
prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang.
diri individual yang tinggi. Pemukupan jiwa Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini
keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk banyak mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa
mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. sesudahnya.
SEJARAH PERKEMBANGAN PENCAK SILAT SECARA
SELINTAS DAPAT DIBAGI DALAM KURUN WAKTU
3. Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan Jepang 4. Perkembangan Pencak Silat pada Zaman Kemerdekaan
 Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan  Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak
dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para
pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru
ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk
Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga.
kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan
Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo
semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat
atas anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia
Pencak Silat. Di seluruh Jawa serentak didirkan gerakan Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal
Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh
waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat Mr. Wongsonegoro. Program utama disamping mempersatukan
suatu olarhaga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh Indonesia,
untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukan
di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah. Usaha yang telah
dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima
khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun
puluhan, yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai
Jepang memberikan kesempatan kepada kita untuk dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh
menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini
kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri
yang diduga akan berkobar lagi demi kepentingan Jepang bagnsa Indonesia dengan nama Pencak Silat yang merupakan
sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita. Namun kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia
kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa
zaman itu. Kita mulai insaf lagi akan keharusan lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang
mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai
semula didudukinya dalam masyarakat kita. arti khusus begitu juga dengan kata silat.
PENGERTIAN PENCAK SILAT

2. Pencak Silat sebagai seni


1. Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian Ciri khusus pada Pencak Silat adalah bagian kesenian
Umumnya Pencak Silat mengajarkan pengenalan diri yang di daerah-daerah tertentu terdapat tabuh iringan
pribadi sebagai insan atau mahluk hidup yang pecaya musik yang khas. Pada jalur kesenian ini terdapat
adanya kekuasaan yang lebih tinggi yaitu Tuhan Yang kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan suatu
Maha Esa. Biasanya, Pencak Silat sebagai ajaran pendalaman khusus (skill). Pencak Silat sebagai seni
kerohanian/kebatinan diberikan kepada siswa yang harus menuruti ketentuan-ketentuan, keselarasan,
telah lanjut dalam menuntut ilmu Pencak Silatnya. keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa dan
Sasarannya adalah untuk meningkatkan budi pekerti wiraga.
atau keluhuran budi siswa. Sehingga pada akhirnya
Pencak Silat mempunyai tujuan untuk mewujudkan Di beberapa daerah di Indonesia Pencak Silat
keselarasan/ keseimbangan/keserasian/alam sekitar ditampilkan hampir semata-mata sebagai seni tari, yang
untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan sama sekali tidak mirip sebagai olahraga maupun bela
Yang Maha Esa, guna mengisi Pembangunan diri. Misalnya tari serampang dua belas di Sumatera
Nasional Indonesia dalam mewujudkan manusia Utara, tari randai di Sumatera Barat dan tari Ketuk Tilu
Indonesia seutuhnya yang Pancasilais. di Jawa Barat. Para penari tersebut dapat
memperagakan tari itu sebagai gerak bela diri yang
efektif dan efisien untuk menjamin keamanan pribadi.
PENGERTIAN PENCAK SILAT
Pencak Silat sebagai olahraga umum Pencak Silat sebagai olahraga prestasi (olahraga
pertandingan)
Walaupun unsur-unsur serta aspek-aspeknya yang
terdapat dalam Pencak Silat tidak dapat dipisah- Pengembangan Pencak Silat sebagai olahraga &
pisahkan, tetapi pembinaan pada jalur-jalur masing- pertandingan (Championships) telah dirintis sejak tahun
masing dapat dilakukan. Di tinjau dari segi olahraga 1969, dengan melalui percobaan-percobaan pertandingan
kiranya Pencak Silat mempunyai unsur yang dalam di daerah-daerah dan di tingkat pusat. Pada PON VIII
batasan tertentu sesuai dengan tujuan gerak dan usaha tahun 1973 di Jakarta telah dipertandingkan untuk pertama
dapat memenuhi fungsi jasmani dan rohani. Gerakan kalinya yang sekaligus merupakan Kejuaraan tingkat
Pencak Silat dapat dilakukan oleh laki-laki atau wanita, Nasional yang pertama pula. Masalah yang harus dihadapi
anak-anak maupun orang tua/dewasa, secara adalah banyaknya aliran serta adanya unsur-unsur yang
perorangan/kelompok. Usaha-usaha untuk bukan olahraga yang sudah begitu meresapnya di kalangan
mengembangkan unsur-unsur olahraga yang terdapat Pencak Silat. Dengan kesadaran para pendekar dan
pada Pencak Silat sebagai olahraga umum dibagi dalam pembina Pencak Silat serta usaha yang terus menerus
intensitasnya menjadi maka sekarang ini program pertandingan olahraga
merupakan bagian yang penting dalam pembinaan Pencak
 Olahraga rekreasi Silat pada umumnya. Sementara ini Pencak Silat telah
 Olahraga prestasi disebarluaskan di negara-negara Belanda, Belgia,
Luxemburg, Perancis, Inggris, Denmark, Jerman Barat,
 Olahraga missal Suriname, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru.
GELANGGANG (TEMPAT) PERTANDINGAN PENCAK SILAT

Gelanggang dapat di lantai atau dipanggung dan dilapisi matras dengan tebal maksimum 5 cm, permukaan rata dan tidak memantul serta ditutup dengan alas yang tidak
licin, berukuran 9 x 9 meter. Gelanggang terdiri dari :
 Bidang Gelanggang berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran 7 x 7 m.
 Bidang Laga berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang
 Batas Gelanggang dan bidang laga dibuat dengan garis selebar ke arah luar 5 cm dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang. Pada tengah-tengah bidang laga
dibuat lingkaran dengan garis tengah 2 m selebar 5 cm sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai pertandingan.
 Lingkaran tersebut mempunyai tanda garis lurus pada garis tengah lingkaran selebar 5 cm. Yang sejajar dengan sisi bujur sangkar dan berwarna kontras dengan permukaan
gelanggang.
 Sudut pesilat adalah ruang pada sudut bujur sangkar yang berhadapan dan dibatasi oleh lingkaran bidang laga. Sudut yang berhadapan lainnya adalah sudut netral.
 Perlengkapan gelanggang :
 Ember, gelas, kain pel dan kesed dari ijuk,
 Jam pertandingan/game match
 Gong atau alat yang berfungsi sama
 Lampu babak atau tanda lain untuk menentukan ronde/babak
 Lampu pemenang berwarna merah dan biru atau alat/kode lain untuk menentukan
 pemenangPerlengkapan lain-lain
 Formulir pertandingan
 Perlengkapan pertandingan :
 Pakaian pertandingan, pakaian Pencak Silat berwarna hitam
 Pelindung badan
 Pelindung kemaluan
KESIMPULAN

Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah
masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman
yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat
kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama.
Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di masa lalu merupakan hambatan
pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas. Sejarah
perkembangan Pencak Silat secara selintas dapat dibagi dalam kurun waktu :
 Perkembangan sebelum zaman penjajahan Belanda
 Perkembangan pada zaman penjajahan Belanda
 Perkembangan pada zaman penjajahan Jepang
 Perkembangan pada zaman kemerdekaan
 Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi
(kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk
mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai