INDONESIA
1. Zaman Prasejarah
Pada zaman prasejarah di Indonesia, telah diciptakan cara membela diri sesuai
dengan situasi dan kondisi sekitarnya. Orang yang hidup di dekat hutan-hutn
mempunyai cara membela diri yang khas untuk menghadapi binatang yang buas yang
ada di hutan. Bahkan mereka juga menciptakan bela diri dengan meniru gerakan
binatang tersebut, misalnya meniru hewan harimau, ular, burung. Orang-orang yang
hidup di pegunungan biasa berdiri, bergerak, berjalan dengan langkah kedudukan kaki
yang kuat untuk menjaga agar tidak mudah jatuh selama bergerak di tanah yang tidak
rata. Biasanya mnciptakan bela diri yang mempunyai cirri khas kuda-kuda yang kokoh
tidak hanya bergerak. Sedangkan gerakan tangan lebih lincah, banyak ragamnya dan
ampuh daya gunanya. Penduduk yang hidup di daerah berawa, tanah datar, padang
rumput biasa berjalan bergegas, lari. Sehingga gerakan kakinya menjadi lincah.
Mereka menciptakan bela diri yang lebih banyak memanfaatkan kaki sebagai alat bela
diri. Akhirnya setiap daerah mempunyai bela diri yang khas dan berbeda dengan
daerah lainnya., sehingga timbullah aliran bela diri beraneka ragam. Pertemuan antara
penduduk daerah yang satu dengan yang lainnya menyababkan terjadinya tukar
mrnukar ilmu bela diri, sehingga dapat meningkatkan mutu bela diri di setiap daerah.
Pencak silat adalah ilmu bela diri asli Indonesia. Pencak silat adalah salah satu seni budaya
warisan nenek moyang atau leluhur bangsa Indonesia. Olahraga pencak silat mengandung
unsur-unsur nilai ketrampilan, budi pekerti, pembentukan kepribadian yang kuat dan
semangat kebangsaan dan patriotisme yang tinggi terhadap negara republik Indonesia.
Semangat itu berguna untuk membentuk dan membina manusia pembangunan yang
diperlukan oleh masyarakat.
Dalam olahraga pencak silat juga dikembangkan pembinaan hidup sehat, kebugaran jasmani,
pembentukan sikap dan kepribadian, kemampuan berinisiatif dan kemampuan mengambil
keputusan. Pencak silat sebagai seni bela diri berguna untuk melindungi diri atau
mempertahankan diri dari bahaya yang mengancam jiwanya.
1. Nilai olahraga
Pencak silat dapat dijadikan sarana untuk olahraga mengembangkan kebugaran
jasmani. Kegiatan dan gerakan-gerakannya semuanya mengandung unsur olahraga.
Karena dalam pencak silat itu sendiri yang dibutuhkan juga kesehatan, kekuatan,
ketahanan, kecepatan, dan kelincahan. Melakukan latihan pencak silat termasuk
melatih kebugaran jasmani.
4. Nilai Spiritual
Dalam olahraga pencak silat ditanamkan sikap percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Sikap taat beragama, berbudi pekerti luhur, dan menjunjung nilai-nilai
kemanusiaan. Sikap saling tolong menolong dalam kebaikan, Sikap jujur, Sikap
bijaksana, tulus dan iklas dalam beramal.
5. Nilai Persaudaraan
Semua manusia adalah makhuk Tuhan Yang Maha Esa, Pada hakikatnya semua
manusia adalah saudara, anak cucu Adam. Perintah Tuhan kepada manusia adalah agar
saling berbuat baik, termasuk saling bersaudara antar sesama manusia dan saling
tolong menolong.
Macam-macam Aspek Pencak Silat ; Mental Spiritual, Bela Diri, Seni, dan Olahraga
Selain untuk pembelaan diri, pencak silat juga mengadung beberapa nilai luhur, antara lain:
aspek mental spiritual, aspek beladiri, aspek seni, dan aspek olahraga.
b. Aspek beladiri
Aspek beladiri dalam pencat silat, meliputi:
1. Berani dalam membela kebenaran dan keadilan
2. Tahan uji dan tabah
3. Tangguh dan ulet
4. Tanggap, peka, dan cermat
5. Tidak sombong
6. Menggunakan keterampilan garak perkelahian hanya dalam keadaan terpaksa
misalnya untuk keselamatan diri, bangsa, dan tanah air.
c. Aspek Seni
Aspek seni yang terkandung dalam pencak silat, meliputi:
1. Mengembangkan pencak silat sebagai budaya bangsa indonesia yang
mencerminkan nilai-nilai luhur.
2. Mengembangkan pencak silat yang diarahkan pada penerapan nilai-nilai
kepribadian bangsa
3. Menanggulangi pengaruh kebudayaan asing yang negatif
4. Mampu menyaingi dan menerapkan nilai-nilai budaya dari luar yang positif
5. Mencegah penonjolan secara sempit nilai-nilaipencak silat yang bersifat
kedaerahan
d. Aspek olahraga
Aspek olahraga dalam pencak silat, meliputi:
1. Pantang menyerah
2. Meningkatkan prestasi
3. Menjujung tinggi solidaritas
4. Berlatih dan melaksanakan olahraga pencak silat sebagai bagian dari kehidupan
sehari-hari
PENUTUP
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pencak silat tidak hanya merupakan
sebuah bela diri yang tanpa tujuan, tapi mempunyai nilai- nilai luhur yang wajib dilaksanakan
untuk dihayati dengan baik dan benar, serta diamalkan secara konsisten dan konsekuen
sebagaimana yang terdapat dalam Tri Prasetya pesilat.
Pencak silat sebagai beladiri yang tumbuh dan mengakar dalam masyarakat Indonesia,
adalah merupakan budaya bangsa yang harus dilestarikan. Sebagai hasil kreasi budaya bangsa
yang harus dilestarikan adanya nilai-nilai luhur yang terkandung dialamnnya, adalah bagian
penting dan merupakan jati diri beladiri pencak silat karena sangat bermanfaat bagi individual
maupun masyarakat. Penghayatan nilai-nilai luhur pencak silat secara keseluruhan merupakan
tugas pesilat dalam menjaga dan melestarikan pencak silat dari berbagai aspeknya.