Anda di halaman 1dari 9

Pencak silat

Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan
Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan
Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku
bangsa Nusantara.

Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat
yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara
adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia,
Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh
budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di
Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal
dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa
Timur ada aliran Perisai Diri.

Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan
Olahraga Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987.
Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda,
Jerman, dan Amerika.

Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu
alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas
bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional. Di Indonesia
banyak sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan
kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya.

Pada Maret 2017, Pencak Silat telah diajukan Pemerintah Republik Indonesia kepada
UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural World Heritage).
Hal ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam memajukan pencak silat sebagai warisan
budaya Indonesia. Manfaat Pencak Silat yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Dunia adalah mendapat pengakuan dunia internasional, memiliki peluang dipertandingkan
dalam cabang olah raga di Olimpiade dan menggali nilai budaya yang terkandung dalam silat.

1. Sejarah
Bela diri yang berkembang di Nusantara didasarkan pada upaya pertahanan suku menghadapi
musuh, seperti tari perang Nias.

Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk
melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam.
Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitar,
seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di nusantara
ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia berburu dan
berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi
suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.

Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi
asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya
dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri
dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat
diandalkan. Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri
bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha)
serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi
Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni
beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada
hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. Sementara itu Sheikh
Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India
dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara
lainnya.

Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai
nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya
yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di
Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah
"silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari
Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.

Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke
murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat
dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda
Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari
Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan
dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita
rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang
mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya
memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai
tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka, Gajah Mada mahapatih
Majapahit[butuh rujukan] dan Si Pitung dari Betawi.[butuh rujukan]

Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi
oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat
diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi
bagian dari latihan spiritual. Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat
merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai
yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan
dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang
pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini
biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan
rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang
oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada
pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara
penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja
dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.

Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan
bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah
Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati,
Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta
para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.

Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para
penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok
etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa,
Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga mengembangkan beladiri
ini.

Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak
silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.

Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa
Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga
dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara
itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.

Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di
Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan
Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB)
di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan
Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan
internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

2. Istilah dalam Pencak Silat


Silat Betawi saat acara "Palang Pintu" dalam tradisi pernikahan Betawi, tengah
memperagakan teknik kuncian melucuti golok.

 Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-
kuda yang kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak
mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi
dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
 Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-
gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan
gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera
setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba
mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
 Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di
dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali,
contohnya langkah tiga dan langkah empat.
 Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat
bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan
kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing
(berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak
silat yang mengutamakan keindahan gerakan.
 Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat
biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan.
Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci,
melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
 Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk
tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai
penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih
secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh,
mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan,
atau aliran seluruh tubuh.
 Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh
dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau
menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan
jatuh.
 Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat
bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan
menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan tangan,
lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.

3. Aliran dan perguruan di Indonesia


Terdapat beraneka ragam aliran pencak silat yang berkembang di Indonesia selama berabad-
abad, dan tiap aliran ini bercabang-cabang lagi menjadi banyak perguruan. Berikut ini adalah
beberapa aliran dan perguruan pencak silat:

1) Sejarah persaudaraan "Setia-Hati" disingkat S-H berawal pada tahun 1903 yaitu
dengan didirikanya persaudaraan SEDULUR TUNGGAL KECER dikampung
Tambak Gringsing-Surabaya oleh almarhum Bpk Ki Ngabehi Soerodwirjo dengan
nama kecilnya Masdan. Saat itu nama permainan seni pencak silatnya adalah JOYO
GENDILO dan hanya dengan 8 murid didahului oleh 2 saudara yaitu Noto/ Gunadi
(adik kandung Ki Ngabehi Soerodwirjo) dan Kenevel Belanda. Pada tahun 1915 nama
permainan seni pencak silatnya berubah menjadi JOYO GENDILO CIPTO MULYO.
Organisasi itu mendapat hati di kalangan masyarakat pada tahun 1917 setelah
melakukan demonstrasi pencak silat terbuka di alun2 kota Madiun dan menjadi
populer di masyarakat karena memiliki gerakan unik penuh seni dan bertenaga. Pada
tahun 1917 inilah oleh Ki Ngabehi Soerodwirjo diganti nama menjadi
PERSAUDARAAN SETIA HATI.
2) Silek Harimau Minangkabau — adalah aliran silek (Silat Minangkabau), seni beladiri
yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia yang
diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Masyarakat Minangkabau
memiliki budaya merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lampau.
3) Silat Cimande — adalah aliran maenpo (pencak silat Sunda) di daerah Tari Kolot,
Cimande, Bogor, Jawa Barat. Cimande adalah sebuah aliran pencak silat yang
tergolong tua, besar, terkenal dan memiliki pengaruh pada aliran lainnya di pulau
Jawa.[12] Cimande memiliki lima aspek yaitu aspek olahraga, seni budaya/tradisi,
beladiri, spiritual dan pengobatan. Aspek terakhir yaitu pengobatan termasuk pijat/
atau urut gaya Cimande dan pengobatan patah tulang.
4) Silat Nampon - merupakan penca silat dari almarhum Uwa Nampon (lahir 1888 di
Ciamis, meninggal 1962 di Padalarang - Jawa Barat). Sejak tahun 1932, uwa Nampon
mengajarkan ilmu silat ini kepada para pejuang kemerdekaan, termasuk Bung Karno,
Sutan Syahrir, dll. Berlainan dgn jurus penca silat lain, Aliran Alm Nampon berpusat
didada sehingga gerak ditangan serasa kosong.Berorientasi pada kesamaan gerak.
Dari seluruh organ anggota tubuh tangan kaki, dada. Tenaga otot dipusatkan di Otot
dada dan walikat, dan gerak diakhiri dengan kesamaan tindak laku otot didada tangan
kaki sabet digabreg. Dengan dasar yang khas inilah Jurus khas ini akhirnya dikenal
dengan sebutan Jurus Gebreg (Singkatan dari gerakan Regenerasi Bersama). Karena
terkenal dengan gaya Penca Silat yang khas dan baru, muncul berbagai sebutan. Ada
yang menamakan Ulin nampon, ada juga yang menamakannya Stroom, Timbangan,
Spierkracht/tenaga dalam. Nama Spierkracht saat itu banyak dikenal sampai ke
Jateng, Jatim sebagai nama penca silat ciptaan Alm Nampon.
5) Merpati Putih — merupakan pencak silat yang berkembang dari tradisi Jawa sejak
tahun 1550. Sang Guru Merpati Putiih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo,
sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto
Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai
Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas. Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di
Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 85 cabang dalam negeri dan 4 cabang luar
negeri dengan jumlah kelompok latihan sebanyak 415 buah (1993) yang tersebar di
seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak kurang lebih dua
setengah juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar
di seluruh Indonesia. Pencak silat Merpati Putih dikenal dengan Beladiri Tangan
Kosong (Betako).
6) Tapak Suci Putera Muhammadiyah—merupakan aliran pencak silat yang didirikan
pada tanggal 31 Juli 1963 oleh para Pendekar Perguruan Kauman yang berpusat di
Yogyakarta. Tapak Suci merupakan kelangsungan dari Perguruan Kauman yang
didirikan pada tahun 1925
7) Bakti Negara — adalah aliran dan perguruan pencak silat Bali yang berpedoman pada
ajaran Hindu Dharma masyarakat Bali Tri Hita Karana. Bakti Negara dibentuk pada
31 Januari 1955 di Banjar Kaliungu Kaja, Denpasar, Bali oleh empat pendekar mantan
pejuang kemerdekaan Indonesia: pendekar Anak Agung Rai Tokir, I Bagus Made Rai
Keplag, Anak Agung Meranggi, Sri Empu Dwi Tantra, dan Ida Bagus Oka
Dewangkara.
8) Perguruan Pencak Silat Nasional Asad (Persinas ASAD) — berdiri pada tanggal 30
April 1993 berpusat di Jakarta, telah berkembang pesat dan banyak menjuarai
perlombaan baik provinsi, nasional, bahkan internasional. Prestasi Dunia Persinas
Asad yang mewakili Indonesia meraih prestasi membanggakan di Festival Beladiri
Dunia Chungju World Martial Arts Festival di Chungju Korea Selatan.
9) Silat Pangean — merupakan sebuah seni bela diri dari Riau yang lahir dan
dipopulerkan secara turun temurun oleh guru-guru besar silat pangean, yang biasa
dikenal dengan Induak Barompek zaman dahulu.
10) Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia (HASDI) — didirikan oleh Bapak RS.
Hasdijatmiko pada tahun 1961, yang berpusat di Jember Jawa Timur, merupakan
perguruan silat yang mengembangkan tekhnik gerak silat cepat dan lugas.
11) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) — didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo di
indonesia tepatnya Desa Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo,Madiun pada tahun
1922, merupakan perguruan silat yang mengajarkan kesetiaan pada hati sanubari
sendiri yang bersandarkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Perguruan ini mengutamakan
persaudaraan dan berbentuk sebuah organisasi.
12) Silat Perisai Diri — teknik silat Indonesia yang diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat
penghargaan pemerintah sebagai Pendekar Purna Utama) yang pernah mempelajari
lebih dari 150 aliran silat nusantara dan mempelajari aliran kungfu siauw liem sie
(shaolin) selama 13 tahun. Teknik praktis dan efektif berdasar pada elakan yang sulit
ditangkap dan serangan perlawanan kekuatan maksimum. Saat ini merupakan silat
yang paling dikenal dan banyak anggotanya di Australia, Eropa, Jepang dan Amerika
Serikat.
13) Silat Riksa Budi Kiwari — Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada
tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia perguruan ini tergolong masih muda,namun
telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi baik di tingkat Nasional maupun
Internasional.
14) Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia Kera Sakti - perguruan yang didirikan oleh R.
Totong Kiemdarto di Kota Madiun pada tahun 1980. Pencak silat dengan aliran
tenaga dalam, dan perpaduan dari silat di nusantara dan kuntao monyet.
15) Silat Tunggal Hati Seminari- Tunggal Hati Maria —organisasi pencak silat
bernapaskan agama Katolik, didirikan oleh 7 dewan pendiri, termasuk Rm. Hadi,Pr.
dan Rm. Sandharma Akbar,Pr.
16) Pencak Silat Siwah — aliran silat asli yang berasal dari daerah Aceh yang
memadukan empat aliran asli Aceh yaitu dari Peureulak dan Aceh Besar (Keudee
Bing - Lhok Nga)
17) Pencak Silat Bajing Kiring - Perguruan ini didirikan oleh Pak H. Cece pada tahun
1980-an di Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat.
Sekarang dilestarikan oleh penerusnya Pak Encep.
18) Pencak Silat Tadjimalela - Perguruan ini didirikan oleh Raden Djajat Koesoemah
Dinata pada tanggal 4 agustus 1974. PS Tadjimalela memfokuskan pada tiga potensi
untuk dikembangkan, yaitu olah pikir, olah gerak, dan olah rasa dalam rangka
memaknai kehidupan sehingga terciptanya hubungan yang harmonis sesama makhluk
hidup, alam, dan Tuhan.
19) Pencak Silat Madu Bunga Mayang - Perguruan ini lebih menunjang Akidah Agama
dan mementingkan jurus yang membuatnya lebih mematikan dan berasal dari
Lampung yang mempunyai kelebihan dalam jurus nya. Silat ini di kembangkan oleh
CIk Aman dan dikembangkan lagi oleh Mangku Alam dan Ratu Bangsawan yang
bertepatan di rumah Mangku Alam sendiri dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia
di Pulau Pulau Sumatera, Kalimantan,
20) Pencak Silat Perguruan Walet Puti - Berawal dari kegemaran berkelana, merantau dari
satu kota ke kota lain, dari dusun ke dusun, bahkan ke luar masuk hutan belantara,
kesemuanya untuk mencari dan menimba pengalaman hidup.Suatu ketika, timbul dan
muncul inspirasi gagasan untuk menciptakan suatu keahlian yang sudah lama ada di
negeri dan alam kita yaitu seni beladiri berupakan Silat atau Pencak Silat.Dengan
dibekali niat dan kemauan yang keras serta dibantu dengan pengalaman yang sudah
ada, maka dibentuk dan diciptakan suatu keahlian beladiri silat yang kemudian
dinamakan : "WARISAN LELUHUR TUNGGAL PUSAKA TRADISIONAL
INDONESIA" atau disingkat dengan nama "PERGURUAN SILAT WALET PUTI".
21) Silat Perisai Putih - berdiri sejak 1 Januari 1967 yang berpusat di Surabaya dan
didirikan oleh Guru Besar yang bernama R. Achmad Boestami Barasoebrata. Ia
adalah putra kelahiran Sumenep Madura pada tanggal 4 Desember 1939 yang akrab di
sebut dengan Bpk Boestam dan merupakan putra ke 3 dari sembilan bersaudara.
Keilmuan ia berasal dari kakeknya Kyai Agus Salim atau dikenal dengan sebutan Ki
Lamet. Dengan mengembangkan dan mempelajari Ilmu Pencak Silat dari seluruh
aliran di nusantara serta beladiri asing yang masuk ke Indonesia maka ia mendirikan
Sekolah Beladiri Tanpa Senjata YIUSIKA PERISAI PUTIH. Bapak R. Achmad
Boestami Barasoebrata wafat di Surabaya pada tanggal 27 Desember 1987 di usia 48
tahun dan dimakamkan di Surabaya. Hingga saat ini PSN Perisai Putih yang berdiri
dan berpusat di Surabaya telah mempunyai banyak cabang dan ranting di beberapa
kota di Indonesia dan manca negara seperti Belanda.
22) IPS Nur Haris pada tanggal 7 Mei 1972 di Surabaya, yang didirikan oleh Drs. H. M.
Atho’illah Iskandar. Nama Nur Harias mempunyai arti yaitu, NUR = cahaya dan
HARIAS = padi unggul yang memakai prinsip padi yakni semakin berisi semakin
merunduk. Tujuan awal didirikanya Nur Harias adalah pengemembangan islam
melalui pencak silat (syiar). (1) Membentuk warga Nur Harias menjadi warga negara
indonesia yang bertaqwa, sanggup membela diri, (2) Mempertahankan eksistensinya,
masarakat, bangsa dan negara Indonesia. Memberi Tuntunan, haluan, dan pedoman
hidup kepada warga Nur Harias melalui pencak silat, menuntun peri kehidupan
gotong-royong, berbudi daya religius dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, (3)
Berpartisipasi dalam usaha-usaha Ikatan Pencak sialt Indonesia yang sesuai dan
sejalan dengan asas dan tujuanya, (4) Membentuk pesilat yang tangguh dan
berprestasi.

Sumber :

1. https://www.google.com/search?q=jurus+pencak+silat&safe=strict&client=firefox-b-
d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiinr-
7gvDgAhUe7XMBHUKSA7MQ_AUIDigB&biw=1366&bih=654#imgrc=OFZymz0wiJ
P-bM:
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat
TUGAS PENJASORKES
KMTT

DISUSUN OLEH :
NUGRAHA TRI ADMAJA ( 20/7C )

SMP NEGERI 3 BOYOLALI


2018/2019

Anda mungkin juga menyukai