Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pencak silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan
dengan sejarah Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologi serta
perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, pencak silat dibentuk oleh situasi
dan kondisinya hingga berkembang sampai saat ini/

Pencak silat adalah olah raga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Bisa
dinilai Ada pengaruh budaya Cina, Agama Hindu, Buddha, dan Islam dalam Pencak Silat.
Biasanya pada setiap daerah di Indonesia memiliki aliran Pencak Silat yang khas. Misalnya,
di daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong. Pencak Silat bukan
hanya mempelajari tentang ilmu pertahanan dan membela diri saja, melainkan menanamkan
sikap akhlaqul karimah dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pencak silat?
2. Bagaimana sejarah tentang pencak silat?
3. Mengapa kita perlu mempelajari pencak silat?
4. Bagaimana teknik-teknik dalam pencak silat?
5. Apa saja nilai positif dalam pencak silat?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami tentnag apa yang dimaksud dari pencak silat
2. Mempelajari sejarah tentang pencak silat
3. Memahami tentang seberapa penting memplejari pencak silat
4. Mempelajari teknik-teknik dari pencak silat
5. Memahami dampak dan nilai positif dari pencak silat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pencak Silat

Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan (keahlian) dalam
mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang, dan membela diri. Pencak
silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli sebagai berikut:

1. Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan,
sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering
dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan.
2. Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai unsur
yang menghubungkan gerakan, dan pikiran (olah gerak dan olah pikir).

Dari beberapa definisi tersebut, maka pencak silat dapat diartikan sebagai hasil budaya
manusia Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi dan integritas terhadap
lingkungan hidup, alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatkan
iman dan taqwa kepada Allah SWT.

B. Sejarah Pencak Silat

Para ahli sejarah pencak silat Indonesia memperkirakan bahwa bela diri ini sudah ada
sejak abad ke-7 Masehi. Sejarah pencak silat pada awalnya berkembang dari kemampuan
suku asli Indonesia dalam berburu dan perang yang biasa menggunakan alat perang seperti
parang, perisai, dan tombak.

Penemuan tersebut pun sesuai dengan sebuah artefak senjata dari zaman Hindu Buddha yang
dipenuhi dengan pahatan dan relief bergambar kuda-kuda, sebagai gerakan dasar pencak silat
yang juga terdapat di Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Kemudian, pada sekitar abad ke 14, pencak silat mulai berkembang dengan sangat pesat
hingga mencapai seluruh nusantara. Seni bela diri ini dibawa dijadikan sebagai bahan latihan
di spiritual di berbagai pesantren oleh para penyebaran ajaran islam. Tidak hanya itu, pencak
silat mendapat pengakuan sebagai bela diri yang telah menjadi para penduduk berani
berperang melawan para penjajah.

2
Ada banyak tokoh yang ikut dalam proses pengembangan dan mewarnai pencak silat di era
masa lalu. Beberapa tokoh tersebut, yaitu: Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran
Diponegoro, Teungku Chik di Tiro, Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, hingga para
pendekar dari kaum perempuan seperti, Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak
Meutia.

C. Macam-macam Aliran Pencak Silat

Seiring berjalannya waktu, seni bela diri pencak silat di Indonesia mengalami banyak
perkembangan. Hal ini bisa kita lihat dari banyak sekali aliran dalam pencak silat, mulai dari
yang tertua hingga yang baru dibentuk. Dengan semakin banyaknya aliran pencak silat
menjadi salah satu tanda kekayaan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat
Indonesia.

1. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

Aliran pencak silat yang pertama adalah Persaudaraan Setia Hati Terate atau sering disebut
dengan PSHT. PSHT sendiri telah ada di Indonesia pada saat masa Indonesia belum merdeka.
Hanya saja, secara resmi aliran pencak silat ini baru berdiri pada tahun 1903 oleh Ki Ngabehi
Soeromihardjo atau yang lebih dikenal sebagai Eyang Suro dengan nama Djojo Gendilo
Tjipto. Sementara itu, tepat pada tahun 1917, berubah nama menjadi Persaudaraan Setia Hati
Nama Setia Hati sendiri dapat dimaknai sebagai sebuah kesatuan tunggal yang ada dalam hati
dan pikiran manusia, tentunya bagi manusia yang memiliki orientasi kepada Tuhan.
Sementara, makna Terate atau yang perwujudan nyata dari bunga teratai bisa diartikan
sebagai sebuah jenis dari keindahan dan keagungan bunga yang hidup dalam situasi dan
kondisi apapun.

Sebagai salah satu aliran pencak silat tertua di Indonesia, PSHT sendiri lebih memiliki
semboyan persaudaraan antara manusia. Tidak hanya itu, PSHT juga mengombinasikan
antara seni bela diri dengan ajaran spiritual seperti ilmu kebatinan atau spiritualitas.

2. Pencak Silat Pagar Nusa

Selanjutnya, aliran pencak silat nomor dua ialah Pagar Nusa. Pagar Nusa sendiri sudah sejak
dahulu ada di lingkungan pesantren Nahdlatul Ulama (NU). Selain Pagar Nusa, sebenarnya

3
terdapat banyak aliran silat di kalangan NU sendiri. Sementara itu, nama Pagar Nusa
diketahui merupakan singkatan dari Pagar NU dan Bangsa.

Berkat keberagaman tersebut pada akhirnya membuat Pagar Nusa menjadi sebuah wadah
perkumpulan pencak silat di bawah NU tepat pada tahun 1986. Beberapa ragam dari pencak
silat Pagar Nusa, yaitu Pagar Nusa Gasmi, Pagar Nusa Batara Perkasa, Pagar Nusa Satria
Perkasa Sejati atau Saperti, dan lain sebagainya.

3. Pencak Silat Perisai Diri

Selanjutnya, aliran pencak silat yang ketiga yaitu Perisai Diri. Dibentuk pada 2 Juli 1955 di
Surabaya, Jawa Timur, Perisai Diri merupakan salah satu aliran pencak silat tertua di
Indonesia yang didirikan oleh RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton
Paku Alam.

Sebelum mendirikan Perisai Diri, RM Soebandiman Dirdjoatmodjo sendiri melatih silat di


lingkungan Perguruan Taman Siswa. Beliau secara langsung diminta oleh pamannya, Ki
Hajar Dewantara untuk mengajarkan ilmu bela diri kepada para siswa Taman Siswa.

Perisai Diri memiliki beberapa teknik yang mengandung sekitar 156 aliran silat dari berbagai
daerah di Indonesia. Berbagai aliran pencak silat tersebut juga dikombinasi dengan sebuah
aliran dari China yang sebelum sudah dipelajari oleh dirinya sendiri, yaitu aliran Shaolin atau
dikenal juga Siauw Liem.

Para anggota Perisai Diri diajarkan teknik bela diri yang efektif dan efisien, mulai dari
memaksimalkan tangan kosong maupun penggunaan pada senjata. Dengan motto “Pandai
Silat Tanpa Cedera”, Perisai Diri dikenal sebagai aliran pencak silat yang memiliki metode
praktis yaitu latihan serang dan hindar.

4. Pencak Silat Merpati Putih

Berikutnya, aliran pencak silat yang keempat adalah Merpati Putih. Merpati Putih sendiri
dikenal sebagai aliran pencak silat yang dilakukan dengan tanpa senjata dan alat atau bisa
disebut tangan kosong. Merpati putih pada awal diajarkan secara khusus untuk Komando
Pasukan Khusus (Kopassus) di setiap kesatuan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
(ABRI). Hanya saja, aliran pencak silat ini lambat laun mengalami perkembangan dan
semakin banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia

4
Merpati putih sebenarnya merupakan singkatan dari istilah “Mersudi Patitising Tindak
Pusakane Titising Hening”. Apabila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, maka dapat
diartikan menjadi “mencari sampai mendapat kebenaran dengan ketenangan”. Dengan
semboyan tersebut, setiap anggota Merpati Putih diharapkan dapat menyelaraskan hati dan
pikiran dalam segala tindakannya di kehidupan sehari-hari. Selain semboyan tersebut,
Merpati Putih juga memiliki motto yang berbunyi “Sumbangsihku tak berharga, namun
keikhlasanku nyata

D. Teknik-Teknik dalam Pencak Silat


1. Teknik Kuda-Kuda

Biasanya teknik dasar pencak silat yang pertama adalah teknik kuda-kuda. Teknik ini
digunakan untuk menjaga keseimbangan tubuh untuk menyerang atau bertahan. Triknya
adalah dengan meletakkan kaki Anda di tanah. Dinamakan kuda-kuda karena posisi kaki saat
melakukan teknik ini sama dengan posisi kaki manusia di punggung kuda.

Ada tiga teknik jurus kuda-kuda berdasarkan bentuknya, yaitu kuda-kuda ringan, kuda-kuda
sedang, dan kuda-kuda berat. Berdasarkan bobot tumpuannya, pencak silat dibagi menjadi
lima bagian, yaitu kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda tengah, kuda-kuda
silang, dan kuda-kuda samping.

2. Teknik Sikap Pasang

Setelah bisa memposisikan teknik kuda-kuda dengan benar dan akurat, Grameds akan belajar
bagaimana cara teknik sikap pasang. Teknik ini merupakan kombinasi dari sikap, gerak kaki,

5
dan sikap lengan. Teknik ini memungkinkan posisi tubuh Grameds agar menjadi lebih
fleksibel dalam menyerang dan bertahan

Teknik sikap pasang adalah teknik yang menggabungkan pose lengan dan kaki dengan atau
tanpa kuda. Namun, harus dibarengi dengan kewaspadaan mental dan indrawi total. Karena,
sikap pasang merupakan awalan untuk melancarkan serangan atau digunakan untuk
pertahanan diri (pertahanan).

3. Teknik Pola Langkah

Teknik pola langkah sangat berguna agar lawan tidak mudah menebak gerakan kita. Teknik
ini dilakukan dengan mengubah langkah kaki dari satu tempat ke tempat lain sesuai dengan
pola yang kita susun sendiri. Teknik langkah memerlukan kombinasi postur tubuh, postur
tangan, pola lantai, dan pola kaki saat melangkah.

4. Teknik Arah atau Delapan Penjuru Mata Angin

Seorang pesilat pasti membutuhkan arah serangan yang tepat. Hal yang sama berlaku untuk
mempertahankan diri dari serangan lawan. Teknik ini berfungsi agar Grameds bisa
menentukan arah dengan baik.

6
5. Teknik Tendangan

Teknik tendangan adalah teknik menggunakan kaki untuk menyerang lawan. Namun, tidak
jarang tendangan digunakan untuk bertahan dari serangan musuh. Tendangan atau serangan
kaki dalam pencak silat dapat dilakukan dengan menggunakan tulang kering, telapak kaki,
dan lutut

6. Teknik Pukulan

Teknik pukulan tidak hanya ada pada pencak silat tetapi seni bela diri lainnya juga
menggunakan teknik ini. Teknik pukulan adalah usaha memukul lawan dengan menggunakan
tangan. Tapi Grameds pasti paham, bagaimana cara mengeksekusi pukulan yang benar?
Jangan sampai Grameds niat menyerang lawan dengan menyerang jantung yang membuat
lawan terluka karena menggunakan teknik pukulan yang sala

7. Teknik Tangkisan

7
Untuk melakukan pertahanan, Anda membutuhkan teknik tangkisan. Teknik tangkisan ini
bertujuan untuk memblokir atau teleport serangan lawan, teknik ini dilakukan dengan
melakukan kontak langsung dengan bagian tubuh lawan yang sedang menyerang.

8. Teknik Guntingan

Teknik guntingan adalah teknik menjatuhkan lawan dengan cara menjepitkan kedua kaki ke
leher, pinggang, tulang kering, dan sasaran lain pada tubuh. Ada tiga teknik guntingan yaitu
guntingan bawah, guntingan tengah, dan guntingan atas. Ketiga teknik pemotongan ini sangat
membutuhkan kecepatan dan ketepatan gerakan kaki, serta membutuhkan pengawasan
seorang trainer. Sebaiknya lakukan teknik guntingan ini dengan seorang yang profesional
atau dengan pelatih kalian untuk menghindari resiko cedera.

9. Teknik Kuncian

Selain bertahan dan menyerang, pesilat harus menguasai kematian lawannya. Teknik
penguncian atau yang biasa dikenal dengan teknik cutting dapat mencegah lawan bergerak
karena tubuhnya terkunci. Pernahkah Anda menonton pertarungan WWE SmackDown?
Dalam pertempuran ini, banyak teknik penguncian yang ditunjukkan.

10. Teknik berbaring

Teknik Berbaring dimaksudkan untuk melatih kemampuan jatuh sekaligus sebagai sarana
pertahanan diri. Ada tiga jenis teknik berbaring, yaitu:

1. Sikap miring dilakukan dengan membungkuk sambil menekuk kaki untuk


mendekatkannya ke dada. Garis pandang harus lurus, sedangkan kaki lainnya
digunakan untuk menopang tubuh. Satu siku berada di lantai dan tangan lainnya
digunakan untuk menopang paha.
2. Sikap terlentang dilakukan dengan berbaring telentang sambil menekuk satu kaki,
sedangkan kaki lainnya diluruskan. Satu tangan di tanah ditekuk di siku dan yang
lainnya di dada.

8
3. Sikap telungkup dilakukan dengan membalikkan badan, memandang lurus dan
terjaga. Luruskan kaki Anda, dan pada saat yang sama sentuh lantai dengan kedua
tangan dan tekuk siku Anda dengan kuat.

E. Tingkatan dalam Pencak Silat


1. Pemula
Mempelajari semua tahap dasar.
2. Menengah
Difokuskan pada semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan bakat pesilat
mulai terlihat.
3. Pelatih
Hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula dan
menengah.
4. Pendekar
Pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi
ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pencak silat merupakan warisan kebudayaan bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.
Pencak silat bukan hanya sebagai pembelaan dan pertahanan diri, melainkan menanamkan
sikap akhlaqul karimah berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Para ahli sejarah pencak silat Indonesia memperkirakan bahwa bela diri ini sudah ada sejak
abad ke-7 Masehi. Sejarah pencak silat pada awalnya berkembang dari kemampuan suku asli
Indonesia dalam berburu dan perang yang biasa menggunakan alat perang seperti parang,
perisai, dan tombak.

Seiring berjalannya waktu, seni bela diri pencak silat di Indonesia mengalami banyak
perkembangan. Hal ini bisa kita lihat dari banyak sekali aliran dalam pencak silat, mulai dari
yang tertua hingga yang baru dibentuk. Dengan semakin banyaknya aliran pencak silat
menjadi salah satu tanda kekayaan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat
Indonesia.

B. Saran
1. Perlunya mempelajari ilmu silat sebagai kebugaran jasmani
2. Menggunakan ilmu pencak silat dalam kegiatan positif dan dalam keadaan terdesak
3. Mengamalkan nilai positif pencak silat dalam kehidupan sehari-hari

10
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat

https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/01/100000969/mengenal-10-teknik-dasar-pencak-
silat?page=all

https://www.facebook.com/pages/PSN-ISMD-PUTRA-SETIA/96857928495?sk=info

http://putrasetia.blogspot.com/2008/07/lambang-ismd-putra-setia.html

https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-pencak-silat/

11

Anda mungkin juga menyukai