Anda di halaman 1dari 28

Makalah Pjok

"Seni Bela Diri Pencak Silat"

Guru : Yuni Anggreani

Di susun oleh:

Nama : Pelagia Silvester


Kelas : X MIPA D

SMA Negeri 1 Ngabang


Jl.Veteran, Hilir.Ktr, Kec.Ngabang, Kab.Landak

Tahun Ajaran 2021/2022


Daftar Isi

Kata Pengantar

Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar belakang


1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan

Bab 2
Pembahasan

2.1 Sejarah pencak silat


2.2 Istilah dalam pencak silat
2.3 Aspek dalam pencak silat
2.4 Keterampilan dalam pencak silat
2.5 Variasi dan kombinasi dalam pencak solat
2.6 Teknik dasar dalam pencak silat

Bab 3
Penutup

3.1 Simpulan
3.2 Penutup

Daftar Pusaka
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga
tugas individu “makalah pencak silat” dapat saya
selesaikan sesuai waktu yang ditargetkan.

Makalah ini saya susun untuk memberikan informasi


kepada pembaca mengenai pencak silat, serta
sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahan
belajar saya.

Saya menyadari dalam makalah ini terdapat


kekurangan ataupu kesalahan, untuk itu saya mohon
kritik demi kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas
partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Pencak silat atau biasa di singkat sebagai silat


merupakan salah satu seni olahraga yang berasal dari Asia
Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia,
Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Thailand.Pencak
silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat.
Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat
dengan peraturan.Sedangkan silat berarti gerak bela diri
sempurna yang bersumber dari kerohanian.Pencak silat
yaitu sebagai permainan(keahlian)dalam mempertahankan
diri dengan keahlian menangkis, menyerang, serta
membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.Induk
organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI(Ikatan
Pencak Silat Indonesia).Sedangkan organisasi
internasional wadah Federasi pencak silat dari berbagai
negara yakni Persilat(Persatuan Pencak Silat
Antarabangsa).Persilat di bentuk oleh negara Indonesia,
Malaysia, Singapura,dan Brunei Darussalam.

1.2 Rumusan Masalah

1.Bagaimana sejarah pencak silat


2.Apa saja istilah dalam pencak silat
3.Apa saja aspek utama dalam pencak silat

1.3 Tujuan

#Mengetahui sejarah perkembangan pencak silat di


Indonesia
#Mengetahui istilah-istilah dalam pencak silat
#Mengetahui berbagai aspek penting dalam pencak
silat
Bab 2
Pembahasan

2.1 Sejarah Pencak Silat

Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara


pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan
mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari
tantangan alam.[11] Mereka menciptakan bela diri
dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam
sekitar, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung
elang.[11] Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini
kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-
suku asli Indonesia berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya
seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20
relatif tidak tersentuh pengaruh luar.

Silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Nusantara


semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya
belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan
besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan
memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu
bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang
kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan.[
11] Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa
bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai
artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-
Buddha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan
sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan
Borobudur.[9] Dalam bukunya, Draeger menuliskan
bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak
terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja,
melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait erat
dengan kebudayaan Indonesia.
[9] Sementara itu Sheikh Shamsuddin[12] berpendapat
bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Tiongkok
dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal
kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun
perantau dari India, Tiongkok, dan mancanegara
Seorang pendekar Bali sedang memperagakan silat.
Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar
masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama.[13] Di
Semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal
dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak.[13] Di
Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan
di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat.[13] Dari
namanya, dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling
banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri
ini menyebar dari Sumatra ke berbagai kawasan di
rantau Asia Tenggara.[13]Tradisi silat diturunkan secara
lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari
guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal
mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat dikisahkan
melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke
daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa
Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari
Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada
abad ke-11.[14] Kemudian silek dibawa dan
dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia
Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal
mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang
perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara
harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki
tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya
Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda
Pajajaran,[15] Hang Tuah panglima Malaka,[12] Gajah
Mada mahapatih Majapahit[butuh ] dan Si Pitung dari
Betawi.
2.2 Istilah Pencak Silat

1.Sikap

Istilah sikap adalah istilah untuk posisi atau cara berdiri


seorang pesilat dalam cabang bela diri pencak silat.

2.Sikap Pasang

Pengertian dari sikap pasang adalah posisi siaga seorang


pesilat untuk melakukan pembelaan atau serangan yang
berpola, serta dilakukan pada awal atau akhir rangkaian
gerak.

3.Kuda-Kuda

Posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk


melakukan sikap dan gerakan bela maupun serang disebut
sebagai kuda-kuda dalam cabang bela diri pencak silat.

4.Taktik

Istilah taktik baik bertahan atau serangan adalah rencana


maupun rangkaian tindakan secara bersistem untuk
mencapai tujuan dalam cabang bela diri pencak silat.

5.Elakan

Usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang


tidak berpindah tempat atau kembali ke tempat semula
disebut sebagai elakan.

6.Hindaran
Usaha pembelaan dengan cara memindahkan bagian
badan yang menjadi sasaran melalui langkah atau
memindahkan kaki.
7.Lepasan

Melepaskan diri dari tangkapan lawan disebut teknik lepasan.


Teknik ini dilakukan dengan cara menarik lepas dengan satu
tangan, dua tangan, satu kaki, dan dua kaki.

8.Tusukan

Istilah tusukan pada cabang bela diri pencak silat adalah


serangan pada pencak silat menggunakan jari tangan dengan
posisi jari merapat.

9.Kuncian

Usaha menguasai lawan dengan tangkapan sempurna dalam


pencak silat dinamakan kuncian.

10.Tangkisan

Tangkisan merupakan gerakan belaan untuk menggagalkan


serangan lawan.

Upaya pembelaan diri dengan cara mengadakan kontak


langsung dengan serangan disebut juga dengan istilah
tangkisan. Tujuan gerakan menangkis adalah membendung
serangan lawan baik pukulan maupun tendangan.

Selain itu, tangkisan juga merupakan usaha pembelaan diri


dengan cara mengalihkan arah serangan lawan.

11.Belaan

Sikap atau gerak upaya mempertahankan diri dari


serangan lawan dalam pencak silat disebut sebagai
belaan.

Definisi lainnya adalah usaha yang dilakukan seorang


pesilat untuk menggagalkan serangan lawan dengan
tangkisan atau hindaran disebut belaan.
12.Tebasan

Gerak menyerang dengan menggunakan satu atau dua


telapak tangan yang terbuka denbgan perkenaan sisi
telapak tangan luar dinamakan tebasan.

13.Tebangan

Serangan menggunakan satu atau dua telapak tangan


terbuka dengan perkenaan sisi telapak tangan dalam
disebut tebangan.
2.3 Aspek dalam Pencak Silat
Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan
mengembangkan kepribadian dan karakter mulia
seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat
zaman dahulu sering kali harus melewati tahapan semadi,
tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat
tertinggi keilmuannya.

Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak


silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah
Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni
tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.

Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah


sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam
pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada
aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.

Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam


pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan
pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek
ini. Aspek olahraga meliputi pertandingan dan
demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal,
ganda atau
2.4 Keterampilan dalam Pencak Silat

A.Keterampilan Gerak Memukul

1. Pukulan Depan/Lurus
Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan
lintasan lurus ke depan. Untuk mencapai hasil yang
optimal, pukulan dapat dilakukan dengan bantuan
pergerakan bahu putaran pinggang yang mendukung
untuk pemindahan berat badan ke depan (tangan
yang menyerang). Pukulan ini dapat dilakukan dalam
dua sikap tubuh yang berbeda, yaitu sebagai berikut.

Pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan


untuk menyerang, sejajar dengan posisi kaki yang
berada di depan (jab).
Pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan
untuk menyerang, tidak sejajar dengan posisi kaki
yang berada di depan (straight)
Cara melakukan pukulan depan atau lurus adalah
sebagai berikut.

1.Sikap kaki kuda-kuda kiri depan.


2.Kedua belah tangan bersiap depan dada, tangan
yang akan memukul jari-jarinya mengepal.
3.Telapak kaki kanan dan kiri sejajar (paralel).
4.Tangan kanan memukul dengan mengubah kepalan
telungkup.
5.Lakukan dengan mengubah/mengganti posisi kaki
dan tangan yang memukul.
B.Pukulan Dantul

Pukulan bandul atau sengkol adalah pukulan yang


dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90%) dan
untuk lintasan pukul diayun dari bawah ke atas.
Pukulan ini dapat dilakukan dengan posisi kaki yang
bervariasi, baik dengan posisi kaki depan sejajar
dengan tangan yang digunakan untuk menyerang
maupun tidak.

Cara melakukannya sebagai berikut:


1.Sikap kaki kuda-kuda tengah.
2.Kedua belah tangan saling menyilang depan dada,
tangan yang akan memukul jari-jarinya mengepal.
3.Ayunkan tangan yang memukul ke depan dengan
kepalan telungkup.
4.Tangan yang satu lagi tetap menutup badan sendiri.
5.Lakukan dengan mengubah/mengganti tangan yang
memukul.
C. Pukulan Tegak
Cara melakukan pukulan tegak adalah sebagai berikut.

1.Sikap kaki kuda-kuda tangah.


2.Kedua belah tangan bersiap depan dada, tangan yang
akan memukul jari-jarina mengepal.
3Tangan kanan memukul ke depan dengan kepalan tagak.
4.Tangan yang satu lagi tetap menutup atau melindungi
badan sendiri.
5.Lakukan dengan mengubah/mengganti posisi kaki dan
tangan yang memukul.

D.Pukulan Melingkar

Cara melakukan pukulan melingkar dalam pencak silat


adalah sebagai berikut:

1.Sikap kaki kuda-kuda tengah.


2.Kedua belah tangan menyilang depan dada, tangan
yang akan memukul mengepal jari-jarinya mengepal.
3.Ayunkan tangan yang memukul secara melingkar dari
sisi kiri-depan-kanan dengan kepalan tegak.
4Tangan yang satu lagi tetap menutup badan sendiri.
5.Lakukan dengan mengubah/mengganti tangan yang
memukul.
E. Pukulan Samping

Pukulan samping adalah pukulan dengan menggunakan


tangan yang dimulai dari samping dan arah lintasannya
ke depan atau lurus.

Cara melakukan pukulan depan adalah sebagai berikut.

1.Sikap kaki kuda-kuda kiri depan.


2.Kedua belah tangan bersiap depan dada, tangan yang
akan memukul jari-jarinya mengepal.
3.Telapak kaki kanan dan kiri sejajar (paralel).
4.Tangan kanan memukul dengan menggunakan
punggung tangan dari arah dari samping ke depan.
5.Lakukan dengan mengubah/mengganti posisi kaki dan
tangan yang memukul.
B. Keterampilan Gerak Menendang

1.Tendangan lurus

Tendangan lurus adalah tendangan dengan lintasan


lurus ke depan, sasaran adalah kemaluan lawan, atau
perut lawan, serta pesilat bisa mengombinasikan
tendangan ini dengan kombinasi lompatan.

#Cara melakukan tendangan lurus adalah sebagai


berikut:

1.Kaki kuda-kuda kiri.


2.Kaki kanan ditendangkan ke depan entakan telapak
kaki sejajar dengan bahu.
3.Kedua tangan berada di depan dada sebagai
penyeimbang.

2.Tendangan Melingkar

#Cara melakukan tendangan melingkar adalah sebagai


berikut:

1.Kaki kuda-kuda kiri.


2.Kaki kanan ditendangkan ke depan dengan entakan
punggung kaki.
3.Kedua tangan berada di depan dada sebagai
penyeimbang.
3.Tendangan Samping

#Cara melakukan tendangan samping dalam Pencak


silat sebagai berikut:

1.Kaki kuda-kuda kiri.


2.Kaki kanan ditendangkan ke samping dengan
punggung kaki.
3.Kedua tangan berada di depan dada sebagai
penyeimbang.

4. Tendangan T

#Cara melakukan tendangan “T” dalam pencak silat


adalahsebagai berikut:

1.Kaki kuda-kuda kiri.


2.Kaki kanan ditendangkan dari samping ke depan
dengan hentakan telapak kaki.
3.Kedua tangan berada di depan dada sebagai
penyeimbang.
C. Keterampilan Gerak Menangkis

Tangkisan adalah usaha pembelaan yang dilakukan


dengan cara mengadakan kontak langsung dengan
serangan yang dilancarkan lawan. Tangkisan bertujuan
langsung untuk hal-hal seperti mengalihkan serangan
dari lintasan, dan membendung atau menahan
serangan lawan jika terpaksa.

1.Tangkisan Dalam

Cara melakukan tangkisan dalam pencak silat adalah


sebagai berikut.

1.Sikap kuda-kuda tengah.


2.Kedua tangan bersiap di depan.
3.Tarik salah satu tangan dari depan luar ke dalam
sejejear bahu.
4.Posisi tubuh seimbang.

2.Tangkisan Luar

Cara melakukan tangkisan luar dalam pencak silat


adalah sebagai berikut.

1.Sikap kuda-kuda tangah.


2.Kedua tangan bersiap di depan.
3.Tarik salah satu tangan dari dalam depan ke luar
sejajar bahu.
4.Posisi tubuh seimbang.
3.Tangkisan Atas

Cara melakukan tangkisan atas dalam Pencak Silat


sebagai berikut:
1.Sikap kuda-kuda depan
2.Kedua tangan bersiap di depan.
3.Tarik salah satu tangan dari dari bawah ke atas
sehingga kepala terindungi dari serangan.
4.Posisi tubuh seimbang.

4.Tangkisan Bawah

Cara melakukan tangkisan bawah dalam pencak silat


adalah sebagai berikut:

1.Sikap kuda-kuda tengah


2.Kedua tangan bersiap di depan.
3.Tarik salah satu tangan dari atas ke bawah.
4.Posisi tubuh seimbang.

Tangkisan Bawah
D. Keterampilan Gerak Mengelak

1.Elakan belakang berputar ini adalah cara


mengelakkan diri dari tangan lurus di depan
samping. Selain itu, gerakan dimulai dengan sikap
kuda-kuda depan dan memindahkan berat badan
ke belakang.

2.Elakan bawah tujuannya adalah mengelakkan


diri dari serangan di bagian tubuh atas. Cara
melakukannya adalah dengan merendahkan diri
dengan menekuk lutut, dengan catatan tumpuan
kaki nggak boleh berpindah. Sikap tubuh dan
tangan juga harus selalu waspada.

3.Elakan atas Bertujuan untuk mengelakkan diri


dari serangan di bagian bawah. Cara
melakukannya yaitu dengan mengangkat kedua
kaku dengan posisi tungkai ditekuk. Akhiri
dengan mendarat kaki silang disusul dengan
kedua kaki.

4.Elakan samping Tujuan elakan ini adalah


mengelakkan diri dari serangan lurus depan atas.
Dari sikap kangkang, pindahkan badan ke
samping dengan mengubah kuda-kuda awal.
2.5 Keterampilan dan Kombinasi dalam Pencak
Silat

1.Melakukan Tangkisan Gedik dan Tendangan


Samping
a.Dua siswa saling berhadapan
b.Kedua tangan mengepal di depan dada
c.Berdiri dengan sikap kuda" Sedang
d.Siswa A melakukan tendangan samping ke
arah siswa B
e.Siswa B menangkis dengan tangkisan gedik
f.Lakukan tendangan dengan menggunakan
kaki kanan dan kiri secara bergantian

2.Melakukan Pukulan Depan dan Tangkisan


Kelit
a.Dua siswa berdiri saling berhadapan
b.Kedua tangan mengepal di depan mata
c.Berdiri dengan sikap kuda" Sedang.
d.Siswa A melakukan pukulan depan ke arah
siswa B
e.Siswa melakukan tangkisan Kelit
f.Lakukan dengan menggunakan tangan kanan
dan kiri secara bergantian
g.Ulangi teknik di atas dengan bergantian
peran
2.6 Teknik Dasar dalam Pencak Silat

1.Kuda kuda

Kuda-kuda adalah teknik dasar


pencak silat yang berfokus pada
posisi kaki saat memijak atau
menapak tanah. Fungsi kuda-kuda
adalah untuk menjaga
keseimbangan tubuh saat
menyerang dan bertahan.

a.Kuda-kuda Belakang
b.Kuda-kuda depan
c.Kuda-kuda samping
d.Kuda-kuda silang depan
e.Kuda-kuda silang belakang
f.Kuda-kuda tengah
2.Sikap Pasang

Sikap pasang adalah teknik dasar pencak silat berupa


kombinasi kuda-kuda (posisi kaki), dan sikap badan serta
tangan.

a.Pasang satu
b.Pasang dua
c.Pasang tiga
d.Pasang empat

3.Pola langkah
Teknik pola langkah
Setelah menguasai kuda-kuda dan arah, selanjutnya
Anda perlu mempelajari teknik pola langkah. Langkah
menjadi ciri khas dalam bela diri pencak silat, yang mana
teknik ini perlu dilakukan dengan baik dan benar.

Secara umum, pola langkah pencak silat dapat dibagi ke


dalam langkah lurus, langkah samping, langkah serong,
langkah silang, langkah pilin, dan langkah putar.

Saat melakukan langkahan untuk berpindah posisi, Anda


juga bisa menguasai beberapa teknik, seperti langkah
angkatan, langkah geser, langkah seser, dan langkah
lompat.

4.Teknik Pukulan
Pukulan adalah teknik dasar pencak silat yang Anda perlu
kuasai selanjutnya. Kedua tangan dan lengan Anda
berfungsi sebagai alat untuk menyerang lawan dalam
olahraga bela diri ini.

Ada beberapa teknik serangan dasar yang bisa dipelajari,


seperti pukulan depan, pukulan samping, pukulan sangkol
(pukulan bandul), dan pukulan lingkar.

Selain menguasai teknik gerakannya, Anda juga bisa


memperkuat pukulan dengan melakukan latihan kekuatan
dan membangun otot lengan.
6.Teknik Tendangan

Tungkai dan telapak kaki juga bisa menjadi alat


serang yang efektif untuk menghadapi musuh. Anda
membutuhkan kekuatan dan kecepatan untuk
mempelajari gerakan dasar pencak silat yang satu ini.
Terdapat beberapa teknik serangan kaki dengan cara
menendang, seperti tendangan lurus, tendangan
tusuk, tendangan jejag, tendangan T, tendangan
celorong, tendangan sabit, tendangan belakang, dan
variasi lainnya.
Dikarenakan gerakan ini cukup berbahaya, sebaiknya
selalu pastikan melakukan latihan teknik tendangan
bersama dengan pelatih Anda.

7.Teknik Tangkisan

Pencak silat juga memiliki gerakan bertahan atau belaan


sama halnya seperti olahraga bela diri lainnya, salah
satunya tangkisan. Tangkisan merupakan teknik belaan
dengan melakukan kontak langsung dengan bagian tubuh
lawan yang melakukan serangan.
Gerakan tangkisan bertujuan untuk menahan atau
memindahkan serangan lawan. Tangkisan bisa
menggunakan kombinasi gerakan tangan, lengan, siku, dan
kaki.
Beberapa teknik tangkisan, seperti tangkisan tepis,
tangkisan gedik, tangkisan siku, tangkisan lutut, tangkisan
jepit, dan tangkisan potong bisa dilakukan bersama rekan
atau pelatih yang melakukan serangan pada Anda.
8.Teknik Guntingan

Setelah menyerang dan bertahan, selanjutnya Anda


perlu untuk melumpuhkan gerakan lawan. Guntingan
merupakan teknik untuk menjatuhkan lawan dengan
menjepitkan kedua kaki pada sasaran, seperti leher,
pinggang, atau kaki hingga lawan terjatuh.

Guntingan terdiri dari guntingan luar dan guntingan


dalam. Teknik sangat membutuhkan kecepatan dan
keakuratan gerakan kaki. Pemula disarankan untuk
berlatih teknik ini bersama ahli untuk menghindari risiko
cedera
9.Teknik Kuncian

Sesuai dengan namanya, kuncian adalah teknik dasar


dalam bela diri pencak silat untuk mengunci, menguasai,
dan membuat lawan tidak berdaya. Anda bisa
menggunakan kombinasi tangan, kaki, atau anggota
badan lain untuk melakukan kuncian.

Kuncian umumnya melibatkan beberapa gerakan dasar,


yakni hindaran dan tangkapan untuk mengincar bagian
tubuh lawan, seperti pergelangan tangan, lengan, leher,
dan bahu.

Pencak silat juga memiliki berbagai gerakan selain dari


teknik dasar di atas. Dikarenakan memiliki risiko cedera
yang tinggi, Anda sebaiknya berlatih pencak silat di
sanggar atau perguruan pencak silat untuk
mendapatkan arahan dari pelatih.

Sementara itu, jika Anda memiliki risiko tinggi


mengalami cedera bahu, pergelangan kaki, atau kepala,
konsultasikan ke dokter Anda sebelum mulai berlatih
pencak silat.
10.Sikap berbaring

#Sikap Miring
Teknik sikap miring dilakukan dengan posisi tubuh
miring dan pandangan lurus sambil menekuk tungkai
kaki hingga mendekati dada. Sementara kaki lainnya
digunakan sebagai penopang badan, serta salah satu
siku tangan berada di permukaan lantai, dan tangan
lainnya menopang paha.

#Sikap Telentang
Teknik sikap telentang dilakukan dengan tiduran
telentang sambil menekuk satu tungkai kaki dan
satu kaki lainnya diluruskan. Sementara salah satu
tangan berada di tanah dengan membengkokkan siku
, dan tangan lainnya bersiap di atas dada.

#Sikap telungkup
Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan
pandangan lurus dan sigap. Kedua kaki diluruskan
dan kedua tangan menyentuh lantai sambil siku
dibengkokkan dengan kokoh
Bab 3
Penutup

3.1 Simpulan

Kesimpulan Seni beladiri pencak silat


adalah asli milik bangsa Indonesia.
Budaya pencak silat telah dikembangkan
secara turun temurun sehingga
mencapai bentuknya yang sekarang. ...
Seni beladiri pencak silat Persaudaraan
Setia Hati Terate merupakan laku olah
diri sebagai simbolisasi untuk
memperoleh keselamatan.

3.2 Penutup

Demikian makalah ini saya


buat, jika ada kesalahan kata
ataupun materi yang kurang
detail, saya minta maaf.
Semoga makalah ini bisa
membantu dan bisa di pahami
oleh pembaca, sekian dan
terimakasih.
Daftar Pusaka

Shamsuddin, Sheikh (2005). The Malay Art Of Self-


defense: Silat Seni Gayong. North Atlantic Books. ISBN 1
-55643-562-2.
Quintin Chambers and Donn F. Draeger (1979).
Javanese Silat: The Fighting Art of Perisai Diri. ISBN 0-
87011-353-4.
Donn F. Draeger (1992). Weapons and fighting arts of
Indonesia. Rutland, Vt. : Charles E. Tuttle Co. ISBN 978-
0-8048-1716-5.
Sean Stark (2007). Pencak Silat Pertempuran: Vol. 1.
Stark Publishing. ISBN 978-0-615-13968-5.
Sean Stark (2007). Pencak Silat Pertempuran: Vol. 2.
Stark Publishing. ISBN 978-0-615-13784-1.
O'ong Maryono (2002). Pencak Silat in the Indonesian
Archipelago. ISBN 9799341604.
Suwanda, Herman (2006). Pencak Silat Through my
eyes. Los Angeles: Empire Books. hlm. 97. ISBN
9781933901039.
Mason, P.H. (2012) "A Barometer of Modernity: Village
performances in the highlands of West Sumatra,"
ACCESS: Critical Perspectives on Communication,
Cultural & Policy Studies, 31(2), 79-90.
Pomatahu, A.R. (2018). Box Jump, Depth Jump Sprint,
Power Otot Tungkai Pada Cabang Olahraga Pencak Silat
(PDF). Yogyakarta: Zahir Publishing.
Amjad dan Mega, S. (2016). Teori dan Praktek Pencak
Silat. Malang: IKIP Budi Utomo Malang.

Anda mungkin juga menyukai