Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Pencak Silat Indonesia

Pengertian Pencak Silat 


Secara etimologi pencak silat terdiri dari dua kata. Pertama adalah kata “pencak”
yang berarti gerak dasar beladiri yang terikat dengan suatu peraturan. Kedua,
adalah kata “silat” yang memiliki arti sebagai gerak bela diri sempurna yang
bersumber dari kerohanian.
Pencak silat kemudian secara umum bisa didefinisikan sebagai salah satu seni
bela diri yang setiap gerakannya mengikuti atau terikat oleh peraturan khusus. 
Selain pengertian umum di atas, pengertian pencak silat juga dikemukakan oleh
Pengurus Besar IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Dimana didefinisikan
sebagai hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan
eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan
hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman &
taqwa terhadap Tuhan YME. 
Sedangkan jika melihat pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pencak
silat memiliki arti permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan
keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa
senjata. Sebab jurus-jurusnya tak hanya dilakukan dengan tangan kosong,
melainkan bisa juga dengan senjata jenis tertentu. 
Meskipun dari catatan sejarah pencak silat di tanah air, sudah menjadi warisan
budaya dan diakui oleh dunia. Namun, pencak silat juga berkembang sejak lama
di sejumlah negara kawasan Asia Tenggara. Beda negara maka beda pula istilah
penyebutannya, seperti di Malaysia seni bela diri ini disebut dengan
istilah Gayong dan Cekak. 
Seiring berjalannya waktu, pencak silat tak hanya dianggap sebagai sebuah ilmu
bela diri dengan jurus-jurusnya yang khas. Namun juga berkembang menjadi
sebuah seni dalam gerakan tubuh yang indah. Sehingga gerakannya sendiri
tampak luwes sekaligus enak dipandang, sebagaimana gerakan yang dilakukan
oleh para penari. 

Sejarah Pencak Silat 


Dilihat dari sejumlah peninggalan sejarah, ditemukan fakta bahwa pencak silat
sudah mulai tumbuh dan berkembang sejak zaman kerajaan di Indonesia. Dilansir
dari situs detik.com  dijelaskan bahwa banyak ahli sejarah mengungkapkan
pencak silat pertama kali ditemukan di Provinsi Riau pada zaman Kerajaan
Sriwijaya, yakni di abad ke-7. 
Pada masa tersebut, gerakan di dalam pencak silat masih sangat sederhana yakni
hanya mencakup gerakan tangan dan kaki. Seiring berjalannya waktu, pencak
silat kemudian berkembang dan mulai masuk ke wilayah Semenanjung Malaka
dan juga di Pulau Jawa. Pada masa ini pencak silat masih dianggap sebagai suatu
ilmu bela diri. 
Banyak kerajaan di Indonesia yang kemudian mengenal pencak silat dan
diajarkan secara turun temurun. Seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kediri,
Sriwijaya, Singasari, dan juga Kerajaan Majapahit. 
Memasuki zaman penjajahan Belanda di tanah air, menurut catatan sejarah
pencak silat diketahui dianggap sebagai ancaman dan dilarang. Bagi orang
Belanda, pencak silat berpotensi mengancam keberadaan mereka sebagai
penjajah dan menghalangi kegiatannya di negara jajahannya. 
Karena dilarang, kegiatan mempelajari atau mempraktekkan pencak silat
dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh masyarakat. Oleh masyarakat
kemudian dijadikan seni pertunjukan, lewat gerakannya yang luwes dan indah
sehingga bisa tetap dipelajari oleh generasi penerus. 
Sedangkan di masa penjajahan Jepang, pencak silat justru diperbolehkan dan
bahkan diberi fasilitas untuk dilestarikan. Sebab negara Jepang pada masa
tersebut berniat memanfaatkan semangat masyarakat Indonesia untuk
memperkuat pertahanan mereka melawan Sekutu. Sehingga latihan pencak silat
tidak lagi dilakukan secara sembunyi-sembunyi. 
Memasuki masa kemerdekaan, sejarah pencak silat di Indonesia tercatat terus
mengalami perkembangan. Hingga dibentuk organisasi resmi Ikatan Pencak Silat
Seluruh Indonesia (IPSSI) pada 10 Mei 1948 di Surakarta melalui musyawarah
para pendekar di masa tersebut.
Saat organisasi IPSSI ini diketuai oleh Mr. Wongsonegoro, kemudian berubah
nama menjadi IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan menjadi nama organisasi
yang dikenal masyarakat sampai sekarang. 
IPSI juga dikenal sebagai organisasi silat nasional tertua, dan setelahnya
terbentuk organisasi lain yakni Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat).
Didirikan oleh Eddie. M. Nalapraya yang berdiri di tanggal 11 Maret 1980. Pada
masa tersebut Eddie juga diketahui menjabat sebagai ketua di IPSI. 
Adapun organisasi pencak silat lain yang dikenal di Indonesia dan dunia adalah: 
 PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) di Malaysia
 PERSIS (Persekutuan Silat Singapore) di Singapura
 PERSIB (Persekutuan Silat Brunei Darussalam) di Brunei Darussalam.
Pencak silat kemudian juga mulai dikenal negara di benua lain, seperti Amerika
dan Eropa. Bahkan tidak sulit menemukan perguruan pencak silat di negara-
negara tersebut, sebagai sarana bagi masyarakat setempat mempelajari pencak
silat sebagai ilmu bela diri. 
Kemudian, sesuai dengan berbagai sumber catatan sejarah pencak silat di dunia.
Saat ini sudah diakui sebagai salah satu cabang olahraga dan di Indonesia sering
diselenggarakan kompetisi pencak silat. Seperti kompetisi Olimpiade Olahraga
Siswa Nasional (O2SN) hingga Pekan Olahraga Nasional (PON).
Teknik Dasar Pencak Silat 
1. Teknik Kuda-Kuda 

Teknik dasar pertama di dalam pencak silat adalah teknik kuda-kuda, dan sangat
terkenal. Sering juga disebut dengan gerakan ancang-ancang atau bersiap-siap
dengan melipat kaki pada dengkul seperti melakukan gerakan squat. Kemudian
ditahan beberapa lama sebelum berpindah ke teknik lain. 
Teknik ini bagus untuk melatih kekuatan kedua kaki saat menapak di permukaan
tanah, lantai, maupun material lainnya. Jika posisi dasar ini sudah benar maka
akan membantu melakukan gerakan atau teknik selanjutnya dengan benar juga.
Sebab di dalam pencak silat kekuatan kaki sangat krusial. 
2. Teknik Sikap Pasang 

Teknik ini diterapkan atau dilakukan saat bersiap dalam posisi menyerang.
Biasanya dilakukan setelah posisi kuda-kuda benar dan bersiap untuk menyerang
lawan. Selain itu, teknik ini juga bisa digunakan untuk tujuan bertahan. 
Gerakannya fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi. Jika digunakan untuk
bertahan maka fokus pada kekuatan kaki yang bisa diubah posisinya sesuai
kebutuhan. Baik itu melakukan gerakan maju maupun mundur. Sedangkan saat
dipakai menyerang maka dikombinasikan dengan gerakan tangan memakai teknik
lainnya. 
3. Teknik Tangkisan 

Teknik dasar lainnya dan tidak mengalami perkembangan sesuai sejarah pencak
silat di tanah air adalah teknik tangkisan. Sesuai dengan namanya, fungsi teknik
ini adalah untuk menangkis serangan lawan. Sehingga digunakan untuk
kebutuhan bertahan atau mempertahankan diri. 
Teknik tangkisan kemudian terdiri dari empat macam gerakan yakni dimulai dari
tangkisan dalam, tangkisan luar, tangkisan atas, dan juga tangkisan bawah.
Sebagai teknik bertahan, maka teknik ini masuk teknik dasar. Diajarkan sejak
dini oleh pelatih saat bergabung dalam suatu perguruan pencak silat. 
4. Teknik Tendangan 

Teknik dasar berikutnya adalah teknik tendangan, sesuai namanya gerakan ini
menggunakan kekuatan kaki yang ditendang ke arah lawan. Tendangan bisa ke
arah depan, belakang, dan juga di arah samping. Kemudian di dalam pencak silat,
teknik dasar satu ini terdapat empat macam. 
Dimulai dari tendangan lurus, tendangan sabit, tendangan T, tendangan belakang,
dan terakhir adalah tendangan jejak. Semua bentuk gerakan menendang akan
diajarkan di masa awal bergabung dalam perguruan. Sebab sekali lagi, teknik
tendangan masuk ke dalam daftar teknik dasar di pencak silat. 
5. Teknik Guntingan 

Termasuk ke dalam teknik dasar untuk kebutuhan menyerang. Menggunakan


gerakan kedua kaki untuk menjepit kuda-kuda yang dibentuk oleh lawan. 
Sehingga dengan teknik guntingan bisa menjatuhkan lawan tersebut. Dalam
pencak silat, jenis dari teknik ini juga beragam. Dimulai dari guntingan depan,
guntingan samping, guntingan belakang, dan juga guntingan atas. 
6. Teknik Pukulan 

Biasanya digerakan dengan gerakan tangan dan kaki yang saling berpadu
sempurna. Kekuatan berfokus pada telapak tangan yang dikepalkan, dan
bertujuan untuk menyerang atau merobohkan pertahanan lawan.teknik ini juga
memiliki beberapa jenis. Diantaranya adalah pukulan lurus, pukulan tegak,
pukulan bandul, dan juga pukulan melingkar. 
7. Teknik Arah 

Teknik ini digunakan untuk menentukan arah saat bertahan maupun menyerang.
Sehingga berfokus pada gerakan dan kekuatan kaki untuk mengubah arah atau
posisi badan. Nama lain untuk teknik ini adalah teknik penjuru mata angin,
karena bisa merubah posisi ke segala arah. 
8. Teknik Pola Langkah 

teknik pola langkah yang berfungsi untuk mengubah posisi namun dengan
gerakan kaki yang khas. Disebut khas karena akan membentuk pola tertentu. 
Pola ini biasanya berupa teknik pola langkah S, pola langkah lurus, pola langkah
zig-zag, pola langkah U, pola langkah segitiga, dan juga pola langkah segi empat.
Bentuk pola yang digunakan disesuaikan dengan medan dan serangan dari lawan
atau pada pola pertahanan yang dilakukan oleh lawan.

Unsur Pencak Silat


 Unsur olahraga, untuk sarana berolahraga dan menunjang kesehatan secara
fisik.
 Unsur kesenian, untuk mengbangkan diri melalui seni gerakan yaitu seni
bela diri.
 Unsur bela diri, untuk mempertahankan diri dari ancaman yang datang,
bukan untuk menantang.
 Unsur pendidikan mental atau kerohanian, sebagai ajang dalam
memperbaiki kesehatan mental dan jiwa.
 Unsur persaudaraan, membangun keluarga yang saling mendukung dan
kuat.
Tujuan Pencak Silat 
1. Mengembangkan Pendidikan Mental dan Spiritual 

2. Mengembangkan Aspek Bela Diri 

3. Mengembangkan Aspek Seni 

4. Pengembangan Olahraga 

5. Pengembangan Pendidikan 

Anda mungkin juga menyukai