Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENCAK SILAT

DISUSUN OLEH;
KELOMPOK :1 KELAS VII.F
KETUA KELOMPOK : Zalfi
Anggota :
1. Zaldhi
2. Melia
3. Nadaa
4. Adiba

PEMERINTAH DAERAH KOTA SUKABUMI


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
1
Pencak Silat: Pengertian, Sejarah,
Teknik, Jurus, Peraturan

Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu
seni olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara
Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.

2
Dan kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk merangkum berbagai informasi
seputar silat yang wajib kamu ketahui.

Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.

Pengertian

Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia
Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.

Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri


sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan
Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat (Filipina).

Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak
ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.

Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari


kerohanian.

3
Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam
penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri
dalam pertarungan.

Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:

“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu
mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal)
untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam
meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.

Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat


yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan
keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun
tanpa senjata.

Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di
Indonesia, diantaranya yaitu:

 Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.


 Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah
Bersilat.
 Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.
 Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah
Pencak.
 Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.
 Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.
 Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.

Sejarah

4
Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman
kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan
Jepang, dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.

Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi
salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.

Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara
Indonesia saja.

Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei


Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:

1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan

5
Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang
telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.

Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.

Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari,


Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan
yang telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.

Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.

Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan


dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah
mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju
Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).

2. Perkembangan pada Zaman Penjajahan Belanda

Pada masa penjajahan Belanda, pertumbuhan dari pencak silat sangat


ditentang oleh pihak Belanda, sebab dipandang berbahaya untuk
keberlangsungan jajahannya.

Sehingga, pencak silat dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan hanya


dilakukan pada masayarakat kelompok kecil.

Dan pada masa penjajahan Belanda ini, silat hanya mempunyai kesempatan
untuk mengembangkan keseniannya yang masih digunakan pada beberapa
daerah saja, dan itupun berbentuk pertunjukan maupun upacara.

Pengaruh yang berasal dari penekanan zaman penjajahan Belanda turut


mewarnai pertumbuhan silat dalam masa selanjutnya.

3. Perkembangan pada Pendudukan Jepang

Berbeda dengan zaman Belanda yang menentang pertumbuhan pencak silat,


pada masa pendudukan Jepang, pencak silat sangatlah didukung serta

6
dikembangkan guna sebagai kepentingan Jepang sendiri, yaitu untuk
mengobarkan semangat pertahanan untuk menghadapi serangan sekutu.

Sebab anjuran dari Shimitsu, maka banyak diadakan pemusatan tenaga dari
aliran pencak silat sini.

Pada masa ini, seluruh wilayah Jawa didirikan perkumpulan pencak silat yang
telah diatur pemerintah secara serentak.

Meskipun Jepang telah memberi kesempatan untuk menghidupkan unsur-unsur


warisan dari kebesaran bangsa tersebut.

Tetapi tujuan utamanya adalah guna mempergunakan semangat yang


menurutnya akan berkobar lagi yang tentunya untuk kepentingan Jepang.
Bukan kepentingan nasional.

Meskipun demikian, masih ada keuntungannya, yaitu masyarakat kembali sadar


demi mengembalikan ilmu tersebut ditempat semestinya.

Bahkan masyarakat juga mulai menata kembali ilmu silat ini dan selanjutnya
mengaplikasikan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

4. Perkembangan pada Zaman Kemerdekaan

Perkembangan silat juga terus berlanjut hingga masa kemerdekaan. Dalam


periode ini adalah perintisan didirikannya organisasi pencak silat yang memiliki
tujuan guna menampung perguruan-perguruan seni bela diri ini yang ada.

Pada tanggal 18 Mei tahun 1948 di Surakarta, terdapat beberapa pendekar


yang berkumpul dan kemudian membentuk sebuah organisasi yang bernama
Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia atau yang disingkat dengan IPSSI.

Dalam organisasi tersebut diketuai oleh Mr. Wongsonegoro dan kemudian


mengubah nama organisasinya menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia dan
disingkat sebagai IPSI yang memiliki tujuan untuk membakar lagi semangat
juang rakyat Indonesia pada masa pembangunan.

7
Tak hanya itu, tujuan lain dari terbentuknya organisasi ini adalah untuk
memupuk rasa persaudaraan serta kesatuan bangsa Indonesia supaya tidak
gampang dipecah belah.

Dan sekarang, IPSI tercatat menjadi organisasi silat nasional paling tua yang
ada di dunia.

Selanjutnya di tanggal 11 Maret tahun 1980, didirikan juga sebuah organisasi


pencak silat bernama Persatuan Pencak Silat Antarbangsa atau yang disingkat
sebagai Persilat yang didirikan oleh prakarsa Eddie M. Nalapraya dari
(Indonesia) yang pada masa itu juga menjabat sebagai ketua IPSI.

Dan kemudian diadakan sebuah acara pencak silat dengan dihadiri berbagai
perwakilan negara, seperti Malaysia, Singapura, maupun Brunei Darusalam.

Dan dari keempat negara tersebut, Indonesia termasuk kedalam negara


sebagai pendiri Persilat.

Organiasi silat lainnya diantaranya sebagai berikut:

 IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di Indonesia


 PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) di Malaysia
 PERSIS (Persekutuan Silat Singapore) di Singapura
 PERSIB (Persekutuan Silat Bruei Darussalam) di Brunei Darussalam.

Dan yang paling membanggakan, negara seperti Amerika Serikat serta Eropa
juga turut mengembangkan pencak silat ini dengan mendirikan perguruan silat.

Dan hingga sekarang, silat telah ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga
resmi yang dipertandingkan dalam pertandingan internasional.

Terutama dalam pertandingkan SEA Games.

8
Teknik

1. Sikap Dasar Pencak Silat

Teknik pertama yang harus kalian pelajari dan kuasai adalah sikap dasar dari
pencak silat. Sikap ini merupakan sikap-sikap statis.

Dan dilakukan untuk melatih kekuatan otot-otot pada tungkai.

Terbentuknya sikap dasar ini juga sebagai pondasi pembentukan gerak teknik
untuk pesilat selanjutnya, yang meliputi sikap jasmaniah dan juga sikap
rohaniah.

Adapun beberapa sikap dasar dari seni bela diri ini, meliputi:

 Sikap Hormat

9
Yang pertama yaitu sikap hormat atau sikap tegak yang digunakan guna
menghormati musuh maupun kawan.

Posisi sikap hormat berupa badan tegap diikuti dengan kaki yang rapat serta
tangan berada di depan. Posisi dada terbuka yang rapat dengan jari-jari pada
tangan serta pandangan menghadap ke arah atas.

 Sikap Tegak

Posisi sikap tegak yakni dimana siap berdiri tegak yang terdapat dalam bela diri
pencak silat.

Pada posisi tegak ini juga dibagi lagi menjadi 4 jenis sikap, diantaranya yaitu:

o Sikap Tegak 4
o Sikap Tegak 3
o Sikap Tegak 2
o Sikap Tegak 1
 Sikap Duduk

Sebagai dasar dari permainan bawah, sikap duduk juga dibagi atas 4 sikap,
diantaranya yaitu:

o Sikap sila
o Sikap duduk
o Sikap simpuh
o Dan sikap sempok atau dempok
 Sikap Pasang

Selanjutnya merupakan sikap pasang yaitu sikap awal yang betujuan untuk
melakukan serangan maupun pembelaan.

Dalam sikap pasang ini juga dibagi atas 4 sikap, diantaranya yaitu:

10
o Sikap Pasang pertama merupakan pasang satu.
o Selanjutnya sikap pasang Dua.
o Kemudian sikap Pasang Tiga.
o Dan yang terakhir Sikap Pasang Empat.
 Kuda-Kuda Pencak Silat

Kata “kuda-kuda” berasal dari kata “kuda” yang berarti posisi kaki layaknya
orang yang sedang menunggang kuda.

Dalam seni bela diri silat, kuda-kuda juga dapat diartikan sebagai posisi
tumpuan untuk melakukan sikap pasang. Selanjutnya teknik-teknik serangan,
sampai teknik pembelaan diri.

Dibawah ini merupakan lima bentuk kuda-kuda dalam pencak silat, diantaranya
adalah sebagai berikut:

o Posisi Kuda-Kuda Tengah.


o Posisi Kuda-Kuda Samping.
o Posisi Kuda-Kuda Depan.
o Posisi Kuda-Kuda Belakang.
o Posisi Kuda-Kuda Silang.

 Pemebentukan Gerakan

Kemudian ada juga pembentukan gerakan yang merupakan dasar guna


mewujudkan pembelaan ataupun serangan kepada pihak lawan.

Dalam pembentukan gerakan ini juga diliputi oleh beberapa unsur, diantaranya
adalah sebagai berikut:

o Pembentukan Arah

Yang sangat dibutuhkan pada waktu pembentukan gerakan adalah arah.


Terdapat beberapa arah yang perlu kamu pahami ketika belajar seni bela diri
silat.

11
Dibawah ini terdapat 8 arah penjuru atau arah mata angin.

8 Penjuru mata angin merupakan sikap maupun pola langkah silat dengan
membentuk 8 penjuru dalam satu titik tumpu yang berada di tengah.

Arah 8 penjuru tersebut diantaranya yaitu:

1. Arah kebelakang
2. Arah serong kiri belakang
3. Arah samping kiri
4. Arah serong kiri depan
5. Arah depan
6. Arah serong kanan depan
7. Arah samping kanan
8. Arah serong kanan belakang.

Jurus Pencak Silat

Terdapat beberapa jurus yang dapat dilakukan dalam seni bela diri silat.

12
Salah satunya yaitu jurus 5 yang dimana jurus ini melambangkan kemajuan
berkepribadian Indonesia.

So, bagaimana cara untuk melakukan jurus 5 ini? Perhatikan baik-baik ulasan di
bawah:

Dalam jurus 5, terdapat dua pola yang dipakai, yakni pola lantai lurus serta pola
langkah berputar.

Berikut cara untuk melakukannya:

1. Langkahkan kaki kanan ke arah depan serta silangkan kedua tangan di


depan dada. Jangan lupa untuk tangan kanan ditaruh di atas.
2. Selanjutnya lakukan sikuan kiri dan juga menggunakan kuda-kuda
tengah di tempat.
3. Lakukan juga tendangan di depan kanan dengan menggunakan tangan
kanan untuk memukul pelan pada paha. Sementara itu, tangan kiri
disilangkan di depan kuda-kuda.
4. Pakai pasang di bawah dengan pososo duduk bertumpu di kaki kanan
dengan tangan kiri terbuka di bagian belakang badan.
Di bagian lain, tangan kanan juga akan disilangkan di depan dada.
5. Sesudah itu, lakukan juga tendangan ke arah samping di bawah kiri
dengan posisi terbaring.
Sementara itu, posisikan tangan kiri di depan kepala dengan tangan
kanan yang digunakan sebagai tumpuan badan.
6. Posisikan kaki kiri di depan sempok dengan posisi tangan kanan
menjunjung tinggi ke atas. Junjungan tangan kanan ini merupakan wakil
dari menjujung kebenaran.
7. Putar badan ke arah kanan dan lakukan tangkisan ke arah samping
kanan. Kuda-kuda yang digunakan dalam gerakan ini merupakan kuda-
kuda depan kanan.

Peraturan Pertandingan Pencak Silat

13
Peraturan dala pertandingan pencak silat di Indonesia memuat mengenai
berbagai ketentuan bertanding.

Hal itu meliputi ketentuan kemenangan, ketentuan hukum pesilat, serta


ketentuan penilaian.

Untuk lebih jelasnya, akan simak ulasan di bawah:

1. Ketentuan Bertanding

a. Pertandingan Pencak silat dyang ilakukan oleh dua pesilat yang saling
berhadapan untuk mencapai prestasi.

 Melakukan pembelaan (hindaran, elakan serta tangkisan)


 Melakukan serangan kepada sasaran (serangan dengan menggunakan
tangan dan kaki)
 Menjatuhkan lawan.
 Mengunci lawan.

14
b. Pertandingan pencak silat yang dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-
masing babak berdurasi 2 menit dan durasi istirahat antar babak adalah 1
menit.

c. Ketentuan Pertandingan

 Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan,
langkah dan adanya koordinasi dalam melakukan serangan ataupun
pembelaan harus kembali pada sikap awal atau pasang.
 Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan juga berangkai
dengan berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya terdapat 4
jenis serangan.
 Mematuhi segala ketentuan tentang sasaran, larangan-larangan dan juga
kaidah pencak silat serta ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.

d. Pertandingan pencak silat dipimpin oleh satu orang wasit serta lima orang
juri.

2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan

Peraturan pertandingan pencak silat meliputi ketentuan kemenangan sebagai


berikut:

a. Menang angka, bila pertandingan selesai dalam 3 babak dan juri telah
menetapkan satu pemenang dengan jumlahh angka lebih banyak dari
lawannya.

b. Menang teknik apabila lawan tidak dapat melanjutkan ke pertandingan


sebab:

 Menyatakan diri tidak bisa atau tidak mampu meneruskan pertandingan.


 Atas keputusa dokter pertandingan, sebab kondisi atlet mungkin
membahayakan.
 Atas permintaan dari pelatih.

c. Menang mutlak, apabila lawannya jatuh dikarenakan serangan yang sah


serta tidak sadar setelah hitungan wasit hingga ke-10 dalam waktu 10 detik.
15
d. Menang diskualifikasi, apabila:

 Lawan memperoleh peringatan ke-3 setelah mendaptkan peringatan ke-


2.
 Lawan melakukan pelanggaran yang berat dan diberikan hukuman
langsung berupa diskualifikasi.
 Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama serta lawan mengalami
cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter
pertandingan.

e. Menang karena pertandingan tidak seimbang

f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan


diri.

3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat

Peraturan pertandingan pencak silat terdapay berbagai ketentuan hukum dalam


pencak silat, diantaranya sebagai berikut:

a. Teguran, diberikan apabila pesilat melakukan pelanggaran ringan.

 Teguran I, nilai dikurangi satu (1)


 Teguran II, nilai dikurangi dua (2)

b. Peringatan I, apabila pesilat mendapatkan teguran ke-3 dalam satu babak


dikarenakan pelanggaran ringan. Peringatan ini akan di kurangi lima (5)

c. Peringatan II, diberikan apabila pesilat mendapatkan Peringatan I, Peingatan


II, dan nilai dikurangi sepuluh (10)

d. Diskualifikasi diberikan apabila pesilat:

 Memperoleh peringatan sesudah peringatan II.


 Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan
dan bertentangan dengan norma keolahragaan.

16
 Melakukan pelanggaran tingkat pertama serta lawan cidera sehingga
tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter
perandingan.

4. Ketentuan Penilaian

Setelah belajar materi ini, pelajari juga Kasti yang tentunya lengkap dan pernah
kami bahas sebelumnya.

Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat ialah sebagai


berikut:

a. Nilai 1 (satu)

 Elakan atau tangkisan yang sukses dan disusul oleh serangan yang
masuk dalam sasaran, atau teknik jatuhan yang juga sukses.
 Serangan tangan yang masuk pada sasaran.

b. Nilai 2 (dua)

 Serangan kaki yang masuk pada sasaran.

c. Nilai 3 (tiga)

 Menjatuhkan lawan.

d. Nilai 4 (empat)

 Mengunci lawan.

e. Selain nilai-nilai di atas juga diberikan nilai kerapian teknik. Yakni penilaian
atas kaidah-kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah yaitu 2 (dua)
dan nilai tertinggi yaitu 5 (lima) dalam setiap babak.

5. Sasaran yang dapat diserang yaitu bagian tubuh, kecuali leher ke atas
dan kemaluan, diantaranya:

 Dada

17
 Perut
 Pinggang kiri dan kanan
 Punggung
 Sementara itu, tungkai dan tangan bisa dijadikan sasaran serangan
dengan menjatuhkan dan juga melakukan kuncian, namun tidak memiliki
nilai sebagai serangan perkenaan.

Tujuan Pencak Silat

Pencak silat ini mempunyai lima aspek penting yang menjadi tujuan dari pencak
silat itu sendiri.

Dimana kelima dari aspek dan tujuan tersebut saling berhubungan satu sama
lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari pencak silat berdasarkan 5 aspek
penting yang ada di dalamnya:

18
1. Pengembangan Pendidikan Mental-Spiritual

Tujuan pertama dari pencak silat yaitu untuk pengembangan pendidikan mental
spiritual, termasuk dalam mewujudkan budi pekerti luhur kepada setiap
pengikutnya.

Pencak silat juga mengajarkan tentang pengenalan terhadap diri sendiri


sebagai seorang makhluk yang percaya kepada adanya Tuhan Yang Maha
Esa.

Oleh karena itu, pencak silat bukan hanya suatu pembinaan dengan tujuan
aspek seni, bela diri, ataupun olah raga saja.

Tetapi juga memiliki tujuan untuk mengembangkan watak luhur, kepribadian,


karakter, sikap ksatria, percaya diri, dan juga takwa terhadap Tuhan yang Maha
Esa.

Tujuan pengembangan dari pendidikan mental spiritual juga bisa disimpulkan


seperti di bawah:

 Peningkatan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan juga berbudi
luhur untuk setiap pengikutnya.
 Menciptakan rasa tenggang rasa, percaya kepada diri sendiri, dan juga
disiplin yang tinggi.
 Membangun rasa cinta terhadap bangsa serta tanah air, dengan
didukung kehadiran pencak silat sendiri sebagai salah suatu bela diri
tradisional Indonesia.
 Meningkatkan rasa persaudaraan, pengendalian diri, dan juga tanggung
jawab sosial yang tinggi.
 Membangung rasa solidaritas sosial, keinginan untuk kemajuan,
kejujuran, kebenaran, dan keadilan bagi para pengikutnya.

2. Pengembangan Aspek Bela Diri

19
Pencak silat sebagai salah suatu bela diri sehingga bertujuan untuk
mengembangkan aspek bela diri dalam mengembangkan keterampilan, sikap,
kepribadian, dan juga rasa kebangsaan.

Yang mana hal-hal itu memang harus dikuasai di dalam ilmu bela diri pencak
silat supaya para pengikutnya bisa terbentuk sebagai seorang manusia
seutuhnya, yang berarti terbentuk secara jasmani dan juga rohani.

Tujuan dari pengembangan aspek bela diri pada pencak silat dapat disimpulkan
dengan tujuan sebagai berikut:

 Untuk meningkatkan efektifitas dan juga keterampilan dalam hal bela diri
dan juga menjaga keselamatan serta harga diri baik bagi para
pengikutnya ataupun bagi bangsa dan juga negara.
 Meningkatkan sikap tanggap, cermat, dan peka dalam menanggapi
ataupun memahami segala permasalahan yang dihadapi.
 Meningkatkan ketangguhan ataupun keuletan dalam pengembangan
kemampuan dasar dari dalam diri individu masing-masing.

3. Pengembangan Seni

Sebagai salah satu seni bela diri, pencak silat juga mempunyai tujuan untuk
pengembangan seni maupun kebudayaan daerah.

Dimana pencak silat sendiri harus mampu mengikuti ketentuan estetika seperti
wiraga, wirama, serta wirasa menjadi satu kesatuan yang utuh.

Oleh karena itu, pencak silat bertujuan untuk mengembangkan seni maupun
kebudayaan yang berarti juga adanya tujuan untuk pengembangan
keterampilan dalam gerak yang serasi, unik, serta menarik berdasar pada
kecintaan terhadap budaya bangsa.

Tak hanya itu, tujuan dari pengembangan seni juga untuk:

 Menanggulangi sekaligus mengurangi pengaruh budaya asing yang


bersifat negatif, serta untuk mendorong terbentuknya sikap untuk dapat

20
menyaring budaya asing yang positif serta berguna dalam pembangunan
budaya bangsa.
 Mengembangkan nilai-nilai pencak silat yang disesuaikan dengan
penerapan nilai-nilai kepribadian yang ada dalam Pancasila.
 Pengembangan nilai-nilai budaya luhur demi memperkuat kepribadian
kebudayaan bangsa Indonesia.

4. Pengembangan Olahraga

Dalam beberapa aspek, pencak silat juga diartikan dalam aspek olahraga.

Sehingga memiliki tujuan untuk pengembangan olahraga dimana gerakan-


gerakan efektif yang ada dalam pencak silat bertujuan juga untuk
mengembangkan kesehatan jasmani dan juga rohani.

Kondisi tersebut juga dikarenakan pencak silat memakai otot-otot tubuh


sekaligus keseimbangan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam
waktu yang singkat namun tepat.

Sehingga, pencak silat ini untuk pengembangan olahraga juga memiliki tujuan
yang lain, seperti:

 Mendorong timbulnya sifat sportivitas untuk para pengikutnya.


 Meningkatkan prestasi dengan melalui berbagai pertandingan-
pertandingan olahraga pencak silat.
 Meningkatkan kebiasaan hidup sehat dengan melalui olahraga pencak
silat.

5. Pengembangan Pendidikan

Pencak silat juga mempunyai beberapa tujuan untuk pengembangan


pendidikan, diantaranya adalah sebagai berikut:

21
 Meningkatkan ilmu pengetahuan yang lebih dalam.
 Membentuk sikap yang lebih positif dan juga efektif serta bermanfaat
juga di dalam usaha penyesuaian terhadap lingkungan disekitarnya.
 Membantu untuk membentuk keterampilan.
Contohnya dalam mengambil keputusan dan memecahkan
permasalahan yang sedang dialami.
 Meningkatkan fungsi organ tubuh, sebab dalam pencak silat yang
termasuk dalam bagian dari olahraga juga menggunakan kemampuan
otot serta kekuatan tubuh dan juga keseimbangan.
Seperti halnya yang sangat bermanfaat bagi fungsi organ di dalam tubuh.

Selain kelima tujuan di atas yang didasarkan kepada beberapa aspek penting
kehidupan diatas.

Terdapat pula beberapa tujuan pencak silat secara umum.

Diantaranya:

 Sebagai suatu wadah untuk menyalurkan hobi serta minat yang


berhubungan dengan bela diri.
 Membentuk suatu masyarakat dengan jiwa yang sehat, pemikiran
cerdas, serta meningkatkan prestasi dalam masyarakat.
 Mendidik sekaligus membentuk kepribadian yang ksatria, berani, adil,
disiplin, dan juga memiliki sikap bertanggung jawab yang tinggi.
 Mendorong sekaligus menggerakkan masyarakat supaya lebih bisa
menghargai seni dan kebudayaan bangsa Indonesia sendiri.
 Mendorong munculnya suatu pemahaman bahwa pencak silat adalah
suatu kebutuhan hidup.
 Mendidik generasi muda supaya bisa memanfaatkan waktu dengan lebih
baik serta tidak terjerumus di dalam pergaulan bebas ataupun
terpengaruh dengan budaya asing yang bersifat negatif.

Demikianlah ulasan kali ini, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya.

22

Anda mungkin juga menyukai