LARI ESTAFET
Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah TP. Atletik 1
Dosen pengampu Dicky Alfinanda, M.Or
Disusun Oleh :
NIM : 1785201017
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil Alamin......
Puji dan syukur terucap hanya pada Allah SWT yang Maha Esa atas Ridhanya,
akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah yang membahas materi atletik 1 tentang lari
estafet. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang senantiasa taat dalam
menjalankan syariatnya.
Saya mengucapkan terima kasih yang tiada tara kepada seluruh pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Bila dalam penyampaian makalah ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan bagi
pembaca, dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat saya harapkan untuk perbaikan
makalah ini kedepan. Semoga taufik, hidayah dan rahmat senantiasa menyertai kita semua
menuju terciptanya keridhaan Allah SWT.
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan Penulisan..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
BAB III PENUTUPAN....................................................................................
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlari sebagai
prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat berjalan dan
berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui tercepat dan terkuat.
Ada versi yang mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda peperangan
antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani. Pasukan Persia
mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang, memerintahkan salah
seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena sepanjang
40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya di kota
sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal dunia.
Konon kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam
olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba
berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu,
lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan
olimpiade modern.
Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi dalam jarak
tempuh tertentu. Dalam perkembangnya cabang olah raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak
pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari jarak
pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m, 400m,
500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak jauh dibagi
menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini perkembangan lebih pesat
lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain seperti lari halang rintang,
triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.
sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak tercatat,
apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam hidupnya atau
setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis dapat dikatakan bahwa
manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil sudah dapat berlari-lari untuk
bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari yang kemudian dia merasakan manfaat
yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya manusia memelihara aktifitas lari dalam
hidupnya.
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penulis merumuskan masalah yang dibahas
adalah sebagai berikut :
Berdasarkan rumusan Masalah diatas tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
PEMBAHASAN
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan
nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian
serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
A. 100 meter
Lomba lari jarak 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi lintasan
atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor paling bergengsi dalam
cabang olahraga atletik. Pemegang rekor dunia 100 meter sering disebut “manusia
tercepat”.
Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam
nomor ini lebih cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai bergerak
sebelum menerima tongkat estafet. Rekor dunia 4 × 100 meter putra dipegang tim
Jamaika yang mencatat waktu 37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan pada Olimpiade
Beijing 1988. Adapun rekor nomor estafet 4 × 100 meter putri dipegang tim Jerman
Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada 1985.
B. 400 meter
Dalam nomor 400 meter, para peserta lomba berlari satu putaran melewati
lintasan. Sebagaimana dalam lomba 200 meter, posisi start para pelari diatur agar
setiap pelari menempuh jarak yang sama.
Rekor dunia 400 meter putra saat ini dipegang Michael Johnson dari Amerika
Serikat dengan catatan waktu 43,18 detik. Sementara pemegang rekor dunia putri
adalah Marita Koch dari Jerman Timur. Catatan waktunya, 47,60 detik, telah bertahan
sejak 1985.
Secara tradisi, nomor estafet 4 × 400 meter merupakan nomor terakhir yang
dilombakan pada kejuaraan besar atletik. Tim Amerika Serikat memegang rekor
dunia 4 × 400 meter putra sejak 1993 dengan catatan waktu 2:54.29. Sementara rekor
4 × 400 meter putri bertahan lebih lama lagi. Sejak 1988, tim Uni Soviet memegang
rekor dengan catatan waktu 3:15.17.
1. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan
bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu
daerah dimana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini
tidak terjadi penggantian tongkat.
Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting merupakan salah satu dari
cabang atletik.Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang pemain untuk
melakukan olahraga tersebut. Jarak Tempuh Lari estafet : 4×400 M (Putra/Putri) Dan
4×100 M Start yang sering di gunakan dalam Lari Estafet: Start Jongkok sering di
gunakan pada pelari pertama / (1), Sedangkan Start Berlari sering di gunakan pada
pelari ke-Dua,ke-Tiga,dan ke-Empat / (2,3,4).
1. Visual : Dengan menoleh atau melihat ke belakang dan ini hanya di gunakan
untuk lari Estafet yang berjarak 4×400 meter.
2. Non Visual : Cara ini di gunakan dengan tidak menoleh ataupun melihat ke
belakang,karena jarak yang di gunakan terlalu pendek yaitu 4×100 meter.
1. Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat
pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×400 meter dengan resiko
team tersebut bisa kalah dalam lomba tersebut.
2. Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat
pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×100 meter dengan resiko
team tersebut dapat langsung di diskualifikasi dalam pertandingan olahraga tersebut.
Ada juga cara yang baik dalam menerima togkat estafet agar tidak terjatuh yaitu :
Sebagai pemain yang ingin memberi tongkat tersebut harus menggunakan tangan
kiri,sedangkan pemain yang menerima tongkat tersebut harus menggunakan tangan
kanan,Itulah beberapa cara yang di gunakan untuk memberi dan menerima tongkat
estafet yang benar dan baik.
A. Star melayang
C. Start jongkok
D. Gambar Lintasan Lari Estafet
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari
dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan
jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004)
sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan
penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan
adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter.
3.2 Saran
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian
dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari.
DAFTAR PUSTAKA
http://sattrianiati.blogspot.com/2011/02/atletik-lari-jarak-pendek.html
http://henzprima.wordpress.com/atletik/lari/lari-estafet/
http://id.wikipedia.org/wiki/Estafet