Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

OLAH RAGA HANDSTAND

Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Senam

Disusun Oleh :
SLAMET MULYA
Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA


CIREBON
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah
tentang Olahraga Handstand.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, Saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah Saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi Saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya Saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Terimakasih.

Cirebon, 12 Mei 2016

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendidikan Jasmani ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 2
1.3 Tujuan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Senam Lantai ......................................................... 3
2.2 Analisis Gerakan .................................................................... 3
A. Handstand dengan berbagai variasinya ........................... 5
B. Press Handstand .............................................................. 5
C. Cara Melakukan Gerakan Hanstand ............................... 5
D. Cara Memberikan Bantuan Handstand ........................... 5
E. Handstand tanpa bantuan ................................................ 6
F. Kesalahan yang sering terjadi pada handstand ............... 6
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 7
3.2 Saran ........................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

i
G. BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendidikan Jasmani


Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler,
perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan
nasional. Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam
berasal dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu
orang-orang berlatih tanpa memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah
suatu tempat yang dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada
zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-upacara kepercayaan
yaitu guna menyembah dewa Zeus. Pada awal permulaaan abad ke-20, senam
telah menjadi rencana pendidikan di sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat
usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. Frederik
Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-latihan
gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan
beberapa perelatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang
sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak lompat. Senam di Negara Indonesia
sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya
Gymnastiek, zaman jepang dinamakan Taiso. Pemakaian istilah senam
sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai
pengganti kata sport.
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga
tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan
dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada
obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan
kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari
komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,
keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang
sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak

i
artistik yang menarik. Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus
mengetahui cirri-ciri senam antara lain:
1. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja
2. Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu
(meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan
tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak,
meningkatkan kesehatan tubuh)
3. Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis
Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang
dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan
tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis.
Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada
nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat.
Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6
(enam) nomor yakni: senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana,
palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4
(empat) nomor: senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan
palang bertingkat.

1.2 Rumusan masalah:


1) Apa pengertian Senam Lantai?
2) Bagaimana Konsep Handstand?
3) Bagaimana Uraian pembelajaran Hanstand?
4) Apa saja kesalahan yang sering terjadi?
5) Bagaimana Cara berlatih Handstand dengan sendiri/Berpasangan?
6) Bagaimana melakukan gerakan yang baik dalam team?

1.3 Tujuan
1) Mengetahui gerakan handstand.
2) Mengetahui kesalahan-kesalahan dalam handstand.
3) Mengetahui komponen sendi dalam pergerakan handstand.

i
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Senam Lantai


Senam Lantai adalah salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai dengan
istilahnya, maka gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai yang
beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering juga di sebut dengan
senam bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan tidak membawa alat atau
menggunakan alat. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12
m dan dapat ditambahkan matras sekeliling area selebar 1 meter untuk
menjaga keamanan pesenam yang baru melakukan latihan atau rangkaian
gerakan. Unsur-unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di
udara, menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap
seimbang pada waktu melompat ke depan atau ke belakang. Handstand
adalah senam lantai yang menggunakan kekuatan tubuh dimana dengan cara
berdiri dengan dua tangan dan badan diatas.
Latihan Handstand Pada Senam Lantai - Latihan handstand untuk pertma
kali perlu dilakukan dengan berbagai bentuk orientasi gerak yang
mengarahkan pesenam pada kesadaran dan membiasakan penggunaan kedua
lengannya sebagai tumpuan. Agar tumpuan tersebut kuat, kedua lengan harus
lurus. Bengkok sedikit saja akan menyebabkan badan kehilangan
tumpuannya. Inilah beberapa latihan orientasi gerak untuk menuju
sikap handstand.

2.2 Anlisis gerakan sebagai berikut:


Pada sikap awal kaki diceraikan kemuka dan kebelakang, ini
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kesetimbangan yang lebih stabil
karena dengan menceraikan kaki maka titik berat tubuh menjadi lebih rendah
sehingga tubuh akan lebih stabil saat akan melakukan gerak tahap
selanjutnya.Pada tahap persiapan tangan menumpu selebar bahu, ini
berhubungan dengan anatomi tubuh yaitu pada articulation humeri.
Articulatio humeri dibentuk oleh caput humeri dan cavitas glenoidales

i
scapule dimana posisi caput humeri masuk dalam cavitas glenoidales
scapulae. Agar sendi tersebut tidak rusak dan dapat menopang tubuh dengan
optimal, maka posisi caput humeri harus masuk pada tempatnya yaitu cavitas
glenoidales dengan sempurna. Keadaan dimana caput humeri masuk
sempurna dalam cavitas glenoidales yaitu saat kedua tangan menumpu
selebar bahu.
Saat persiapan pantat dingkat setinggi-tingginya dengan maksud untuk
menambah gaya dorong kedepan sehingga saat melakukan ayunan tungkai
belakang menjadi lebih ringan. Tungkai belakang lurus ini untuk
memudahkan saat memposisikan tungkai dalam satu garis lurus dengan
badan dan lengan sehingga posisi lebih stabil karena gaya yang bekerja hanya
searah sumbu y (kebawah). Sedangkan tungkai depan bengkok, dengan
menekuk tungkai depan maka luas bidang tumpuan yang digunakan saat
mengayun tungkai belakang menjadi lebih lebar sehingga akan menjadi lebih
ringan. Selain itu saat tungkai belakang diayun lurus keatas maka tungkai
depan juga akan terangkat, saat mengayun tungkai belakang keatas maka
gaya yang muncul adalah gaya dorong yang arahnya kedepan sedangkan
tungkai depan yang bengkok terangkat memberikan beban atau gaya yang
arahnya kebawah sehingga saat tungkai belakang lurus berada dalam satu
garis lurus dengan tubuh dan lengan tidak jatuh kedepan karena gaya berat
tungkai depan yang bengkok tadi arahnya berlawanan dengan arah gaya
tungkai yang lurus.
Pada saat melakukan handstand posisi telapak tangan jari-jari terbuka
lebar/renggang, hal ini diakukan untuk memperluas bidang tumpuan sehingga
gaya berat yang diterima oleh tangan menjadi lebih kecil. Selain itu dengan
terbukanya jari-jari maka akan diperoleh keseimbangan yang baik. Pandangan
menghadap agak kedepan membentuk segitiga sama sisi dengan bidang
tumpu telapak tangan. Ini dilakukan agar keseimbangan lebih slabil, dengan
melakukan hal tersebut maka akan memudahkan mengangkat kaki lurus
keatas karena dengan menengadahkan kepala maka arah gaya yang
ditimbulkan menjadi seimbang melawan arah gaya yang ditimbulkan oleh
kaki. Kaki yang diangkat menimbulkan gaya yang arahnya kedepan, hal ini

i
akan membuat tubuh terlempar jatuh kedepan, sedangkan dengan
menengadahkan kepala maka gaya yang ditimbulkan yaitu kearah belakang
atau berlawanan sehingga akan menjadikan kaki kembali keposisi awal.
Dengan mengkombinasikan kedua gerakan tersebut maka gaya yang
ditimbulkan akan berlawanan dan terjadi keseimbangn dan hand stand dapat
dilakukan dengan baik.
A. Handstand dengan berbagai variasinya
Setelah handstand terkuasai dengan baik, cobalah variasikan dengan
sikap - sikapnya seperti dibawa ini.
a. Handstand dengan kaki dibuka lebar
b. Handstand dengan kaki ditekuk
c. Handstand roll depan
d. Handstand berputar 90-180 derajat
B. Press handstand
Press handstand adalah pelaksanaan handstand yang dilakukan secara
perlahan-lahan untuk sampai ke posisi akhir (disebut juga handstand swiss
kalau pada saat naik kaki dibuka kangkang. Ada beberapa cara yang bisa
kita lakukan seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :
a. Press handstand dari squat balance
b. Press handstand dari membungkuk kaki dibuka
c. Press handstand dari posisi duduk kaki dibuka
d. Untuk bisa melakukan press handstand diperlukan tenaga yang besar
terutama diperlukan adanya kekuatan bahu, kekuatan otot punggung
dan pergelangan tangan.
C. Cara melakukan Gerakan Handstand
1. Kedua telapak tangan bertumpu pada matras
2. Angkat kedua kaki lurus, mengikat beban
3. Setelah agak lurus dan kuat, lepas
4. Sikap handstand tahan 30 detik
D. Cara memberikan bantuan handstand yaitu:
1. Menopang/menahan panggul, belakang paha, kedua pergelangan
kaki,dan bahu si pelaku.

i
2. Bantuan dengan menopang pada bahu dilakukan untuk pelaku yang
bahu, lengan, dan tangannya belum cukup kuat.
3. Bagi siswa yang belum dapat atau sukar melempar/mengayun satu
kakike atas, dapat dilakukan pada tembok dengan dibantu mengangkat
satu kaki
E. Handstand tanpa bantuan
Cara melakukan gerakan berdiri bertumpu kedua tangan tanpa
bantuan adalah sebagai berikut.:
1. Sikap awal berdiri tegak, kaki kiri sedikit ke depan dan kaki kanan di
belakang.
2. Bungkukkan badan ke depan dengan kedua telapak tangan diletakkan
pada matras, lengan lurus ke depan.
3. Bengkokkan lutut kaki kiri dan luruskan kaki kanan ke belakang, berat
badan berada pada kedua tangan.
4. Ayunkan kaki kanan lurus ke atas disusul dengan mengayunkan kaki
kiri ke atas.
5. Rapatkan kedua kaki lurus ke atas, dan kedua tangan tetap lurus serta
pandangan menghadap ke bawah.
6. Pertahankan posisi ini dan jaga keseimbangan agar tidak jatuh.
7. Apabila belum bisa melakukan gerakan ini, temanmu dapat membantu
untuk memegangi kaki.
F. Kesalahan yang sering terjadi pada hand stand, antara lain :
1. Pinggang terlalu melenting
2. Kepala kurang menengadah
3. Kedua siku bengkok
4. Penempatan tangan di lantai kurang atau terlalu lebar
5. Arah jari tangan tidak ke depan
6. Ayunan kaki ke atas lutut bengkok dan kurang kuat
7. Otot leher, bahu, dan pinggang tegang sehingga menghambat gerak

i
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Handstand yaitu dimana posisi telapak tangan sebagai tumpuan seluruh
tubuh, yaitu dengan posisi tubuh dan kaki lurus keatas dan pandangan
kearah depan membentuk segitiga sama sisi dengan bidang tumpu kedua
telapak tangan dan kita pun perlu mengetahui teknik dasar handstand.

3.2 Saran
Penulis menyarankan kepada setiap orang yang akan melakukan gerakan
handstand agar untuk memperhatikan teknik dasarnya.

i
DAFTAR PUSTAKA

Hardywinoto dan Setiabudhi, T. 2005. Panduan Gerontologi. Jakarta. PT


Gramedia Pustaka Utama.
Hardywinoto. 2005. Panduan Gerontologi: Tinjauan Dari Berbagai Aspek.
PT. Cetakan kedua. Gramedia Puataka Utama. Jakarta.
http://janulius-dlyord.blogspot.com/
http:/wawan_toech.blogspot.com/
http://caratips.info/Olahraga-senam.htm

Anda mungkin juga menyukai