PENJASKES
Disusun oleh :
Wulan Saputri
XII IPA 7
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang olahraga lari estafet. Meskipun ada
banyak kekurangan di dalamnya dan juga saya berterima kasih kepada Bapak Didin selaku guru
pembimbing pada mata pelajaran penjaskes yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai olahraga lari estafet ini. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUA
BAB II PEMBAHASAN
1. 100 Meter
2. 400 Meter
2.11 Diskualifikasi
3.1 Kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN
Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa pesan maka beberapa
periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olahraga prestasi modern dan
terpecah menjadi berbagai cabang lari.
Konon kabarnya cabang olahraga lari marathon pertama kali dilombakan dalam olimpiade yang
diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnya dimenangkan oleh
Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan
pada periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern.
Olahraga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi dalam jarak tempuh tertentu.
Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran / pemeliharaan fisik badan tidak tercatat, apakah sejak
manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam hidupnya atau setelah beberapa
keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki
untuk beraktifitas tentunya dari kecil sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar
sesuatu. Dari hasil berlari yang kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas
maka selanjutnya manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya.
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan
secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu
pelari pertama, kedua, ketiga,
dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari
lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter.
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan
tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
3. Peraturan Perlombaan
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan cara melakukan tinjauan-
tinjauan pada beberapa sumber dan memilih sumber yang dianggap paling tepat dan menjadikannya
sebagai acuan utama dari pembuatan makalah ini.
2.Untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca mengenai olahraga lari estafet.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Lari Estafet
Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan berita yang
telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan
pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade
berasal dari tradisi Yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama
diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak
tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung sambil membawa tongkat”
adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1
orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur
dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu atau memerima tongkat Estafet dari
teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan
seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang pertama mencapai
garis finis maka Tim tersebutlah yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter.
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan
tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
1.100 Meter
Lomba lari jarak 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi lintasan atletik outdoor. Nomor ini
dianggap nomor paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemegang rekor dunia 100 meter
sering disebut “manusia tercepat”.
Usain Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor dunia putra, dengan catatan waktu 9,58 detik.
Rekor tersebut ia ciptakan pada 16 Agustus 2009 dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di Berlin.
Pemegang rekor dunia putri adalah mendiang Florence Griifith-Joyner. Hingga sekarang, belum ada
sprinter putri yang bisa memecahkan rekor 10,49 detik yang diciptakan Flo-Jo (panggilan akrab
Florence Griffith-Joyner) pada 1988.
Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam nomor ini lebih
cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai bergerak sebelum menerima tongkat
estafet. Rekor dunia 4 × 100 meter putra dipegang tim Jamaika yang mencatat waktu 37,10 detik.
Rekor tersebut diciptakan pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor estafet 4 × 100 meter
putri dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada 1985.
2.400 Meter
Dalam nomor 400 meter, para peserta lomba berlari satu putaran melewati lintasan.
Sebagaimana dalam lomba 200 meter, posisi start para pelari diatur agar setiap pelari
menempuh jarak yang sama.
Rekor dunia 400 meter putra saat ini dipegang Michael Johnson dari Amerika Serikat dengan
catatan waktu 43,18 detik. Sementara pemegang rekor dunia putri adalah Marita Koch dari
Jerman Timur. Catatan waktunya, 47,60 detik, telah bertahan sejak 1985.
Secara tradisi, nomor estafet 4 × 400 meter merupakan nomor terakhir yang dilombakan pada
kejuaraan besar atletik. Tim Amerika Serikat memegang rekor dunia 4 × 400 meter putra sejak
1993 dengan catatan waktu2:54.29. Sementara rekor 4 × 400 meter putri bertahan lebih lama
lagi. Sejak 1988, tim Uni Soviet memegang rekor dengan catatan waktu 3:15.17.
1.Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi pelari estafet
4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana pelari yang akan
berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi penggantian tongkat.
Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting merupakan salah satu dari cabang atletik. Lari
Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang pemain untuk melakukan olahraga tersebut. Jarak
Tempuh Lari estafet : 4×400 M (Putra/Putri) Dan 4×100 M Start yang sering di gunakan dalam Lari
Estafet: Start Jongkok sering di gunakan pada pelari pertama / (1), Sedangkan Start Berlari sering di
gunakan pada pelari ke-Dua, ke-Tiga,dan ke-Empat / (2,3,4).
Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke peserta lari lainnya
dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang tongkat. Ukurannya dibuat sesuai dan
pas dengan panjang genggaman pelari pada umumnya.
· Panjang tongkat : 29 – 30 cm
· Berat tongkat : 50 gr
Disamping Tongkat estafet di cat dengan 8 warna yang berbeda untuk mencegah tertukarnya tiongkat
saat terjatuh. Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat
dapat dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang
oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya.
Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan tidak menyentuh
garis start.
Tongkat dipegang pada ujung hingga setengah bagian dengan tangan kanan atau kiri, sedangkan
setengah bagian tongkat untuk dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya.
Pelari pertama menggunakan start jongkok. Hal yang perlu diperhatikan pelari pada saat start yaitu
tangan ditempatkan di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak menyentuh garis start.
Cara memberi dan menerima tongkat sambil lari dilakukan di daerah wissel (daerah pergantian
tongkat). Panjang wissel (daerah pergantian) tongkat estafet adalah 20 meter. Pergantian tongkat
yang terjadi di luar daerah pergantian akan menyebabkan diskualifikasi.
Berdasarkan posisi tangan penerima, terdapat dua macam cara memberi dan menerima tongkat
estafet, yaitu:
Teknik ini dipergunakan apabila telapa tangan penerima tongkat estafet menghadap ke bawah.
Berdasarkan melihat atau tidaknya penerima, maka pergantian tongkat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Visual (dengan melihat), yaitu penerima tongkat berpaling ke belakang untuk melihat pemberi
tongkat.
b. Nonvisual (tanpa melihat), yaitu penerima tonbgkat tidak melihat pemberi tongkat.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a.Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan
kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima atau memegang tongkat dengan tangan kiri atau
sebaliknya
b.Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari.
Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan
pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
d.Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.
Kunci keberhasilan pelari estafet terletak pada pergantian tongkat. Serangkaian teknik lari sambung
(estafet) dari start hingga terjadinya pergantian pemegang tongkat.
Di dalam pelaksanaan lari estafet, dimungkinkan terjadi beberapa kesalahan pada saat pergantian
tongkat. Kesalahan tersebut dapat dilakukan oleh penerima maupun pemberi tongkat.
a.Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari dibelakangnya sebelum mencapai
kecepatan maksimum.
d.Pada waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang, sehingga sukar
menerima tongkat.
a.Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian atau tongkat
jauh.
b.Pada waktu memberikanb tongkat pemberi berada di belakang penerima, tidak di sisi sampingnya,
sehingga dapat menginjak kaki penerima.
d.Pemberi tongkat tidak memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada penerima tongkat, sehingga
penerima tidak tahu.
Agar dapat dicapai prestasi malsimal, diperlukan strategi dalam pemilihan pelari. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan sebelum menyusun regu atau tim lari estafet, yaitu:
1.Pelari pertama
a.Pilihlah pelari yang memiliki start yang baik dan memiliki keahlian lari di tikungan.
b.Pelari pertama merupakan pelari yang tercepat pertama atau kedua agar dapat memberika posisi
memimpin.
2.Pelari kedua
b.Mempunyai daya tahan yang baik, sebab ia harus berlari cepat menempuh jarak 120 m – 130 m.
c.Pelari yang kurang mahir ditikungan dapat dipilih sebagai pelari kedua.
3.Pelari ketiga
a.Pelari ketiga memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena harus bertindak sebagai penerima
dan pmberi tongkat.
4.Pelari keempat
b.Pelari keempat memiliki daya juang yang besar, karena pelari ini akan menentukan menang atau
kalahnya regu atau tim.
2.11 Diskualifikasi
g.Penerima sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil tongkat yang terjatuh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil
berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering
diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter.
3.2 Saran
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan
tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
DAFTAR PUSTAKA
http://tugasmakalahproposal.blogspot.com/2014/04/makalah-lari.html
http://ntoniusf1594.blogspot.com/2014/09/lari-estafet.html
http://blogsooyoungers.blogspot.com/2014/09/makalah-lari-estafet.html
http://bassinangun.blogspot.com/2017/05/lari-estafet-pengertianteknik.html