PENCAK SILAT
Disusun Oleh :
1. Dina Ayu Fatmawati
2. Mirna Bungasari
3. Pramudya Novia Advensia
4. Salsa Bella K.A
5. Very Aprianto
Kelas : X MIPA 4
A. Pengertian
Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia
Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.
Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai
dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat
(Thailand), dan pasilat (Filipina).
Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak
dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.
Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.
Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan
keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.
Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:
“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu
mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk
lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman
& taqwa terhadap Tuhan YME”.
Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu
sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis,
menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.
Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia,
diantaranya yaitu:
1. Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.
2. Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.
3. Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.
4. Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.
5. Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.
6. Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.
7. Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.
B. Sejarah
Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman
kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan
yang terakhir ketika zaman kemerdekaan. Selain sebagai upaya untuk mempertahankan
diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga
sekarang. Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara
Indonesia saja. Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei
Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:
1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan
Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah
dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan. Dan juga untuk
memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain. Beberapa kerajaan seperti
Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga kerajaan
Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela
diri guna mempertahankan wilayahnya. Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum
dikenal oleh masayarakat kerajaan. Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada
masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari
Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti
“Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).
2. Perkembangan pada Zaman Penjajahan Belanda
Pada masa penjajahan Belanda, pertumbuhan dari pencak silat sangat ditentang oleh
pihak Belanda, sebab dipandang berbahaya untuk keberlangsungan jajahannya.
Sehingga, pencak silat dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan hanya dilakukan
pada masayarakat kelompok kecil. Dan pada masa penjajahan Belanda ini, silat hanya
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan keseniannya yang masih digunakan
pada beberapa daerah saja, dan itupun berbentuk pertunjukan maupun upacara.
Pengaruh yang berasal dari penekanan zaman penjajahan Belanda turut mewarnai
pertumbuhan silat dalam masa selanjutnya.
3. Perkembangan pada Pendudukan Jepang
Berbeda dengan zaman Belanda yang menentang pertumbuhan pencak silat, pada
masa pendudukan Jepang, pencak silat sangatlah didukung serta dikembangkan guna
sebagai kepentingan Jepang sendiri, yaitu untuk mengobarkan semangat pertahanan
untuk menghadapi serangan sekutu. Sebab anjuran dari Shimitsu, maka banyak
diadakan pemusatan tenaga dari aliran pencak silat sini.
Pada masa ini, seluruh wilayah Jawa didirikan perkumpulan pencak silat yang telah
diatur pemerintah secara serentak. Meskipun Jepang telah memberi kesempatan untuk
menghidupkan unsur-unsur warisan dari kebesaran bangsa tersebut. Tetapi tujuan
utamanya adalah guna mempergunakan semangat yang menurutnya akan berkobar
lagi yang tentunya untuk kepentingan Jepang. Bukan kepentingan nasional. Meskipun
demikian, masih ada keuntungannya, yaitu masyarakat kembali sadar demi
mengembalikan ilmu tersebut ditempat semestinya. Bahkan masyarakat juga mulai
menata kembali ilmu silat ini dan selanjutnya mengaplikasikan nilai-nilai yang ada
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Perkembangan pada Zaman Kemerdekaan
Perkembangan silat juga terus berlanjut hingga masa kemerdekaan. Dalam periode ini
adalah perintisan didirikannya organisasi pencak silat yang memiliki tujuan guna
menampung perguruan-perguruan seni bela diri ini yang ada.
Pada tanggal 18 Mei tahun 1948 di Surakarta, terdapat beberapa pendekar yang
berkumpul dan kemudian membentuk sebuah organisasi yang bernama Ikatan Pencak
Silat Seluruh Indonesia atau yang disingkat dengan IPSSI.
Dalam organisasi tersebut diketuai oleh Mr. Wongsonegoro dan kemudian mengubah
nama organisasinya menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia dan disingkat sebagai IPSI
yang memiliki tujuan untuk membakar lagi semangat juang rakyat Indonesia pada
masa pembangunan.
Tak hanya itu, tujuan lain dari terbentuknya organisasi ini adalah untuk memupuk rasa
persaudaraan serta kesatuan bangsa Indonesia supaya tidak gampang dipecah belah.
Dan sekarang, IPSI tercatat menjadi organisasi silat nasional paling tua yang ada di
dunia.
Selanjutnya di tanggal 11 Maret tahun 1980, didirikan juga sebuah organisasi pencak
silat bernama Persatuan Pencak Silat Antarbangsa atau yang disingkat sebagai Persilat
yang didirikan oleh prakarsa Eddie M. Nalapraya dari (Indonesia) yang pada masa itu
juga menjabat sebagai ketua IPSI. Dan kemudian diadakan sebuah acara pencak silat
dengan dihadiri berbagai perwakilan negara, seperti Malaysia, Singapura, maupun
Brunei Darusalam. Dan dari keempat negara tersebut, Indonesia termasuk kedalam
negara sebagai pendiri Persilat.
Organiasi silat lainnya diantaranya sebagai berikut:
a. IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di Indonesia
b. PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) di Malaysia
c. PERSIS (Persekutuan Silat Singapore) di Singapura
d. PERSIB (Persekutuan Silat Bruei Darussalam) di Brunei Darussalam.
Dan yang paling membanggakan, negara seperti Amerika Serikat serta Eropa juga
turut mengembangkan pencak silat ini dengan mendirikan perguruan silat. Dan hingga
sekarang, silat telah ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga resmi yang
dipertandingkan dalam pertandingan internasional. Terutama dalam pertandingkan
SEA Games.