Anda di halaman 1dari 10

BELADIRI

PENCAK SILAT
Kelompok : 4 DAN MUAY
THAI
Nama : Septian Dimas Herlino, Sintiya Sulis Moranta, Muhamad Aufa Jadid, Nadila Nur Aryanti
Kelas : X-IPS
• PENCAK SILAT
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara
luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan
penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah
memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan
Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
§ Etimologi

Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang
digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai
aliran seni bela diri tradisional yang berkembang di Indonesia. Nama "pencak" digunakan di Jawa,
sedangkan "silat" digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Dalam perkembangannya kini istilah "pencak"
lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan "silat" adalah inti ajaran bela diri dalam
pertarungan.
Mengenai asal usul pencak silat di Indonesia, sampai saat ini belum ada yang dapat memastikan kapan dan
bagaimana asal muasal pencak silat ini. berbagai Ada yang menyebut adanya bela diri ini karena kemampuan para
nenek moyang untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam.
Mereka menciptakan berbagai jurus dengan menirukan berbagai gerakan binatang seperti kera, harimau, ular, atau
burung elang.
§ Sejarah Pencak Silat

Menurut ahli sejarah, pencak silat pertama kali ditemukan di Riau pada zaman Kerajaan Sriwijaya di abad ke VII, kemudian
menyebar ke Semenanjung Malaka dan Pulau Jawa. Lalu pada abad ke XVI Kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat sebagai
ilmu perang untuk memperluas wilayahnya. Perguruan PSN ISMD (Pencak Silat Nasional Ikatan Seni Membela Diri)
Putra Setia didirikan sejak tahun 80an oleh Al Habib Haji Muchtar Hasfulloh. Nama Putra Setia diusulkan oleh Bapak Daeng,
selaku pengurus IPSI yang bermakna yaitu:
1. Setia kepada Allah dengan ibadah
2. Setia dan bakti kepada orang tua
3. Setia kepada Negara dan masyarakat yang baik.
Kemudian masuk IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan diresmikan tanggal 28 Oktober 1988. PSN ISMD Putra Setia memiliki
beberapa cabang di Indonesia. Yaitu di Jakarta Barat, Bekasi, Jatinegara, Indramayu, dll. Dan berpusat di Padepokan IPSI TMII,
Jalan Satria I No.64 RT 008 RW 002, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.
Untuk wilayah Jakarta Barat, terdapat di Jalan Pegadungan Koang, Kalideres. Lalu PSN ISMD Putra Setia masuk menjadi salah
satu program ekstrakurikuler di SMKN 42 Jakarta Barat pada tahun 1994. Pembina ekstrakurikuler pencak silat di SMKN 42 adalah
Pak Nurdin, yaitu guru olahraga di SMKN 42. Lalu anggota ekskul pencak silat dilatih oleh Rony, Kujang, Faisal, Ferdi, Oge, Puji,
Dayat, dkk.
Selain itu, ada pula yang menyebut asal usul seni bela diri karena keterampilan berbagai suku di Indonesia dalam berburu dan
berperang dengan menggunakan berbagai senjata seperti parang, tombak, dan perisai. Misalnya suku Nias yang terampil
menggunakan parang. Adat dan tradisi suku Nias dipercaya hingga abad ke 20 tidak tersentuh budaya luar sama sekali.
Meskipun asal muasal pencak silat belum diketahui secara pasti namun diyakini pencak silat mulai tersebar dan berkembang di
Indonesia sejak abad ke 7 masehi. Pencak silat tersebut berkembang secara lisan, dari mulut ke mulut seperti dari guru ke murid. Ada
yang menyebut bahwa perkembangan silat berasal dari cerita legenda seperti cerita kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang dikenal
memiliki pendekar-pendekar yang menguasai beladiri dan ilmu kanuragan serta memiliki prajurit yang juga mahir dalam beladiri.
Menurut seorang peneliti silat Donald F. Draeger, bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari artefak senjata yang
ditemukan dari masa klasik serta pahatan relief-relief di candi Prambanan dan Borobudur yang menunjukkan sikap kuda-
kuda silat.
Sementara itu menurut Shamsuddin, perkembangan silat mendapat pengaruh dari beladiri China dan India. Hal ini
karena sejak awal budaya Melayu telah mendapat pengruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang dari India, Cina,
dll.
Menurut legenda Minangkabau, silat atau silek (dalam bahasa Minangkabau) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari
Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke 11. Silat atau silek kemudian dibawa dan dikembangkan oleh
para perantau Minang ke seluruh kawasan Asia Tenggara.
Adapula cerita silat dari tanah sunda tentang asal mula aliran silat Cimande yang mengisahkan tentang seorang
perempuan yang menirukan gerakan pertrukan antara harimau dan monyet.
§ Teknik Bertarung

Pencak Silat Memiliki 10 Teknik Bertarung Yang Wajib Kamu Ketahui.


§ Kuda Kuda
Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai pertama adalah kuda-kuda. Kuda-kuda merupakan sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan saat akan menyerang ataupun bertahan. Di dalam teknik pencak silat sendiri kuda-kuda terbagi menjadi enam, yaitu:
§ Kuda-kuda depan.

§ Kuda-kuda tengah.

§ Kuda-kuda belakang.

§ Kuda-kuda samping.

§ Kuda-kuda silang.

§ Kuda-kuda depan dan belakang.


§ Sikap Pasang

Setelah menguasai teknik dasar pencak silat kuda-kuda, selanjutnya kamu harus menguasai sikap pasang. Sikap pasang merupakan sebuah
posisi yang dikombinasikan dengan kuda-kuda dan bersifat fleksibel sesuai dengan situasi bertahan ataupun menyerang.
§ Pola Langkah

Pencak silat merupakan gabungan kuda-kuda yang dikombinasikan dengan fleksibelnya langkah dan disempurnakan dengan pemahaman arah
yang benar. Supaya gerakan kita tidak mudah dibaca lawan, teknik dasar pencak silat berikutnya adalah pola langkah yaitu perubahan injakan kaki
dari sudut ke tempat lainnya.
§ Arah / Delapan Penjuru Mata Angin

Teknik dasar pencak silat berikutnya adalah arah. Arah berhubungan dengan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang
ataupun bertahan. Hal ini juga dikenal sebagai depalan penjuru mata angin di dalam dunia persilatan.
§ Tendangan
Teknik dasar pencak silat yang tak kalah pentingnya adalah tendangan. Pada dasarnya terdapat empat jenis tendangan pada pencak silat yaitu
tendangan A yang lurus ke depan, tendangan C yaitu tendangan dari samping, tengangan T yang menggunakan telapak kaki dan tendangan
melingkar.
§ Pukulan
Sama seperti beladiri lainnya, pencak silat juga mempunyai gerakan pukulan. Gerakan pukulan pada pencak silat dapat digunakan pada saat
menyerang ataupun bertahan. Teknik dasar pencak silat berikutnya adalah pemahaman empat jenis pukulan yaitu pukulan lurus, tegak, bandul dan
melingkar.
§ Tangkisan

Pencak silat merupakan beladiri menyerang dan juga bertahan. Salah satu teknik dasar pencak silat penting adalah tangkisan. Tangkisan
merupakan usaha pertahanan dari serangan lawan. Terdapat empat jenis tangkisan yaitu tangkisan dalam, luar, atas dan bawah.
§ Kuncian

Pada beladiri pencak silat kita tidak hanya menyerang dan bertahan saja, namun kita juga bisa mengunci pergerakan lawan. Salah satu teknik
dasar pencak silat yang harus dipelajari adalah kuncian. Umumnya kuncian menyasar bagian tubuh vital seperti leher, pergelangan tangan dan dagu
untuk melumpuhkan lawan.
§ Guntingan

Ketika kamu sudah menguasai teknik dasar pencak silat, teknik lanjutan yang bisa kamu pelajari adalah guntingan. Gerakan guntingan
dilakukan dengan cara tendangan dan jepitan seperti menggunting bagian tubuh lawan yang bertujuan untuk menjatuhkan sekaligus mengunci
lawan.
§ Sikap Berbaring

Sikap berbaring biasanya dilakukan oleh petarung pencak silat ketika bertahan dari serangan lawan dan dalam kondisi terpojok. Jadi, ketika
terjatuh, kita tetap bisa membela diri dan membalikkan keadaan. Berikut ini beberapa sikap berbaring yang harus kamu pelajari:
§ Sikap Miring

Teknik sikap miring dilakukan dengan posisi tubuh miring dan pandangan lurus sambil menekuk tungkai kaki hingga mendekati dada.
Sementara kaki lainnya digunakan sebagai penopang badan, serta salah satu siku tangan berada di permukaan lantai, dan tangan lainnya menopang
paha.
§ Sikap Telentang

Teknik sikap telentang dilakukan dengan tiduran telentang sambil menekuk satu tungkai kaki dan satu kaki lainnya diluruskan. Sementara
salah satu tangan berada di tanah dengan membengkokkan siku, dan tangan lainnya bersiap di atas dada.
§ Sikap telungkup.

Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan pandangan lurus dan sigap. Kedua kaki diluruskan dan kedua tangan menyentuh lantai
sambil siku dibengkokkan dengan kokoh.
• MUAY THAI
Muay Thai atau Tinju Thai adalah seni bela diri keras dari Kerajaan Thai. Muay Thai mirip dengan gaya seni bela diri lain
dari Indocina, seperti pradal serey dari daerah Kamboja, Tomoi dari daerah Malaysia, lethwei dari daerah Myanmar dan Muay
Lao dari daerah Laos. Muay Thai adalah olahraga nasional Kerajaan Thai dan turunan dari bela diri kuno Muay Boran. Di dunia
internasional Muay Thai juga dianggap sebagai Kickboxing, karena teknik pertarungannya hampir sama.
§ Etimologi

Kata Muay berasal dari bahasa Sanskerta "mavya" ("tinju bela diri") dan Thai berasal dari kata


"Tai" ("suku Thai"). Muay Thai disebut sebagai "Seni Delapan Tungkai" atau "Ilmu Delapan Tungkai"
karena tehniknya sangat sarat menggunakan pukulan,tendangan, siku dan serangan lutut, sehingga
penggunaan delapan "titik kontak", yang berbeda dengan tehnik "dua poin" (tinju) di tinju gaya Barat dan "empat poin" (tangan
dan kaki) yang digunakan dalam seni bela diri yang berorientasi olahraga. Seorang praktisi Muay Thai dikenal sebagai nak Muay ,
sedangkan praktisi Barat, kulit putih atau non-Asia Tenggara kadang-kadang disebutnak Muay farang, yang berarti "petinju asing".
Berbagai bentuk kickboxing telah lama dipraktekkan di seluruh daratan Asia Tenggara. Berdasarkan kombinasi
dari Cina dan seni bela diri India, praktisi Muay Thai mengklaim bahwa Muay Thai telah ada selama dua ribu tahun. Di Kerajaan
Thai, Muay Thai berevolusi dari Muay Boran ("tinju kuno"), sebuah metode pertempuran tangan kosong yang mungkin telah
digunakan oleh tentarabangsa Siam setelah kehilangan senjata mereka di pertempuran. Beberapa juga percaya bahwa militer
bangsa Siam kuno menciptakan Muay Thai dari seni berbasis senjata Krabi krabong tetapi yang lain berpendapat bahwa keduanya
dikembangkan bersamaan satu sama lain. Krabi Krabong tetap merupakan pengaruh penting pada Muay Thai seperti dapat
dilihat pada beberapa teknik tendangan, pitingan dan gerakan-gerakan dalam wai khru yang memiliki asal usul mereka dalam
pertempuran bersenjata.
Muay Boran, dan setelah itu Muay Thai, awalnya disebut "dhoi muay" atau hanya "Muay". Selain digunakan sebagai teknik pertempuran praktis
untuk digunakan dalam perang yang sebenarnya, "Muay" kemudian menjadi sebuah olahraga di mana dua lawan bertempur di depan penonton yang pergi
untuk melihat hiburan. Kontes "Muay" ini berangsur-angsur menjadi bagian integral dari perayaan festival lokal negeri Siam, khususnya yang diadakan
di kuil persembahyangan Hindu-Buddha. "Muay" bahkan digunakan sebagai hiburan bagi raja-raja Siam. Akhirnya, para petarung yang sebelumnya
bertelanjang tangan mulai mengenakan tali rami panjang di sekitar tangan dan lengan. Jenis pertandingan pertunjukan ini disebutmuay kaad cheuk.

"Muay" secara bertahap kemudian menjadi cara yang mungkin untuk mencapai kemajuan hidup pribadi, karena para bangsawan semakin
menghormati para praktisi seni "Muay" yang terampil dan mengundang petarung yang terpilih untuk datang dan tinggal diistana kerajaan untuk
mengajarkan "Muay" kepada staf rumah tangga kerajaan, prajurit, pangeran atau pengawal pribadi sang raja.[butuh rujukan] "Muay kerajaan" ini
disebut muay luang (มวยหลวง). Beberapa waktu dalam periode Kerajaan Ayutthaya, satu peletonpengawal kerajaan didirikan, yang tugasnya adalah untuk
melindungi raja dan negara. Mereka dikenal sebagai "Grom Nak Muay" (Resimen Petarung Muay). Tradisi "Muay" sebagai pelindung kerajaan ini berlanjut
sampai masa pemerintahan dari Raja Rama V(1868 – 1910) dan Rama VII (1925 – 1935).
§ Teknik Bertarung Muay Thai

Teknik formal Muay Thai dibagi menjadi dua kelompok: "Mae Mai" atau "teknik utama" dan "Luk Mai” atau “teknik minor". Muay Thai sering
merupakan seni tempur kontak penuh, dimana lawan saling bertukaran pukulan dengan satu sama lain. Hal ini tentunya adalah berdasar penataan gaya
tradisional di Kerajaan Thai, tapi merupakan suatu bentuk bela diri yang kurang populer dalam sirkuit dunia bela diri kontemporer di mana gaya bertukar
pukulan.
dengan pukulan ala Thai dianggap tidak lagi menguntungkan. Hampir semua teknik dalam Muay Thai menggunakan gerakan seluruh tubuh, memutar
pinggul dengan setiap tendangan, pukulan, siku dan tangkisan.
§ Pukulan (Chok)

Teknik pukulan dalam Muay Thai awalnya cukup sederhana menjadi serangan menyilang dan panjang (atau malas) yang melingkar yang dilakukan
dengan lengan lurus (tapi tidak terkunci) dan mendarat dengan tumit telapak tangan. Pengawinan-silang dengan tinju ala Barat dan seni bela diri Barat
menjadikan adanya jarak pukulan tinju penuh gaya barat yang sekarang digunakan: jab, kanan lurus / silang, hook, pukulan ke atas, pukulan sodok dan
pukulan pilin dan atas tangan, serta kepalan tangan dan pukulan ke belakang.
Sebagai taktik, meninju tubuh jarang digunakan dalam Muay Thai dibandingkan seni bela-diri menyerang yang lain untuk menghindari mengekspos
§ Siku Lengan (Tee Sok)
Siku lengan dapat digunakan dalam beberapa cara sebagai senjata serangan: horisontal, diagonal-ke atas, diagonal-ke bawah, pukulan ke atas, ke bawah, ke
belakang-berputar dan terbang. Dari sisi samping sikut dapat digunakan sebagai jurus penghabisan atau sebagai cara untuk memotong pelipis lawan
sehingga darah bisa menghalangi pandangannya. Siku diagonal lebih cepat dari bentuk-bentuk serangan sikut lain, tetapi kurang kuat.
Terdapat perbedaan yang jelas antara serangan siku tunggal dan serangan lanjutannya. Serangan siku tunggal adalah sebuah gerakan siku yang
independen dari gerakan lainnya, sedangkan serangan siku lanjutan adalah serangan kedua dari lengan yang sama, menjadi hook atau pukulan lurus
dengan serangan siku sebagai lanjutan. Serangan siku tersebut, dan serangan siku lainnya, digunakan ketika jarak antara petarung menjadi terlalu
pendek dan ruang gerak terlalu kecil untuk melempar hook ke kepala lawan. Siku juga dapat digunakan sebagai tangkisan atau pertahanan yang
sangat efektif terhadap, misalnya, serangan lutut-lompat, serangan lutut samping-tubuh, tendangan atau pukulan.
§ Tendangan (Tae)

Dua tendangan yang paling umum di Muay Thai dikenal sebagai teep (harfiah "jab kaki") dan teh chiang (menendang ke atas dalam bentuk
segitiga memotong di bawah lengan dan rusuk) atau "tendangan sudut". Tendangan sudut Muay Thai menggunakan gerakan rotasi dari seluruh
tubuh dan telah banyak digunakan oleh praktisi seni bela diri lainnya. Hal ini terlihat serupa dengan tendangan putar karate, tetapi menghilangkan
rotasi kaki bagian bawah dari lutut yang digunakan dalam seni bela diri menyerang seperti kebanyakan karate atau taekwondo karena
seperti Kyokushin, Goju, dan Kenpo tendangan ini dilakukan dari suatu sikap melingkar, dengan kaki belakang hanya sedikit bergerak ke belakang,
dibandingkan naluri bela diri tubuh bagian atas (tinju).
Gaya ini memiliki risiko tambahan di mana pangkal paha akan rentan pada setiap waktu yang berlawanan dengan prinsip Karate dan Tae Kwon
Do secara umum kecuali untuk saat yang singkat setelah tendangan. Tendangan sudut mengumpulkan kekuatan sepenuhnya dari pergerakan rotasi
tubuh, yaitu bagian pinggul. Diperkirakan banyak petarung menggunakan konter-rotasi dari lengan untuk meningkatkan kekuatan tendangan ini,
tetapi dalam kenyataan kekuatan datang dari pinggul, dan lengan diletakkan dalam posisi tersebut untuk membebaskan serangan dari halangan.
Jika tendangan putar ini dicoba oleh lawan, petarung Muay Thai biasanya akan menangkis dengan tendangan tulang keringnya. Petarung Thai
dilatih untuk selalu menangkis dan menyerang dengan tulang kering. Kaki berisi banyak tulang halus dan jauh lebih lemah. Seorang petarung
mungkin malah akan menyakiti dirinya sendiri jika ia mencoba untuk menyerang dengan kakinya atau kura-kura kaki.
Muay Thai juga mencakup macam tendangan lain seperti tendangan samping dan tendangan ke-belakang berputar. Tendangan-tendangan ini
hanya digunakan dalam serangan oleh beberapa petarung tertentu.
§ Dengku/Lutu (Tae Kao)

"Kao Dode" (Serangan lutut lompat) – petarung melompat dengan satu kaki dan menyerang dengan lutut kaki tersebut.
"Kao Loi" (Serangan lutut terbang) – petarung mengambil langkah, melompat ke depan dan dari satu kaki menyerang dengan lutut kaki tersebut.
"Kao Tone" (Serangan lutut lurus) – petarung hanya menyodor lutut ke depan tetapi tidak ke atas, kecuali ia memegang kepala lawan ke bawah
dalam pitingan dan berniat untuk mendengkul ke atas, ke wajah lawan. Menurut salah satu sumber tertulis, teknik ini agak lebih baru dibanding
"Kao Dode" atau "Kao Loi”.
Seharusnya, ketika petarung Muay Thai tradisional bertarung dengan tangan terikat tali (bukan sarung tinju petarung modern), teknik khusus
ini akan berpotensi untuk melukai dengan cara memotong dan menyilet oleh lawan waspada yang akan mem-blok atau menangkis dengan "sarung
tangan-tali" yang bertepi tajam yang kadang-kadang dicelupkan ke dalam air untuk membuat tali lebih kuat. Hal ini juga berlaku untuk beberapa
serangan lutut.
Dalam sebuah episode acara televisi Amerika Serikat Fight Science, seniman bela diri menggunakan tehnik tendangan paling kuat mereka
pada boneka uji-kecelakaan untuk menguji kekuatan serangan mereka. Acara ini membandingkan kekuatan rusak tendangan-sisi karate, tendangan
terbang ganda Cina, tendangan belakang berputar taekwondodan serangan lutut Muay Thai yang dilakukan oleh juara Muay Thai Melchor Menor.
Dalam hal kekuatan, tenaga, kerusakan dan depresi dada yang diakibatkan tendangan, serangan lutut Muay Thai mengakibatkan daya yang paling
besar dari semua teknik tersebut.
§ Dorong Kaki (Teep)

Dorongan-kaki atau secara harfiah "jab kaki" adalah salah satu teknik dalam Muay Thai. Hal ini terutama digunakan sebagai teknik defensif
untuk mengendalikan jarak atau serangan tangkisan. Dorongan-kaki harus dilancarkan dengan cepat tetapi dengan kekuatan yang cukup untuk
menjatuhkan lawan dari keseimbangan.

Anda mungkin juga menyukai