Anda di halaman 1dari 9

MATERI BELADIRI

Pengertian Pencak Silat


Pencak Silat merupakan permainan tari yang menurut pada ketangkasan dan
banyak gaya serta bunga pada langkahnya. Sementara silat merupakan
kepandaian melindungi diri dari serangan yang tidak terkira yang berdasar pada
sigap dan tangkas serta memperhatikan tiap gerak dan gerik sang lawan.

Pengertian Pencak Silat Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai pencak silat,
yakni sebagai berikut:
1. Menurut Abdus Sjukur
Menurut pendapat dari Abdus Sjukur, Pencak  merupakan gerakan langkah
keindahan dengan menghindar yang disertakan gerakan berunsur komedi.
Pencak dapat dipertotonkan sebagai sarana hiburan. Silat merupakan unsur
teknik bela diri menangkis, menterang dan yang tidak dapat diperagakan di
depan umum.

2. Menurut Hasan Habudin


Menurut pendapat dari Hasan Habudin, Pencak merupakan seni bela diri yang
diperagakan dengan diatur, padahal silat sebagai inti sari dari pecak tidak dapat
diperagakan. Di kalangan suku Madura pencak dianggap berakar dari bahasa
Madura ‘apengkarepeng laju aloncak’, yaitu bergerak tanpa aturan sambil 
meloncak. Silat merupakan sang pemain berloncat kian kemari seperti kilat.

3. Menurut Boechori Ahmad


Menurut pendapat dari Boechori Ahmad, Pencak merupakan fitrah manusia
untuk membela diri. Sementara silat merupakan sebagai unsur yang
menghubungkan gerakan dan pikiran.
4. Menurut Soetardjonegoro
Menurut pendapat dari Soetardjonegoro, Pencak merupakan gerak bela serang
yang teratur menurut sistem, waktu, tempat dan iklim dengan selalu menjaga
kehormatan masing-masing secara kesatria, tidak melukai perasaan. Silat
merupakan gerak bela serang yang erat hubungannya denngan rohani,
sehinggga menghidup suburkan naluri, menggerakan hati nurani manusia,
langsung menyerang kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sejarah Pencak Silat


Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku
Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar. Silat
diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi,
akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan
besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar
besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit
yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Pencak silat telah
dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama.

Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama


alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan
nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Sejarah silat
dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain.
Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh
Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada
abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau
Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal
mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang
mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Silat lalu
berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.
4. Menurut Soetardjonegoro
Menurut pendapat dari Soetardjonegoro, Pencak merupakan gerak bela serang
yang teratur menurut sistem, waktu, tempat dan iklim dengan selalu menjaga
kehormatan masing-masing secara kesatria, tidak melukai perasaan. Silat
merupakan gerak bela serang yang erat hubungannya denngan rohani,
sehinggga menghidup suburkan naluri, menggerakan hati nurani manusia,
langsung menyerang kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sejarah Pencak Silat


Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku
Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar. Silat
diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi,
akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan
besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar
besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit
yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Pencak silat telah
dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama.

Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama


alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan
nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Sejarah silat
dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain.
Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh
Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada
abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau
Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal
mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang
mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Silat lalu
berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.
2. Sikap Pasang
Sikap Pasang merupakan suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau
serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan.
Berikut teknik pencak silat pada sikap pasang, antara lain:

 Pandangan Lurus Ke Depan


Kaki dibuka agak lebar, salah satu kaki depan, dan kedua lutut ditekuk. Hal
tersebut ditujukan untuk mendapatkan posisi tubuh yang stabil dan kuat.

 Berat Badan Terletak Pada Kaki Belakang


Posisi kedua tangan melakukan sikap pasang di depan dada.

3. Sikap Tangkisan
Berikut ini terdapat beberapa bagian dalam sikap tangkisan, antara lain:
a. Tangkisan Atas
Salah satu tangan membentuk tinju, posisi tangan berada di depan antara ubun-
ubun dan kening, dengan tujuan memberi tangkisan yang dilakukan dari bawah
ke atas untuk melindungi kepala dari serangan lawan.

b. Tangkisan Belah Tengah


Tangkisan belah tengah dilaukan dengan kedua lengan dan mengarahkan ke
luar.

c. Tangkisan Silang Atas/Jepit Atas


Tangkisan yang menggunakan kedua lengan yang menyilang dengan
perkenaannya sudut persilangan lengan, arahnya dari atas ke bawah dan
sebaliknya.

d. Tangkisan Luar
Tangkisan luar dilakukan dengan membuang ke arah luar.
e. Tangkisan Bawah
Tangkisan ini dilakukan dengan membuang arah ke luar.

4. Hindaran dalam Pencak Silat


Berikut ini terdapat beberapa bagian hindaran dalam pencak silat, antara lain:

 Hindaran Hadap
Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menghadap
lawan.

 Hindaran Sisi
Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menyamping
lawan.

5. Pukulan dalam Pencak Silat


Pengertian pukulan dalam pencak silat adalah serangan yang dilakukan
menggunakan tangan kosong sebagai komponennya. Pada prinsipnya segala
teknik pukulan yang terdapat dalam pencak silat  boleh digunakan untuk
menyerang bagian-bagian tubuh lawan yang disahkan untuk diserang dalam
upaya memperoleh angka.

6. Tendangan dalam Pendak Silat


Berikut ini terdapat beberapa bagian tendangan dalam pencak silat, antara lain:
1. Tendangan Sabit
Tedangan sabit dilakukan dalam lintasan setengah lingkaran. Bagian yang
dikenakan merupakan bagian punggung telapak kaki atau pangkal jari telapak
kaki dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
2. Tendangan Lurus
Tendangan lurus merupakan tendangan yang menggunakan ujung kaki dengan
tungkai lurus.Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan
meluruskan tungkai sampai ujung kaki. Bagian kaki yang kena saat menendang
adalah pangkal bagian dalam jari-jari kaki. Posisi badan menghadap ke sasaran.

3. Tendangan T
Tendangan T hampir sama dengan tendangan lurus, merupakan menggunakan
sebelah kaki dan tungkai. Lintasannya lurus ke depan dan perkenaannya pada
tumit, telapak kaki, dan sisi luar telapak kaki. Tendangan ini biasanya
digunakan untuk serangan samping dengan sasaran seluruh bagian tubuh.

Variasi Pencak Silat


Berikut ini terdapat beberapa bagian dalam variasi dan gabungan teknik pencak
silat, antara lain:
a. Persiapan
Berdiri posisi awal, kedua lengan mengepal di depan dada, kedua tumit
dirapatkan dan ujung-ujung jari kaki membentuk sudut 90 derajat.

b. Pelaksanaan

 Kaki kanan dilangkahkan ke kanan bersamaan dengan memukulkan


tangan kanan, lengan lurus ke depan, disikukan ke belakang, dan kembali
dipukul ke depan.

 Lakukan tendangan dan tangkisan menggunakan kaki kanan.

 Kembali pada posisi awal.

c. Pengayaan
Pesilat-pesilat yang akan bertanding umumnya mempunyai pendamping-
pendamping pesilat yang membantu pesilat mempersiapkan diri. Pendamping
tersebut maksimal terdiri dari dua orang. Pendamping pesilat bertugas
memberikan nasihat serta membantu keperluan pesilat pada saat sebelum
bertanding dan dalam waktu istirahat di antara babak.

Manfaat Pencak Silat


Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pencak silat yaitu:
1. Melatih Kesabaran
Belajar silat berarti belajar untuk sabar, karena mempelajarinya butuh proses,
kita pun tidak hanya belajar teorinya saja tetapi juga prakteknya. Kita
memulainya satu persatu, mempelajari dasarnya terlebih dahulu, setelah mulai
paham dan bisa kita praktekan pelajaran tersebut sebelum dilanjutkan ke tahap
berikutnya. Intinya memang ada prosesnya, kita mengikuti alurnya tahap demi
tahap, jadi memang sangat melatih kesabaran kita. Tak jarang banyak orang
yang tidak tahan saat baru mempelajari dasarnya saja, lalu memilih untuk tidak
melanjutkan latihan. Ya memang karena bukan hal yang mudah apalagi bagi
yang sama sekali belum pernah belajar silat, sungguh harus ekstra sabar yang
sesabar sabarnya.
2. Melatih Mental
Belajar silat itu melatih mental ? ya itu sudah pasti. Mempelajari silat akan
melatih mental kita menjadi kuat, kita belajar untuk mengalahkan rasa takut
yang bergejolak dalam diri. bayangkan kita harus siap untuk menghadapi
serangan, jatuh bangun mempraktekan jurus, siap terkena pukulan saat latihan
itu adalah beberapa hal yang kita jalani saat belajar silat. Jadi memang pasti
mental kita terus dilatih tahap demi tahap.

3. Melatih Konsentrasi
Belajar silat pasti melatih konsentrasi diri kita, kita belajar untuk fokus terhadap
apa yang kita pelajari, kita belajar untuk mempraktekan apa yang telah kita
pelajari dengan benar. Contohnya : Ketika ketika guru sedang memngajari kita
berbagai gerakan kita harus berkonsentrasi agar kita dapat memahami fungsi
dari gerakan-gerakan tersebut, sehingga kita dapat juga mempraktekan sesuai
fungsi dan kebutuhannya.
4. Melatih Kewaspadaan
Belajar silat melatih kewaspadaan kita, kita dilatih untuk selalu sigap
menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang dapat berakibat buruk pada diri
kita, oleh karena itu kita dituntut selalu dalam kondisi siaga, kita belajar
bagaimana harus menempatkan diri kita dengan benar dan mengatur pandangan
agar dapat menjangkau pengelihatan pada hal yang ada di sekeliling kita.

5. Melatih Kepekaan
Belajar silat melatih kepekaan diri kita, kita akan berlatih untuk mengandalkan
indra yang kita miliki dengan maksimal, baik indra pengelihatan, perabaan
maupun pendengaran. Kepekaan tersebut biasanya akan mampu kita miliki
apabila kita benar-benar rajin dalam mempelajari dan memprakteran pelajaran. 
Contohnya adalah ketika kita terbiasa menangkis pukulan maka dengan
sendirinya kita akan terbiasa membaca gerakan lawan dan terbiasa
menggerakan tangan kita bergerak dengan cepat menghalau pukulan tersebut,
ketika suatu saat kita dipukul maka kita secara spontan akan melakukan hal
yang sama yaitu menghalau pukulan tersebut. Pada intinya adalah kepekaan ini
akan lahir berjalan bersama proses pembelajaran.

6. Melatih Kedisiplinan
Belajar silat memang melatih kita untuk disiplin. kita dilatih untuk selalu
konsisten terhadap waktu juga pelajaran yang telah disepakati dan didapatkan
harus benar-benar dijalani dan dipraktekan dengan sungguh sungguh.
Contohnya : Disiplin dalam waktu latihan, disiplin dalam mempraktekan
pelajaran yang telah kita pelajari.

7. Melatih Kontrol
Belajar silat dapat melatih kontrol kita, kita belajar tentang bagaimana
memanfaatkan kemampuan yang ada dengan benar. Contohnya : Bagaimana
harus menghindar, bagaimana menunggu, bagaimana bertahan, nah hal tersebut
benar-benar dipelajari saat belajar silat.
8. Menambah Pengetahuan
Dengan belajar silat kita juga akan menambah pengetahuan kita. Contohnya :
Kita akan tahu dimana letak  titik-titik  kelemahan manusia, sehingga kita lebih
berhati-hati lagi dalam bertindak yang berhubungan dengan fisik agar tidak
mencelakai orang lain.

9. Menambah Pengetahuan
Dengan belajar silat kita juga akan menambah pengetahuan kita. Contohnya :
Kita akan tahu dimana letak  titik-titik  kelemahan manusia, sehingga kita lebih
berhati-hati lagi dalam bertindak yang berhubungan dengan fisik agar tidak
mencelakai orang lain.

10. Menjaga Tubuh Tetap Sehat


Silat juga dapat disebut sebagai bentuk olah raga yang dapat menyehatkan
jasmani dan rohani, gerakan-gerakan silat mampu membakar kalori dalam
tubuh, meregangkan otot-otot tubuh, melancarkan peredaran darah dan
pernafasan, selain itu masih banyak manfaat yang lain.

Anda mungkin juga menyukai