Anda di halaman 1dari 8

Lampiran

(link materi : https://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat)

A. Sejarah Pencak Silat


Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan
suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan
tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh
pengaruh luar. Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi,
akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti
Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela
diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat
diandalkan. Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam
berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama
alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di
Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang
beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau:
silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada
abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia
Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan
seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Silat lalu
berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara
untuk menghadapi penjajah asing.
Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang
mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku
Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut
Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret
1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya
(Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari
Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan
sebagai pendiri Persilat.

B. Pengertian Pencak Silat


Pencak Silat merupakan permainan tari yang menurut pada ketangkasan dan banyak gaya
serta bunga pada langkahnya. Sementara silat merupakan kepandaian melindungi diri dari
serangan yang tidak terkira yang berdasar pada sigap dan tangkas serta memperhatikan tiap gerak
dan gerik sang lawan.

C. Unsur-Unsur Pencak Silat


 Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur pencak silat, yakni sebagai berikut:
1. Olahraga
2. Kesenian
3. Bela diri
4. Pendidikan mental kerohanian
5. Persaudaraan menuju persatuan

D. Tujuan Pencak Silat


 Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari pencak silat, yakni sebagai berikut:
a) Sebagai tempat bagi generasi yang memiliki hobi olahraga khususnya beladiri untuk
menyalurkan bakat dan minatnya.
b) Membentuk masyarakat “Berjiwa Sehat, Berpikir Cerdas, Berprestasi”.
c) Membentuk dan mendidik kader-kader bangsa agar memiliki sikap ksatria, berani membela
kebenaran dan keadilan, disiplin yang tinggi serta tanggung jawab lahir dan batin.
d) Mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung

hakikat dan manfaat olahraga Pencak Silat sebagai kebutuhan hidup.


e) Mendidik generasi mudah agar tidak terjerumus pergaulan bebas, pengguna obat terlarang.

E. Fungsi Pencak Silat


 Berikut ini terdapat 3 fungsi pencak silat yaitu:
1) Fungsi pencak silat untuk seni
Pencak silat ditinjau dari sudut seni harus mempunyai keselarasan dan keseimbangan antara
wirama, wirasa, dan wiraga, atau keserasian irama, penyajian teknik, dan penghayatan. Pada seni
pencak silat penekanan dan dominasi dapat diletakkan pada:
a) Gerak bela diri yang diperhalus dan diperindah.
b) Gerak tari yang mengambil motif-motif bela diri pencak silat.
c) Gerak tari yang diwarnai gerak pencak silat sekadarnya sebagai situasi saja; dan
d) Gerak perpaduan yang seimbang dan selaras antara tari dan bela diri.
2) Fungsi pencak silat untuk bela diri
 Fungsi pencak silat untuk bela diri sesuai dengan ciri-ciri umum pencak silat Indonesia, antara lain:
a) Pencak silat mempergunakan seluruh bagian anggota tubuh dari ujung jari tangan, kaki
sampai kepala.
b) Pencak silat dapat dilakukan dengan tangan kosong dan dengan senjata.

c) Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu. Benda apapun dapat dijadikan senjata
(saputangan, tas, payung, ikat pinggang, dan sebagainya).
3) Fungsi pencak silat untuk pendidikan
Hasil akhir dari pengajaran olahraga pencak silat adalah kemampuan, keterampilan, dan
kemantapan dalam mempertahankan dan membela diri terhadap ancaman bahaya dari dalam
maupun luar, serta untuk menjamin keselarasan dengan alam sekitarnya.

F. Teknik Pencak Silat


 Berikut ini terdapat beberapa teknik dalam pencak silat, yakni sebagai berikut:
1) Sikap Kuda-Kuda
Sikap Kuda-Kuda merupakan sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk
melakukan sikap dan gerakan bela serang. Berikut teknik pencak silat pada sikap kuda-kuda,
antara lain:
a) Kuda-kuda depan yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki ditarik ke depan dengan
lutut tetap ditekuk, sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan bertumpu di kaki
depan.
b) Kuda-kuda belakang yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki berada di depan,
sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan bertumpu di kaki belakang.
c) Kuda-kuda tengah yaitu sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan
ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong.
d) Kuda-kuda samping yaitu kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh
dan berat badan bertumpu di salah satu kaki yang menekuk ke kiri dan ke kanan.
e) Kuda-kuda silang depan dan silang belakang yaitu dari posisi sikap berdiri kuda-kuda tarik
salah satu kaki secara serong ke depan kanan atau kiri, atau ke arah belakang kanan atau kiri.
2) Sikap Pasang
Sikap Pasang merupakan suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang
berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan. Berikut teknik pencak silat pada
sikap pasang, antara lain:
a) Pandangan Lurus Ke Depan
Kaki dibuka agak lebar, salah satu kaki depan, dan kedua lutut ditekuk. Hal tersebut ditujukan
untuk mendapatkan posisi tubuh yang stabil dan kuat.
b) Berat Badan Terletak Pada Kaki Belakang

Posisi kedua tangan melakukan sikap pasang di depan dada.


3) Sikap Tangkisan
 Berikut ini terdapat beberapa bagian dalam sikap tangkisan, antara lain:
a) Tangkisan Atas
Salah satu tangan membentuk tinju, posisi tangan berada di depan antara ubun-ubun dan
kening, dengan tujuan memberi tangkisan yang dilakukan dari bawah ke atas untuk
melindungi kepala dari serangan lawan.
b) Tangkisan Belah Tengah
Tangkisan belah tengah dilaukan dengan kedua lengan dan mengarahkan ke luar.
c) Tangkisan Silang Atas/Jepit Atas
Tangkisan yang menggunakan kedua lengan yang menyilang dengan perkenaannya sudut
persilangan lengan, arahnya dari atas ke bawah dan sebaliknya.
d) Tangkisan Luar
Tangkisan luar dilakukan dengan membuang ke arah luar.
e) Tangkisan Bawah
Tangkisan ini dilakukan dengan membuang arah ke luar.
4) Hindaran dalam Pencak Silat
 Berikut ini terdapat beberapa bagian hindaran dalam pencak silat, antara lain:
a) Hindaran Hadap
Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menghadap lawan.
b) Hindaran Sisi
Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menyamping lawan.
5) Pukulan dalam Pencak Silat
Pengertian pukulan dalam pencak silat adalah serangan yang dilakukan menggunakan tangan
kosong sebagai komponennya. Pada prinsipnya segala teknik pukulan yang terdapat dalam
pencak silat boleh digunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan yang disahkan untuk
diserang dalam upaya memperoleh angka.
6) Tendangan dalam Pendak Silat
 Berikut ini terdapat beberapa bagian tendangan dalam pencak silat, antara lain:
a) Tendangan Sabit
Tedangan sabit dilakukan dalam lintasan setengah lingkaran. Bagian yang dikenakan
merupakan bagian punggung telapak kaki atau pangkal jari telapak kaki dengan sasaran
seluruh bagian tubuh.
b) Tendangan Lurus
Tendangan lurus merupakan tendangan yang menggunakan ujung kaki dengan tungkai
lurus.Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan meluruskan tungkai sampai
ujung kaki. Bagian kaki yang kena saat menendang adalah pangkal bagian dalam jari-jari kaki.
Posisi badan menghadap ke sasaran.
c) Tendangan T
Tendangan T hampir sama dengan tendangan lurus, merupakan menggunakan sebelah kaki
dan tungkai. Lintasannya lurus ke depan dan perkenaannya pada tumit, telapak kaki, dan sisi
luar telapak kaki. Tendangan ini biasanya digunakan untuk serangan samping dengan sasaran
seluruh bagian tubuh.

G. Variasi Pencak Silat


 Berikut ini terdapat beberapa bagian dalam variasi dan gabungan teknik pencak silat, antara lain:
1) Persiapan
Berdiri posisi awal, kedua lengan mengepal di depan dada, kedua tumit dirapatkan dan ujung-
ujung jari kaki membentuk sudut 90 derajat.
2) Pelaksanaan
a) Kaki kanan dilangkahkan ke kanan bersamaan dengan memukulkan tangan kanan, lengan
lurus ke depan, disikukan ke belakang, dan kembali dipukul ke depan.
b) Lakukan tendangan dan tangkisan menggunakan kaki kanan.
c) Kembali pada posisi awal.
3) Pengayaan
Pesilat-pesilat yang akan bertanding umumnya mempunyai pendamping-pendamping pesilat
yang membantu pesilat mempersiapkan diri. Pendamping tersebut maksimal terdiri dari dua
orang. Pendamping pesilat bertugas memberikan nasihat serta membantu keperluan pesilat pada
saat sebelum bertanding dan dalam waktu istirahat di antara babak.

H. Manfaat Pencak Silat


 Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pencak silat yaitu:
1) Melatih Kesabaran
Belajar silat berarti belajar untuk sabar, karena mempelajarinya butuh proses, Intinya memang
ada prosesnya, kita mengikuti alurnya tahap demi tahap, jadi memang sangat melatih kesabaran
kita. Tak jarang banyak orang yang tidak tahan saat baru mempelajari dasarnya saja, lalu memilih
untuk tidak melanjutkan latihan.
2) Melatih Mental
Belajar silat itu melatih mental ? ya itu sudah pasti. Mempelajari silat akan melatih mental kita
menjadi kuat, kita belajar untuk mengalahkan rasa takut yang bergejolak dalam diri. bayangkan
kita harus siap untuk menghadapi serangan, jatuh bangun mempraktekan jurus, siap terkena
pukulan saat latihan itu adalah beberapa hal yang kita jalani saat belajar silat.
3) Melatih Konsentrasi
Belajar silat pasti melatih konsentrasi diri kita, kita belajar untuk fokus terhadap apa yang kita
pelajari, kita belajar untuk mempraktekan apa yang telah kita pelajari dengan benar. Contohnya :
Ketika ketika guru sedang memngajari kita berbagai gerakan kita harus berkonsentrasi agar kita
dapat memahami fungsi dari gerakan-gerakan tersebut, sehingga kita dapat juga mempraktekan
sesuai fungsi dan kebutuhannya.
4) Melatih Kewaspadaan
Belajar silat melatih kewaspadaan kita, kita dilatih untuk selalu sigap menghadapi kemungkinan-
kemungkinan yang dapat berakibat buruk pada diri kita, oleh karena itu kita dituntut selalu dalam
kondisi siaga, kita belajar bagaimana harus menempatkan diri kita dengan benar dan mengatur
pandangan agar dapat menjangkau pengelihatan pada hal yang ada di sekeliling kita.
5) Melatih Kepekaan
Belajar silat melatih kepekaan diri kita, kita akan berlatih untuk mengandalkan indra yang kita
miliki dengan maksimal, baik indra pengelihatan, perabaan maupun pendengaran. Kepekaan
tersebut biasanya akan mampu kita miliki apabila kita benar-benar rajin dalam mempelajari dan
memprakteran pelajaran. Contohnya adalah ketika kita terbiasa menangkis pukulan maka
dengan sendirinya kita akan terbiasa membaca gerakan lawan dan terbiasa menggerakan tangan
kita bergerak dengan cepat menghalau pukulan tersebut, ketika suatu saat kita dipukul maka kita
secara spontan akan melakukan hal yang sama yaitu menghalau pukulan tersebut.
6) Melatih Kedisiplinan
Belajar silat memang melatih kita untuk disiplin. kita dilatih untuk selalu konsisten terhadap waktu
juga pelajaran yang telah disepakati dan didapatkan harus benar-benar dijalani dan dipraktekan
dengan sungguh sungguh. Contohnya : Disiplin dalam waktu latihan, disiplin dalam
mempraktekan pelajaran yang telah kita pelajari.
7) Melatih Kontrol
Belajar silat dapat melatih kontrol kita, kita belajar tentang bagaimana memanfaatkan
kemampuan yang ada dengan benar. Contohnya : Bagaimana harus menghindar, bagaimana
menunggu, bagaimana bertahan, nah hal tersebut benar-benar dipelajari saat belajar silat.
8) Menambah Pengetahuan
Dengan belajar silat kita juga akan menambah pengetahuan kita. Contohnya : Kita akan tahu
dimana letak titik-titik kelemahan manusia, sehingga kita lebih berhati-hati lagi dalam bertindak
yang berhubungan dengan fisik agar tidak mencelakai orang lain.
9) Menambah Pengetahuan
Dengan belajar silat kita juga akan menambah pengetahuan kita. Contohnya : Kita akan tahu
dimana letak titik-titik kelemahan manusia, sehingga kita lebih berhati-hati lagi dalam bertindak
yang berhubungan dengan fisik agar tidak mencelakai orang lain.
10) Menjaga Tubuh Tetap Sehat
Silat juga dapat disebut sebagai bentuk olah raga yang dapat menyehatkan jasmani dan rohani,
gerakan-gerakan silat mampu membakar kalori dalam tubuh, meregangkan otot-otot tubuh,
melancarkan peredaran darah dan pernafasan, selain itu masih banyak manfaat yang lain.

Anda mungkin juga menyukai