Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi, dan
terkendali yang mempunyai empa aspek satu kesatuan, yaitu aspek mental spritual,
aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya. Dengan demikian, pencak
silat merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari karena
memiliki empat aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan tidak dapat dipisah-
pisahkan.
Sejarah pencak silat di Indonesia sudah sangat lama, namun baru kelihatan dengan
sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat (IPSI). Sejak saat itu pula
nama pencak silat resmi digunakan. Sebelumnya, di daerah Sumatera lebih dikenal
dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah
Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki
hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan mengambil
prakarsa pembantukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa
(PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei
Darussalam, Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara
pendiri organisasi pencak silat internasional.
d. Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
g. Sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan
Gerak Langka
Gerak langkah adalah teknik berpindah atau mengubah posisi di sertai dengan
kewaspadaan mental dan indera secara optimal untuk mendapatkan posisi yang
menguntungkan (Favourable/condusive) dalam rangka mendekati atau menjauhi
lawan bagi kepentingan serangan dan belaan yang dilaksanakan secara taktis dan
dalam pelaksanaannya selalu di kombinasikan dan di koordinasikan dengan sikap
tangan
Gerak Langkah dilihat dari beberapa segi yaitu :
1. Gerak langkah dari arahnya meliputi :
a. Gerak Langkah ke belakang
b. Gerak langkah serong kebelakang
c. Gerak langkah ke kiri
d. Gerak langkah serong kiri depan
e. Gerak langkah kedepan
f. Gerak Langkah serong kanan depan
g. Gerak langkah ke kanan
h. Gerak langkah seronh kanan belakang
2. Gerak Langkah ditinjau dari cara melaksanakannya, meliputi :
a. Gerak langkah angkatan
b. Gerak langkah geseran
c. Gerak langkah ingsutan (seseran)
d. Gerak Langkah putaran
3. Gerak Langkah ditinjau dari pola taktiknya, meliputi
a. Gerak langkah lurus
b. Gerak langkahzig-zag(gergaji)
c. Gerak langkah Segitiga
d. Gerak langkah ladam (tapal Kuda)
e. Gerak langkah Liuk (meander)
f. Gerak Langkah ganda
Tangkisan
Adalah suatu teknik untuk menggagalkan serangan lawan dengan melakukan
tindakan menahan serangan lawan dengan tangan,kaki dan tubuh. Contoh
tangkisan antara lain Tepis,Gedik,Kelit,Siku dan Potong.
1. Tangkisan Tepis
Yakni tangkisan dengan menggunakan satu atau ke dua telapak tangan terbuka
dengan kenaannya telapak dalam,arah gerakannya dari dalam keluar dan atas
kebawah.
Tangkisan Tepis
2. Tangkisan Gedik
Yakni tangkisan yang kenaanya lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas
kebawah
Tangkisan Gedik
Tangkisan Gedik
3. Tangkisan kelit
Yakni tangkisan yg menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka
yang kenaanya telapak tangan luar dan arah dari dalam keluar
4. Tangkisan siku
Yakni tangkisan yang menggunakan siku dengan lintasan dari luar ke dalam.
Tangkisan Siku
Tangkisan Siku
5. Tangkisan potong
Yakni tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan di gerakkan ke
samping seperti gerakan memotong dengan kenaannya lengan bawah luar dengan
posisi tangan terbuka.
Tangkisan Potong
Tangkisan Potong
Pukulan
Dalam Pencak Silat Olah Raga sesuai dengan peraturan yang ada,disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yg
di lakukan dengan mempergunakan tangan sebagai komponennya.
Jadi secara singkat dapat di jelaskan bahwa dalam Pencak Silat segala teknik
pukulan yang terdapat dalam Pencak Silat (dalam bentuk apaun) boleh
dipergunakan untuk menyerang yang disahkan dalam upaya memperoleh angka
Dari Sekian banyak teknik yang terdapat dalam pencak silat,dalam pelaksanannya
Pencak Silat Olah Raga ternyata tidak dapat dipergunakan,denagn pertimbangan
efesiensi dan efektivitas serta keselamatan pesilat.Dalam pertandingan Pencak Silat
Olah Raga,teknik pukulan yang sering dipergunakan adalah : pukulan
depan,pukulan sangkol/bandul , pukulan samping dan pukulan lingkar.
3. Pukulan Lingkar
Yaitu pukulan yang dilakukan denagn lintasan pukulan dari arah samping luat tubuh
pesilat menuju ke arah dalam tubuh pesilat.Untuk mendukung tercapainya hasil
optimal dari pukulan lingkar ini,harus di dukung dengan pergerakan bahu dan
pinggang yang searah dengan arah pukulan.hal ini akan menambah bobot dengan
adanya dorongan berat badan pesilat ke tangannya.
4. Pukulan Samping
Perkiraan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung tangan.Adapun lintasan
dari samping dalam tubuh pesilat ke arah luar tubuh pesilat.
5. Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang mempergunakan untuk
jarak jangkau jauh dan sedang mempergunakan tungkai sebagai komponen
penyerang. Dalam Pencak Silat Olah raga ,teknik tendangan yang masuk sasaran
mendapat nilai 2
Teknik-teknik tendangan yang terdapat dalam Pencak Silat pada prinsipnya dpat
dipergunakan untuk menyerang dalam pertandingan pencak silat olah raga. namun
sebagaimana halnya dengan pukulan,tidak semua teknik tendangan dapat
dipergunakan dan pertandingan,berdasarkan efesiensi pelaksanaan teknik
tendangan dan efektifitas untuk memperoleh angka serta keselamatan yang
melakukan tendangan tersebut. Teknik tendangan pada pertandingan Olah Raga
adalah tendangan :lurus,Sabit "T",belakang,jejag dan gajul.
1. Tendangan Lurus
Tendangan depan/lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintas lurus ke
depan,dengan perkenaan pada pangkal jari-jari kaki.Variasi dalam pelaksanaa
teknik in i antaralain dengan lompatan
2. Tendangan Sabit
Tendangan Sabit adalah tendangan yang di lakukan dengan lintasan dari samping
(melengkung seperti sabit/arit),perkenaannya pada punggung kaki. Tendangan ini
dapat di laksanakan dalam posisi kaki berada di depan maupun di belakang dan
dapat pula di variasikan dengan lompatan
4. Tendangan Jejag
Tendangan Jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh tegak
dan lintasan lurus kedepn,perkenaannya adalah tumit.Selintas tendangan ini mirip
dengan tendangan lurus,namun terdapat perbedaan prinsipil dalam
pelaksanannya,Jika tendangan lurus dengan melecutkan tungkai kedepan (seperti
gerakan menusuk)sedangkan tendangan gejos dilakukan denagn terlebih dahulu
mengangkat lutut setinggi mungkin dan kemudian mendorong tungkai kedepan
sasaran
7. Tangkapan
Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan
sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan
untuk dilanjutkan dengan bantingan,jatuhan atau kuncian
Dari segi teknik,tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam yang
masing-masing disebut tangkapan luar dan dalam
Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah luar tubuh
pesilat yang melakukan teknik tangkapan,sedangkan tangkapan dalam adalah teknik
tangkapan yang dilaksanakan dari arah dalam tubuh pesilat yang melakukan teknik
tangkapan
Tangkapan kaki dari arah luar
Tangkapan kaki dari arah dalam
8. Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan jarak jangkau dekat yang
dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan
untuk selanjutnya,melalui proses mendorong atau menarik,di hempaskan dilihat dari
titik tumpu penyangganya bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-
kurangnya 4 macam teknik yaitu : bantingan tungkai,bantingan pinggul,bantingan
punggung dan bantingan kaki.
Bantingan tungkai
Bantingan Pinggul
9. Jatuhan
Pengertian jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan
sedang yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk
menjatuhkan lawan
Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut teknik sapuan yang dapat di
bedakan menjadi 1 macam yaitu :
a. Sapuan Tegak, Yaiyu menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan
menggunakan tungkai yang disapukan dalam posisi tegak kekaki lawan
Sapuan Tegak
Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini
IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980,
Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M.
Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketuaIPSI. Acara tersebut juga
dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat
negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat. Beberapa
organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di
Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia,
Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei
Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan
silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai
cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan
dalam SEA Games.
Tingkat kemahiran Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa
tahap atau tingkat kemahiran, yaitu:
1. Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan,
pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun
rangkaian jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI
2.
2. Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan
dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat pesilat,
dan akan disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya Olahraga & Seni
Budaya.
4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan,
mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.
Tata tertib pencak silat Sejalan dengan norma dan nilai budaya khususnya di
Indonesia, terdapat beberapa peraturan yang harus diperhatikan dan dilakukan
dengan seksama ketika berlatih pencak silat, di antaranya sebagai berikut.
- Nilai positif pencak silat Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga
beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran;
2. Membangkitkan rasa percaya diri;
3. Melatih ketahanan mental;
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi;
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria;
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi.