Anda di halaman 1dari 40

Pencak Silat

A. PENGERTIAN
Menurut IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), pencak silat
adalah hasil budi daya manusia Indonesia untuk membela dan
mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritas terhadap
lingkungan alam dan sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup
dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
B. SEJARAH
Pencak Silat diperkirakan menyebar di Nusantara pada abad
ke-7 Masehi. Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar
masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di
semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan
nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak
silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan
dikenal dengan nama pasilat.
Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat
nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak
Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M.
Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara
tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura,
dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia,
ditetapkan sebagai pendiri Persilat.
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat
Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan
Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat
Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula
puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan
Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang
olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam SEA Games.
C. UNSUR PENCAK SILAT

1. Olahraga
2. Kesenian
3. Bela diri
4. Pendidikan mental kerohanian
5. Persaudaraan menuju persatuan
D. GERAKAN DASAR
1. Sikap Pasang
Sikap Pasang adalah kombinasi sikap kaki dan tangan
dengan posisi kuda-kuda atau tanpa kuda-kuda yang diikuti
dengan kesiagaan.
Terdapat beberapa sikap pasang dalam pencak silat
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Sikap Pasang satu
b. Sikap Pasang Dua
c. Sikap Pasng Tiga
d. Sikap pasang Empat 
 Pasang satu 
Pasang satu adalah sikap dengan posisi badan tegak dengan kedua
tangan disamping dalam keadaan siap silat dan kedua kaki di buka
selebar bahu.
 Pasang dua 

Pasang dua dibentuk dengan badan tetap pada posisi tegak, kaki


dibuka selebar bahu, kedua  tangan mengepal dan sejajar pinggang.
 Pasang tiga 

Sikap badan sama seperti pasang dua dengan posisi tegak lurus,


kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata dengan
kepalan tangan terbuka.
 Pasang empat 

Sikap badan, dan mata sama seperti sikap pasang tiga, yang
membedakan adalah tangan diangkat sejajar mata dengan posisis
silang. Awalnya kepalan tangan terbuka kemudian tangan sudah
terkepal.
2. Kuda – Kuda
Kuda- kuda adalah memperkokoh  atau memperkuat  posisi
berdiri di saat kita melakukan penyerangan maupun tangkisan
terhadap lawan.
Ada 6 kuda - kuda dalam pencak silat, yaitu :
a. Kuda-Kuda Depan
Kuda-kuda depan dapat dibentuk dengan posisi kaki yang
berada di depan ditekuk sedangkan kaki belakang
lurus. Sementara itu, telapak kaki belakang serong ke arah luar,
berat badan ditumpukan pada kaki depan, badan tegap dan
pandangan kedepan. 
b. Kuda-Kuda Belakang 
Untuk kuda-kuda belakang, dapat dibentuk dengan
tumpuan berat badan  pada kaki belakang. Tumit yang dipakai
sebagai tumpuan tegak dengan panggul, badan agak condong
ke depan, kaki depan di injit danmenapak dengan tumit atau
ujung kaki.
c. Kuda-Kuda Tengah
Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan dengan titik berat
badan berada ditengah.
d. Kuda-kuda samping 
Lakukan Kuda-kuda samping dengan cara satu kaki ditekuk
dan kaki yang lain lurus ke samping, berat badan pada kaki
yang ditekuk, bahu sejajar atau segaris dengan kaki. 
e. Kuda-Kuda Silang Depan 
Kuda-kuda silang depan dibentuk dengan menginjakkan satu kaki ke
depan atau kebelakang kaki yang lain, berat badan ditumpukan
pada satu kaki, sedangkan kaki yang lain disentuhkan pada lantai dengan
ibu jari kaki atau ujung jari kaki.
f. Kuda-Kuda Silang Belakang 
Kuda-kuda silang belakang  yaitu kuda-kuda dengan salah satu kaki
berada di belakang  dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke
belakang, badan tetap lurus agar tidak jatuh saat melakukan  gerakan
tersebut.
3. Pukulan
Pukulan adalah serangan yang dilakukan
menggunakan tangan kosong sebagai komponennya.
Terdapat empat pukulan dalam pencak silat ini yaitu:
a. Pukulan Lurus
Pukulan lurus adalah pukulan yang dilakukan
dengan salah satu tangan dengan memukul kearah
depan, sasaran yaitu dada lawan. Dan tangan satunya
lagi menutup arah point, yaitu sasaran perut keatas.
b. Pukulan Bandul
Pukulan bandul dapat dilakukan dengan mengayunkan
salah satu tangan yang dikepal kearah sasaran ulu hati, dan
tangan yang satu lagi menutup arah lawan.
c. Pukulan Tegak 
Pukulan ini sasarannya adalah bahu atau sendi bahu bagian
kanan (lawan yang dengan kita yang saling berhadapan, jadi
sama saja dengan bahu sebelah kiri yang menjadi sasaran)
d. Pukulan Melingkar 
 Sasarannya adalah pinggang lawan.
4. Tendangan
Terdapat 4 tendangan dalam pencak silat, yaitu:
a. Tendangan lurus kedepan 
  Tendangan yang dilakukan dengan menghentakan
ke depan telapak kaki sejajar dengan bahu.
b. Tendangan melingkar
Tendangan dengan hentakan punggung kaki.
c. Tendangan samping 
Tendangan dengan menendang dengan punggung
kaki.
d. Tendangan berbentuk huruf T 
Tendangan dengan tendangan samping yang
menggunakan hentakan telapak kaki.
 
5.Tangkisan
Tangkisan adalah gerakan menahan serangan lawan dengan
menggunakan tangan, kaki, ataupun senjata agar serangan lawan tidak
dapat mengenai kita.
Terdapat 4 teknik tangkisan dalam pencak silat, yaitu:
a. Tangkisan dalam 
Adalah menahan serangan dengan gerakan tangan dari luar ke dalam
sejajar dengan bahu.
b. Tangkisan luar 
Adalah menahan serangan dengan gerakan tangan dari dalam ke luar
sejajar dengan bahu.
c. Tangkisan atas  
Adalah menahan serangan dengan gerakan tangan dari bawah ke atas,
untuk melindungi kepala dari serangan.
d. Tangkisan bawah 
Adalah menahan serangan dengan gerakan tangan dari atas kebawah.
6. Guntingan
Teknik ini dilakukan dengan cara tendangan dan jepitan
seperti menggunting bagian tubuh lawan yang bertujuan untuh
menjatuhkan sekaligus menguncinya. Ada tiga jenis teknik
guntingan, yaitu guntingan bawah dengan sasaran kaki,
guntingan tengah dengan sasaran dada dan guntingan atas
dengan sasaran leher.
Walaupun dikatakan teknik dasar dalam pencak silat,
namun teknik ini tidak disarankan untuk pemula karena
memiliki resiko kegagalan yang cukup tinggi.
7. Kuncian
Kuncian adalah menguasai lawan dengan tangkapan sempurna
sehingga lawan tidak berdaya.
Adapun teknik - teknik kuncian dibawah ini :
1. Teknik kuncian 1, sasarannya lengan bagian atas.
2. Teknik kuncian 2, sasarannya leher.
3. Teknik kuncian 3, sasarannya pinggang atau punggung lawan,
dengan cara menekankan lutut dan menarik kaki tangan atau bahu
lawan.
4. Teknik kuncian 4, sasarannya pergelangan kaki lawan.
5. Teknik kuncian 5, digunakan untuk menggagalkan usaha lawan
menangkap kaki, dengan cara menekukkan kaki atau mengunci
tangan lawan dan membawa ke bawah atau membanting.
6. Teknik kuncian 6, sasarannya lengan bagian atas.
7. Teknik kuncian 7, yaitu mengunci kaki lawan dengan kaki
dengan tujuan agar lawan tidak mampu bergerak atau melangkah.
8. Teknik kuncian 8, sasarannya lengan bawah.
8. Bantingan
Bantingan adalah teknik menjatuhkan dengan mengangkat
anggota tubuh lawan, yang diawali dengan teknik tangkapan.
Berikut ini adalah beberapa teknik bantingan yang terdapat dalam
pencak silat.
a. Teknik bantingan 1, gunanya untuk memusnahkan serangan
kaki lawan dengan menggunakan teknik bantingan dengan
bantuan besetan.
b. Teknik bantingan 2, merupakan salah satu cara untuk
mengakhiri serangan lawan dengan teknik bantingan melalui
bahu atau pundak
c. Teknik bantingan 3, merupakan salah satu cara untuk
mengakhiri serangan lawan dari belakang dengan teknik
bantingan melalui bahu atau pundak.
d. Teknik bantingan 4, yaitu mengakhiri serangan lawan
dengan cara mengangkat tubuh lawan pada saat titik berat
lawan masih berada di atas (belum stabil).
9. Elakan
Elakan adalah menghindari pukulan dengan mengelak, yaitu dengan
memindahkan posisi tubuh dari arah pukulan/tendangan.
Cara melakukan gerak elakan dalam pencak silat terdiri dari
beberapa gerakan, yaitu sebagai berikut.
a. Elakan Bawah
Cara melakukan gerak elakan bawah melalui
tahapan gerakan sebagai berikut:
1) Sikap kuda-kuda depan.
2) Rendahkan tubuh dengan cara lutut ditekuk tanpa kaki.
3) Sikap tangan waspada.
b. Elakan Bawah
Cara - cara melakukan keterampilan gerak elakan atas
bisa dengan melalui tahapan gerakan sebagai berikut:
1) Sikap kuda-kuda depan
2) Angkat kedua kaki dengan sikap tungkai ditekuk.
3) Sikap tangan tetap waspada.
4) Mendarat dengan kedua kaki saling menyusul.
c. Elakan Samping
Untuk melakukan gerak elakan Samping melalui bisa
dilakukan dengan tahapan gerakan sebagai berikut:
1) Sikap kuda-kuda tengah.
2) Pindahkan berat badan ke samping kiri/kanan dengan
mengubah sikap kuda-kuda tengah menjadi kuda-kuda
samping.
3) Sikap tangan tetap waspada.
d. Elakan lurus/berputar dalam posisi kuda-kuda depan
Elakan atau cara menghindar ini tidak hanya sekedar
menghindar namun langsung bisa menyerang lawan.
Cara melakukannya bisa mengikuti arahan berikut ini.
1) Sikap kuda-kuda depan
2) Condongkan badan ke belakang.
3) Sikap tangan waspada.
10. Sikutan
Sikutan adalah serangan dengan menggunakan sikut
tangan biasanya ke arah kepala lawan, efektif digunakan
pada saat jarak lawan sangat dekat. Selain menyerang sikutan
bisa juga digunakan menjadi tangkisan.
Beberapa jenis sikutan, antara lain :
a. Sikutan Dalam
Taruh sikut tangan kanan di depan wajah kemudian
ayunkan ke arah kiri wajah dengan kuat. Sikutan ini juga bisa
digunakan untuk menangkis serangan tendangan atau
pukulan dari arah kiri.
b. Sikutan Luar
Taruh sikut tangan kanan di samping kiri wajah
kemudian ayunkan ke arah kanan depan wajah dengan
kuat. Sikutan ini juga bisa digunakan untuk
menangkis serangan tendangan atau pukulan dari arah
kanan.
c. Sikutan Atas
Taruh sikut tangan kanan di pinggang kanan, kemudian
ayunkan ke arah atas depan wajah dengan kuat.

d. Sikutan Bawah
Taruh tangan kanan di atas depan wajah kemudian ayunkan ke
bawah di depan wajah dengan kuat. Sikutan ini juga bisa
digunakan untuk menangkis serangan tendangan atau pukulan
dari arah bawah ataupun depan.
11. Jatuhan
Jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan sedang
yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan
lawan. Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut dengan teknik sapuan.
Teknik ini dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu:
a. Sapuan tegak
Menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai yang
disapukan dalam posisi tegak ke kaki lawan.
b. Sapuan rebah
Teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai
yang disapukan dalam posisi rebah ke kaki lawan.
c. Besetan
Teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan kaki atau
tungkai yang dikaitkan ke kaki lawan.
d. Guntingan
Teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menjepitkan kedua
tungkai pada bagian tubuh yang disahkan untuk diserang.
e. Sabetan
Serangan menjatuhkan lawan dengan perkenaan tulang kering ke sasaran betis
dengan lintasan dari luar ke dalam.
E. PERGURUAN PENCAK SILAT DI
INDONESIA
1. PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate)
2. Setia Hati Tunas Muda Winongo
3. Merpati Putih
4. Silek Harimau
5. Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia Kera Sakti
6. Perisai Putih
7. Tapak Suci Putera Muhammadiyah
8. Cimande
9. Walet Puti
10. Sinar Perak
F. PERLENGKAPAN PERTANDINGAN
PENCAK SILAT
1. Gelanggang
Gelanggang merupakan lapangan atau area tempat
pertandingan silat berlangsung. Ukuran gelanggang
dalam pencak silat menurut standardnya adalah dengan
luas 10m2. Masing-masing panjang dan lebarnya adalah
10 m, dengan lingkaran tengah dan lingkaran kedua
masing-masing berdiameter 8m. 
2. Timbangan

Timbangan digunakan ketika menimbang ukuran berat badan


peserta pertandingan. Tujuannya untuk memastikan apakah berat
atlet sudah sesuai dengan kelas berat yang sudah ditentukan
ketika mendaftarkan diri. Penimbangan berat badan biasanya
dilakukan di awal, ketika atlet memberikan formulir pendaftaran.

3. Seragam Pencak Silat

Atlet diwajibkan menggunakan seragam pencak silat dilengkapi


dengan sabuk yang sesuai dengan tingkatannya. Seragam ini
terdiri dari baju dan celana silat warna hitam dengan badge IPSI
di bagian dada sebelah kiri.
4. Pelindung Tubuh (Body Protector)

Pelindung tubuh digunakan untuk melindungi bagian tubuh dari cidera akibat
serangan yang dilakukan ketika latihan atau
pertandingan. Body protector tersebut antara lain pelindung tulang kering
(kaki), pelindung kemaluan, dan pelindung bagian depan tubuh yang
berbentuk seperti rompi. Pelindung tubuh ini biasanya menjadi perlengkapan
wajib dalam pertandingan pencak silat.

5. Stopwatch 

Stopwatch adalah salah satu kelengkapan yang digunakan dalam sesi latihan
maupun turnamen pencak silat yang berfungsi sebagai timer. Dalam sesi
latihan, stopwatch berguna untuk menghitung jumlah tendangan dan pukulan
seorang atlet dalam waktu tertentu yang ditetapkan. Sedangkan dalam
turnamen, stopwatch digunakan sebagai timer dalam masing-masing sesi.
G. SABUK PENCAK SILAT
1. Sabuk polos/hitam
Sabuk polos atau hitam secara mendasar mengandung arti bahwa
siswa yang berada di tingkat polos adalah siswa yang buta.
2. Sabuk jambon/merah muda
Sabuk jambon atau merah muda secara mendasar mengandung
maksud bahwa siswa jambon adalah siswa yang baru mengenal arah
yang benar. 
3. Sabuk hijau
Sabuk hijau secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa hijau
adalah siswa yang sudah mantap/tenang hatinya. Warna hijau
mengandung arti warna keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu.
4. Sabuk putih
Sabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan siswa yang terakhir dalam
latihan. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yang telah mencapai
tingkatan ini adalah orang yang telah mengerti arah yang sebenarnya dan
telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah. 
WASIT DAN JURI
 Jumlah juri dan wasit dalam satu gelanaggang berjumlah
15 orang dai tambah 2 ketua pertandingan dan 3 orang
dean juri
 Dalam pertandingan tanding di pimpin oleh satu wasit
dan di bantu olah 5 orang juri
 Dalam kategori tunggal,ganda .dan beregu dinilai oleh 5
orang juri
SASARAN
 Yang dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai dalah
“Togok” yaitu bagian tubuh kecuali leher keatas dan dari
pusat kemaluan.: Dada, Perut (pusat keatas),Rusuk kiri
dan kanan, Punggung atau belakang badan. Bagian
tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran serangan
antara dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai
nilai sebagai sasaran perkenaan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai